Sistem
Manajemen
Lingkungan
Sertifikasi
ISO 14001:2015
Efisiensi Energi
841,54x103 GJ
Penerima
Manfaat COMDEV
896 Orang
Rp1.512.047.474
Penurunan Emisi
2369.820,51
tonCO2e
Perlindungan
Keanekaragaman Hayati
530 Jenis Flora
170 Jenis Fauna
3R Limbah B3
Penurunan Beban
Pencemaran Air
18x10-3 ton PO4
3R Limbah
Padat Non B3
14,28 ton
Profil Perusahaan
PT PJB UP Muara Karang, sebagai bagian dari PT PT. PJB UP Muara Karang sering mendapatkan tugas
Pembangkitan Jawa Bali, merupakan pembangkit sebagai role model pembangkitan listrik untuk tamu-
listrik tenaga gas dan uap berkapasitas terpasang tamu negara dan nasional seperti tempat studi banding
mencapai 1610 MW. Pada tahun 2018 PT. PJB UP tata kelola pembangkitan bagi Tamu Negara pada
Muara Karang membangkitkan energi listrik 5.665 kunjungan Delegasi India dan Ghana, World Bank,
GWh yang disalurkan melalui Saluran Udara Tegangan untuk studi penerapan Sistem Manajemen Lingkungan
Tinggi 150 kV ke sistem interkoneksi Jawa Bali. di Pembangkitan.
PT. PJB UP Muara Karang dioperasikan pertama kali PT. PJB UP Muara Karang telah menggunakan
tahun 1979 oleh PLN Pembangkitan dan Penyaluran teknologi gas turbin terbaru dengan teknologi
Jawa Bagian Barat (PLN KJB) yang dikenal dengan Advanced Extendor Combustor dan Advanced Gas
sebutan Sektor Muara Karang untuk memenuhi Path, pada blok GT 1.3 yang memiliki keunggulan
kebutuhan listrik DKI Jakarta khususnya daerah VVIP dibandingkan dengan teknologi gas turbin standar
seperti Istana Presiden, Gedung MPR/DPR, gedung- dalam power output (MW) lebih tinggi, konsumsi
gedung pemerintahan dan Bandara Internasional bahan bakar lebih efisien, durasi antar inspeksi dan
Soekarno Hatta. PT PJB UP Muara Karang berlokasi jam operasi lebih lama. Sistem pembakaran dengan
di pantai utara Jakarta, Jl. Pluit Karang Ayu, Jakarta. sistem dual firing (minyak HSD dan Gas) sehingga
operasi lebih handal.
PT. PJB UP Muara Karang merupakan pembangkit
dengan kapasitas listrik yang besar dan sebagai PT. PJB UP Muara Karang menggunakan teknologi
pemasok utama kebutuhan listrik pada fasilitas VVIP DLN (Dry Low NOx Combustor) agar emisi gas buang
Negara seperti Istana Presiden, Gedung MPR/DPR yang dihasilkan bersifat ramah lingkungan.
dan Bandara Internasional Soekarno Hatta.
C Efisiensi Energi
Tahun
Parameter Rumus Satuan
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019*
Total Pemakaian Energi Primer a 45.999,50 52.987,59 51.160,66 48.634,27 46.212,06 46.127,95 47.306,10 21.678,39 x 10³ GJ
a. Proses Produksi c = a-b 45.999,50 52.987,59 51.160,66 48.634,27 46.212,06 46.127,95 47.306,09 21.678,39 x 10³ GJ
b. Fasilitas Pendukung b - - 0,000026 0,000193 0,000166 0,000727 0,000309 0,000183 x 10³ GJ
Hasil Absolute Efisiensi Energi d 104,08 544,30 750,54 821,38 780,49 1029,79 841,46 1001,84 x 10³ GJ
a. Proses Produksi e 104,08 544,30 750,54 821,34 779,85 1025,42 840,97 1001,65 x 10³ GJ
b. Fasilitas Pendukung f - - - 0,04 0,64 4,38 0,48 0,19 x 10³ GJ
c. Kegiatan yang Berhubungan
- - - - - - - - x 10³ GJ
dengan Comdev
d. Kegiatan Lain - lain - - - - - - - - x 10³ GJ
Total Produksi Listrik g 5251,92 6220,49 6068,14 5822,17 5182,19 5406,58 5664,88 2554,48 GWh
Pemakaian Sendiri i 113,29 120,51 123,52 114,79 251,31 122,18 114,20 54,10 GWh
Intensitas Pemakaian Energi
a. Proses Produksi
Energi primer/produksi j = c/g *1000 8.758,60 8.518,24 8.431,03 8.353,29 8.917,47 8.531,82 8.350,76 8.486,43 GJ/GWh
Energi primer/produksi 2,43 2,37 2,34 2,32 2,48 2,37 2,32 2,36 GJ/GJ
Pemakaian Sendiri/Produksi 0,022 0,019 0,020 0,020 0,048 0,023 0,020 0,021 GJ/GJ
b. Proses Produksi + Fasilitas k = a/g*1000 8.758,60 8.518,24 8.431,03 8.353,29 8.917,47 8.531,82 8.350,76 8.486,43 GJ/GWh
Pendukung
Rasio Efisiensi Energi
a. Proses Produksi l = e/c*100 0,226 1,027 1,467 1,689 1,688 2,223 1,778 4,621 %
b. Proses Produksi + Fasilitas m = d/c*100 0,226 1,027 1,467 1,689 1,689 2,232 1,779 4,621 %
Pendukung
*) Data hingga Juni 2019
Implementasi Inlet Guide Vanes Tracking (IGVT) sebagai Upaya Pengoptimalan Heat Rate
pada Operasi Beban Parsial Gas Turbine PLTGU Blok 2
Program Implementasi Inlet Guide Vanes Tracking (IGVT) merupakan program yang dilaksanakan pada tahun 2017 dengan
tujuan untuk mengoptimalkan pemakaian bahan bakar pada saat gas turbine beroperasi beban parsial. Operasi beban
parsial memiliki arti bahwa gas turbine beroperasi tidak pada 100 persen kapasitas, tetapi biasanya berada disekitar 75
persen kapasitas. Pada operasi parsial, gas turbine mengalami penurunan efisiensi. Hal ini dikarenakan pada kondisi
Deskripsi
tersebut, gas turbine memiliki karakteristik lebih boros bahan bakar dibandingkan pada saat operasi base load. Program
ini dilaksanakan dengan melakukan perubahan sub-sistem melalui modifikasi pembukaan Inlet Guide Vanes sampai
tercapai kondisi yang optimal. Program ini merupakan program pertama di skala nasional dan diinisiasi oleh PT PJB UP
Muara Karang.
