Anda di halaman 1dari 25

DOKUMEN RINGKASAN KINERJA

PENGELOLAAN LINGKUNGAN
PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING
INDONESIA KARAWANG

Profil Perusahaan
Jenis Kegiatan : Industri Komponen dan
Pembuatan/Perakitan
Kendaraan Bermotor Roda
Empat (Stamping, Welding,
Painting, Assembling)
Diresmikan : Tahun 2000
Kapasitas : 250.000 Unit/Tahun
Pemegang
: Astra (5%) & Toyota
Saham Japan - TMC (95%)
Alamat : Jl. Permata Raya Lot DD-1
KIIC Kecamatan Telukjambe
Timur, Kabupaten Karawang,
Jabar
Produk : Mobil Penumpang
Merk Toyota
Target Pasar : Domestik & ekspor

70 NE
Toyota mengekspor
Toyota Indonesia
1971 pertama kali berdiri
(CBU, Component, GA
Service Part, Tool) RA
Kijang Generasi
1977 Pertama

PT. Multi Astra


1982 Produksi Mesin Pertama

Export CBU
1987 Pertama

TMMIN Karawang Plant #1


2000 Production started

2004
TMMIN sebagai Global
Production Base
Berkontribusi >70%
total Ekspor Otomotif Indonesia

Visi Perusahaan
Menjadi industri otomotif yang terbaik
dan fleksibel di Asia Pasifik dan terbaik
di Indonesia
Dokumen Ringkasan Kerja Pengelolaan Lingkungan
2 PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
Karawang Plant

INNOVASI TMMIN

KEUNGGULAN PT. TMMIN- KARAWANG PLANT


Innovasi PT. TMMIN -Karawang
b. Inovasi Produk Ramah Lingkungan
Sebagai Toyota Sustainable Plant

a. Green Process adalah proses produksi yg - bebas dari bahan kimia berbahaya
menggunakan teknologi ramah lingkungan. (11 SoC Free & emisi produk yang berstandar
- Water Based Paint Technology Euro 3).
(Mengurangi pemakaian tiner sebesar 90%) c. Inovasi Pengembangan Supplier (Suppliers
- RTO (Regenerative Thermal Oxidizer) Environment Development).
Keistimewaan
(Mengurangi emisi GRK)
a. Pencapaian most admired company
- Solar Cell di proses produksi
menjadikan TMMIN sebagai perusahaan
(Setara dengan 20.000 watt) yang terdepan dan eco friendly sebagai
- wind turbin (renewable energy) pelopor biodiversity dan sustainable plant.
(Setara dengan 1.000 watt) b. Salah satu pilot Sustainable Plant Toyota
- Danau Pemanfaatan Air Hujan di Asia Pasific, yang memiliki konsep
(kapasitas 5000 M3) Monozukuri Harmony with Nature
dimana proses bisnisnya menerapkan
- Zero Landfill
(Pemilahan dan daur ulang sampah).

nilai-nilai Toyota Way dan ramah

lingkungan, mulai dari Green Supply


Chain, Eco Friendly Process yang
Danau Pemanfaatan Air Hujan menerapkan Low CO2 Emission
Wind Turbin untuk penerangan

Pencapaian Penghargaan
3

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN


Komitmen PT TMMIN dalam pengelolaan Pemantauan lingkungan dilakukan sesuai peraturan
lingkungan Disahkan oleh pucuk pimpinan dan dan ketentuan dalam dokumen lingkungan
diketahui oleh seluruh internal perusahaan dan mengikuti Standar baku mutu dan frekuensi
eksternal. Seluruh kegiatan perusahaan (PT. pengukuran. Standar baku mutu yang diacu untuk:
TMMIN Karawang Plant) telah diidentifikasi 1. Air limbah mengacu KIIC estate regulation
secara menyeluruh dan ditijau secara berkala (1x/ exhibit 6.0
tahun ) atau bila terjadi perubahan kegiatan atau 2. Pengendalian Pencemaran Udara mengacu
proses. Aspek regulasi yang diidentifikasi dan KIIC estate regulation exhibit 7.0
menjadi acuan penaatan dalam pengukuran dan
pengelolaan lingkungan. 3. Pengelolaan LB3 mengacu Permen LHK PP
101 Tahun 2014
Program penaatan proper sudah menjadi
Perusahaan telah melakukan audit internal pada
KPI perusahaan sehingga hal-hal yang
19 - 21 Januari 2016 dengan 79 temuan yang
menjadi kekurangan dari hasil sementara
telah diperbaiki, dan dari badan sertifikasi ISO
telah dikomunikasikan kepada direktur plant
14001 dilaksanakan pada 21 - 24 Maret 2016.
dan penanggung jawab harian (MR). untuk
Hasil external Audit TMMIN Karawang Plant
mendapatkan arahan dalam pemenuhannya.
masih direkomendasikan tetap mempertahankan
Program pelatihan karyawan telah menjadi KPI
Sertifikat ISO 14001 sampai dengan 22 Maret
perusahaan sebesar 2% dari total hari kerja (245
tahun 2018.
hari). Dalam pengelolaan lingkungan diprioritaskan
pada training Sistem Manajemen Lingkungan,
Audit ISO 14001, dan program sertifikasi personel
seperti ahli pengelolaan air, udara dan LB3. Untuk
karyawan baru diadakan training awareness pada
saat masuk kerja. Training ini juga diberlakukan
kepada kotraktor yang bekerja di TMMIN.
Untuk peningkatan kesiapsiagaan perusahaan
melakukan simulasi tanggap darurat baik dalam
tumpahan bahan B3 dan LB3 kepada team Pasukan
Gawat Darurat (PGD) yang dilaksanakan secara
berkala. Pada tahun 2015-2016 dilaksanakan
Training PGD di Dodik Bela Negara Lembang,
Bandung Jawa Barat pada 27 - 28 Februari 2016
dgn melibatkan 175 personel.
Untuk mengevaluasi konsistensi dalam pengelolaan
telah sesuai standar dan peraturan perusahaan telah
melakukan audit internal pada 19 - 21 Januari 2016
dengan 79 temuan yang telah diperbaiki, dan dari
badan sertifikasi ISO 14001 dilaksanakan pada
21 - 24 Maret 2016 Hasil external Audit TMMIN
Karawang Plant masih direkomendasikan tetap
mempertahankan Sertifikat ISO 14001 sampai
dengan 22 Maret Tahun 2018.
Dokumen Ringkasan Kerja Pengelolaan Lingkungan
4 PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
Karawang Plant

EFISIENSI ENERGI
EFISIENSI ENERGI
1. Kebijakan Efisiensi Energi
Dengan semakin terbatasnya sumber energi dimasa yang akan datang dan pentingnya pelestarian
lingkungan, PT. TMMIN - Karawang Plant mengembangkan strategi untuk mengurangi pemakaian
energi secara berkelanjutan melalui aktivitas Efisiensi Energi dan Konservasi Energi. Strategi
tersebut tertuang didalam komitmen Kebijakan Efisiensi Energi yang telah ditandatangani oleh
Direktur Plant.
Untuk menjamin implementasi kebijakan energi, perusahaan telah memiliki Manager Energi dan
didukung struktur organisasi dengan sumber daya manusia yang kompeten. Selain itu perusahan juga
menyediakan anggaran untuk peningkatan efisiensi penggunaan energi. Untuk memastikan efisiensi
energi berjalan sesuai target, perusahaan secara rutin melaksanakan audit energi oleh pihak internal
dan eksternal.
2. Status
Selama periode tahun 2015 - 2016 (s/d Juni), Rp
total konsumsi energi PT. TMMIN - Karawang
Plant adalah sebesar 458.312 GJ yang terdiri 1.290 Mil
dari listrik (56%), solar (1%) dan gas alam Investasi
(43%). Mayoritas pemakaian energi adalah untuk Grafik lingkar dibuat lebih Energi
keperluan produksi sebesar 450.238 GJ (99,4%) jelas angkanya.
dan sisanya untuk keperluan non produksi 8.074 Semua graqfik hijau dari
GJ (0,6%) . Total penghematan energi selama status
tahun 2015 2016 ( s/d juni) sebesar 40.106 GJ
(8,8%) dari total pemakaian energi.

