Anda di halaman 1dari 33

Oleh:

Alwas Kurniadi, CWM., RFC.


VP – Learning Consultant Wealth Management & Investment

Persiapan Ujian Sertfikasi Profesi Wakil Perantara Pedagang Efek - Pemasaran

Tutorial
On-line
Modul Hukum & Etika
Modul Hukum dan Etika

UU No.8 Tahun 1995


Tentang Pasar Modal

UU No.21 Tahun 2011


Tentang Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Analysis
5 Marketing data and our estimation
Modul Hukum dan Etika
Etika adalah ajaran atau ilmu tentang adat kebiasaan yang berkenaan dengan kebiasaan
baik atau buruk yang diterima umum mengenai sikap, perbuatan, kewajiban dan
sebagainya.
Persamaan Etika dan Etiket
i. Keduanya menyangkut obyek yang sama yaitu manusia
ii. Keduanya mengatur perilaku manusia secara normatif
Perbedaan Etika dan Etiket
i. Etiket menyangkut cara suatu melakukan perbuatan harus
dilakukan. Etika menyangkut pilihan yaitu apakah
perbuatan boleh atau tidak.
ii. Etiket hanya berlaku dalam pergaulan pada suatu
kelompok tertentu. Etika berlaku dimana saja dan kapan
saja.
iii. Etiket bersifat relatif, etika bersifat absolut.
iv. Etiket memandang manusia dari segi lahiriah, etika
menyangkut manusia dari segi rohaninya.
Hukum & Etika
• Hukum adalah refleksi minimum norma sosial dan standar dari sifat bisnis
• Hukum pada dasarnya tidak hanya mencakup ketentuan yang dirumuskan secara
tertulis, tapi juga nilai-nilai konvensi yang telah menjadi norma di masyarakat.
• Etika mencakup lebih banyak ketentuan-ketentuan yang tidak tertulis.
Modul Hukum dan Etika
Etika dan Moral
• Etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control” karena segala sesuatu-
nya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok sosial (profesi) itu
sendiri.
• Jadi etika lebih berkaitan dengan kepatuhan, sementara moral lebih berkaitan dengan
tindak kejahatan

Prinsip-Prinsip Etika Profesi


1. Sikap Baik
2. Tanggung Jawab
3. Kejujuran
Etika Profesi adalah norma-norma, syarat-syarat dan 4. Keadilan
ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi oleh 5. Hormat Pada Diri Sendiri
sekelompok orang yang disebut kalangan 6. Kesetiaan
professional

Kode etik
Dibuat untuk mengatur tingkah laku moral suatu kelompok
tertentu dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis
yang diharapkan akan dipegang teguh oleh kelompok tersebut.
Modul Hukum dan Etika
KODE ETIK WPPE INDONESIA ( 6 bab & 23 pasal)

Bab I : UMUM Bab II : Tanggung Jawab Terhadap


1. WPPEI adalah orang perorangan yang Perusahaan Efek Yang Diwakilinya
telah mendapat ijin perorangan Wakil 1. WPPEI mewakili kepentingan
Perantara Pedagang Efek dari perusahaan efek yang diwakilinya sesuai
OJK/Bapepam. dengan kewenangan yang diberikan
2. Pedoman dalam melaksanakan kepadanya
tugasnya sebagai wakil perantara 2. WPPEI bertanggung jawab atas segala
pedagang efek aktivitas transaksi efek yang
3. Kewajiban WPPEI untuk mentaati dilakukannya
seluruh peraturan dan perundagan di 3. WPPEI dapat melakukan Transaksi Efek,
bidang pasar modal baik secara langsung maupun tidak
4. Kewajiban WPPEI untuk bertindak dan langsung, atas nama pribadinya
bersikap profesional serta mempunyai sepanjang tidak merugikan kepentingan
wawasan yang luas dalam menjalankan nasabah atau Perusahaan Efek tempat ia
tugasnya bekerja dan tidak bertentangan dengan
5. WPPEI dianggap telah memahami hak peraturan Perusahaan Efek tersebut dan
dan kewajibannya sebagai WPPE dari /atau ketentuan perundangan yang
suatu perusahaan efek, termasuk sanksi berlaku
yang melekat pada kewajibannya. 4. WPPEI tidak dibenarkan bekerja rangkap
di perusahaan efek lain.
Modul Hukum dan Etika

