Anda di halaman 1dari 51

TINJAUAN KETENTUAN MUTASI KARYAWAN

PADA PT. PEGADAIAN (PERSERO)


KANTOR WILAYAH X BANDUNG

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat


Dalam menempuh Jenjang S1
Program Studi Manajemen

Oleh :

NAMA : DENNIS ARDIANSYAH SAPUTRA

NIM : 21216037

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2019

0
i

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTEK

Judul : “Tinjauan Ketentuan Mutasi Karyawan Pada

PT. Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah X Bandung.”

Nama : Dennis Ardiansyah Saputra

NIM : 21216037

Jenjang : Strata Satu (S1)

Program Studi : Manajemen

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Bandung, Oktober 20019

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Pembimbing Perusahaan

Dr. Lita Wulantika, SE., M.Si. Iwan Nirwana


NIP . 4127.34.02.004

Mengetahui,
Ketua Program Studi Manajemen

Dr. Lita Wulantika, SE., M.Si.


NIP . 4127.34.02.004
ii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan

sehingga penulis dapat menyelesaikan lapooran ini dengan tepat waktu. Tanpa

pertolongan-Nya tentunya penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan

ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda

tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di

akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat

sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis

mampu untuk menyelesaikan pembuatan laporan kerja praktek ini tepat waktu yang

berjudul “Tinjauan Ketentuan Mutasi Karyawan pada PT. Pegadaian (Persero)

Kantor Wilayah X Bandung”.

Penyusunan Laporan ini berdasarkan hasil kegiatan Penulis selama

melakukan Kerja Praktek pada PT. Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah X

Bandung. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh

jenjang S1 Program Studi Manajemen Universitas Komputer Indonesia. Penulis

berharap semoga Laporan Kerja Praktek ini menambah pengetahuan dan wawasan

yang bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Penyusunan Laporan Kerja Praktek ini tidak lepas dari bantuan berbagai

pihak. Oleh karena itu Penulis menyampaikan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Eddy Soeryanto Soegoto, MT. Selaku Rektor Universitas

Komputer Indonesia.
iii

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si. selaku Wakil Rektor I

Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitaas Komputer Indonesia.

3. Ibu Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitaas Komputer Indonesia.

4. Ibu Dr. Lita Wulantika, SE., M..Si. selaku Ketua Program Studi Manajemen

dan Dosen Pembimbing Kerja Praktek.

5. Ibu Windi Novianti, SE., M.M. selaku Dosen Wali

6. Bapak dan Ibu Dosen, dan seluruh staff pengajar Program Studi Manajemen

yang telah memberikan ilmu dan perhatiannya dengan penuh kesabaran.

7. Bapak Mufri Yandi selaku Pemimpin Wilayah PT. Pegadaian (Persero) Kanwil

X Bandung

8. Bapak Nursapto Edi Prabowo selaku Deputi Operasional PT. Pegadaian

(Persero) Kanwil X Bandung yang telah bersedia menerima Penulis untuk

melaksanakan Kerja Praktek di tempat tersebut.

9. Bapak Agus Supriyadi selaku Manajer Operasional Human Capital (OHC) PT.

Pegadaian (Persero) Kanwil X Bandung.

10. Bapak Iwan Nirwana selaku Assistent Manager Humas & Protokoler yang

telah memberikan bimbingan dan arahan pada pelaksanaan Kerja Praktek.

Serta seluruh karyawan yang telah memberikan bimbingan sebagai proses

penyusunan Laporan Kerja Praktek ini hingga selesai.

11. Ibunda Aar Arnawati dan Ayahanda Endang Purnama selaku orang tua tercinta

yang telah berperan penting serta selalu memberikan do’a dan dukungan

sampai saat ini. Terimakasih atas do’a, ridho, kasih sayang dan pengorbanan

yang selalu engkau berikan untuk anakmu.


iv

12. Teman-teman Kelas MN-2 yang telah membagi keceriaan serta ilmu yang tiada

habisnya.

13. Serta terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan tidak sempat

Penulis sebutkan.

Semoga segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan tersebut

mendapat berkah dari Allah SWT. Penulis menyadari dengan segala kerendahan

hati bahwa Laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, segala kritik

dan saran yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan demi

menyempurnakan Laporan Kerja Praktek.

Demikian, semoga Laporan ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Bandung, Agustus 2019

Dennis Ardiansyah Saputra


v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTEK .....................................i


KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. v
DAFTAR TABEL .................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... viii
BAB I ........................................................................................................................1
PENDAHULUAN .....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Kerja Praktek ...................................................................1
1.2 Tujuan Kerja Praktek ................................................................................5
1.3 Kegunaan Kerja Praktek ...........................................................................5
1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek ..............................................................7
BAB II ......................................................................................................................8
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ....................................................................8
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan ......................................................................8
2.2 Struktur Organisasi ................................................................................. 15
2.3 Deskripsi Jabatan..................................................................................... 16
2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan..................................................................... 25
BAB III ................................................................................................................... 32
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK ................................................................... 32
3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek.......................................................... 32
3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek .......................................................... 34
3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek............................................................. 36
BAB IV ................................................................................................................... 40
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................ 40
4.1 Kesimpulan .............................................................................................. 40
4.2 Saran ........................................................................................................ 41
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 42
vi

DAFTAR TABEL

No Judul Tabel Hal

1.1 Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek 7


vii

DAFTAR GAMBAR

No Judul Gambar Hal

2.1 Logo Perusahaam 14

2.2 Struktur Organisasi PT. Pegadaian (Persero) Kanwil X 16

Bandung
viii

DAFTAR LAMPIRAN

No Nama Lampiran

Lampiran 1 Surat Permohonan Kerja Praktek dari Kampus

Lampiran 2 Surat Balasan Kerja Praktek dari PT. Pegadaian

(Persero) Kanwil X Bandung

Lampiran 3 Penilaian kerja praktek dan absensi kehadiran

Lampiran 4 Lembar Berita Acara Bimbingan Kerja Praktek

Lampiran 5 Surat Pernyataan Keaslian

Lampiran 6 Surat Pernyataan Publikasi

Lampiran 7 Daftar Riwayat Hidup


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Indonesia sebagai salah satu Negara yang sedang berkembang tentunya

dituntut untuk mengikuti perkembangan sains dan teknologi. Dikarenakan Negara

Indonesia merupakan dari masyarakat dunia yang saat ini sedang menghadapi era

globalisasi. Oleh sebab itu dampak dari era globalisasi tersebut harus disikapi

dengan mengikuti, menyesuaikan dan merealisasikan perkembangan sains dan

teknologi tersebut, agar dapat mewujudkan pembangunan nasional disegala bidang.

Pembangunan Indonesia pada dasarnya ditujukan untuk kemakmuran

rakyat secara menyeluruh. Pembangunan dilaksanakan secara bertahap dari tahun

ke tahun dan sebagai hasil dari perkembangan tersebut dapat terlihat dari berbagai

sektor kehidupan di lingkungan masyarakat. Pembangunan ini memberi dampak

yang semakin besar pula pada persaingan antar perusahaan. Karena persaingan

yang semakin ketat itu setiap perusahaan harus mampu mempertahankan

kelangsungan perusahaannya dan juga dituntut semakin berkembang sejalan

dengan perkembangan industri dan ekonomi tersebut. Dimana perusahaan

merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai macan tujuan. Aktivitas

didalam suatu perusahaan selalu ditunjukan untuk mencapai tujuan tersebut maka

diperlukan pengelolaan faktor-faktor produksi yang terdiri dari sumber daya alam,

sumber daya manusia, modal, bahan baku, mesin, dan teknologi.

1
2

Perusahaan harus selalu memperhatikan keterkaitan antara faktor-faktor

produksi tersebut. Dengan demikian perusahaan dituntut untuk dapat mengelola

perusahaan dengan sebaik-baiknya terutama pada bidang sumber daya manusia

agar mampu bekerja lebih baik dan efisien karena sumber daya manusia memegang

peranan penting dalam pencapaian tujuan suatu perusahaan.

Setiap individu yang menjalankan aktivitas-aktivitas didalam perusahaan,

merupakan sumber daya yang mempunyai cara berfikir, sikap, tingkah laku, dan

kebutuhan yang berbeda-beda, keadaan ini merupakan masalah yang rumit bagi

perusahaan harus memberikan perhatian khusus dalam mengelola sumber daya

manusianya sebab jika pengelolanya tidak baik maka akan timbul masalah, yaitu :

munculnya ketidakpuasan akan kondisi kerja, kurangnya semangat kerja karyawan

untuk berprestasi, tingkat absensi yang tinggi, kurangnya kedisiplinandalam

bekerja dan lain-lain. Semua masalah yang timbul ini akan berpengaruh terhadap

kelancaran aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuannya.