Inovasi ini dilakukan dengan cara melakukan otomatisasi variasi pembukaan Inlet Guide Vanes (IGV) pada gas turbine sampai
tercapai kondisi optimal operasi. IGV berbentuk blade yang berada pada inlet kompresor gas turbine berfungsi untuk mengatur
jumlah udara yang masuk menuju kompresor dengan cara mengatur pembukaan blade IGV (0 s/d 100 persen). Inovasi ini yaitu
Perubahan Sub- mengurangi pembukaan IGV pada saat beban parsial agar udara yang menuju ruang bakar berkurang. Dengan berkurangnya
Sistem udara pada ruang bakar, air to fuel ratio (AFR) akan berkurang sehingga temperatur inlet gas turbine dan temperatur exhaust
gas turbine akan naik. Temperatur exhaust gas turbine yang lebih tinggi akan menaikkan temperatur dan aliran uap dari Heat
Recovery Steam Generator (HRSG) menuju steam turbine sehingga daya keluaran combine cycle yang dihasilkan akan lebih
tinggi. Penurunan heat rate tertinggi dicapai saat beban gas turbin 140 MW.
1. Mampu penurunkan konsumsi bahan bakar 0,000095 mmBTU per kWh
Nilai Tambah 2. Mampu menurunkan heat rate 24 kCal/kWh pada beban parsial 140 MW
Layanan Produk 3. Mampu memberikan penghematan Rp 12,00 per kWh
4. Mampu menambah pendapatan sebesar Rp 907.200.000,00 per bulan
Dampak Lingkungan yang diperoleh dari inovasi sub-sistem ini adalah dengan kemampuan menurunkan bahan bakar
0,000095 mmBTU per kWh maka dapat mengurangi buangan emisi CO2 sebesar 70.828,61ton CO2.
IGV
Heat rate before Heat rate after Delta HR Kurva Variasi Heat Rate Sebelum dan Sesudah IGVT
Beban (MW)
(kCal/kWh) (kCal/kWh) (kCal/kWh)
25
110 2003,15 2004,6 (1,45) 2000
Gambar 3. Heat Rate Gas Turbine Sebelum dan Sesudah Implementasi Inovasi
Tabel 3. Hasil Absolut Program Efisiensi Energi Tahun 2015 s.d. 2019
Hasil Absolut Efisiensi Energi
2015 2016 2017 2018 2019*
(jutaan rupiah)
(jutaan rupiah)
(jutaan rupiah)
(jutaan rupiah)
(jutaan rupiah)
(jutaan rupiah)
(jutaan rupiah)
(jutaan rupiah)
(jutaan rupiah)
(jutaan rupiah)
Penghematan
Penghematan
Penghematan
Penghematan
Penghematan
Kegiatan
No
Anggaran
Anggaran
Anggaran
Anggaran
Anggaran
GJ /tahun
GJ /tahun
GJ /tahun
GJ /tahun
GJ /tahun
Efisiensi Energi
Modifikasi Start Up
1 STG 1.0 dengan seal 441.384 - 120.277 871.299 - 206.207 988.670 - 272.159 990.306 - 362.581 679.973 - 203.229
dari HP Steam
Retubing sisi LP Eco,
2 LP Eva dan dan HP Eco 438288.412 - 188707.511 391972.042 - 168765.741 394705.838 - 169942.791 288443.284 - 124190.859 222366.771 - 95741.249
HRSG PLTGU Blok 1
Modifikasi Admission
3 279236.160 - 120226.680 249065.280 - 107236.440 251758.898 - 108396.192 183746.880 - 79113.240 285690.240 - 123005.520
Control Valve STG 1.0
Upgrade Combustor
Extendor dan Advance
4 - - 0.000 124407.079 50000.000 (20556.991) 656199.714 0.000 282530.433 474585.792 0.000 204335.549 272779.471 0.000 117446.717
Gas Path Turbin GTG
1.3 PLTGU Blok 1
Pemasangan Panel
5 Listrik Tenaga Surya - - 0.000 129.600 50.000 5.800 208.800 50.000 39.900 216.000 - 93.000 104.400 0.000 44.950
Gedung Administrasi
Penggantian Lampu
6 TL dan Fluorscant 182.808 49.000 29.709 214.272 554.920 (462.664) 239.508 700.000 -596.879 264.744 700.000 113.987 83.268 332.500 35.852
ke LED
Offline Waterwash
7 Compressor GTG 8394.833 508.492 3105.950 7289.281 508.492 2629.949 7678.930 423.743 2882.463 6459.607 381.369 2399.851 4270.928 211.872 1627.000
PLTGU Blok 1
Offline Waterwash