BAB III Tanggung Jawab Terhadap Nasabah


1. Hubungan WPPEI sebagai penerima amanat dengan para nasabahnya harus didasarkan
pada tingkat kejujuran dan kepercayaan yang tinggi.
2. Dalam melaksanakan amanat, kepentingan nasabah didahulukan dengan berdasarkan
prioritas waktu dan prioritas harga.
3. WPPEI bertanggung jawab atas penyampaian konfirmasi kepada Nasabah sehubungan
dengan pelaksanaan amanat dari nasabah sehubungan dengan pelaksanaan amanat
dari nasabah yang bersangkutan.
4. WPPEI wajib menyelenggarakan dan memelihara catatan-catatan sehubungan dengan
transaksi-transaksi yang dilakukan.
5. WPPEI tidak dibenarkan menggunakan efek-efek milik nasabah untuk kepentingan lain
tanpa seijin pemiliknya.
6. WPPEI dilarang memungut biaya-biaya laindiluar ketentuan yang telah ditetapkan
perusahaan untuk kepentingan pribadi.
7. WPPEI wajib menolak amanat yang tidak etis, atau amanat yang tidak sesuai dengan
ketentuan, peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, yang dapat merusak citra
pasar modal Indonesia, serta dapat merugikan pihak lain.
8. WPPEI dilarang memberikan informasi-informasi yang menyesatkan atau dapat
menimbulkan kerugian pihak lain, baik kerugian materi maupun non materi.
Modul Hukum dan Etika

Bab IV Hubungan Dengan Sesama WPPEI Bab V Sanksi


1. WPPEI dilarang melakukan tindakan- Bagi WPPEI yang melanggar kode etik akan
tindakan atau kegiatan-kegiatan yang dikenakan sanksi berupa :
dapat merugikan WPPEI lainnya, dengan 1. Teguran Lisan
cara anatara lain : 2. Peringatan Tertulis
a. Untuk dan atas nama perusahaan efek 3. Usulan pengenaan skorsing kepada
melakukan transaksi semu atau instansi yang berwenang
merekayasa keadaan bursa untuk 4. Pencabutan Keanggotaan dari Asosiasi
maksud dan tujuan tertentu. Wakil Perantara Pedagang Efek.
b. Menjual efek yang belum dikuasainya
atau belum siap untuk dijual
c. Melakukan manipulasi sehubungan
dengan data-data atau informasi-
infotrmasi yang melekat pada efek yang
diperjualbelikan di bursa Perusahaan Efek bertanggung jawab
2. Dalam bertransaksi WPPEI harus terhadap segala kegiatan yang berkaitan
konsekwen dan menjunjung tinggi dengan Efek yang dilakukan oleh direktur,
kesepakatan yang telah diputuskan. pegawai, dan Pihak lain yang bekerja
3. WPPEI dilarang memberikan amanat jual untuk perusahaan tersebut.
maupun beli kepada perusahaan efek
lain.
Modul Hukum dan Etika

POJK 27/POJK.04/2014
POJK POJK No. 20/POJK.04/2018
Perizinan Wakil Perantara Pedagang Efek
& Wakil Penjamin Emisi Efek
Peraturan
Otoritas
POJK No. 22/POJK.04/2016
Jasa Segmentasi Wakil Perantara Pedagang Efek
Keuangan

POJK No. 24/POJK.04/2016


Analysis
Agen Perantara Pedagang Efek
5 Marketing data and our estimation
Modul Hukum dan Etika
Perusahaan Efek:
• Perusahaan Efek adalah Pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi
Efek (PEE), Perantara Pedagang Efek (PPE), dan atau Manajer Investasi (MI)
Dan merupakan Perseroan yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam (OJK).
• Untuk melaksanakan kegiatan sebagai Perusahaan Efek diperlukan berbagai
persyaratan diantaranya keahlian dan permodalan yang cukup.
Syarat permodalan Perusahaan Efek (Pasal 8 POJK No. 20/POJK.04/2016):
a. Penjamin Emisi Efek
Modal disetor : Rp 50 Milyar, MKBD: Rp 25 Milyar.
b. Perantara Pedagang Efek yang Mengadministrasikan Rekening Efek Nasabah
Modal disetor : Rp 30 Milyar, MKBD: Rp 25 Milyar.
c. Perantara Pedagang Efek yang tidak Mengadministrasikan Rekening Efek Nasabah
Modal disetor : Rp 500 Juta. MKBD: Rp. 200 JUta
d. Penjamin Emisi Efek dan Manajer Investasi
Modal disetor : Rp75 Milyar, MKBD: Rp. 25,2 Milyar
e. Perantara Pedagang Efek yang Mengadministrasikan Rekening Efek Nasabah dan
Manajer Investasi
Modal disetor : Rp55 Miliar, MKBD: Rp. 25,2 Milyar.
Bagi Perusahaan Efek yang menjalankan kegiatan usaha sebagai Perantara Pedagang Efek yang
mengadministrasikan rekening Efek nasabah wajib menyampaikan laporan MKBD kepada OJK,
Bursa Efek, dan Lembaga Kliring dan Penjaminan secara harian berdasarkan posisi akhir hari
sebelumnya paling lambat pada pukul 08.30 WIB.
Modul Hukum dan Etika
Perusahaan Efek (PE) dapat melakukan kegiatan usaha sbb.;
a. Perantara Pedagang Efek (Broker-Dealer)
Adalah PE yang melakukan kegiatan usaha jual beli Efek untuk kepentingan sendiri
atau pihak lain (seperti investor, reksa dana, perusahaan asuransi, dana pensiun, dll).

