Pas di sebuah jalan pertokoan, aku jalan tepat di atas dia melayang, lalu lintas serta keramaian
kota tidak begitu mempedulikanku seperti hati ini yang sudah lama tidak ada yang peduliin…
bayi bersayap itu makin deket, seakan akan pengen menunjukan sesuatu yang berharga tidaknya
aku tak tahu..
dia ngikutin aku, lalu mengikutiku..dan sekarang dia pas di depan atas pandanganku..
kini aku yg coba mengikutinya…
sekarang kami saling kejar, kayaknya seperti race yang selalu aku tontonin tiap minggu..
orang-orang di jalanan tak tau aku ngejar siapa, mungkin cuman buat orang-orang yang galau
seperti diriku yang tau..
aku terus ngejar, seperti aku pengen mengejar rahasia yang sepertinya ia akan tunjukin…
lalu bayi bersayap itu terbang makin pelan, sembari menunjukkan jari manisnya ke arah pojok
sebelah kanan, pas banget di sebuah gang buntu…
aku seketika terdiam ”apa maksudnya yaa, tanya diriku dalam hati?”
seolah dia tau maksud pertanyaanku, lalu dia menjawab ”dia nunggu kamu”.
bayi bersayap itu lalu menghilang begitu aja, tetapi ku tak menghiraukanya…
karna aku masih penasaran sama gadis ini,…siapa dia yaa??
kemudian gadis itu motong perkataan hatiku….:
“kamu kemana aja?”
pertanyaan itu seolah-olah menguatkanku bahwa aku pernah temuin dia…akupun jawab dengan
pelan-pelan:
“apa kau mengenalku, pernahkah kita ketemu, apa maksud kata-katamu tadi?”gadis itu
menjawab:
“benar saja kau tidak seperti dulu, aku mengingatmu dan kau malah lupa…itu mungkin terasa
adil bagimu”
kemudian aku tajamkan memori ingatanku, yaah benar aja aku mengenalnya…bahkan aku
sempat suka dengannya semasa SMP bahkan sampai saat ini..
”sekarang aku cacat, mataku buta…itu karena aku pengen mencarimu, aku sampai luka demi
kamu, aku sampai sakit juga demi kamu..sampai aku tidak bisa lihat sendiri bagaimana diriku ini,
tetapi kamu?? kamu saat itu kemana??”
aku langsung meneteskan air mata saat dia mengucapkan hal itu, aku gak merasa malu ataupun
kasihan tetapi aku merasa bersalah…
inilah sisi baiknya dia yang belum pernah aku dapatkan pada wanita lain….dengan hebatnya dia
nerima aku, bahkan dia maafin semua kesalahanku dan ia ingin aku janji tak akan ninggalin dia
lagi..
seakan pengen menebus kesalahanku yang dulu, akupun pengen sepertinya…ku keluarkan
pulpen dari tasku dan ku tusukan tepat ke arah kedua bola mataku…terasa sakit..perih…
dan pandanganku sedikit demi sedikit mulai kabur, tidak lama kemudian jadi gelap tidak
bercahaya…
beda dengan penglihatan menit-menit sebelumnya..
aku tidak ingin menjerit, tidak ingin nangis. karena aku tidak pengen dia tau. biar waktu yang
mengizinkan ia untuk tahu…
tanpa tau betapa banyaknya darah yang telah mengalir di kedua bola mataku….
mungkin bagiku itu merupakan sebuah simbol bahwa aku sangat tulus mencintainya..
betapa sangat behagianya aku, walaupun dengan cara yang lumayan sakit. rasa bersalahku
seakan berlahan mulai menghilang..
sekarang kita sama, kita saling cinta serta saling buta. tetapi cinta kita dapat melihat, hati kita
yang akan meneranginya, rasa sayang kita yg bakal menuntunnya….
Pas di hari sabtu, bayi itu datang padaku….entah dengan keajaiban apa aku benar-benar dapat
melihatnya tersenyum,…
akupun segera tersenyum balik padanya, serta mengucapkan kalimat terimakasih sudah
membantuku, cari cinta yang aku kagumi…
satu bulan berlalu, bayi bersayap itu tidak kunjung datang padaku, mungkin ia sudah bahagia
dengan keluarganya, begitu pula dengan aku dan keluarga baruku…
Cinta Patok Tenda
Sekarang adalah hari ke-3 aktivitas Perkemahan Saka Wirakartika (PERTIWIKA) yang
dilakukan di Bumper Candra Birawa Karanggeneng. Peserta tiba dari berbagai wilayah yang ada
di Jateng serta DIY. Kodim Salatiga juga mengirim dua kontingen yaitu kontingen Kota Salatiga
serta kontingen Kabupaten Semarang yang diwakili oleh aku dan teman-teman.
Pada pukul 18.45 aku serta Efendi pergi ke lapangan utama demi ikut kegiatan anjangsana
malam ini. Semua perwakilan dari masing-masing kontingen juga telah kumpu dilapangan.