8 Compressor GTG 22156.739 338.994 9200.713 20715.368 338.994 8580.122 20750.183 169.497 8764.610 23625.964 84.749 10087.541 8931.526 84.749 3760.770
PLTGU Blok 2
Penggantian Inlet
9 Air Filter GTG PLTGU 27524.120 403.200 11447.463 16001.597 403.200 6486.376 15096.866 403.200 6096.840 28000.529 403.200 11652.583 18973.687 403.200 7766.026
Blok 1
Rutin Ball Cleaning
10 45298.310 8.114 19495.325 40403.923 8.114 17388.019 40840.888 8.114 17576.157 29807.827 4.057 12829.868 22855.219 2.029 9838.413
Condensor
Penggantian Main
11 - - - - - - - - - 17240.364 26736.818 (19313.884) 8676.335 0.000 3735.644
Trafo STG 1.0
Modifikasi Logic IGV
12 GTG 2.2 dan GTG 2.2 - - - - - - 20880.000 1000.000 7990.000 53280.000 0.000 22940.000 20304.000 0.000 8742.000
Blok 2
Optimalisasi
Pengoperasian
13 Blowdown Pump - - - - - - 751.320 0.000 323.485 1141.200 0.000 491.350 563.400 0.000 242.575
HRSG 2.1 dan HRSG
2.2
Optimalisasi
Pengoperasian Close
14 Cooling Water Heat - - - - - - 208.800 0.000 89.900 316.800 0.000 136.400 156.643 0.000 67.444
Exchanger Fan GTG 2.1
dan GTG 2.2 Blok 2
Optimalisasi
15 Pengoperasian AC - - - - - - 769.680 0.000 331.390 1847.520 0.000 795.460 923.760 0.000 397.730
standing PLTGU Blok 2
Optimalisasi
Pengoperasian
16 Traveling Water - - - - - - - - - 928.800 0.000 399.900 457.200 0.000 196.850
Screen ABCD PLTGU
Blok 2
Upgrade HEPA Filter
17 Gas Turbine PLTGU - - - - - - - - - - 0.000 0.000 288431.225 3000.000 121185.666
Blok 2
Optimalisasi Cuci
18 Condenser STG1.0 - - - - - - - - - 462.168 350.000 -151.011 637.632 0.000 274.536
PLTGU Blok 1
Optimalisasi
19 Pengetesan Auxiliary - - - - - - 500.040 0.000 215.295 472.680 0.000 203.515 359.280 0.000 154.690
Boiler PLTGU Blok 2
*) Data hingga Juni 2019
Mean
lainnya. Benchmarking tersebut diperoleh 20
0,026
0,03 Bottom 25%
Distribusi
terhadap produksi dari suatu industri pada tahun PT PJB UP Muara
Karang (0.020)
2018. Pada Benchmarking menggunakan data 10
Energi Total. Nilai intensitas energi pada Intensitas Energi Total (GJ/GJ)
tahun 2018 sebesar 0,020 GJ/GJ. Pada Grafik
Gambar 4. Grafik Benchmark Efisiensi Energi Tingkat Nasional
tersebut terlihat posisi Benchmarking PT PJB
Muara Karang pada 25% > X > 50%, nilai
Benchmarking tersebut menunjukkan kinerja
efisiensi energi PT PJB UP Muara Karang
dalam kategori baik.
Status Emisi
Total emisi konvensional dan gas rumah kaca yang dihasilkan dari proses produksi dan fasilitas pendukung serta
hasil absolut dapat dilihat pada Tabel berikut.
Inovasi
PT PJB UP Muara Karang selalu melakukan inovasi untuk meningkatkan kinerja penurunan emisi sebagai satu
kesatuan proses bisnis yang ada, sebagaimana dijelaskan dalam Tabel inovasi berikut:
Nama Program Upgrade HEPA Filter Gas Turbin 2.2 PLTGU Blok 2
Intake Air Filter berfungsi untuk mensuplai dan menyaring udara untuk menjaga kualitas udara yang masuk ke
kompresor. Untuk meningkatkan filtrasi di intake kompresor GT 2.2, maka dilakukan upgrade jenis filter menjadi
Deskripsi HEPA (High Efficiency Particulate Air) Filter yang mampu menyaring partikel submicron (hingga 0,3 micron) dan
memiliki efisiensi penyaringan hingga 98% sehingga udara yang masuk ke kompresor menjadi lebih bersih dan
dapat meningkatkan efisiensi kompresor.
Inovasi upgrade HEPA Filter Gas Turbin 2.2 diinisiasi oleh PT PJB UP Muara Karang dan baru pertama kali
Aspek Kebaruan
digunakan di pembangkit PLTGU skala nasional.