b. Penjamin Emisi Efek (Underwriter)


Adalah PE yang melakukan kontrak dengan calon Emiten dalam melaksanakan
Penawaran Umum Saham (IPO), dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa
Efek yang tidak terjual.

c. Manajer Investasi (Fund Manager, Investment Company)


Adalah PE yang melakukan kegiatan usaha mengelola portofolio Efek untuk para
nasabah atau mengelola Portofolio Investasi Kolektif untuk sekelompok nasabah
(kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri
kegiatan usahanya).

Orang perseorangan yang memiliki izin untuk bertindak sebagai Wakil Penjamin Emisi
Efek dapat bertindak sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek.
Modul Hukum dan Etika
Profesional yang Bekerja pada Perusahaan Efek
Orang perseorangan yang melakukan kegiatan atau bekerja di Perusahaan Efek wajib
memiliki izin perorangan sebagai Wakil Perusahaan Efek (WPE).
Adapun jenis izin perorangan pada Perusahaan Efek meliputi:
1). Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE)
2). Wakil Penjamin Emisi Efek (WPEE)
3). Wakil Manajer Investasi (WMI)
Untuk mendapatkan izin perorangan tersebut dari OJK, yang
bersangkutan harus dinyatakan lulus terlebih dahulu dari ujian
yang diselenggarakan oleh Lembaga yang ditunjuk oleh OJK.
Tanda kelulusan tersebut menjadi salah satu dasar penilaian
atas permohonan izin yang diajukan ke OJK.
Orang perseorangan yang memiliki izin sebagai Wakil Perusahaan Efek, wajib
melaporkan kepada OJK dalam waktu 14 (empat belas) hari terhitung sejak yang
bersangkutan berhenti bekerja atau pindah bekerja pada Perusahaan Efek lain.
Masa berlaku Izin perorangan WPEE, WPPE dan WMI adalah 3 tahun, dan setiap 3
tahun wajib mengikuti pendidikan berkelanjutan yang diselenggarakan oleh asosiasi
yang diakui Otoritas Jasa Keuangan.
Modul Hukum dan Etika

Sertifikat keahlian dapat digunakan untuk pengajuan permohonan Izin, sepanjang


berumur tidak Iebih dari 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal diterbitkan sampai
dengan saat pengajuan Izin (pasal 5)

Permohonan untuk memperoleh Izin WPEE atau Izin WPPE kepada Otoritas Jasa
Keuangan harus diajukan oleh pemohon secara elektronik melalui sistem perizinan
Otoritas Jasa Keuangan

Izin WPEE atau Izin WPPE diberikan oleh Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 21 (dua
puluh satu) hari kerja sejak diterimanya permohonan Izin WPEE atau Izin WPPE yang
memenuhi syarat