Salah satu cara dalam memberikan perhatian khusus dalam mengelola

sumber daya manusia yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan

proses mutasi terhadap karyawan. Pengadaan merupakan fungsi awal dari MSDM

yaitu suatu kegiatan yang berhubungan dengan proses memperoleh tenaga kerja

yang paling sesuai dengan tuntutan tugas-tugas khusus yang berhubungan dengan

perusahaan.

Tujuan mutasi ini adalah untuk menempatkan karyawan kepada posisi

yang tepat dan pekerjaan yang sesuai, untuk meningkatkan produktivitas kerja

karyawan. Setiap karyawan yang melaksanakan mutasi, diharapkan bisa


3

membangkitkan semangat kerjanya. Dengan begitu perusahaan tidak akan merasa

sia-sia dengan mengeluarkan banyak dana untuk melaksanakan kegiatan mutasi

tersebut. Dan perusahaan tidak akan mengalami kerugian, karena sumber daya

manusia yang dimilikinya sangat berkualifikasi untuk mencapai tujuan perusahaan.

Menurut H. Malayu S.P. Hasibuan (2007:102) mutasi adalah suatu

perubahan posisi/jabatan/tempat/pekerjaan yang dilakukan baik secara horizontal

(rotasi) maupun vertical (promosi/demosi) di dalam satu organisasi. Mutasi

pegawai merupakan salah satu cara yang digunakan oleh perusahaan untuk

mengembalikan semangat kerja karyawan yang mengalami penurunan setelah

melakukan pekerjaan yang sama dari waktu ke waktu. Sudah menjadi sifat manusia

memiliki rasa jenuh atau bosan bila melakukan sesuatu yang sama secara terus

menerus. Dengan adanya mutasi karyawan ini diharapkan akan mengembalikan

semangat serta motivasi baru dalam bekerja bagi karyawan karena pekerjaan yang

dihadapi berbeda dari pekerjaan yang biasanya dilakukan sehari-hari. Pelaksanaan

mutasi karyawan harus dilakukan secara matang dan hati-hati. Ada anggapan dari

sebagian karyawan mengenai mutasi adalah pelaksanaan mutasi diberikan kepada

karyawan yang memiliki kinerja rendah serta sebagai bentuk hukuman yang

diberikan karena tidak bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Padahal mutasi

karyawan diberikan pada karyawan yang sudah lama malakukan pekerjaan yang

sama dan terlihat tanda-tanda penurunan kinerja karena jenuh atau bosan dengan

pekerjaan.

Selain itu dengan mutasi karyawan juga akan terlihat kemampuan

karyawan yang tersembunyi, seperti contohnya: setelah dilakukan mutasi, ternyata


4

karyawan tersebut lebih cepat dalam menyelesaikan pekerjaannya yang baru

dibandingkan dengan pekerjaan sebelumnya, sehingga kinerjanya meningkat dan

secara otomatis berdampak pada prestasi kerjanya yang baik pada perusahaan. Hal

ini membuktikan bahwa mutasi pegawai memberikan manfaat baik bagi karyawan

itu sendiri maupun bagi perusahaan yang bersangkutan. Seorang manajer atau

atasan harus benar-benar jeli dalam memilih karyawan mana yang akan di

mutasikan serta pekerjaan yang akan dilakukannya. Hal ini harus sesuai dengan

landasan mutasi karyawan yang sudah ditentukan.

PT. Pegadaian (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

sektor keuangan Indonesia yang bergerak pada tiga lini bisnis perusahaan yaitu

pembiayaan, emas dan aneka jasa. Dengan kapasitas bisnis Pegadaian yang tersebar

di 34 Provinsi serta jumlah outlet sebanyak 4.221, Pegadaian dituntut untuk

menyediakan jumlah karyawan yang cukup dengan kemampuan terbaik guna

memberikan layanan terbaik kepada nasabah. Per 31 Desember 2018, Pegadaian

memiliki 13.059 orang karyawan. Karyawannya berperan penting bagi PT.

Pegadaian (Persero) Kanwil X Bandung untuk mendukung pencapaian tujuan.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian untuk menyusun laporan praktek kerja lapangan dengan judul:

“Tinjauan Ketentuan Mutasi Karyawan pada PT. Pegadaian (Persero)

Kantor Wilayah X Bandung”.


5

1.2 Tujuan Kerja Praktek

Tujuan Kerja Praktek ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam

menempuh jenjang S1 Program Studi Manajemen di Universitas Komputer

Indonesia serta untuk mengumpulkan informasi tentang proses pelaksanaan mutasi

karyawan pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil X Bandung, sedangkan Tujuan

Peninjauan ini adalah:

1. Untuk mengtahui proses pelaksanaan mutasi karyawan pada PT.

Pegadaian (Persero) Kanwil X Bandung.

2. Untuk mengetahui kendala - kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan

mutasi karyawan pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil X Bandung.

3. Untuk mengetahui cara mengatasi kendala-kendala dalam pelaksanaan

mutasi karyawan pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil X Bandung.

1.3 Kegunaan Kerja Praktek

Dengan dilakukan tinjauan ini maka diharapkan akan dapat mengetahui

pelaksanaan mutasi karyawan. Kegunaan Kerja Praktek ini adalah dapat

memberikan gambaran nyata penerapan yang telah diberikan selama perkuliahan

dalam praktek yang sebenarnya di lapangan. Kegunaan dari hasil Kerja Praktek

yaitu :

a) Kegunaan Operasional

1. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan dalam

menentukan arah kebijakan serta memberikan solusi (pemecahan) bagi


6

masalah-masalah yang berkaitan dalam penulisan laporan ini. Dimana

hasil tinjauan ini dapat memberikan informasi dasar yang berguna bagi

perbaikan dan pengembangan perusahaan.

2. Bagi Pihak Terkait

Penelitian ini diharapkan berguna bagi pihak-pihak terkait yang

membutuhkan informasi dari hasil penelitian ini. Memberikan gambaran

betapa pentingnya pelaksanaan mutasi karyawan yang dapat menjadi

bahan masukan bagi institusi, lembaga dan perusahaan. Serta mengungkap

masalah-masalah yang berkaitan dengan proses mutasi karyawan pada PT.

Pegadaian (Persero) Kanwil X Bandung.

b) Kegunaan Pengembangan Ilmu

1. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini dapat menjadi sarana untuk menambah pengetahuan

dan pengalaman didalam mengaplikasikan ilmu dan keterampilan,

sehingga dapat merealisasikan antara teori yang didapat diperkuliahan

dengan praktek secara langsung di lapangan mengenai proses mutasi

karyawan.

2. Bagi Pihak Lain

Hasil penelitian ini dapat berfungsi sebagai bahan pertimbangan untuk

menjawab ketidaktahuan dan dapat digunakan sebagai bahan referensi

ataupun pedoman untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.


7

1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

Dalam menyelesaikan laporan ini dimana penulis mendapatkan

pengalaman sewaktu melakukan Kerja Praktek di PT. Pegadaian (Persero) Kantor

Wilayah X Bandung pada Bagian Operational Human Capital (OHC) yang belokasi

di Jl. Pungkur No. 125, Balonggede, Kec. Regol, Kota Bandung, Jawa Barat 40252

Tlp (022) 4320737.

Kerja Praktek dilaksanakan mulai dari tanggal 6 Agustus s.d 6 September

2018, dan waktu pelaksanaan Kerja Praktek adalah :

1. Senin – Kamis, Pukul 07.30 – 16.30

2. Jum’at, Pukul 06.30 – 16.30

3. Sabtu dan Minggu, Libur

Tabel 1.1
Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
2019-2020
BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Sejarah PT Pegadaian (Persero), atau disebut juga dengan “Perusahaan”

atau “Pegadaian”, dikelompokkan dalam 2 (dua) era, yaitu era kolonial/penjajahan

dan era kemerdekaan. Dapat tergambar bahwa bisnis gadai sudah melekat sejak

lama dalam keseharian masyarakat Indonesia. Hal ini juga dapat dikaitkan dengan

tonggak sejarah Pegadaian yang berawal sejak tahun 1746 hingga berdirinya

Pegadaian Negara pertama di Sukabumi tanggal 1 April 1901.

