Anda di halaman 1dari 5

Reina, manda, fira, reva, dan syifa.

Saat mereka masih SMP, mereka memiliki janji tidak akan


memiliki pacar satu sama lain, karena jika di antara mereka memiliki pacar, maka hubungan mereka
sudah dipastikan akan merenggang, dan janji itu masih berlaku sampai saat sekarang, mereka sudah
dewasa, sudah menginjak SMA kelas 11.
"Janji ya, sebelum kita lulus sekolah jangan dulu pacaran"
"Iya man, gue juga gamau hubungan kita renggang, kalo ada cowok di antara kita"
~~~~~~~~~~~~~~
"Rein, gue suka sama lo, lo maukan jadi pacar gue? Lo cinta pertama gue"
"Sorry, gue gabisa terima lo"
Reina mengingat kembali perjanjian dan penolakan saat ia masih smp, hari ini ia tidak sengaja
bertemu dengan seseorang.
"Raffa?" Sapa reina saat tidak sengaja bertemu dengan raffa di halte.
"Eh rein? Lo reina kan?" Tanya raffa meyakinkan.
"Iya, gue reina, temen smp lo" jawab reina sedikit memperjelas.
Gila, lo makin cantik aja rein.
"Oh iya, gue inget"
"Ngomong ngomong lo apa kabar?" Tanya raffa.
"Alhamdulillah baik ko"
"Lo gimana?" Tanya reina kembali.
"Alhamdulillah gue juga baik" jawab raffa sambil mengeluarkan ponselnya.
"Boleh minta nomor whatsaap lo?" Pinta raffa sambil menyodorkan ponselnya, yang sudah di atur ke
tampilan tambahkan kontak.
Dengan ragu, reina mengambil ponsel raffa untuk mengetikkan nomor whatsaap miliknya.
"Udah nih" ucap reina dengan mengembalikkan ponsel milik raffa.
"Thanks ya" balas raffa dengan wajah senang yang tidak bisa di sembunyikan.

》》》》》》》

Setelah kejadian beberapa bulan yang lalu, dimana mereka saling bertemu, dan bertukar nomor
whatsaap, disitulah mereka semakin dekat, dan menjalin hubungan lebih dari teman.
Kriiing...! Bel pulang pun berbunyi.
"Eh geng, kalian pulang duluan aja, soalnya gue di jemput" ucap reina kepada para sahabatnya.
"Tumben banget lo rein, yaudah, kalo gitu kita duluan ya, lo ati ati rein" ucap manda sambil
menepuk bahu kiri reina.
"Lo juga, kalian juga, daah" balas reina sambil melambaikan tangannya.
Tak lama kemudian setelah para sahabatnya pergi, akhirnya raffa datang menjemput reina.

》》》》》》》

Keesokan harinya di sekolah.


"Rein, lo jawab jujur, lo pacaran sama raffa temen smp kita dulu kan? Yang sempet suka sama lo
kan? Dan sempet di tolak sama lo" Tanya manda pada reina, merembet.
"Dan yang dimaksud lo dijemput tuh, dijemput raffa kan? lo pikir kita gak awasin lo gitu? jauh hari
kita liat, banyak perubahan dari diri lo, lo semakin gapunya waktu buat kita, lo kenapa sih rein?"
introgasi para sahabatnya membuat reina tidak bisa beralasan lagi.
"Sorry, geng, gue gabisa tepatin janji gue ke kalian, tapi gue gabisa nolak raffa lagi, gue juga suka
sama raffa" jawab reina jujur.
"Tapi rein, kita semua pernah liat raffa ngobrol sama cewe lain di halte. Bahkan sebelum raffa
jemput lo, raffa udah bonceng cewe sebelumnya. Lo masih mau nilai si raffa cowo baik? Emangsih,
kita gapunya bukti apa apa, tapi kita cuma mau bilang yang sejujurnya, kita gaterima lo di giniin rein"
Penjelasan manda membuat setetes air mata reina terjatuh begitu saja.
Memang fakta, para sahabat reina melihat semua kejadian tersebut, mereka mengawasi reina
sekaligus raffa, tanpa sepengetahuan mereka.
"Ngapain lo nangis? Cowo kaya gitu gausah ditangisin"
"Buat sekarang, gue gamau ketemu raffa dulu" ucap reina dengan air mata yang mengalir mebasahi
pipinya.

》》》》》》》

Pulang sekolah.
"Tuh, si raffa jemput lo" tunjuk fira ke arah raffa.
"Bilangin aja gue udah pulang duluan" ucap reina dengan berat hati.
Saat fira sengaja keluar dari gerbang, tiba tiba raffa menghampiri fira.