Izin perpanjangan dapat dilakukan sejak 90 hari sebelum tanggal jatuh tempo masa
berlakunya lisensi.
Modul Hukum dan Etika
Larangan Wakil Pedagang Perantara Efek (WPPE)
1. WPEE dan WPPE dilarang bekerja rangkap pada lebih dari satu Perusahaan Efek dan/
atau lembaga jasa keuangan lainnya.
Note: Larangan bekerja rangkap tidak berlaku bagi WPEE dan WPPE yang
berkedudukan sebagai anggota direksi dari Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara
Pedagang Efek untuk merangkap jabatan sebagai komisaris Bursa efek, KPEI dan KSEI.
2. WPPE dilarang melakukan:
a. transaksi untuk kepentingan Perusahaan Efek dimana ia bekerja yang tidak
tercatatat dalam pembukuan Perusahaan Efek tersebut; dan
b. transaksi atas nama nasabah tanpa atau tidak sesuai dengan perintah nasabahnya
c. baik secara langsung maupun tidak langsung, menerima bagian laba dari nasabah
atas suatu transaksi Efek.
Kewajiban Wakil Pedagang Perantara Efek (WPPE)
1. Memahami dan mematuhi peraturan perundang-undangan Pasar Modal Indonesia;
2. Bertindak dan bersikap profesional serta mempunyai wawasan yang luas di bidang
Pasar Modal;
3. Menjadi anggota asosiasi yang mewadahi Wakil Penjamin Emisi Efek atau Wakil
Perantara Pedagang Efek yang telah mendapatkan pengakuan dari Otoritas Jasa
Keuangan.
4. Wakil Penjamin Emisi Efek dan Wakil Perantara Pedagang Efek wajib mengikuti
pendidikan berkelanjutan yang diselenggarakan oleh asosiasi yang diakui Otoritas Jasa
Keuangan paling kurang 2 (dua) tahun sekali.
Modul Hukum dan Etika
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Segmentasi Perizinan Wakil Perantara
Pedagang Efek yaitu Peraturan OJK No. 22/POJK.04/2016 tentang Segmentasi Perizinan
Wakil Perantara Pedagang Efek (POJK Segmentasi).

Dengan adanya POJK Segmentasi, maka izin sebagai WPPE dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu:
1) WPPE
Adalah orang perseorangan yang bertindak mewakili
kepentingan Perusahaan Efek yang melakukan
kegiatan usaha sebagai Perantara Pedagang Efek.
2) WPPE Pemasaran
adalah orang perseorangan yang bertindak mewakili
kepentingan Perusahaan Efek yang melakukan
kegiatan usaha sebagai Perantara Pedagang Efek,
yang khusus melakukan fungsi pemasaran.
3) WPPE Pemasaran Terbatas
Adalah orang perseorangan yang bertindak mewakili
kepentingan Perusahaan Efek yang melakukan
kegiatan usaha sebagai Perantara Pedagang Efek,
yang khusus melakukan fungsi pemasaran secara
terbatas.
Modul Hukum dan Etika
Modul Hukum dan Etika
Agen Perantara Pedagang Efek
• APPE adalah Pihak yang mereferensikan calon nasabah kepada Perantara Pedagang
Efek untuk menjadi nasabah Perantara Pedagang Efek dengan mendapat komisi
berdasarkan kontrak kerja sama.
• Kegiatan Agen Perantara Pedagang Efek wajib didasarkan pada kontrak kerja sama
antara Perantara Pedagang Efek dengan Agen Perantara Pedagang Efek.

Ruang lingkup APPE terdiri atas:


1. APPE kelembagaan
a. Untuk menjadi APPE Kelembagaanwajib terlebih dahulu terdaftar di OJK .
b. APPE Kelembagaan hanya dapat dilakukan oleh Pelaku Usaha Jasa Keuangan yang merupakan
badan hukum.
2. APPE orang perseorangan
a. Kegiatan sebagai APPE orang perseorangan dilakukan oleh orang perseorangan yang memiliki
izin sebagai WPEE, WPPE, WPPE Pemasaran, dan/atau WPPE Pemasaran Terbatas
b. Orang perseorangan yang memiliki izin sebagai WPEE, WPPE, WPPE Pemasaran, dan/ atau
WPPE Pemasaran Terbatas dapat melakukan kegiatan sebagai APPE orang perseorangan tanpa
perlu terlebih dahulu mengajukan permohonan pendaftaran kepada OJK
c. Orang perseorangan yang memiliki izin sebagai WPEE, WPPE, WPPE Pemasaran, dan/ atau
WPPE Pemasaran Terbatas dapat melakukan kegiatan sebagai APPE orang perseorangan,
apabila tidak bekerja pada Perusahaan Efek dan Pelaku Usaha Jasa Keuangan
Modul Hukum dan Etika

Kewajiban APPE Perseorangan:


1. Bertanggung jawab atas segala tindakan yang berkaitan dengan kegiatan Agen
Perantara Pedagang Efek.
2. Menjalankan tugas sebaik mungkin dengan itikad baik dan penuh tanggung
jawab sesuai dengan kontrak kerja sama dengan Perantara Pedagang Efek.