Era Kolonial

Berdasarkan sejarah pendirian Pegadaian, terlihat bahwa bisnis gadai

memang sudah lama dikenal dalam keseharian masyarakat Indonesia, dengan

menjadi lembaga formal sejak Pemerintah Kolonial Belanda melalui pendirian

Bank Van Leening oleh Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) sebagai

lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai.

Momentum awal pendirian lembaga Pegadaian di Indonesia itu terjadi

pada tanggal 20 Agustus 1746 di Batavia. Ketika Inggris mengambil alih kekuasaan

Pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1811, Bank Van Leening dibubarkan dan

sebagai gantinya, masyarakat mendapat keleluasaan mendirikan usaha Pegadaian

sepanjang mendapat lisensi dari Pemerintah daerah setempat (liecentie stelsel).

Dalam perkembangannya, metode tersebut berdampak buruk. Pemegang lisensi

8
9

menjalankan praktik rentenir atau lintah darat yang dirasakan kurang

menguntungkan pemerintah berkuasa saat itu, yaitu Inggris.

Inggris kemudian mengganti metode liecentie stelsel pmenjadi pacth

stelsel, yaitu pendirian Pegadaian diberikan kepada masyarakat umum yang mampu

membayarkan pajak tinggi kepada pemerintah. Saat Belanda berkuasa kembali,

metode tersebut masih tetap dipertahankan dan menghasilkan dampak yang sama.

Pemegang hak banyak melakukan penyelewengan dalam menjalankan bisnisnya.

Tak ingin hal tersebut terus terjadi, Pemerintahan Hindia Belanda mencari

jalan keluar dengan menerapkan cultuurstelsel yang kajiannya mengusulkan agar

kegiatan Pegadaian ditangani oleh pemerintah dengan tujuan untuk memberikan

perlindungan dan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Kemudian,

diterbitkanlah peraturan Staatsblad (Stbl) No. 131 tanggal 12 Maret 1901 yang

mengatur bahwa usaha Pegadaian merupakan usaha monopoli pemerintah sehingga

berdirilah lembaga Pegadaian Negara pertama di Sukabumi, Jawa Barat pada

tanggal 1 April 1901. Momentum itulah yang menjadikan tanggal 1 April

diperingati sebagai hari ulang tahun Pegadaian.

Pada masa Jepang berkuasa, Gedung Kantor Pusat Jawatan Pegadaian

yang terletak di Jalan Kramat Raya 162 sempat dijadikan sebagai tempat tawanan

perang, sehingga Kantor Pusat Jawatan Pegadaian dipindahkan ke Jalan Kramat

Raya 132. Selama kekuasaan Jepang itu, tidak banyak perubahan yang terjadi, baik

dari sisi kebijakan maupun struktur organisasi Jawatan Pegadaian atau dalam

bahasa Jepang disebut Sitji Eigeikyuku. Saat itu, pimpinan jawatan dipegang oleh

Ohno-San yang berkebangsaan Jepang dan wakilnya orang pribumi, M. Saubari.


10

Era Kemerdekaan

Pada awal pemerintahan Republik Indonesia, Kantor Jawatan Pegadaian

sempat berpindah keluar Jakarta, yakni ke Karanganyar, Kebumen, Jawa Tengah

karena situasi perang yang semakin memanas. Agresi Militer Belanda kedua

memaksa Kantor Jawatan Pegadaian kembali mengalami perpindahan, yakni ke

Magelang, Jawa Tengah. Pasca perang, Kantor Jawatan Pegadaian kembali

berkantor pusat di Jakarta dan dikelola oleh Pemerintah Republik Indonesia. Sejak

dikelola Pemerintah, Pegadaian telah mengalami sejumlah pergantian status, mulai

dari Perusahaan Negara (PN) pada 1 Januari 1961, dan menjadi Perusahaan Jawatan

(PERJAN) pada tahun 1969 berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No.7 Tahun

1969.

Pegadaian Saat Ini

Pegadaian kini telah berkembang pesat menjadi perusahaan gadai milki

Pemerintah yang terbesar di Indonesia. Saat ini Perusahaan memiliki 4 (empat)

entitas anak sebagai pilar bisnis Perusahaan, yaitu PT Balai Lelang Artha Gasia

yang bergerak di bidang jasa lelang, PT Pesonna Optima Jasa yang bergerak di

bidang pelayanan jasa umum (general services), PT Pesonna Indonesia Jaya yang

bergerak di bidang pengelolaan hotel dan bisnis properti lainnya. Yang terbaru,

Perusahaan mendirikan satu entitas anak lagi, yakni PT Pegadaian Galeri Dua

Empat pada pertengahan tahun 2018, yang bergerak di bidang perdagangan emas

batangan, perdagangan perhiasan dan perdagangan batu mulia. Di samping itu,

Perusahaan juga memiliki 1 (satu) entitas asosiasi yakni PT Pefindo Biro Kredit

(PBK) yang bergerak di bidang biro kredit swasta.


11

Seiring dengan perkembangan Perusahaan, saat ini Pegadaian telah

tersebar di hampir seluruh Indonesia. Per 31 Desember 2018, tercatat Perusahaan

telah memiliki 12 Kantor Wilayah, 59 Kantor Area, dan 4.221 outlet yang terdiri

dari 642 Kantor Cabang dan 3.579 Kantor Unit Pelayanan Cabang. Guna menjaring

kaum milenial, Pegadaian pun telah membangun gerai bernama The Gade Coffee

& Gold sebagai bentuk kepedulian Pegadaian terhadap generasi muda, yang per 31

Desember tercatat sebanyak 29 gerai telah berhasil dibangun oleh Perusahaan

meski baru 23 gerai yang beroperasi. Selain itu, Perusahaan pun terus gencar

mengajak masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan melalui Program

Pegadaian Bersih-Bersih salah satunya adalah program “Memilah Sampah

Menabung Emas” dengan mendirikan Bank sampah yang per 31 Desember 2018

jumlahnya mencapai 14 titik di beberapa kota besar Indonesia.

Perubahan Nama dan Status Pegadaian

Sejak dikelola Pemerintah Republik Indonesia, Pegadaian mengalami

beberapa kali perubahan status. Perubahan itu adalah :

1. Perusahaan Negara (PN) berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-undang (Perpu) No. 19 Tahun 1960 Jo Peraturan Pemerintah (PP)

No. 178 Tahun 1961.

2. Perusahaan Jawatan (Perjan) berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No.

7 Tahun 1969.

3. Perusahaan Umum (Perum) berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No.

10 Tahun 1990 yang diperbaharui dengan Peraturan Pemerintah (PP) No.

103 Tahun 2000.


12

4. Perusahaan Perseroan (PT Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah

(PP) No. 51 Tahun 2011.

Sebagai Perusahaan Perseroan, PT Pegadaian (Persero) didirikan dengan

Akta Pendirian No. 01 tanggal 1 April 2012 yang dibuat dihadapan Nanda Fauz

Iwan, SH., M.Kn, Notaris di Jakarta Selatan, dan kemudian disahkan berdasarkan

Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-

17525.H.01.01 tahun 2012 tanggal 4 April 2012 tentang Pengesahan Badan Hukum

Perusahaan, telah disahkan Badan Hukum Perusahaan (Persero) Pegadaian

(Persero). Akta Pendirian mengalami beberapa kali perubahan yang kemudian

diubah terakhir dengan Akta Nomor 25 tanggal 31 Mei 2018 yang dibuat di hadapan

Notaris Nanda Fauz Iwan SH., MKn., Notaris di Jakarta Selatan dan telah diterima

pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI berdasarkan

Surat Nomor: AHU-AH.01.03-0211849 tanggal 4 Juni 2018.

Tujuan Pendirian Pegadaian

Pegadaian berdiri atas dasar keinginan mulia Pemerintah untuk membantu

masyarakat luas yang membutuhkan solusi pendanaan, mencegah ijon, rentenir dan

pinjaman tidak wajar lainnya guna meningkatkan kesejahteraan rakyat kecil serta

mendukung program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional.

Dalam perjalanannya, Pegadaian saat ini tidak hanya sebagai sebuah lembaga

pembiayaan, namun telah berkembang sebagai solusi bisnis terpadu bagi

masyarakat melalui ragam produk dan layanan yang diberikan, yakni produk

pembiayaan gadai dan fidusia bagi masyarakat yang membutuhkan likuiditas

(pendanaan), produk investasi emas secara mudah dan aman bagi masyarakat yang
13

kelebihan likuiditas, serta produk aneka jasa (remittance & payment) bagi

masyarakat yang membutuhkan layanan percepatan transaksi keuangan.