52%
listrik

1% solar

47%
gas alam

Grafik Konsumsi
Sumber Energi

Data konsumsi dan rasio efisiensi energi PT. TMMIN Karawang Plant :
Jenis
Energi Pemakaian Energi Satuan
2011 2012 2013 2014 2015 2016 - Juni
Produksi GJ 179.387 201.622 172.565 183.936 179,417 59,990
Listrik
Non Produksi GJ 9.241 5.589 6.825 7.843 7,453 62,108,
Produksi GJ 114.908 137.306 136.983 257.464 158, 872 46,640
Gas Alam
Non Produksi GJ - - - - - -
Produksi GJ 14.354 4.222 3.289 3.722 4,392 927
Solar
Non Produksi GJ - - - - - -
Produksi GJ 308.649 343.150 312.837 445.122 342,681 107,557
Total
Non Produksi GJ 9.241 5.589 6.825 7.843 7,453 621
Total Pemakaian Energi (a) GJ 317.890 348.739 319.662 452.965 458.312
Penghematan Energi (b) GJ 18,470 25,098 27,800 30,508 40.106
Ratio Efisiensi -> R = b/a % 5,8% 7,2% 8,7% 6,7% 8,8%
5

3. Adisionalitas Penghematan Energi


Penilaian Kewajiban Yang Diatur Dalam Peraturan
Setiap perusahaan wajib melakukan konservasi energi sesuai dengan PP No. 70 tahun 2009 tentang
konservasi energi, namun tidak ada peraturan penggunaan suatu metode tertentu pada program
konservasi/ efisiensi energi yang dilakukan. Sehingga metode efisiensi energi dengan menggunakan
teknologi SCADA (Supervisory Control and Data Acqusition) yang berfungsi sebagai mesin
monitoring dan analisa data penggunaan energi. Sistem ini tidak dalam rangka untuk memenuhi
kewajiban di dalam peraturan. .
Penilaian Praktek Umum
Kontrol penggunaan energi dengan sistem SCADA akan mendapatkan potensi penghematan
energi yang lebih akurat (real time) di sisi supply and demand yang akan mengurangi pemborosan
pemakaian energi.
Status Investasi
Pelaksanaan program implementasi sistem SCADA memerlukan biaya investasi yang sangat tinggi,
yakni sebesar Rp 1 Milyar.

Sistem Kontrol Konsumsi Energi (Implementasi SCADA)


Sistem Komunikasi Data Energi Visualisasi Konsumsi Energi

Wiring
Cable

Display CPU+System Transfer Data Sensor/Equipment

Substation
Gas/Diesel
Ind. Water
Boller Manfaat
DI Water Monitoring pola konsumsi energi suatu mesin
Compressor Mengetahui tingkat konsumsi energi secara real time
WWT Membantu dalam analisa dan peengambilan keputusan
Water air Compressed Electric Chiller untuk penghematan energi
Fuel Electric Steam
C/Tower

4. Inovasi Penghematan Energi


Program/ Aspek Turbin Boiler
Inovasi
Inovasi yang dilakukan Konversi Energi Angin Menjadi Energi Listrik Pemanfaatan Gas Buang dari Emisi Oven ED
Penambahan Pemasangan economizer untuk
Pemasangan turbin angin
Komponen menangkap gas buang dari oven ED
Perubahan Pengaturan ulang jaringan listrik Pengaturan ulang jaringan sistem
Dimensi
Subsistem lampu penerangan pada ruang storage pemanas menuju degreasing
Desain
Tidak menggunakan sumber
Steam pemanas untuk degreasing 100% tidak lagi
Perubahan Sistem listrik dari PLN melainkan
dari boiler melainkan dari sisa uap panas oven ED
menggunakan sumber listrik dari turbin angin
Penentuan jumlah lampu
Dimensi Pengembangan penerangan yang dapat di suplai en- Penginstalan heat exchanger dari gas buang oven ED
Pengguna ergi listrik dari turbin angin
Penerimaan Penghematan biaya penggunaan listrik Penghematan penggunaan listrik untuk boiler
Perubahan dalam Kualitas pencahayaan pada ruang
Temperatur air memenuhi standard
Dimensi pelayanan produk storage memenuhi standard
Produk / Dengan kualitas pencahayaan yang masih
Servis Perubahan dalam
memenuhi standard tidak mengganggu Kualitas degreasing memenuhi standard
rantai nilai
aktivitas operator di ruang storage
Dokumen Ringkasan Kerja Pengelolaan Lingkungan
6 PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
Karawang Plant

5. Hasil Absolut
Hasil absolut penghematan energi di PT. TMMIN Karawang Plant periode 2010 2015 :

40.000
35.000
Listrik (Mwh)
30.000 Gas (M3)
25.000
20.000
15.000
10.000
5.000
2010 2011 2012 2013 2014 2015-2016
(Juni)

Aktivitas penghematan energi di PT. TMMIN Karawang Plant periode 2012 2016 (Juni) :
7

6. Intensitas
6.1 Intensitas Pemakaian Energi Per Produk
Selama periode tahun 2009 2016 (s/d juni) PT. TMMIN Karawang Plant melalui aktivitas
penghematan energi telah berhasil menurunkan konsumsi energi per satuan unit
produksi sebesar 55.8% ( 5.3 GJ/Unit menjadi 3.2 GJ/Unit).
Tahun
Komponen Satuan
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 - juni

Produk Mobil (a) Unit 60.498 119.253 121.836 155.186 142.482 140.143 151,807

Listrik GJ 140.478 181.942 188.625 212.960 185.187 183.937 186,870 60,611

Natural Gas GJ 118.195 130.499 114.908 137.306 136.983 153.649 158,872 46,640
Solar GJ 7.629,6 11.810,2 14.354,2 4.221,9 3.289,1 3.722 4,392 927
Total Energi (b) GJ 326,801 443,504 439,726 509,674 467,941 481,451 458,312
Intensitas Energi (a/b) GJ/Unit 5,40 3,72 3,61 3,28 3,28 3,44 3,02

6.2 Benchmarking
GJ/Unit Benchmarking Energi Status per: Juni 2016
PT TMMIN - Karawang
5,0 3,68
2,85 2,99
4,0 2,44 2,75 2,79 2,80 2,81 2,81
2,44
3,0

2,0

1,0

0,0
TMMIN TKM TMP TMMMS TMMF TMV TFTM ASSB TDB TMMBC
(Indonesia) (India) (Philipine) (USA) (France) (Vietnam) (China) (Malaysia) (Brazil) (Mexico)

Sumber TMC Japan

Berdasarkan benchmarking yang dilakukan oleh pihak Toyota Motor Company Japan (TMC)
dengan total Toyota Affiliate seluruh dunia. Tingkat Intensitas Konsumsi Energi PT TMMIN
Karawang Plant berada pada posisi no 1 di Asia Pasifik dan no 1 di Dunia.

