Anda di halaman 1dari 2

KAMU DAN JANJIMU

Pengarang : chindi aulia putri

4 tahun yang lalu saat kita bertemu, waktu itu umurku masih 17 dan kamu 18.

Kita dekat kelas 2 SMA, aku masih ingat waktu itu kamu tidak sengaja menabrakku.

“Eh maaf maaf, saya tidak sengaja.”

Ucapnya sambil membungkuk

“Iya iya gapapa.” ucapku sambil tersenyum

“mau kekantin ya?.” Tanyanya, aku hanya mengangguk

“Kalo gitu ayo kita jalan bareng, mau tidak?.” Tanyanya lagi dan aku mengiyakan nya

Kami berjalan di koridor yang lumayan berisik, di antara kami hanya ada keheningan

“Namaku leo, kamu siapa?.” Tanyanya memecah keheningan ini

“aku ella” jawabku sedikit ragu

Di sepanjang perjalanan dia cerita banyak hal, dari yang penting dan tidak penting, dari situ kita
semakin dekat, bahkan banyak yang mengira bahwa leo adalah pacarku, temanku sekalipun.

Kami tidak tahu dari kapan kami pacaran, bahkan leo tidak pernah menembak-ku, waktu begitu
sangat cepat.

Tidak terasa sudah 3 tahun kami saling berbagi cerita dalam hidup, mulai dari suka dan duka, aku
nyaman saat curhat kepadanya, dan leo juga nyaman curhat kepadaku.

Kami memang jarang ketemu, saat aku mengajak leo untuk ketemu pasti ada aja alasannya, katanya
sibuk lah ini lah itulah DLL, aku memakluminya karna dia memang sibuk kerja, tapi lama-lama aku
mulai curiga kepadanya.

Karna kecurigaan ku makin besar, aku mengajaknya ketemuan, dia sempat menolaknya, dia bilang :

“maaf aku sibuk, lain kali saja saat aku ada waktu” katanya di seberang sana, tentu saja aku melawan,
aku mengancamnya dan akhirnya dia mengiyakan ajakanku, aku mematikan sambungan telepon
dengan perasaan yang kesal.

Waktu kami bertemu aku melampiaskan semua kekesalan-ku terhadapnya, dia tersenyum dan terus
meyakinkan ku semuanya akan baik baik saja

“aku berjanji, aku hanya untukmu selamanya” katanya berusaha meyakinkanku, pada akhirnya aku
memaafkannya.

Memasuki tahun ke-4 kami bahkan tidak pernah ketemu, ataupun saling menanyakan kabar lewat
HP,

Saat aku mengirimnya pesan dia bisa membalas 5-6 jam kemudian,

Aku sudah tidak tahan aku ingin mengakhiri semuanya, aku datang kekantornya dan dia tidak ada di
sana, aku langsung buru-buru kerumahnya.

waktu aku sampai sana aku melihat banyak orang berkumpul di depan rumahnya, tapi...
“mengapa ada bendera kuning di depan rumah leo?.” Tanyaku dalam hati

Saat aku memasuki rumahnya, ibunya langsung memelukku, dan menangis sejadi jadinya, aku masih
bingung dengan apa yang terjadi saat ini, dan pada akhirnya ibu leo menceritakan semuanya padaku.

Ternyata selama ini leo mengidap penyakit yang membuatnya kesulitan untuk bertemu dengan ku
dan bekerja di kantor.

“mengapa dia tidak memberitahuku?.” Tanyaku sambil menangis.

“dia tidak mau membuatmu khawatir.” jawab ibu leo.

Leo sudah meninggal subuh tadi sekitar jam 05.35, dia anak kuat,

Dia sudah bertahan melawan penyakit gagal ginjalnya.

Aku menghampiri tubuh nya yang tertutup kain kafan, aku membukanya dan bisa kulihat wajah
manisnya yang sudah memucat...

“Kamu menepati janjimu” kataku sambil menahan air mataku.

Anda mungkin juga menyukai