Visi Misi Perusahaan

Visi

Menjadi The Most Valuable Financial Company di Indonesia dan Sebagai Agen

Inklusi Keuangan Pilihan Utama Masyarakat.

Misi

1. Memberikan manfaat dan keuntungan optimal bagi seluruh pemangku

kepentingan dengan mengembangkan bisnis inti.

2. Membangun bisnis yang lebih beragam dengan mengembangkan bisnis baru

untuk menambah proposisi nilai ke nasabah dan pemangku kepentingan.

3. Memberikan service excelence dengan fokus nasabah melalui :

 Bisnis proses yang lebih sederhana dan digital.

 Teknologi informasi yang handal dan mutakhir.

 Praktek manajemen risiko yang kokoh.

 SDM yang profesional berbudaya kinerja baik

Budaya Perusahaan

Untuk mendukung terwujudnya visi dan misi Perseroan, maka

berdasarkan Peraturan Direksi No. 114/DIR IV/2018 telah ditetapkan budaya

perusahaan yang harus selalu dipelajari, dipahami, dihayati, dan dilaksanakan oleh
14

seluruh insan Pegadaian yaitu jiwa G-Values yang terdiri dari: Integrity,

Professional, Mutual Trust, Customer Focus, dan Social Value.

Logo Perusahaan

Sumber : www.pegadaian.co.id

Gambar 2.1
Logo PT. Pegadaian (Persero)

Logo Pegadaian terdiri dari 2 (dua) komponen, yakni gambar tiga

lingkaran yang bersinggungan dan kata “Pegadaian”. Secara garis besar logo

Pegadaian menggambarkan proses perjalanan sebuah institusi jasa gadai sejak

berdiri dan berkembang sesuai proses transformasi hingga menjadi perusahaan

multi produk yang menjadi solusi keuangan yang berpegang pada landasan

nilainilai kolaborasi, transparansi, dan kepercayaan.

Gambar tiga lingkaran merepresentasikan tiga inti layanan Pegadaian

yakni Bisnis Pembiayaan, Bisnis Emas, dan Aneka Jasa. Gambar timbangan

bermakna kejujuran dan keadilan. Sedangkan warna hijau melambangkan

keteduhan serta senantiasa tumbuh berkembang dalam membantu masyarakat

meningkatkan kesejahteraannya. Kata “Pegadaian” yang ditulis dengan huruf kecil

bermakna sikap rendah hati, tulus, dan senantiasa ramah dalam melayani

masyarakat Indonesia.
15

2.2 Struktur Organisasi

Setiap perusahaan pada umumnya mempunyai struktur organisasi.

Penyusunan struktur organisasi merupakan langkah awal dalam memulai

pelaksanaan kegiatan perusahaan dengan kata lain penyusunan struktur organisasi

adalah langkah terencana dalam suatu perusahaan untuk melaksanakan fungsi

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Pengertian yang

jelas tentang struktur organisasi dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut:

a. Struktur organisasi dapat diartikan sebagai kerangka kerja formal

organisasi yang dengan kerangka kerja itu tugas-tugas pekerjaan dibagi-

bagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan (Robbins dan Coulter,

2007:284).

b. Struktur organisasi didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal

dengan mana organisasi dikelola (Handoko, 2003:169).

c. Struktur organisasi adalah pola formal mengelompokkan orang dan

pekerjaan (Gibson et all, 2002:9).

d. Struktur organisasi yaitu menggambarkan tipe organisasi,

pendepartemenan organisasi, kedudukan dan jenis wewenang pejabat,

bidang dan hubungan pekerjaan, garis perintah dan tanggungjawab,

rentang kendali dan sistem pimpinan organisasi (Hasibuan, 2004:128).

Dari beberapa definisi tersebut dapat diketahui bahwa struktur organisasi

adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada

suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk

mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan


16

kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan

aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus

menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa. Struktur organisasi

PT. Pegadaian (Persero) Kanwil X Bandung terdiri dari empat manajer. Adapun

struktur organisasi nya adalah sebagai berikut :

Sumber : Humas Pegadaian Kanwil X Bandung

Gambar 2.2
Struktur Organisasi PT. Pegadaian (Persero) Kanwil X Bandung

2.3 Deskripsi Jabatan

a. Pemimpin Wilayah

Tugas dan wewenang pemimpin wilayah adalah :

1. Merencenakan, mengorganisasi, mengintegrasikan, menyelenggarakan,

melakukan monitoring, pengawasan, dan evaluasi atas seluruh kegiatan

kerja di wilayah, serta membantu fungsi-fungsi kantor pusat seusai dengan


17

kewenangan yang dilimpahkan Direksi untuk mencapai tujuan

perusahaan.

2. Menjalankan fungsi Ragional Chief Executive Officer (Regiional CEO)

sesuai kewenangan yang diberikan oleh Direksi.

3. Bertanggung jawab dan menyakini bahwa strategi dan kebijakan kantor

pusat untuk kantor wilayah dapat diimplementasikan dengan baik, efektif,

dan optimal.

b. Inspektur Wilayah

Tugas dan wewenang inspektur wilayah adalah :

1. Mengkoordinasikan penyusunan rencana dan program pemeriksaan

berdasarkan pedoman pemeriksaaan agar pelaksanaan berjalan dengan

efektif dan efisien

2. Menyiapkan laporan kepala kantor wilayah atas tindakan lanjut hasil

temuan SPI dan pemeriksaan extern dalam rangka menyelesaikan hasil

temuan pemeriksaan

3. Mengkoordinasikan pelaksanaan kunjungan kerja pemeriksaan di

cabangnya sesuai dengan pedoman pekerjaan dalam rangka mengamankan

asset perusahaan

4. Menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas inspektorat

wilayah sebagi bahan penyusunan program kerja tahun berikutnya.

c. Deputy Operasional

Tugas dan wewenang deputy operasional adalah :

1. Merencanakan, mengorganisasi, mengintegrasikan, menyelenggarakan,

melakukan monitoring , pengawasan, evaluasi, serta membantu tugas dan


18

tanggung jawab Pimpinan Wilayah dalam bidang supporting dan

operasional pada lingkup pengelolaan human capital, keuangan, logistik,

legal, humas dan protokoler.

2. Membantu efekktivitas Pimpinan Wilayah dalam fungsi pengelolaan dan

operasional kantor wilayah sebagai Ragional Chief Executive Officer

(Regional CEO).

3. Meykini, memastikan, dan mengealikan operasional dan supporting kantor

cabang berjalan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada para

nasabah.

d. Manager Operasional Human Capital

Tugas dan wewenang manager operational human capital adalah :

1. Merencanakan, mengorganisasi, mengintegrasikan, menyelenggarakan,

melakukan monitoring, pengawasan, evaluasi, dan taggung jawab

pengelolaan operasional sumber daya manusia, hubungan industrial dan

implemantasi budaya perusahaan di kantor wilayah sesuai dengan ruang

lingkup Manager Operasional Human Capital di kantor wilayah.

2. Melaksanakan operasional fungsi human capital dan hubungan industrial

(man power planning, recruitment, people development, performance

appraisal, compensation and benefit, talent management, and retentiom),

sesuai dengan kewenangan dan ruang lingkup bidang tugasnya.

e. Assistant Manager Operasional Human Capital

Tugas dan wewenang assistant manager operational human capital

wilayah adalah :
19

1. Membantu dan menyiapkan perencenaan, pengorganisasian, integrasi,

penyelenggaraan, monitoring, pengawasan, dan evaluasi yang berkaitan

dengan operasional harian bidang human capital dan hubungan industrial

di kantor wilayah.

2. Membantu dan menyiapkan data dan laporan yang diperlukan oleh

Manager Operasional Human Capital untuk mendukung efektivitas

pengelolaan operasional bidang human capital di kantor wilayah. Ruang

lingkup Assistant Manager Operasional Human Capital di kantor wilayah.

f. Assistant Manager Pengembangan, Pendidikan Dan Pelatihan

Tugas dan wewenang assistant manager pengembangan, pendidikan dan

pelatihan adalah :

1. Membantu dan menyiapkan perencenaan, pengorganisasian, integrasi,

penyelenggaraan, monitoring, pengawasan, dan evaluasi yang berkaitan

dengan operasional harian pengembangan kapabilitas dan proses mutasi,

promosi, dan demosi karyawan di kantor wilayah.

