Anda di halaman 1dari 9

Nama: Mayang Putri Wildani

NIM: 072001800034

Praktikum Mineral Optik-A

Tanda Optik

Tanda optik suatu mineral dinyatakan dalam bentuk positif (+) atau negatif (-), dengan batasan-batasan
sebagai berikut :

a. Tanda optik positif (+) bila :

 Kecepatan sinar biasa (B) atau sinar ordiner lebih besar dibanding sinar luar biasa (L) atau sinar
ekstraordiner (B > L) atau

 Indeks bias sinar ekstraordiner (nє) lebih besar dari indeks bias sinar ordiner (nω) atau nє > nω

b. Tanda optik negatif (-), bila :

 Kecepatan sinar luar biasa (L) atau sinar ekstraordiner lebih besar dibanding sinar biasa (B) atau
ordiner (L > B) atau

 Indeks bias sinar ordiner (nω) lebih besar dari indeks bias sinar ekstraordiner (nє) atau nω < nє.

1. Tanda Optik Mineral Uniaxial

Dibawah mikroskop penentuan tanda optik mineral uniaxial dilakukan dengan melihat perubahan warna
interferensi disetiap kwadran pada saat dimasukkan kompensator, dengan batasan-batasan sebagai
berikut :

 Tanda optik positif (+), bila terjadi perubahan warna interferensi atau gejala addisi dikwadran 1
dan 3 dan gejala substraksi dikwadran 2 dan 4.

 Tanda optik negatif (-), bila terjadi penurunan warna interferensi atau gejala substraksi
dikwadran 1 dan 3 gejala addisi dikwadran 2 dan 4.

Kenampakan perubahan warna interferensi sangat tergantung pada jenis kompensator yang digunakan,
yaitu :

 Komperator Keping Gips, gejala addisi warna interferensinya biru dan gejala substraksi berwarna
kuning.

 Komperator keping Mika, gejala addisi warna interferensinya kuning dan gejala substraksi
berwarna abu-abu.

Cara menentukan tanda optik uniaxial

 Posisikan mikroskop cross nicol


 Putar meja sampai terang maksimum

 Ganti lensa objektif dengan perbesaran 40x

 Gunakan lensa betrand amici (betrand di “in” kan) lalu fokuskan dengan skrup pemusat halus.

 Amati kenampakan gambar interferensi. Bila gambar interferensi terlihat seperti gambar 2.10
(sumbu optik terpusat) akan terlihat empat lengan isogir dengan empat kwadran. Masukkan
komperator yang sesuai (jenis sama dengan jenis komperator saat mengamati orientasi). Lihat
perubahan warna interferensinya dimasing-masing kwadran dan tentukan tanda optiknya
dengan ketentuan seperti diatas.

 Bila gambar interferensinya berupa sumbu optik tidak terpusat (gambar 2.10 B), akan terlihat
satu atau dua lengan isogir. Amati kwadran berapa yang terlihat, dengan cara memutar meja
mikroskop dan amati pergerakan isogir Seperti terlihat pada gambar (2.14):

 Bila saat meja diputar isogir bergerak kearah kanan (// analisator), maka kwadran yang terlihat
adalah kwadran 3 dan 2

 Bila saat meja diputar isogir bergerak kearah kiri (// analisator), maka kwadran yang terlihat
adalah kwadran 1 dan 4

 Bila saat meja diputar isogir bergerak kearah bawah (// Polarisator), maka kwadran yang terlihat
adalah kwadran 4 dan 3

 Bila saat meja diputar isogir bergerak kearah atas (// polarisator), maka kwadran yang terlihat
adalah kwadran 2 dan 1

Selanjutnya masukkan komperator yang sesuai lihat perubahan warna dimasing-masing kwadran dan
tentukan tanda optiknya.
Gambar 2.20 Pergerakan Isogir Mineral Uniaxial

Gambar Kenampakan Tanda Optik Mineral uniaxial sumbu optik terpusat dengan menggunakan
komperator gips (A), mika (B) dan kwarsa (C)