Pukul 19.00 tepat terdapat kakak panitia yang lagi merapikan barisan kami. Kami semua
kemudian diajak keliling-keliling bumi perkemahan dan dikenalkan dengan Lurah Putra, Lurah
Putri, serta Camat pada kegiatan Pertiwika. Setelah selesai keliling, kemudian kami diminta
untuk kenalan satu sama lain serta meminta nomor handphone. Setelah kegiatan selesai lalu kami
boleh kembali ke tenda masing-masing. Saat akan kembali ke tenda, ternyata ada seseorang yang
panggil aku dari belakang.
Besoknya aku dapat giliran buat jaga tenda, saat aku lagi bersih-bersih tenda tiba-tiba hpku
berbunyi dan ku lihat ada sebuah pesan singkat dari nomer yang gak aku kenali. Pesan itu aku
biarin aja, tetapi karena gak dapat respon dari ku nomer itu ternyata terus kirim pesan singkat
padaku. Karna jengkel dengan pesan yg selalu datang akhirnya akupun balas pesan itu. Sekarang
aku tahu siapa pengirim pesan itu, dia ternyata orang terakhir yang tadi malam minta nomerku
pada saat kegiatan anjangsana. Setelah aku tahu itu nomer dari kak Fadhil kontingen Kota
Semarang, lalu hp aku simpan lagi dan aku lanjut beres-beres tenda. Hari ini aktivitas tak begitu
padat karena hari ini merupakan hari terakhir kegiatan dan esok habis upacara penutupan kami
akan pulang ke daerah masing-masing.
Kegiatan siang ini yaitu relly yang menjadi puncak dari aktivitas perkemahan selama empat hari
yang lalu, karena dalam relly ini selain jalan jauh dalam perjalanan tersebut juga terdapat pos-
pos buat nguji materi yang sudah diberikan. Dalam perjalanan kami tak lupa nyanyikan yel-yel
berulang-ulang dengan tegas yang bakal kasi tanda bahwa kami masih semangat mengikuti
kegiatan ini meskipun badan kami udah capek. Satu persatu pos bisa kami jalani dengan cukup
baik, mulai dari penanggulangan bencana, navigasi darat, pioneering, survival, sampai pos
terakhir yaitu mounteneering. Kemudian dari pos mounteneering kami lanjutin perjalanan untuk
kembali ke bumper, sesampainya di bumi perkemahan kami bersih-bersih diri dulu dan istirahat
sebelum ikut acara caraka malam atau upacara api unggun.
Pada caraka malam ini selain penyalaan api unggun juga digelar dangdutan biar rasa penat hilang
setelah berkemah selama kurang lebih 4 hari. Pas acara dangdutan ada cowok yang ternyata
nabrak aku sampai topiku jatuh, dia ambil topi itu, lalu memberikannya padaku.
Saat aku udah gabung sama teman-temanku yang lain, kok aku rasa ada orang yang selalu
perhatikan aku ya, benar aja kak Fadhil lagi memperhatikanku dari jauh dan saat pandangan
kami lagi bertemu dia langsung senyum kepadaku. Tapi aku tidak terlalu menghiraukan hal itu
karena aku lagi nikmatin malam terakhir ini sama teman-teman aku. Kami isi malam terakhir ini
dengan bernyanyi, menari sambil bercanda bersama. Tidak lupa setelah acara dangdutan ini
selesai, kami lalu keliling ke tenda-tenda kontingen lainnya buat ucapin salam perpisahan.
Waktu nunjukin pukul 07.00 dan tiba saatnya kami ikut upacara penutup sekalian pengumuman
pemenang lomba. Upacara penutupan ini berjalan dengan lancar serta khitmat. Sekarang tibalah
saatnya pengumuman pemenang lomba.
“juara satu lomba relly Saka Wirakartika se-Jateng dan DIY diraih oleh kontingen dari…….
Kabupaten Semarang. Silahkan salah satu perwakilan maju untuk terima piala”.
Kemudian Satria sebagai ketua kontingen maju buat terima piala tersebut.
“Fir apa beneran kita yang menang nih?” ujar Eka belum percaya
“iya kontingen kita yang menang juara satu relly saka” jawabku
“gak nyangka ya kita bisa menang, padahal kita ikut perkemahan ini juga seadanya” kata Rahma
“alhamdulillah itu berkat usaha kita bersama” jawab Lintang
Kami semua bahagia dengan hasil usaha kita yang ternyata tak sia-sia. Sesampainya di Koramil
Ungaran akhirnya kami langsung rayakan kemenangan kami.
Seminggu pasca pulang kemah kak Fadhil kembali hubungin aku. Dia tanya-tanya banyak hal
tentangku dan begitupun sebaliknya. Semenjak hari itu aku jadi makin dekat dengannya, aku rasa
nyaman banget. Beberapa bulan kemudian dia ngajak aku ketemuan, dan dia bilang akan jemput
aku di rumah. setibanya dirumah kak Fadhil ijin sama orangtuaku buat mengajakku jalan.