2. Membantu dan menyiapkan data laporan yang diperlukan oleh Manager

untuk mendukung efektivitas pengelolaan operasional bidang pendidikan

dan pelatihan di kantor wilayah sesuai dengan ruang lingkup Assistent

Manager Pengembangan & Pendidikan dan Pelatihan di kantor wilayah.

g. Assistant Manager Budaya Kerja dan Pelayanan

Tugas dan wewenang assistant manager budaya kerja dan pelayanan

adalah :
20

1. Membantu dan menyiapkan perencenaan, pengorganisasian, integrasi,

penyelenggaraan, monitoring, pengawasan, dan evaluasi yang berkaitan

dengan budaya kerja dan pelayanan di kantor wilayah

2. Membantu dan menyiapkan data laporan yang diperlukan oleh Manager

untuk mendukung efektivitas pengelolaan operasional implementasi

budaya kerja di kantor wilayah.

h. Manager Keuangan

Tugas dan wewenang manager keuangan adalah :

1. Merencanakan, mengorganisasi, mengintegrasikan, menyelenggarakan,

melakukan monitoring , pengawasan, evaluasi, dan taggung jawab

pengelolaan operasional akuntansi, keuangan, perasuransian, dan

operasional teknologi informasi di kantor wilayah sesuai dengan fungsi

dan ruang lingkup Manager Keuangan di kantor wilayah

2. Melaksanakan operasional fungsi pengelolaan akuntansi, keuangan, dan

operasional teknologi informasi sesuuai kewenangan (termasuk

didalamnya mengelola sistem cash management dan fungsi-fungsi maker,

checker, dan validasi transaksi keuangan).

i. Assistant Manager Tresuri dan Akuntansi

Tugas dan wewenang assistant manager tresuri dan adalah :

1. Membantu dan menyiapkan perencenaan, pengorganisasian, integrasi,

penyelenggaraan, monitoring, pengawasan, dan evaluasi yang berkaitan

dengan operasional bidang akuntansi dan keuangan di kantor wilayah


21

2. Menyiapkan data laporan yang diperlukan oleh Manager untuk

mendukung efektivitas pengelolaan operasional bidang akuntansi dan

tresuri di kantor wilayah.

j. Assistant Manager Budget & Planning

Tugas dan wewenang assistant manager budget & planning adalah :

1. Membantu menyiapkan data laporan yang diperlukan oleh Manager untuk

mendukung efektivitas pengelolaan operasional bidang perencanaan dan

penganggaran di kantor wilayah.

2. Membantu dan menyiapkan perencenaan, pengorganisasian, integrasi,

penyelenggaraan, monitoring, pengawasan, dan evaluasi yang berkaitan

dengan operasional bidang perencanaan dan penganggaran di kantor

wilayah.

k. Manager Logistik

Tugas dan wewenang manager logistik adalah :

1. Merencanakan, mengorganisasi, mengintegrasikan, menyelenggarakan,

melakukan monitoring, pengawasan, evaluasi, dan taggung jawab

pengelolaan operasional logistik, pengadaan barang dan jasa, mengelola

stok barang inventaris kantor dan pengelolaan operasional tenaga kerja

outsouring (Khusus office boy dan security) di kantor wilayah.

l. Assistant Manager Procurement, Perlengkapan & Pengelolaan Outsourcing

Tugas dan wewenang assistant manager procurement, perlengkapan &

pengelolaan outsourcing adalah :

1. Merencanakan, mengorganisasi, mengintegrasikan, menyelenggarakan,

melakukan monitoring, pengawasan, evaluasi, dan bertaggung jawab pada


22

pengelolaan pengadaan barang dan jasa, serta pengelolaan ketersediaan

perlengkapan kantor untuk mendukung kelancaran operasional unit kerja

kantor area, kantor cabang, unit pelayanan cabang dan kantor unit

pelayanan cabang syariah.

m. Manager Business Analyst

Tugas dan wewenang manager business analyst adalah :

1. Memberikan kajian dan pemetaan atas pengembangan bisnis perusahaan

termasuk kajian mengenai pembukaan, relokasi atau penutupan kantor

cabang di kantor wilayah berdasarkan potensi wilayah.

2. Merencanakan, mengorganisasi, mengintegrasikan, menyelenggarakan,

melakukan monitoring , pengawasan, evaluasi, dan taggung jawab analisa

kinerja seluruh unit kerja di kantor wilayah dan berperan sebagai business

analyst yang memberikan kajian mengenai pengembangan bisnis sesuai

potensi daerah.

3. Mengoordinasi dan menyelenggarakan performance review untuk

memastikan target kinerja keuangan dan pelaksaan inisiatif strategis sesuai

RKAP dilaksanakan dengan baik sesuai jadwal.

4. Menyusun konep kajian yang terkait dengan bidang manajemen resiko dan

complience, potensi kenaikan Non Performing Loan (NPL), eksekusi

penyelesaian NPL melalui desc collection and field collection, dan

memberikan review atas laporan Harga Pasar Setempat (HPS) sebelum

persetujuan dari pejabat berwenang


23

5. Merencanakan, mengorganisasi, mengintegrasikan, menyelenggarakan,

melakukan monitoring , pengawasan, evaluasi, dan taggung jawab mengenai

implementasi program kerja kinerja PKBL dan CSR.

n. Assistant Manager Business Analysist & Kinerja

Tugas dan wewenang assistant manager business analyst & kinerja adalah:

1. Membantu Manager dalam menyiapkan perencanaan, mengorganisasi

melakukan integrasi, penyelenggaraan, monitoring, pengawasan, dan

evaluasi yang berkaitan dengan kegiatan analisa pencapaian kinerja

seluruh unit kerja di bawah koordinasinya

2. Membantu Manager dalam menyiapkan data yang diperlukan untuk

digunakan sebagai bahan ajar pengembanagan bisnis sesuai potensi darah,

fungsi dan ruang lingkup pekerjaannya.

o. Assistant Manager Jaringan dan Distribusi Emas

Tugas dan wewenang assistant manager dan distribusi emas adalah :

1. Membantu Manager dalam menyiapkan data yang diperlukan untuk

digunakan sebagai bahan kajian pengembangan bisnis sesuai potensi

daerah.

2. Membantu Manager dalam menyiapkan perencanaan, mengorganisasi

melakukan integrasi, penyelenggaraan, monitoring, pengawasan, dan

evaluasi yang berkaitan pengembangan jaringan kantor cabang,

standarisasi peralatan dan infrastruktur outlet dibawah koordinasinya.

3. Membantu Manager mengoordinasikan pengelolaan fisik logam mulia dari

pengambilan, administrasi, sampai dengan pendistribusian bersama

dengan kantor area atau kantor cabang.


24

p. Assistant Manager Program Kemitraan, Bina Lingkungan & CSR

Tugas dan wewenang assistant manager program kemitraan, bina

lingkungan & CSR adalah :

1. Merencanakan, menyelenggarakan, melakukan proses, monitoring dan

evaluasi pelaksanaan pekerjaan dalam pengelolaan Program Kemitraan &

Bina Lingkungan (PKBL) dan corporate Social Resposibilty (CSR) (Dana

Kepedulian Sosial (DKS) dan Dana Kebijakan Umat (DKU) sesuai

ketentuan dan kebijakan yang ditetapkan kantor pusat.

q. Legal Officer

Tugas dan wewenang legal officer adalah :

1. Merencanakan, menyelenggarakan, melakukan monitoring, dan evaluasi

pelaksanaan pekerjaan bidang hukum (advokasi pemberian advice, legal

drafting, pengurusan ijin, dan kajian hukum) di kantor wilayah.

r. Assistant Manager Hubungan Masyarakat

Tugas dan wewenang assistant manager hubungan masyarakat adalah :

1. Merencenakan, menyelenggarakan, melakukan monitoring, dan evaluasi

peleksanaan kegiatan kehumasan dan protokol di kantor wilayah, kantor

area, kantor cabang, kantor unit pelayanan cabang, kantor unit pelayanan

cabang syariah dalam ruang lingkup bidang Hubung Masyarakat (Humas)

dan Protokoler di kantor wilayah.

s. Assistant Manager Pengamanan Korporasi

Tugas dan wewenang assistant manager pengamanan korporasi adalah :


25

1. Merencanakan, mengorganisasi, menyelenggarakan, melakukan

monitoring, pengawasan evaluasi dan tanggung jawab pengelolaan

operasional di bidang pengamanan korporasi di kantor wilayah

t. Assistant Manager Pengelola Aset

Tugas dan wewenang assistant manager pengelola aset adalah :

1. Merencanakan, mengorganisasi, menyelenggarakan, melakukan

monitoring, pengawasan, evaluasi, dan bertanggung jawab pada

pengelolaan aset tetap, bangunan kantor, bagunan rumah, dinas, bangunan

gudang, dan bangunan lainnya yang dimiliki perusahaan yang berlokasi di

unit kerja kantor wilayah, kantor area, kantor cabang, kantor unit

pelayanan cabang dan kantor unit pelayanan cabang syariah.

