PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Pengetahuan geometri dapat mengembangkan pemahaman seseorang terhadap dunia
sekitarnya, tidak hanya kemempuan tentang bangun datar tetapi juga kemampuan tentang
bangun ruang
Bangun ruang merupakan sebutan untuk bangun-bangun tiga dimensi atau bagian
ruang yang dibatasi oleh kemampuan titik-titik yang terdapat pada seluruh permukaan
bangun tersebut.
Ada banyak macam bangun ruang, diantaranya adalah Limas Segi Empat, Tabung,
Kerucut, Balok, Kubus, dan Prisma. Dalam makalah ini, akan disajikan berbagai pembahasan
tentang bangun ruang Kerucut.
II. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan bangun kerucut?
2. Bagaimana Jaring-Jaring kerucut, Sifat bangun kerucut, dan Luas Permukaan
kerucut, serta Volume kerucut?
3. Bagaimana penerapan bangun kerucut dalam kehidupan sehari-hari?
III. TUJUAN
1. Dapat mengetahui dan memahami mengenai bangun kerucut.
2. Dapat mengetahui serta memahami bagian-bagian dari bangun kerucut yang
meliputi Jaring-jaring, Sifat bangun kerucut, Luas permukaan kerucut, serta
Volume kerucut.
3. Dapat mengetahui berbagai penerapan bangun kerucut dalam kehidupan
sehari-hari.
IV. MANFAAT
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai bahan diskusi bersama
serta sebagai sumber pembelajaran bagi mahasiswa dalam mata kuliah
Matematika.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KERUCUT
.
Selain memiliki ciri-ciri yang telah dijelaskan diatas, terdapat pula unsur-unsur
kerucut. Unsur-unsur kerucut meliputi:
a. Sisi alas berbentuk lingkaran berpusat di titik A.
b. AC disebut tinggi kerucut (t).
c. Jari-jari lingkaran alas, yaitu AB dan diameternya BB’ = 2AB.
d. Sisi miring BC disebut “Apotema” atau garis pelukis.
e. Selimut kerucut berupa bidang lengkung. Bidang lengkung berupa selimut
sedangkan bidang datarnya berupa lingkaran.
Jaring-jaring merupakan
pembelahan dari sebuah bangun yang
berkaitan sehingga jika digabungkan
akan menjadi sebuah bangun ruang
tertentu.
Gambar di
samping menunjukkan sebuah kerucut
dengan puncak C, tingginya t, jari-jari
lingkaran alas r, dan garis pelukis
kerucut s.
Untuk menambah pemahaman
mengenai Jaring-jaring kerucut, dapat
dilakukan langkah berikut ini :
1. Membuat juring lingkaran dengan sudut 1200 pada suatu kertas, kemudian memotong
juring tersebut.
2. Membuat suatu kerucut dengan menghubungkan garis pelukis PQ ke PQ’.
3. Menjiplak lingkaran alas kerucut yang terbentuk pada suatu kertas.
4. Membuka kembali kerucut dan menjiplaknya tepat di atas lingkaran alas.
Dari proses diatas, maka akan diperoleh hasil seperti gambar berikut.
Gambar tersebut menunjukkan suatu jaring-jaring kerucut.
Bila kerucut dipotong menurut garis pelukis s dan sepanjang alasnya, maka didapat
jaring-jaring kerucut. Jaring-jaring kerucut tersebut terdiri dari juring lingkaran yang berjari-
jari s dan lingkaran berjari-jari r, seperti yang tampak pada Gambar di bawah ini
C. SIFAT KERUCUT
Selain memiliki ciri-ciri dan unsur-unsur yang menyusunnya, kerucut juga
memiliki sifat. Sifat-sifat kerucut tersebut meliputi :
1. Memiliki 1 sisi alas berbentuk lingkaran dan 1 sisi berbentuk bidang lengkung
(selimut kerucut).
2. Memiliki 1 rusuk lengkung.
3. Tidak memiliki titik sudut.
4. Memiliki 1 titik puncak
D. LUAS KERUCUT
1. Luas Alas Kerucut
Untuk menentukan luas alas kerucut digunakan rumus :
Keterangan:
r = jari-jari
Keterangan:
s = panjang garis pelukis
3. Luas Permukaan Kerucut
Luas permukaan kerucut (L) sama dengan jumlah luas selimut ditambah
dengan luas alas. Jadi luas permukaan kerucutnya adalah;
Jadi :
E. VOLUME KERUCUT
Sebuah kerucut dapat dipandang sebagai limas segi banyak beraturan yang
rusuk alasnya diperbanyak sampai membentuk lingkaran seperti Gambar disamping.
Volume kerucut sama dengan 1/3 x luas alas x tinggi.
Karena alas kerucut berbentuk lingkaran maka luas alasnya adalah luas
lingkaran. Dengan demikian, volume kerucut dapat dirumuskan sebagai berikut
Karena r = 1/2 d (d : Diameter Lingkaran), maka bentuk lain rumus volume
kerucut adalah :
Keterangan :
Π = 22/7 atau 3,14
r = Jari-jari lingkaran
t = Tinggi
d = Diameter Lingkaran