Anda di halaman 1dari 8

Circular Economy

Widhyanto Muttaqien
Konsep
 Boulding, Kenneth (1966) membandingkan
‘open economy’ dengan input produksi
yang tak terbatas dan sisa/limbah produksi
yang percuma dengan ‘closed economy’
dimana input dan sisa/limbah produksi
dijadikan bagian dari produksi barang dan
jasa >>> tidak dikeluarkan menjadi limbah
 Linear >>> industri ke tempat
pembuangan sampah (lingkungan menjadi
tempat pembuangan sampah saja)
Konsep
 Dari linear ke circular (David Pearce and
Kerry Turner, 1989) menekankan
kecenderungan ekonomi yang boros dan
tidak ramah lingkungan dengan tendensi
tidak pernah memikirkan recycle
 Perkembangan selanjutnya cradle to cradle,
industrial sustainability, sustainable
production and consumption
Felix Preston and Johanna Lehne dalam A wider circle? The Circular Economy in Developing Countries, 2018

Memperlama penggunaan Perubahan penggunaan dan


Menambah fungsi penggunaan model bisnis
Mengurangi dampak lingkungan
pada produk ke-1

Distribusi
Desain dan Akhir dari
Input dan
manufaktur produk ke-1
Penggunaan
Perbaikan
Reduce (Repair)
Replace
Pakai Ulang
Lompatan
(Reuse)
melalui
tambahan
Remanufacture Siklus
penggunaan

Recycle
(Daur ulang)
Peluang
 Dulu, desain produk ‘untuk diperbaiki
kembali’ sekarang ‘rusak buang’
 Penggunaan reuse dan recycle terbuka,
Cina, India, dan Taiwan melakuakn strategi
remanufacturing >>> Indonesia lewat
merek Advance? Sisa pabrik tekstil
digunakan untuk berbagai kebutuhan?
 Mencipta lapangan kerja
 Membuat ‘link’ lapangan kerja informa’
pada pengelolaan sampah menjadi formal
VISI

Transformasi Sampah Menjadi


Energi, Input Produksi, dan
Kreasi Kriya
Tawaran Creata
1. Mendiseminasikan dan mensosialisasikan program Jakarta
Zero Waste
2. Membuat percontohan pengelolaan jelantah di salah satu ruas
jalan yang menyediakan wisata kuliner untuk ditransformasi
menjadi energi baru dan terbarukan
3. Membuat percontohan pengelolaan Zero Waste School
(termasuk pengelolaan makanan sampah para pedagang di
sekitar sekolah)
4. Pengelolaan sampah secara kolektif di tingkat komunitas:
Bank Sampah (warga), dunia usaha, dan Pemda
5. Mengembangkan model bisnis (ruang , media promosi dan
pemasaran hasil kreasi daur ulang berbasis T.I)
Diskusi

Anda mungkin juga menyukai