2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan

Produk Pegadaian diawali dari layanan gadai yang memberikan nilai

kolaborasi kepercayaan, dan transparansi. Produk layanan yang dioperasikan

Pegadaian guna memberi solusi kebutuhan masyarakat, dipetakan menjadi 3 (tiga)

inti layanan yaitu pembiayaan, emas, dan aneka jasa, serta 5 (lima) lini bisnis yaitu

gadai, kredit mikro fidusia, syariah, perdagangan emas dan bisnis jasa lainnya.

Pegadaian memiliki produk atau jasa unggulan sebagai berikut :

1. Bisnis Gadai

a. Pegadaian KCA (Kredit Cepat Aman)

Pegadaian KCA atau kredit cepat aman merupakan pemberian pinjaman

berdasarkan hukum gadai dengan prosedur pelayanan yang mudah, cepat


26

dan aman. Barang jaminan yang menjadi agunan meliputi perhiasan

emas/permata, logam mulia, kendaraan bermotor, elektronik, kain, dan alat

rumah tangga lainnya. Kredit yang diberikan mulai dari Rp50.000 dengan

pengenaan sewa modal maksimum 1,20% (dari uang pinjaman) per 15 hari

dengan jangka waktu kredit maksimum 4 (empat) bulan, tetapi dapat

diperpanjang dengan cara mengangsur ataupun mengulang gadai, serta

dapat dilunasi sewaktu-waktu dengan perhitungan bunga proporsional

selama masa pinjaman.

b. Pegadaian Krasida (Kredit Angsuran Sistem Gadai)

Pegadaian krasida adalah kredit angsuran bulanan untuk keperluan

konsumtif dan produktif dengan jaminan emas.

Pemberian pinjaman berdasarkan hukum gadai dengan sistem pelunasan

secara angsuran tiap bulan. Jangka waktu yang diberikan mulai 6 (enam)

bulan hingga 36 bulan, dimana kredit dapat dilunasi sewaktu-waktu

dengan pemberian diskon sewa modal. Tarif sewa modal ditetapkan sesuai

dengan jangka waktu kredit dengan nilai maksimal 1,4% per bulan flat.

2. Bisnis Kredit Mikro Fidusia

a. Pegadaian Kreasi (Kredit Angsuran Sistem Fidusia)

Pegadaian Kreasi merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha

mikro-kecil untuk pengembangan usaha dengan skema penjaminan secara

fidusia (jaminan berupa BPKB dan pada wilayah tertentu dapat berupa

kios atau lapak tempat usaha). Pengembalian pinjaman dilakukan melalui


27

angsuran per bulan dalam jangka waktu kredit 12 hingga 36 bulan. Tarif

sewa modal yang dibebankan kepada nasabah sebesar 1% per bulan flat.

b. Pegadaian Kresna (Kredit Serba Guna)

Pegadaian Kresna atau Kredit Serba Guna merupakan pemberian pinjaman

yang dikhususkan kepada karyawan tetap maupun karyawan outsourcing

guna pemenuhan keperluan investasi maupun serba guna (konsumtif)

dengan pengembalian secara angsuran dalam jangka waktu 1 (satu) tahun

hingga maksimum 10 tahun (untuk kebutuhan serba guna) dan maksimum

15 tahun (untuk kebutuhan investasi). Khusus Kresna untuk kebutuhan

investasi, wajib menyerahkan jaminan berupa sertifikat, BPKB, atau

logam mulia.

3. Bisnis Syariah

a. Pegadaian Rahn

Sistem gadai berprinsip Syariah yang diberikan kepada semua golongan

nasabah, baik untuk kebutuhan konsumtif maupun kebutuhan produktif.

Rahn merupakan solusi terpercaya untuk mendapatkan pinjaman secara

syar’i, mudah, cepat, dan aman. Untuk mendapatkan kredit nasabah hanya

perlu membawa identitas (KTP/SIM/Paspor) dan agunan berupa perhiasan

emas, emas batangan, berlian terikat perhiasan, mobil, sepeda motor,

laptop, handphone, dan barang elektronik lainnya. Pinjaman yang

diberikan mulai dari Rp50.000,- dengan pengenaan biaya pemeliharaan

(mu’nah) mulai 0,45% (dari taksiran) per 10 hari dengan jangka waktu
28

kredit maksimum 120 Hari, dan dapat diperpanjang dengan cara

mengangsur ataupun mengulang gadai, serta dapat dilunasi sewaktu waktu

dengan perhitungan mu’nah proporsional selama masa pinjaman.

b. Pegadaian Arrum (Ar Rahn untuk Usaha Mikro/Kecil)

Pembiayaan Syariah bagi pengusaha mikro, kecil, dan menengah untuk

menggunakan skema angsuran bulanan dengan jaminan BPKB dan Emas

dan bisa dilunasi sewaktu-waktu.

Pada Arrum Mikro, kendaraan tetap pada pemiliknya sehingga dapat

digunakan untuk mendukung usaha, tarif Mu’nah Pemeliharaan sebesar

0,7% per bulan flat dari Harga Kendaraan dengan jangka waktu

pembiayaan 12, 18, 24, 36 hingga 48 bulan.

Pada Arrum Emas, jaminan emas disimpan di Pegadaian tarif Mu’nah

Pemeliharaan sebesar 0,95% per bulan flat dari Taksiran Barang Jaminan

(Emas) dengan jangka waktu pembiayaan 12, 18, 24, 36 bulan.

Pada Arrum Haji, jaminan emas serta bekas pendaftaran haji disimpan di

Pegadaian. Tarif Mu’nah Pemeliharaan sebesar 0,95% per bulan flat dari

Taksiran Barang Jaminan (Emas + berkas pendaftaran haji) dengan jangka

waktu pembiayaan 12, 18, 24, 36, 48 dan 60 bulan.

c. Pegadaian Amanah

Pembiayaan yang diperuntukkan guna pembelian/kepemilikan kendaraan

bermotor baru atau bekas pakai sesuai dengan prinsip Syariah kepada
29

karyawan, pengusaha UMKM serta Profesional Dokter, Bidan dan

Notaris. Jangka waktu angsuran 12, 18, 24, 36 bulan untuk sepeda motor

dan 12, 18, 24, 36, 48, dan 60 bulan untuk mobil dengan tarif mu’nah 0,9%

per bulan flat dari harga kendaraan.

4. Bisnis Emas (Angsuran dan Tunai)

a. Pegadaian MULIA

Pegadaian MULIA merupakan penyediaan sarana investasi emas bagi

masyarakat melalui pembiayaan kepemilikan logam mulia secara angsuran

dalam jangka waktu tertentu. Logam mulia yang ditawarkan berlogo PT

Antam maupun logo PT Pegadaian dengan ukuran mulai dari 5 (lima)

gram, 10 gram, 25 gram, 50 gram, 100 gram, 250 gram, hingga 1 (satu)

kilogram.

b. Pegadaian Galeri 24

Penyediaan sarana investasi emas bagi masyarakat melalui penyediaan

emas logam mulia secara tunai dengan ragam pecahan/satuan keping mulai

dari 1 (satu) gram.

c. Tabungan Emas Pegadaian

Penyediaan layanan jual, beli dan titip emas logam mulia secara ritel mulai

dari pecahan 0,01 gram, dimana pembelian emas tersebut dicatat dalam

suatu rekening tabungan emas. Fisik emas dapat dicetak apabila akumulasi

emas yang ditabung minimal mencapai 5 (lima) gram.


30

5. Aneka Jasa Lainnya

a. Pegadaian Properti

Bisnis properti Pegadaian dengan mengoptimalkan aset-aset strategis yang

dimiliki melalui persewaan gedung guna berbagai keperluan (acara

pernikahan, reuni, rapat, seminar, dan lain-lain), sewa menyewa ruko,

penyediaan lahan untuk kegiatan ekonomi kerakyatan (pasar bersih

Pegadaian), dan bisnis hotel pada 9 (sembilan) lokasi di seluruh Indonesia.

b. Pegadaian MPO (Multi Pembayaran Online)

Layanan transaksi keuangan bagi masyarakat untuk mempermudah dalam

melakukan berbagai aktivitas pembayaran, diantaranya pembayaran

listrik, telpon, air, angsuran kendaraan, pembelian pulsa, token listrik, serta

tiket kereta api.

c. Jasa Taksiran

Layanan yang diberikan kepada masyarakat yang ingin mengetahui

karatase, kualitas, serta taksiran harga perhiasan, emas dan berlian baik

untuk keperluan investasi atau keperluan bisnis.

d. Jasa Titipan

Pemberian pelayanan kepada masyarakat yang ingin menitipkan barang-

barang atau surat berharga yang dimiliki dengan keamanan terjamin dan

tariff kompetitif. Media penyimpanan berupa khazanah/strong room

maupun Safe Deposit Box.