Program modifikasi yang dilakukan memberikan dampak positif terhadap perbaikan lingkungan dengan
Perubahan sub sistem
menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 7.277,77 ton CO2e sejak implementasi di tahun 2019.
Nilai tambah yang diperoleh sejak implementasi program di tahun 2019 antara lain:
• Mampu menurunkan pemakaian bahan bakar sebesar 0,0000896 MMBTU/kwh atau setara 119.565,44 MMBTU
• Mampu menurunkan nilai heat rate sebesar 226 kcal/KWH sehingga dapat menghemat biaya produksi sebesar Rp 118/kwh.
• Memberikan kenaikan pendapatan sebesar Rp 140.522.935.000,-
92,0 2800
2732
2715
90,0
2700
88,0
2590 2697
2550 2600
86,0
2680
2500
84,0
82,0 2400
2012 Des 18 Januari Februari Maret April Mei
Hasil Absolut
Hasil absolut penurunan emisi PT PJB UP Muara Karang telah diverifikasi oleh LAPI ITB dengan hasil
seperti tercantum dalam Tabel berikut.
Parameter
Penghematan
Penghematan
Penghematan
Penghematan
Penghematan
(Ton/tahun)
(Ton/tahun)
(Ton/tahun)
(Ton/tahun)
(Ton/tahun)
(jutaan Rp)
(jutaan Rp)
(jutaan Rp)
(jutaan Rp)
(jutaan Rp)
(jutaan Rp)
(jutaan Rp)
(jutaan Rp)
(jutaan Rp)
(jutaan Rp)
Kegiatan Penurunan
Anggaran
Anggaran
Anggaran
Anggaran
Anggaran
No
Absolut
Absolut
Absolut
Absolut
Absolut
Pencemar Udara
2.740.811
2.396.577
2.462.507
2.939.780
1.097.200
710 MW Nox 315.737,28 295.747,45 293.877,26 335.125,97 127.235,97
Total - - - - -
18.985,47 17.750,15 17.553,10 20.137,36 7.635,65
Partikulat
CO2e 2.132.226,74 1.906.898,34 1.940.661,21 2.282.758,67 856.961,41
2 Retubing PLTGU Blok 1 SO2 853,61 723,75 600,23 447,66 247,42
529.714
504.441
485.517
294.041
303.495
- - - - -
CO2e 99.853,02 82.460,03 99.004,16 82.947,70 54.122,35
3 Modifikasi Start Up STG SO2 853,61 723,75 600,23 447,66 247,42
529.714
504.441
485.517
294.041
303.495
1.0 dengan seal dari HP - - - - -
Steam CO2e 99.853,02 82.460,03 99.004,16 82.947,70 54.122,35
204.336
117.447
28.904
dan Sudu Turbin GTG 1.3 CO2e 27.458,26 - 15.725,24 - 10.520,85 -
8.742,00
22.940
Gas Vane (IGV) PLTGU CO2e 70.829 - 16.074,28 -
Blok 2
6 Penggantian Main
59.082
56.210
Nozzle GTG 2.1 CO2e 18.257,45
2.999
2.994
Gas Turbine 2.2 CO2e 7.277,77
8 Penggantian lampu TL
menjadi lampu LED CO2e 24,56 82 128 13,75 314 217 69,78 237 282 136,25 700 114 167,86 333 36
2.901.402
2.977.457
3.461.695
1.586.400
Total Nox 315.737,28 295.747,45 293.877,26 335.125,97 127.235,97
64.487
1.155
1.094
1.907
2.100
Penurunan Total
Emisi 18.985,47 17.750,15 17.553,10 20.137,36 7.635,65
Partikulat
CO2e 2.132.451,10 1.907.154,29 1.968.431,32 2.369.820,51 910.169,45
Intensitas Emisi
Intensitas emisi yang dihasilkan dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 7. Intensitas Emisi
Tahun
Parameter Satuan SO2: 0,0685 ton/GWh
2015 2016 2017 2018 2019*
SO2 0,0057 0,0174 0,0605 0,0685 0,0843 Ton/GWh
NOx: 0,3169 ton/GWh
Nox 0,0417 0,0898 0,3189 0,3169 0,3319 Ton/GWh
Total Partikulat 0,0030 0,0121 0,0414 0,0220 0,0263 Ton/GWh
CO2e 482,26 500,02 492,50 485,37 490,15 Ton/GWh CO2: 485,37 ton/GWh
*data sampai Juni 2019
Benchmarking
Benchmarking dilakukan secara nasional dengan NOx, dan CO2. Posisi PT PJB UP Muara Karang
mengacu pada Peraturan Dirjen Pengendalian tahun 2018 jika dibandingkan dengan industry sejenis
Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementrian tingkat nasional masuk ke dalam rata-rata untuk
Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor: P.18/ parameter SO2 sebesar 0,019 Ton/GJ, NOx 0,088
PPKL/SET/KUM.1/10/2018 tentang Benchmarking Ton/GJ, dan CO2 0,135 Ton/GJ seperti tercantum
Sektor Industri Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan dalam Gambar berikut.
