Anda di halaman 1dari 13

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KERUCUT
 Definisi Bidang Kerucut

Bidang kerucut adalah suatu bidang yang dibentuk oleh garis – garis
yang melalui sebuah titik tetap P dan memotong atau menyinggung sebuah
kurva k yang terdapat pada suatu bidang α. Titik P diluar bidang α, kurva k
disebut garis arah, P disebut puncak bidang kerucut.

 Definisi Kerucut

Suatu bidang α yang memuat sebuah kurva tertutup sederhana k dan


suatu titik P diluar bidang α. Setiap titik pada k merupakan ujung suatu ruas
garis dengan ujung yang lain adalah titik P. Gabungan semua ruas garis dan
kurva k beserta titik dalam (interior) nya, dinamakan kerucut.

Kerucut dapat dipandang sebagai benda putar yang terjadi karena suatu
daerah segitiga siku-siku diputar dengan salah satu sisi siku-sikunya sebagai
sumbu putar. Bila digambarkan seperti gambar dibawah ini.
Jika AC diambil sebagai sumbu putar maka selama perputara CB
membentuk bidang kerucut. AB membentuk daerah lingkaran dengan A
sebagai pusat lingkarang dan AB sebagai jari-jari . Dengan demikian C
merupakan titik puncak kerucut.

B. UNSUR – UNSUR KERUCUT

Perhatikan kerucut diatas, . Unsur-unsur kerucut dapat diuraikan


sebagai berikut:
1. Sisi yang diarsir dinamakan bidang alas kerucut,
2. Titik O dinamakan pusat lingkaran (pusat bidang alas kerucut), sedangkan
titik T dinamakan puncak kerucut,
3. Ruas garis OA dan OB dinamakan jari jari bidang alas kerucut,
4. Ruas garis AB dinamakan diameter bidang alas kerucut,
5. Ruas garis yang menghubungkan titik T dan O dinamakan tinggi kerucut
(t),
6. Ruas garis BC dan AC dinamakan tali busur bidang alas kerucut,
7. Sisi yang tidak diarsir dinamakan selimut kerucut. Adapun ruas-ruas garis
pada selimur kerucut yang menghubungkan titik puncak T dan titik-titik
pada lingkaran (misalnya TA) dinamaka garis pelukis kerucut (s).
C. SIFAT SIFAT KERUCUT

Adapun sidat-sifat kerucut adalah


1. Kerucut memiliki 2 sisi (1 sisi merupakan alas yang berbentuk lingkaran dan
1 sisinya lagi berupa sisi lengkung atau selimut kerucut)
2. Kerucut memiliki 1 rusuk lengkung
3. Kerucut tidak memiliki rumus titik sudut.
4. Kerucut memiliki 1 buah titik puncak.

D. MENENTUKAN VOLUME KERUCUT DAN KERUCUT


TERPACUNG JIKA DITENTUKAN UNSUR-UNSURNYA
 Menentukan Volume Kerucut Jika di Tentukan Unsur-Unsurnya
Untuk mencari rumus volume kerucut secara induktif dilakukan melalui
peragaandengan menakar menggunakan alat takar berupa kerucut dan tabung
pasangannya.Yang dimaksud dengan tabung pasangannya adalah tabung yang luas
alasnya sama dengan luas alas kerucut dan tingginya juga sama dengan tinggi
kerucut. Bahan yang dapat digunakan dalam melakukan penakaran dapat berupa
beras, jagung, atau otek (sejenis gandum yang digunakan sebagai bahan makanan
burung perkutut).

