PENGELOLAAN LINGKUNGAN
PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING
INDONESIA KARAWANG
Profil Perusahaan
Jenis Kegiatan : Industri Komponen dan
Pembuatan/Perakitan
Kendaraan Bermotor Roda
Empat (Stamping, Welding,
Painting, Assembling)
Diresmikan : Tahun 2000
Kapasitas : 250.000 Unit/Tahun
Pemegang
: Astra (5%) & Toyota
Saham Japan - TMC (95%)
Alamat : Jl. Permata Raya Lot DD-1
KIIC Kecamatan Telukjambe
Timur, Kabupaten Karawang,
Jabar
Produk : Mobil Penumpang
Merk Toyota
Target Pasar : Domestik & ekspor
70 NE
Toyota mengekspor
Toyota Indonesia
1971 pertama kali berdiri
(CBU, Component, GA
Service Part, Tool) RA
Kijang Generasi
1977 Pertama
Export CBU
1987 Pertama
2004
TMMIN sebagai Global
Production Base
Berkontribusi >70%
total Ekspor Otomotif Indonesia
Visi Perusahaan
Menjadi industri otomotif yang terbaik
dan fleksibel di Asia Pasifik dan terbaik
di Indonesia
Dokumen Ringkasan Kerja Pengelolaan Lingkungan
2 PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
Karawang Plant
INNOVASI TMMIN
a. Green Process adalah proses produksi yg - bebas dari bahan kimia berbahaya
menggunakan teknologi ramah lingkungan. (11 SoC Free & emisi produk yang berstandar
- Water Based Paint Technology Euro 3).
(Mengurangi pemakaian tiner sebesar 90%) c. Inovasi Pengembangan Supplier (Suppliers
- RTO (Regenerative Thermal Oxidizer) Environment Development).
Keistimewaan
(Mengurangi emisi GRK)
a. Pencapaian most admired company
- Solar Cell di proses produksi
menjadikan TMMIN sebagai perusahaan
(Setara dengan 20.000 watt) yang terdepan dan eco friendly sebagai
- wind turbin (renewable energy) pelopor biodiversity dan sustainable plant.
(Setara dengan 1.000 watt) b. Salah satu pilot Sustainable Plant Toyota
- Danau Pemanfaatan Air Hujan di Asia Pasific, yang memiliki konsep
(kapasitas 5000 M3) Monozukuri Harmony with Nature
dimana proses bisnisnya menerapkan
- Zero Landfill
(Pemilahan dan daur ulang sampah).
Pencapaian Penghargaan
3
EFISIENSI ENERGI
EFISIENSI ENERGI
1. Kebijakan Efisiensi Energi
Dengan semakin terbatasnya sumber energi dimasa yang akan datang dan pentingnya pelestarian
lingkungan, PT. TMMIN - Karawang Plant mengembangkan strategi untuk mengurangi pemakaian
energi secara berkelanjutan melalui aktivitas Efisiensi Energi dan Konservasi Energi. Strategi
tersebut tertuang didalam komitmen Kebijakan Efisiensi Energi yang telah ditandatangani oleh
Direktur Plant.
Untuk menjamin implementasi kebijakan energi, perusahaan telah memiliki Manager Energi dan
didukung struktur organisasi dengan sumber daya manusia yang kompeten. Selain itu perusahan juga
menyediakan anggaran untuk peningkatan efisiensi penggunaan energi. Untuk memastikan efisiensi
energi berjalan sesuai target, perusahaan secara rutin melaksanakan audit energi oleh pihak internal
dan eksternal.
2. Status
Selama periode tahun 2015 - 2016 (s/d Juni), Rp
total konsumsi energi PT. TMMIN - Karawang
Plant adalah sebesar 458.312 GJ yang terdiri 1.290 Mil
dari listrik (56%), solar (1%) dan gas alam Investasi
(43%). Mayoritas pemakaian energi adalah untuk Grafik lingkar dibuat lebih Energi
keperluan produksi sebesar 450.238 GJ (99,4%) jelas angkanya.
dan sisanya untuk keperluan non produksi 8.074 Semua graqfik hijau dari
GJ (0,6%) . Total penghematan energi selama status
tahun 2015 2016 ( s/d juni) sebesar 40.106 GJ
(8,8%) dari total pemakaian energi.