Pembangkit Tenaga Gas Uap untuk parameter SO2,
Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan
PT Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkit Muara Karang 8
Intensitas Emisi SOX Intensitas Emisi NOX Intensitas Emisi CO2
35 2,5 12
Mean
0,123
Mean
Mean
30 0,015
Top 25% 0,23 10
0,02 Bottom 25% 2
0,01
Top 25% 0,15 Bottom 25%
0,10
Distribusi
25
Posisi PT PJB Top 25% 8
0,38 Bottom 25% Posisi PT PJB
UP Muara Karang 1,5 0,08
Distribusi
Distribusi
20 0,019 ton/GJ UP Muara Karang
Posisi PT PJB 6 0,135 ton/GJ
UP Muara Karang
15 1 0,088 ton/GJ
4
10
0,5
2
5
0 0 0
-0,01 0,00 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06 0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 0,70 0,00 0,050 0,100 0,150 0,200 0,250
Intensitas Emisi SOX x 1000 (ton/GJ) Intensitas Emisi NOX x 1000 (ton/GJ) Intensitas Emisi CO2 (ton/GJ)
Gambar 7. Posisi PT PJB UP Muara Karang Tingkat Nasional (a) SO2 (b) NOx (c) CO2
E Limbah B3
Hasil Absolut
Hasil absolut 3R Limbah B3 PT PJB UP Muara Karang yang dilaporkan dalam PROPER telah diverifikasi oleh
LAPI ITB sebagai berikut.
Tabel 10. Hasil Absolut 3R Limbah B3
Hasil Absolut Pengurangan dan Pemanfaatan Limbah B3
Satuan (Hasil
(ribuan rupiah)
(ribuan rupiah)
(ribuan rupiah)
(ribuan rupiah)
(ribuan rupiah)
(ribuan rupiah)
(ribuan rupiah)
(ribuan rupiah)
(ribuan rupiah)
(ribuan rupiah)
Penghematan
Penghematan
Penghematan
Penghematan
Penghematan
Absolut)
Anggaran
Anggaran
Anggaran
Anggaran
No Pemanfaatan
2019*
2015
2016
2017
2018
Limbah B3
Pengurangan Limbah B3
Purifikasi Lube Oil (minyak
1 150,761 917.797 6.181.201 152,794 917.797 6.264.554 146,156 917.797 5,992,396 160,74 917.797 6.590.340 165,723 917.797 6.794.643 Ton
pelumas)
Subtitusi Bahan isolasi
2 HRSG dari Rockwool (B3) ke - - - 1,41 280.000 10.998 - - - - - - - 1.500.000 - Ton
aerogel (Non B3)
Subtitusi Lampu Merkuri
3 0,064 99.000 4.320 0,473 569.495 31.928 0,1156 1.732.500 6.750 0,0084 125.910 21 0,073 46.558 183 Ton
(B3) ke Lampu LED (Non B3)
Pengurangan Limbah
4 terkontaminasi Overhaul - - - - 300.000.000 - 0,1217 - 1.100 0,1217 - 595 0,2835 - 1.386 Ton
(majun & sarung tangan bekas)
Satuan (Hasil
(ribuan rupiah)
(ribuan rupiah)
(ribuan rupiah)
(ribuan rupiah)
(ribuan rupiah)
(ribuan rupiah)
(ribuan rupiah)
(ribuan rupiah)
(ribuan rupiah)
(ribuan rupiah)
Penghematan
Penghematan
Penghematan
Penghematan
Penghematan
Absolut)
Kegiatan Pengurangan dan
Anggaran
Anggaran
Anggaran
Anggaran
Anggaran
No Pemanfaatan
2019*
2015
2016
2017
2018
Limbah B3
5 Pengurangan Limbah Filter - - - - 300.000.000 - 0,07975 - 627 0,07975 - 627 0,07975 - 627 Ton
Benchmarking
Untuk benchmarking tingkat nasional Intensitas Limbah B3
Limbah B3 PT PJB
2018 adalah 0,01096 Ton/GWh atau apabila 25 UP Muara Karang
0,003045 Ton/GJ
dikonversi menjadi 0,003045 Ton/GJ. Posisi PT 20
di posisi baik. 0
0.01 0.01 0.02 0.02 0.03 0.03 0.04 0.04 0.05 0.05
Intensitas Limbah B3 x 1000 (ton/GJ)
F Limbah Non B3
Inovasi
PT PJB UP Muara Karang melakukan inovasi untuk meningkatkan kinerja 3R Limbah non B3 sebagai satu
kesatuan proses bisnis yang ada, sebagaimana dijelaskan dalam Tabel berikut:
Mengganti konsumsi air mineral kemasan plastik dengan air mineral yang bisa diisi ulang seperti galon,
Deskripsi Teknis Inovasi
tumblr dan gelas
Aspek kebaruan Kegiatan diinisiasi oleh Pegawai PJB UP Muara Karang sendiri, yaitu dari sub-bidang Sumber Daya Manusia
Kegiatan ini dapat menghemat biaya pengangkutan sampah sebesar Rp 17.118.000 dan selisih biaya
Aspek Informasi
pembelian air mineral gelas sebesar Rp 428.652.000 pada tahun 2018 sehingga total penghematan sebesar
Penghematan
Rp 445.770.000
Aspek perbaikan lingkungan
Mengurangi timbulan sampah plastik sebesar 2,31 Ton
akibat perubahan sistem
Selain mengurangi sampah yang diangkut ke TPST Bantar Gebang, program akustik juga berkontribusi untuk