"Eh, lo fira temen smp reina kan?" Tanya raffa berbasa basi kepada fira.
"Iya, kenapa? Lo pasti nannyain reina karena mau jemput reina kan? Tapi reina bilang kalo dia udah
pulang duluan"

》》》》》》》

Keesokan harinya raffa datang kesekolah reina lagi, untuk menjemput reina. Lagi.
"Reina nya ada?" Tanya raffa pada fira.
"Gaada. reina balik duluan lagi" kali ini manda yang menjawab.
"Lagian lo, kenapa kemarin kemarin malah ngobrol sama cewe lain, pake boncengin cewe lain dulu
sebelum jemput rein, ya kita bilangin lah, dasar cowo play boy!" sindir manda tak suka.
"Tapi gue bisa jelasin, cewe itu bukan siapa siapanya gue, dia cuman temen gue, dan soal gue
bonceng dia, karna kemarin dia sakit man, gue gatega liat cewe sakit jalan sendirian, tapi sumpah.
Gue gapunya perasaan sedikitpun sama cewe itu" raffa menjelaskan panjang lebar.
"Percuma semua penjelasan lo, reina udah gapercaya lagi, dia udah bener bener gamau ketemu
sama lo" tanpa sepengetahuan reina, manda menjelaskan.
penjelasan yang benar benar bukan penjelasan yang sebenarnya. Reina benar benar tidak tahu raffa
akan menjemputnya, dan reina tidak berbicara bahwa reina tidak ingin benar benar menemui raffa.

》》》》》》》

2 hari, 3 hari. Baik reina maupun raffa, sama sama saling tidak mengabari, kedua duanya dikuasai
oleh gengsi. Raffa ragu untuk menemui reina, karena sahabatnya bilang bahwa reina tidak ingin lagi
bertemu dengan raffa. Tetapi reina gengsi, jika harus mengabari terlebih dahulu, reina menganggap
bahwa raffa lah yang salah.
"Gue ragu banget buat ketemu sama reina, gue bisa jelasin ini semua, tapi gue takut kalo reina
gamau dengerin penjelasan gue, dan lebih memilih untuk menghindar" ucap raffa berbicara pada
diri sendiri, sambil mengetik hapus, mengetik hapus, chat yang tak kunjung dikirim kepada reina.
Sedangkan di seberang sana, reinapun memikirkan raffa.
"Raffa kenapa engga jelasin ini semua sih? Padahal kalo raffa jelasin, gue mau dengerin kok, hari itu
gue bener bener kesel banget sama raffa" reina berbicara pada diri sendiri, sambil melihat roomchat
terakhir percakapan dirinya dengan raffa, berharap raffa mengirimkan pesan untuknya.
"Padahal gue selalu nunggu lo buat jemput gue raff, lo kemana?" Gumam reina sambil meneteskan
sedikit air mata.

》》》》》》》

3 tahun kemudian. Reina bekerja di sebuah kaffe kawasan jakarta, reina dan para sahabatnya kini
sudah berpisah.
Saat itu, reina sedang membeli sesuatu di salah satu tempat, dengan teman laki lakinya, Lagi lagi,
reina tidak sengaja bertemu dengan seseorang.
"Eh rein?" Sapa seseorang tiba tiba.
"Raffa?" Tanya reina.
"Iya, gue raffa, lo apa kabar?" Tanya raffa berusaha sopan.
"Alhamdulillah baik"
"Lo gimana?" Tanya balik reina.
"Alhamdulillah baik juga" jawab raffa, kali ini ia tidak mengeluarkan ponselnya, ia segan untuk
meminta nomor whatsaap reina, Karena yang raffa kira, bahwa lelaki yang bersama reina adalah
kekasih reina.
Mereka udah loost contact ceritanya.
"Yaudah, kalo gitu gue balik dulu, ya. Takut ganggu" pamit raffa.
"E-eh iya" jawab reina gugup.
Kenapa raffa engga minta nomor whatsaap gue ya?
Reina memang sudah memiliki pacar, tetapi bukan lelaki yang sedang bersama reina, pacar reina
adalah aldo. Tetapi reina selalu menganggap bahwa aldo ini hanya pelampiasannya untuk
melupakan raffa, sesungguhnya reina masih mencintai raffa, karena status raffa dan reina tidak jelas,
akhirnya reina lebih memilih memiliki pacar saja.

》》》》》》》

Bebera bulan kemudian, raffa dan reina saling memfollow follow instagram. Lalu raffa men dm reina.
Raffa_ : Hai rein.
I'm Reina : Hai juga raff.
Raffa_ : Oh iya, btw yang kemarin sama lo, itu pacar lo?.
