Konfigurasi Lapter
Konfigurasi Lapter
LAPANGAN TERBANG
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
PENGERTIAN KONFIGURASI
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
Runway
Pengertian :
Lintasan/jalur pesawat udara mendarat
(landing)atau lepas landas (take off).
Harus ditata sehingga :
Tersediapemisah yang memadai antar landasan.
Tingkat gangguan dan keterlambatan operasi
pendaratan, lepas landas seminimal mungkin.
Tersedia jarak terpendek dari areal terminal dan
ujung runway.
Tersedia jumlah Taxiway yang memadai sehingga
pesawat udara yang mendarat dapat segera
meninggalkan lintasan runway.
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
Pada dasarnya, landas pacu (runway) dan
landas hubung (taxiway) diatur sedemikian
rupa sehingga :
• Memenuhi syarat separation (pemisahan lalu lintas
udara).
• Gangguan operasi suatu pesawat terhadap pesawat
lainnya berupa penundaan dalam pendaratan dan
lepas landas menjadi minimal.
• Pembuatan taxiway dari terminal menuju ujung
runway diupayakan sependek mungkin.
• Pembuatan taxiway memenuhi kebutuhan sehingga
pendaratan pesawat dapat secepatnya mencapai
gedung terminal.
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
Macam-macam Konfigurasi
Runway
a. Landasan tunggal
b. Landasan sejajar threshold segaris
c. Landasan sejajar threshold digeser
d. Landasan empat sejajar
e.f.g. Landasan berpotongan
h. Landasan V terbuka
i. Landasan V tertutup
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
Macam-macam konfigurasi dasar runway :
a. Landasan Tunggal
Kapasitas landasan tunggal dalam kondisi Visuil Flight Rule (VFR)
antara 45 – 100 gerakan tiap jam, sedangkan pada kondisi Instrument
Flight Rule (IFR) kapasitasnya 40 – 50 gerakan.
b. Landasan Paralel
Landasan paralel sejajar satu sama lain, kapasitasnya tergantung
jumlah landasan tersebut serta pemisahan antara dua landasan.
Pemisahan landasan dibagi 3, yaitu berdekatan (close), menengah
(intermediate) dan jauh (far).
Landasan sejajar berdekatan mempunyai jarak dari sumbu ke sumbu
700 feet (213 meter) sampai 3500 feet (1067 meter).
Landasan sejajar menengah dipisahkan dengan jarak 3.500 – 5.000
feet.
Landasan sejajar jauh dipisahkan dengan jarak 4.300 feet atau lebih.
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
c. Landasan Bersilangan
Landasan bersilangan diperlukan bila angin yang bertiup
keras lebih dari satu arah, yang akan menghasilkan cross
wind yang berlebihan bila landasan dibuat satu arah.
Pada saat angin bertiup kencang satu arah maka hanya 1
dari 2 landasan yang bersilangan bisa digunakan
sehingga kapasitas runway menjadi berkurang.
pada saat angin bertiup lemah (kurang dari 20 knots),
maka kedua landasan bisa digunakan bersama-sama.
Kapasitas dari landasan bersilangan sangat tergantung di
bagian mana landasan itu bersilangan serta cara operasi
penerbangan.
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
d. Landasan V terbuka
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
Konfigurasi Runway
Single Runway
Konfigurasi Runway paling sederhana
Kapasitas
Kondisi VFR : 45 – 100 operasi per jam (VISUAL FLIGHT RULES)
Kondisi IFR : 40 – 50 operasi per jam (INSTRUMENT FLIGHT RULES)
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
PENERBANGAN DIBAGI MENJADI 2 :
1. VFR (VISUAL FLIGHT RULES) YAITU PENERBANGAN PESAWAT DENGAN
METODE KONVENSIONAL / DENGAN MELIHAT LANGSUNG KEADAAN
CUACA DAN LINGKUNGAN PENERBANGAN.
2. IFR (INSTRUMENT FLIGHT RULES) YAITU PENERBANGAN DENGAN
BANTUAN ALAT-ALAT NAVIGASI CANGGIH SEPERTI RADIO NDB (Non
Directional Beacon), VOR (VHM omni Radio), GPS, Radar, Dll.
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
Konfigurasi Runway
Parallel Runway
Kapasitas tergantung jumlah dan jarak antar Runway
Dekat
Jauh
S = dekat, sedang, jauh
Dekat
Runway paralel 2
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT Runway paralel 4
Konfigurasi Runway
Intersecting Runway
Lintasan Runway saling menyilang
L TO
L
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
TO
Konfigurasi Runway
Open-V Runway
Posisi Runway saling menyilang tetapi tidak saling memotong
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MTL TO
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
Taxiway
Pengertian :
Lintasan/jalur sebagai sarana/akses pesawat
terbang dari lintasan runway menuju ke areal
terminal.
Taxiway harus ditata sedemikian rupa sehingga
pesawat terbang yang baru mendarat tidak
menganggu pesawat yang sedang menuju lintasan
runway
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
JARAK PANDANG THD HALANGAN:
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
Misalkan ARC 4E
JARAK MINIMUM PEMISAH TAXIWAY:
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
EXIT TAXIWAY:
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
Misalkan ARC = 4E Diambil kode Huruf E dari grafik didapat
R = 45
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
PENENTUAN JARAK DARI THRESHOLD KE EXIT
TAXIWAY:
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
KONSEP-KONSEP APRON
Liat di tabel
Karakteristik pesawat
DIMENSI APRON:
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
JARAK BEBAS ANTAR PESAWAT:
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
JARAK BEBAS BANGUNAN TERMINAL DENGAN PESAWAT:
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
GAMBAR PARKIR PESAWAT / APRON
BANGUNAN TERMINAL
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT
DOSEN : TUKIMUN,ST.,MT