Anda di halaman 1dari 3

SANDIWARA CINTA

Ketika aku sedang berada disebuah Toserba , secara kebetulan aku melihat
seorang wanita yang bertubuh tinggi semampai dengan memakai busana yang
sedikit ketat, sehingga bentuk dan lekuk-lekuk tubuhnya bagaikan membuat
gambar yang nyata. Disaat itu, mataku tertuju kearah wanita ini, namun aku
tersentak dengan sebuah tepukan dibahuku dari arah belakang, serta merta
aku segera menoleh kearah bahuku, sungguh tak kusangka ternyata yang
menepuk bahuku dari belakang ini, dia adalah Irfan teman lamaku sewaktu
kami masih sama-sama bekerja disuatu perusahaan dikota seberang. Sungguh
pertemuan yang tidak kuduga, karena sudah selama lima tahun ini, kami
berdua tak pernah lagi berkomunikasi dan hal ini dikarenakan kepindahan kami
disaat menjadi karyawannya disalah satu perusahaan disaat itu. Selang
beberapa lama, setelah kami berbincang-bincang Irfan bertanya
kepadaku..Yan..bagaimana keadaanmu dan apakah saat ini kau hanya
sendirian..ditempat ini. Namun sebelum aku menjawab pertanyaan Irfan ini,
sebaliknya akupun bertanya pada Irfan..nah kalau keadaanmu gimana dan
apakah kau juga sendirian disini? Irfan nampak tersenyum, sehingga
membuatku agak sedikit bertanya-tanya didalam hati, ketika melihat
senyumnya itu, seraya pula dia menyuruhku untuk melihat kearah belakang,
betapa aku merasa terperanjat, ketika kumelihat wanita yang bertubuh tinggi
semampai ini telah berdiri dibelakangku bersamaan itu pula Irfan mengatakan
bahwa wanita ini adalah istrinya. Ketika itu aku berupaya untuk menghilangkan
segala rasa seperti apa yang kulihat tadi. Bersamaan dengan itu, Irfan
memegang tanganku sambil mempersilahkan aku untuk mengenal istrinya
tersebut. Tetapi entah mengapa, disaat aku bersalaman dengan wanita yang
dikatakan Irfan bahwa ini adalah istrinya, terasa ada sesuatu yang membuatku
agak bertanya-tanya didalam hati, karena terasa olehku ada sedikit keanehan
dari sorotan mata dan gerakan tangan ketika kami bersalaman. Kemudian
setelah itu terjadilah perbincangan diantara kami bertiga, sehubungan Irfan
ada sesuatu kepentingan maka akhirnya kami saling berpamitan dan
dipertemuan ini kami saling menyatakan alamat dan nomor telpon masing-
masing. Seminggu kemudian, disaat aku akan pergi bekerja, kudengar
handponku berdering dan setelah kulihat ternyata nomor ini tak kukenal,
sehingga kubiarkan untuk berkali-kali berdering. Seiring dengan maksud ku
hendak menuju kekendaraanku, kembali handponku berdering, kemudian
kucoba untuk mengetahui...siapa sebenarnya yang menghubungi handponku
dipagi hari ini...oh...setelah sipenelpon mengatakan nama serta maksud serta
tujuannya lalu kusampaikan kepada tanteku dan selanjutnya akupun segera
berangkat untuk menuju ketempat kerjaku. Seperti biasa sepulang dari kerja,
tanteku ini sangatlah memperhatikanku, bahkan aku sudah dianggapnya
sebagai anaknya sendiri. Sejak om ku meninggal, maka aku bersama tante dan
kedua anaknya tinggal bersama dirumahnya ini. Disaat aku dan tante dan juga
beserta kedua anaknya sedang duduk bersama-sama diruang keluarga sambil
menyaksikan acara di televisi, kemudian kudengar handpon tante berdering
dan disaat itu tante mengangkat telponnya dan akhirnya terjadilah
perbincangan diantara mereka, lalu dipercakapan itu, kudengar bahwa tante
bertanya...oh..ya, gimana kabar calon suamimu itu, ayo ajaklah dia kerumahku,
ujar tante. Berselang lebih kurang setengah jam kemudian kudengar ada suara
sebuah kendaraan berhenti dihalaman depan rumah tante ini, terlihat
tantepun bergegas menuju kepintu ruang tamu, dan tak lama terdengarlah
suara rasa kerinduan diantara sesama kedua wanita ini, tapi aku tetap saja
asyik bersama kedua anak tante untuk tetap menyaksikan acara di televisi.
Seketika aku mendengar langkah kedua wanita ini menuju kearah tempat aku
berada, lalu aku ingin segera menuju keruang yang lain, tetapi disaat aku
melihat kearah pintu..betapa aku tercengang disaat kumelihat bahwa wanita
yang bersama tante ini ternyata dia adalah istrinya Irfan yang sempat bertemu
ditoserba waktu itu. Bersamaan dengan keterperanjatanku itu, tantepun
memanggilku untuk memperkenalkan wanita ini, walaupun aku sudah
mengetahui namun aku tetap menjaga seolah-olah aku belum pernah
mengenalnya dan tampaknya begitu pula wanita ini entah sengaja atau tidak
diapun berpura-pura baru mengenalku, setelah kami berjabatan tangan lalu
aku mohon pamit untuk keluar dengan alasanku ada keperluan. Kembali
kesingkat cerita, dua hari setelah itu, tante bercerita tentang wanita yang
diperkenalkannya waktu itu dan tante menjelaskan apa yang sebenarnya yang
mereka perbincangkan sewaktu mereka bertemu disaat itu. Kemudian akupun
menjelaskan kepada tante seperti apa yang kuketahui tentang siapa
sebenarnya wanita tersebut. Alhasil tante baru mengerti serta memahami apa
yang kusampaikan dan sungguh akhirnya menjadi suatu cerita, terkuaklah
cerita bahwa Irfan itu akhirnya kuketahui bahwa dia adalah pacar tanteku dan
wanita yang diakui sebagai istri Irfan, ternyata dia adalah keponakan dari
suami tanteku yang telah tiada, akhirnya akupun merasa ada keanehan dalam
permainan sandiwara ini, sehingga sebulan kemudian akupun memohon
kepada pimpinan untuk pindah ke daerah lain.******##****

Anda mungkin juga menyukai