PENURUNAN EMISI
PENURUNAN EMISI
1. Kebijakan Penurunan Emisi
PT. TMMIN Karawang Plant memiliki kebijakan penurunan emisi diantaranya :
1. Memelihara peralatan pengendali sumber emisi agar tetap memenuhi Baku Mutu Emisi;
2. Meningkatkan efisiensi pemakaian energi yang digunakan dalam proses produksi dan
pendukung & sistem transportasi logistik untuk menurunkan emisi gas rumah kaca;

% % % Ton CO2
/Unit
Ton
CO2 Rp
41 76 67 0.043 56.486 1.097 Mil
Rasio Efisiensi Rasio Efisiensi Rasio Efisiensi Benchmarking Penurunan Gas Manfaat
Beban Emisi gas Beban Emisi gas Beban Emisi Emisi CO2 Rumah Kaca Penurunan
SO2 NO2 Dust (CO2) Emisi Gas CO2
Dokumen Ringkasan Kerja Pengelolaan Lingkungan
8 PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
Karawang Plant

2. Status
1. Emisi Gas Konvensional
Tahun
No. Penurunan Emisi Satuan
2011 2012 2013 2014 2015 2016 (Juni)
1. Jumlah Produksi Unit 115,192 115,111 146,577 145,660 143,367 42740

Business As Usual (Besaran emisi yang dihasilkan sebelum melakukan kegiatan penurunan
SO2 Ton 2.41 3.25 3.07 3.05 2.55 0,7
NO2 Ton 3.55 4.78 4.52 4.49 3.54 1,00
2.
Dust/Partikulat Ton 1.38 1.85 1.75 1.74 1.72 0,43
Total Business As Usual Ton 7.33 9.87 9.33 9.77 7.81 2,13

Beban Emisi Absolut (Besaran emisi yang dihasilkan sesungguhnya)


3. SO2 Ton 2.41 3.30 2.13 2.12 1.50 0,45
NO2 Ton 3.55 4.45 4.39 4.24 3.35 0,95
Dust/Partikulat Ton 1.38 1.39 1.36 1.29 1.77 0,32
Total Beban Emisi Absiolut Ton 7.33 9.15 7.88 7.65 6.12 1,72

Indeks Beban Emisi


4. SO2 Ton/ Unit 0.000021 0.000021 0.000015 0.000015 0.000010 0,000003
NO2 Ton/ Unit 0.000031 0.000029 0.000030 0.000029 0.000023 0,000007
Dust/Partikulat Ton/ Unit 0.000012 0.000009 0.000009 0.000009 0.000009 0,000002
Total Indeks Beban Emisi Ton/ Unit 0.000064 0.000059 0.000054 0.000053 0.000043 0,000012

Reduksi Beban Absolut


5. SO2 Ton 0.000 0.058 0.938 0.925 1.045 0,271
NO2 Ton 0.000 0.329 0.122 0.247 0.195 0,080
Dust/Partikulat Ton 0.000 0.457 0.389 0.450 0.444 0,137
Reduksi Beban Absiolut Ton 0.000 0.728 1.449 1.622 1.684 0,488
Peningkatan Reduksi Beban Emisi % 0% 7% 16% 18% 28% 14%
Absiolut

Rasio Efisiensi BEban Emisi


6. SO2 % 0.00% -1.79% 30.59% 30.36% 41.02% 35,69%
NO2 % 0.00% 6.89% 2.70% 5.51% 5.51% 5,51%
Dust/Partikulat % 0.00% 24.69% 22.24% 25.89% 25.89% 25,89%
Efisiensi Beban Emisi Absolut % 0.00% 30% 56% 62% 72t% 67%

2. Emisi Gas Rumah Kaca (GRK)


Tahun
Jenis Energi Unit Satuan
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Produksi MwH 37153 48382 49830 56006 47935 51093 49838 16663
Pendukung/Office MwH 1869 2157 2567 3150 3506 3506 4240 172
Listrik
Total Energilistrik MwH 39022 50539 52397 59156 51441 51441 54078 16835
Total energi listrik Ton CO2 14894,6 19290,9 19999,8 22579,7 19635 19635 20642 6426
Produksi Ton CO2 5920 5883 5067 6209 6463 6463 11486 4945
Natural Gas
Utilitas/pendukung Ton CO2 - - - - - - - -
Produksi Ton CO2 709 671 1020 437 221 221 301 64
Solar
Utilitas/pendukung Ton CO2 - - - - - - -
Total Pemakaina Energi Ton CO2 21524 25845 26087 29226 26319 27563 32429 11435
Bussiness as usual Ton CO2 21524 42427 43346 55211 50691 49875 49988 20834
9

Catatan (*) Business as usual adalah besaran energi yang digunakan sebelum melakukan efisiensi.

3. Emisi Gas Bahan Perusak Ozon (BPO)


PT. TMMIN Karawang Plant telah mengurangi BPO melalui aktivitas :
a. Substitusi bahan pendingin (refrigerant) dan APAR dengan menggunakan bahan Non-
CFC dan sudah diimplementasikan 100% diseluruh area.
b. Mengurangi bahan VOC (Volatile Organic Compound) yang timbul dari aktivitas
pengecatan, berikut data tahunan untuk aktivitas pengurangan VOC :
Tahun
Penurunan Emisi Satuan
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah Produksi Unit 115192 155111 146577 145660 143367 42740

Jumlah VOC (Volatile Organic Compound0 Yang Dihasilkan dari Proses Pengecatan
Proses ED Gr/M2 1,94 1,97 2,13 1,77 2,08 1,83
Proses Sealing Gr/M2 1,03 1,08 1,02 1,05 1,13 1,86
Proses Primer Gr/M2 6,37 6,64 7,12 7,4 7,28 6,42
Proses Top Coat Solid Gr/M2 3,09 3,32 3,17 3,06 3,03 3,76
Proses Top Coat Base Gr/M2 24,5 22,17 20,46 17,95 17,49 17,54
Proses Top Coat Clear Gr/M2 8,31 7,42 6,85 6,51 6,49 6,32
Other Gr/M2 0,08 0,11 0,11 0,23 0,21 0,2
Proses Cleaning - Thinner Gr/M2 2,14 3,86 3,36 2,97 2,57 2,2
Total VOC Gr/M2 47,5 46,6 44,2 43,9 42,57 40,13
Target VOC Gr/M2 50 47,5 46,5 44 43 42,5
Penurunan VOC % 0% 2% 7% 5% 3% 6%

PT. TMMIN Karawang Plant selama 2011 2016 telah menurunkan emisi Bahan Perusak
Ozon (BPO) 38% dari penggunaan Organic Solvent/VOC dan 100% menggunakan bahan
Non-CFC.
a. Adisionalitas
Program Penurunan Emisi CO2 dari Logistik Transportasi Produk Kendaraan
Program / Aspek Pengaturan ulang tata letak palet pada Modifikasi ukuran cube Kontainer Hi-Cube
Inovasi truk
Penurunan emisi CO2 dengan Pengurangan ritasi truk dengan menambahkan
Inovasi yang dilakukan penignkatan efisiensi Truk ukuran cube untuk Konatiner Hi-Cube
Penambahan Menambahkan separator dalam truk Modifikasi ukuran cube
Komponen
Dimensi Desain Perubahan Perubahan tata letak palet pada truk RS Perubahan ukuran palet yang digunakan
Subsistem 28 dan jenis palet pada truk IS13
Perubahan Sistem Penambahan destinasi truk RS28 dan IS13 Penambahan jumlah unit barang yang dikirim
Pengembangan Pengaturan ulang jadwal pengiriman Modifikasi ukuran cube dilakukan oleh tim
untuk truk RS28 dan IS13 logistic
Dimensi Pengguna Penerimaan Barang yang dikirim lebih banyak dengan Dengan jumalh pengiriman barang yang lebih
jumlah ritasi yang berkurang 8 rut/ hari banyak dapat mengurangi jumlah ritasi sopir
menjadi 6 rit/ hari
Perubahan dalam Barang dapat diterima lebih cepat oleh Dengan jumlah pengiriman barang yang lebih
pelayanan produk si penerima barang dan jam kerja sopir banyak dapat mengurangi jumlah ritasi sopir
Dimensi Produk / Servis lebih efektif
Perubahan dalam Mengurangi konsumsi bahan bakar truk Mengurangi konsumsi bahan bakar truk dengan
rantai nilai dengan pengurangan jumlah ritasi pengurangan jumlah ritasi
Dokumen Ringkasan Kerja Pengelolaan Lingkungan
10 PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
Karawang Plant