52%
listrik
1% solar
47%
gas alam
Grafik Konsumsi
Sumber Energi
Data konsumsi dan rasio efisiensi energi PT. TMMIN Karawang Plant :
Jenis
Energi Pemakaian Energi Satuan
2011 2012 2013 2014 2015 2016 - Juni
Produksi GJ 179.387 201.622 172.565 183.936 179,417 59,990
Listrik
Non Produksi GJ 9.241 5.589 6.825 7.843 7,453 62,108,
Produksi GJ 114.908 137.306 136.983 257.464 158, 872 46,640
Gas Alam
Non Produksi GJ - - - - - -
Produksi GJ 14.354 4.222 3.289 3.722 4,392 927
Solar
Non Produksi GJ - - - - - -
Produksi GJ 308.649 343.150 312.837 445.122 342,681 107,557
Total
Non Produksi GJ 9.241 5.589 6.825 7.843 7,453 621
Total Pemakaian Energi (a) GJ 317.890 348.739 319.662 452.965 458.312
Penghematan Energi (b) GJ 18,470 25,098 27,800 30,508 40.106
Ratio Efisiensi -> R = b/a % 5,8% 7,2% 8,7% 6,7% 8,8%
5
Wiring
Cable
Substation
Gas/Diesel
Ind. Water
Boller Manfaat
DI Water Monitoring pola konsumsi energi suatu mesin
Compressor Mengetahui tingkat konsumsi energi secara real time
WWT Membantu dalam analisa dan peengambilan keputusan
Water air Compressed Electric Chiller untuk penghematan energi
Fuel Electric Steam
C/Tower
5. Hasil Absolut
Hasil absolut penghematan energi di PT. TMMIN Karawang Plant periode 2010 2015 :
40.000
35.000
Listrik (Mwh)
30.000 Gas (M3)
25.000
20.000
15.000
10.000
5.000
2010 2011 2012 2013 2014 2015-2016
(Juni)
Aktivitas penghematan energi di PT. TMMIN Karawang Plant periode 2012 2016 (Juni) :
7
6. Intensitas
6.1 Intensitas Pemakaian Energi Per Produk
Selama periode tahun 2009 2016 (s/d juni) PT. TMMIN Karawang Plant melalui aktivitas
penghematan energi telah berhasil menurunkan konsumsi energi per satuan unit
produksi sebesar 55.8% ( 5.3 GJ/Unit menjadi 3.2 GJ/Unit).
Tahun
Komponen Satuan
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 - juni
Produk Mobil (a) Unit 60.498 119.253 121.836 155.186 142.482 140.143 151,807
Natural Gas GJ 118.195 130.499 114.908 137.306 136.983 153.649 158,872 46,640
Solar GJ 7.629,6 11.810,2 14.354,2 4.221,9 3.289,1 3.722 4,392 927
Total Energi (b) GJ 326,801 443,504 439,726 509,674 467,941 481,451 458,312
Intensitas Energi (a/b) GJ/Unit 5,40 3,72 3,61 3,28 3,28 3,44 3,02
6.2 Benchmarking
GJ/Unit Benchmarking Energi Status per: Juni 2016
PT TMMIN - Karawang
5,0 3,68
2,85 2,99
4,0 2,44 2,75 2,79 2,80 2,81 2,81
2,44
3,0
2,0
1,0
0,0
TMMIN TKM TMP TMMMS TMMF TMV TFTM ASSB TDB TMMBC
(Indonesia) (India) (Philipine) (USA) (France) (Vietnam) (China) (Malaysia) (Brazil) (Mexico)
Berdasarkan benchmarking yang dilakukan oleh pihak Toyota Motor Company Japan (TMC)
dengan total Toyota Affiliate seluruh dunia. Tingkat Intensitas Konsumsi Energi PT TMMIN
Karawang Plant berada pada posisi no 1 di Asia Pasifik dan no 1 di Dunia.