31

e. Pegadaian KUCICA (Kiriman Uang Cara Instan, Cepat dan Aman)

Layanan pengiriman dan penerimaan uang lingkup dalam negeri maupun

luar negeri bekerja sama dengan beberapa vendor melalui sistem online di

seluruh outlet.

f. Pegadaian G-Lab

Layanan pemeriksaan batu mulia meliputi identifikasi spesies dan varitas,

treatments, serta inclusion mapping sebagai identitas bagi batu permata

yang dinyatakan dalam memo dan sertifikat dengan biaya terjangkau.

Pegadaian G-Lab juga menawarkan kursus gemologi guna mengetahui

teknik identifikasi dan penilaian kualitas batu mulia.


BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Pelaksanaan kerja praktek bertujuan untuk memberikan pengenalan

kepada penulis mengenai kinerja dan aktivitas-aktivitas yang terjadi di dalam

perusahaan khususnya di bagian keuangan sebagai bahan perbandingan antara teori

yang diperoleh di perkuliahan dengan pengaplikasiannya di lapangan.

Praktikan melaksanakan Kerja Praktek di PT. Pegadaian (Persero) Kanwil

X Bandung, Jl. Pungkur No.125, Kota Bandung, Jawa Barat. Dalam bidang

pelaksanaan Kerja Praktek ini penulis di tempatkan pada bagian Operational

Human Capital. Divisi ini merupakan divisi yang bertanggung jawab mengenai

pengelolaan sumber daya manusia yang ada di PT. Pegadaian (Persero) Kanwil X.

Menurut Chatzkel, dalam bukunya Human Capital: The Rules of

Engagement are Changing, Lifelong Learning in Europe yang terbit di tahun 2004,

Human Capital adalah upaya mengelola dan mengembangkan sumber daya

manusia untuk mencapai tingkat terpenting yang lebih tinggi secara kinerja. Dalam

pengertian tersebut bukan berarti bahwa Human Capital dalam sebuah perusahaan

menyamakan posisi antara manusia dengan mesin yang sama-sama merupakan aset

berharga. Akan tetapi, lebih kepada peningkatan karyawan dalam pengambilan

keputusan yang memfokuskan pada pembangunan sumber daya manusia melalui

training dan pelatihan-pelatihan dalam peningkatan mutu organisasi perusahaan.

32
33

Divisi Operational Human Capital PT. Pegadaian (Persero) Kanwil X

Bandung memiliki tugas dalam perencanaan, pengorganisasian, pengintegritasan,

penyelenggaraan, pelaksanaan monitoring, pengawasan, evaluasi, dan taggung

jawab pengelolaan operasional sumber daya manusia, melaksanakan operasional

fungsi human capital dan hubungan industrial (man power planning, recruitment,

people development, performance appraisal, compensation and benefit, talent

management, and retentiom) serta implemantasi budaya perusahaan di kantor

wilayah. Dan untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut, Divisi Operational

Human Capital memiliki dua sub bidang yaitu Bidang Pengembangan, Pendidikan

& Pelatihan dan Bidang Budaya Kerja dan Pelayanan.

Bidang Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan memiliki tugas

perencenaan, pengorganisasian, integrasi, penyelenggaraan, monitoring,

pengawasan, dan evaluasi yang berkaitan dengan operasional harian pengembangan

kapabilitas dan proses mutasi, promosi, dan demosi karyawan di kantor wilayah.

Serta menyiapkan data laporan yang diperlukan untuk mendukung efektivitas

pengelolaan operasional bidang pendidikan dan pelatihan di kantor wilayah.

Bidang Budaya Kerja & Pelayanan memiliki tugas menyiapkan

perencenaan, pengorganisasian, integrasi, penyelenggaraan, monitoring,

pengawasan, dan evaluasi yang berkaitan dengan budaya kerja dan pelayanan di

kantor wilayah. Serta menyiapkan data laporan yang diperlukan untuk mendukung

efektivitas pengelolaan operasional implementasi budaya kerja di kantor wilayah.

Proses pelaksanaan mutasi merupakan tanggung jawab bidang

pengembangan, pendidikan dan pelatihan. Mutasi termasuk dalam fungsi


34

pengembangan karyawan, karena tujuannya untuk meningkatkan efisiensi dan

efektivitas kerja dalam perusahaan. Mengacu pada Perjanjian Kerja Bersama (PKB)

PT. Pegadaian (Persero), sesuai dengan definisi nya mutasi adalah perubahan

posisi/jabatan/tempat/pekerjaan yang dilakukan baik secara horizontal maupun

vertikal di dalam suatu organisasi, mutasi memiliki tiga bentuk yaitu promosi,

rotasi, dan demosi.

Promosi adalah perubahan posisi/jabatan/tempat/pekerjaan yang

dilakukan secara vertikal ke grade yang lebih tinggi. Rotasi adalah perubahan

posisi/jabatan/tempat/pekerjaan yang dilakukan dalam grade yang sama. Demosi

adalah perubahan posisi/jabatan/tempat/pekerjaan yang dilakukan secara vertikal

ke grade yang lebih rendah.

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Santoso Sastropoetro (1982:183), mengemukakan bahwa pelaksanaan

diartikan sebagai suatu usaha atau kegiatan tertentu yang dilakukan untuk

mewujudkan rencana atau program dalam kenyataannya. Oleh karena itu berdasar

pada spesialisasi praktikan yaitu manajemen sumber daya manusia, teknis

pelaksanaan pada kerja praktek ini praktikan ditempatkan di Bagian Operational

Human Capital (OHC) dengan tujuan untuk memperoleh informasi tentang

prosedur-prosedur yang ada pada Bagian OHC. Dalam pelaksanaannya, praktikan

tertarik pada salah satu tugas di bagian OHC yaitu tentang pengelolaan dan prosedur

mengenai mutasi karyawan pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil X Bandung.

Sebelum melaksanakan atau mempraktekan kerja praktek tersebut, pembimbing

mengarahkan terlebih dahulu sebelum memberikan tugas kepada penulis. Adapun


35

teknis kegiatan yang penulis lakukan selama melaksanakan kerja praktek adalah

sebagai berikut :

a. Pengenalan Perusahaan

Aktivitas pertama yang dilakukan adalah pengenalan mengenai profil

perusahaan, struktur perusahaan serta fungsi dan kewenangannya, ruangan kerja

setiap divisi dan budaya kerja yang ada di PT. Pegadaian (Persero) Kanwil X

Bandung. Penjelasan mengenai struktur organisasi dan aspek kegiatan perusahan

sudah tertera di BAB II laporan kerja praktek.

b. Meregistrasi Surat

Meregistrasi Surat Otorisasi Anggaran (SOA) yang telah dibukukan

sebelumnya dengan mencatat ke dalam buku agenda Registrasi SOA 2019

berdasarkan tanggal registrasi dan uraian yang tertera pada surat tersebut.

c. Mengantar Surat

Setelah meregistrasi Surat Otorisasi Anggan (SOA), selanjutnya diantar ke

Deputy Operasional untuk disetujui. Setelah disetujui, maka berkas SOA

dikembalikkan kebagian yang mengirimkan SOA ke OHC.

d. Melakukan Pengarsipan

Berkas yang di arsip seperti tembusan Surat Otorisasi Anggaaran (SOA)

untuk bagian OHC, yang sudah dipisahkan dari bagian-bagian yang mengirimkan

SOA ke OHC.
36

e. Mengoperasikan Microsoft Office (Ms.Excel dan Ms.Word)

Setiap pekerjaan kantor dalam perusahaaan tidak pernah lepas pada penggunaan

Microsft office yaitu pada Ms.Word dan Ms.Excel. Menngunakan Ms.Word pada

saat membuat surat - surat seperti surat nota dinas, permohonan modal kerja, dsb.

Menggunakan Ms.Excel pada saat menginput data dengan menggunakan rumus,

membuat laporan keuangan dan perhitungan-perhitungan lainnya.

f. Mengoperasikan Aplikasi Perusahaan

PT.Pegadaian (Persero) Kanwil X Bandung, mengguanakan aplikasi

perusahaan yang bisa digunakan untuk semua karyawan PT. Peadaian (Persero)

yaitu aplikasi Management Informating System (MIS), dimana aplikasi ini adalah

database perusahaan baik dari pusat maupun kantor cabang, aplikasi ini membantu

untuk pencarian data dan penginputan data.