Pengaturan ulang tata letak palet pada truk Penguraian ritasi truk dengan menambah ukuran
Cube untuk container Hi-Cube

b. Hasil absolut kegiatan penurunan emisi


Hasil absolut kegiatan penurunan emisi PT. TMMIN Karawang Plant adalah
Kegiatan Efisiensi Anggaran Hasil Absolut Manfaat
No. Sat.
Pemakaian Air (Rpx1.000) 2012 2013 2014 2015 2016 Juni (Rpx1.000)

Mengurangi pemakaian compressor non


1 - 7281,4 7281,4 7281,4 7281,4 7281,4 Ton CO2 119.227
produksi
Menghilangkan pemakaian energi listrik
2 390.000 - 7806,1 7806,1 7806,1 7806,1 Ton CO2 252.139
dengan kinetik dan solr cell
Mengurangi pemakaian listrik Utility dan
3 - - - 7846,1 7846,1 7846,1 Ton CO2 105.922
Produksi
Memasang inverter pada cooling tower
4 50.000 - - 1561,0 1561,0 1561,0 Ton CO2 21.073
utility

5 install air dryer paper desicant 75.000 - - 417,4 417,4 417,4 Ton CO2 5.635

6 Solar Cell 20.000 watt 500.000 - - - - 1076,0 Ton CO2 4.842


7 Mengurangi kebocoran udara - - - - - 339,2 Ton CO2 1.526
Mengurangi konsumsi energi tetap
8 - - - - - 201,0 Ton CO2 905
compressor

Total Hasil Absolut 7.281 15.087 24.912 26.528 Ton 511.269


24.912

c. Intensitas Emisi
Intensitas Emisi PT. TMMIN Karawang Plant adalah :
Tahun
No Penurunan Emisi Satuan
2011 2012 2013 2014 2015 2016
1 Jumlah Produksi Unit 115192 155111 146,577 14566 143367 42740

Business As Usual (Besaran Emisi yang dihasilkan sebelum melakukan kegiatan penurunan
SO2 Ton 2,41 3,25 3,07 3,05 2,55 0,7
2 NO2 Ton 3,55 4,78 4,52 4,49 3,54 1,00
Dust/Partikulat Ton 1,38 1,85 1,75 1,74 1,72 0,43
Total Business As Usual Ton 7,33 9,87 9,33 9,27 7,81 2,13

Beban Emisi Absolut (Besaran emisi yang dihasilkan sesungguhnya)


SO2 Ton 2,41 3,3 2,13 2,12 1,5 0,45
3 NO2 Ton 3,55 4,45 4,39 4,24 3,35 0,95
Dust/Partikulat Ton 1,38 1,39 1,36 1,29 1,27 0,32
Total Beban Emisi Absolut Ton 7,33 9,15 7,88 7,65 6,12 1,72

PT. TMMIN Karawang Plant telah menurunkan indeks beban emisi sebesar 15% dari
tahun 2010 hingga 2016.
11

d. Benchmarking
Telah dilakukan perbandingan kinerja efisiensi oleh pihak eksternal Toyota Motor Corporation
- Japan, dengan industri sejenis dimana PT. TMMIN-Karawang Plant berada di peringkat ke 1
terbaik di Asia Pasifik dan ke 3 di Dunia.

0,70 Status per: Juli 2016


Benchmarking CO2 0,63
0,60 0,59
Karawang Plant 0,53
0,47
0,50 0,43
0,40
0,37 0,38
0,40
0,28 0,30
0,25
0,30 0,21
0,18
0,17
0,20 0,10
0,10
0,00
TMMF TDB TMMIN TMT/SR TASA TMT/BP ASSB TMMBC IMC Kuozui TSAM TKM TMMT TDV TMUK-B
(France) (Brazil) (Indonesia) (Thailand) (Argentina) (Thailand) (Malaysia) (Mexico) (Pakistan) (Taiwan) (South Africa) (India) (Turkey) (Venezuela) (UK)

3R LIMBAH B3

3R Limbah B3
1. Status Timbulan dan 3R Limbah B3
Total Limbah B3 yang dihasilkan PT. TMMIN Karawang Plant periode 2015-2016 (Juni) sebesar
1.320 Ton dengan intensitas limbah 0,0053 Ton/Unit. Sebagai bentuk nyata komitmen perusahaan
terhadap upaya 3R limbah B3 dituangkan melalui program-program dengan total absolut program
mencapai 535,14 Ton dan rasio 3R limbah B3 terhadap total limbah adalah 40,53 %.

Ton Ton/Unit Ton % Rp


1.320 0,0053 535,14 40,53 2,091 Mil
Limbah B3 yang Intensitas Limbah Hasil Absolut 3R Rasio 3R Manfaat 3R
Dihasilkan B3 yang dihasilkan limbah B3 Limbah B3 Limbah B3
Dihasilkan

2. Adisionalitas Penurunan dan Pemanfaatan Limbah B3


Penilaian Kewajiban Yang Diatur Dalam Peraturan
Setiap perusahaan wajib melakukan pengelolaan limbah B3, sesuai dengan PP No. 74 tahun 2001 dan
101 tahun 2014, namun tidak diwajibkan penggunaan suatu metode tertentu untuk pengelolaannya.
Sehingga metode mengurangi limbah B3 tiner dan wwt sludge dengan perancangan, pembuatan
dan implementasi sistem aplikasi pengecatan mobil dengan sistem water base menggantikan sistem
solvent base dilakukan tidak dalam rangka untuk memenuhi kewajiban di dalam peraturan.
Penilaian Praktek Umum
Pada mulanya aplikasi pengecatan mobil menggunakan sistem solvent base, sehingga banyak
menggunakan material thinner dan wwt sludge yang dihasilkan tinggi. Melalui sistem aplikasi
pengecatan mobil dengan sistem water base, akan mengurangi pemakaian tiner sehingga akan
mengurangi jumlah limbah B3 tiner dan WWT sludge yang secara langsung akan mengurangi
potensi pencemaran lingkungan.
Dokumen Ringkasan Kerja Pengelolaan Lingkungan
12 PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
Karawang Plant

Status Investasi
Pelaksanaan program implementasi teknologi pengecatan mobil dengan water base memerlukan
biaya investasi yang sangat tinggi sebesar Rp 60 Milyar.
Teknologi Pengecatan Mobil

Teknologi Pengecatan Mobil Hasil Limbah Tiner Hasil Limbah Sludge IPAL

base on data awal


Solvent Paint 30% Solvent 70% Liter/Bulan Kg/Bulan
8.145 Turun 78% 38.000 Turun 80%
682 10.780

Water Base Paint 30% Water 60% Solvent 10%


Solvent Water Base Solvent Water Base

Keunggulan
Menurunkan Pemakaian tiner hingga 90%
Menurunkan Limbah tiner 78%
3. Program Inovasi Penurunan dan Pemanfaatan Limbah B3
Menurunkan limbah sludge IPAL 80%

Program 1 2
Reuse limbah tiner dengan pemasangan Mengurangi berat sludge IPAL melalui
Inovasi mesin destilasi penjemuran langsung sinar matahari
Penambahan 1 mesin destilasi tiner Penambahan pallet untuk pengeringan
Penambahan Komponen
sludge
Modifikasi instalasi proses destilasi limbah Modifikasi atap untuk mempermudah
Perubahan Subsistem
tiner sistem penjemuran sludge
Dimensi Desain Pemilihan desain yang dapat mengurangi Pemilihan desain yang efektif untuk
Perubahan Sistem
limbah B3 proses pengeringan sludge
Pengembangan Desain dilakukan oleh Utility Desain dilakukan oleh pihak Utility
Mengurangi limbah tiner sehingga Mengurangi potensi pencemaran
Penerimaan
Dimensi Pengguna mengurangi potensi pencemaran lingkungan
Pemakaian tiner & Limbah B3 tiner Mengurangi proses dorong saat proses
Perubahan dalam
berkurang sehingga berpengaruh ke pengeringan
Domensi Produk/ Servis Pengembangan Produk
pengurangan proses pengolahan limbah
Perubahan dalam Rantai Nilai Kualitas produk memenuhi standard mutu Kondisi sludge IPAL kering