PENURUNAN EMISI
PENURUNAN EMISI
1. Kebijakan Penurunan Emisi
PT. TMMIN Karawang Plant memiliki kebijakan penurunan emisi diantaranya :
1. Memelihara peralatan pengendali sumber emisi agar tetap memenuhi Baku Mutu Emisi;
2. Meningkatkan efisiensi pemakaian energi yang digunakan dalam proses produksi dan
pendukung & sistem transportasi logistik untuk menurunkan emisi gas rumah kaca;
% % % Ton CO2
/Unit
Ton
CO2 Rp
41 76 67 0.043 56.486 1.097 Mil
Rasio Efisiensi Rasio Efisiensi Rasio Efisiensi Benchmarking Penurunan Gas Manfaat
Beban Emisi gas Beban Emisi gas Beban Emisi Emisi CO2 Rumah Kaca Penurunan
SO2 NO2 Dust (CO2) Emisi Gas CO2
Dokumen Ringkasan Kerja Pengelolaan Lingkungan
8 PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
Karawang Plant
2. Status
1. Emisi Gas Konvensional
Tahun
No. Penurunan Emisi Satuan
2011 2012 2013 2014 2015 2016 (Juni)
1. Jumlah Produksi Unit 115,192 115,111 146,577 145,660 143,367 42740
Business As Usual (Besaran emisi yang dihasilkan sebelum melakukan kegiatan penurunan
SO2 Ton 2.41 3.25 3.07 3.05 2.55 0,7
NO2 Ton 3.55 4.78 4.52 4.49 3.54 1,00
2.
Dust/Partikulat Ton 1.38 1.85 1.75 1.74 1.72 0,43
Total Business As Usual Ton 7.33 9.87 9.33 9.77 7.81 2,13
Catatan (*) Business as usual adalah besaran energi yang digunakan sebelum melakukan efisiensi.
Jumlah VOC (Volatile Organic Compound0 Yang Dihasilkan dari Proses Pengecatan
Proses ED Gr/M2 1,94 1,97 2,13 1,77 2,08 1,83
Proses Sealing Gr/M2 1,03 1,08 1,02 1,05 1,13 1,86
Proses Primer Gr/M2 6,37 6,64 7,12 7,4 7,28 6,42
Proses Top Coat Solid Gr/M2 3,09 3,32 3,17 3,06 3,03 3,76
Proses Top Coat Base Gr/M2 24,5 22,17 20,46 17,95 17,49 17,54
Proses Top Coat Clear Gr/M2 8,31 7,42 6,85 6,51 6,49 6,32
Other Gr/M2 0,08 0,11 0,11 0,23 0,21 0,2
Proses Cleaning - Thinner Gr/M2 2,14 3,86 3,36 2,97 2,57 2,2
Total VOC Gr/M2 47,5 46,6 44,2 43,9 42,57 40,13
Target VOC Gr/M2 50 47,5 46,5 44 43 42,5
Penurunan VOC % 0% 2% 7% 5% 3% 6%
PT. TMMIN Karawang Plant selama 2011 2016 telah menurunkan emisi Bahan Perusak
Ozon (BPO) 38% dari penggunaan Organic Solvent/VOC dan 100% menggunakan bahan
Non-CFC.
a. Adisionalitas
Program Penurunan Emisi CO2 dari Logistik Transportasi Produk Kendaraan
Program / Aspek Pengaturan ulang tata letak palet pada Modifikasi ukuran cube Kontainer Hi-Cube
Inovasi truk
Penurunan emisi CO2 dengan Pengurangan ritasi truk dengan menambahkan
Inovasi yang dilakukan penignkatan efisiensi Truk ukuran cube untuk Konatiner Hi-Cube
Penambahan Menambahkan separator dalam truk Modifikasi ukuran cube
Komponen
Dimensi Desain Perubahan Perubahan tata letak palet pada truk RS Perubahan ukuran palet yang digunakan
Subsistem 28 dan jenis palet pada truk IS13
Perubahan Sistem Penambahan destinasi truk RS28 dan IS13 Penambahan jumlah unit barang yang dikirim
Pengembangan Pengaturan ulang jadwal pengiriman Modifikasi ukuran cube dilakukan oleh tim
untuk truk RS28 dan IS13 logistic
Dimensi Pengguna Penerimaan Barang yang dikirim lebih banyak dengan Dengan jumalh pengiriman barang yang lebih
jumlah ritasi yang berkurang 8 rut/ hari banyak dapat mengurangi jumlah ritasi sopir
menjadi 6 rit/ hari
Perubahan dalam Barang dapat diterima lebih cepat oleh Dengan jumlah pengiriman barang yang lebih
pelayanan produk si penerima barang dan jam kerja sopir banyak dapat mengurangi jumlah ritasi sopir
