Anda di halaman 1dari 122

Penyusunan Dokumen

Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track


Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

A. DATA ORGANISASI
PT. MULTI BINA KREASI

A.1. KATA PENGANTAR

PT. MULTI BINA KREASI didirikan pada tanggal 31 Maret 2005 atas dasar dan
niat luhur untuk berperan serta secara aktif dalam Pembangunan Negara tercinta
ini melalui pelayanan Jasa Konsultansi. Dalam menyalurkan keinginan niat luhur
tersebut, kami senantiasa berpegang pada landasan profesionalisme, efisiensi
dan efektifitas dalam menjalankan usaha.

PT. MULTI BINA KREASI sebagai badan usaha yang berbentuk perseroan,
tidaklah terlepas dari upaya yang berorientasi kepada profit, namun demikian
merupakan keutamaan bagi kami untuk melaksanakan proyek-proyek dengan
Lingkup Pelayanan yang sesuai dengan kemampuan para tenaga ahli kami yang
telah teruji untuk tetap konsisten terhadap tanggung jawab profesional yang harus
diembannya.

PT. MULTI BINA KREASI sangat menghargai kepercayaan dan senantiasa


menjaga setiap kepercayaan yang telah diberikan. Kami berharap, buku
perkenalan ini akan memberikan kesan positif bagi para klien dan merupakan awal
dari tumbuhnya kepercayaan kepada kami.
Berikut ini menawarkan jasa yang kami kembangkan melalui divisi-divisi pada
perusahaan kami yang meliput :

a. Divisi Manajemen
b. Divisi Pekerjaan Umum
c. Divisi Transportasi
d. Divisi Pertanian/Lingkungan Hidup
e. Divisi Pertambangan dan Energi
f. Divisi Komunikasi
g. Divisi Khusus

1|Page
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

Divisi-divisi tersebut diatas didukung oleh para ahli yang telah berpengalaman dan
mendalami dibidangnya dalam jangka waktu yang sangat lama dari berbagai
Perguruan Tinggi terkenal di Indonesia.

Adapun sasaran pekerjaan meliputi berbagai sistem industri barang dan jasa,
diantaranya pertanian, perkebunan, perhotelan, manajemen perbankan. Pada
dasarnya sasaran pekerjaan yang kami tawarkan berkaitan dengan pengelolaan
sumber daya manusia yang terdiri dari :
a. Manusia
b. Sarana dan prasarana
c. Biaya
d. Sumber daya alam ( temasuk lingkungan)

Adapun divisi yang dimiliki adalah sebagai berikut :

1. Divisi Manajemen
Divisi ini telah banyak membantu dalam menangani dan memecahkan
berbagai masalah manajerial diantaranya :
- Manajemen Keuangan
- Manajemen Sumber Daya Manusia
- Manajemen Informasi Sistem
- Manajemen Strategi
- Manajemen Pemasaran
- Manajemen Umum
- Manajemen Penyusunan SOP
2. Divisi Pekerjaan Umum
Divisi ini memiliki sejumlah ahli yang menangani masalah-masalah Pekerjaan
Umum berupa :

- Jalan dan Jembatan


- Bendungan dan Waduk
- Irigasi
- Sub Bidang Bangunan dan Pabrik
- Teknik Penyehatan dan Perpipaan
- Transmigrasi
- Pembangunan Desa dan Kota

2|Page
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

- Pariwisata
- Industri

3. Divisi Tranportasi
Divisi ini memiliki banyak ahli yang berpengalaman dalam menangani
berbagai masalah yang berkenaan dengan :

- Sarana Transportasi Darat


- Sarana Transportasi Laut
- Sarana Transportasi Udara
- Sarana Transportasi Sungai dan Penyeberangan
- Parasarana Transportasi Darat
- Sistem Terminal Transportasi

4. Divisi Pertanian/Lingkungan

Divisi ini mempunyai perhatian besar dalam membantu memecahkan


masalah yang berkaitan dengan :

- Konversi dan Penghijauan


- Perkebunan Tanaman Keras
- Perkebunan Tanaman Pangan
- Peternakan
- Lingkungan Hidup
- Perikanan
- Percetakan Sawah
- Kehutanan
5. Divisi Pertambangan dan Energi

Devisi ini memiliki banyak ahli yang siap dalam membantu memecah-kan
berbagai masalah yang berkaitan dengan :

- Penambangan
- Pembangkit Tenaga
- Eksplorasi
- Produksi
- Mekanikal dan Elektrikal

3|Page
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

- Distribusi dan Tranmisi


- Environmental Engineering Refinery Engineering
- Pengujian secara tidak merusak

6. Divisi Komunikasi

Divisi ini mempunyai keahlian dalam menangani berbagai masalah


khususnya diantaranya :

- Asuransi
- Perbankan
- Kesehatan
- Pendidikan
- Kependudukan
- Percetakan
Sedangkan kualifikasi lingkup bidang yang ditangani tersebut meliputi :

 Perencanaan
 Study Kelayakan
 Perencanaan Teknis
 Pengawasan
 Manajemen Umum (termasuk pelatihan dan Organizing Comite)
 Penelitian dan Operasi

4|Page
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

A.2. DATA PERUSAHAAN

1. Nama Perusahaan : PT. MULTI BINA KREASI

2. Alamat Perusahaan : TAMAN PONDOK KELAPA Blok D - 12, Jl.


Raya Pondok Kelapa Jakarta – 13450

3. Akte Pendirian :  No. 26 Tanggal


31 Maret 2005 Notaris Widyatmoko, SH.

Akte Perubahan :  No. 02 08


September 2008, Notaris Neilly Iralita
Iswari, SH, M.Si, MKn

4. Bidang Usaha : Jasa Konsultansi

5. Nomor Pokok Wajib Pajak : No. 02.655.275.2-008.000


(N P W P)

6 Surat Pengukuhan Pengusaha : No. PEM-0005/WPJ.20/KP.0203/2007


Kena Pajak

7. Surat Ijin Usaha Perdagangan : No. 908 / 13 – 1.824.51


(SIUP)

8 Surat Keterangan Domisili : No. 177/1.751.21/2013


Perusahaan

9. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) : No. 958 / 13 – 1.824.51

10. Rekening Bank : Bank Mandiri Cabang Kalimalang


Atas Nama PT. MULTI BINA KREASI
NO. 0060005398056

5|Page
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

A.3. STRUKTUR ORGANISASI

PT.
PT.MULTI
MULTIBINA
BINAKREASI
KREASI

DEWAN KOMISARIS DIREKTUR


DEWAN KOMISARIS DIREKTUR

MANAGER MANAGER MANAGER MANAGER MANAGER


MANAGER
PERSONALIA MANAGER
ADMINISTRASI MANAGER
PENGEMBANGAN MANAGER
PROYEK MANAGER
TEKNIK
PERSONALIA ADMINISTRASI
DAN KEUANGAN PENGEMBANGAN
BISNIS PROYEK TEKNIK
DAN KEUANGAN BISNIS

MANAJEMEN BAGIAN BAGIAN KOORDINATOR KOORDINATOR


MANAJEMEN BAGIAN
ADMINISTRASI BAGIAN
MARKETING KOORDINATOR
PROYEK KOORDINATOR
TEKNIK
KANTOR
KANTOR ADMINISTRASI MARKETING PROYEK TEKNIK

OFFICE BOY BAGIAN


OFFICE BOY BAGIAN
KEUANGAN
KEUANGAN

6|Page
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

A.4. LAYANAN PEKERJAAN

PT. MULTI BINA KREASI menyediakan jasa pelayanan konsultansi untuk


lingkup pekerjaan perencanaan umum, survai, studi kelayakan, perencanaan
teknis, pengawasan, manajemen, penelitian dan pelatihan untuk beberapa
bidang pekerjaan yang antara lain meliputi :

A. BIDANG TEKNIK ARSITEKTUR

 Arsitektur Bangunan
 Sub Bidang Arsitektur Lainnya

B. BIDANG TEKNIK SIPIL

 Struktur Bangunan
 Sub Bidang Sipil Lainnya

7|Page
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

C. BIDANG TATA LINGKUNGAN

 Analisa Mengenai Dampak Lingkungan


 Teknik Lingkungan
 Pengembangan Kota dan Wilayah
 Sub Bidang Tata Lingkungan Lainnya
(UKL/UPL-IPAL)

D. BIDANG PENGEMBANGAN PERTANIAN DAN PEDESAAN

 Prasarana Sosial dan


Pengembangan Partisipasi
Masyarakat
 Kredit dan Kelembagaan Pertanian
 Perkebunan dan Mekanisasi
Pertanian
 Pembibitan
 Pengendalian Hama/Penyakit
Tanaman

 Peternakan
 Kehutanan
 Perikanan
 Tanaman Keras & Pangan, dan Produk
Tanaman Lain
 Konservasi dan Penghijauan
 Sub Bidang Pengembangan Pertanian
dan Pedesaan Lainnya

8|Page
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

E. BIDANG TRANSPORTASI

 Pengembangan Sarana Transportasi


 Legislasi/Peraturan Bidang Transportasi
 Usaha Jasa Angkutan
 Sub Bidang Transportasi Lainnya

F. BIDANG TELEMATIKA

 Telekomuniukasi Darat
 Telekomunikasi Satelit
 Perangkat Keras
 Konten
 Aplikasi/Perangkat Lunak
 Sub Bidang Telematika Lainnya.

G. BIDANG PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

 Perindustrian
 Hasil Industri, Pola Perdagangan dan
Pemasaran
 Agroindustri
 Industri dan Barang Jadi Dari Tekstil
 Industri Bahan Kimia
 Industri Karet dan Plastik

9|Page
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

 Industri Kulit dan Barang Jadi Dari


Kulit
 Hasil Mineral Non Logam
 Industri Logam Dasar
 Produk Logam
 Mesin dan Perlengkapan
 Industri Perkapalan
 Sub Bidang Perindustrian dan
Perdagangan Lainnya

H. BIDANG PERTAMBANGAN DAN ENERGI

 Ekonomi dan Konversi Energi


 Minyak dan Gas
 Batubara, Lignite dan Anthracite
 Ekonomi, Pemasaran dan Eksplorasi
Eksplo Mineral
 Teknologi Mineral
 Komoditi dan Eksplorasi Mineral
 Sub Bidang Pertambangan dan Energi Lainnya

I. BIDANG PENDIDIKAN

 Sistem Evaluasi Pendidikan


 Organisasi/Administrasi Sekolah
 Pengembangan Kurikulum dan
Metodologi Pendidikan
 Bahan, Media dan Teknologi
Pendidikan
 Sub Bidang Pendidikan Lainnya

10 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

J. BIDANG KESEHATAN

 Sistem/Organisasi Kesehatan
 Pelayanan Medik, Kesehatan Kerja, Nutrisi dan Farmasi
 Pengembangan Tenaga Medis
 Kesehatan Masyarakat dan Penelitian Kesehatan
 Sub Bidang Kesehatan Lainnya

K. BIDANG KEPENDUDUKAN

 Program Kependudukan dan Program


Pengembangan Peranan Wanita
 Organisasi Program Kependudukan
 Sistem Pelayanan Keluarga Berencana

 Tenaga Medis Pelayanan Keluarga


Berencana
 Penyuluhan, Pendidikan dan
Komunikasi
 Pemantauan, Evaluasi dan
Penelitian
 Sub Bidang Kependudukan Lainnya

11 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

A.5. DAFTAR PERALATAN


NO. JENIS MERK JUMLAH (set)

A PERALATAN SURVAI
1 Theodolit – T0 Wild (Germany) 2
2 Theodolit – T1 Wild (Germany) 2
3 Waterpass – B2 Sokkisha (Japan) 1
4 Range Finder Sokkisha (Japan) 1
5 Mirror Stereoscope Topcon (Japan) 2
6 Pocket Stereoscope Topcon (Japan) 2
7 Pantograph AOTT (Germany) 1
8 Planimeter Kent (Japan) 3
9 Clinometer Suunto (Finland) 1
10 Compass Suunto (Finland) 4
11 Curvimeter Kent (Japan) 2
12 Altimeter (Lokal) 1
13 Currentmeter AOTT (Germany) 1
14 Steelplate Yamato – 50 M (Japan) 5
15 pH Soil Tester Takemura DM5 (Japan) 2
16 Bor Tanah (Lokal) 4
17 Refractometer Atago-8801 (Japan) 2
18 pH Meter Atago-0995 (Japan) 6
19 Calculator Casio FX 120 4
B PERALATAN KANTOR/STUDIO
20 Komputer Pentium 4 Acer (Japan) 8
21 Laser Printer HP4P (Japan) 1
22 Desk Jet Printer HPDJ-610 (Japan) 7
23 Plotter (Lokal) 1
24 Drafting Machine (Lokal) 1
25 Mesin Tik Brother 1
C PERALATAN DOKUMENTASI
26 Tustel Camera Asahi Pentax (Japan) 2
27 Handy Camera Sony (Japan) 2
D PERALATAN TRANSPORTASI
28 Kendaraan Roda Empat (Mobil) Daihatsu Taruna Th. 1
2000
Toyota Kijang Th. 1987 1
29 Kendaraan Roda Dua (Sepeda Suzuki Smash 2009 1
Motor)
Honda Beat 2008 1

12 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

B. DAFTAR PENGALAMAN KERJA 10 TAHUN TERAKHIR PT.


MULTI BINA KREASI

Pengguna Jasa Kontrak *) Tanggal Selesai


Bidang /
NO Nama Paket Pekerjaan Sub Bidang Lokasi BA
Pekerjaan Alamat /
Nama No./Tanggal Nilai Kontrak Serah
Telepon
Terima
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Pengalaman PT. Multi Bina Kreasi


Tahun 2012
2. Jasa Konsultansi DED Sipil/Desain Tangsel Dinas Jl. Witana No. 347.820.000 28 28
Pusat Pelayanan Enjiniring Kesehatan Kota Harja No. 27 900/02.1.7.SU. Desember Desemb
Kesehatan Terpadu Bangunan Tangsel Pamulang P/KKJK/Dinkes/ 2012 er 2012
(PPKT) XI/2012, Tgl. 1
November
2012
3. Jasa Konsultansi Pengembang Pulau Suku Dinas Pulau Karya No. 90.000.000 11 11
Pelaksanaan Monitoring an Pertanian Seribu Kelautan dan Kepulauan 1031/1.712.35, November Novemb
dan Evaluasi Rehabilitasi dan pertanian Prov. Seribu Tgl. 29 Agustus 2012 er 2012
Ekosistem Laut Pedesaan/Ko DKI Jakarta 2012
nservasi dan
Penghijauan

13 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

Pengguna Jasa Kontrak *) Tanggal Selesai


4. Pengadaan Bidang /
Jasa Pengembang Jakarta Dinas Kelautan Jl. Gunung No. 8156/- 96.341.300 15 15
NO Nama PaketKajian
Konsultansi Pekerjaan
Kuota anSubPertanian
Bidang Lokasi dan pertanian Sahari Raya 1.823.66, Tgl. Desember Desemb
Impor Hasil Perikanan Pekerjaan
dan Prov. DKI No. 11 21 November 2012 er 2012
Pedesaan/Per Jakarta Jakarta 2012
ikanan Pusat
5. Jasa Konsultansi Jasa Inspeksi Tangsel Dinas Jl. Witana No. 38.720.000 20 20
Pengawasan Kegiatan Teknis/Bangu Kesehatan Kota Harja No. 27 900/PL_026.a. Desember Desemb
Turap, Rehab, Tambah nan Tangsel Pamulang P/SPK/Dinkes/ 2012 er 2012
Ruang, Perbaikan WC dan VI/2012, Tgl. 28
Plafon Puskesmas September
2012
6. Jasa Konsultan Jasa Inspeksi Tangsel Dinas Jl. Witana No. 48.400.000 20 20
Pengawasan Kegiatan Teknis/Bangu Kesehatan Kota Harja No. 27 900/PL_026P/S Desember Desemb
Penataan Lingkungan nan Tangsel Pamulang PK/Dinkes/VI/2 2012 er 2012
Puskesmas 012, Tgl. 15
Juni 2012
7. Perencanaan SDN Arsitektur- Tangerang Dinas Jl. Buana No. 49.500.000 29 29
Pamulang Timur 1 dan Sipil/Desain Selatan Pendidikan Kencana 027/01.022/SP Oktober Oktober
SDN Pamulang Timur 2 Enjiniring Kota Tangsel Loka Sektor K/DISPEND/20 2012 2012
Bangunan 12, BSD 12, Tgl. 28
Agustus 2012
8. Perencanaan SDN Pondok Arsitektur- Tangerang Dinas Jl. Buana No. 49.500.000 29 29
Cabe Ilir 1 dan SDN Sipil/Desain Selatan Pendidikan Kencana 027/01.024/SP Oktober Oktober
Pondok Cabe Ilir 2 Enjiniring Kota Tangsel Loka Sektor K/DISPEND/20 2012 2012
Bangunan 12, BSD 12, Tgl. 28
Agustus 2012
9. Perencanaan SDN Udik 1, Arsitektur- Tangerang Dinas Jl. Buana No. 49.500.000 29 29
SDN Udik 2 dan SDN Udik Sipil/Desain Selatan Pendidikan Kencana 027/01.046/SP Oktober Oktober
3 Enjiniring Kota Tangsel Loka Sektor K/DISPEND/20 2012 2012

14 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

Pengguna Jasa Kontrak *) Tanggal Selesai


Bidang /
NO Nama Paket Pekerjaan Sub Bidang
Bangunan Lokasi 12, BSD 12, Tgl. 28
Pekerjaan Agustus 2012

10. Perencanaan SDN Bambu Arsitektur- Tangerang Dinas Jl. Buana No. 49.500.000 29 29
Apus 1 Sipil/Desain Selatan Pendidikan Kencana 027/01.044/SP Oktober Oktober
Enjiniring Kota Tangsel Loka Sektor K/DISPEND/20 2012 2012
Bangunan 12, BSD 12, Tgl. 28
Agustus 2012
11. Perencanaan SDN Kp. Arsitektur- Tangerang Dinas Jl. Buana No. 49.500.000 29 29
Bulak II dan Kp. Bulak IV Sipil/Desain Selatan Pendidikan Kencana 027/01.031/SP Oktober Oktober
Enjiniring Kota Tangsel Loka Sektor K/DISPEND/20 2012 2012
Bangunan 12, BSD 12, Tgl. 28
Agustus 2012
12. Perencanaan SDN Arsitektur- Tangerang Dinas Jl. Buana No. 49.500.000 29 29
Pamulang 2 dan SDN Sipil/Desain Selatan Pendidikan Kencana 027/01.024/SP Oktober Oktober
Pamulang 5 Enjiniring Kota Tangsel Loka Sektor K/DISPEND/20 2012 2012
Bangunan 12, BSD 12, Tgl. 28
Agustus 2012
13. Perencanaan SDN Arsitektur- Tangerang Dinas Jl. Buana No. 49.500.000 29 29
Parakan I dan SDN Sipil/Desain Selatan Pendidikan Kencana 027/01.034/SP Oktober Oktober
Parakan II Enjiniring Kota Tangsel Loka Sektor K/DISPEND/20 2012 2012
Bangunan 12, BSD 12, Tgl. 28
Agustus 2012
14. Perencanaan SDN Benda Arsitektur- Tangerang Dinas Jl. Buana No. 49.500.000 29 29
Baru II dan III Sipil/Desain Selatan Pendidikan Kencana 027/01.030/SP Oktober Oktober
Enjiniring Kota Tangsel Loka Sektor K/DISPEND/20 2012 2012
Bangunan 12, BSD 12, Tgl. 28
Agustus 2012