Setelah dapat ijin, kak Fadhil ngajak aku ke suatu tempat yang lumayan romatis. Tidak aku
sangka disana dia nyatakan perasaannya padaku serta memintaku untuk jadi pacarnya. Dia juga
kasi aku seikat bunga mawar merah. Aku merasa meleleh dengan kejutan yang ia berikan, serta
aku berikan dia jawaban iya yang artinya aku mau jadi pacarnya.
Dan hubungan kami pun berjalan dengan cukup baik, tiap malam minggu kak Fadhil selalu
nyempetin waktu untuk mampir ke rumahku. Dia juga selalu bawakan bunga mawar merah buat
aku. Tidak terasa hubungan kami udah beranjak 6 bulan serta dari bulan ke bulan kami rasa
makin sayang satu sama lain.
Hari ini sepulang sekolah aku ngajak Rahma pergi ke gramed. Disana tidak sengaja aku lihat
Fadhil dengan seseorang perempuan, kemudian aku coba buat hubungin dia.
“kamu sedang ada dimana?” tanyaku
“aku lagi pergi ama temen nih, kenapa?”
“emangnya pergi kemana sih?”
“ke rumah temenku nih ngerjain tugas tadi, emang ada apa?”
“gak papa kok, soalnya tadi aku lihat orang yang mirip sama kamu, tapi mungkin aja salah
orang”
“ya udah ya saying aku lanjutin buat tugas dulu yaa”
“iyaa kakak”
Dalam hatiku pun berkata “sekarang kamu berani bohong sama aku yaa kak dan sebenarnya
siapa sih perempuan itu?” Karna udah malas, akhirnya akupun ngajak Rahma pulang walau kami
belum jadi beli buku. Rahma seperti bingung tetapi dia tak tanya padaku dan langsung
mengiyakan aja permintaanku.
Sehabis kejadian itu Fadhil jadi jarang memberiku kabar, dia juga tak dateng ke rumahku. Aku
jadi merasakan ada perubahan yang cukup besar darinya. Akupun berpikir mungkinkah
perempuan yg beberapa waktu lalu aku lihat bersamanya adalah pacar barunya? Apa kak Fadhil
udah gak sayang lagi sama aku?. Tiap hari pertanyaan itu muncul dipikiranku dan itu sangat-
sangat ganggu kegiatanku sehari-hari.
“maaf ya sayang malam ini aku gak datang ke rumah, kebetulan aku ada janji sama temen-
temenku”
“teman apa teman? Palingan kamu juga main sama cewek lain kan”
“kamu lagi ngomong apaan sih? Cewek yang mana? Ya terserah kamu sih mau percaya apa gak”
“yaa udah lah ya kalo kagak mau jujur”
Akhirnya malam minggu ini aku jalani hanya dengan diam merenung di kamar karena Fadhil tak
datang ke rumah. Saat aku lagi dengerin musik tiba-tiba ada yang ketuk pintu kamarku. Aku pun
buka pintu dan ternyata yang datang itu adalah kak Fadhil. Dia datang sambil bawa kue, bunga,
serta kado.
“loh kok kamu bisa ada disini? Katanya tadi kamu ada janji ama teman, eh bukan temen deng
tapi cewek barunya kamu itu loh” kataku sinis
“emang gak boleh yaa kalo aku ke sini? Cewekku itu kan kamu sayang”
“gak usah bohong deh kamu”
“aku gak ada bohong loh serius deh”
“lalu kalo kamu kagak bohong kenapa kemaren kamu gak jujur waktu aku tanya kamu itu lagi
ada dimana? pas itu aku lihat kamu lagi sama seorang wanita di gramedia tetapi kamu bilangnya
kamu lagi ada di..” jari telunjuk Fadhil mendadak di tempelkan di bibirku serta langsung potong
pembicaraanku
“ssssttt ditinggal beberapa hari aja kok yaa jadi cerewet banget kamu yaa hehehe. Dengerin dulu
dong penjelasan aku yaa, waktu itu tuh aku pergi sama Tasya, nah dia itu saudara sepupuku aku,
aku minta dia buat bantu pilihin kado yang cocok buat kamu. Aku emang sengaja boong soalnya
aku pengen ngasih surprise sama kamu sayang”
“tapi kenapa kamu gak bilang ama aku sih”
“namanya juga pengen ngasih kejutan, kalo aku bicara jujur ya bukan kejutan dong namanya.
Aku minta maaf yaa udah bohong sama kamu sayang, jangan marah lagi ya hehehe”
“iya aku maafin deh, aku juga minta maaf karna udah salah paham sama kamu sayang”
“iya sayangku, aku sayang sama kamu”
“aku juga sayang sama kamu”
“ayoo dibuka dong kadonya”
Setelah di buka ternyata kotak kado dari Fadhil berisi sebuah kalung serta boneka. Kemudian
Fadhil pun segera pasang kalung itu di leherku.