Larangan APPE Perseorangan:


1. menerima pesanan dari nasabah atau meneruskan transaksi nasabah;
2. memungut penerimaan dari nasabah dan membagi komisi dengan nasabah;
3. memberikan penjelasan yang tidak benar dan ungkapan yang berlebihan
terkait investasi di Pasar Modal;
4. memastikan dan menjanjikan hasil investasi;
5. menyarankan untuk melakukan transaksi;
6. membuat pernyataan yang negatif terhadap Perantara Pedagang Efek tertentu
7. memberikan rekomendasi atas Efek tertentu kepada calon nasabah untuk
mendapatkan keuntungan;
8. menjanjikan potongan komisi kepada calon nasabah;
9. bertindak sebagai Agen Perantara Pedagang Efek terhadap lebih dari 1 (satu)
Perantara Pedagang Efek;
10. bekerja pada Pelaku Usaha Jasa Keuangan.
Modul Hukum dan Etika
Ada 3 (tiga) kategori kejahatan Pasar Modal:
1. Penipuan,
a. Menyampaikan informasi yang salah
b. Membuat pernyataan tidak benar tentang fakta material atau tidak
mengungkapkan fakta material;

2. Manipulasi Pasar,
a. Menciptakan gambaran pasar modal yang semu.
b. Melakukan dua atau lebih transaksi efek di Bursa Efek sehingga menyebabkan
harga efek tetap, naik atau turun, dengan tujuan agar pihak lain terpengaruh
untuk membeli, menjual atau menahan efek tersebut.
c. Membuat pernyataan atau memberi keterangan yang secara material tidak
benar, yang dapat mempengaruhi pihak lain untuk membeli atau menjual efek.

3. Perdagangan Orang Dalam.


Insider Trading merupakan istilah teknis yang hanya dikenal di pasar modal. Istilah
tersebut mengacu kepada praktek di mana orang dalam (corporate insider)
melakukan transaksi sekuritas dengan menggunakan informasi eksklusif yang mereka
miliki yang belum tersedia bagi masyarakat atau investor
Modul Hukum dan Etika

Informasi atau Fakta Material.


Adalah informasi atau fakta penting dan relevan mengenai peristiwa, kejadian, atau fakta
yang dapat mempengaruhi harga efek pada Bursa Efek dan atau keputusan pemodal,
calon pemodal, atau Pihak lain yang berkepentingan atas informasi atau fakta tersebut

Menciptakan gambaran pasar modal yang semu (Transaksi semu).


Adalah melakukan transaksi efek yang tidak mengakibatkan perubahan pemilikan,
Melakukan penawaran jual atau penawaran beli efek pada harga tertentu, sedangkan
pihak lain yang merupakan sekongkolannya juga melakukan penawaran beli atau
penawaran jual pada harga yang kurang lebih sama.

Perdagangan Orang Dalam.


Yang dimaksud dengan orang dalam adalah:
1. Komisaris, direktur, atau pegawai Emiten atau Perusahaan Publik;
2. Pemegang saham utama Emiten atau Perusahaan Publik;
3. Orang perseorangan yang karena kedudukan atau profesinya atau karena hubungan
usahanya dengan Emiten atau Perusahaan Publik memungkinkan orang tersebut
memperoleh informasi orang dalam; atau
4. Pihak yang dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir tidak lagi menjadi Pihak
sebagaimana dimaksud dalam angka i, ii, iii di atas.
Modul Hukum dan Etika
Sanksi Pelanggaran dan Kejahatan Pasar Modal
Sanksi administratif OJK:
a. Peringatan tertulis;
b. Denda
c. Pembatasan Kegiatan usaha; Denda Sanksi Administratif:
d. Pembekuan Kegiatan usaha; 1. @Rp500 ribu perhari dengan maks. Rp.500 Juta
e. Pencabutan izin usaha; 2. @Rp100 ribu per hari dengan maks Rp.100 Juta
f. Pembatalan persetujuan; 3. Maks.@Rp. 500 juta
g. Pembatalan pendaftaran 4. @Rp100 juta untuk orang perseorangan