Dimensi Produk / Servis lebih efektif
Perubahan dalam Mengurangi konsumsi bahan bakar truk Mengurangi konsumsi bahan bakar truk dengan
rantai nilai dengan pengurangan jumlah ritasi pengurangan jumlah ritasi
Dokumen Ringkasan Kerja Pengelolaan Lingkungan
10 PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
Karawang Plant
Pengaturan ulang tata letak palet pada truk Penguraian ritasi truk dengan menambah ukuran
Cube untuk container Hi-Cube
5 install air dryer paper desicant 75.000 - - 417,4 417,4 417,4 Ton CO2 5.635
c. Intensitas Emisi
Intensitas Emisi PT. TMMIN Karawang Plant adalah :
Tahun
No Penurunan Emisi Satuan
2011 2012 2013 2014 2015 2016
1 Jumlah Produksi Unit 115192 155111 146,577 14566 143367 42740
Business As Usual (Besaran Emisi yang dihasilkan sebelum melakukan kegiatan penurunan
SO2 Ton 2,41 3,25 3,07 3,05 2,55 0,7
2 NO2 Ton 3,55 4,78 4,52 4,49 3,54 1,00
Dust/Partikulat Ton 1,38 1,85 1,75 1,74 1,72 0,43
Total Business As Usual Ton 7,33 9,87 9,33 9,27 7,81 2,13
PT. TMMIN Karawang Plant telah menurunkan indeks beban emisi sebesar 15% dari
tahun 2010 hingga 2016.
11
d. Benchmarking
Telah dilakukan perbandingan kinerja efisiensi oleh pihak eksternal Toyota Motor Corporation
- Japan, dengan industri sejenis dimana PT. TMMIN-Karawang Plant berada di peringkat ke 1
terbaik di Asia Pasifik dan ke 3 di Dunia.
3R LIMBAH B3
3R Limbah B3
1. Status Timbulan dan 3R Limbah B3
Total Limbah B3 yang dihasilkan PT. TMMIN Karawang Plant periode 2015-2016 (Juni) sebesar
1.320 Ton dengan intensitas limbah 0,0053 Ton/Unit. Sebagai bentuk nyata komitmen perusahaan
terhadap upaya 3R limbah B3 dituangkan melalui program-program dengan total absolut program
mencapai 535,14 Ton dan rasio 3R limbah B3 terhadap total limbah adalah 40,53 %.
Status Investasi
Pelaksanaan program implementasi teknologi pengecatan mobil dengan water base memerlukan
biaya investasi yang sangat tinggi sebesar Rp 60 Milyar.
Teknologi Pengecatan Mobil
Teknologi Pengecatan Mobil Hasil Limbah Tiner Hasil Limbah Sludge IPAL
Keunggulan
Menurunkan Pemakaian tiner hingga 90%
Menurunkan Limbah tiner 78%
3. Program Inovasi Penurunan dan Pemanfaatan Limbah B3
Menurunkan limbah sludge IPAL 80%
Program 1 2
Reuse limbah tiner dengan pemasangan Mengurangi berat sludge IPAL melalui
Inovasi mesin destilasi penjemuran langsung sinar matahari
Penambahan 1 mesin destilasi tiner Penambahan pallet untuk pengeringan
Penambahan Komponen
sludge
Modifikasi instalasi proses destilasi limbah Modifikasi atap untuk mempermudah
Perubahan Subsistem
tiner sistem penjemuran sludge
Dimensi Desain Pemilihan desain yang dapat mengurangi Pemilihan desain yang efektif untuk
Perubahan Sistem
limbah B3 proses pengeringan sludge
Pengembangan Desain dilakukan oleh Utility Desain dilakukan oleh pihak Utility
Mengurangi limbah tiner sehingga Mengurangi potensi pencemaran
Penerimaan
Dimensi Pengguna mengurangi potensi pencemaran lingkungan
Pemakaian tiner & Limbah B3 tiner Mengurangi proses dorong saat proses
Perubahan dalam
berkurang sehingga berpengaruh ke pengeringan
Domensi Produk/ Servis Pengembangan Produk
pengurangan proses pengolahan limbah
Perubahan dalam Rantai Nilai Kualitas produk memenuhi standard mutu Kondisi sludge IPAL kering
