GILBERT AMORA
03051181419036
OLEH:
GILBERT AMORA
03051181419036
JURUSANTEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
1
2
Universitas Sriwijaya
3
Universitas Sriwijaya
4
Universitas Sriwijaya
5
Universitas Sriwijaya
6
Universitas Sriwijaya
7
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
karunia-Nya, Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Analisi
Distribusi Tegangan, Regangan dan Perpindahan Boom pada Mobile Crane Kapasitas
55 Ton Menggunakan Autodesk Inventor Profesional 2018 ”.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Teknik pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya. Dalam
penyusunan Skripsi ini tentunya penulis tidak bekerja sendiri, akan tetapi mendapat
bantuan serta dukungan dari orang-orang, secara langsung maupun tidak langsung.
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Ir. H. Zainal Abidin M.T selaku dosen pembimbing Skripsi yang telah
membimbing, mengarahkan dan membantu penulis selama proses
penyelesaian Skripsi ini.
2. Irsyadi Yani, S.T, M.Eng, Ph.D, selaku ketua Jurusan Teknik Mesin
Universitas Sriwijaya.
3. Amir Arifin, S.T, M.Eng, Ph.D, selaku sekretariat Jurusan Teknik Mesin
Universitas Sriwijaya.
4. Dr. Ir. H. Darmawi, M.T.,M.T. yang merupakan dosen pembimbing
akademik selama penulis menjalani perkuliahan.
5. Dosen-dosen Jurusan Teknik Mesin Universitas Sriwijaya dan staf
pengajar yang telah membekali saya dengan ilmu yang berguna sebelum
menyusun Skripsi ini.
6. Orang tua dan keluarga yang selalu mendukung penuh, baik dalam hal
materi maupun doa. Mama Tiomada. T yang selalu mensuport saya dan
juga abang Golvry ansen yang selalu memberi motivasi dalam dalam
menyelesaikan skripsi saya ini. Kemudian kepada bapak saya
Universitas Sriwijaya
8
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar penelitian
ini menjadi lebih baik. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
semua pihak yang berkepentingan.
Penulis
Gilbert Amora
NIM.03051181419036
RINGKASAN
Universitas Sriwijaya
9
Ringkasan
Universitas Sriwijaya
10
pada boom dan rool holder. Yaitu 27,74 MPa dengan pembebanan maximum
yang diberikan sebesar 539.000 N, Pada simulasi ini didapatkan nilai
regangan pada boom yang terjadi pada pengangkatan beban 55 ton. Yaitu
nilai minimum 1,48e-13 dan nilai max yang terdapat pada boom crane yang
bernilai 1,247e-04, Pada hasil simulasi didapatkan nilai safety faktor
minimum sebesar 9,01.Nilai tersebut masih diatas nilai 1 sehingga
mengindikasikan tidak terjadinya kegagalan atau permanent yield,
Maximum displacement yang dihasilkan terletak pada komponen mur poros
pengunci sebesar 2,23 mm.
1.
2. Kata Kunci : Crane, Crane hook, CAD (Computer Aided Design), Mobile
crane
SUMMARY
Universitas Sriwijaya
11
Summary
Universitas Sriwijaya
12
factor safety value of 9,01. The value is still above the value of 1, indicating no
failure or permanent yield. The resulting maximum displacement lies in the
component of the locking shaft nut of 2,23 mm.
DAFTAR ISI
Universitas Sriwijaya
13
Universitas Sriwijaya
14
Universitas Sriwijaya
15
DAFTAR GAMBAR
Universitas Sriwijaya
16
DAFTAR TABEL
Universitas Sriwijaya
17
BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam bidang konstruksi dikenal suatu alat yang dinamakan crane. Crane
berfungsi sebagai alat angkat untuk mengangkat suatu peralatan dengan dimensi
yang cukup besar dan beban yang cukup berat. Dengan memperhatikan kondisi
alat berat yang akan disediakan atau ketersedian alat berat di proyek tersebut
perlu dipertimbangkan biaya, mutu, waktu, keselamatan kerja dan lingkungan
dan hal yang nantinya akan mempengaruhi jalannya pelaksanaan pekerjaan di
proyek. Selain fungsi dari alat berat itu sendiri, juga harus di pertimbangkan
kapasitas alat berat, cara pengorasian alat berat, pembatasan dari metode yang
akan dipakai, nilai ekonomi.