Darihasil praktek menakar ternyata isi tabung sama dengan 3(tiga)


takar menggunakan takaran kerucut. Itu berarti volume tabung sama dengan
3(tiga) kali volume kerucut. Sehingga
𝟏 𝟏
Vtabung = 3  Vkerucut , atau Vkerucut = 𝟑 Vtabung = 𝟑 r 2 t
𝟏
Jadi, Vkerucut = 𝟑 r 2 t

Contoh soal:
Diketahui sebuah kerucut dengan tinggi 8 cm. Apabila jari-jarinya yaitu 16 cm,
berapakah volume bangun tersebut?
Pembahasan :
V = ⅓πr² . t
V = 1/3 x 22/7 x 16 x 16 x 8
V = 2.124 cm³

 Menentukan Volume Kerucut Terpancung jika di tentukan unsur-


unsurnya
Jika sebuah kerucut dipotong oleh sebuah bidang datar dan sejajar dengan
bidang alas kerucut tersebut maka bagian yang dibatasi oleh bidang datar
tersebut dan bidang alas disebut kerucut terpancung.
Contoh Soal:
Andi memiliki sebuah kerucut terbuat dari bahan yang lunak. Kerucut tersebut
kemudian diiris secara horizontal tepat pada setengah ketinggian kerucut
seperti pada gambar berikut.

Dari hasil pemotongan yang dilakukan Andi, perbandingan volume hasil


pemotongan bagian atas dengan bagian bawah adalah …
A. 1 : 2 C. 1 : 5
B. 1 : 3 D. 1 : 7
Pembahasan:
Kerucut kecil hasil potongan dan kerucut besar asalnya adalah
sebangun. Dari sini dapat ditentukan perbandingan jari-jari kerucut kecil
terhadap kerucut asal dan juga volumenya. Volume bagian bawah (kerucut
terpancung) akan sama dengan volume kerucut sebelum dipotong dikurangi
volume kerucut kecil. Dari situ dapat diperoleh perbandingan yang diminta.

Misalkan tinggi kerucut asal adalah 2a dan jari-jari R, kerucut kecil tingginya
separuhnya yaitu a dan jari-jari r. Perbandingan jari-jari kecil dan besar:
r/R = a/2a
r = 1 /2 R
Volume kerucut asal dinyatakan dalam R dan a adalah:
V = 1/3πR2 t
V = 1/3πR2(2a)
V = 2/3πR2a
Volume kerucut kecil (potongan atas) dinyatakan dalam R dan a adalah:
V = 1/3πr2 t
V = 1/3π(1/2R)2(a)
V = 1/12πR2a

Volume kerucut terpancung (potongan bawah) dalam R dan a:

Sehingga perbandingan volume bagian atas dan bagian bawah:

Jawaban: D. 1 : 7

E. MENGHITUNG LUAS SELIMUT KERUCUT DAN LUAS


KESELURUHAN
Kerucut terdiri dari alas dan selimut.Alas kerucut memiliki bentuk lingkaran,
Hingga rumus luas alas kerucut adalah
πr²
Selimut kerucut adalah sebuah bidang lengkung yang memiliki rumus
πxrxs
Rumus luas kerucut = luas alas kerucut + luas selimut kerucut
= πr² + πrs
= πr (r + s)

Contoh soal :
Rangga membuat topi dengan bentuk kerucut dari karton. Jika Rangga ingin
membuat topi yang tingginya 16 cm dan diameter alasnya adalah 24 cm.
Berapakah luas kertas karton yang diperlukan oleh Rangga ?
Pembahasan:
Topi kerucut, tentunya tidak mempunyai alas. Sehingga, yang dicari yaitu luas
selimut kerucut.
Diketahui: diameter alas 24 cm,
maka r nya 24 : 2 = 12 cm
t = 16 cm
Ditanya : Luas … ?
Jawab :
Mencari Garis pelukis :
s = √(r² + t²)
= √( 12² + 16² )
= √( 144 + 256 )
= √400 = 20
s = 20 cm
Luas selimut kerucut = π x r x s
= 3,14 . 12 . 20
= 753,6
Jadi, luas karton yang dibutuhkan Rangga adalah 753,6 cm²

F. MENGHITUNG LUAS SELIMUT KERUCUT TERPANCUNG DAN


LUAS KESELURUHAN
Apabila selimut terpancung kita iris menurut salah satu apotemanya,
kemudian dibuka sehingga semua titik-titik sebidang maka bangun dari bukaan
tersebut tampak seperti gambar berikut ini.