15 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

Pengguna Jasa Kontrak *) Tanggal Selesai


15. Pengawasan Rehab SDN Jasa Bidang /
Inspeksi Tangerang Dinas Jl. Buana No. 24.000.000 6 6
NO Nama Paket
Kecamatan Pekerjaan
Ciputat Timur. Sub Bidang Selatan
Teknis/Bangu Lokasi Pendidikan Kencana 027/031.02.114 Desember Desemb
Pekerjaan
nan Kota Tangsel Loka Sektor /SPK/DISPEND 2012 er 2012
12, BSD /2012, Tgl. 8
Oktober 2012
16. Penataan Sistem dan Data Telematika/Ap Jakarta Dinas Jl. Taman No. 547/-08, 41.219.200 1 1
Kepegawaian likasi Perindustrian Jatibaru No. Tgl. 18 Oktober Desember Desemb
dan Energi DKI 1 Jakarta 2012 2012 er 2012
Jakarta Pusat
17. Perencanaan Arsitektur- Jakarta Balai Besar Jl. KS. No. 70.400.000 16 Mei 16 Mei
Pembangunan Gedung Sipil/Desain Penelitian dan Tubun 16.1/BALITBAN 2012 2012
Laboratorium Pengolahan Enjiniring Pengembangan Petamburan G
Produk dan Bioteknologi Bangunan Pengolahan VI Jakarta KP/BBP4BKP/
Kelautan dan Perikanan Produk dan 10260 PL.113/III/2012,
Bioteknologi Tgl. 16 Maret
Kelautan dan 2012
Perikanan KKP

18. Jasa Konsultansi Website Telematika/Ap Jakarta Ditjen PUM Jl. Kebon No : 602/ 146.410.000 2 Juli 2 Juli
untuk Penguatan Peran likasi Kementerian Sirih No. 3176/PPBJ/D.2/P 2012 2012
Gubernur Sebagai Wakil Dalam Negeri Jakarta UM/IV/2012,
Pemerintah Pusat 10340 Tgl 2 April
2012
19. Jasa Konsultansi Arsitektur- Bantul, LPPMPHP Jl. KS. No. 169.620.000 29 29
Perencanaan Sipil/Desain DIY Kementerian Tubun 30.1/KPA/Balitb Juni2012 Juni2012
PembangunaGedung Loka Enjiniring Kelautan dan Petamburan angKP/LPPMP
Penelitian dan Bangunan Perikanan VI Jakarta HP/PL.113/V/2
Pengembangan Mekaisasi 10260 012, Tgl. 30
Pengolahan Hasil Mei 2012

16 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

Pengguna Jasa Kontrak *) Tanggal Selesai


Bidang /
NO Nama Paket Pekerjaan
Perikanan Sub Bidang Lokasi
Pekerjaan

20. Penyediaan Jasa Telematika/Ap Jakarta Sekretariat Jl. Harsono No. 39.700.000 30 Maret 30 Maret
Konsultan Pengembangan likasi Jenderal RM No. 3 05.2/SPK/PPK- 2012 2012
Online Perizinan Pertanian Kementerian Ragunan PPVTPP/II/201
Pertanian Jakarta 2, Tgl. 14
Selatan Februari 2012

21. Pemeliharaan Mesin Telematika/Pe Jakarta, Kementerian Jl. TMP No. 93.500.000 23 23
CCTV Pada Biro rangkat Banten, Tenaga Kerja Kalibata No. SPPP.03/OKP- Desember Desemb
Organisasi dan Lunak Bekasi dan 17, Jakarta PAN/X/2012, 2012 er 2012
Kepegawaian Sekretariat Transmigrasi RI Selatan Tgl. 23 Oktober
Jenderal 2012
KEMNAKERTRANS
22. Pengembangan WEB GIS Telematika/Tel Jakarta Kementerian Jl. TMP
No. 88.550.000 30 30
Database Lahan ekomunikasi Tenaga Kerja Kalibata No.
SPPP.261/BLI- Septembe Septemb
Permukiman Transmigrasi Satelit dan 17, Jakarta
PDIT/V/2012, r 2012 er 2012
(Paket-6) Transmigrasi RI Selatan Tgl. 28 Mei
2012
23. Jasa Konsultansi Sofware Telematika/Ap Tangerang DISHUBKOMIN Jl. Serpong No. 100.870.000 09 09
Aplikasi Sistem likasi Selatan FO Kota Batas Bogor 900/30/KKJK/D Desember Desemb
Pengendalian Menara Tangerang KM. 0+400, HKI/2012, Tgl. 2012 er 2012
Telekomunikasi Selatan Serpong 11 Oktober
SIDAMENTEL) Tangerang 2012
Selatan
24. DED Pembangunan Arsitektur- Kota Dinas Jl. Tole 23.900.000
Gedung Satlakar Sipil/Desain Depok Pemadam Iskandar No.
Enjiniring Kebakaran Kota 11, Depok

17 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

Pengguna Jasa Kontrak *) Tanggal Selesai


Bidang /
NO Nama Paket Pekerjaan Sub Bidang
Bangunan Lokasi Depok
Pekerjaan

25. DED Peningkatan Arsitektur- Kota Dinas Jl. Tole No. 04/PPK- 48.925.000 17 17
Dekorasi Jalur Sempadan Sipil/Desain Depok Kebesihan Kota Iskandar No. Kontrak/DED Desember Desemb
Saluran Drainase (TO) Enjiniring Depok 11, Depok PKTTJP- 2012 er 2012
Bangunan DKP/XI/12, Tgl.
5 November
2012
26. Pendampingan Pengembang Kab. Kementerian Jl. TMP No. 191.300.000 25 25
Pengembangan an Pertanian Maluku Tenaga Kerja Kalibata No. SPK.96/P2MKT November Novemb
Kelembagaan Masyarakat dan Tengah dan 17, Jakarta -PKSM- 2012 er 2012
dan Pemerintah di Pedesaan/Pra Transmigrasi RI Selatan PPK/VI/2012,
Permukiman Transmigrasi sarana Sosial Tgl. 22 Juni
UPT Besi Kabupaten dan 2012
Maluku Tengah Provinsi Partisipasi
Maluku TA 2012 Masyarakat
27. Penyusunan Amdal AMDAL Kota BAPPEDA Jl. Norman No. 279.598.000 13 13
Pengembangan Kota Amuntai Kab. HuluUmar No. 02/SU.2/PPK/I Desembe Desemb
Amuntai Kab. Sungai Utara 044, nf-TT/2012, r 2012 er 2012
Hulu Amuntai Tgl. 16
Sungai Kodepos Agustus 2012
Utara 71415
28. Jasa Konsultansi Jasa Kementerian Jl. Medan No. 49.610.000 20 20
Penyusunan Pokok-Pokok Konsultansi Dalam Negeri Merdeka 1029/KK/PDOD November Novemb
Pikiran/Materi Akademik Manajemen Republik Utara No. 7 /SD.4/08/2012, 2012 er 2012
RPERPRES Tentang Indonesia Jakarta Tgl. 23 Agustus
Pengalihan Kantor Wilayah Pusat 2012
Badan Pertanahan

18 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

Pengguna Jasa Kontrak *) Tanggal Selesai


Bidang /
NO Nama Paket Pekerjaan
Nasional Menjadi Sub Bidang Lokasi
Perangkat Daerah Aceh TA Pekerjaan
2012
29. Perencanaan Sipil Kab. Dishupkominfo Jl. Pusat No. 133.000.000 25 Juli 25 Juli
Pembangunan Tower -Arsitektur - Malinau Kab. Malinau Pemerintaha 550.3/380.b/DI 2012 2012
Telekomunikasi Di Kec. Telematika/Di n Malinau, SHUBKOMINF
Kayan Hilir Kabupaten sain Ged. D Lt. II O/V/2012, Tgl.
Malinau Bangunan Malinau 25 Mei 2012
30. Jasa Konsultansi Kajian Pertambanga Kab. Pemerintah Jl. Siti Jenab SPK No. 49.500.000 11 11
Kebijakan Bidang n Cianjur Kab. Cianjur No. 31 56/SPK- Oktober Oktober
Pertambangan Pemerintah Energi/Minya Cianjur. Setda/IX/2012, 2012 2012
kab. Cianjur TA 2012. k dan Gas Tgl. 12
September
2012
31. Perencanaan Sipil Kab. Dishupkominfo Jl. Pusat No. 97.000.000 25 Juli 25 Juli
Pembangunan Tower -Arsitektur - Malinau Kab. Malinau Pemerintaha 550.3/380.a/DI 2012 2012
Telekomunikasi Di Long Telematika/Di n Malinau, SHUBKOMINF
Sule Kec. Kayan Hilir sain Ged. D Lt. II O/V/2012, Tgl.
Kabupaten Malinau Bangunan Malinau 25 Mei 2012
32. Perencanaan Sipil Kab. Dishupkominfo Jl. Pusat No. 101.000.000 25 Juli 25 Juli
Pembangunan Tower -Arsitektur - Malinau Kab. Malinau Pemerintaha 550.3/380.c/DI 2012 2012
Telekomunikasi Di Kayan Telematika/Di n Malinau, SHUBKOMINF
Selatan Kabupaten sain Ged. D Lt. II O/V/2012, Tgl.
Malinau Bangunan Malinau 25 Mei 2012
33. Penyusunan Rencana Pengembang Madura, Direktorat Jl. Medan No. 186.043.000 2 Juli 2 Juli
Bisnis Industrialisasi an Pertanian Jawa Pemberdayaan Merdeka SPK.JK2/PPK. 2012 2012
Usaha Garam Rakyat dan Tengah, Masyarakat Timur No. KP3.5/III/2012,
Pedesaan/Per Jawa Pesisir dan 16 Jakarta tanggal 22
ikanan - Sub Barat Pengembangan Pusat Maret 2012

19 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

Pengguna Jasa Kontrak *) Tanggal Selesai


Bidang /
NO Nama Paket Pekerjaan Bidang
Sub Bidang Lokasi Usaha,
Lainnya
Pekerjaan Kementerian
Kelautan dan
Perikanan

34. Fasilitasi Penyusunan Tata Kab. Ditjen Kelautan Jl. Medan No. SPK- 357.710.000 15 15
Rencana Zonasi Rinci Lingkungan/ Belitung dan Pulau- Merdeka 01/PPK- Oktober Oktober
Kawasan di Kabupaten Perencanaan Timur Pulau Kecil, Timur No. TRLP3K/V/201 2012 2012
Belitung Timur Urban Kementerian 16 Jakarta 2, Tgl. 14 Mei
Kelautan dan Pusat 2012
Perikanan

20 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

Pengalaman PT. Multi Bina Kreasi


Tahun 2011
1. Perencanaan Rehabilitasi Sipil- Sukabumi Ditjen Jl. Harsono No.2436/SAFV 44.500.000 22 April 22 April
Mess Operator BBPBAT Arsitektur/Dis Perikanan RM No.3 ER- 2011 2011
Sukabumi. ain Budidaya Pertanian PMO/KONTRA
Bangunan Kementerian Ps. Minggu K/III/ 2011. Tgl.
Kelautan dan Jakarta 8 Maret 2011
Perikanan Selatan
2. Penyusunan Data Base Telematika/Ap Jakarta Ditjen No.6/SPK- 49.750.000 06 Mei 06 Mei
Fasilitasi Kesekretariatan likasi/Perangk Pengolahan KPA/PPHP/V/2 2011 2011
OKKP. at Lunak dan Pemasaran 011, tgl. 5 Mei
Hasil Pertanian 2011
3. Jasa Konsultansi Pengembang Kab. Ditjen Jl. Harsono No.5444/SAFV 462.400.000 29 29
Pemetaan Potensi an Pertanian Ogan Perikanan RM No.3 ER- Oktober Oktober
Perikanan Budidaya dan Komering Budidaya Pertanian PMO/KONTRA 2011 2011
Dalam Rangka Pedesaan/Per Ilir Kementerian Ps. Minggu K/VIII/2011, tgl.
Pengembangan ikanan Kelautan dan Jakarta 1 Agustus 2011
Minapolitan di Kab. Ogan Perikanan Selatan
Komering Ilir.
4. Penyusunan Prosedur Jasa Jakarta Direktorat Jl. Medan No. 224.000.000 24 24
Operasional Standar Konsultansi Pemberdayaan Merdeka SPK.02/PPK/K Septembe Septemb
Pengembangan dan Manajemen Masyarakat Timur No. P3K.5/VI/2011, r 2011 er 2011
Pelayanan Usaha Pesisir dan 16Ged. Tgl. 24 Juni
Pengembangan Mina Bahari 2011
Usaha, KKP III Lt. 9
Jakarta
Pusat

21 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

Pengalaman PT. Multi Bina Kreasi


Tahun 2011
5. Jasa Konsultansi Jasa Jakarta Unit Pengelola Jl. Perintis No.215/SPK/BL 164.175.000 19 19
Penataan dan Konsultansi Dana Bergulir Kemerdekaa UD/ VII/2011. Oktober Oktober
Penyempurnaan SOP Manajemen Pemberdayaan n /BGR I Tgl. 19 Juli 2011 2011
Dana Bergulir. Ekonomi No.3 Jakarta 2011
Masyarakat Utara
Kelurahan
6. Penyusunan Zoning Tata Bekasi Dinas Tata Komplek No. 367.789.950 31 31
Regulation Kecamatan Lingkungan/ Ruang Kab, Pemda Kab. 602.1/05.5/PPK Agustus Agustus
Cikarang Pusat Perencanaan Bekasi Bekasi - 2011 2011
Urban TARKIM/III/201
1, Tgl 31 Maret
2011
7. Penyusunan Touch Telematika/Ap Jakarta Direktorat 56.4/SPK/SEK 49.500.000 16 Juni 16 Juni
Screen (PUM) likasi/Perangk Jenderal Jalan Kebon R/PUM/V/2011, 2011 2011
at Lunak Pemerintahan Sirih tgl 02 Mei 2011
Umum No. 31
Jakart
a
Pusat
Telp.
021
31421
42

22 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

Pengalaman PT. Multi Bina Kreasi


Tahun 2011
8. Konsultansi Study AMDAL Kab, Sekretariat Jl. Medan No. 724.647.000 31 31
AMDAL Pembangunan Lombok Jenderal Merdeka 011/1584/PAK Desembe Desemb
Gedung Kampus IPDN Tengah Kementerian Utara No. 7 PA/XI/2011, r 2011 er 2011
Provinsi NTB di Prop. Dalam Negeri Jakarta Tgl. 24
Kabupaten Lombok NTB RI Pusat November
Tengah Tahun Anggaran 2011
2011
9. Pengadaan Citra Satelit Telematika/Ap Makasar Direktorat Jl. Medan No. 166.375.000 15 15
likasi/Perangk Pemantauan Merdeka SJ.15.11.01/PP Desember Desemb
at Lunak SDKP dan PIP, Timur No. K.1/KPA.5- 2011 er 2011
KKP 16 Jakarta PSDKP/XI/2011
Pusat , Tgl. 15
November 2011

10. Jasa Konsultansi Studi Perindustrian Jakarta Kementerian Jl. Gatot No. 148.830.000 30 30
Competitive Position dan Perindustrian Subroto No. 022/BIM.2/SPK Desember Desemb
Industri Material Dasar Perdagangan Jakarta /12/ 2011. Tgl. 2011 er 2011
Logam Indonesia Melalui /Industri Selatan 02 Desember
Kerjasama MIDEC. Logam Dasar 2011
11. AMDAL RSUD Kab. STUDI Kab. Pemda Kab. Jl. No. 98.450.000 30 30
Bekasi AMDAL Bekasi Bekasi Pramuka 510.2/3414- Desembe Desemb
No. 55 uplukl/RSUD/ r 2011 er 2011
Bekasi X/2011
12. Pengadaan Sistem Telematika/Ap Jakarta Badan Nasional Jl. Ampera No. 99.550.000 26 Nov. 26 Nov.
Aplikasi Kepegawaian likasi/Perangk Pengelola Raya 129/SPK/S2- 2011 2011
Badan Nasional Pengelola at Lunak Perbatasan (KAMPUS 1/BNPP/X/2011

23 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

Pengalaman PT. Multi Bina Kreasi


Tahun 2011
Perbatasan 2011 (BNPP) IPDN) , Tgl. 31
Jakarta Oktober 2011
Selatan
13. Jasa Pengawasan atas Jasa Inspeksi Bogor Badan Jl. Beringin No. PRIN- 23.210.000 11 11
Pengadaan, Pemasangan Teknis/Teknik Pengawas II – Pandan 1916/PPK/IX/2 Nopember Nopemb
dan Instalasi Pemanas Air Keairan Keuangan dan Sari, Ciawi, 011 2011 er 2011
Pada Gedung Pembangunan Bogor Tgl 11 Oktober
Pusdiklatwas BPKP Pusat 16720 2011
Pendidikan dan
Pelatihan
Pengawasan
14. Paket maintenance dan Telematika/Ap Jakarta Badan Jalan M.H No.104.A/SPK. 49.225.000 11 11
updating website likasi/Perangk Pengawas Thamrin Brg./Bag.I/VI/2 Agustus Agustus
(www.bawaslu.go.id) – at Lunak Pemilu No.14, 011, Tgl. 27 2011 2011
Bawaslu RI tahun 2011 (BAWASLU) Jakarta Juni 2011

15. Supervisi Pekerjaan Jasa Inspeksi Depok Dinas Jl. Tole No. 04/PPK- 18.784.700 16 16
Pemeliharaan Taman dan Teknis/Teknik Kebersihan dan Iskandar No. Kontrak/PPT- Desember Desemb
Pembangunan Taman Bangunan Pertamanan 11 DKP/XI/11, Tgl. 2011 er 2011
Merdeka/Taman Kota Depok Sukmajaya - 15 November
Sukmajaya Lanjutan Depok 2011
16. Konsultan Pengawas Jasa Inspeksi Depok Dinas Jl. Tole No. 04/PPK- 21.520.400 20 20
Pembangunan Taman Teknis/Teknik Kebersihan dan Iskandar No. Kontrak/PLG- Desember Desemb
Lembah Gurame Tahap I Bangunan Pertamanan 11 DKP/XI/11, Tgl. 2011 er 2011
Kota Depok Sukmajaya - 21 November
Depok 2011

24 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

Pengalaman PT. Multi Bina Kreasi


Tahun 2011
17. Jasa Konsultansi Jasa Inspeksi Depok Dinas Jl. Tole No. 24.750.000 14 14
Pengawasan Pekerjaan Teknis/Teknik Kebersihan dan Iskandar No. 602/442/Keg.P Desember Desemb
Pembangunan Lahan Bangunan Pertamanan 11 eng.TPA/XI/201 2011 er 2011
Kota Depok Sukmajaya - 1, Tgl. 11
Depok November 2011
18. Supervisi Pembangunan Jasa Inspeksi Depok Dinas Jl. Tole No. 04/PPK- 19.674.000 16 16
Taman Anggrek Jl. Raya Teknis/Teknik Kebersihan dan Iskandar No. Kontrak/PPTA- Desember Desemb
Sawangan Bangunan Pertamanan 11 DKP/X/11, Tgl. 2011 er 2011
Kota Depok Sukmajaya - 3 Oktober 2011
Depok
19. Konsultan Pengawas Jasa Inspeksi Depok Dinas Jl. Tole No. 04/PPK- 48.650.250 7 7
Pembangunan Taman Teknis/Teknik Kebersihan dan Iskandar No. Kontrak/PMSII- Desember Desemb
Separator Margonda Bangunan Pertamanan 11 DKP/X/11, Tgl. 2011 er 2011
Segmen II. Kota Depok Sukmajaya - 8 September
Depok 2011
20. Studi Amdal T/L 150 Kv STUDI Kemunin PT. PLN Jl. Residen 173/610/PIKIT 353.842.500,- April April
Bukit Kemuning - Liwa AMDAL g dan (PERSERO) A. Rozak RING 2011 2011
dan Gardu Induk Terkait Liwa PIKITRING 2080, SBS/2010,
SUMSEL, Sekojo, Januari 2011
JAMBI, Palembang
LAMPUNG,
BENGKULU,
BABAEL, DAN
SUMBAR