2. Tanda Optik Mineral Biaxial

Seperti halnya mineral uniaxial, penentuan tanda optik biaxial dibawah mikroskop dilakukan dengan
cara melihat perubahan warna interferensi saat komperator digunakan. Penentuan tanda optik biaxial
dengan sumbu optik terpusat sama dengan penentuan tanda optik uniaxial sumbu optik terpusat.
Sedangkan penentuan tanda optik sumbu optik tidak terpusat adalah sebagai berikut :

a) Isogir tegak lurus BSO (BSO = 90˚), dengan langkah-langkah sebagai berikut :

 Mikroskop pada posisi konoskopis

 Posisikan isogir di 225˚

 Masukkan komperator yang sesuai

 Tentukan tanda optik dengan batasan :


- Tanda optik Positif (+), bila terjadi penambahan warna interferensi atau gejala
addisi disebelah cembung dan gejala substraksi disebelah cekung

- Tanda optik negatif (-) bila terjadi pengurangan warna interferensi atau gejala
substraksi disebelah cembung dan gejala addisi disebelah cekung.

 Bila posisi isogir tidak di 225˚ (di 135˚ atau 315˚), maka penentuan tanda optiknya
berlawanan dengan tanda optik diposisi 225˚ atau :

- Tanda optik Positif (+), bila terjadi pengurangan warna interferensi atau gejala substraksi
disebelah cembung dan gejala addisi disebelah cekung

- Tanda optik negatif (-) bila terjadi Penambahan warna interferensi atau gejala addisi
disebelah cembung dan gejala Substraksi disebelah cekung.

Gambar 2.22. Kenampakan Tanda Optik Mineral biaxial sumbu optik tidak terpusat diposisi 315˚,
komperator dari jenis gips (A), Miak (B), dan Kwarsa (C).

b) BSO = 45˚

 Tanda optik untuk isogir dikwadran 1 dan 3 :


- Tanda optik positif (+), bila terjadi pengurangan warna interferensi atau gejala
substraksi disebelah cembung dan gejala addisi disebelah cekung.

- Tanda optik negatif (-) bila terjadi Penambahan warna interferensi atau gejala
addisi disebelah cembung dan gejala Substraksi disebelah cekung.

-Tanda Optik untuk isogir dikwadran 2 dan 4

a. Tanda optik Positif (+), bila terjadi penambahan warna interferensi atau gejala addisi
disebelah cembung dan gejala substraksi disebelah cekung

b. Tanda optik negatif (-) bila terjadi pengurangan warna interferensi atau gejala substraksi
disebelah cembung dan gejala addisi disebelah cekung.

Gambar Kenampakan tanda optik mineral biaxial sumbu optik tidak terpusat, isogir dikwadran 1 dan 3,
komperator gips (A), Mika (B), Kwarsa (C)

Dalam mineral anisotropik sinar datang dipecah menjadi dua dengan arah getar saling tegak lurus dan
menjalar searah dengan arah getar pada sayatan mineral.
Satu berkas disebut sebagai “ordinary ray”, diberi notasi huruf (o) arah getar tegaklurus terhadap
sebuah bidang dimana terdapat sb-c dan jejak sinar. Yang lainnya dinyatakan sebagi ”extraordinary ray”
atau e-ray di beri notasi (e), arah getar sejajar dg bidang dimana terdapat sb-c dan jejak rambat berkas
sinar.

Contoh mineral:

MUSCOVITE (KAl2(OH)2(AlSi3O10)

Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna sampai hijau muda
Bentuk : Kristal tabular atau scaly
Relief : Bervariasi
Pleokroisme : Lemah
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : Dalam satu arah (001) sangat sempurna
Bias rangkap : Kuat, teratas orde-ll
Kembaran : Kadang-kadang
Sudut pemadaman : Paralel dengan belahan, tetapi mungkin membentuk sudut 2o atau 3o
Orientasi optis : Length slow (sumbu panjang kristalografi = sumbu a)
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Negaqtif
Keterangan : Talc hampir sama dengan muscovite dan propbyllite dalam sifat optis. Hydromuscovite
sangat sama dengan sericite variety muscovite. Muscovite sangat umum dalam batuan metamorf
seperti phyllite, schist, dan gneiss, juga dalam granite dan berkembang maksimum dalam granite
pegmatite, umum sebagaui mineral detrital terutama dalam arkose. Sericite terdapat dalam sedikit
keratin dan mineral sekunder yang dibentuk oleh alterasi hidrotermal silikat terutama feldspar.