4. Hasil Absolut
Hasil Absolut penurunan dan pemanfaatan limbah B3 periode 2011 2016 :
Hasil Absolut
Kegiatan Efisiensi Anggaran Manfaat
No. 2015-2016 Satuan
Pemakaian Air (Rpx1.000) 2011 2012 2013 2014 (Rpx1.000)
Juni
Daur ulang limbah tiner dengan mesin
1 1.000.000 63,38 54,94 33,06 37,18 30,00 Ton 4.231.467
destilasi
Pemanasan slugde IPAL dengan sinar
2 100.000 61,00 62,79 76,50 62,34 78,98 Ton 527.890
matahari
Install filter press untuk mengurangi
3 350.000 15,99 13,09 Ton 39.258
berat sludge IPAL
Proses pengecatan dengan water base
4 60.000.000 51,94 53,19 Ton 1.671.567
mengurangi limbah thinner 80%
Proses pengecatan dengan water base sdh termasuk
5 221,60 309,44 Ton 716.904
mengurangi sludge WWT 80% no 4
Penambahan pemanasan sludge IPAL
6 500.000 10,87 Ton 172.833
dengan sinar matahari
Penambahan pemanasan sludge IPAL
7 150.000 39,57 Ton 53.419
dengan sinar matahari
Total 3R Limbah B3 24,38 117,73 109,56 389,05 535,14 Ton
Total Limbah B3 693,07 707,45 873,13 714,83 1320,21 Ton 7.413.399
Rasio Pemanfaatan Limbah B3 17,95 16,64 12,55 54,43 40,53 %
13
8,68
3R LIMBAH PADAT NON B3
Application Form Used Form Waste User Application Form Online System
M3 M3/Unit M3 % Rp
502,467 2,87 122,430 24,37 1,750 Mil
Penggunaan Air Intensitas Hasil Absolut Rasio 3R Air Manfaat 3R Air
Penggunaan Air 3R Air
Status Investasi
Pelaksanaan program implementasi pemanfaatan (recycle) air kondesat AHU untuk kebutuhan air
cooling tower membutuhkan biaya investasi Rp 3,000,000.
Inovasi: Pemanfaatan Air Kodensat AHU untuk Air Cooling Tower
Sebelum Sesudah
Air Baku Air Baku
itu PIPA
Recycle
kondensat kondensat
( Recycle )
Limbah Tidak Recycle
Ke WWT Ke WWT
Dimensi Desain
Perubahan Subsistem Dinding dan dasar permukaan danau disemen Modifikasi flow buangan air kondesat Ing m
dari sebelumnya tanahr
Perubahan Sistem Pemilihan desain yang dapat memaksimalkan Pemilihan desain yang efektif untuk proses
pengumpulan air hujan recycle air AHU
Pengembangan Desain dilakukan oleh Utility dan Engineering Desain dilakukan oleh pihak Utility
Dimensi
Penerimaan Meningkatkan penggunaan air dari recycle air Mengurangi air buangan kondensat dari
Pengguna
hujan proses AHU
Perubahan dalam Mengurangi konsumsi air untuk proses produksi Mengurangi konsumsi air cooling tower
Domensi Pengembangan Produk dan fasilitas penunjang tanpa mengurangi kualitas air
Produk/ Servis Perubahan dalam Kualitas air tetap memenuhi standard mutu Penurunan konsumsi air cooling tower
Rantai Nilai
5. Benchmarking
1 Konservasi Air
Mengurangi tekanan boiler di -
1.200 1.200 1.200 1.200 1.500 M3 90.090
Painting (6 Bar ke 5 Bar)
Pemanfaatan panas
buang cerobong boiler
2 50.000 3.048 3.048 3.048 3.048 3.810 M3 228.829
meningkatkan suhu air boiler
dari 40oC ke 70oC
[Painting] Reuse air tangki R2 5.000
3 9.600 9.600 9.600 12.000 M3 583.440
untuk pencucian di tangki R1
[Painting] Mengurangi waktu -
4 7.200 7.200 7.200 9.000 M3 437.580
rinsing di tangki F9 dan WR5
Recycle air pencucian DI Water
5 3.000 2.016 2.016 2.016 2.520 M3 122.522
untuk sludge pool
6 Recycle air hujan 1.000.000 6.000 6.000 45.000 M3 1.673.100
17
Hasil Absolut
Kegiatan Efisiensi Anggaran Manfaat
No. 2015-2016 Satuan
Pemakaian Air (Rpx1.000) 2011 2012 2013 2014 (Rpx1.000)
Juni
Mengurangi evaporasi air cool.