25 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

Pengalaman PT. Multi Bina Kreasi


Tahun 2011
21. Studi Amdal T/L 150 Kv STUDI Pagelara PT. PLN Jl. Residen 172/610/PIKIT 353.842.500,- April April
Pagelaran - Kota Agung AMDAL n – Kota (PERSERO) A. Rozak RING 2011 2011
dan Gardu Induk Terkait Agung PIKITRING 2080, SBS/2010,
SUMSEL, Sekojo, Januari 2011
JAMBI, Palembang
LAMPUNG,
BENGKULU,
BABAEL, DAN
SUMBAR
22. Studi Amdal T/L 150 Kv STUDI Curup – PT. PLN Jl. Residen 174/610/PIKIT 354.942.500,- April April
Curup – Pulau Baai dan AMDAL Pulau (PERSERO) A. Rozak RING 2011 2011
Gardu Induk Terkait Baai PIKITRING 2080, SBS/2010,
SUMSEL, Sekojo, Januari 2011
JAMBI, Palembang
LAMPUNG,
BENGKULU,
BABAEL, DAN
SUMBAR

26 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

Pengalaman PT. Multi Bina Kreasi


Tahun 2010
23. Pekerjaan Penyusunan Pemberdayaa Jakarta Ditjen Otonomi Jalan 602.A/PAN/PD 39.792.500,- 14-Sep-10 14-Sep-
Modul Berfikir Strategis n Masyarakat Daerah, Medan O/SD.4/08/10, 10
Penyelenggara dan Kemendagri Merdeka tanggal 16
Pemerintah Aceh Pedesaan/Pe Utara Agustus 2010
ngembangan Nomor 7
Pertanian dan Jakarta
Pedesaan
Lainnya
24. Penyusunan DED Gedung Arsitektur- Tangerang Dinas Tata Jl. No. 80.000.000,- 14 14
Lingkup PU Sipil/Desain Selatan Kota, Bangunan Pamulang II 650/19/DED.P Desember Desemb
Enjiniring dan No. 78B Kel. U/KTRK.SL- 2010 er 2010
Bangunan Permukiman Benda Baru DTKBP/2010,
Kec. Tanggal 15
Pamulang September
Kota 2010
Tangerang
Selatan
25. Penyusunan Rencana Tata Tata Kabupate Bappeda Kabupaten No. 40.000.000,- 29 29
Bangunan dan Lingkungan Lingkungan/T n Bangka Bangka Tengah Bangka 027/02/21.01/S Oktober Oktober
(siteplan kawasan kolong eknik Tengah Tengah PK/BAPPEDA- 2010 2010
nibung) kab. Bangka Lingkungan SPM/2010,
Tengah tanggal 30
Agustus 2010
26. Pengawasan Jasa Inspeksi Tangerang Dinas Jl. Witana No. 69.500.000 29 29
Pembangunan Puskesmas Teknis/Bangu Selatan Kesehatan Harja 810/06.a.6/SP Desember Desemb
Rengas nan Pemkot Komplek MK/KPA/VIII/20 2010 er 2010

27 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

Pengalaman PT. Multi Bina Kreasi


Tahun 2010
Tangerang Sasmita 10, 2 Agustus
Selatan Jaya No. 27 2010
PAmulang
27. Pengawasan Pekerjaan Jasa Inspeksi Batam Satker Jl. Harsono, No. 32.000.000,- 11 11
Pembangunan Bak Pakan Teknis/Bangu Budidaya RM No. 3 4748/SAFVER- Oktober Oktober
Alami BBL Batam nan Berkelanjutan Ragunan, PMO/KONTRA 2010 2010
Untuk Pangan Pasar K/VII/2010
dan Minggu,
Pengurangan Jakarta
Kemiskinan Selatan
Pusat, DKP

28. Pengukuran dan Jasa Konawe, Direktorat Jl. TMP No. 250.896.000,- 08 08
Pemasangan Tanda Batas Survey/Peme Konawe Penyediaan Kalibata No. SPK.418/P4T- Septembe Septemb
Administrasi UPT taan Selatan Tanah, Ditjen 17 Jakarta PT2/V/2010, 12 r 2010 er 2010
dan Penyiapan Selatan Mei 2010
Bombana Pemukiman
Prov. dan
SulawesiT Penempatan
enggara Transmigrasi,
Kemenakertran
s

29. Perencanaan Arsitektur- Jakarta DISHUB Prov. Jakarta No. 189/-1- 23.677.000,- 25 Juni 25 Juni
Penyempurnaan JPO Sipil/Desain DKI Jakarta 811.125, 2010 2010
Busway Pramuka LIA Enjiniring tanggal 26 April
Bangunan 2010

28 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

Pengalaman PT. Multi Bina Kreasi


Tahun 2010

30. Perencanaan Interior Arsitektur- Tangerang Dinas Jl. Witana 810/06.a/SPMK 94.253.000,- 26 Mei 26 Mei
RSUD Tangerang Selatan Sipil/Desain Selatan Kesehatan, Harja No. 27 /PA/PML/DED- 2010 2010
Enjiniring Pemerintah Pamulang INTR/I/2010,
Bangunan Kota Tangerang Kota tanggal 26
Selatan Tangerang Januari 2010
Selatan

29 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

Pengalaman PT. Multi Bina Kreasi


Tahun 2009
31. Perencanaan Pembuatan Arsitektur- Tangerang Dinas Jl. Witana 810/006- 159.500.000,- 19 19
DED Rumah Sakit Umum Sipil/Desain Selatan Kesehatan, Harja No. 27 DINKES/SPMK Desember Desemb
Daerah Kota Tangerang Enjiniring Pemerintah Pamulang /PA/PML- 2009 er 2009
Selatan Bangunan Kota Tangerang Kota DRA/XI/2009,
Selatan Tangerang 20 Nopember
Selatan 2009

32. Sistem Informasi Telematika/Ap Kabupate Dinas Bina Jl. Raya 602/17071i/SP 73.350.000,- 04 04
Manajemen Laboratorium likasi n Marga dan Mangunreja KJK/DBMP/200 Desember Desemb
Dinas Bina Marga dan Tasikmala Pengairan Sukaraja 9, 05 2009 er 2009
Pengairan. ya Pemerintah KM 1.200 Nopember
Kabupaten Kabupaten 2009
Tasikmalaya Tasikmalaya

33. Pengawasan Jasa Inspeksi Tangerang Dinas Jl. Witana 810/006- 59.400.000,- 19 19
Pembangunan Puskesmas Teknis/Bangu Selatan Kesehatan, Harja No. 27 DINKES/SPMK Nopember Nopemb
Kota Tangerang Selatan nan Pemerintah Pamulang /PML- 2009 er 2009
Kota Tangerang Kota PDP/PA/X/2009
Selatan Tangerang , 21 Oktober
Selatan 2009

34. Penyusunan Standard Jasa Jakarta Sekretariat Jl. Abd. Muis 016.8/SPK/PPK 128.617.500,- 08 07
Operasioanl Prosedur Konsultansi Kementerian No. 7, K-PDT/IX/2009, Septembe Desemb
(SOP) Penyusunan Manajemen Negara Jakarta 08 Juli 2009 r 2009 er 2009

30 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

Pengalaman PT. Multi Bina Kreasi


Tahun 2009
Program dan Anggaran Pembangunan Pusat
2010 – 2014 di Lingkungan Daerah
KPDT Tertinggal
35. Rencana Teknis Prasarana Tata Kota Dinas Penataan Jl. Ir. H. 602.1/01- 285.000.000,- 28 28
dan Sarana Lingkungan/ Bekasi dan Juanda No. SPMK/PPK- Desember Desemb
Pencegahan/Penanggulan Perencanaan Pengawasan 100 Bekasi PAMKA/Distaw 2009 er 2009
gan Kebakaran Kota Teknis Bangunan asbang/VIII/200
Bekasi Pemkot Bekasi 9, 28 Agustus
2009
36. Penyusunan Rancangan Studi/Jasa Jakarta Bawaslu RI Jl. MH. 236/SPK- 49.500.000,- 12 12
Rencana Strategis Survey Thamrin No. Brg/Bag Oktober Oktober
BAWASLU 2010-2014 14 Jakarta 1/VIII/2009, 14 2009 2009
Agustus 2009
37. Kajian Pengembangan Pengemba Bangka Dinas Kelautan Komplek 02/SPKK/AB/D 91.850.000,- 28 28
Usaha Budidaya Abalone ngan Selatan dan Perikanan Perkantoran KP/2009, Septembe Septemb
Pertanian Bangka Selatan Terpadu tanggal 29 Mei r 2009 er 2009
dan Pemda 2009
Pedesaan/ Kabupaten
Perikanan Bangka
Selatan, Jl.
Gunung
Namak
Toboali

31 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

Pengalaman PT. Multi Bina Kreasi


Tahun 2009
38. Pengawasan Pengelolaan Pengemba Kota Dinas Kelautan, Jl. Raja haji 04/SPMK.SU- 217.112.500,- 24 24
MMA (Implementasi) ngan Batam Perikanan, No. 3 PPK/COR- Agustus Agustus
Pertanian Pertanian dan Sekupang DKP2K/IV/2009 2009 2009
dan Kehutanan Batam , 24 April 2009
Pedesaan/
Perikanan

39. Pembuatan Website dan Telematika/Ko Jakarta Lembaga Anti Jl. Gerbang No. 12.000.000,- 06 06
Database Lembaga Anti nten Doping Pemuda No. 07/W/LADI/XI/2 Desember Desemb
Doping Indonesia (LADI) Indonesia 3 Senayan 008, 07 2008 er 2008
(LADI) Jakarta Nopember
2008

Pengalaman PT. Multi Bina Kreasi


Tahun 2008

40. Workshop Pengembangan Pemberdayaa Jakarta Program Jl. Pasar No. 005.SPK- 70.000.000,- 01 Juli 01 Juli
Alternatif Model n Masyarakat Pemberdayaan Minggu KM Q2/06/2008, 23 2008 2008
Pertambakan Polikultur di dan Masyarakat 19, Jakarta Juni 2008
Delta Mahakam Pedesaan- Delta Mahakam Selatan
Event , PMD
Organizer/Pe

32 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

Pengalaman PT. Multi Bina Kreasi


Tahun 2009
rikanan

41. Kajian Pendampingan Studi/Jasa Jakarta Direktorat Jl. Kebon No. 016/D2- 93.280.000,- 08 08
Masyarakat dalam Survey Wilayah Sirih No. 31 1/SPK/WILTAS- Desember Desemb
Pengawasan Tugu Batas Administrasi Jakarta LS/X/2008, 09 2008 er 2008
Antar Negara dan Pusat Oktober 2008
Perbatasan,
Ditjen PUM

42. Penyusunan Model-Model Studi/Jasa Jakarta Direktorat Jl. Kebon 08/MODEL- 49.665.000,- 12 12
Kerjasama Antar Daerah Survey Dekonsentrasi Sirih No. 31 SPK/DK- Agustus Agustus
dan Kerjasama Jakarta III/VI/2008, 13 2008 2008
Direktorat Pusat Juni 2008
Jenderal
Pemerintahan
Umum

33 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

Pengalaman PT. Multi Bina Kreasi


Tahun 2007
43. Penyusunan Dan Jasa Kabupate Dinas Tata Komplek No. 49.600.000,- 20 20
Pengindekan Peta Skala Survey/Pemet n Bekasi Ruang Perkan- 027/310.2/PL- Septembe Septemb
1 : 1.000, 1 : 5.000, 1 : aan Kabupaten toran DTR/VII/2007, r 2007 er 2007
10.000 Bekasi Pemerin- Tanggal 23 Juli
tahan kab. 2007
Bekasi

44. Pembuatan Sistem Telematika/Ap Jakarta Sekretariat Jl. Kebon No. 49.456.000,- 07 07
Aplikasi Gaji Pegawai di likasi Ditjen Sirih No. 31 602.2/1171 Oktober Oktober
Lingkungan Ditjen Pemerintahan Jakarta /PUM/2007, 2007 2007
Pemerintahan Umum Umum Pusat Tanggal,
7 Agustus 2007

34 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

C. URAIAN PENGALAMAN SEJENIS


DALAM KURUN WAKTU 10 TAHUN
TERAKHIR

1. Pengguna Jasa : BAPPEDA Kab. Hulu Sungai Utara


2. Lokasi Proyek : Kota Amuntai Kab. Hulu Sungai Utara
3. Nama Pekerjaan : Penyusunan Amdal Pengembangan Kota
Amuntai
4. Nilai Kontrak : 279.598.000
5. No. Kontrak : 02/SU.2/PPK/Inf-TT/2012, 16 Agustus 2012
6. Periode : Agustus – Desember 2012
7. Nama Perusahaan Utama : PT. Multi Bina Kreasi
(Lead Firm)
Alamat : Taman Pondok Kelapa Blok D-12, Jl. Raya
Pondok Kelapa, Jakarta Timur
Negara Asal : Indonesia
8. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Indonesia 20 OB
Tenaga Asing - OB
9. Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ...OB OB
b. ...OB ...OB
Jumlah ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Team Leader Ahli Teknik Lingkungan 4
b. Tenaga Ahli Ahli Fisika-Kimia 4
c. Tenaga Ahli Ahli Teknik Sipil 4
d. Tenaga Ahli Ahli Pengemb. 4
Kawasan
e. Tenaga Ahli Surveyor 4
Uraian Pekerjaan
a. Melakukan identifikasi data primer dan sekunder
b. Melakukan koordinasi dengan pemberi kerja
c. Menyusun rencana pekerjaan, termasuk rencana survey lapangan
d. Pengumpulan data skunder, kajian kualitas udara dan tingkat kebisingan, kajian
kualitas air, kajian biologi (flora dan fauna), kajian social ekonomi dan budaya,
kajian kesehatan masyarakat
e. Penyusunan Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA ANDAL), Analisis
Dampak LIngkungan (ANDAL);
f. Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), Rencana Pemantauan Lingkungan

35 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

(RPL), dan Ringkasan Eksekutif AMDAL yang telah disetujui instansi berwenang.
g. Pelaporan secara berkala

36 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

1. Pengguna Jasa : Sekretariat Jenderal Kementerian Dalam


Negeri RI
2. Lokasi Proyek : Kab, Lombok Tengah Prop. NTB
3. Nama Pekerjaan : Konsultansi Study AMDAL Pembangunan
Gedung Kampus IPDN Provinsi NTB di
Kabupaten Lombok Tengah Tahun
Anggaran 2011
4. Nilai Kontrak : 724.647.000
5. No. Kontrak : 011/1584/PAKPA/XI/2011, Tgl. 24 November
2011
6. Periode : Nopember – Desember 2011
7. Nama Perusahaan Utama : PT. Multi Bina Kreasi
(Lead Firm)
Alamat : Taman Pondok Kelapa Blok D-12, Jl. Raya
Pondok Kelapa, Jakarta Timur
Negara Asal : Indonesia
8. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Indonesia 20 OB
Tenaga Asing - OB
9. Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ...OB OB
b. ...OB ...OB
Jumlah ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Team Leader Ahli Teknik Lingkungan 2
b. Tenaga Ahli Ahli Fisika-Kimia 2
c. Tenaga Ahli Ahli Teknik Sipil 2
d. Tenaga Ahli Ahli Pendidikan 2
e. Tenaga Ahli Ahli Sospol 2
f. Tenaga Ahli Ahli Arsitektur 2
g. Tenaga Ahli Surveyor 2
h. Tenaga Ahli Surveyor 2
i. Tenaga Ahli Surveyor 2
j. Tenaga Ahli Surveyor 2
Uraian Pekerjaan
a. Melakukan identifikasi data primer dan sekunder
b. Melakukan koordinasi dengan pemberi kerja
c. Menyusun rencana pekerjaan, termasuk rencana survey lapangan
d. Pengumpulan data skunder, kajian kualitas udara dan tingkat kebisingan, kajian
kualitas air, kajian biologi (flora dan fauna), kajian social ekonomi dan budaya,
kajian kesehatan masyarakat
e. Penyusunan Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA ANDAL), Analisis
Dampak LIngkungan (ANDAL);

37 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

f. Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), Rencana Pemantauan Lingkungan


(RPL), dan Ringkasan Eksekutif AMDAL yang telah disetujui instansi berwenang.
g. Ijin Lingkungan
h. Pelaporan secara berkala

38 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

1. Pengguna Jasa : Pemda Kab. Bekasi


2. Lokasi Proyek : Kab. Bekasi
3. Nama Pekerjaan : AMDAL RSUD Kab. Bekasi
4. Nilai Kontrak : 98.450.000
5. No. Kontrak : 510.2/3414-uplukl/RSUD/X/2011
6. Periode : Oktober – Desember 2011
7. Nama Perusahaan Utama : PT. Multi Bina Kreasi
(Lead Firm)
Alamat : Taman Pondok Kelapa Blok D-12, Jl. Raya
Pondok Kelapa, Jakarta Timur
Negara Asal : Indonesia
8. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Indonesia 15 OB
Tenaga Asing - OB
9. Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ...OB OB
b. ...OB ...OB
Jumlah ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Team Leader Ahli Teknik Lingkungan 3
b. Tenaga Ahli Ahli Fisika-Kimia 3
c. Tenaga Ahli Ahli Teknik Sipil 3
c. Tenaga Ahli Ahli Kesehatan 3
Masyarakat
c. Tenaga Ahli Surveyor 3
Uraian Pekerjaan
a. Melakukan identifikasi data primer dan sekunder
b. Melakukan koordinasi dengan pemberi kerja
c. Menyusun rencana pekerjaan, termasuk rencana survey lapangan
d. Pengumpulan data skunder, kajian kualitas udara dan tingkat kebisingan, kajian
kualitas air, kajian biologi (flora dan fauna), kajian social ekonomi dan budaya,
kajian kesehatan masyarakat
e. Penyusunan Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA ANDAL), Analisis
Dampak LIngkungan (ANDAL);
f. Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), Rencana Pemantauan Lingkungan
(RPL), dan Ringkasan Eksekutif AMDAL yang telah disetujui instansi berwenang.
g. Pelaporan secara berkala