Crane hook merupakan salah satu komponen utama pada crane yang
berfungsi untuk sebagai penghubung antara crane dan muatan yang akan di
angkat dan di pindahkan. Saat beroperasi kait pernah ditemukan pada kegagalan
kerja berupa patah pada bagian lengkungan kait. Bidang teknik yang menjadi
Universitas Sriwijaya
18
Universitas Sriwijaya
19
Universitas Sriwijaya
20
Universitas Sriwijaya
21
Universitas Sriwijaya
22
Universitas Sriwijaya
23
Universitas Sriwijaya
24
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Universitas Sriwijaya
25
Universitas Sriwijaya
26
2. Elevator (Lift), yaitu kelompok mesin yang bekerja secara periodik untuk
mengangkat muatan pada jalur pandu tertentu.
Universitas Sriwijaya
27
2.4 Crane
Crane adalah suatu alat pengangkat dan pemindah material yang bekerja
dengan prinsip kerja tali (wire rope), crane digunakan untuk mengangkat muatan
secara vertikal dan gerak ke arah horizontal, bergerak secara bersama dan
menurunkan muatan ketempat yang telah ditentukan dengan mekanisme
pergerakan crane secara dua derajat kebebasan. Menurut Asiyanto, (2008) alat
konstruksi yang sering juga disebut alat berat merupakan alat yang sengaja
diciptakan atau didesain untuk dapat melaksanakan salah satu fungsi atau
kegiatan proses konstruksi yang sifatnya berat bila dikerjakan oleh tangan
manusia seperti mengangkat, mengangkut, memuat, memindah, menggali,
mencampur dan seterusnya dengan cara mudah, cepat hemat dan aman.
Universitas Sriwijaya
28
Crawler Crane atau sering juga disebut crane beroda rantai, merupakan
sebuah crane dengan crawler terdiri atas satu set track yang menempel pada link
untuk bergerak atau berpindah dengan merayap. Crane ini mempunyai bagian
atas yang dapat berputar 360°. Dengan roda rantai maka crane ini dapat bergerak
didalam lokasi proyek saat beroprasi pada proses pengangkatan beban. Banyak
pilihan model direkayasa dengan peluasan boom disebut fly jib. Pengangkatan
crawler crane ini dilakukan pembongkaran boom. Crawler crane dapat
beroprasi pada jalan yang sedikit berlumpur itu dikarenakan roda rantai
mempunyai luas penampang yang luas sebagai tumpuan ke tanah. Pada
umumnya crawler crane mempunyai kapasitas pengangkatan yang besar,
namum kekurangan crawler crane adalah beratnya mesin dan pergerakannya
yang lambat.
Universitas Sriwijaya
29
Universitas Sriwijaya
30
Mobile crane merupakan crane yang terdapat langsung pada mobile (truk)
sehingga dapat dibawa langsung ke lokasi kerja tanpa menggunakan kendaraan
lain. Crane ini juga memiliki kaki atau pondasi yang dapat dipasangkan ketika
beroperasi untuk menjaga Mobile Crane tetap seimbang, dan juga Crane ini
dapat berputar 360°.
Universitas Sriwijaya
31
Universitas Sriwijaya
32
Universitas Sriwijaya
33
Menurut Ragil, (2015) agar tidak terjadi kecelakaan di dalam proses kerja
boom crane ada beberapa factor yang mempengaruhi kekuatan dari boom crane
itu sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut antara lain adalah
Setiap beban memilik titik pusat (center of gravity), yaitu titik tengah dari
beban atau titik seimbang beban. Kemudian ada dua jenis beban berdasarkan
letak center of gravity yaitu :
a. Beban asimetris (Assymetrical load) merupakan beban dengan titik pusat
yang tidak tetap yang disebabkan oleh bentuk yang tidak beraturan atau
komposisi.
b. Beban simetris (Symmetrical load) merupakan beban dengan bentuk dan
komposisi yang seragam sehingga titik pusatnya berada tepat ditengah.