Aspek Nilai Tambah 1. Ikut berpartisipasi dalam target nasional upaya penurunan sampah sebesar 30% pada tahun 2025
2. Merubah budaya penggunaan atau konsumsi bahan plastik sekali pakai
Hasil Absolut
Hasil absolut pengurangan / pemanfaatan limbah padat non B3 PT PJB UP Muara Karang yang dilaporkan
dalam PROPER telah di verifikasi oleh LAPI ITB dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 13. Hasil Absolut 3R Limbah non B3
Kegiatan
(ribuan rupiah)
(ribuan rupiah)
(ribuan rupiah)
(ribuan rupiah)
(ribuan rupiah)
(ribuan rupiah)
(ribuan rupiah)
(ribuan rupiah)
(ribuan rupiah)
(ribuan rupiah)
Penghematan
Penghematan
Penghematan
Penghematan
Penghematan
Absolut)
Pengurangan dan
Anggaran
Anggaran
Anggaran
Anggaran
Anggaran
No
2019*
Pemanfaatan Limbah
2015
2016
2017
2018
Non B3
Satuan (Hasil
Kegiatan
(ribuan rupiah)
(ribuan rupiah)
(ribuan rupiah)
(ribuan rupiah)
(ribuan rupiah)
(ribuan rupiah)
(ribuan rupiah)
(ribuan rupiah)
(ribuan rupiah)
(ribuan rupiah)
Penghematan
Penghematan
Penghematan
Penghematan
Penghematan
Absolut)
Pengurangan dan
Anggaran
Anggaran
Anggaran
Anggaran
Anggaran
No
2019*
Pemanfaatan Limbah
2015
2016
2017
2018
Non B3
Benchmarking
Benchmark dilakukan oleh PT LAPI ITB dengan non B3 PT PJB UP Muara Karang adalah 0,0079 Ton/
membandingkan intensitas limbah padat non B3 PT GWh menempati posisi 25% terbaik di tingkat
PJB UP Muara Karang dengan industri sejenis dari nasional dan 25% terbaik di tingkat dunia.
tingkat nasional sampai dunia. Intensitas limbah padat
Intensitas Limbah Non B3 Tingkat Nasional Intensitas Limbah Non B3 Tingkat Dunia
25000 4000
rata-rata
rata-rata
25% 3500
20000 25%
3000
75%
15000 2500
75%
Intensitas Limbah Non
B3 PT PJB UP 2000
10000 Muara Karang
0,0079 Ton/GWh 1500 Intensitas Limbah Non
B3 PT PJB UP
5000 1000 Muara Karang
0,0079 Ton/GWh
500
0
0,00001 0,00002 0,00003 0,00004 0,00005
0
0,00005 0,0001 0,00015 0,0002 0,00025 0,0003 0,00035
(a)
(b)
Gambar 10. Grafik Benchmark Intensitas Limbah Non B3 dengan Pembangkit Jenis lainnya dalam tingkat Nasional (a) dan Dunia (b)
Efisiensi Air
Status, Intensitas, dan Rasio Efisiensi Air
Total pemakaian air untuk proses produksi maupun fasilitas pendukung yang digunakan oleh unit bisnis
yang dinilai dalam PROPER disajikan dalam tabel berikut:
3,91%
2015 2016 2017 2018 2019*
Total Penggunaan Air 176.460,19 168.023,22 212.649,44 189.887,82 116.888,33 m3
a) Proses produksi 121.080,85 111.727,70 139.392,99 125.956,05 83.069,83 m3
b) Fasilitas pendukung 55.379,34 56.295,52 73.256,45 63.931,77 33.818,50 m3
Hasil Absolut 3R Air 175,2 350,4 546,8 7415,47 9966,47 m3 Intensitas
a) Proses produksi 0 175,2 306,6 5712,27 9.419,87 m3 Penggunaan Air
33,52 m /GWh
b) Fasilitas pendukung 175,2 175,2 240,2 1703,2 546,60 m3
3
c) Kegiatan Yang Berhubungan dengan Comdev - - - - - m3
d) Kegiatan Lain-Lain - - - - - m 3
Hasil Absolut
Hasil absolut efisiensi air PT PJB UP Muara Karang dari tahun 2015 sampai tahun 2019 mengalami
peningkatan yang disajikan pada tabel berikut:
Tabel 15. Hasil Absolut Efisiensi Air
Hasil Absolut Efisiensi Air
2015 2016 2017 2018 2019*
Penghematan
Penghematan
Penghematan
Penghematan
Penghematan
Kegiatan
No
Anggaran
Anggaran
Anggaran
Anggaran
Anggaran
Absolut
Absolut
Absolut
Absolut
Absolut
Efisiensi Air
(m³)
(m³)
(m³)
(m³)
(m³)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
Program pembuatan
1 penampungan air - 200.000.000 - - 200.000.000 - 65,00 - 11.545.950 1.528,00 - 271.418.640 459,00 - 81.532.170
hujan
Program modifikasi
pendingin RPIO
2 175,20 - 31.120.776 175,20 - 31.120.776 175,20 - 31.120.776 175,20 - 31.120.776 87,60 - 15.560.388
modul HRSG PLTGU
Blok 2
Program evaluasi
kualitas air boiler
3 dan HRSG dalam - - - - - - - - - 4.603,22 - 842.389.260 8.020,86 -
1.467.817.380
mengurangi peng-
gunaan air proses
Program evaluasi
dosis regenerant