39 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

1. Pengguna Jasa : PT. PLN (PERSERO) PIKITRING SUMSEL,


JAMBI, LAMPUNG, BENGKULU, BABAEL,
DAN SUMBAR
2. Lokasi Proyek : Kemuning dan Liwa
3. Nama Pekerjaan : Studi Amdal T/L 150 Kv Bukit Kemuning -
Liwa dan Gardu Induk Terkait
4. Nilai Kontrak : 353.842.500
5. No. Kontrak : 173/610/PIKITRING SBS/2010, Januari 2011
6. Periode : Januari – April 2011
7. Nama Perusahaan Utama : PT. Multi Bina Kreasi
(Lead Firm)
Alamat : Taman Pondok Kelapa Blok D-12, Jl. Raya
Pondok Kelapa, Jakarta Timur
Negara Asal : Indonesia
8. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Indonesia 15 OB
Tenaga Asing - OB
9. Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ...OB OB
b. ...OB ...OB
Jumlah ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Team Leader Ahli Teknik Lingkungan 3
b. Tenaga Ahli Ahli Fisika-Kimia 3
c. Tenaga Ahli Ahli Teknik Sipil 3
c. Tenaga Ahli Ahli Mekanikal 3
Elektrikal
c. Tenaga Ahli Surveyor 3
Uraian Pekerjaan
a. Melakukan identifikasi data primer dan sekunder
b. Melakukan koordinasi dengan pemberi kerja
c. Menyusun rencana pekerjaan, termasuk rencana survey lapangan
d. Pengumpulan data skunder, kajian kualitas udara dan tingkat kebisingan, kajian
kualitas air, kajian biologi (flora dan fauna), kajian social ekonomi dan budaya,
kajian kesehatan masyarakat
e. Penyusunan Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA ANDAL), Analisis
Dampak LIngkungan (ANDAL);
f. Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), Rencana Pemantauan Lingkungan
(RPL), dan Ringkasan Eksekutif AMDAL yang telah disetujui instansi berwenang.
g. Pelaporan secara berkala

40 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

1. Pengguna Jasa : PT. PLN (PERSERO) PIKITRING SUMSEL,


JAMBI, LAMPUNG, BENGKULU, BABAEL,
DAN SUMBAR
2. Lokasi Proyek : Pagelaran – Kota Agung
3. Nama Pekerjaan : Studi Amdal T/L 150 Kv Pagelaran - Kota
Agung dan Gardu Induk Terkait
4. Nilai Kontrak : 353.842.500
5. No. Kontrak : 172/610/PIKITRING SBS/2010, Januari 2011
6. Periode : Januari – April 2011
7. Nama Perusahaan Utama : PT. Multi Bina Kreasi
(Lead Firm)
Alamat : Taman Pondok Kelapa Blok D-12, Jl. Raya
Pondok Kelapa, Jakarta Timur
Negara Asal : Indonesia
8. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Indonesia 15 OB
Tenaga Asing - OB
9. Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ...OB OB
b. ...OB ...OB
Jumlah ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Team Leader Ahli Teknik Lingkungan 3
b. Tenaga Ahli Ahli Fisika-Kimia 3
c. Tenaga Ahli Ahli Teknik Sipil 3
c. Tenaga Ahli Ahli Mekanikal 3
Elektrikal
c. Tenaga Ahli Surveyor 3
Uraian Pekerjaan
a. Melakukan identifikasi data primer dan sekunder
b. Melakukan koordinasi dengan pemberi kerja
c. Menyusun rencana pekerjaan, termasuk rencana survey lapangan
d. Pengumpulan data skunder, kajian kualitas udara dan tingkat kebisingan, kajian
kualitas air, kajian biologi (flora dan fauna), kajian social ekonomi dan budaya,
kajian kesehatan masyarakat
e. Penyusunan Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA ANDAL), Analisis
Dampak LIngkungan (ANDAL);
f. Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), Rencana Pemantauan Lingkungan
(RPL), dan Ringkasan Eksekutif AMDAL yang telah disetujui instansi berwenang.
g. Pelaporan secara berkala

41 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

1. Pengguna Jasa : PT. PLN (PERSERO) PIKITRING SUMSEL,


JAMBI, LAMPUNG, BENGKULU, BABAEL,
DAN SUMBAR
2. Lokasi Proyek : Curup – Pulau Baai
3. Nama Pekerjaan : Studi Amdal T/L 150 Kv Curup – Pulau Baai
dan Gardu Induk Terkait
4. Nilai Kontrak : 354.942.500
5. No. Kontrak : 174/610/PIKITRING SBS/2010, Januari 2011
6. Periode : Januari – April 2011
7. Nama Perusahaan Utama : PT. Multi Bina Kreasi
(Lead Firm)
Alamat : Taman Pondok Kelapa Blok D-12, Jl. Raya
Pondok Kelapa, Jakarta Timur
Negara Asal : Indonesia
8. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Indonesia 15 OB
Tenaga Asing - OB
9. Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ...OB OB
b. ...OB ...OB
Jumlah ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Team Leader Ahli Teknik Lingkungan 3
b. Tenaga Ahli Ahli Fisika-Kimia 3
c. Tenaga Ahli Ahli Teknik Sipil 3
c. Tenaga Ahli Ahli Mekanikal 3
Elektrikal
c. Tenaga Ahli Surveyor 3
Uraian Pekerjaan
a. Melakukan identifikasi data primer dan sekunder
b. Melakukan koordinasi dengan pemberi kerja
c. Menyusun rencana pekerjaan, termasuk rencana survey lapangan
d. Pengumpulan data skunder, kajian kualitas udara dan tingkat kebisingan, kajian
kualitas air, kajian biologi (flora dan fauna), kajian social ekonomi dan budaya,
kajian kesehatan masyarakat
e. Penyusunan Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA ANDAL), Analisis
Dampak LIngkungan (ANDAL);
f. Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), Rencana Pemantauan Lingkungan
(RPL), dan Ringkasan Eksekutif AMDAL yang telah disetujui instansi berwenang.
g. Pelaporan secara berkala

42 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

1. Pengguna Jasa : Suku Dinas Kelautan dan pertanian Prov.


DKI Jakarta
2. Lokasi Proyek : Pulau Seribu
3. Nama Pekerjaan : Jasa Konsultansi Pelaksanaan Monitoring
dan Evaluasi Rehabilitasi Ekosistem Laut.
4. Nilai Kontrak : 90.000.000,-
5. No. Kontrak : 1031/1.712.35, Tgl 29 Agustus 2012
6. Periode : Agustus – Nopember 2012
7. Nama Perusahaan Utama : PT. Multi Bina Kreasi
(Lead Firm)
Alamat : Taman Pondok Kelapa Blok D-12, Jl. Raya
Pondok Kelapa, Jakarta Timur
Negara Asal : Indonesia
8. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Indonesia 9 OB
Tenaga Asing - OB
9. Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ...OB OB
b. ...OB ...OB
Jumlah ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Team Leader Ahli Teknik Lingkungan 3
b. Tenaga Ahli Ahli Kelautan 3
c. Tenaga Ahli Ahli Perikanan 3
Uraian Pekerjaan
h. Melakukan identifikasi kondisi existing
i. Melakukan koordinasi dengan pemberi kerja
j. Menyusun rencana pekerjaan, termasuk rencana survey lapangan
k. Analisis hasil survey
l. Penyusunan Hasil Monitoring dan Evaluasi Rehabilitasi Ekosistem Laut.
m. Pelaporan secara berkala

43 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

1. Pengguna Jasa : Dinas Kelautan dan pertanian Prov. DKI


Jakarta
2. Lokasi Proyek : Jakarta
3. Nama Pekerjaan : Pengadaan Jasa Konsultansi Kajian Kuota
Impor Hasil Perikanan.
4. Nilai Kontrak : 96.341.300,-
5. No. Kontrak : No. 8156/-1.823.66, Tgl 21 Nopember 2012
6. Periode : Nopember – Desember 2012
7. Nama Perusahaan Utama : PT. Multi Bina Kreasi
(Lead Firm)
Alamat : Taman Pondok Kelapa Blok D-12, Jl. Raya
Pondok Kelapa, Jakarta Timur
Negara Asal : Indonesia
8. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Indonesia 8 OB
Tenaga Asing - OB
9. Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ...OB OB
b. ...OB ...OB
Jumlah ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Team Leader Ahli Sumberdaya 2
Perikanan
b. Tenaga Ahli Ahli Kelautan 2
c. Tenaga Ahli Ahli Sosek 2
d. Tenaga Ahli Ahli Hukum 2
Uraian Pekerjaan
a. Melakukan identifikasi kondisi existing
b. Melakukan koordinasi dengan pemberi kerja
c. Menyusun rencana pekerjaan, termasuk rencana survey lapangan
d. Analisis hasil survey
e. Penyusunan hasil Kajian Kuota Impor Hasil Perikanan
f. Pelaporan secara berkala

44 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

1. Pengguna Jasa : Ditjen Kelautan dan Pulau-Pulau Kecil,


Kementerian Kelautan dan Perikanan

2. Lokasi Proyek : Kab. Belitung Timur


3. Nama Pekerjaan : Fasilitasi Penyusunan Rencana Zonasi
Rinci Kawasan di Kabupaten Belitung
Timur.
4. Nilai Kontrak : 357.710.000,-
5. No. Kontrak : No. SPK-01/PPK-TRLP3K/V/2012, Tgl 14 Mei
2012
6. Periode : Mei – Oktober 2012
7. Nama Perusahaan Utama : PT. Multi Bina Kreasi
(Lead Firm)
Alamat : Taman Pondok Kelapa Blok D-12, Jl. Raya
Pondok Kelapa, Jakarta Timur
Negara Asal : Indonesia
8. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Indonesia 20 OB
Tenaga Asing - OB
9. Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ...OB OB
b. ...OB ...OB
Jumlah ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Team Leader Ahli Perencanaan 5
Wilayah / Team Leader
b. Tenaga Ahli Ahli Kelautan Dan 4
Perikanan
c. Tenaga Ahli Ahli Arsitektur 4
Landscape
d. Tenaga Ahli Ahli Managemen 3
Pariwisata
e. Tenaga Ahli Fasilitator Lapangan 4
Uraian Pekerjaan
a. Melakukan identifikasi kondisi existing
b. Melakukan koordinasi dengan pemberi kerja
c. Menyusun rencana pekerjaan, termasuk rencana survey lapangan
d. Analisis hasil survey
e. Penyusunan Rencana Zonasi Rinci Kawasan di Kabupaten Belitung Timur
f. Pelaporan secara berkala

45 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

1. Pengguna Jasa : Dinas Tata Ruang Kab, Bekasi


2. Lokasi Proyek : Kabupaten Bekasi
3. Nama Pekerjaan : Penyusunan Zoning Regulation Kecamatan
Cikarang Pusat.
4. Nilai Kontrak : 367.789.950,-
5. No. Kontrak : No. 602.1/05.5/PPK-TARKIM/III/2011, Tgl 31
Maret 2011
6. Periode : Maret – Juli 2011
7. Nama Perusahaan Utama : PT. Multi Bina Kreasi
(Lead Firm)
Alamat : Taman Pondok Kelapa Blok D-12, Jl. Raya
Pondok Kelapa, Jakarta Timur
Negara Asal : Indonesia
8. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Indonesia 25 OB
Tenaga Asing - OB
9. Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ...OB OB
b. ...OB ...OB
Jumlah ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Team Leader Ahli Perencanaan 5
Wilayah
b. Tenaga Ahli Ahli Pengembangan 5
Wilayah
c. Tenaga Ahli Ahli Sosek 5
d. Tenaga Ahli Ahli Hukum 5
e. Tenaga Ahli Ahli Kelembagaan 5
Uraian Pekerjaan
g. Melakukan identifikasi kondisi existing
h. Melakukan koordinasi dengan pemberi kerja
i. Menyusun rencana pekerjaan, termasuk rencana survey lapangan
j. Analisis hasil survey
k. Penyusunan Zoning Regulation
l. Pelaporan secara berkala

46 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

1. Pengguna Jasa : Satker Budidaya Berkelanjutan Untuk Pangan dan


Pengurangan Kemiskinan Pusat, DKP
2. Lokasi Proyek : Kab. Ogan Komering Ilir..
3. Nama Pekerjaan : Jasa Konsultansi Pemetaan Potensi Perikanan
Budidaya Dalam Rangka Pengembangan
Minapolitan di Kab. Ogan Komering Ilir..
4. Nilai Kontrak : 462.400.000
5. No. Kontrak : No.5444/SAFVER-PMO/KONTRAK/VIII/2011, tgl. 1
Agustus 2011
6. Periode : Agustus – Oktober 2011
7. Nama Perusahaan Utama : PT. Multi Bina Kreasi
(Lead Firm)
Alamat : Taman Pondok Kelapa Blok D-12, Jl. Raya Pondok
Kelapa, Jakarta Timur
Negara Asal : Indonesia
8. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Indonesia 36 OB
Tenaga Asing - OB
9. Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ...OB OB
b. ...OB ...OB
Jumlah ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
1 Team Leader Ahli Perikanan Budidaya (Ketua 3
Tim)
2 Tenaga Ahli Ahli Perencanaan Dan 3
Pengembangan Wilayah
3 Tenaga Ahli Ahli Hidrologi 3
4 Tenaga Ahli Ahli Sosial Ekonomi 3
5 Tenaga Ahli Ahli Lingkungan 3
6 Tenaga Ahli Ahli Geografis Informasi System 3
(GIS)
7 Assisten Tenaga Ahli Asisten Ahli Perikanan Budidaya 3
(Ketua Tim)
8 Assisten Tenaga Ahli Asisten Ahli Perencanaan Dan 3
Pengembangan Wilayah
9 Assisten Tenaga Ahli Asisten Ahli Hidrologi 3
10 Assisten Tenaga Ahli Asisten Ahli Sosial Ekonomi 3
11 Assisten Tenaga Ahli Asisten Ahli Lingkungan 3
12 Assisten Tenaga Ahli Asisten Ahli Geografis Informasi 3
System (GIS)
Uraian Pekerjaan

a. Persiapan;

 Kegiatan administrasi, memobilisasi personil, penyusunan rencana kerja,


pengadaan data sekunder, pengadaan alat survei, koordinasi internal tim dan

47 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

pihak pemberi pekerjaan;


 Menyusun laporan pendahuluan dan rencana kerja.
b. Melakukan koordinasi dengan pemberi pekerjaan, para pakar, NGO, Pengusaha,
akademisis, lembaga riset dan pemerintah daerah;
c. Kegiatan survei dan pengumpulan data di lokasi;
d. Diskusi dan workshop;

48 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

1. Pengguna Jasa : Direktorat Pemberdayaan Masyarakat


Pesisir dan Pengembangan Usaha, KKP
2. Lokasi Proyek : Semarang, Sumenep, Badung dan Batam
3. Nama Pekerjaan : Penyusunan Prosedur Operasional Standar
Pengembangan dan Pelayanan Usaha
4. Nilai Kontrak : Rp. 224.000.000
5. No. Kontrak : No. SPK.02/PPK/KP3K.5/VI/2011, Tgl. 24
Juni 2011
6. Periode : 24 Juni 2011 – 24 September 2011
7. Nama Perusahaan Utama : PT. Multi Bina Kreasi
(Lead Firm)
Alamat : Taman Pondok Kelapa Blok D-12, Jl. Raya
Pondok Kelapa, Jakarta Timur
Negara Asal : Indonesia
8. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Indonesia 12 OB
Tenaga Asing - OB
9. Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ...OB OB
b. ...OB ...OB
Jumlah ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Team Leader Ahli Bidang 3
Pengembangan Usaha
Kelautan dan
Perikanan
b. Co Team Leader Ahli Bidang Layanan 3
Usaha Bidang Kelautan
dan Perikanan
c. Tenaga Ahli Ahli Bidang Hukum 3
Kelautan dan
Perikanan
d. Asisten Tenaga Ahli Ahli Kelautan dan 3
Perikanan
Uraian Pekerjaan
a. Melakukan identifikasi Melakukan Survey Lapangan dan Identifikasi Kegiatan usaha
kelautan
b. Pengkajian prosedur dan persyaratan
c. Penelaahan Hukum Bidang Kelautan dan Perikanan
d. Penyusunan Prosedur Operasional Standar (POS)
e. Pelaporan secara berkala

49 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

1. Pengguna Jasa : Direktorat Penyediaan Tanah, Ditjen Penyiapan


Pemukiman dan Penempatan Transmigrasi,
Kemenakertrans
2. Lokasi Proyek : Konawe, Konawe Selatan dan Bombana Prov.
SulawesiTenggara
3. Nama Pekerjaan : Pemetaan, Pengukuran dan Pemasangan
Tanda Batas Administrasi UPT
4. Nilai Kontrak : Rp. 250.896.000
5. No. Kontrak : No. SPK.418/P4T-PT2/V/2010. Tgl. 12 Mei 2010
6. Periode : Mei – September 2010
7. Nama Perusahaan Utama : PT. Multi Bina Kreasi
(Lead Firm)
Alamat : Taman Pondok Kelapa Blok D-12, Jl. Raya Pondok
Kelapa, Jakarta Timur
Negara Asal : Indonesia
8. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Indonesia 15 OB
Tenaga Asing - OB
9. Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ...OB OB
b. ...OB ...OB
Jumlah ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Team Leader Ahli Perencanaan Wilayah 3
b. Tenaga Ahli Ahli Geodesi - GIS 3
c. Tenaga Ahli Ahli Topografi 3
d. Tenaga Ahli Surveyor 1 3
e Tenaga Ahli Surveyor 2 3
Uraian Pekerjaan
a. Melakukan identifikasi Melakukan Survey Lapangan dan pengukuran kembali
b. Pengkajian prosedur dan persyaratan
c. Pemetaan titik koordinasi penempatan tanda batas
d. Pemetaan, Pengukuran dan Pemasangan Tanda Batas Administrasi UPT
e. Pelaporan secara berkala

50 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

1. Pengguna Jasa : Dinas Kelautan dan Perikanan Bangka


Selatan
2. Lokasi Proyek : Bangka Selatan
3. Nama Pekerjaan : Kajian Pengembangan Usaha Budidaya
Abalone
4. Nilai Kontrak : Rp. 91.850.000,-
5. No. Kontrak : 02/SPKK/AB/DKP/2009, tanggal 29 Mei 2009
6. Periode : 28 Juli 2009 – 28 Juli 2009
7. Nama Perusahaan Utama : PT. Multi Bina Kreasi
(Lead Firm)
Alamat : Taman Pondok Kelapa Blok D-12, Jl. Raya
Pondok Kelapa, Jakarta Timur
Negara Asal : Indonesia
8. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Indonesia 9 OB
Tenaga Asing - OB
9. Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ...OB OB
b. ...OB ...OB
Jumlah ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Team Leader Ahli Pemb. Perikanan 3
b. Co Team Leader Ahli Kelautan 3
c. Tenaga Ahli Ahli Budidaya Laut 3
Uraian Pekerjaan
a. Melakukan identifikasi data
b. Melakukan diskusi dengan pihak-pihak terkait
c. Survey lapangan
d. Melakukan pembahasan laporan di pusat dan di daerah
e. Penyusunan Pengembangan Usaha Budidaya Abalone
f. Pelaporan secara berkala

51 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

1. Pengguna Jasa : Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan


Kehutanan
2. Lokasi Proyek : Kota Batam
3. Nama Pekerjaan : Pengawasan Pengelolaan MMA
(Implementasi)
4. Nilai Kontrak : Rp. 217.112.500,-
5. No. Kontrak : 04/SPMK.SU-PPK/COR-DKP2K/IV/2009, 24
April 2009
6. Periode : 24 Agustus 2009 – 24 Agustus 2009
7. Nama Perusahaan Utama : PT. Multi Bina Kreasi
(Lead Firm)
Alamat : Taman Pondok Kelapa Blok D-12, Jl. Raya
Pondok Kelapa, Jakarta Timur
Negara Asal : Indonesia
8. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Indonesia 24 OB
Tenaga Asing - OB
9. Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ...OB OB
b. ...OB ...OB
Jumlah ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Ketua Tim Ahli Manajemen 6
b. Anggota Ahli Perikanan 6
c. Anggota Ahli Ekonomi 6
d. Anggota Ahli Sosekbud 6
Uraian Pekerjaan
a. Melakukan identifikasi data
b. Melakukan kajian atas kebijakan-kebijakan yang ada,
c. Melakukan diskusi dengan pihak-pihak terkait
d. Melakukan diskusi dengan instansi terkait
e. Pelaporan secara berkala