Merupakan titik pusat dari suatu beban berdasarkan beratnya atau titik
keseimbangan dari beban. Perlunya mengetahui titik pusat beban ini adalah
untuk menentukan dimana letak pengikatan supaya saat beban diangkat akan
berada dalam kondisi seimbang.
Pada jenis ikatan basket hitch dan chocker (menjerat) akan membentuk
sudut dimana sudut tersebut mempunyai nilai faktor yang akan mempengaruhi
kapasitas pengangkatan.
Universitas Sriwijaya
34
Pada saat beban diangkat dan dipindahkan, tidak boleh ada orang yang
berada di bawah beban tersebut. Oleh karena itu untuk mengontrol beban
diperlukan tali pengatur (tag line) atau tongkat (stiffy stick).
Universitas Sriwijaya
35
a. Berat material
Berat material adalah salah satu sifat fisik material yang mempunyai
pengaruh besar terhadap produksi, seperti memuat, mendorong, mengangkat,
menghampar dan lain-lain. Pengaruh berat ini sangat besar terhadap kemampuan
operasi alat.
b. Bentuk material
Pada dasarnya ada tiga bentuk material yang dapat diangkat oleh alat berat
yaitu : padat, cair dan padat cair. Material padat dapat dikerjakan dengan
bulldozer, power shovel, tower crane, mobile crane dan lain-lain. Material cair
dapat dikerjakan dengan clamsell.
c. Kohesivitas Material
Universitas Sriwijaya
36
Sudut Putar adalah sudut yang dibentuk oleh slewing (berputar) unit mulai
dari mengisi sampai kepada membongkar muatan. Besarnya sudut putaran dari
0º sampai 80º. Sudut putar ini akan mempengaruhi waktu siklus, semakin besar
sudut putar maka akan semakin besar waktu siklus.
Universitas Sriwijaya
37
5. Shackle
6. Lifting lug
7. Spreader beam dan Equalizer beam
Universitas Sriwijaya
38
Seorang yang mendorong meja, meja yang tadinya diam sekarang bisa
bergerak. Meja bisa bergerak karena orang memberikan sesuatu kekuatan
Universitas Sriwijaya
39
melalui dorongan, kekuatan itulah yang kita namakan sebagai gaya. Gaya adalah
dorongan atau tarikan yang dapat menyebabkan benda bergerak. Jadi bila kita
menarik atau mendorong benda hingga benda itu bergerak maka kita telah
memberikan gaya terhadap benda tersebut. Besar kecilnya gaya dapat diukur
menggunakan alat yang bernama neraca pegas atau dinamometer. Sedangkan
satuan gaya dinyatakan dalam satuan Newton yang biasa ditulis dengan huruf N.
Kata Newton diambil dari nama Sir Isaac Newton, seorang ahli matematika dan
ilmuwan besar. Besarnya gaya yang diperlukan untuk menarik benda akan
ditunjukkan oleh jarum pada skala dinamometer.
Metode elemen hingga adalah proses numeris yang dapat dipakai untuk
menyelesaikan masalah dalam bidang rekayasa, seperti analisis struktur
Universitas Sriwijaya
40
2.12.1 Tegangan
F
σ
A
Universitas Sriwijaya
41
2.12.2 Regangan
ΔL
e
L
Dimana :
e = Regangan
ΔL = Pertambahan panjang (m)
L = Panjang mula-mula (m)
σ
E
e
Universitas Sriwijaya
42
2.13 Simulasi
Universitas Sriwijaya
43
BAB 3
METODELOGI PENELITIAN
Mulai
Tidak
Ya
Selesai
3.3.1 Permodelan
Universitas Sriwijaya
45
3.3.2 Asumsi
Universitas Sriwijaya
46
Universitas Sriwijaya
47
Universitas Sriwijaya
48
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Spesifikasi Keterangan
Tipe TR-550-XL-3
31
Universitas Sriwijaya
49
niobium. Baja HSLA mempunyai modulus young 200 x 103 MPa dan poisson’n
ratio 0,3. Disatu sisi HSLA adalah baja yang memiliki ketahanan korosi dan
mampunyai las yang baik.
