Mungkin dia

Nama ku Darwanto Wijaya, mahasiswa Universitas Bengkulu. Aku adalah

orang yang humoris, puitis dan sedikit sulit bersosialisasi dengan orang baru apalagi
memiliki pangkat atau kedudukan.

Hari itu 15 agustus 2019, adalah hari yang masih bertemakan PKK
(Pengenalan kehidupan kampus) aku yang sulit bersosialisasi hanya memiliki 1 teman
berbicara yaitu ilham, ku kenal dia dari pertemuan pertama dengan teman sekelas
sebelum PKK fakultas. Hari itu 6.30 pagi Langit yang biru memancarkan suasana
tenang, aku berjalan kaki dari kos ku menuju yang katanya GB 3, sebenarna aku tidak
tau itu di mana, tapi teknologi google maps membantuku sehingga aku berjalan
dengan penuh percaya diri hingga sampailah aku GB 3 walau akhirnya aku menyesal,
kenapa aku tidak berangkat jam 7-an saja sehingga aku bisa habiskan rotiku dengan
tenang. Aku datang seperti orang rantau yang baru sampai, duduk diam dan
termenung dibawah pohon caca, ya pohon caca karena buahnya mirip jajanan coklat
caca.

Orang berdatangan satu persatu, namun tidak ada yang aku kenali sehingga
aku tetap duduk diam termenung. Hingga datang lah teman ku ilham dan menyapaku

“hay tok, sendirian kamu...?”

“haha iya ham”, raut wajah ku tersenyum kepadanya,

“yang lain mana tok” tanyanya pada ku

“ntahlah, aku lupa yang mana prodi kita” jawabku sambil melihat sekitar

Kami berdua pun duduk dibawah pohon caca, menunggu orang berbaris per
prodi sambil memperhatikan yang mana sebenarnya barisan prodi pendidikan kimia.
Dan tak lama ilham pergi entah kemana tujuannya tidak terlalu paham, aku diajak tapi
aku memilih tetap berteduh dibawah pohon caca. Tak lama terdengar suara yang keras
memanggil seakan akan memanggil semua orang...

“tiw tiw tiw weeeeew” suara toa

Dan tak lama terdengar suara banyak orang tertawa seakan akan lucu padahal
jantungku ini hampir hampir pindah tempat dibuatnya,

“eh salah ” ucap seseorang yang tak ku kenal

 “silahkan semuanya berbaris sesuai prodi masing masing, untuk sebelah
kanansaya prodi penjas, bahasa inggris” ucap seseorang dengan toa di tangannya,

Aku memperhatikan semua orang yang sibuk membentuk barisan seperti anak
pramuka, dan aku masih terduduk memperhatikan, tiba tiba aku tidaksengaja melihat
seorang wanita yang lweat didepan ku yang kemudian dia melihatku dan aku
melihatnya dan kemudian dia tersenyum manis kepadaku, uhhhhh rasanya jantung ini
berdetak kencang seraya aku berkata dalam hati

“subhanallah, semoga satu prodi dengan ku” guaman ku sambil menundukan

mata.

Kemudian kakak yang memegang toa tadi berkeliling merapihkan barisan dan
dari situlah aku tahu bahwa ternyata dari tadi aku duduk tidak jauh barisan prodiku
sendiri, sehingga aku bergegas bergabung dengan barisan lelaki di prodiku, aku
sedikit heran kenapa hanya ada 3 orang lelaki di barisan prodi ku, yaitu aku ilham dan
satu lagi aku blm tahu namanya, karena dihari meet up pertama aku tidak melihatnya,
sehingga aku diamkan dia karena aku kurang bersosialisasi saat itu.

Ketika barisan sudah siap, ada seseorang yang membawa bendera dan
sepertinya itu bendera hima, aku melihat logo itu di watsapp grob bertuliskan
himamia. Dia memberikan padaku dan kemudian aku diminta merapikan barisan, saat
aku menoleh kearah barisan ku, aku terkejut dan tak sengaja mengucapkan

“alhamdulillah” ujarku dengan suara yang lumayan bisa d dengar.

“kenapa tok.” Ilham bertanya padaku..

“ngak.. ngak papa” jawabku sambil mengambil posisi siap, dalam hati aku
berkata “entah aku harus bersyukur atau tidak atas dalam doaku tadi, tapi sepertinya
beda kelas”

Setelah itu aku kembali kebarisan dan tidak lama upacara semacam aple pagi
atau semacamnya selesai barisan ku diajak memasuki sebuah ruangan, di pintu
ruangan itu tertulis R12 GB3. Aku mengikuti PKK hari itu hingga selesai, acaranya
seperti biasa ada penampaian materi, game dan foto-foto. Aku sedikit bosan denga
hari itu namun ada waktu yang aku ingat hingga aku pulang.
 Di perjalanan aku berfikir jika jumlah mahasiswa prodi ku angkatan 2019
ada 29 orang seharusnya ada 2 kelas, dan aku sedikit berharap bisa 1 kelas dengan
dia, karena aku sedikit penasaran dengan wanita ini.

Kesedokan harinya di hari pertama pertemuan kuliah, aku melihat jadwal

bahwa aku belajar di R17 GB3 jam 8, aku berngkat jam 7an karena aku berjalan kaki
yang jaraknya lumayan jauh. Sesampainya di parkiran GB 3 aku melihat wanita itu
lagi yang juga baru sampai, tetapi aku tidak terlalu menghiraukannya, aku terus
berjalan menuju ruangan yang aku tuju, dan aku mulai dari R12 dan mulai melihat
nomor ruangan sampai aku menemukan ruang 17, sesampainya diruang kelas aku
melihat ilham dan aku langsung bergegas duduk disampingnya sambil tertunduk, tak
lama kemudian 2 orang yang kelihatannya dosen masuk kelas, 1 orang sudah berumur
kira kira 60an dan yang satu lagi munggkin sekitar 29-34 tahuanan mengiringinya,
dan ternyata dalam matakuliah ini diampu oleh 2 dosen, namun karena bapak amrul
pesniun bulan depan sehingga diampu oleh pak febrian sholikin, setelah pembelajran
dibuka pak bian menyampaian materi yang akan dipelajari dan kemudian membagi
kelompok untuk membuat semacam makalah, dan hanya beranggotakan 2 orang saja.
Setelah nama nama anak kelas dituliskan di kertan dn digulung, kemudian dilakukan
pengocokan untuk memilih anggota kelompok 1-14, dan ternyata aku berkelompok
dengan seorang perempuan, dan aku tidak tahu yang mana orangnya, kemudian aku
bertanya kepada ilham yang berada disampingku,

“ ham,, nama cewek yang satu kelompok sama ku yang mana orangnya
ham..?” ujarku kepada ilham.

“ emmm.... ntah ngak kenal juga aku, lupa hahahaha” jawabnya sambil
melihat sekeliling

“namanya bagus, kesuksesan yang bercahaya” ujarku pada ilham

Tak lama ilham berbicara aku pun melihat kedepan, dan ada seorang wanita
yang dia duduk persis di depanku, dia menoleh ke belakang tepatnya kearahku lalu
dia tersenyum sambil menganggukkan kepalanya, setelah itu aku baru sadar ternyata
dia adalah wanita yang kemarin..

Aku hanya bisa terdiam melihat dia kembali ke posisi semula, dan aku berfikir
sejenak,, sambil berkata :

“mungkinkah dia... dan aku satu kelompok..?”