4. Hasil Absolut
Hasil Absolut penurunan dan pemanfaatan limbah B3 periode 2011 2016 :
Hasil Absolut
Kegiatan Efisiensi Anggaran Manfaat
No. 2015-2016 Satuan
Pemakaian Air (Rpx1.000) 2011 2012 2013 2014 (Rpx1.000)
Juni
Daur ulang limbah tiner dengan mesin
1 1.000.000 63,38 54,94 33,06 37,18 30,00 Ton 4.231.467
destilasi
Pemanasan slugde IPAL dengan sinar
2 100.000 61,00 62,79 76,50 62,34 78,98 Ton 527.890
matahari
Install filter press untuk mengurangi
3 350.000 15,99 13,09 Ton 39.258
berat sludge IPAL
Proses pengecatan dengan water base
4 60.000.000 51,94 53,19 Ton 1.671.567
mengurangi limbah thinner 80%
Proses pengecatan dengan water base sdh termasuk
5 221,60 309,44 Ton 716.904
mengurangi sludge WWT 80% no 4
Penambahan pemanasan sludge IPAL
6 500.000 10,87 Ton 172.833
dengan sinar matahari
Penambahan pemanasan sludge IPAL
7 150.000 39,57 Ton 53.419
dengan sinar matahari
Total 3R Limbah B3 24,38 117,73 109,56 389,05 535,14 Ton
Total Limbah B3 693,07 707,45 873,13 714,83 1320,21 Ton 7.413.399
Rasio Pemanfaatan Limbah B3 17,95 16,64 12,55 54,43 40,53 %
13

5. Benchmarking Penurunan dan Pemanfaatan Limbah B3


PT TMMIN Karawang Plant melakukan benchmarking dengan Toyota Global melalui Toyota Motor
Company Japan (TMC). Berdasarkan benchmarking, PT TMMIN Karawang Plant menempati
peringkat ke 2 di Asia Pasifik dan ke 4 diantara pabrik perakitan mobil Toyota Global.
Ton/unit
-3 Data Benchmarking Intensitas
(x10 )
Limbah B3
Status ada di 10 Status per: Juni 2016 8,58
6,85 7,13
word lama 8
5,72
5,44
*ditambahkan 6 5,13
4,09
3,58
3,24
4
2
0
TABC TKM TMMF TMMIN IMC GTMC TMMT TMCA TMP TDB
(USA) (India) (France) (Indonesia) (Pakistan) (China) (Turkey) (Australia) (Philippine) (Brazil)

8,68
3R LIMBAH PADAT NON B3

3R Limbah Padat Non B3


1. Status Limbah Padat Non B3
Total limbah padat non B3 yang dihasilkan PT. TMMIN Karawang Plant pada periode 2015-2016
sebesar 23.979 Ton dengan intensitas limbah 0,00062 Ton/Unit. Sebagai bentuk nyata komitmen
perusahaan terhadap upaya 3R limbah padat non B3 dituangkan melalui program-program 3R
limbah B3 dengan total absolut program mencapai 23.858 Ton dan rasio 3R limbah padat non B3
terhadap total limbah adalah 99,4%.

Ton Ton/Unit Ton % Rp


23.979 0,00062 23.858 99,4 23,858 Mil
Limbah Padat Intensitas Limbah Hasil Absolut Rasio 3R Limbah
Manfaat 3R
Non B3 yang B3 yang dihasilkan 3R limbah Padat Padat Non B3
Limbah Non B3
Dihasilkan Dihasilkan Non B3

2. Adisionalitas 3R Limbah Padat Non B3


Penilaian Kewajiban Yang Diatur Dalam Peraturan
Setiap perusahaan wajib melakukan pengurangan dan penanganan sampah berwawasan lingkungan,
sesuai dengan Undang-undang No. 18 tahun 2008 pasal 12 ayat 1, namun tidak diwajibkan
penggunaan suatu metode tertentu untuk pengelolaannya. Sehingga pengurangan limbah padat non
B3 kertas dengan program e-Form dilakukan tidak dalam rangka untuk memenuhi kewajiban di
dalam peraturan.
Dokumen Ringkasan Kerja Pengelolaan Lingkungan
14 PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
Karawang Plant

Penilaian Praktek Umum


Program e-Form adalah proses pengajuan sampai dengan pengesahan budget, travel, car order ke pihak-pihak
terkait berbasis IT, sehingga terjadi pengurangan proses dari 6 tahap menjadi 4 tahap dengan menghilangkan
proses cetak form. Inovasi ini menjadi terobosan yang sangat kreatif karena bukan praktek umum.
Status Investasi
Pelaksanaan program implementasi e-Form memerlukan biaya sebesar Rp Sesudah
Sebelum 55.000.000
Application Form by Hard Paper Aplication Form by System

Application Form Used Form Waste User Application Form Online System

3. Program Inovasi 3R Limbah Padat Non 3B


Program 1
Pengurangan limbah padat scrap besi
Inovasi yang dilakukan dengan pengurangan bahan baku material
besi (Budomari)
Penambahan Komponen Penggantian part pada mesin stamping
Perubahan Subsistem Pembelian material besi sesuai kebutuhan
Dimensi
Pemilihan desain yang dapat mengurangi
Desain
Perubahan Sistem pemakaian material besi sesuai yang
dibutuhkan
Dimensi Pengembangan Desain dilakukan oleh Engineering
Pengguna Penerimaan Mengurangi limbah scrap besi
Dengan pengurangan luas material besi
Perubahan dalam
akan berpengaruh ke pengurangan limbah
Domensi Pengembangan Produk
scrap besi
Produk/ Servis
Perubahan dalam Rantai Kualitas produk tetap memenuhi standard
Nilai mutu

4. Hasil Absolut Pengurangan dan/atau Pemanfaatan Limbah Padat Non B3


Hasil Absolut
Kegiatan Efisiensi Anggaran Manfaat
No. 2015-2016 Sat.
Pemakaian Air (Rpx1.000) 2011 2012 2013 2014 (Rpx1.000)
Juni
1 Recycle limbah besi - 17.888 18.909 19.864 20.638 23.741 Ton 35.364.000
2 Pengurangan sampah dengan pemilahan 350.000 63,03 74,60 74,61 86,82 82,97 Ton 57.304.500
3 Program pembuatan kompos 100.000 15,00 18,00 Ton 99.000.000
Pengurangan luas material besi untuk
4 - 15,00 Ton 5.250.000
produksi
5 e-Budgeting system 55.000 0,72 Ton 25.200
Total 3R Limbah Non B3 Padat 17.951 18.984 19.939 20.740 23.858 Ton
Total Timbulan Limbah Padat Non B3 18.128 19.111 20.086 20.873 23.979 Ton 35.525.580
Rasio 3R Limbah Padat Non B3 99,1 99,3 99,3 99,3 99,40 %
15

5. Benchmarking Limbah Padat Non B3


PT TMMIN Karawang Plant melakukan benchmarking dengan Toyota Global melalui Toyota Motor
Company Japan (TMC). Berdasarkan benchmarking, PT TMMIN Karawang Plant menempati
peringkat ke 3 di Asia Pasifik dan ke 3 diantara pabrik perakitan mobil Toyota Global.

Ton/unit Data Benchmarking Limbah Non-B3


14,26 16,08
Karawang Plant
-3
(x10 )
8,85
10 8,62
Status per: Juni 2016
8
6,5
6
3,04
4 2,65
2,26
1,06
2 0,5
0,26
0
TMF TMV TMMIN TDB TASA TMMTX TMMBC TMMMS TMCA ASSB TSAM
(Philippine) (Vietnam) (Indonesia) (Brazil) (Argentina) (USA) (Mexico) (USA) (Australia) (Malaysia)(South Africa)

EFISIENSI AIR DAN PENURUNAN


BEBAN PENCEMARAN AIR
Efisiensi Air dan Penurunan Beban Pencemaran Air
1. Status 3R Air
Total konsumsi air di PT TMMIN Karawang Plant untuk proses produksi maupun untuk fasilitas
pendukung pada periode 2015 2016 (Juni) sebesar 502.467 M3 dengan intensitas pemakaian
air 2,87 M3/Unit. Sebagai bentuk nyata komitmen perusahaan terhadap upaya konservasi air
dituangkan melalui program-program konservasi air dengan total absolut program mencapai
122.430 M3 dan rasio konservasi air terhadap total konsumsi air adalah 24,37%.