Universitas Sriwijaya
50
Studi sensitifitas mesh atau biasa disebut uji konvergensi adalah suatu
analisis untuk menentukan jumlah elemen dengan menunjukkan nilai-nilai yang
tepat yang dapat diterima dalam suatu analisis berbasisis Metode Elemen Hingga
(David & Hutton, 2004). Mesh elemen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penyesuaian jumlah elemen pada komponen mesin, dimulai dari jumlah
Universitas Sriwijaya
51
elemen lebih sedikit (sangat kasar) kemudian ditambah sampai dengan jumlah
elemen yang lebih banyak (sangat halus). Analisis dilakukan dengan
membandingkan jumlah elemen yang berbeda-beda pada konstruksi boom
mobile crane. Perbandingan pada studi sensitivitas mesh ini adalah dengan nilai
Von mises menunjukan perbedaan yang dianggap cukup kecil.
Pada tabel 4.2 berikut disajikan hasil Von mises stress dengan variasi
jumlah elemen mesh pada boom mobile crane.
Tabel 4.2 Hasil Von Mises Stress dengan variasi jumlah elemen mesh
Total Magnitute
Mesh Average Element Size
Element (MPa)
Mesh Sangat kasar 30379 22,13 0.3
Mesh Kasar 32124 13,68 0.2
Mesh Sedang 41244 27,74 0.15
Mesh Halus 69823 38,68 0.1
Mesh Sangat Halus 246596 43,49 0.05
Universitas Sriwijaya
52
Gambar 4.4 Grafik hasil studi perbandingan antara total jumlah element mesh
dengan Von mises stress
Universitas Sriwijaya
53
Universitas Sriwijaya
54
dibawah ini, terlihat bahwa model ini menggunakan elemen berjumlah 41244
buah dan nodes berjumlah 78353 buah.
Universitas Sriwijaya
55
Von mises tegangan dari stress analysis hasil simulasi Metode Elemen
Hingga (FEA) diperoleh pada kondisi mobile crane dikenai gaya pembebanan
maksimum yang dapat diangkat oleh crane yaitu sebesar 539000 N.
Universitas Sriwijaya
56
4.6.2 Regangan
Pada Gambar 4.8 di bawah ini menunjukkan hasil strain dari stress
analysis, maka diperoleh hasil simulasi strain pada sebagaian struktur yang
terdapat pada bagian boom and rool holder dengan nilai dibawah 1.48 x 10-13
mm sedangkan strain maksimum sebesar 1.247 x 10-4 mm.
Universitas Sriwijaya
57
Universitas Sriwijaya
58
Universitas Sriwijaya
59
Universitas Sriwijaya
60
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Universitas Sriwijaya
61
4. DAFTAR RUJUKAN
Universitas Sriwijaya
62
LAMPIRAN
Universitas Sriwijaya
63
Summary:
Mass 14438.6 kg
x=-86.7428 mm
Center of Gravity y=-1293.33 mm
z=3979 mm
Universitas Sriwijaya
64
Mesh settings:
5.2.1 Material(s)
Name Steel ASTM A242
Boom 1
Boom 2
Boom Holder
Boom 2 Holder
Part Name(s) Boom 3
Boom 3 Holder
Boom and Roll Holder
Wheel
Wheel
Universitas Sriwijaya
65
Wheel
Wheel
Wheel
Wheel
Up Wheel
Up Wheel
Mur Poros Pengunci
Poros Pengunci
Mur Poros Pengunci
Mur Poros Pengunci
Poros Pengunci panjang
Poros Pengunci panjang
Boom 4
Mur Poros Pengunci
Dudukan
Bushing 130mm
Part Name(s)
Bushing 130mm
Magnitude 55000.000 N
Vector X -0.000 N
Vector Y -20425.231 N
Vector Z -51066.720 N
Universitas Sriwijaya
66
Universitas Sriwijaya
67
0N -236570 N m
Fixed 236570 N
55000 N 20425.2 N 0Nm
Constraint:1 m
51066.7 N 0Nm
Mass 14438.6 kg
Displacement 0 mm 2.22983 mm
Universitas Sriwijaya
68
Universitas Sriwijaya
69
Universitas Sriwijaya
70
6.
Boom 1
Universitas Sriwijaya
71
Boom holder
Universitas Sriwijaya
72
Boom 4
Universitas Sriwijaya
73
Poros pengunci
Wheel
Universitas Sriwijaya
74
Universitas Sriwijaya
75
Universitas Sriwijaya