QUARTZ (SiO2)
Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna, seringkali terdiri dari inklusi
Bentuk : Kristal prismatik anhedral, butiran dan sebagai penggantian euhedral, intergroup dengan
plagioclase dalam bentuk vermicular (mymerkite), seringkali terdapat sebagai intersertal mineral,
pseudomorf
Relief : Sangat rendah
Pleokroisme : -
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : Tidak ada, rhombohedral yang tidak sempurna
Bias rangkap : Agak lemah, orde-I
Kembaran : Umum jarang terlihat
Sudut pemadaman : Paralel dan simetris
Orientasi optis : Length Slow
Sumbu optis : Satu (uniaxial)
Tanda optis : Positif
Keterangan : Cordierite sering membuat kekeliruan dengan quartz tetapi cordierite biaxial. Quartz
adalah mineral ubiquitous, terdapat dalam berbagai tipe batuan sebagai mineral utama, asesories atau
sekunder dvan mineral detrital.

ALBITE (NaAlSi3O8)
Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna
Bentuk : Plate atau lath-shaped, jarang dalam fenokris. Mungkin intergrowth dengan microcline
Relief : Rendah
Pleokroisme : -
Indeks bias : n mineral < n. K-balsam
Belahan : (001) sempurna, (010) kurang sempurna, dan (110) tidak sempurna
Bias rangkap : Agak lemah, kuning muda, orde ke I
Kembaran : Polisintetik sesuai dengan albite, jarang tidak ada. Yang sesuai dengan Carlsbad atau
kombinasinya, percline.
Sudut pemadaman : Sesuai dengan kembar albit bervariasi dari 12o sampai 19o, yang pararel dengan
(001) = 3o – 5o, pada (010) = 15o – 20o
Orientasi optis : -
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Positif
Keterangan : Albite terdapat dalam granite, granite pegmatite, vein dan batuan metamorf.

NEPHELINE (Na,K)(Al,Si)2O4

Warna absorbsi : Tidak berwarna - keruh, memperlihatkan deretan inklusi

Bentuk : Kristal hexagonal prismatik pendek

Relief : Sangat rendah

Pleokrisme : -

Indeks bias : n.mineral < n.k-balsam

Belahan : Paralel yang tidak sempuna dengan (1010)

Bias rangkap : Lemah, abu-abu orde-I

Kembaran : -

Sudut pemadaman : Paralel

Orientasi optis : Length Fast

Sumbu optis : Satu (uniaxial)

Tanda optis : Negatif

Keterangan : Mineral yang sering membuat kekeliruan dengan nepheline adalah orthoclase. Tetapi
orthoclase mempunyai belahan yang baik dan biaxial. Nepheline juga menyerupai melilite dan scapolite
yang mempunyai relief tinggi dan bias rangkap lebih kuat. Nepheline teralterasi menjadi zeolite,
sodalite, muscovite, cancrinite atau hydronepheline. Nepheline terbatas pada batuan beku yang kaya
soda seperti nephelinesyenite, phonolite dan batuan basaltik.
CALCITE (CaCO3)

Warna absorbsi : Tidak berwarna seringkali berkabut

Bentuk : Umumnya anhedral - subhedral

Relief : Bervariasi, tinggi

Pleokroisme : -

Indeks bias : -

Belahan : Rhombohedral yang sempurna (1011), umumnya

berpotongan pada sudut 75º

Bias rangkap : Ekstrim, abu-abu mutiara,cokelat,orde tinggi

Kembaran : Polisintetik

Sudut pemadaman : Simetris dengan arah belahan

Orientasi optis : Sulit ditentukan

Sumbu optis : Satu (uniaxial)

Tanda optis : Negatif

Keterangan : Dolomite , magnesite dan siderite bisa keliru dengan calcite. Dolomite umumnya subhedral
sampai euhedral dan kembaran paralel; siderite umumnya ada noda besi di sekitar batas butiran dan
relief tinggi. Calcite seringkali digantikan oleh quartz, dalam quartz vein. Terdapat dalam batugamping,
batuan metamorf, juga tipe batuan lainnya. Mineral sekunder yang umum dalam rongga batuan beku,
berasosiasi dengan zeolite.

Sumber : https://www.academia.edu/20071124/mineral_optik

Anda mungkin juga menyukai