M3 M3/Unit M3 % Rp
502,467 2,87 122,430 24,37 1,750 Mil
Penggunaan Air Intensitas Hasil Absolut Rasio 3R Air Manfaat 3R Air
Penggunaan Air 3R Air

2. Adisionalitas Konservasi Air


Penilaian Kewajiban Yang Diatur Dalam Peraturan
Setiap perusahaan wajib melakukan konservasi air, namun tidak diwajibkan penggunaan suatu
metode tertentu untuk pengelolaannya. Sehingga metode mengurangi pemakaian air cooling tower
dengan perancangan, pembuatan dan implementasi pemanfaatan (recycle) air kondensat sistem
AHU dilakukan tidak dalam rangka untuk memenuhi kewajiban di dalam peraturan.
Penilaian Praktek Umum
Pada mulanya kebutuhan air cooling tower dipenuhi dengan air PAM. Melalui implementasi
pemanfaatan (recycle) air kondesat dari sistem AHU akan mengurangi pemakaian air baku dari
PAM yang tidak mengurangi kinerja cooling tower. Ini merupakan salah satu aktivitas inovasi yang
bukan merupakan praktek umum.
Dokumen Ringkasan Kerja Pengelolaan Lingkungan
16 PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
Karawang Plant

Status Investasi
Pelaksanaan program implementasi pemanfaatan (recycle) air kondesat AHU untuk kebutuhan air
cooling tower membutuhkan biaya investasi Rp 3,000,000.
Inovasi: Pemanfaatan Air Kodensat AHU untuk Air Cooling Tower

Sebelum Sesudah
Air Baku Air Baku

itu PIPA
Recycle

Cool Tower AHU Cool Tower AHU

kondensat kondensat
( Recycle )
Limbah Tidak Recycle
Ke WWT Ke WWT

3. Program Inovasi Konservasi Air


Program 1 2
Inovasi yang dilakukan Penambahan kapasitas recycle air hujan dengan Mengurangi pemakaian air cooling tower
DIRAP
memperbesar volume danau air hujan dengan recycle air kondensat dari AHU
SEPE
Penambahan Perluasan volume danau air hujan Penambahan instalasi pipa air dari AHU ke MAS
Komponen cooling tower

Dimensi Desain
Perubahan Subsistem Dinding dan dasar permukaan danau disemen Modifikasi flow buangan air kondesat Ing m
dari sebelumnya tanahr
Perubahan Sistem Pemilihan desain yang dapat memaksimalkan Pemilihan desain yang efektif untuk proses
pengumpulan air hujan recycle air AHU
Pengembangan Desain dilakukan oleh Utility dan Engineering Desain dilakukan oleh pihak Utility
Dimensi
Penerimaan Meningkatkan penggunaan air dari recycle air Mengurangi air buangan kondensat dari
Pengguna
hujan proses AHU
Perubahan dalam Mengurangi konsumsi air untuk proses produksi Mengurangi konsumsi air cooling tower
Domensi Pengembangan Produk dan fasilitas penunjang tanpa mengurangi kualitas air
Produk/ Servis Perubahan dalam Kualitas air tetap memenuhi standard mutu Penurunan konsumsi air cooling tower
Rantai Nilai

4. Hasil Absolut Konservasi Air


Hasil Absolut
Kegiatan Efisiensi Anggaran Manfaat
No. 2015-2016 Satuan
Pemakaian Air (Rpx1.000) 2011 2012 2013 2014 (Rpx1.000)
Juni

5. Benchmarking
1 Konservasi Air
Mengurangi tekanan boiler di -
1.200 1.200 1.200 1.200 1.500 M3 90.090
Painting (6 Bar ke 5 Bar)
Pemanfaatan panas
buang cerobong boiler
2 50.000 3.048 3.048 3.048 3.048 3.810 M3 228.829
meningkatkan suhu air boiler
dari 40oC ke 70oC
[Painting] Reuse air tangki R2 5.000
3 9.600 9.600 9.600 12.000 M3 583.440
untuk pencucian di tangki R1
[Painting] Mengurangi waktu -
4 7.200 7.200 7.200 9.000 M3 437.580
rinsing di tangki F9 dan WR5
Recycle air pencucian DI Water
5 3.000 2.016 2.016 2.016 2.520 M3 122.522
untuk sludge pool
6 Recycle air hujan 1.000.000 6.000 6.000 45.000 M3 1.673.100
17

Hasil Absolut
Kegiatan Efisiensi Anggaran Manfaat
No. 2015-2016 Satuan
Pemakaian Air (Rpx1.000) 2011 2012 2013 2014 (Rpx1.000)
Juni
Mengurangi evaporasi air cool.
7 25.000 2.880 2.880 3.600 M3 133.848
tower dengan wind gloss
Peningkatan pemanfaatan air
8 1.500.000 34.500 M3 493.350
hujan (memperbesar danau)
Recycle air AHU untuk air 3.000
9 10.500 M3 150.150
cooling tower

PT TMMIN Karawang Plant melakukan benchmarking dengan Toyota Global melalui Toyota Motor
Company Japan (TMC). Berdasarkan benchmarking, PT TMMIN Karawang Plant menempati
peringkat ke 3 di Asia Pasifik dan ke 9 diantara pabrik perakitan mobil Toyota Global.

Status per: Juli 2016


Benchmarking Air
Karawang Plant
PIKAN M3/unit
ERTI 4
STER
3,29
2,89 2,93 3,00
2,48 2,86
3 2,41
1,96 2,15 2,15
1,78
miring 2
1
0,79

0
TMMF TDB TMMC TMMMS TFTM TMMT TMV IMC TMMIN TMT Kuozui TMMBC
(France) (Brazil) (Canada) (USA) (China) (Turkey) (Vietnam) (Pakistan) (Indonesia) (Thailand) (Taiwan) (Mexico)

PERLINDUNGAN KEANEKARAGAMAN
HAYATI
Perlindungan Keanekaragaman Hayati
Dalam rangka mewujudkan tanggung jawab perusahaan dalam bidang perlindungan keanekaragaman
hayati, maka perusahaan menjalankan proses bisnis dengan melibatkan stakeholder dan lingkungan
sekitar sebagai wujud nilai manfaat perusahaan secara sosial lingkungan. Hal ini didukung dengan
komitmen dari manajemen yang dituangkan ke dalam kebijakan tertulis tentang Perlindungan
Keanekaragaman Hayati. Disamping itu, perusahaan telah menyediakan sumber daya yang memadai
berupa anggaran, perencanaan serta bekerja sama dengan pihak terkait.
Dokumen Ringkasan Kerja Pengelolaan Lingkungan
18 PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
Karawang Plant