4 - - - - - - - 166.935.000 - 736,75 179.500.000 134.825.250 1.004,81 192.065.000 183.880.230
pada proses regen-
erasi demin plant 3
Program perubahan
pola operasi demin
5 plant 2 dari based - - - 175,20 - 32.061.600 306,60 55.427.554 56.107.800 372,30 59.599.520 68.130.900 394,20 63.771.486 72.138.600
on counter menjadi
based on quality
Total 175,20 200.000.000 31.120.776 350,40 200.000.000 63.182.376 546,80 222.362.554 98.774.526 7.415,47 239.099.520 1.347.884.826 9.966,47 255.836.486 1.820.928.768
*data sampai Juni 2019
No P.18/PPKL/SET/KUM.1/10/2018. 0,05
Distribusi
6,176 ton/GJ
Inovasi
PT PJB UP Muara Karang telah melakukan inovasi di bidang 3R air dan penurunan beban
pencemaran air yang ditunjukan pada tabel berikut:
Tabel 18. Inovasi 3R dan Penurunan Beban Pencemaran Air
Nama Program Evaluasi Dosis Regenerant pada Proses Regenerasi Demin Plant Unit 3
Melakukan perhitungan ulang terkait dosis regenerant (NaOH) Sodium Hydroxide pada tahap Caustic Injection Anion
Resin proses regenerasi Mixed Bed demin plant unit 3. Perhitungan ulang dosis regenerant tersebut dikarenakan
Deskripsi Teknis Inovasi mixed bed mengalami penurunan level, atau volume resin Anion berkurang. Manfaat kegiatan tersebut adalah
untuk mengurangi rugi-rugi konsumsi air, bahan kimia, waktu operasi dan penurunan limbah pencemaran pada
proses regenerasi Demin Plant 3.
Kegiatan diinisiasi oleh pegawai PJB UP Muara Karang sendiri, yaitu dari sub-bidang Kimia dan Laboratorium,
Aspek kebaruan
Operasi dan Lingkungan
Aspek Informasi
Kegiatan ini dapat menghemat pemakaian air sebesar 1015.98 m3/Tahun atau Rp.185.924.340,-/Tahun
Penghematan
Aspek perbaikan Dengan penerapan evaluasi dosis Regenerant, maka berakibat mengurangi beban pencemaran air ke proses
lingkungan akibat pengolahan limbah cair (WWTP) dan mengurangi bahan kimia yang akan menjadi limbah setelah proses tersebut
perubahan sistem selesai. Besar pengurangan limbah cair adalah 63.84 m3/Tahun dan Caustic cair sebesar 70 kg/Tahun.
Selain mengurangi pemakaian air yang digunakan untuk proses regenerasi, nilai tambah dari program ini adalah:
Aspek Nilai
1. Mengurangi beban pencemaran limbah cair sebesar 63.84m3/Tahun atau Rp.11,682,720,-/Tahun
Tambah
2. Mengurangi konsumsi chemical (Sodium Hydroxide) sebesar 70 kg/tahun atau Rp.321.300,-/Tahun
Hasil Absolut
Hasil absolut program penurunan beban pencemaran air PT PJB UP Muara Karang dari tahun 2015 sampai
tahun 2019 mengalami peningkatan yang disajikan pada tabel berikut:
Parameter
Pencemar
Penghematan
Penghematan
Penghematan
Penghematan
Penghematan
Anggaran
Anggaran
Anggaran
Anggaran
Anggaran
(Rupiah)
(Rupiah)
(Rupiah)
(Rupiah)
(Rupiah)
(Rupiah)
(Rupiah)
(Rupiah)
(Rupiah)
(Rupiah)
Program
Satuan
2015
2016
2017
2018
2019
Optimalisasi Phospat (PO4-) 0,01045 93.708 0,00606 48.918 0,00776 20.789 0,00472 22.640 0,00333 125.038 Ton
Penggunaan
13.500.000
3.482.373
3.744.487
4.026.330
4.860.000
Sistem BBG (Bahan
Bakar Gas) Pada
Proses Produksi Kromium (Cr+) 0,00494 44.272 0,00286 23.111 0,00366 9.822 0,00223 10.696 0,00157 59.074 Ton
Pembangkitan
PLTU dan PLTGU
Pengurangan "TSS
Debit Limbah (TOTAL
0,00054 1.431 0,00046 9.601 Ton
Cair Buangan SUSPENDID
Demin Plant 2 SOLID)"
2.700.000
7.500.000
Berdasarkan "M&L
Program (MINYAK DAN 0,00056 1.491 0,00048 10.000 Ton
Regenerasi Based LEMAK)"
On Counter Menjadi
Based On Quality Phospat
0,00012 316 0,00010 2.121 Ton
(PO4-)
Pengurangan "TSS
Debit Limbah (TOTAL
0,00499 13.286 0,00356 74.261 Ton
Cair Buangan SUSPENDID
Berdasarkan SOLID)"
2.700.000
7.500.000
Program Evaluasi "M&L
Dosis Regenerant (MINYAK DAN 0,00583 15.520 0,00416 86.751 Ton
Pada Proses LEMAK)"
Regenerasi Demin
Plant 3 Phospat
0,00041 1.084 0,00029 6.061 Ton
(PO4-)
Modifikasi "TSS
Pola Operasi (TOTAL
0,18446 7.959.197 0,10810 36.498.538 Ton
WWTP dengan SUSPENDID
sistem Batch SOLID)"
121.500.000
43.740.000
berdasarkan "M&L