I'm Reina : Bukan, itu temen gue, cuman nganterin gue doang.
"Shit! Kenapa gue gak minta nomor whatsaap reina aja waktu itu" Gumam raffa menyesali.

》》》》》》》

Usia reina semakin menambah, ia membutuhkan pendamping hidupnya, akhirnya reina akan
menikah dengan aldo. Laki laki yang selama ini hanya di anggap pelampiasan, akhirnya menikah
dengan reina. Reina tidak bisa menunggu raffa lagi, terlalu lama jika harus ditunggu.
Saat raffa sedang melihat lihat postingan instagram, tidak sengaja ia melihat postingan reina tentang
pernikahannya dengan aldo.
Jleb!
"Padahal gue masih cinta sama lo rein" gumam raffa sangat pelan. Setetes air mata lelaki pun
akhirnya keluar.
Sisca calling.
"Hallo?"
"Raff, ke pernikahan reina aldo yuk?" Ajak sisca di seberang sana.
"Ogah ah"
"Yaelah raff, lo gentle dong, bahwa lo jangan nunjukkin kalo lo lemah, ayo dong sama gue, gue udah
di jakarta nih"
"Yaudah, karna lo udah dateng jauh jauh dari bandung ke jakarta, demi nemenin gue ke
pernikahannya reina"
Sebelum raffa mendatangi pernikahan reina dan aldo, raffa menuliskan kata kata di selembar uang
yang akan di masukkan amplop.
"Rein, gue masih cinta sama lo, gue nyesel gabisa jelasin kesalah fahaman kita dulu, sampe sekarang
gue gabisa lupain lo, bener kata istilah. Cinta pertama sulit di lupain. Semoga lo bahagia rein, gue
bakalan bahagia liat lo bahagia"
Lalu setelah menulis kata kata tersebut, uang tersebut di masukkan ke dalam amplop.

》》》》》》》

Beberapa tahun kemudian, setelah reina menikah, raffa baru memiliki nomor whatsaap reina lagi,
raffa memberanikam diri untuk menyapa reina melalui whatsaap.
Raffa : "Hai rein, gue raffa, lo apa kabar?"
Reina : "Hei raff, gue baik kok, alhamdulillah. Lo gimana?"
Raffa : "Gue kangen sama lo rein"
“Gue juga raff” gumam reina.
Merasa terpancing, akhirnya reina memberanikan diri untuk menannyakan sesuatu yang sempat
ingin ia katakan.
Reina : "Lo kemana aja waktu itu? Gue nunggu lo raff, kenapa waktu itu engga lo jelasin aja sih?
Setelah kejadian waktu itu, lo gapernah kabarin gue lagi, hubungan kita gajelas tau, sekarang gimana
coba? Putus engga. Pacaran, gue udah nikah"
Raffa : "Gue nyesel banget rein, engga bisa jelasin kesalah fahaman kita, gue gabisa lupain lo, dan
sampe sekarang gue belum punya pasangan hidup ataupun pacar, Karena gue masih mikirin lo rein"
Raffa : "gue juga tulis kata kata di uang yang mau gue masukin ke amplop, waktu gue datang ke
pernikahan lo, lo udah baca uangnya?"
Setelah membaca pesan tersebut, reina buru buru menannyakan kepada bibinya, karena bibinya
yang telah menghitung isi uang amplop amplop reina.
"Bi, waktu bibi ngitungin isi uang amplop amplop waktu reina nikah, bibi liat ada uang yang di tulisin
kata kata engga?
"Ada kok, cuman bibi engga kasihin, abis iseng banget itumah kayanya, dari mantan kamu ya?
Yaudah mantan mah mantan, kamu kan udah nikah, gapenting" jawab bibinya, wajah tanpa dosa.
"Aduuh!" Kesal reina.
Reina : "sorry raff, gue ga sempet baca, soalnya bukan gue yang itungin uangnya, keluarga gue juga
engga kasih tau gue"
Raffa menghembuskan nafas berat.
"Sia sia gue" gumam raffa.
Reina : "mending lo gausah mikirin gue lagi, karena hidup gue sama lo udah beda. Lo harus segera
punya pendamping hidup, lo harus bisa move on, mungkin kita gabisa memiliki satu sama lain, takdir
bukan di pihak kita berdua, semoga gue bahagia, dan lo juga bahagia sama yang lo pilih, makasih
atas semuanya raff, walau gimanapun, lo orang pertama yang udah bikin gue jatuh cinta. Satu lagi.
Gue bakalan bahagia liat lo bahagia. Ily."
"Ily, more than you love me, reina" ucap raffa tersenyum, dengan mengikhlaskan kepergian reina
dari hidupnya.
Tamat.

Anda mungkin juga menyukai