52 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

1. Pengguna Jasa : Program Pemberdayaan Masyarakat Delta


Mahakam, PMD
2. Lokasi Proyek : Jakarta
3. Nama Pekerjaan : Pengembangan Alternatif Model
Pertambakan Polikultur di Delta Mahakam
4. Nilai Kontrak : Rp. 70.000.000,-
5. No. Kontrak : No. 005.SPK-Q2/06/2008, 23 Juni 2008
6. Periode : 01 Juli 2008 - 01 Juli 2008
7. Nama Perusahaan Utama : PT. Multi Bina Kreasi
(Lead Firm)
Alamat : Taman Pondok Kelapa Blok D-12, Jl. Raya
Pondok Kelapa, Jakarta Timur
Negara Asal : Indonesia
8. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Indonesia 6 OB
Tenaga Asing - OB
9. Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ...OB OB
b. ...OB ...OB
Jumlah ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Team Leader Ahli Pertambakan 3
b. Co Team Leader Ahli Mnajemen 3
Uraian Pekerjaan
a. Melakukan identifikasi kondisi
b. Melakukan Survey Lapangan.
c. Melakukan diskusi dengan pihak-pihak terkait
d. Melakukan pembahasan laporan di pusat dan di daerah
e. Pelaporan secara berkala

53 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

1. Pengguna Jasa : Kementerian Perindustrian


2. Lokasi Proyek : Jakarta
3. Nama Pekerjaan : Jasa Konsultansi Studi Competitive
Position Industri Material Dasar Logam
Indonesia Melalui Kerjasama MIDEC
4. Nilai Kontrak : 148.830.000
5. No. Kontrak : No. 022/BIM.2/SPK/12/ 2011. Tgl. 02
Desember 2011
6. Periode : 02 Desember – 30 Desember 2011
7. Nama Perusahaan Utama : PT. Multi Bina Kreasi
(Lead Firm)
Alamat : Taman Pondok Kelapa Blok D-12, Jl. Raya
Pondok Kelapa, Jakarta Timur
Negara Asal : Indonesia
8. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Indonesia 8 OB
Tenaga Asing - OB
9. Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ...OB OB
b. ...OB ...OB
Jumlah ahli tetap yang terlibat :
a. Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
b. Team Leader Ahli Mertalogi 1
c. Tenaga Ahli Ahli Teknik Industri 1
d. Tenaga Ahli Ahli Ekonomi 1
e Tenaga Ahli Ahli Kelembagaan 1
Uraian Pekerjaan
a. Identifikasi dan pengumpulan data
b. Melakukan koordinasi dengan pemberi kerja
c. Menyusun hasil Studi Competitive Position Industri Material Dasar Logam
d. Pembahasan dan Evaluasi
e. Pelaporan secara berkala

54 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

1. Pengguna Jasa : Bappeda SKS- BRR Perencanaan Umum


Perencanaan Teknis dan Manajemen Rantai
Pengadaan
2. Lokasi Proyek : Banda Aceh
3. Nama Pekerjaan : Feasibility StudiPerencanaan Water Front
City Banda Aceh dan Aceh Besar
4. Nilai Kontrak : Rp. 1,160,423,000
5. No. Kontrak : 074/87/XI/2006 Tanggal 16 Nopember 2006
KSO 25% dengan PT. Paksigurdha
Paramarta
6. Periode : 18-Apr-07 – 18-Apr-07
7. Nama Perusahaan Utama : PT. Paksigurdha Paramarta
(Lead Firm)
Alamat : Taman Pondok Kelapa Blok D-12, Jl. Raya
Pondok Kelapa, Jakarta Timur
Negara Asal : Indonesia
8. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Indonesia 22 OB
Tenaga Asing - OB
9. Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. ...OB OB
b. ...OB ...OB
Jumlah ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Team Leader Ahli GIS 6
b. Co Team Leader Ahli Peng. Wilayah 6
c. Tenaga Ahli Ahli Geografi 6
d. Tenaga Ahli Ahli Otonomi Daerah 5
e. Tenaga Ahli Ahli Pemetaan 5
f. Tenaga Ahli Ahli Kelembagaan 6
g. Tenaga Ahli Ahli Kebij. Publik 6
Uraian Pekerjaan
a) Melakukan identifikasi kondisi existing
b) Melakukan kajian atas kebijakan-kebijakan yang ada,
c) Melakukan diskusi dengan pihak-pihak terkait
d) Melakukan diskusi dengan instansi terkait
e) Pelaporan secara berkala

55 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

D. TANGGAPAN DAN SARAN


TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA
DAN PERSONIL/FASILITAS
PENDUKUNG DARI PPK
D.1. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA

Secara garis besar Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track Antara Stasiun Cirebon – Stasiun
Brebes yang ada sudah memenuhi alur kerja yang sistematis dan pada hakikatnya
merupakan patokan dasar dalam pelaksanaan pekerjaan yang di dalamnya telah
dijelaskan secara rinci. Oleh karena itu, pihak Konsultan akan mengikuti semua
ketentuan yang tercantum dalam KAK dan syarat – syarat tersebut mulai dari tahapan
mengikuti seleksi umum ini sampai dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan apabila
pihak kami mendapat kepercayaan untuk memenangkan seleksi ini.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal diperlukan kejelasan / kesepahaman dari


setiap aspek yang tertuang dalam KAK tersebut diantara kedua belah pihak dalam
hal ini pihak satker Peningkatan Jalan KA Lintas Utara Jawa dan Konsultan, sehingga
diharapkan tidak ada lagi pertanyaan – pertanyaan yang menyebabkan hambatan pada
pelaksanaan pekerjaan. Disamping itu dengan maksud untuk dapat memberikan
masukan atau pertimbangan bagi pihak panitia / direksi sehingga akan lebih
menyempurnakan Kerangka Acuan Kerja yang ada, diperlukan beberapa tanggapan
terhadap Kerangka Acuan Kerja.

D.2. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP PERSONIL/FASILITAS


PENDUKUNG DARI PPK

Personil yang disyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja untuk pekerjaan


Penyusunan Dokumen Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track Antara
Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes dirasa sudah mencukupi dari segi kuantitas
maupun kualitas apabila sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan.

56 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

Jadi semua tenaga ahli yang disyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja ini telah sesuai
dengan lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan seperti yang tercantum dalam
Kerangka Acuan Kerja.

Disamping itu dengan maksud untuk dapat memberikan masukan atau pertimbangan
bagi pihak panitia / direksi sehingga akan lebih menyempurnakan Kerangka Acuan
Kerja yang ada, diperlukan beberapa tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja
sebagai berikut :

1. Tanggapan Terhadap Latar Belakang

Setelah konsultan mempelajari dengan seksama bagian pendahuluan dan latar


belakang yang terdapat pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan
Penyusunan Dokumen Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track Antara
Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes, pada prinsipnya kerangka acuan untuk pelaksanaan
pekerjaan secara keseluruhan sudah jelas dan dapat memberikan gambaran
mengenai bentuk pelaksanaan pekerjaan yang akan dilaksanakan.

2. Tanggapan Terhadap Kegiatan Yang Dilaksanakan dan Cara


Pelaksanaan Kegiatan

Konsultan menyadari bahwa keberhasilan pelaksanaan pekerjaan akan tercapai jika


memahami dengan seksama terhadap apa yang dimaksud di dalam Kerangka Acuan
Kerja. Dengan demikian keseluruhan lingkup pekerjaan yang masuk didalamnya
bisa terlaksana sepenuhnya dengan baik, dan sasaran dari pekerjaan yang
diharapkan bisa tercapai dengan tepat waktu. Dan konsultan cukup memahami
apa yang disajikan dalam KAK, maupun penjelasan-penjelasan yang disampaikan
dalam rapat penjelasan yang telah dilakukan.

Lingkup kegiatan seperti yang termuat di dalam kerangka acuan kerja yang harus
dilaksanakan oleh konsultan mencakup beberapa bagian pekerjaan yang sudah dirinci
tahapan pelaksanaannya, dan setelah dipelajari dan diamati dengan sebaik -
baiknya maka konsultan berpendapat bahwa lingkup pekerjaan sudah sangat jelas
dan mudah dipahami oleh Konsultan. Hal yang perlu dipertanyakan hanya bersifat
teknis pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

3. Tanggapan Terhadap Maksud dan Tujuan

Dengan memperhatikan penjelasan mengenai maksud, tujuan dan sasaran pekerjaan

57 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

di atas masih perlu diperjelas dengan kondisi eksisting drainase yang sudah ada pada
lokasi kegiatan. Hal ini untuk memperjelas sasaran yang ingin dicapai untuk
Penyusunan Dokumen Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track Antara
Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes secara detail.

4. Tanggapan Terhadap Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

Konsultan berpendapat bahwa jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang


disediakan selama 4 (empat) bulan atau 120 (seratus dua puluh) hari kalender,
mencukupi untuk menyelesaikan pekerjaan Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track Antara Stasiun Cirebon – Stasiun
Brebes dengan sebaik - baiknya. Konsultan sanggup menyelesaikan

pekerjaan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan tersebut dengan
bantuan dari Direksi Pekerjaan dan Instansi terkait lainnya.

Untuk mengantisipasi padatnya kegiatan yang harus dilakukan oleh konsultan,


maka dalam penyusunan Bagan Alir dan Jadwal Pelaksanaan, Jadwal Personil
dan Jadwal Penggunaan Alat harus sangat hati-hati dan harus konsekuen
dengan Jadwal masing-masing, agar tidak terdapat kegiatan yang mundur.
Apabila ada kegiatan yang mundur maka semua kegiatan yang telah disusun
tidak akan berjalan sesuai dengan kehendak.

58 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

E. URAIAN PENDEKATAN,
METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA

E.1. Umum

E.1.1. Uraian Pendahuluan

Pembangunan jalur ganda lintas utara jawa telah mulai dilaksanakan oleh Satuan Kerja
Peningkatan Jalan KA Lintas Utara Jawa. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan adalah
dengan melaksanakan pembangunan jalan KA double track Brebes – Losari – Cirebon.
Pelaksana pembangunan jalan KA double track Brebes – Losari – Cirebon ini harus
selalu memperhatikan aspek-aspek lingkungan, termasuk pelaksanaan RKL-RPL. Hal ini
dilakukan sebagai wujud dari pelaksanaan Pasal 53 ayat (1) Peraturan Pemerintah
Nomor 27 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan yang berbunyi “Pemegang Izin
Lingkungan berkewajiban membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan terhadap
persyaratan dan kewajiban dalam Izin Lingkungan kepada Menteri, gubernur, atau
bupati/walikota”.

Pelaksanaan RKL-RPL merupakan bentuk dari implementasi dokumen AMDAL yang


telah mendapat penilaian dari Komisi AMDAL Pusat dalam Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 191 tahun 2010. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menangani
beberapa dampak penting yang mungkin ditimbulkan dengan adanya pembangunan
jalur ganda kereta api. Pelaksanaan RKL-RPL ini juga dimaksudkan untuk mewujudkan
dan meningkatkan kesadaran pemrakarsa kegiatan untuk melaksanakan pengelolaan
lingkungan secara benar dan bertanggung jawab, sehingga kualitas lingkungan dapat
dijaga dan ditingkatkan sesuai dengan fungsinya, serta untuk mengetahui tingkat
keberhasilan kegiatan upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang telah
dilakukan.
Untuk upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan akibat kegiatan pembangunan
jalan kereta a pi jalur ganda satker Peningkatan Jalan KA Lintas Utara Jawa selanjutnya
akan dilakukan kegiatan penyusunan pelaksanaan RKL-RPL. Dokumen laporan
pelaksanaan RKL RPL disusun sesuai Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.
45 Tahun 2005, tentang Pedoman penyusunan Laporan pelaksanaan Rencana
Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL).
59 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

E.1.2. Alasan Kegiatan Dilaksanakan

Sesuai dengan yang tertuang pada pasal 3 ayat (4) PP No. 27/1999 tentang
Analisa Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, maka bagi rencana usaha
dan/atau kegiatan yang tidak menimbulkan dampak penting terhadap
lingkungan hidup atau secara teknologi dampak penting yang timbul dapat
dikelola, diwajibkan melakukan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (RKL dan RPL).

E.2. Tujuan dan Manfaat

Tujuan Pelaksanaan RKL RPL

a. Menghimpun kondisi sosial penduduk yang berada disekitar rencana jalur ganda.

b. Memantau pelaksanaan pekerjaan pembangunan jalur ganda dalam upaya


pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan dokumen RKL dan RPL.

c. Mengidentilikasi permasalahan lingkungan yang timbul dan selanjutnya melakukan


evaluasi.

d. Menyajikan rekomendasi untuk memperbaiki implementasi.

Manfaat Pelaksanaan RKL RPL

a. Bagi Pemrakarsa Proyek

1) Untuk mengecek pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan hidup dan


menciptakan pola komunikasi dan informasi antara fihak-fihak terkait

2) Secara periodik dapat diperoleh informasi yang lengkap dan akurat tentang
dampak negatip yang timbul berdasarkan intensitas, luasan, lokasi dan
sifat/kualifikasi dampak, khususnya bagi penduduk yang dilewati jalur ganda
kereta api. Dengan demikian akan mempermudah dalam upaya menghindari
atau memperkecil dampak negatip dan memaksimalkan dampak positip

b. Bagi Pemerintah
60 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

Untuk menciptakan kondisi lingkungan di sekitar proyek sesuai dengan peruntukan


yang telah ditetapkan pemerintah, agar kegiatan pelaksanaan pekerjaan
pembangunan jalur ganda tidak menimbulkan dampak fisik, sosial dan ekonomi.

c. Bagi Masyarakat

Agar dalam proses pembangunan jalur ganda kereta api tidak merasa dirugikan
baik secara sosial, psikologis dan ekonomi serta mengetahui dengan benar
tentang peraturan dan keamanan hidup disekitar jalur ganda kereta api. Sehingga
tercipta pola interaksi antara masyarakat dengan pemrakarsa yang kondusif.

E.3. Dasar Hukum

Peraturan-peraturan atau ketentuan tambahan yang relevan mencakup :


1. Undang-Undang No. 32 tahun 2009, tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
2. Undang - Undang No. 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah.
3. Peraturan Pemerintah N0. 27 Tahun 1999, tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan.
4. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 45 Tahun 2005, tentang
Pedoman penyusunan Laporan pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan
Hidup (RKL) dan Rencana.

E.4. Tempat Pelaksanaan Kegiatan (where)

Lokasi kegiatan berada di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah.

E.5. Lingkup Kegiatan

Ruang Lingkup pelaksanaan Pemantauan dilakukan secara periodik bertahap dan


berkelanjutan. Sedang kajian dipilih terhadap lingkungan di sekitar tapak proyek yaitu
sekitar jalur ganda cirebon – brebes. Secara teknis, kajian pelaksanaan pemantauan
difokuskan pada dampak komponen fisik, sosial, ekonomi dan budaya yang ditimbulkan
dari aktivitas Konstruksi yang meliputi : penyediaan lahan, mobilisasi-demobilisasi
tenaga kerja dan material, pematangan lahan, pembangunan jembatan, dan
pembangunan track. Adapun Ruang Lingkup Pelaksanaan RKL RPL meliputi beberapa

61 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

aspek yang bertalian dengan hal-hal sebagai berikut:

a. Komponen Kegiatan (Sumber Dampak)

b. Komponen lingkungan yang terkena dampak.

c. Lokasi dampak.

d. Frekuensi / Intensitas / Sifat Dampak

Gambaran secara ringkas mengenai tahapan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:

a. Pekerjaan persiapan

Untuk kelancaran kegiatan penelitian, sebelum kegiatan lapangan dimulai,


Penyedia Jasa atas biaya sendiri terlebih dahulu harus melaksanakan pekerjaan
persiapan antara lain :

1) Melaporkan diri dan mengurus ijin-ijin kepada pemerintah daerah setempat,


dalam hal ini Kota dan Kabupaten pada sepanjang jalur Cirebon - Brebes
serta dinas instansi lain terkait.

2) Membuat Laporan Pendahuluan yang berisi Rencana Kerja yang berisi


metode penelitian, susunan Tim Peneliti dan Jadual Pelaksanaan.

3) Mempersiapkan peralatan penunjang penelitian dalam keadaan baik dan


siap operasi.

b. Metode Pelaksanaan Pemantauan

Pada prinsipnya metode pelaksanaan penyuluhan / sosialisasi dan pemantauan


mengacu pada teknik kombinasi antara Observasi, Diskusi Kelompok Terarah
(Fokus Group Discussion) dan Wawancara Terstruktur terhadap penduduk yang
dilewati pembangunan kereta api Cirebon - Brebes. Adapun kegiatan pemantauan
terdiri atas tiga aktivitas utama, yaitu :

1) Kegiatan Pelaksanaan RKL RPL

Kegiatan pelaksanaan RKL RPL ini dilakukan untuk studi Pemantauan,


Pengelolaan lingkungan dan studi-studi yang berkaitan dengan proyek

62 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

Pembangunan jalan kereta api jalur ganda oleh Satker Peningkatan Jalan KA
Lintas Utara Jawa.

2) Kegiatan Kunjungan Lokasi Proyek

Kegiatan kunjungan ini dilakukan kelokasi dimana proses pelaksanaan


pekerjaan stringing berlangsung. Untuk memastikan bahwa kompensasi
telah dibayarkan dan mengetahui tingkat perubahan kondisi sosial, ekonomi
serta persepsi masyarakat terhadap proyek Kegiatan ini paling tidak
mencakup dari jumlah penduduk yang terkena proyek. Adapun aspek yang
dikaji meliputi:

a) Tanggapan masyarakat mengenai peraturan tentang ruang bebas.

b) Inventarisasi permasalahan yang timbul akibat pelaksanaan pekerjaan.

c) Kompensasi atau ganti rugi untuk semua tipe aset yang terkena atau
yang rusak akibat pelaksanaan pekerjaan .

3) Tugas Khusus

Tugas ini bertujuan untuk mensosialisasikan dan menampung keinginan


masyarakat yang tinggal dibawah jaringan serta mencari solusi lain didalam
penyelesaian kompensasi akibat adanya jalur ganda kereta api yang melalui
pemukiman misalnya perbaikan sarana umum.

4) Survey dan kunjungan lapangan

Survey dan kunjungan lapangan ini dilakukan secara periodik, sesuai


rekomendasi dokumen RKL/RPL sehingga dapat melakukan evaluasi yang
ditujukan untuk:

a) Memudahkan identifikasi penataan pemrakarsa terhadap peraturan


lingkungan hidup seperti standar-standar baku mutu lingkungan.

b) Mendorong Satuan Kerja Peningkatan Jalan KA Lintas Utara Jawa


untuk mengevaluasi kinerja pengelolaan dan pemantauan lingkungan
sebagai upaya secara terus menerus.

c) Mengetahui kecenderungan pengelolaan dan pemantauan lingkungan


yang telah dilaksanakan, sehingga memudahkan instansi yang
melakukan pengendalian dampak lingkungan dan perencanaan
pengelolaan lingkungan hidup dalam skala yang lebih besar.