7 25.000 2.880 2.880 3.600 M3 133.848
tower dengan wind gloss
Peningkatan pemanfaatan air
8 1.500.000 34.500 M3 493.350
hujan (memperbesar danau)
Recycle air AHU untuk air 3.000
9 10.500 M3 150.150
cooling tower
PT TMMIN Karawang Plant melakukan benchmarking dengan Toyota Global melalui Toyota Motor
Company Japan (TMC). Berdasarkan benchmarking, PT TMMIN Karawang Plant menempati
peringkat ke 3 di Asia Pasifik dan ke 9 diantara pabrik perakitan mobil Toyota Global.
0
TMMF TDB TMMC TMMMS TFTM TMMT TMV IMC TMMIN TMT Kuozui TMMBC
(France) (Brazil) (Canada) (USA) (China) (Turkey) (Vietnam) (Pakistan) (Indonesia) (Thailand) (Taiwan) (Mexico)
PERLINDUNGAN KEANEKARAGAMAN
HAYATI
Perlindungan Keanekaragaman Hayati
Dalam rangka mewujudkan tanggung jawab perusahaan dalam bidang perlindungan keanekaragaman
hayati, maka perusahaan menjalankan proses bisnis dengan melibatkan stakeholder dan lingkungan
sekitar sebagai wujud nilai manfaat perusahaan secara sosial lingkungan. Hal ini didukung dengan
komitmen dari manajemen yang dituangkan ke dalam kebijakan tertulis tentang Perlindungan
Keanekaragaman Hayati. Disamping itu, perusahaan telah menyediakan sumber daya yang memadai
berupa anggaran, perencanaan serta bekerja sama dengan pihak terkait.
Dokumen Ringkasan Kerja Pengelolaan Lingkungan
18 PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
Karawang Plant
Perusahaan telah menetapkan struktur dan tanggung jawab. Saat ini perusahaan sedang berusaha dalam
peningkatan kompetensi personil dibidang konsevasi hayati yang berkekerja sama dengan yayasan
KEHATI dan Sahabat Pohon
Perusahaan telah melakukan program pengelolaan dan pengembangan keanekaragaman hayati yang
berkesinambungan dengan program besar penanaman 1 juta pohon, serta merealisasikan aspirasi
masyarakat Kabupaten Karawang :
1. Konservasi Mangrove dengan rehabilitasi lahan kritis abrasi di pesisir pantai.
Pantai Tanjung Baru, Pusaka Jaya - Karawang
TMMIN melakukan konservasi lahan kritis di pantai
Tanjung Baru-Karawang dimana terjadi abrasi pantai
dan hilangnya keanekaragaman hayati didaerah
tersebut. TMMIN menanam 237,000 pohon mangrove
di sepanjang kawasan pantai tersebut sekaligus
untuk meningkatkan fungsi hutan mangrove guna
mengembalikan ekosistem pantai dan pemecah ombak
untuk mencegah abrasi. Program ini dikukan dengan
kolaborasi antara Pemda Karawang, Gubernur Jabar,
Kementrian Lingkungan Hidup & Kehutanan, TMMIN
dan pemberdayaan masyarakat Desa Pusaka Jaya.
Pantai Jati Baru-Cilamaya Karawang
TMMIN juga melakukan konservasi hutan bakau dengan
menanam 230,000 pohon mangrove di sepanjang garis Selama kurun
pantai untuk mengembalikan ekosistem pantai yang waktu 2 tahun terakhir
rusak akibat abrasi. Program ini juga memberdayakan TMMIN telah menanam
masyarakat desa untuk menjaga dan merawat hutan 484.800
pohon di
mangrove, saat ini kawasan ini telah berkembang dan Kabupaten Karawang
menjadi area wisata pantai yang secara tidak langsung
meningkatkan pendapatan masyarakat. Program ini
berkolaborasi dengan KLHK, Pemda Jabar, Pemda
Karawang, serta karang taruna desa.
Pohon Jumlah
Jabon 3000
Matoa 3000
Bungur 2500
Flamboyan 2500
Kayu Putih 3000
Spatodea 3000
Total 17,000
19
a. Additionalitas Program
Pelaksanaan program ini adalah komitmen perusahaan untuk berkontribusi mewujudkan
kepedulian dalam menjaga keseimbangan alam dan kelestarian ekosistem di area sekitar
perusahaan. Guna mewujudkan hal ini, perusahaan menggandeng mitra baik itu dari
Pemda Karawang, Pemprov Jabar, MenKLHK, institusi pendidikan dan masyarakat desa,
sehingga program yang dilakukan tepat sasaran. Program ini dilaksanakan sebagai bentuk
inisiatif kontribusi perusahaan dengan merujuk pada Undang-Undang No. 5 tahun 1999
tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistem terutama dalam melestarikan
ekosistem. Dalam kurun waktu 2014-2015, perusahaan menginvestasikan dana sebesar 3,9
milyar untuk merealisasikan aktivitas perlindungan keanekaragaman hayati.
b. Inovasi Program
Dengan semanga CO2 Balance TMMIN melakukan innovasi produk yang sejalan dengan
program penghijauan, dimana perusahaan telah melakukan program pengelolaan dan
pengembangan keanekaragaman hayati yang berkesinambungan dengan program besar
penanaman 1 juta pohon & program One Car One Tree, dimana setiap produk mobil
Toyota yang dibuat berkontribusi 1 pohon yang di tanam untuk pelestarian lingkungan.
c. Hasil Absolut
d. Implementasi Program
Upaya mitigasi perubahan iklim, yaitu penurunan emisi gas rumah kaca dapat dilakukan,
antara lain, dengan memanfaatkan keberadaan pohon-pohon di perkotaan yang memiliki
peran penting sebagai penyerap karbon. Hal ini menambah manfaat pohon di perkotaan,
selain sebagai penyejuk tata ruang, penghasil oksigen, habitat satwa, serta daerah resapan air.
Untuk mengetahui potensi jenis-jenis pohon dalam menyerap karbon dilakukan penelitian di
Ruang terbuka hijau (RTH) PT. Toyota Karawang.
Penelitian dilakukan dengan mengukur diameter, tinggi dan berat jenis pohon. Sebanyak 32
jenis pohon yang berumur rata-rata 4 tahun diukur dan dianalisis untuk dihitung kemampuannya
dalam menyerap karbon. Hasil perhitungan potensi biomasa dan kandungan karbon dari 32
jenis pohon di dominasi oleh tiga jenis yaitu sengon buto, mahoni dan mangium; masing
sebesar 89,51 ton (44,75 ton C); 74,01 ton (37,01 ton C) dan 25,67 ton (12,84 ton C). Dijumpai
sembilan jenis burung (sebagian dilindungi) yaitu: jalak kerbau, tiung, kuntul, kutilang, alap-
alap, tekukur, gereja, pipit dan gagak.
Hasil perhitungan potensi karbon lima jenis pohon tertinggi di RTH Karawang
Kandungan karbon
No. Nama daerah Jumlah LBDS (m2) Biomasa (ton)
(ton C)
1. Sengon buto 700 25,90 89,51 44,75
2. Mahoni 1.058 24,89 74,01 37,01
3. Mangium 577 11,18 25,67 12,84
4. Trembesi 161 6,72 25,18 12,59
5. Sengon 23 1,40 4,96 2,48
Keterangan : LBDS = Luas bidang dasar pohon. Data primer, 2016
Hasil Monitoring
Berdasarkan Biodiversity Assessment Report yang dilakukan oleh Yayasan Keanekaragaman
Hayati Indonesia (KEHATI) telah terjadi peningkatan status Kehati di masing masing
kawasan :
Kawasan lokasi kegiatan meningkat dari populasinya dari 3,939 menjadi 8,739 pohon
dengan peningkatan jenis dari 35 menjadi 37 jenis telah mencapai index 0.4
Kawasan konservasi di danau Cipule terjadi peningkatan jenis dari 6 menjadi 12 jenis
terjadi kenaikan indeks 100 & dari 0,046 menjadi 0,091
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Manajemen PT TMMIN Karawang) berkomitmen penuh terhadap tanggung jawab sosial &
pemberdayaan masyarakat. Hal ini terlihat pada visi CSR PT. TMMIN yaitu Total CSR PT. TMMIN,
dikelola oleh CSR Committee/Working Group
yang dikoordinasi oleh CSR Office. Bentuk
tanggung jawab sosial PT. TMMIN mencakup
skala nasional & lokal sekitar lokasi kegiatan Visi CSR TMMIN
usaha. Program CSR berupa pengembangan
masyarakat berkelanjutan (sustainable) dengan As a leader of Indonesia
melibatkan kontribusi masyarakat agar dapat automotive industry in the
memberikan dampak & menciptakan kemandirian
bagi masyarakat secara ekonomi, sosial, maupun
contribution to sustainable
lingkungan. Program pengembangan masyarakat development for Indonesia
yang dilakukan oleh perusahaan dilaksanakan Stakeholders by creating
sesuai dengan hasil identifikasi dan analisis
masalah berdasarkan potensi wilayah binaan harmony and value
yang ada pada saat tahapan perencanaan.
21
Program & Pencapaian Kegiatan CSR Skala Nasional ( Ring 2 dan Ring 3)-
Dokumen Ringkasan Kerja Pengelolaan Lingkungan
22 PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
Karawang Plant
berbasis potensi daerah serta bantuan kepada 3 Letkol ARM Wahyu Widodo Dandim 0604
4. Struktur Implementasi Program bertujuan untuk membantu menemukan modal inti yang diawali
dengan Pemetaan Sosial, merangkum aspirasi masyarakat dalam Forum Komunikasi Masyarakat,
mengetahui kondisi desa secara keseluruhan (infrastruktur, ekonomi, pendidikan, kesehatan,
sosial budaya) dan mempertimbangkan tujuan umum pemerintah.
5. Dalam Pelaksanaan Program Pemberdayaan selalu melakukan kolaborasi dengan pihak terkait,
karena merupakan komplemen dan suplemen dari kegiatan pembangunan yang dilakukan
pemerintah atau pihak lain. Bermitra dengan Otoritas dan Institusi Lokal, Berkoordinasi dengan
Kawasan Industri, Pemerintah dan Universitas : UNSIKA
Inovasi
1. Usaha Ternak Hewan Qurban
Pada tahun 2016 Perusahaan mengembangkan usaha baru yaitu Usaha Ternak Hewan
Qurban Usaha ini akan dimonitor oleh BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) yang bertugas
untuk mengecek jumlah hewan, pembelian hewan dan penjualan hewan ternak. Total ada 3 orang
yang mengelola usaha ini dimana 1 orang merupakan ahli dalam hewan ternak, Berikut data
hewan yang diberikan oleh TMMIN :
Domba Jantan 15 Ekor
Domba Betina 5 Ekor dan sudah bertambah 2 ekor
Sasaran pemasaran pada saat Idul Adha dan Akikah. Dengan adanya usaha ini diharapkan bisa
megurangi jumlah pengganguran yang ada di Desa Wadas, usaha ini beroperasi dan akan terus
dipantau perkembangannya oleh TMMIN melalui GAD Comdev dimana laporan keuangan,
penjualan hewan qurban terus dipantau dan di analisa oleh pihak desa dan pihak Comdev.
terdiri dari 3 orang karyawan yang sebelumnya pengganguran. Pihak BUMDES (Badan Usaha
Milik Desa) akan membantu dalam pengelolaan keuangan.
Pendapatan rata-rata, Cucian 12kg baju kotor, makan untuk satu bulan kira-kira akan mendapatkan
omzet kotor sebesar. Pendapatan : 12 x Rp 6.000,- x 30 hari = Rp 2.160.000,-
Dengan asumsi rincian biaya operasional :
Biaya listrik : Rp 200.000,-
Detergen dan Pewangi : Rp 200.000,-
Fee Karyawan / Pengelola : Rp 600.000,-
Kas untuk Desa : Rp 200.000,-
Kas untuk Bumdes : Rp 100.000,-
Total : Rp 1.300.000,-
Penghasilan bersih = Rp 2.160.000 Rp 1.300.000 = Rp 860.000,-