Selimut kerucut terpancung merupakan juring lingkaran TAA’ _ Juring


lingkaran TDD’. Panjang busur DD’ = 2πr dan panjang busur AA’ = 2πr,
dimana R dan r masing-masing adalah jari-jari lingkaran alas dan jari-jari
lingkaran atas.
Luas selimut kerucut terpancung = luas juring TAA’ – luas juring
lingkaran TDD’.
Karena ∆ 𝑇𝑃𝐶 ~ ∆ 𝑇𝑀𝐵 maka
x : (x + a) = r : R
R . x = rx + ra
𝑟𝑛
x=
𝑅−𝑟

Luas selimut kerucut terpancung :


𝑟𝑎 𝑟𝑎
= 𝜋. 𝑅 ( 𝑎 + 𝑅−𝑟) − 𝜋. 𝑟. 𝑅−𝑟

= π.a (R + r)

Contoh Soal:
Tinggi sebuah kerucut terpancung 4 dan jari-jari lingkaran atas dan lingkaran
alasnya 2 dan 3. Hitunglah volume dan luas selimut kerucut terpancung.
Pembahasan:

Diketahui : EB = 1, CE = 4
a = √17 ; R = 3 ; r = 2
Ditanya : Volume dan Luas kerucut terpancung … ?
Jawab :
Luas = π.a (R + r)
= π. √17 (3 + 2)
= 5 π √17

1
Volume = 3 л𝑡 (𝑅 2 + 𝑟 2 )
1
= 3 л4 (9+6+4)
1
= 25 л
3
G. MENGGAMBARKAN JARING-JARING KERUCUT DAN KERUCUT
TERPANCUNG
 Jaring-jaring kerucut

Untuk memperoleh jaring-jaring kerucut, selimut kerucut kita potong


menurut salah satu apotemanya dan pemotongan dilanjutkan ke kanan atau ke
kiri menurut lingkaran alas sampai suatu titik P. Setelah itu bidang permukaan
kerucut itu dibuka sehingga terletak sebidang. Jaring-jaring kerucut tampak
pada gambar berikut ini.

Jaring-jaring kerucut terdiri atas juring lingkaran dengan jari-jari =


panjang apotema dengan busur lingkaran yang panjangnya = keliling lingkaran
alas kerucut, dan daerah lingkaran alas kerucut. Juring lingkaran dan lingkaran
tersebut saling bersinggungan di titik P. Jika sudut pusat juring lingkaran
adalah α maka besarnya α dapat dicari sebagai berikut.

Besarnya sudut pusat lingkaran berbanding lurus dengan panjang busur


lingkaran. Oleh karena itu ∅ : 2 π = 2 π a
𝑅
Sehingga ∅ = 𝑎 . 2 π radian

Luas jaring-jaring kerucut = luas juring lingkaran (selimut kerucut) + luas


lingkaran alas
= π Ra + π R2
Luas jaring-jaring kerucut = πR (a + R)

 Jaring-jaring Kerucut Terpancung


Cara mendapatkan dan melukiskan jaring-jaring kerucut terpancung
sama seperti cara melukiskan jaring-jaring kerucut. Jaring-jaring kerucut
terpancung dilukis dengan melukis kerucut keseluruhan kemudian dikurangi
dengan jaring-jaring kerucut kecil, diatas bidang atas.
Contoh :
Lukis kerucut terpancung yang tingginya 8, jari-jari lingkaran atasnya = 6 dan
jari-jari lingkaran alasnya = 12
Jawab:
Misalkan D adalah titik Pusat atas dan A adalah titik pusat lingkaran alas.
AB = 12, DC = 6 dan AD = 8
Trapesium siku-siku ABCD dapat dilukis. Misalkan AD dan BC berpotongan
di T. Dengan demikian, jaring-jaring kerucut kecil dan kerucut besar dapat
dilukis.

