Anda di halaman 1dari 3

Nikol Sejajar dan Nikol Bersilang adalah dua metode pengamatan mineral yang dilakukan dengan

menggunakan mikroskop polarisasi. Perbedaan dari penggunaan nikol sejajar dan nikol bersilang
adalah pada analisatornya. Analisator berfungsi untuk menyerap cahaya secara terpilih (selective
absorption), sehingga hanya cahaya yang bergetar pada arah tertentu saja yang dapat diteruskan.
Untuk nikol sejajar, arah getaran yang diteruskan searah dengan getaran polarisator, sedangkan
untuk nikol bersilang, arah getaran yang diteruskan tegak lurus dengan arah getaran polarisator.

Warna Interferensi

Warna interferensi merupakan warna yang muncul ketika mengamati mineral pada nikol
bersilang. Beberapa mineral memiliki perubahan warna apabila meja objek diputar. Warna
interferensi suatu mineral diperoleh apabila meja objek diputar hingga diperoleh warna
dengan terang yang maksimal.

Setelah mendapatkan warna interferensi, selanjutnya adalah penentuan orde dan retardasi.
Orde diperoleh dengan cara mencocokkan warna interferensi dengan diagram buatan
Michael-Levy, kemudian dilihat apakah warna interferensi tersebut merupakan orde satu,
orde dua, atau orde tiga. Setelah menentukan orde, selanjutnya adalah retardasi. Retardasi
merupakan perbedaan kecepatan rambat sinar cepat dan lambat. Nilai retardasi berupa nilai
panjang gelombang yang dapat dilihat di bagian bawah dari diagram. Nilai retardasi
ditentukan pula oleh selisih indeks bias (n1 – n2). Semakin besar nilai selisih indeks biasnya,
semakin besar pula retardasinya. Contohnya adalah warna interferensi orange dengan orde
dua dan retardasi 941 nm.
Gelapan

Kedudukan gelapan yang terlihat pada Nikol Bersilang dapat diimplementasikan dengan
kedudukan suatu sayatan yang tampak gelap apabila meja objek diputar melalui 360°.

Untuk mineral yang sifatnya anisotropik, apabila meja objek diputar 360°, maka terdapat
empat kedudukan gelapan, yaitu pada kedudukan 0°, 90°, 180°, dan 270°.

Hal yang menyebabkan terbentuknya gelapan tersebut hingga terlihat gelap oleh pengamat
adalah karena tidak adanya gejala bias ganda, dimana arah getaran cahaya sejajar dengan arah
polarisator, dan sejajar dengan arah salah satu dari kedua sinar dari kristal itu sendiri.
Dampaknya adalah seluruh sinar datang ditahan oleh polarizer atas sehingga tidak
membentuk getaran. Seluruh sinar yang melalui mineral terserap pada polarizer atas, dan
mineral terlihat gelap.

Gelapan dapat ditentukan apakah suatu mineral memiliki gelapan yang sejajar, miring,
simetri, bergelombang, atau bintik-bintik.

Sudut Gelapan

Sudut gelapan diperoleh dari warna interferensi maksimal, kemudian meja objek diputar pada
sudut tertentuk hingga diperoleh gelapan. Gelapan dapat ditentukan apakah suatu mineral
memiliki gelapan yang sejajar, miring, simetris, bergelombang, atau bintik-bintik. Mineral
dengan gelapan yang sejajar memiliki sudut gelapan 0° – 3°, gelapan yang miring memiliki
sudut gelapan 3° – 44°, gelapan yang simetris memiliki sudut gelapan 45°. Untuk sudut
gelapan bergelombang biasanya terdapat pada mineral kuarsa, dan sudut gelapan bintik-bintik
biasanya terdapat pada mineral kalsit.

Kembaran (Twinning)

Kembaran merupakan efek warna yang ditimbulkan mineral akibat pertumbuhan bersama
kristal saat pengkristalannya. Selama pertumbuhan kristal atau pada kondisi tekanan dan
temperatur tinggi, dua atau lebih kristal intergrown dapat terbentuk secara simetri. Simetri
intergrown inilah yang dikenal sebagai kembaran.

Pada pengamatan nikol bersilang biasanya kenampakannya berupa perselingan antara warna
hitam dan putih pada saat meja objek diputar.

TRO / Tanda Rentang Optik

Tanda Rentang Optik (TRO) merupakan istilah yang menunjukkan hubungan antara
kristalografi Sama seperti penentuan orde dan retardasi, Tanda Rentang Optik (TRO) atau
Birefringence (BF) dapat ditentukan dengan melihat diagram Michael-Levy.

BF ditentukan dengan refraksi ganda pada pantulan maksimum (warna orde tertinggi). BF
dapat diamati dengan cara memasang keping gips yaitu lensa Bertrand yang umumnya
keberadaannya sering terpisah dari mikroskop, hingga kita harus memasangnya secara
manual. Keping gips kemudian dipasang dibagian slot di atas analyzer. Perubahan warna
yang dihasilkan biasanya ditentukan oleh warna reliefnya dan ketebalan sayatannya. Jika
reliefnya rendah (tidak berwarna) maka memiliki sifat BF tinggi.
Apabila warna mineral setelah dipasang keping gips posisinya bergeser ke kiri dari diagram
Michael-Levy (penurunan orde), maka TRO mineral adalah substraksi (-). Apabila
mengalami penambahan orde, maka TRO mineral adalah adisi (+)

Dwibias

Dwibias merupakan selisih nilai indeks bias. Penentuan dwi bias ini dapat dilakukan dengan
cara menemukan titik potong retardasi (∆) dan tebal sayatan (t) pada diagram Michael-Levy
nilai,

Tanda Elongasi

Tanda elongasi ditentukan dari hasil penentuan TRO. Apabila TRO mengalami adisi, maka
tanda elongasinya adalah positif (+), dimana sinar yang bergerak cepat. Sebaliknya, apabila
TRO mengalami substraksi, maka tanda elongasinya adalah negative (-), dimana sinar yang
bergerak lambat.

Daftar Pustaka

Judith, B., Hadi S., Soekardi. 1981. Diktat Kuliah Mineral Optik. Yogyakarta: Pusat Penerbit
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Anda mungkin juga menyukai