Bentuk Pelanggaran/Jahatan Sanksi Pidana


Institusi melakukan kegiatan di pasar modal Pidana Penjara maksimal 5 Thn.
tanpa izin OJK Denda Rp 5 Miliar
Perorangan melakukan kegiatan di pasar modal Pidana Penjara maksimal 1 Thn.
tanpa izin OJK Denda max. Rp 1 Miliar
Melakukan Kejahatan (Penipuan, Orang Dalam, Pidana Penjara maksimal 10 Thn.
Insider Trading Denda max. Rp 15 Miliar
Pelanggaran Transaksi terafiliasi Pidana Penjara maksimal 1 Thn.
Denda max. Rp 1 Miliar
Emiten melakukan IPO tanpa mendaftar OJK Pidana Penjara maksimal 3 Thn.
Denda max. Rp 5 Miliar
Modul Hukum dan Etika
Penyedia Jasa Keuangan di Sektor Pasar Modal wajib mengelompokkan calon Nasabah
atau Nasabah berdasarkan tingkat risiko terjadinya Pencucian Uang atau Pendanaan
Terorisme, terdiri dari 3 (tiga) klasifikasi risiko, yaitu risiko rendah, menengah, dan tinggi.
1. Kelompok risiko rendah
a. Pihak yang melakukan pemesanan Efek di pasar perdana paling banyak
senilai Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah); atau
b. Jumlah transaksi tidak mencapai kriteria tingkat risiko menengah.
Verifikasi yang dilakukan:
a. Meneliti kebenaran data dan informasi yang disampaikan calon Nasabah
atau Nasabah berdasarkan dokumen pendukung; dan
b. Memastikan data dan informasi tersebut adalah data terkini

2. Kelompok risiko mengengah


a. Tidak termasuk dalam kriteria risiko rendah;
b. Tidak termasuk dalam kriteria berisiko tinggi;
c. Bagi nasabah MI yang:
(1) Melakukan pembelian lebih dari Rp100.000.000;
(2) Memiliki Efek Reksa Dana pada akhir bulan lebih dari Rp100.000.000; atau
(3) Memiliki akumulasi transaksi pembelian dan penjualan dalam jangka waktu 1
bulan lebih dari Rp100.000.000;
Modul Hukum dan Etika

d. Bagi nasabah PPE yang:


(1) Melakukan penyetoran dana lebih dari Rp10.000.000 dalam 1 hari;
(2) Memiliki dana dan/atau Efek dengan total lebih dari Rp50.000.000 pada akhir
bulan; atau
(3) Memiliki akumulasi transaksi Efek lebih dari Rp100.000.000 dalam jangka
waktu 1 bulan.
Verifikasi yang dilakukan (Uji Tuntas Nasabah / CDD)
a. Membandingkan data dan informasi calon Nasabah atau Nasabah dengan
dokumen pendukung
b. Melakukan pertemuan langsung (face to face) dengan calon Nasabah atau
Nasabah
c. Melakukan wawancara dengan calon Nasabah atau Nasabah untuk meneliti dan
meyakini keabsahan dan kebenaran dokumen
d. Melakukan konfirmasi terkait kebenaran atas kewenangan pihak yang mewakili
atau bertindak untuk dan atas nama Pemilik Manfaat (Beneficial Owner).
e. Pelaksanaan kegiatan face to face wajib dilakukan dalam jangka waktu 1 (satu)
tahun sejak Nasabah memenuhi kriteria dalam kelompok Nasabah berisiko
menengah.
Modul Hukum dan Etika
3. Kelompok risiko tinggi
a. Nasabah dan/atau Beneficial Owner termasuk dalam area berisiko tinggi, yaitu:
(1).High Risk Customer;
(2).High Risk Business;
(3).High Risk Countries;
(4).Tercantum dalam daftar nama teroris; dan/atau
(5).Transaksi yang dilakukan diduga terkait dengan tindak pidana di sektor Pasar
Modal, pencucian uang, dan/atau pendanaan terorisme.
b. Terdapat perubahan profil atau informasi penting yang signifikan, sehingga nasabah
termasuk dalam area berisiko tinggi;
c. Perintah transaksi dilakukan oleh pemegang rekening Efek tanpa adanya dasar
hukum yang sah; dan/atau
d. Nasabah yang melakukan transaksi tidak sesuai dengan profil, karakteristik, dan
kebiasaan pola transaksi.