H. MENGHITUNG VOLUME KERUCUT DAN KERUCUT


TERPANCUNG
 Volume Kerucut
Untuk mencari rumus volume kerucut secara induktif dilakukan
melalui peragaan dengan menakar menggunakan alat takar berupa kerucut dan
tabung pasangannya. Yang dimaksud dengan tabung pasangannya adalah
tabung yang luas alasnya sama dengan luas alas kerucut dan tingginya juga
sama dengan tinggi kerucut. Bahan yang dapat digunakan dalam melakukan
penakaran dapat berupa beras, jagung, atau otek (sejenis gandum yang
digunakan sebagai bahan makanan burung perkutut).

Dari hasil praktek menakar ternyata isi tabung sama dengan 3 (tiga)
takar menggunakan takaran kerucut. Itu berarti volume tabung sama dengan 3
(tiga) kali volume kerucut.
1
Vtabung = 3 X V kerucut atau V kerucut = x Vtabung
3
1
= x 𝜋𝑟2t. 1
3

1
 Volume Kerucut Terpancung
Untuk menentukan volume kerucut terpancung, dapat diambil langkah-
langkah sebagai berikut.
Perhatikan kerucut terpancung pada gambar berikut ini

Misalkan M : titik pusat lingkaran atas


r : jari-jari lingkaran atas
P : titik pusat lingkaran bawah
R : jari-jari lingkaran bawah
t : tinggi kerucut terpancung.
Volume kerucut terpancung = Volume kerucut seluruhnya – volume kerucut
atas
1 1
= 3 𝜋𝑅 2 (t + x) - 3 𝜋𝑅 2x

Perhatikan ∆ 𝑇𝑃𝐴 ~ ∆𝑇𝑀𝐵 sehingga


x : (t + x) = MB : PA
x : (t + x) = r : R
Rx = rt + rx
𝑟𝑡
x = 𝑅−𝑟

Harga x digantikan pada rumus diatas sehingga didapat


1 𝑟𝑡 1 𝑟𝑡
V= 𝑅 2 (t + 𝑅−𝑟) - 3 𝜋𝑟2. 𝑅−𝑟
3
1 𝑅𝑡 1 𝑟ᶟ𝑡
= 𝜋𝑟2. 𝑅−𝑟 - 3 𝜋 𝑅−𝑟
3
1 𝑅ᶟ−𝑟ᶟ
= 3 𝜋𝑡 ( )
𝑅−𝑟
1
= 3 𝜋𝑡 (R2 + Rr +r2)
I. PEMBAHASAN SOAL SOAL MENGENAI KERUCUT
1. Berikut adalah unsur-unsur kerucut, kecuali ….
A. Jari-jari lingkaran alas
B. Sudut puncak
C. Titik puncak
D. Bidang alas
Jawaban: D. Bidang Alas

2.

3. Suatu kerucut mempunyai tinggi 30 cm dan jari-jari lingkaran alasnya = 16


cm. Luas selimut kerucut tersebut adalah ….
A. 320 л cm2
B. 480 л cm2
C. 544 л cm2
D. 960 л cm2
Jawaban: C. 544 л cm2
Pembahasan :
Diketahui : t = 30 cm
r = 16 cm
Ditanya : Luas selimut kerucut…?
Jawab :
S2 = r2 + t2
S2 = 162 + 302
S2 = 256 + 900
S = √1156
S = 34 cm

Maka, Luas selimut kerucut adalah


L=лrs
L = л ( 16 cm ) ( 34 cm )
L = 544 л cm2
DAFTAR PUSTAKA

A. Sardjana. 2008. Geometri Ruang. Jakarta: Universitas Terbuka

Djumanta, Wahyudin. 2006. Matematika. Jakarta: Grafindo Media Pratama

Raharjo, Marsudi. 2009. Geometri Ruang. Yogyakarta

Aliyah Nur Eviana, dkk. 2016. Jurnal, Penerapan metode Kerucut


Terpancung dan Bujur Sangkar dalam perhitungan Luas lahan Berkontur
Mengunakan Bantuan Media informasi Google Earth/ Google Maps.
November 2016: FIKP UNS

Anda mungkin juga menyukai