63 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

d) Mengetahui kinerja pengelolaan lingkungan hidup yang .dilaksanakan


untuk program penilaian piringkat kinerja lingkungan hidup.

c. Pekerjaan Utama

Pelaksanaan pekerjaan utama dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:

1) Melaksanakan pemantauan RKL/RPL kegiatan Pembangunan Jalan Kereta


Api Jalur Ganda Satker Peningkatan Jalan KA Lintas Utara Jawa. Dengan
berpedoman dokumen RKL dan RPL meliputi :

a) Pengamatan dan / atau sampling terhadap komponen lingkungan


terhadap : persepsi masyarakat, sosial, ekonomi dan budaya serta
kesehatan masyarakat yang di duga terkena dampak kegiatan, dengan
periode dan lokasi titik-titik sampling sebagaimana tercantum dalam
RPL.

b) Memantau komponen kegiatan fisik, yang telah diidentifikasi memberi


dampak terhadap lingkungan berikut pengelolaannya sesuai dengan
dokumen RKL.

2) Menganalisis dan mengolah data dari semua parameter yang diteliti, serta
koreksi antar parameter / komponen lingkungan sehubungan dengan
prediksi dampak pada AMDAL Pembangunan Jalan kereta api Jalur Ganda
Satker Peningkatan Jalan KA Lintas Utara Jawa.

3) Melakukan evaluasi terhadap jumlah dan lokasi titik sampling, serta periode
pemantauannya sehingga diperoleh suatu rencana pemantauan yang lebih
efektif dan efisien.

4) Menyajikan hasil penelitian, analisis dan evaluasi serta saran tindak dalam
bentuk draft laporan dan laporan akhir.

5) Menguraikan secara rinci mengenai mekanisme pelaporan dari


pelaksanaan RKL RPL pada saat rencana kegiatan dilaksanakan dan pada
saat pengoperasian.

6) Kegiatan penyusunan RKL RPL dilaksanakan mulai dari tahapan pengisian


formulir isian yang berisikan informasi mengenai identitas pemrakarsa
kegiatan, rencana kegiatan, dampak lingkungan yang akan terjadi, program
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup sampai dengan tahap
pengesahannya.

64 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

7) Melakukan Rapat Pembahasan Pembahasan Laporan dilakukan


sebanyak 2 (dua) kali, dengan peserta dari instansi terkait sesuai
petunjuk Pemberi Tugas. Adapun laporan yang dilakukan pembahasan
adalah :
- Laporan Pendahuluan
- Konsep Laporan Akhir
Pembahasan dilakukan sebelum Laporan-laporan tersebut diserahkan
kepada Pengguna Jasa. Pembahasan dilakukan dengan mengundang
instansi terkait sesuai petunjuk Pemberi Tugas dengan jumlah peserta
diperkirakan sebanyak 25 orang dengan pembiayaan di tanggung
konsultan, terdiri dari biaya transport peserta, konsumsi dan snack serta
penyediaan bahan materi pembahasan.
8) Melakukan Rapat Pembahasan dengan Tim Penilai

Pembahasan dengan Tim Penilai dilakukan sebanyak 2 (dua) kali,


dengan peserta dari instansi terkait sesuai petunjuk Pemberi Tugas dengan
jumlah peserta diperkirakan sebanyak 15 orang dengan pembiayaan di
tanggung konsultan, terdiri dari biaya transport peserta, konsumsi dan
snack serta penyediaan bahan materi pembahasan.
9) Menyerahkan Dokumen RKL & RPL

Penyedia Jasa harus menyerahkan Dokumen RKL & RPL kegiatan


Pembangunan Jalan Kereta Api Jalur Ganda Satker Peningkatan Jalan KA
Lintas Utara Jawa yang sudah mendapat Pengesahan/Legalitas dari
instansi berwenang paling lambat selama 120 (seratus dua puluh) hari
kalender atau 4 (empat) bulan kalender dari SPMK.

E.6. Pendekatan

Dalam pengelolaan lingkungan dampak pembangunan yang


digunakan dalam penyusunan RKL & RPL pada dasarnya dilakukan upaya
pencegahan sebagai berikut :
 Pengelolaan lingkungan bertujuan untuk menghindari atau

65 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

mencegah dampak negatif lingkungan, melalui cara rekayasa


teknologi.
 Pengelolaan lingkungan bertujuan untuk
menanggulangi, mengeliminir atau mengendalikan dampak
negatif yang muncul pada saat tahap pra konstruksi, konstruksi
maupun tahap pasca konstruksi.
 Pengelolaan lingkungan bertujuan untuk memberikan
pertimbangan
ekonomis, sebagai dasar pemberian kompensasi atas sumber
daya yang tidak dapat dipulihkan kembali, baik dalam artian
fisik, ekonomi dan sosial.
Program pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan ditunjukan
untuk menekan/meminimalkan dampak negatif yang terjadi dan
memaksimalkan dampak positif terhadap lingkungan hidup. Pendekatan
yang dilakukan dapat berupa pendekatan teknologi, sosial ekonomi-
budaya dan institusi, yakni
1. Pendekatan
Teknologi
Pengelolaan dampak lingkungan dengan pendekatan teknologi,
pada prinsipnya merupakan upaya untuk mencegah,
mengendalikan dan menanggulangi dampak penting lingkungan
yang bersifat negatif dan mengembangkan dampak positif yang
terjadi, dengan memanfaatkan rekayasa teknik atau teknologi yang
saling menguntungkan antara pembangunan dengan lingkungan
sekitarnya. Pada pendekatan teknologi, pengelolaan dampak
lingkungan dilakukan dengan memanfaatkan rekayasa teknologi
yang tepat, yaitu dengan cara membatasi atau mengisolasi
dampak yang terjadi.

2. Pendekatan So s i a l
Ekonomi
Pengelolaan dampak lingkungan dengan pendekatan sosial

66 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

ekonomi, merupakan langkah-langkah yang akan ditempuh


pemrakarsa dalam upaya menanggulangi dampak penting, melalui
tindakan-tindakan yang berlandaskan interaksi sosial, dan
bantuan peran dari pemerintah. Dengan demikian, upaya untuk
mengelola dampak dengan pendekatan sosial ekonomi, diharapkan
mampu untuk menanggulangi dampak negatif

67 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

akibat pembangunan. Alternatif pengelolaan lingkungan yang


dilakukan dengan cara pendekatan sosial ekonomi, antara lain :
a. Melibatkan masyarakat disekitarnya, untuk ikut serta
berperan aktif dalam pengelolaan lingkungan.
b. Memprioritaskan penggunaan tenaga kerja dari sekitar
lokasi, atau memberikan manfaat kesempatan kerja yang
dapat dinikmati oleh masyarakat sekitarnya.
c. Menjalin koordinasi yang harmonis antara pemrakarsa
dengan masyarakat setempat, dalam pembina hubungan
interaksi sosial.
d. Melakukan penyuluhan dan sosialisasi secara berkala
kepada
masyarakat di Kelurahan Bukuan, Pulau Atas dan Sambutan
dengan adanya pembangunanSUTT Palaaran-Sambutan.

3. Pendekatan
Institusi
Pengelolaan dampak lingkungan dengan pendekatan institusi,
adalah upaya pengelolaan dengan memanfaatkan mekanisme
kelembagaan yang ada, alternatif yang dilakukan antara lain :
a. Menjalin kerjasama yang harmonis dengan instansi-
instansi yang
berkepentingan dan berkaitan dengan pengelolaan lingkungan
hidup, terutama dalam hal penanganan dampak negatif.
b. Memberi kewenangan pengawasan yang penuh terhadap hasil
unjuk kerja pengelolaan lingkungan hidup, kepada instansi
yang berwewenang.
c. Memberikan pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup,
secara berkala kepada instansi yang berkepentingan.
d. Menjalin kerjasama dengan instansi teknis, berkaitan

68 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

dengan pemberian penyuluhan secara berkala tentang


menjaga kelestarian lingkungan.

E.7. Metodologi
E.7.1. Kewajiban Dokumen RKL & RPL
Kewajiban ketersediaan dokumen Amdal berikut UKL dan
UPL didasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
51Tahun 1993 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan yang
ditetapkan tanggal 23

69 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

Oktober 1993. Peraturan Pemerintah ini sering disebut juga sebagai


upaya "deregulasi Amdal", karena umumnya lebih sederhana jika
dibandingkan dengan peraturan yang lama yaitu Peraturan Pemerintah
Nomor 29 Tahun 1986 (yang kemudian dicabut dengan dikeluarkannyaP
P Nomor 51 Tahun 1993 ini). Berdasarkan PP Nomor 51 Tahun 1993
dokumen Amdal yang ada hanya ANDAL (Analisis Dampak Ungkungan),
RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan) dan RPL (Rencana
Pemantauan Lingkungan). Jadi bentuk dokumen seperti PIL (Penyajiar.
Informasi Lingkungan), PEL (Penyajian Evaluasi Lingkungan). dan SEL
(Studi Evaluasi Lingkungan) sudah tidak digunakan lagi sejak 23
Oktober
1993
.
Menurut PP Nomor 51 Tahun 1993 Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan merupakan bagian kegiatan studi kelayakan rencana usaha
atau kegiatan. Hasil analisis mengenai dampak lingkungan ini
digunakan sebagai bahan perencanaan pembangunan wilayah. Usaha
atau kegiatan yang diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap
lingkungan meliputi:

a. Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam


b. Eksploitasi sumber daya alam baik yang terbarui maupun yang tak
terbarui
c. Proses dan kegiatan yang secara potensial dapat
menimbulkan pemborosan, kerusakan, dan kemerosotan sumber
daya alam dalam pemanfaatannya
d. Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan
sosial dan budaya
e. Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi
pelestarian kawasan konservasi sumber daya alam dan atau
perlindungan cagar budaya
69 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

f. Introduksij enis tumbuh-tumbuhanj,e nis hewan,d anj


asad renik g. Pembuatan dan penggunaan bahan hayati
dan non hayati
h. Penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar
untuk mempengaruhi lingkungan
i. Kegiatan yang mempunyai resiko tinggi, dan mempengaruhi
pertahanan
Negara

Suatu rencana usaha atau kegiatan yang akan dibangun di


kawasan lindung yang telah berubah peruntukannya atau lokasi rencana
usaha atau kegiatan tersebut berbatasan langsung dengan kawasan
lindung, termasuk dalam kategori menimbulkan dampak penting. Yang
dimaksud dengan kawasan

70 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

lindung menurut Penjelasan Pasal 7 UU Nomor 24 Tahun 1992


tentang
Penataan Ruang adalah sebagai berikut:

1. Kawasan Hutan Lindung


2. Kawasan Bergambut
3. Kawasan Resapan Air
4. Sempadan Pantai
5. Sempadan Sungai
6. Kawasan Sekitar DanaulWaduk
7. Kawasan Sekitar Mata Air
8. Kawasan Suaka Alam (terdiri dari Cagar Alam, Suaka Margasatwa,
Hutan Wisata, Daerah Pertindungan Plasma Nutfah, dan Daerah
Pengungsian Satwa)
9. Kawasan Suaka AMam Laut dan Perairan lainnya (termasuk
perairan laut, perairan darat, wilayah pesisir, muara sungai, gugusan
karang atau terumbu karang, dan atoll yang mempunyai ciri khas
berupa keragaman dan/atau keunikan ekosistim)
10. Kawasan Pantai Berhutan Bakau (mangrove)
11. Taman Nasional
12. Taman Hutan Raya
13. Taman Wisata Alam
14. Kawasan Cagar Budaya dan limu Pengetahuan (termasuk
daerah Karst berair, daerah dengan budaya masyarakat istimewa,
daerah lokasi situs purbakala atau peninggalan sejarah yang bemilai
tinggi)
15. Kawasan Rawan Bencana Alam
Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Republik
Indonesia telah mengeluarkan keputusan nomor : KEP 056 Tahun 1994
tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting. Menurut keputusan
ini ukuran dampak penting terhadap lingkungan perlu disertai dengan
71 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

dasar pertimbangan sebagai berikut:

a. Bahwa penilaian pentingnya dampak terhadap lingkungan berkaitan


secara relative dengan besar kecilnya rencana usaha atau kegiatan,
hasil guna dan daya gunanya, bila rencana usaha atau kegiatan
tersebut dilaksanakan.

72 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

b. Bahwa penilaian pentingnya dampak terhadap lingkungan


dapat pula didasarkan pada dampak usaha atau kegiatan tersebut
terhadap salah satu aspek lingkungan saja, atau dapat juga
terhadap kesatuan dan tata kaitannya dengan aspek-aspek
lingkungan lainnya dalam batas wilayah studi yang telah ditentukan.

c. Bahwa penilaian pentingnya dampak terhadap lingkungan atas


dasar kemungkinan timbulnya dampak positif atau dampak negatif tak
boleh dipandang sebagai faktor yang masing-masing bisa
berdiri sendiri, melainkan harus diperhitungkan bobotnya guna
dipertimbangkan hubungan timbal baliknya untuk mengambil
keputusan.
Pedoman mengenai ukuran dampak penting menurut
keputusan ini adalah sebagai berikut;
a. Jumiah Manusia yang Akan Terkena Dampak
Setiap rencana usaha atau kegiatan mempunyai sasaran sepanjang
menyangkut jumiah manusia yang diperkirakan akan menikmati
manfaat dari rencana usaha atau kegiatan itu bila nanti usaha atau
kegiatan tersebut dilaksanakan. Namun demikian, dampak
lingkungan, baik yang bersifat negatif maupun positif yang mungkin
ditimbulkan oleh suatu usaha atau kegiatan, dapat dialami oleh baik
sejumiah manusia yang termasuk maupun yang tak termasuk dalam
sasaran rencana usaha atau kegiatan.
Mengingat pentingnya manusia yang akan terkena dampak mencakup
,spek yang luas, maka kriteria dampak penting dikaitkan dengan
sendi-sendi kehidupan yang di kalangan masyarakat luas berada
dalam posisi atau mempunyai nilai yang penting. Karena itu, dampak
lingkungan atau suatu rencana usaha atau kegiatan, yang
penentuannya didasarkan pada perubahan sendi-sendi kehidupan
pada masyarakat tersebut dan jumlah manusia yang terkena
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

dampak menjadi penting bila:


manusia di wilayah studi ANDAL yang terkena dampak lingkungan
tetapi tidak menikmati manfaat dari usaha atau kegiatan,
jumiahnya sama atau lebih besar dari jumiah manusia yang
menikmati manfaat dari usaha atau kegiatan di wilayah studi.
Adapun yang dimaksud dengan manfaat dari usaha atau kegiatan
adalah manusia yang secara langsung menikmati produk suatu
rencana usaha atau
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

kegiatan dan atau yang diserap secara langsung sebagai tenaga


kerja pada rencana usaha atau kegiatan.
b. Luas Wilayah Persebaran Dampak
Luas wilayah persebaran dampak merupakan salah satu faktor yang
dapat menentukan pentingnya dampak terhadap lingkungan.
Dengan demikian dampak lingkungan suatu rencana usaha atau
kegiatan bersifat penting bila: rencana usaha atau kegiatan
mengakibatkan adanya wilayah yang mengalami perubahan
mendasar dan segi intensitas idampak, atau tidak berbaliknya
dampak, atau segi kumulatif dampak.
c. Lamanya Dampak Berlangsung
Dampak lingkungan atau suatu rencana usaha atau kegiatan dapat
berlangsung pada suatu tahap tertentu atau pada berbagai tahap dari
kelangsungan usaha atau kegiatan. Dengan kata lain dampak suatu
usaha atau kegiatan ada yang berlangsung relatif singkat, yakni
hanya pada tahap tertentu dari siklus usaha atau kegiatan
(perencanaan, konstruksi, operasi, pasca operasi) ; namun ada pula
yang berlangsung relatif lama, sejak tahap konstruksi hingga masa
pasca operasi usaha atau kegiatan. Berdasarkanp engertian ini
dampak lingkungan bersifat penting bila:
rencana usaha atau kegiatan mengakibatkanti mbulnyap
erubahan mendasar dari segi intensitas dampak atau tidak
berbaliknya dampak, atau segi kumulatif dampak, yang berlangsung
hanya pada satu atau lebih tahapan kegiatan.
d. Intensitas Dampak
Intensitas dampak mengandung pengertian perubahan lingkungan
yang timbul bersifat hebat, atau drastis, serta berlangsung di areal
yang relatif luas, dalam kurun waktu yang relatif singkat. Dengan
demikian dampak lingkungan tergolong penting bila:
1) Rencana usaha atau kegiatan akan menyebabkan perubahan
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

pada sifat- sifat fisik dan atau hayati lingkungan yang melampaui
baku mutu lingkungan menurut peraturan perundang-undang yang
berlaku
2) Rencana usaha atau kegiatan akan menyebabkan perubahan
mendasar pada komponen lingkungan yang melampaui kriteria
yang diakui, berdasarkan pertimbangan ilmiah
3) Rencana usaha atau kegiatan akan mengakibatkans pesies-
spesiesy ang langka dan atau endemik, dan atau dilindungi
menurut peraturan
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

perundang - undangan yang berlaku terancam punah ; atau


habitat alaminya mengalami kerusakan
4) Rencana usaha atau kegiatan menimbulkan kerusakan atau
gangguan terhadap kawasan lindung (hutan lindung, cagar alam,
taman nasional, suaka margasatwa, dan sebagainya) yang telah
ditetapkan rnenurut peraturan perundang-undangan
5) Rencana usaha atau kegiatan akan merusak atau memusnahkan
benda- benda dan bangunan peninggalan sejarah yang bemilai
tinggi
6) Rencana usaha atau kegiatan akan mengakibatkan konflik
atau kontroversi dengan masyarakat, pemerintah daerah, atau
pemenntah pusat ; dan atau menimbulkan konflik atau kontroversi
di kalangan masyarakat, pemerintah daerah atau pemerintah pusat
7) Rencana usaha atau kegiatan mengubah atau memodifikasi area)
yang mempunyai nilai keindahan alami yang tinggi
e. Banyaknya Komponen Lingkungan Lain yang Terkena Dampak
Mengingat komponen lingkungan hidup pada dasamya tidak ada yang
berdiri sendiri, atau dengan kata lain satu sama lain saling terkait dan
pengaruh mempengaruhi, maka dampak pada suatu komponen
lingkungan umumnya berdampak lanjut pada komponen lingkungan
lainnya. Atas dasar pengertian ini dampak tergolong penting bila:
Rencana usaha atau kegiatan menimbulkan dampak sekunder dan
dampak lanjutan lainnya yang jumiah komponennya Iebih atau sama
dengan komponen lingkungan yang terkena dampak primer.
f. Sifat Kumulatif Dampak
Kumulatif mengandung pengertian bersifat bertambah, bertumpuk,
atau bertimbun. Dampak suatu usaha atau kegiatan dikatakan bersifat
kumulatif bila. pada awalnya dampak tersebut tidak tampak atau
dianggap tidak penting, tetapi karena aktivitas tersebut bekerja
berulang kali atau terus menerus, maka lama kelamaan dampaknya
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

bersifat kumulatif. Dengan demikian dampak suatu usaha atau


kegiatan tergolong penting bila:
1) Dampak Iingkungan berdangsung berulang kali dan terus
menerus,
sehingga pada kurun waktu tertentu tidak dapat
diasimilasi oleh lingkungan alam atau sosial yang menerimanya
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

2) Beragam dampak lingkungan bertumpuk dalam suatu ruang


tertentu, sehingga tidak dapat diasimilasi oleh lingkungan alam
atau sosial yang menerimanya
3) Dampak lingkungan dan berbagai sumber kegiatan menimbulkan
efek yang saling memperkuat (sinergetik)
g. Berbalik atau Tidak Berbaliknya Dampak
Dampak kegiatan terhadap lingkungan ada yang bersifat dapat
dipulihkan, namun ada pula yang tidak dapat dipulihkan walau
dengan intervensi manusia sekalipun. Dalam hal ini maka dampak
bersifat penting bila: Perubahan yang akan dialami oleh suatu
komponen lingkungan tidak dapat dipulihkan kembali walaupun
dengan intervensi manusia.

Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik


Indonesia Nomor KEP-11/MENLH/3/94 tentang Jenis Usaha atau
Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan, daftar kegiatan wajib Amdal untuk bidang Pekerjaan Umum
adalah sebagai berikut:
1. Pembangunan Bendungan atau Waduk dengan tinggi ≥ 15 m
atau luas
genangan ≥ 100 ha
2. Pengembangan Daerah Irigasi dengan luas yang diairi ≥ 2000 ha
3. Pengembangan Daerah R awa Pasang Surut/Lebakd engan luas
≥ 5000 ha
4. Pengamanan pantai, dikota besar dengan ≥ 500.000 penduduk
5. Perbaikan sungai, dikota besar dengan ≥ 500.000 penduduk
6. Kanalisasi / Kanal banjir dikota besar dengan panjang ≥ 5 km atau
lebar
> 20 m
7. Kanalisasi selain no 6 (Pantai, Rawa atau lainnya) dengan
panjang ≥ 25 km atau lebar ≥ 50 m
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

8. Pembangunan jalan tol dan jalan layang


9. Pembangunanja lan raya dengan panjang > 25 km
10. Pembangunan dan peningkatan jalan dengan pelebaran diluar
daerah milik jalan kota besar dan metropolitan yang berfungsi
arteri atau kolektor dengan panjang > 5 km atau luas ≥ 5 ha
11. Pengolahan sampah dengan incinerator dengan ≥ 800 ton/hari
12. Pembuangan sampah dengan sistem control landfill dan sanitary
landfill dengan ≥ 800 ton/hari
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

13. Pembuangan sampah dengan sisten open dumping dengan


≥ 80 ton/hari
14. Pembuangan sistem drainase dengan saluran dikota
metropolitan dan besar dengan saturan primer panjang ≥ 5 km
15. Air Limbah : Pembuangan IPAL untuk pemukiman dengan luas ≥
50 ha, Pembangunan sistem sewerage dengan pelayanan ≥ 2500
ha
16. Pengambilan air dari danau, sungai, mata air, atau sumber air
lainnya dengan debit ≥ 2 m3/detik
17. Pembangunan perumahan dan pemukiman umum dengan luas ≥
200 ha
18. Peremajaan kota dengan luas ≥ 5 ha
19. Gedung bertingkat I apartemen dengan tinggi ≥ 60 m

E.7.2. Kewajiban UKL dan UPL


Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Republik Indonesia Nomor: KEP-12/ MENLH/3/94 tanggal 19 Maret 1994,
lampiran Mll dan IV tentang Pedoman Umum Upaya Pengelolaan
Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Rencana usaha atau
kegiatan yang tidak ada dampak pentingnya, dan atau secara teknologi
sudah dapat dikelola dampak pentingnya diharuskan melakukan Upaya
Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan
(UPL) sesuai dengan yang ditetapkan didalam syarat- syarat perizinannya
menurut peraturan yang berlaku.
Berdasarkan ketentuan tersebut, oleh karena itu maka
Pembangunan Infrastruktur Drainase Kota Denpasar Sistem IV dan
Sodetan Tukad Bualu Nusa Dua melakukan penapisan proyek, dengan
kriteria yang telah disesuaikan dengan kondisi Bali, Upaya Pengelolaan
Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) bukan
merupakan bagian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, oleh
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

sebab itu UKL dan UPL tidak dinilai oleh Komisi AMDAL, melainkan
diarahkan langsung oleh instansi teknis yang membidangi dan
bertanggung jawab langsung atas pembinaan usaha atau kegiatan
tersebut melalui suatu petunjuk teknis sesuai jenis usaha atau
kegiatannya. Pedoman Umum Upaya Pengelolaan Lingkungan dan
Upaya Pemantauan Lingkungan Inffrastruktur Drainase berfungsi sebagai
1. Acuan dalam penyusunan Pedoman Teknis Upaya Pengelolaan
Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan bagi Andal khusus.
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

2. Acuan pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan


Upaya
Pemantauan Lingkungan bagi pemrakarsa di lapangan.
3. Instrumen pengikat bagi pihak pemrakarsa untuk melaksanakan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan.
Dengan adanya pedoman ini, maka pengelolaan lingkungan dapat
dilakukan dengan baik, lebih terarah, efektif dan efisien. Upaya
Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan perlu
disusun sedemikian rupa, sehingga dapat:
1. Langsung mengemukakan informasi penting setiap jenis rencana
usaha atau kegiatan yang merupakan sifat khas proyek itu sendiri dan
dapat menimbulkan dampak potensial terhadap lingkungannya
2. Informasi komponen lingkungan yang terkena
dampak.
3. Upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang harus
dilakukan oleh pemrakarsa pada tahap prakonstruksi, konstruksi,
maupun pasca konstruksi.

E.7.3. Kaitan Pembangunan Infrastruktur dengan UKL


dan UPL
Kecamatan Denpasar Selatan dan Kuta Selatan yang merupakan
daerah pelayanan Drainase Kota Denpasar Sistem IV dan Sodetan Tukad
Bualu Nusa Dua dengan jenis kegiatannya secara umum mempunyai
kondisi:
a. Jumlah penduduk di Sekitar lokasi pekerjaan < 500.000 orang
b. Pembangunan sistem drainase dengan saluran dikota
metropolitan dan besar dengan saturan primer panjang < 5 km
c. Tidak ada pembangunan perumahan dan pemukiman umum
dengan luas
≥ 200 ha
d. Tidak ada peremajaan kota dengan luas ≥ 5 ha
Berdasarkan kondisi tersebut diatas maka berdasarkan
Keputusan
PT. MULTI BINA KREASI
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : KEP-11/MENLH/3/1994 ta


nggal 19
Maret 1994, kegiatan Pembangunan Infrastruktur Drainase Kota
Denpasar Sistem IV dan Sodetan Tukad Bualu Nusa Dua secara umum
termasuk kegiatan yang tidak wajib Amdal, namun sesuai dengan kriteria
Bank Dunia Kegiatan Infrastruktur Drainase Kota Denpasar dan Sodetan
Tukad Bualu Nusa Dua termasuk 'Category A' yang periu Amdal.
Sedangkan berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor: KEP-14/MENLH/3/ 1994, bagi rencana usaha atau kegiatan
yang dengan Amdal tetap diharuskan melakukan Upaya Penge!olaan
Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan

PT. MULTI BINA KREASI


Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

(UPL). Dengan demikian jelaslah bahwa kegiatan Infrastruktur Drainase


perlu disusun Andal Payung serta harus melakukan Upaya Pengelolaan
Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan.
Pedoman teknis Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya
Pemantauan Lingkungan (UPL) ditetapkan oleh Menteri atau Pimpinan
Lembaga Pemerintah Non Departemen dengan menggunakan pedoman
umum sebagai rujukan. Karena pada saat penyusunan Laporan Umum
Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan
Lingkungan (UPL) bagi Pembangunan Infrastruktur Drainase ini belum
ditetapkan pedoman teknisnya, maka menurut Keputusan Menteri
Negara Lingkungan Hidup Nomor : KEP-
12/MENLH/3/1994 Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya
Pemantauan
Lingkungan yang dibuat disesuaikan dengan Pedoman
Umum.

E.7.4. Rencana Usaha Atau Kegiatan dan Komponen


Lingkungan
Menurut KEP-12/MENLH/3/94, sistematika Upaya
Pengelolaan
Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan
mencakup:
 Rencana Usaha atau Kegiatan
 Komponen Lingkungan
 Dampak-dampak Yang Akan Terjadi
 Upaya Pengelolaan Lingkungan
 Upaya Pemantauan Lingkungan
 Pelaporan
 Pernyataan Pelaksanaan
Pada bagian ini hanya akan diuraikan tentang Rencana Usaha
atau Kegiatan dan Komponen Lingkungan. Dampak-dampak yang akan
terjadi dan upaya Pengelolaan Lingkungan serta upaya Pemantauan
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

Lingkungan akan diuraikan menurut komponen proyek pada bagian


berikut. Pada bab terakhir akan diuraikan tentang Pelaporan dan
Pernyataan Pelaksanaan.

E.7.5. Tata Cara Penyusunan UKL dan


UPL E.7.5.1. Pendahuluan
Berikut adalah tata cara penyusunan UKL dan UPL sesuai
dengan
Permen LH No. 13 Tahun
2010.
Penapisan terhadap jenis usaha dan/atau kegiatan yang wajib
dilengkapi dengan upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya
pemantauan lingkungan hidup (UKL-UPL) perlu dilakukan mengingat
besarnya rentang jenis usaha
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi UKL-UPL. Pasal 34 ayat (1)


Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup mengatur bahwa setiap usaha dan/atau
kegiatan yang tidak termasuk dalam kriteria wajib amdal, wajib memiliki
UKL-UPL. Pasal 35 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mengatur
pula bahwa usaha dan/atau kegiatan yang tidak wajib dilengkapi UKL-
UPL, wajib membuat surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup (SPPL). Pasal 36 ayat (3) Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup mengatur bahwa ketentuan lebih lanjut mengenai UKL-
UPL dan SPPL diatur dengan peraturan Menteri. Secara skematik,
pembagian
tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut :

USAHA DAN/ATAU
KEGIATAN Batas AMDAL
WAJIB

USAHA DAN/ATAU
KEGIATAN WAJIB UKL
DAN UPL
Batas UPL
UKL/
SPPL
Skema pembagian amdal, UKL-UPL dan SPPL

Skema tersebut di atas dalam pelaksanaannya berbeda-beda


untuk setiap daerah sehingga menimbulkan perbedaan pembebanan
tanggung jawab bagi pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan untuk daerah
yang berbeda walaupun jenis usaha dan/atau kegiatannya adalah sama.
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

Untuk menjamin bahwa UKL- UPL dilakukan secara tepat, maka perlu
dilakukan penapisan untuk menetapkan jenis rencana usaha dan/atau
kegiatan yang wajib dilengkapi dengan UKL-UPL.
Adapun usaha dan/atau kegiatan di luar daftar jenis rencana usaha
dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan UKL-UPL dapat
langsung diperintahkan melakukan upaya pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup sesuai prosedur operasional standar (POS) yang
tersedia bagi usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutan, dan
melengkapi diri dengan surat pernyataan
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup (SPPL).


Disamping itu, mekanisme perizinan telah berkembang ke arah lebih
sempurna, sehingga dengan kondisi tersebut beban kajian lingkungan
dapat didorong untuk dapat menjadi bagian langsung dari mekanisme
penerbitan izin. Sebagai contoh, dalam setiap pemberian izin mendirikan
bangunan (IMB) telah termaktub kewajiban pemrakarsa untuk melakukan
upaya pengelolaan lingkungan hidup antara lain: wajib membuat sumur
resapan, berjarak tertentu dari batas daerah milik jalan (DAMIJA), dan
lain-lain.
UKL-UPL merupakan salah satu persyaratan yang wajib dipenuhi
dalam pelaksanaan penerbitan izin lingkungan, sehingga bagi usaha
dan/atau kegiatan yang UKL-UPLnya ditolak maka pejabat pemberi izin
wajib menolak penerbitan izin bagi usaha dan/atau kegiatan
bersangkutan. UKL-UPL dinyatakan berlaku sepanjang usaha dan/atau
kegiatan tidak melakukan perubahan lokasi, desain, proses, bahan baku
dan/atau bahan penolong. Bagi UKL-UPL yang telah dinyatakan sesuai
dengan isian formulir atau layak, maka UKL-UPL tersebut dinyatakan
kadaluarsa apabila usaha dan/atau kegiatan tidak dilaksanakan dalam
jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak rekomendasi atas UKL-UPL diterbitkan.

E.7.5.2. Langkah Dan Kriteria Penapisan Jenis Rencana Usaha


Dan/Atau
Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan UKL-UPL
Penapisan jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib
dilengkapi dengan UKL-UPL dilakukan dengan langkah berikut:
1. Pastikan bahwa rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut tidak
termasuk dalam jenis usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi
amdal.
a. Pastikan bahwa rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut
tidak termasuk dalam daftar jenis usaha dan/atau kegiatan yang
wajib dilengkapi amdal, baik yang ditetapkan dalam peraturan
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

Menteri Negara Lingkungan Hidup atau keputusan bupati/walikota


sesuai kaidah penetapan wajib amdal;
Catatan : Bupati/walikota atau Gubernur DKI Jakarta atas
pertimbangan ilmiah dapat menetapkan suatu jenis usaha
dan/atau kegiatan menjadi wajib amdal atas
pertimbangan daya dukung, daya tampung dan serta
tipologi ekosistem setempat menjadi lebih ketat dari daftar
jenis usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi
amdal dalam peraturan Menteri.
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

b. Pastikan bahwa rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut tidak


berlokasi di kawasan lindung;
Catatan : Usaha dan/atau kegiatan yang berbatasan dan/atau
berlokasi di kawasan lindung wajib dilengkapi amdal.
c. Pastikan bahwa rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut tidak
berlokasi di lokasi yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang
wilayah (RTRW) dan/atau rencana tata ruang kawasan setempat.
Catatan : Usaha dan/atau kegiatan yang berlokasi tidak sesuai tata
ruang wajib ditolak.
2. Pastikan bahwa potensi dampak dari rencana usaha dan/atau
kegiatan telah
tersedia teknologi untuk menanggulangi dampak tersebut.
Catatan : Jika tidak tersedia teknologi penanganan dampak dari
suatu rencana usaha dan/atau kegiatan, maka
kemungkinan rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut
wajib dilengkapi amdal.
3. Periksa peraturan yang ditetapkan oleh menteri departemen
sektoral atau kepala lembaga pemerintah non departemen (LPND)
tentang jenis usaha dan/atau kegiatan wajib UKL-UPL untuk
ditetapkan menjadi usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi
dengan UKL-UPL.
Catatan:
 Dalam hal menteri departemen sektoral atau kepala lembaga
pemerintah non departemen (LPND) belum menetapkan jenis
usaha dan/atau kegiatan wajib UKL-UPL, maka lakukan penetapan
jenis usaha dan/atau kegiatan wajib UKL-UPL sebagaimana
langkah keempat dan langkah kelima.
 Dalam hal menteri departemen sektoral atau kepala lembaga
pemerintah non departemen (LPND) telah menetapkan jenis usaha
dan/atau kegiatan wajib UKL-UPL tetapi tidak dilengkapi dengan
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

skala/besaran, atau skala/besarannya ditentukan tetapi tidak


ditentukan batas bawahnya, maka lakukan penetapan jenis usaha
dan/atau kegiatan wajib UKL-UPL sebagaimana langkah keempat
dan langkah kelima.
 Dalam hal terjadi perubahan terhadap peraturan yang ditetapkan
oleh menteri departemen sektoral atau kepala lembaga pemerintah
non departemen (LPND) tentang jenis usaha dan/atau kegiatan
wajib UKL- UPL, maka ketentuan dalam langkah ketiga ini wajib
mengikuti peraturan yang mengalami perubahan tersebut.
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

4. Lakukan penapisan rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut


untuk memastikan bahwa dampak dari rencana usaha dan/atau
kegiatan tersebut
memerlukan UKL-UPL atau SPPL dengan menjawab pertanyaan
berikut:

Apakah Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Tersebut Ya/Tidak


Akan Memberikan Dampak Terhadap Jelaskan!
Lingkungan Hidup Dan Memerlukan UKL-UPL
Berdasarkan Kriteria Berikut:
Jenis Kegiatan
Skala/besaran/ukuran
Kapasitas produksi
Luasan lahan yang dimanfaatkan
Limbah dan/atau cemaran dan/atau dampak lingkungan
Teknologi yang tersedia dan/atau digunakan
Jumlah komponen lingkungan hidup yang terkena
dampak
Besaran investasi
Terkonsentrasi atau tidaknya kegiatan
Jumlah tenaga kerja
Aspek sosial kegiatan
kriteria tersebut, maka diindikasikan kegiatan tersebut wajib
dilengkapi
dengan UKL-UPL.
5. Tetapkan jenis dan skala/besaran rencana usaha dan/atau kegiatan
tersebut wajib dilengkapi dengan UKL-UPL atau surat pernyataan
kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup (SPPL).
Catatan : Pemerintah daerah dapat menetapkan jenis rencana
usaha dan/atau kegiatan wajib UKL-UPL di luar jenis usaha
dan/atau kegiatan wajib UKL-UPL yang ditetapkan oleh
menteri departemen sektoral atau kepala lembaga
pemerintah non departemen (LPND).

E.7.6. Manfaat UKL dan UPL


Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

1. Pada Pemerintah :
 Sebagai alat pengambil keputusan tentang kelayakan
lingkungan dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.
 Merupakan bahan masukan dalam perencanaan pembangunan
wilayah.
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

 Mencegah potensi SDA di sekitar lokasi proyek tidak rusak dan


menjaga kelestarian LH.
2. Pada Masyarakat :
 Dapat mengetahui rencana pembangunan di daerahnya sehingga
dapat mempersiapkan diri untuk berpartisipasi.
 Mengetahui perubahan lingkungan yang akan terjadi dan
manfaat serta kerugian akibat adanya suatu kegiatan.
 Mengetahui hak dan kewajibannya di dalam hubungan dengan
usaha dan/atau kegiatan di dalam menjaga dan mengelola kualitas
lingkungan.
3. Pada Pemrakarsa :
 Untuk mengetahui masalah-masalah lingkungan yang akan
dihadapi pada masa yang akan datang.
 Sebagai bahan untuk analisis pengelolaan dan sasaran proyek.
 Sebagai pedoman untuk pelaksanaan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup.

E.7.7. Metodologi dan Rancangan Kegiatan Penyusunan UKL


& UPL Infrastruktur Drinase
E.7.7.1. Umum
Penyusunan dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya
Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) pembangunan jalan dan drainase
memerlukan kajian atau studi yang mendalam terhadap berbagai
komponen yang terkait. Mempertimbangkan hal tersebut diatas dan
mempertimbangkan juga tentang tahapan kegiatan yang harus
dilaksanakan sesuai dengan pedoman penyusunan yang telah ditetapkan
serta kepentingan dokumen UKL-UPL, maka diperlukan suatu metodologi
yang memuat proses penyusunan UKL-UPL dan metode-metode yang
akan digunakan dalam studi ini dengan diskripsi yang lengkap dan
berurutan sehingga bisa dijadikan sebagai acuan dalam penentuan
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

rincian kegiatan studi UKL-UPL.