Verifikasi yang dilakukan: Uji Tuntas Lanjut / EDD


a. Membandingkan data dan informasi calon Nasabah atau Nasabah dengan dokumen
pendukung
b. Melakukan verifikasi terhadap data dan informasi calon Nasabah atau Pemilik
Manfaat (Beneficial Owner)
Modul Hukum dan Etika

c. Melakukan verifikasi hubungan bisnis yang dilakukan oleh calon Nasabah dengan
pihak ketiga,
d. Melakukan konfirmasi terkait kebenaran atas kewenangan pihak yang mewakili
e. Melakukan pertemuan langsung (face to face) sebelum melakukan hubungan usaha
dan membandingkan data dan informasi calon Nasabah atau Nasabah dengan
dokumen asli;
f. Melakukan wawancara dengan calon Nasabah untuk meneliti dan meyakini
keabsahan dan kebenaran dokumen, dalam hal terdapat keraguan atas informasi
dan/atau dokumen pendukung yang diterima; dan
g. Melakukan CDD secara berkala paling kurang berupa analisis terhadap informasi
mengenai Nasabah, sumber dana, tujuan investasi, dan hubungan bisnis dengan
pihak terkait.
Modul Hukum dan Etika

Tahapan transaksi dalam pasar modal terjadi melalui dua tahapan yaitu
1. Pasar primer (primary market)
• Pasar primer merupakan pasar yang memperdagangkan obligasi dan saham yang
baru diterbitkan pertama kali oleh emiten kepada underwriter.
• Kegiatan pada pasar primer tersebut dikenal dengan IPO (Initial Public Offering) atau
penawaran umum pertama.
• umumnya IPO dilakukan pada jangka waktu sekurang-kurangnya 6 hari kerja.
• Harga sekuritas di pasar primer ditentukan oleh penjamin emisi (underwriter) dan
perusahaan yang melakukan penawaran umum (go public)

2. Pasar sekunder (secondary market)


• Pasar sekunder merupakan pasar yang memperdagangkan saham dan obligasi antar
investor setelah melewati masa penawaran di pasar primer.
• Harga sekuritas pada pasar sekunder berfluktuasi sesuai dengan ekspektasi pasar
• Pada pasar sekunder investor dapat membeli dan menjual sekuritas setiap saat
• Semua perintah jual dan/atau perintah beli dari seluruh Perusahaan Efek akan
dikumpulkan di Bursa Efek dalam sistem yang disebut JATS (Jakarta Automatic
Trading System)
Modul Hukum dan Etika

Jenis Mekanisme Transaksi Efek

A. Transaksi Menurut Tempat Pelaksanaan


1. Transaksi Bursa
Kontrak yang dibuat oleh Anggota Bursa Efek sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan oleh Bursa Efek mengenai jual beli Efek, pinjam-meminjam Efek, atau
kontrak lain mengenai Efek atau harga Efek.
2. Transaksi Luar Bursa
Transaksi antar Perusahaan Efek atau antara Perusahaan Efek dengan Pihak lain yang
tidak diatur oleh Bursa Efek, dan transaksi antar Pihak yang bukan Perusahaan Efek.

B. Transaksi Menurut Pembiayaan


1. Transaksi Regular
Transaksi efek yang dilakukan nasabah di pasar sekunder tanpa pembiayaan dari
perusahaan efek.
2. Transaksi Margin
Jenis transaksi lain-lain
a. Pinjam-meminjam efek
b. Transaksi repo/reverserep
Modul Hukum dan Etika

C. Transaksi Menurut Nasabah


1. Transaksi Nasabah Pemilik Rekening
Transaksi Efek yang dilaksanakan oleh Perusahaan Efek untuk kepentingan rekening
nasabahnya sesuai dengan kontrak antara Perusahaan Efek dengan nasabah
tersebut.
2. Transaksi Nasabah Umum
Transaksi melalui pemesanan Efek dalam Penawaran Umum oleh pemodal yang tidak
mempunyai rekening Efek pada Perusahaan Efek.
3. Transaksi Nasabah Kelembagaan
Transaksi Efek antara Perusahaan Efek dengan nasabah kelembagaan tertentu yang
didasarkan pada perjanjian antara Perusahaan Efek dengan nasabah kelembagaan
tersebut seperti perusahaan asuransi, Reksa Dana, bank atau lembaga keuangan
lainnya yang tidak mempunyai rekening Efek pada Perusahaan Efek tersebut
Modul Hukum dan Etika

Transaksi Marjin Rekening Efek Pembiayaan


adalah transaksi pembelian Efek Transaksi Marjin
untuk kepentingan nasabah yang adalah rekening Efek nasabah yang
dibiayai oleh Perusahaan Efek. khusus dipergunakan untuk aktivitas
Transaksi Marjin.