3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

a. Pelaksanaan mutasi karyawan pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil

X Bandung

Berdasarkan ketentuan yang tertuang pada lembar Perjanjian Kerja

Bersama Karyawan PT. Pegadaian (Persero), alasan dilakukannya mutasi adalah :

1. Kepentingan perusahaan

a. Penyegaran karyawan, yaitu mutasi karyawan untuk menghindari

kejenuhan karena sudah lama bertugas di satu unit kerja / posisi, dan

berlaku untuk semua grade.


37

b. Pengembangan karyawan, yaitu mutasi karyawan untuk penambahan

wawasan, pengetahuan dan pengalaman dalam rangka pengkaderan untuk

diberi tanggung jawab yang lebih besar.

c. Restrukturisasi perusahaan, yaitu mutasi karyawan sehubungan dengan

adanya perubahan organisasi yang mengharuskan adanya reposisi demi

efektivitas dan efisiensi.

d. Tugas belajar, yaitu mutasi karyawan yang disebabkan karyawan

ditugaskan untuk melanjutkan pendidikan atas biaya perusahaan.

e. Benturan kepentingan, yaitu mutasi yang harus dilakukan untuk

menghindari benturan kepentingan yang akan berpotensi menimbulkan

permasalahan. Karyawan yang memiliki benturan kepentingan dan

memiliki hubungan keluarga, pertalian darah secara langsung (ayah, ibu,

kakak dan adik) yang melaksanakan tugas dalam satu garis komando, baik

secara vertical maupun horizontal, harus dimutasikan.

f. Peningkatan produktivitas karyawan, yaitu mutasi yang dilakukan dalam

rangka meningkatkan produktifitas karyawan.

g. Kebutuhan formasi, yaitu mutasi yang dilakukan untuk memenuhi formasi

yang ada di perusahaan.

h. Penghargaan prestasi kerja, yaitu mutasi yang dilakukan untuk

memberikan motivasi agar karyawan mau berupaya meningkatkan spirit

kerja untuk mencapai karir yang lebih tinggi.

i. Memudahkan proses pemeriksaan pelanggaran dan/atau menyelesaikan

permasalahan yang timbul akibat pelanggaran yang dilakukan, yaitu

mutasi yang dilakukan dalam rangka memudahkan proses pemeriksaan


38

pelanggaran dan/atau dalam rangka memperlancar proses penanganan atau

penyelesaian atas permasalahan yang dialami perusahaan sebagai akibat

pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan.

j. Dampak atas sanksi surat peringatan yaitu mutasi yang dilakukan dalam

rangka pembinaan terhadap karyawan yang mendapatkan surat peringatan.

2. Permohonan karyawan

a. Mutasi karena mengikuti pindah suami, yaitu mutasi karyawan karena

mengikuti suami yang bekerja di instansi/badan usaha/lembaga lain.

Selama menjadi karyawan diberikan kesempatan 2 (dua) kali mutasi

karena mengikuti suami dan bersedia pindah dengan biaya sendiri.

b. Mutasi karna menderita sakit, yaitu menderita sakit berat dan kronis

dimana di tempat kerja yang bersangkutan tidak terdapat rumah sakit yang

memiliki fasilitas dokter spesialis maupun sarana pendukung pengobatan

dan perawatan.

Mutasi karyawan karena permohonan sendiri hanya dapat disetujui,

apanila formasi tersedia atau jika tempat yang dituju tidak tersedia formasi

setingkat, karyawan bersedia berdasarkan pernyataan tertulis untuk

menduduki grade yang lebih rendah.

b. Kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan mutasi karyawan

pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil X Bandung

Dalam proses pelaksanaan mutasi karyawan tidak selamanya berjalan

lancar, adakalanya terdapat kendala-kendala seperti :

1. Adanya karywan yang sedang menjalani hukuman disiplin karyawan


39

2. Adanya formasi jabatan dan formasi tenaga kerja yang kosong karena

karyawan sebelumnya berhenti (pensiun atau meninggal dunia) dan

dimutasikan ke jabatan lain.

3. Tidak tersedianya formasi jabatan atau formasi tenaga kerja di unit yang

dituju bagi karyawan yang mengajukan mutasi atas permintaan sendiri.

c. Cara mengatasi kendala-kendala dalam pelaksanaan mutasi

karyawan pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil X Bandung

Cara mengatasi kendala-kendala dalam pelaksanaan mutasi karyawan

adalah sebagai berikut :

1. Bagian Operational Human Capital yang bertanggung jawab atas

pengelolaan SDM akan memberikan mentoring dan coselling atau

memberikan surat peringatan/teguran atau bahkan sanksi sesuai dengan

keputusan direksi.

2. Memastikan bahwa formasi jabatan atau formasi tenaga kerja tersebut

benar-benar ksosong untuk dapat diisi oleh karyawan yang baru.

3. Memastikan bahwa formasi jabatan atau formasi tenaga kerja di unit yang

dituju benar-benar tersedia atau karyawan menunggu sampai formasi

jabatan atau formasi tenaga kerja di unit yang dituju tersedia.


BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada hasil pelaksanaan kerja praktek, maka praktikan

dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

a. Pelaksanaan mutasi berdasarkan Keputusan Direksi pada PT. Pegadaian

(Persero), mutasi bertujuan untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia

agar memberikan kontribusi maksimal bagi terciptanya tujuan perusahaan

dapat tercapai dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip persamaan dan

perlindungan hak karyawan. Pelaksanaan mutasi karyawan bisa

dilaksanakan atas dasar kepentingan perusahaan dan permohonan

karyawan.

b. Dalam proses pelaksanaan mutasi karyawan tidak selamanya berjalan

lancar, adakalanya terdapat kendala-kendala seperti : Adanya karywan

yang sedang menjalani hukuman disiplin karyawan, adanya formasi

jabatan dan formasi tenaga kerja yang kosong karena karyawan

sebelumnya berhenti (pensiun atau meninggal dunia) dan dimutasikan ke

jabatan lain, serta tidak tersedianya formasi jabatan atau formasi tenaga

kerja di unit yang dituju bagi karyawan yang mengajukan mutasi atas

permintaan sendiri.

c. Cara mengatasi kendala-kendala dalam pelaksanaan mutasi karyawan

adalah sebagai berikut : Bagian Operational Human Capital yang

bertanggung jawab atas pengelolaan SDM akan memberikan mentoring

40
41

dan coselling atau memberikan surat peringatan/teguran atau bahkan

sanksi sesuai dengan keputusan direksi, memastikan bahwa formasi

jabatan atau formasi tenaga kerja tersebut benar-benar ksosong untuk

dapat diisi oleh karyawan yang baru, memastikan bahwa formasi jabatan

atau formasi tenaga kerja di unit yang dituju benar-benar tersedia atau

karyawan menunggu sampai formasi jabatan atau formasi tenaga kerja di

unit yang dituju tersedia.

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas , maka penulis memiliki saran-saran yang

dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi perusahaan, yaitu :

a. Pelaksanaan mutasi tidak hanya dilakukan karena kebutuhan organisasi

atau perusahaan , tetapi juga memperhatikan karyawan yang memenuhi

persyaratan untuk dilakukan mutasi karyawan.

b. Formasi jabatan atau formasi tenaga kerja yang kosong apabila sedang

membutuhkan karyawan untuk mengisi jabatannya agar segera dapat

melaksanakan tugas-tugas pekerjaan sesuai dengan pekerjaannya maka

sebelum melakukan proses mutasi atau selama proses mutasi berlangsung,

perusajaan baiknya menugaskan karyawan yang satu jalur karir jabatan

atau jabatannya setingkat dengan formasi yang kosong untuk sementara

mengerjakan tugas-tugasnya sampai proses mutasi selesai.


DAFTAR PUSTAKA

Chatzkel, JL. (2004). Human Capital: The rules of engagement are changing,
Lifelong Learning in Europe, p. 139.

Hasibuan, M. S. P. (2008). Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan


Produkivitas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

https://www.pegadaian.co.id

LinovHR, Admin. (2019). Artikel : Tugas Human Capital Management.

Lembar Perjanijian Kerja Bersama PT. Pegadaian (Persero)

Santoso, Sastropoetro. (1982). Pengertian Pelaksanaan. UI Press. Jakarta.

42

Anda mungkin juga menyukai