Perusahaan telah menetapkan struktur dan tanggung jawab. Saat ini perusahaan sedang berusaha dalam
peningkatan kompetensi personil dibidang konsevasi hayati yang berkekerja sama dengan yayasan
KEHATI dan Sahabat Pohon
Perusahaan telah melakukan program pengelolaan dan pengembangan keanekaragaman hayati yang
berkesinambungan dengan program besar penanaman 1 juta pohon, serta merealisasikan aspirasi
masyarakat Kabupaten Karawang :
1. Konservasi Mangrove dengan rehabilitasi lahan kritis abrasi di pesisir pantai.
Pantai Tanjung Baru, Pusaka Jaya - Karawang
TMMIN melakukan konservasi lahan kritis di pantai
Tanjung Baru-Karawang dimana terjadi abrasi pantai
dan hilangnya keanekaragaman hayati didaerah
tersebut. TMMIN menanam 237,000 pohon mangrove
di sepanjang kawasan pantai tersebut sekaligus
untuk meningkatkan fungsi hutan mangrove guna
mengembalikan ekosistem pantai dan pemecah ombak
untuk mencegah abrasi. Program ini dikukan dengan
kolaborasi antara Pemda Karawang, Gubernur Jabar,
Kementrian Lingkungan Hidup & Kehutanan, TMMIN
dan pemberdayaan masyarakat Desa Pusaka Jaya.
Pantai Jati Baru-Cilamaya Karawang
TMMIN juga melakukan konservasi hutan bakau dengan
menanam 230,000 pohon mangrove di sepanjang garis Selama kurun
pantai untuk mengembalikan ekosistem pantai yang waktu 2 tahun terakhir
rusak akibat abrasi. Program ini juga memberdayakan TMMIN telah menanam
masyarakat desa untuk menjaga dan merawat hutan 484.800
pohon di
mangrove, saat ini kawasan ini telah berkembang dan Kabupaten Karawang
menjadi area wisata pantai yang secara tidak langsung
meningkatkan pendapatan masyarakat. Program ini
berkolaborasi dengan KLHK, Pemda Jabar, Pemda
Karawang, serta karang taruna desa.

2. Penanaman 17,000 Pohon di Situ Cipule- Karawang


Program ini merupakan kerjasama TMMIN dengan pemerintah Kab. Karawang untuk melestarikan
flora fauna di daerah Situ Cipule. Pemilihan pohon di lokasi ini juga memberdayakan riset dari
SEAMEO Biotrop-IPB dan melibatkan masyarakat desa setempat. Saat ini, kawasan tersebut telah
menjadi Hutan Wisata, karena flora & fauna di area tersebut terjaga dan kawasan wisata yang
memiliki andil meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar.

Pohon Jumlah
Jabon 3000
Matoa 3000
Bungur 2500
Flamboyan 2500
Kayu Putih 3000
Spatodea 3000
Total 17,000
19

a. Additionalitas Program
Pelaksanaan program ini adalah komitmen perusahaan untuk berkontribusi mewujudkan
kepedulian dalam menjaga keseimbangan alam dan kelestarian ekosistem di area sekitar
perusahaan. Guna mewujudkan hal ini, perusahaan menggandeng mitra baik itu dari
Pemda Karawang, Pemprov Jabar, MenKLHK, institusi pendidikan dan masyarakat desa,
sehingga program yang dilakukan tepat sasaran. Program ini dilaksanakan sebagai bentuk
inisiatif kontribusi perusahaan dengan merujuk pada Undang-Undang No. 5 tahun 1999
tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistem terutama dalam melestarikan
ekosistem. Dalam kurun waktu 2014-2015, perusahaan menginvestasikan dana sebesar 3,9
milyar untuk merealisasikan aktivitas perlindungan keanekaragaman hayati.
b. Inovasi Program
Dengan semanga CO2 Balance TMMIN melakukan innovasi produk yang sejalan dengan
program penghijauan, dimana perusahaan telah melakukan program pengelolaan dan
pengembangan keanekaragaman hayati yang berkesinambungan dengan program besar
penanaman 1 juta pohon & program One Car One Tree, dimana setiap produk mobil
Toyota yang dibuat berkontribusi 1 pohon yang di tanam untuk pelestarian lingkungan.
c. Hasil Absolut

d. Implementasi Program
Upaya mitigasi perubahan iklim, yaitu penurunan emisi gas rumah kaca dapat dilakukan,
antara lain, dengan memanfaatkan keberadaan pohon-pohon di perkotaan yang memiliki
peran penting sebagai penyerap karbon. Hal ini menambah manfaat pohon di perkotaan,
selain sebagai penyejuk tata ruang, penghasil oksigen, habitat satwa, serta daerah resapan air.
Untuk mengetahui potensi jenis-jenis pohon dalam menyerap karbon dilakukan penelitian di
Ruang terbuka hijau (RTH) PT. Toyota Karawang.

Kisaran diameter lima jenis pohon terbesar di RTH Karawang


Diameter Diameter Diameter Jumlah
No. Jenis pohon
Terkecil (cm) Terbesar (cm) rata-rata (cm) Pohon
1 Mahoni 3 113,3 21,3 1.058
2 Trembesi 3 75,8 19,9 161
3 Sengon 11,9 49,9 26,0 23
5 Palm raja 7 41 26,2 29
6 Flamboyan 4 38,6 21,9 9
Dokumen Ringkasan Kerja Pengelolaan Lingkungan
20 PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
Karawang Plant

Penelitian dilakukan dengan mengukur diameter, tinggi dan berat jenis pohon. Sebanyak 32
jenis pohon yang berumur rata-rata 4 tahun diukur dan dianalisis untuk dihitung kemampuannya
dalam menyerap karbon. Hasil perhitungan potensi biomasa dan kandungan karbon dari 32
jenis pohon di dominasi oleh tiga jenis yaitu sengon buto, mahoni dan mangium; masing
sebesar 89,51 ton (44,75 ton C); 74,01 ton (37,01 ton C) dan 25,67 ton (12,84 ton C). Dijumpai
sembilan jenis burung (sebagian dilindungi) yaitu: jalak kerbau, tiung, kuntul, kutilang, alap-
alap, tekukur, gereja, pipit dan gagak.
Hasil perhitungan potensi karbon lima jenis pohon tertinggi di RTH Karawang
Kandungan karbon
No. Nama daerah Jumlah LBDS (m2) Biomasa (ton)
(ton C)
1. Sengon buto 700 25,90 89,51 44,75
2. Mahoni 1.058 24,89 74,01 37,01
3. Mangium 577 11,18 25,67 12,84
4. Trembesi 161 6,72 25,18 12,59
5. Sengon 23 1,40 4,96 2,48
Keterangan : LBDS = Luas bidang dasar pohon. Data primer, 2016

Hasil Monitoring
Berdasarkan Biodiversity Assessment Report yang dilakukan oleh Yayasan Keanekaragaman
Hayati Indonesia (KEHATI) telah terjadi peningkatan status Kehati di masing masing
kawasan :
Kawasan lokasi kegiatan meningkat dari populasinya dari 3,939 menjadi 8,739 pohon
dengan peningkatan jenis dari 35 menjadi 37 jenis telah mencapai index 0.4
Kawasan konservasi di danau Cipule terjadi peningkatan jenis dari 6 menjadi 12 jenis
terjadi kenaikan indeks 100 & dari 0,046 menjadi 0,091

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Manajemen PT TMMIN Karawang) berkomitmen penuh terhadap tanggung jawab sosial &
pemberdayaan masyarakat. Hal ini terlihat pada visi CSR PT. TMMIN yaitu Total CSR PT. TMMIN,
dikelola oleh CSR Committee/Working Group
yang dikoordinasi oleh CSR Office. Bentuk
tanggung jawab sosial PT. TMMIN mencakup
skala nasional & lokal sekitar lokasi kegiatan Visi CSR TMMIN
usaha. Program CSR berupa pengembangan
masyarakat berkelanjutan (sustainable) dengan As a leader of Indonesia
melibatkan kontribusi masyarakat agar dapat automotive industry in the
memberikan dampak & menciptakan kemandirian
bagi masyarakat secara ekonomi, sosial, maupun
contribution to sustainable
lingkungan. Program pengembangan masyarakat development for Indonesia
yang dilakukan oleh perusahaan dilaksanakan Stakeholders by creating
sesuai dengan hasil identifikasi dan analisis
masalah berdasarkan potensi wilayah binaan harmony and value
yang ada pada saat tahapan perencanaan.
21

Sakala Lokasi Kegiatan


1. Nasional/ Ring 2 dan 3 Corporate Social Responsibility 4 Pilar aktivitas :
Kontribusi PT TMMIN kepada (CSR) 1. Pendidikan
Masyarakat Indonesia 2. Lingkungan
3. Sosial Budaya
4. Lalu Lintas

2. Lokal/ Ring 1 Community Development 5 Pilar yaitu :


Kontribusi kepada Masyarakat sekita lokasi kegiatan 1. Pendidikan
2. Lingkungan
3. Sosial Budaya
4. Lalu Lintas
5. Insfrastruktur

Program & Pencapaian Kegiatan CSR Skala Nasional ( Ring 2 dan Ring 3)-
Dokumen Ringkasan Kerja Pengelolaan Lingkungan
22 PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
Karawang Plant

(Adisionalitas & Innovasi)


Anggaran Tahun 2016 untuk pemberdayaan masyarakat di Ring 2 dan Ring 3 sebesar Rp 6.240.231.800,-
Program & Pencapaian Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat (Comdev)-Ring 1 WilayahKarawang terbagi
atas dua Desa, dimana wilayah tersebut merupakan Area Ring 1 perusahaan yang terdiri dari :

Desa Puseurjaya dan Sirnabaya


Demi mewujudkan komitmen Growing Together With Community, program Comdev PT. TMMIN
melibatkan penuh masyarakat dalam menyusun strategi, implementasi dan monitoring program,
sehingga program yang diimplementasikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

1. Kebijakan Pemberdayaan Masyarakat, yang


No. Aktor Jabatan
didalamnya berkomitmen : Identifikasi
1 Dr. Celiica Nurrachdiana Bupati Karawang
kebutuhan sosial masyarakat, pemberdayaan
masyarakat (ekonomi, SDM) sekitar 2 AKBP. Andi M. Dicky Pastika Gading Kapolres Karawang

berbasis potensi daerah serta bantuan kepada 3 Letkol ARM Wahyu Widodo Dandim 0604

masyarakat. 4 Letkol Inf. Dwi Sasongko Danyon 305 LKarawang


5 Asep Cece Juhandi Camat Telukjambe Timur
2. Pemetaan sosial
6 Drs. Maman Suryaman Camat telukjambe Barat
Perusahaan telah melakukan pemetaatan 7 H. Ir. Masuran Kepala Desa Simabaya
sosial di Desa Sirnabaya dan Puseurjaya
8 H. Mohammad Tholib Kepala Desa Puseurjaya
yang dilaksanakan pada akhir 2014, yang
9 H. Junaedi Kepala Desa Wadas
dilakukan oleh PPSML-Universitas Indonesia.
Aspek yang dipetakan meliputi : pemetaan 10 H. Engkos Kokasih Kepala Desa Margakaya
jaringan sosial, informasi mengenai semua 11 Imam Budiman Kepala Desa Margamulya
pemangku kepentingan, posisi sosial para
aktor, identifikasi masalah sosial, potensi/
modal sosial, identifikasi kelompok rentan
& rumusan program yang dibutuhkan oleh
masyarakat.
3. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) telah
dilakukan untuk mengetahui bagaimana
program-program CSR dapat memberikan
manfaat bagi masyarakat.
Angka ini menunjukkan dukungan yang kuat
dari masyarakat terhadap keberadaan PT.
TMMIN.
23

4. Struktur Implementasi Program bertujuan untuk membantu menemukan modal inti yang diawali
dengan Pemetaan Sosial, merangkum aspirasi masyarakat dalam Forum Komunikasi Masyarakat,
mengetahui kondisi desa secara keseluruhan (infrastruktur, ekonomi, pendidikan, kesehatan,
sosial budaya) dan mempertimbangkan tujuan umum pemerintah.
5. Dalam Pelaksanaan Program Pemberdayaan selalu melakukan kolaborasi dengan pihak terkait,
karena merupakan komplemen dan suplemen dari kegiatan pembangunan yang dilakukan
pemerintah atau pihak lain. Bermitra dengan Otoritas dan Institusi Lokal, Berkoordinasi dengan
Kawasan Industri, Pemerintah dan Universitas : UNSIKA

Program Pemberdayaan Ring #1 (Masyarakat


Pilar Tujuan dan Sasaran Program Pencapaian
Pemberdayaan Peningkatan ekonomi Warung PKK Warung : 1
masyarakat sekitar dan Pemberdayaan Cataring lokal Katering local : 1
Sasaran : Pemuda

2016 : Usaha Hewan Ternak Domba Jmh Kegiatan : 1


Penerima Program : 3 orang
Bantuan program :
Pejantan : 15 ekor
Betina : 5 ekor
Pendapatan :
Bengkel binaan bersama Karang Bengkel : 3
Taruna Cuci steam : 1
Salon helm : 3

2016 : Usaha Laundry Jmh Kegiatan : 1


Penerima prog : 3 orang
Bantuan program :1 set
mesin laundry
Pendapatan : 860K/orang/
bln
Infrastruktur Tindak lanjut Sosial Perbaikan sarana dan prasarana fisik Perbaikan :
Mapping desa Musholah (2)
Posyandu dan PAUD (2)
Jembatan (1)
Saluran air

Pencapaian bidang Pendidikan, Kesehatan dan Sosial


Dokumen Ringkasan Kerja Pengelolaan Lingkungan
24 PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
Karawang Plant

Status Keberhasilan Program IGA

Inovasi
1. Usaha Ternak Hewan Qurban
Pada tahun 2016 Perusahaan mengembangkan usaha baru yaitu Usaha Ternak Hewan
Qurban Usaha ini akan dimonitor oleh BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) yang bertugas
untuk mengecek jumlah hewan, pembelian hewan dan penjualan hewan ternak. Total ada 3 orang
yang mengelola usaha ini dimana 1 orang merupakan ahli dalam hewan ternak, Berikut data
hewan yang diberikan oleh TMMIN :
Domba Jantan 15 Ekor
Domba Betina 5 Ekor dan sudah bertambah 2 ekor
Sasaran pemasaran pada saat Idul Adha dan Akikah. Dengan adanya usaha ini diharapkan bisa
megurangi jumlah pengganguran yang ada di Desa Wadas, usaha ini beroperasi dan akan terus
dipantau perkembangannya oleh TMMIN melalui GAD Comdev dimana laporan keuangan,
penjualan hewan qurban terus dipantau dan di analisa oleh pihak desa dan pihak Comdev.

2. Usaha Laundry Untuk Desa Margakaya


Sasaran bisnis ini sangat pas bagi ibu rumah tangga, anak-anak muda dan orang tua. Usaha ini
didirikan di desa Margakaya. Perusahaan bekerja sama dengan kepala desa H. Engkos Kosasih.
Perusahaan menyediakan peralatan dan pelatihan tentang laundry sedangkan desa menyiapkan
lokasi.
Peralatan yang diberikan berupa mesin cuci, setrika, rak pakaian dll. Perusahaan juga juga
memberikan training terkait proses pencucian, manajemen keuangan melalui franchise usaha
laundry yang ada di karawang. Usaha laundry ini dikelola oleh warga asli desa Margakaya yang
25

terdiri dari 3 orang karyawan yang sebelumnya pengganguran. Pihak BUMDES (Badan Usaha
Milik Desa) akan membantu dalam pengelolaan keuangan.
Pendapatan rata-rata, Cucian 12kg baju kotor, makan untuk satu bulan kira-kira akan mendapatkan
omzet kotor sebesar. Pendapatan : 12 x Rp 6.000,- x 30 hari = Rp 2.160.000,-
Dengan asumsi rincian biaya operasional :
Biaya listrik : Rp 200.000,-
Detergen dan Pewangi : Rp 200.000,-
Fee Karyawan / Pengelola : Rp 600.000,-
Kas untuk Desa : Rp 200.000,-
Kas untuk Bumdes : Rp 100.000,-
Total : Rp 1.300.000,-
Penghasilan bersih = Rp 2.160.000 Rp 1.300.000 = Rp 860.000,-

Anda mungkin juga menyukai