E.7.7.2. Proses Studi UKL-UPL


Diagram alir proses dalam studi penyusunan dokumen UKL-UPL
untuk proyek Pembangunan Infrastrukutr Drainase dapat dilihat pada
gambar di bawah ini :
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

Identifikas Identifikas
i i
Komponen Kegiatan Komponen
Proyek Lingkungan

Identifikasi
Dampak Potensial

Identifikasi Interaksi
Kegiatan Lain Dalam
Lokasi Proyek
Dengan
Kegiatan
Proyek

Penentua
n
Isu
Pokok

Penentua
n
Batas Wilayah
Studi

Evaluasi
Dampak
Penting

Perumusan
UKL & UPL

Gambar E.2. Diagram Alir Proses Studi Penyusunan UKL-UPL


Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

1. Mengidentifikasi Komponen Kegiatan Proyek


Untuk dapat mengidentifikasi dampak, maka perlu dikaji terlebih
dahulu setiap kegiatan dalam proyek baik pada saat Pra Konstruksi,
Kontruksi maupun Operasi dan Pemeliharaan. Pengumpulan
informasi yang bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut :
 Mempelajari informasi yang diberikan oleh pemrakarsa dalam
hal ini
Dinas Kimpraswil Kabupaten Badung dan Kota
Denpasar.
 Mempelajari pustaka-pustaka dari berbagai
sumber.
 Mengadakan pertemuan dengan staf
ahli
Informasi yang harus dikumpulkan untuk identifikasi dampak bisa
diperoleh dari laporan Pra Studi Kelayakan Teknik kegiatan proyek
yang mencakup hal-hal sebagai berikut :
 Perencanaan
proyek
 Luas area yang
dibutuhkan
 Jadwal
pelaksanaan
 Penanggung jawab
proyek
 Peta lokasi
proyek
 Data lain yang dianggap
perlu

2. Mengidentifikasi Komponen Lingkungan Yang Berpotensi


Terkena
Dampa
k

Dampak potensial yang akan diidentifikasi berasal dari benturan


antara komponen kegitan dengan komponen lingkungan. Untuk itu
diperlukan juga identifikasi komponen lingkungan yang diacuhkan
dalam lokasi proyek. Komponen lingkungan yang diacuhkan ini sering
disebut sebagai rona lingkungan. Untuk memperoleh rona
lingkungan diperlukan pengumpulan data yang menggambarkan
kondisi awal lingkungan.
3. Identifikasi Dampak Potensial

Untuk dapat mengidentifikasi dampak, maka perhatian perlu


diarahkan pada kegiatan proyek sebagai sumber dampak. Untuk itu
perlu dilakukan pengumpulan informasi dengan cara :

 Mempelajari informasi yang diberikan oleh


pemrakarsa
 Mempelajari pustaka-pustaka dari berbagai
sumber.
 Mengajukan permintaan tambahan informasi secara
tertulis
 Menyusun daftar isian untuk dikirim ke
pemrakarsa
 Mengadakan pembahasan dengan staf ahli penyusun
studi.
4. Mengidentifikasi Interaksi Antara Rencana Kegiatan Yang
Diusulkan
Dengan Kegiatan Di
Sekitarnya.

Dalam studi UKL-UPL ini diidentifikasi pula semua kegiatan atau


aktivitas yang ada maupun berpotensi terjadi pada lingkungan di
sekitar lokasi proyek. Selanjutnya dikaji hubungan atau interaksinya
dengan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan sehingga bisa
diidentifikasi semua dampak yang mungkin terjadi. Pengumpulan data
yang bisa dilakukan dalam lingkup kegiatan ini dengan observasi
lapangan, wawancara lansung dan diskusi dengan semua pihak yang
terlibat.

5. Penentuan Isu-isu Pokok

Semua dampak potensial yang telah diidentifikasi akan dianalisa dan


disortir untuk menentukan dampak hipotesis. Selanjutnya
dampak hipotesis dijadikan isu pokok dengan memperhatikan tingkat
kepentingan dan tingkat besarnya dampak.

6. Penentuan batas wilayah studi.

Penentuan batas wilayah studi akan dilakukan dengan


memperhatikan batas tapak proyek, batas ekologis, batas sosial,
maupun batas administrasi yang akan terkena dampak positif maupun
negatif dari kegiatan pembangunan drainase dan jalan dengan
mempertimbangkan berbagai kendala teknis dan kejelasan batas
waktu sesuai dengan tahapan kegiatan studi. Penentuan batas
wilayah studi ini sangat penting dilakukan untuk mencapai hasil yang
maksimal dalam proses identifikasi permasalahan dan analisisnya.

7. Mengevaluasi Dampak

Evaluasi dampak merupakan upaya untuk memahami sifat dan


tingkat pentingnya dampak dan mengkaji keterkaitan antara dampak
primer, sekunder dan tersier, serta mengkaji alternatif kegiatan yang
memberikan kesetimbangan optimal antara kepentingan kegiatan
(proyek) dengan lingkungan.

Hasil dari evaluasi dampak secara menyeluruh akan digunakan


sebagai dasar untuk mengidentifikasi dan merumuskan arah
pengelolaan dampak besar dan penting bagi lingkungan hidup yang
telah ditimbulkan.
8. Perumusan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan
Upaya
Pengelolaan Lingkungan
(UPL).

Perumusan upaya pengelolaan lingkungan didasarkan dari hasil


evaluasi akhir yang sifatnya holistik (menyeluruh) sehingga akan
terlihat dampak kegiatan pada komponen lingkungan yang sifatnya
dampak primer, sekunder maupun tersier. Perumusan upaya
pemantauan lingkungan mempertimbangkan 3 (tiga) pendekatan
upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan, yaitu :
pendekatan teknologi, pendekatan sosial ekonomi dan institusi.

Perumusan UPL harus berkesinambungan dengan dokumen UKL dan


hanya dilakukan pada komponen yang mengalami perubahan
mendasar dan sumber dampaknya. Disamping itu upaya pemantauan
yang dirumuskan harus layak secara ekonomi.

E.4.7.3. Metode Studi


A. Metode Pengumpulan dan Analisa Data
Metode studi yang digunakan dalam penyusunan dokumen UKL-UPL
Pembangunan Infrastruktur Drainase di Kawasan Drainase Sistem IV
Kota Denpasar dan Tukad Bualu Nusa Dua meliputi metode
pengumpulan dan analisa data serta metode pengambilan sampel
untuk setiap parameter yang akan diukur untuk semua komponen
lingkungan yang telah ditentukan. Penentuan metode studi yang
digunakan mengacu pada Kerangka Acuan Kerja dengan beberapa
tambahan untuk lebih menyempurnakan kualitas atau kedalaman
studi ini.
Data yang dikumpulkan dalam studi penyusunan dokumen UKL-UPL
pembangunan Infrastruktur drainase meliputi data primer dan data
sekunder yang dibutuhkan dalam melakukan analisa secara
mendalam tentang semua dampak yang mungkin timbul dari setiap
rencana kegiatan yang akan dilaksanakan. Data primer dikumpulkan
melalui pengukuran di lapangan secara langsung atau dengan
pengambilan sampel pada lokasi yang dianggap representatif untuk
selanjutnya dianalisa di laboratorium, pengamatan visual dan
wawancara langsung/konsultasi publik/sosialisasi dengan masyarakat
di wilayah studi. Sedangkan data sekunder dikumpulkan atau
diperoleh dari dinas/instansi terkait maupun data-data dari hasil studi
yang pernah dilakukan di daerah studi.
Semua data primer maupun data sekunder yang telah diperoleh
selanjutnya dianalisa dengan dua cara, yaitu :
a) Metode analisa
kuantitatif
Metode analisa kuantitatif adalah suatu metode yang
menganalisa data dari besarnya atau kuantitasnya.
b) Metode analisa
kualitatif
Metode analisa kualitatif adalah suatu metode yang
menganalisa data dari sifatnya.
Selanjutnya akan diuraikan metode studi untuk pengumpulan data,
analisa data dan parameter apa saja yang harus diukur dalam setiap
komponen lingkungan
 Komponen Fisik-
Kimia
 Tata
Ruang
- Parameter yang akan dikaji:
Pada komponen tata ruang ini akan dikaji kondisi tata guna
lahan dengan parameter berupa:
- Jenis/fungsi dan pola penggunaan lahan
- Arahan rencana pengembangan
- Metode pengumpulan data :
Data tata guna lahan dapat berupa data primer dengan
pengamatan visual dengan cara inventarisasi tata guna lahan.
Disamping itu bisa juga berupa data sekunder yang diperoleh
dari data Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) yang ada.
- Metode analisa data
Metode analisa data yang bisa digunakan dalam mengkaji
parameter tata guna lahan adalah dengan analisis peta dan
analogi.


Iklim
- Parameter yang akan diteliti :
Data iklim yang akan dikaji adalah tipe iklim, suhu udara, curah
hujan, intensitas matahari, kelembaban nisbi, tekanan udara,
arah dan kecepatan angin.
- Metode pengumpulan data :
Data iklim merupakan data sekunder yang bisa diperoleh dari
stasiun metereologi (BMG) di sekitar lokasi kegiatan. Data iklim
yang dikumpulkan dapat mencangkup rentang waktu 10 tahun
terakhir.

- Metode analisa data :


Metode analisa data dengan metode trend series, metode
analogi atau metode lain yang relevan seperti metode tabulasi.
 Hidrologi
- Parameter yang akan diteliti :
Indikator hidrologi yang akan dikaji meliputi parameter fisik
maupun kimia dari kualitas air permukaan dan air bawah tanah
di daerah lokasi kegiatan dan sekitarnya. Parameter yang akan
ditinjau berdasarkan :
 Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang
Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
 Keputusan Gubernur Bali No. 8 Tahun 2008 tentang
Penggolongan dan Baku Mutu Air di Provinsi Bali.
 Kondisi perairan yang ada di sekitar
lokasi.
- Metode pengumpulan data :
Metode pengambilan sampel/contoh air berdasarkan Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 37 Tahun 2003 tentang
Metode Analisis Kualitas Air Permukaan dan Pengambilan
Contoh Air Permukaan.
- Metode analisa data :
Metode analisa data kualitas air
berdasarkan :
 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 37 Tahun
2003 tentang Metode Analisis Kualitas Air Permukaan dan
Pengambilan Contoh Air Permukaan.
 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 115 Tahun
2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air.
 Metode
matematik
 Kualitas Udara dan Kebisingan
- Parameter yang akan diteliti :
Kualitas udara yang akan dikaji sangat tergantung pada kondisi
geografis, topografi, klimatologi dan metereologi di daerah lokasi
kegiatan dan rencana kegiatan yang berpotensi menurunkan
kualitas
udara di lokasi studi. Parameter kualitas udara yang
berpotensi mengalami perubahan kualitas dengan adanya
kegiatan proyek meliputi partikulat, karbon monoksida (CO),
timbal (Pb), SOx, NOx. Sedangkan kebisingan dijadikan
parameter yang akan dikaji karena dengan adanya kegiatan
pembangunan jalan dan drainase akan menimbulkan
perubahan tingkat kebisingan di lokasi studi.
Atau parameter yang akan ditinjau bisa berdasarkan Kondisi
kualitas udara dan kebisingan di sekitar lokasi proyek.
- Metode pengumpulan data :
Metode pengambilan sampel/contoh kualitas udara dan
kebisingan dengan mengukur tinggi rendahnya tingkat
kebisingan dengan alat pegukur suara.
- Metode analisa data :
Metode analisa data kualitas udara
berdasarkan :
 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
No.
35/MenLH/10/1993 tentang Ambang Batas Emisi Gas
Buang
Kendaraan Bermotor.
 Metode
matematik

 Fisiografi dan Geologi


- Parameter yang akan dikaji:
Parameter yang akan dikaji pada indikator fisiografi dan geologi
di sekitar lokasi kegiatan meliputi :
 Kondisi
topografi
 Geomorfologi dan jenis
tanah
- Metode pengumpulan data :
Data topografi, geomorfologi dan jenis tanah dapat berupa data
primer yang diperoleh dengan pengamatan di lapangan.
Disamping itu bisa juga berupa data sekunder yang diperoleh
dari instansi terkait.
- Metode analisa data
Metode analisa data yang bisa digunakan dalam mengkaji
parameter topografi, geomorfologi dan jenis tanah adalah
dengan analisis grafis dan analogi oleh ahlinya.
 Komponen Biologi
 Keanekaragaman flora
- Parameter yang akan dikaji:
Parameter yang akan dikaji pada indikator keaneka ragaman
flora atau vegetasi di sekitar lokasi kegiatan meliputi :

populasi

jenis
 sebaran
jenis

manfaat/fungsi
- Metode pengumpulan data :
Data keanekaragaman flora dapat berupa data primer
yang diperoleh dengan pengamatan di lapangan. Disamping
itu bisa juga berupa data sekunder yang diperoleh dari pihak-
pihak yang mengetahui data tersebut.

- Metode analisa data


Metode analisa data yang bisa digunakan dalam mengkaji
parameter-parameter dalam indikator keanekaragama adalah
dengan analisis tabulasi dan deskriptif.
 Keanekaragaman
fauna
- Parameter yang akan dikaji:
Parameter yang akan dikaji pada indikator keaneka ragaman
fauna atau satwa di sekitar lokasi kegiatan meliputi :

populasi

jenis
 intensitas
kasus
- Metode pengumpulan data :
Data keanekaragaman fauna dapat berupa data primer yang
diperoleh dengan pengamatan di lapangan. Disamping itu
bisa juga berupa data sekunder yang diperoleh dari pihak-
pihak yang mengetahui data tersebut.
- Metode analisa data
Metode analisa data yang bisa digunakan dalam mengkaji
parameter-parameter dalam indikator keanekaragaman
adalah dengan analisis tabulasi dan deskriptif.
 Keanekaragaman biota
air
Sebagai indikator komponen keanekaragaman biota air
adalah keanekaragaman plankton dan benthos.
- Parameter yang akan dikaji:
Parameter yang akan dikaji pada indikator keanekaragaman
biota air /plankton dan benthos di sekitar lokasi kegiatan
meliputi :

jenis

keanekaragaman
 kelimpahan
individu
- Metode pengumpulan data :
Data indeks keanekaragaman plankton dan benthos
berupa data primer yang diperoleh dengan pengambilan
sampel di lapangan.
- Metode analisa data
Metode analisa data yang bisa digunakan dalam mengkaji
parameter-parameter dalam indikator keanekaragaman
plankton dan benthos adalah dengan analisis matematik.

 Komponen Sosial Ekonomi


Budaya

Demografi/Kependudukan
- Parameter yang akan dikaji:
Parameter yang akan dikaji pada indikator kependudukan
meliputi :
 Jumlah
penduduk

kepadatan
 struktur
umur
- Metode pengumpulan data :
Data kependudukan berupa data sekunder yang bisa
diperoleh dari instansi yang terkait.
- Metode analisa data
Metode analisa data yang bisa digunakan dalam mengkaji
parameter-parameter dalam indikator kependudukan adalah
dengan analisis tabulasi dan deskriptif.
 Sosial Budaya
- Parameter yang akan dikaji:
Parameter yang akan dikaji pada komponen sosial budaya di
sekitar lokasi kegiatan meliputi :
 Jumlah pemeluk
agama
 Tingkat
pendidikan
 Persepsi dan sikap
masyarakat
 Tingkat keamanan dan
ketertiban

- Metode pengumpulan data :


Data untuk parameter-parameter sosial budaya dapat berupa
data primer yang diperoleh dengan survei dan wawancara.
Disamping itu bisa juga berupa data sekunder yang
diperoleh dari BPS atau kantor pemerintahan setempat.
- Metode analisa data
Metode analisa data yang bisa digunakan dalam mengkaji
parameter-parameter dalam komponen sosial budaya adalah
dengan analisis tabulasi, deskriptif, trend series maupun
grafis.
 Sosial Ekonomi
- Parameter yang akan dikaji:
Parameter yang akan dikaji pada komponen sosial ekonomi
di sekitar lokasi kegiatan meliputi :
 Komposisi lapangan
pekerjaan
 Jumlah dan jenis pusat kegiatan
perekonomian
- Metode pengumpulan data :
Data untuk parameter-parameter sosial ekonomi dapat
berupa data primer yang diperoleh dengan survei dan
wawancara. Disamping itu bisa juga berupa data sekunder
yang diperoleh dari BPS atau kantor pemerintahan
setempat.
- Metode analisa data
Metode analisa data yang bisa digunakan dalam mengkaji
parameter-parameter dalam komponen sosial ekonomi adalah
dengan analisis tabulasi, deskriptif, trend series maupun
grafis.
 Komponen Kesehatan Masyarakat
 Sanitasi lingkungan
- Parameter yang akan dikaji:
Parameter yang akan dikaji pada indikator sanitasi lingkungan
di sekitar lokasi kegiatan meliputi :
 Sarana pembuangan
sampah
 Sarana penyediaan air
bersih
 Sarana pembuangan air
limbah
 Kondisi rumah
tinggal
 Luas dan lama
genangan
- Metode pengumpulan data :
Data untuk parameter-parameter kesehatan lingkungan dapat
berupa data primer yang diperoleh dengan survei dan
wawancara. Disamping itu bisa juga berupa data sekunder
yang diperoleh dari BPS atau kantor pemerintahan setempat.
- Metode analisa data
Metode analisa data yang bisa digunakan dalam mengkaji
parameter-parameter dalam indikator kesehatan lingkungan
adalah dengan analisis tabulasi dan deskriptif.
 Status
kesehatan
- Parameter yang akan dikaji:
Parameter yang akan dikaji pada komponen statkesehatan
lingkungan di sekitar lokasi kegiatan meliputi :
 Jenis penyakit yang pernah
diderita
 Sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan
- Metode pengumpulan data :
Data untuk parameter-parameter kesehatan lingkungan dapat
berupa data primer yang diperoleh dengan survei dan
wawancara. Disamping itu bisa juga berupa data sekunder
yang diperoleh dari BPS atau dinas kesehatan setempat.
- Metode analisa data
Metode analisa data yang bisa digunakan dalam mengkaji
parameter-parameter dalam indikator kesehatan lingkungan
adalah dengan analisis tabulasi, deskriptif, maupun trend
series.
B. Metode Identifikasi
Dampak
Dalam melakukan identifikasi dampak potensial, metode yang bisa
dipakai atau dipilih antara lain :
 Metode teoritis, yaitu : ad-hoc, daftar uji, matriks, dan bagan alir.
 Melakukan observasi lapangan
 Mengadakan wawancara dengan pemuka masyarakat
 Mempelajari respon masyarakat terhadap rencana kegiatan
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

 Mempelajari peraturan yang


berlaku
 Melakukan
penelitian
 Mengadakan rapat dan
lokakarya

C. Metode Prakiraan Dampak


Metode prakiraan dampak digunakan untuk memprakirakan besaran
dampak dan tingkat kepentingan dampak. Untuk memprakirakan
besarnya dampak, digunakan metode :
 Formal atau teoritis, yaitu metode perkiraan cepat, metode
matematika, metode fisik, metode eksperimental.
 Informal, yaitu : penilaian para ahli dan
analog
 Khusus untuk dampak sosial tersedia beberapa metode, yaitu :
argument dengan analogi, studi lapangan masyarakat sejenis,
Delphi, proses kelompok nominal, diskusi kelompok terfokus.
Sedangkan untuk memprakirakan tingkat kepentingan dampak
digunakan
Pedoman Penentuan Dampak Besar dan
Penting.

D. Metode Evaluasi Dampak


Untuk mengevaluasi semua dampak yang terjadi dengan adanya
kegiatan pembangunan Infrastruktur Drainase digunakan metode
evaluasi matriks antara daftar rencana kegiatan proyek dengan
komponen lingkungan yang potensial menerima dampak dengan
menentukan tingkat besaran dan pentingnya dampak.

F. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

75 | P a g e
Penyusunan Dokumen
Pemantauan RKL – RPL Pembangunan Double Track
Antara Stasiun Cirebon – Stasiun Brebes

G. KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN

H. JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI

I. DAFTAR RIWAYAT HIDUP PERSONIL


YANG DIUSULKAN

J. SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN


UNTUK DITUGASKAN

76 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai