Bab Iv Hasil Praktek Kerja Lapangan
Bab Iv Hasil Praktek Kerja Lapangan
13
Sumber : https://www.warriornux.com
14
Gambar 4.2 Trafo Distribusi 50 KVA
15
𝑑∅
e = (-) N (Volt)
𝑑𝑡
Dimana ;
e = gaya gerak listrik
N = Jumlah lilitan
𝑑∅
= perubahan fluks magnet
𝑑𝑡
a. Inti Besi
Sirkuit magnetis dibuat dari besi silikon (grain oriented
silicon steel) dan membentuk rangkaian magnetis tertutup.
Rangka inti besi harus dibaut dengan tangki trafo sehingga kokoh
dan mudah dalam pemasangan maupun dalam melepas /
membongkarnya.
16
b. Belitan
c. Sadapan
17
sekunder ada 4 buah pada bagian bawah diberi tanda terminal
dari kiri ke kanan X1, X2 dan X3, X4.
f. Tangki
Tangki transformator dibuat dengan bentuk silinder atau
persegi empat dari kedap air dan udara. Bagian dalam dan luar
tangki dibenihkan secara kimiawi korosi. Dinding tangki tidak
boleh diberi radiator atau berlekuk (corrugated). Tutup atas
(cover) tangki bisa dilepas dan dibaut pada tangki dengan
dilengkapi (karet), bagian bawah dilas secara permanen.
Dilengkapi dua pentanahan dengan baut pentanahan dari
kuningan dengan ukuran M12. Pentanahan satu dipasang pada
bagian bawah tangki dekat dengan dasar dan yang lain pada
bagian tengah tangki di bawah busing tegangan sekunder dengan
dilengkapi sambungan tembaga yang berfungsi untuk pentanahan
sisi tegangan sekunder.
Setiap peralatan yang dipasang pada sekeliling atau
permukaan tangki trafo dan berhubungan dengan bagian dalam
harus dilengkapi dengan perapat (karet). Tangki ini harus
dilengkapi tempat arester, kupingan dan cantelan untuk persiapan
pemasangan pada tiang.
g. Sistem Pendingin
Minyak transformator yang digunakan harus minyak alami
yang memenuhi SPLN 49-l : 1982. Minyak isolasi, Bagian I :
"Pedoman penerapan spesifikasi pemeliharaan minyak isolasi ".
Semua peralatan yang berhubungan dengan ujung-ujung belitan
trafo (terminal bushing sekunder) yang berada dalam tangki harus
terendam minyak.
Konstruksi perapat harus sedemikian sehingga merupakan
perapat antara bagian dalam tangki dengan atmosfir dan
18
kandungan gas dan minyak tidak berubah. Transformator harus
tetap tahan terhadap suhu rninyak bagian atas dalam judul -5C
sampai dengan 120C pada kondisi kontinyu.
h. Sistem Pengaman
1. Pemutus Tenaga
Pemutus tenaga dipasang pada sisi sekunder dan di
dalam tangki terendam minyak. Karakteristik pemutus tenaga
harus disesuaikan dengan transformator yang mempunyai
karakteristik beban sebagai berikut:
a). Beban rata-rata sebesar 50 kapasitas pengenal
b). Beban lebih sebesar l50 kapasitas pengenal selama
2 jam (suhu sekitar 30C).
2. Pegaman Lebur
Pengaman lebur dipasang pada sisi primer, di dalam
bushing atau terendam minyak.
3. Arester
Arester dipasang di luar tangki dan terhubung pada
terminal bushing sisi primer (PT. PLN (Persero), 1994).
19
c. Double line to ground
20
4.2 Pembahasan
21
Tabel 4.1 Hasil pengukuran tahanan isolasi saat breaker masuk
- Primery Body X1 X2 X3 X4
Primery
Body 15000Ω
X1 0Ω 10Ω 10Ω
X2 10Ω 10Ω
X3 0Ω
X4
- Primery Body X1 X2 X3 X4
Primery
Body 15000Ω
X2 0Ω 700Ω
X3 700Ω
X4
S
ember : PT. PLN (Persero) ULP Delanggu
22
4.2.3 Hasil Pengukuran Tahanan Isolasi Transformator Baru
- Primery Body X1 X2 X3 X4
Primery
Body 0Ω
X1 ~ 0Ω ~
X2 ~ 0Ω
X3 ~
X4
S
umber : PT. PLN (Persero) ULP Dlanggu
- Primery Body X1 X2 X3 X4
Primery
Body 0Ω
X1 ~ ~ ~
X2 ~ ~
X3 ~
X4
S
umber : PT. PLN (Persero) ULP Dlanggu
23
4.2.4 Standing Operation Procedure (SOP) Pemasangan dan
Pembongkaran transformator
1. ASMAN Jaringan
4. Piket ULP
6. Pengawas Pekerjaan
8. Koordinaor vendor
1. Tangga 12 m
2. Teleskopic stick
3. Toolkit
4. Ground cluster
5. Voltage detector
6. Handline
7. Hydrolic press
8. Crane
24
Untuk mengetahui alat-alat yang digunakan dalam pembongkaran
transformator 1 phasa dapat dilihat pada gambar 4.3, gambar 4.4,
gambar 4.5, dan gambar 4.6.
4.2.4.3 Perlengkapan K3 :
1. Pakaian kerja
25
3. Kotak P3K
4. Dokumen kerja
4.2.4.4 Material :
2. Bracket trafo
3. Sepatu kabel
4. CCO
5. Konduktor
1. Tahanan isolasi
2. Multimeter
26
Gambar 4.7 Breafing dan berdoa bersama
7. Pasang tangga
27
Gambar 4.8 Pembongkaran Transformator 1 Phasa
28
Gambar 4.9 Pemasangan Transformator 1 Phasa
29
4.2.5 Spesifikasi transformator
Trafo Bongkaran
30
X1 X2 N X1-N X2-N ujung
4.2.6 Analisa
Breaker Breaker
31
Dari gambar 4.9 Wiring Transformator Distribusi 1 Phasa
transformator dikatakan dalam keadaan baik apabila didapatkan hasil
ukur tahanan isolasi transformator seperti pada tabel 4.3 dan 4.4.
1. X1 dengan X2
32
pengukuran transformator rusak antara X1 dengan X2 tidak memiliki
tahanan atau sama dengan 0.
2. X1 dengan X3
3. X2 dengan X4
4. X3 dengan X4
1. X2 dengan X3
33
Transformator yang baik seharusnya pada saat breaker lepas
artinya antara masing- masing bushing primer tidak terhubung, artinya
apabila dilakukan pengukuran tahanan isolasi pada masing- masing
bushing primer memiliki tahanan isolasi. Namun pada tabel 4.2 hasil
pengukuran tahanan isolasi antara X2 dengan X3 tidak memiliki
tahanan isolasi atau sama dengan 0.
Dari perbedaan yang dapat dilihat pada tabel 4.1 dengan 4.3 dan
tabel 4.2 dengan 4.4 dapat disimpulkan bahwa kerusakan transformator
diakibatkan oleh belitan sekunder pada kumparan transformator putus.
34