Transaksi Short Selling Rekening Efek Pembiayaan


adalah transaksi penjualan Efek Transaksi Short Selling
dimana Efek dimaksud tidak adalah rekening Efek nasabah yang
dimiliki oleh penjual pada saat khusus dipergunakan untuk aktivitas
transaksi dilaksanakan. Transaksi Short Selling

Jaminan Awal
Adalah sejumlah dana dan atau Efek yang wajib disetor nasabah kepada Perusahaan Efek
sebagai Jaminan Pembiayaan pada saat pembukaan Rekening Efek Pembiayaan Transaksi
Marjin atau Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Short Selling
Modul Hukum dan Etika

Persyaratan Perusahaan Efek Yang Dapat Memberikan Pembiayaan Penyelesaian


Transaksi Efek:
1. Pembiayaan penyelesaian Transaksi Marjin dan atau Transaksi Short Selling, hanya dapat
dilakukan apabila Perusahaan Efek telah memenuhi seluruh ketentuan sbb.:
a) Memiliki izin usaha dari Bapepam dan LK untuk melakukan kegiatan sebagai Perantara Pedagang
Efek yang mengadministrasikan rekening Efek nasabah;
b) Memiliki Modal Kerja Bersih Disesuaikan sesuai dengan yang dipersyaratkan ;
c) Memperoleh persetujuan dari Bursa Efek untuk melakukan Transaksi Marjin dan atau Transaksi
Short Selling;
d) Perusahaan Efek wajib mempunyai cukup sumber pembiayaan untuk membiayai penyelesaian
transaksi pembelianEfek; dan
e) Perusahaan Efek wajib memiliki perikatan dengan Lembaga Kliring dan Penjaminan, Perusahaan
Efek lain, Bank Kustodian, dan atau Pihak lain yang disetujui Bapepam untuk meminjam Efek yang
diperlukan bagi penyelesaian transaksi penjualan Efek.

2. Sebelum memberikan persetujuan, Bursa Efek wajib memeriksa sistem operasional


Perusahaan Efek terutama yang terkait dengan sistem manajemen risikoatas pembiayaan
penyelesaian transaksi Efek bagi nasabah.

3. Bursa Efek yang telah memberikan persetujuan tersebut wajib melakukan pemeriksaan
atas sistem operasional secara berkala sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.
Modul Hukum dan Etika
Persyaratan Nasabah Yang Dapat Menerima Pembiayaan Penyelesaian Transaksi Efek
Pembiayaan Penyelesaian Transaksi Marjin atau Transaksi Short Selling hanya dapat
diberikan oleh Perusahaan Efek apabila nasabah memenuhi seluruh kriteria sbb. :

1. Telah memiliki rekening Efek reguler, untuk mengetahui riwayat transaksi nasabah;

2. Telah membuka Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Marjin untuk nasabah yang akan
melakukan Transaksi Marjin atau Rekening EfekPembiayaan Transaksi Short Selling
untuk nasabah yang akan melakukan Transaksi Short Selling pada Perusahaan Efek
berdasarkan Perjanjian Pembiayaan dan masih memiliki rekening Efek reguler
sebagaimana dimaksud dalam huruf a untuk menampung transaksi Efek yang tidak
dibiayai oleh Perusahaan Efek;

3. Telah menyetorkan Jaminan Awal dengan nilai paling kurang sebesar


Rp200.000.000,00 (duaratus juta rupiah) untuk masing-masing Rekening Efek
Pembiayaan Transaksi Marjin dan Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Short Selling.
Modul Hukum dan Etika

Persyaratan Efek yang Dapat Ditransaksikan Dalam Pembiayaan Transaksi Efek Nasabah

1. Transaksi Marjin dan atau Transaksi Short Selling hanya dapat dilaksanakan apabila Efek
tersebut tercatat di Bursa Efek kecuali ditentukan lain oleh Bapepam dan LK.

2. Persyaratan Efek yang dapat ditransaksikan dengan pembiayaan penyelesaian transaksi


Efek dan yang dapat digunakan sebagai Jaminan Pembiayaan ditetapkan oleh Bursa
Efek dalam peraturan Bursa Efek.

3. Dalam menetapkan persyaratan Efek, Bursa Efek wajib mempertimbangkan sekurang-


kurangnya hal-halsebagai berikut:
a) Nilai minimal rata-rata transaksi harian dalam periode tertentu;
b) Jumlah minimal Pihak yang memiliki Efek dalam periode tertentu;
c) Faktor fundamental Efek; dan
d) Kriteria khusus untuk Efek yang dapat dilakukan Transaksi Short Selling, termasuk
batasan persentase jumlah maksimal Efek dari totalEfek yang beredar yang dapat
ditransaksikan.
Presented by:

Alwas Kurniadi, CWM., RFC.


Vice President
Learning Consultant Wealth Management & Investment
BNI Corporate University

Anda mungkin juga menyukai