Sumber Air (MINYAK DAN 0,09629 4.154.624 0,05642 19.051.885 Ton
Limbah LEMAK)"
Kromium (Cr+) 8,59E-06 554.761 5,03E-06 1.699 Ton
Phospat (PO4-) 0,01286 554.761 0,00753 2.543.972 Ton
Total Penghematan (Rupiah) 137.980 72.030 30.611 12.735.047 55.925.030
Rasio Jumlah Air yang Digunakan Dengan Air Limbah yang Dihasilkan
Rasio jumlah air yang digunakan dengan air limbah yang dihasilkan dari kegiatan produksi barang atau jasa
yang dihasilkan disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 21. Rasio Jumlah Air yang Digunakan Dengan Air Limbah yang Dihasilkan
Tahun
Parameter Satuan
2015 2016 2017 2018 2019*
Rasio Penggunaan Air Terhadap Air Limbah
Penggunaan Air 102.667,55 165.984,39 202.684,18 187.473,62 116.797,02 m3
Air Limbah yang Dihasilkan 118.114,60 68.468,10 87.659,00 53.374,65 37.670,00 m3
Rasio Penggunaan Air Terhadap Air Limbah 0,87 2,42 2,31 3,51 3,10 -
*) Data hingga Juni 2019
Intensitas Air Limbah: PO4 Tingkat Nasional Intensitas Air Limbah Tingkat Asia (m3/GJ)
3 45
rata-rata
Mean 0,137
0,20 Bottom 25% 25%
40
2,5
Top 25% 0,06 35
2
30
Distribusi
1,5
25 75%
Intensitas Air PT PJB UP Muara
1 Limbah: PO4 PT PJB Karang 0,0026 m3/GJ
20
UP Muara Karang
0,5 0,03 ton/GJ 15
0 10
0,050 0,100 0,150 0,200 0,250 0,300
5
Intensitas Air Limbah: PO4 x 1000000000 (ton/GJ)
0
0,005 0,01 0,015 0,02 0,025 0,03 0,035
Gambar 13a. Benchmark Intensitas Air Limbah Tingkat Nasional Gambar 13b. Benchmark Intensitas Air Limbah Tingkat Asia
3 75%
PT PJB UP Muara
2 Karang 0,0026 m3/GJ
0
0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3
Addisionalitas
Hutan memiliki peran penting dalam menghadapi hutan juga berfungsi sebagai penahan erosi dan longsor
perubahan iklim yang terjadi di dunia. Selain berfungsi dan yang tidak kalah penting berperan besar dalam
sebagai daerah serapan air atau sebagai bank air tanah penurunan efek gas rumah kaca yang berpengaruh
khususnya pada daerah pegunungan dan perbukitan, terhadap pemanasan global.
PT PJB UP Muara Karang bekerjasama dengan Dari 7 ha lahan kritis yang ada pada lokasi, saat ini
Yayasan Hutan Organik Bogor melakukan kegiatan telah dilakukan kegiatan rehabilitasi lahan sejumlah
dengan tema Re-building West Java Tropical 2ha dengan menanam +/- 3000 pohon dengan
Rain Forest. Tujuan kerjasama ini dilakukan sistem agroforestry (tumpang sari) selain dengan
untuk mewujudkan konsep “Model Rehabilitasi pendekatan pemberdayaan masyarakat juga untuk
Ekosistem dan Lahan Kritis” yang dapat digunakan menyelamatkan masyarakat dari bencana longsor
sebagai ajang pengembangan agro-eco-edu-tourism akibat erosi pada lahan kritis, dengan kata lain
dan pemberdayaan masyarakat di area perlindungan kegiatan ini sangat dibutuhkan oleh masayarakat
privat Hutan Organik, Megamendung, Puncak Bogor sekitar yang akan memberikan dampak secara
yang secara geografis berada pada Lat/ Lon: 6°38’ pula secara global. Keberhasilan program ini
3“–6°38‘6 “ LS dan 106°54‘ 15 “–106°54‘19“BT. akan meningkatkan serapan CO2 sebesar 8,730
Sedangkan secara administrasi lokasi penanaman ton CO2eq, meningkat spesies tumbuhan lebih
berada di Desa Megamendung, Kabupaten Bogor, dari 147 jenis, melindungi lebih dari 29 spesies
Provinsi Jawa Barat burung, 49 spesies serangga, 8 spesies mammalia
dan 15 spesies herpetofauna dan akan terus
meningkat seiring keberhasilan program setiap
tahunnya.
Inovasi
Kegiatan “Re-building West Java Tropical Rain Forest” digunakan di area penanaman adalah kombinasi
dilakukan dengan pendekatan agroforestry yang antara Jagung, Edamame, dan rumput Vetiver dengan
lazimnya digunakan pada sistem pertanian. Namun input nutrisi secara organik sebagai produk pertanian
demikian, pendekatan agroforestry dalam kegiatan utama dan berfungsi ganda sebagai sebagai cover
pemulihan lahan kritis merupakan suatu hal crop mengurangi erosi pada lahan berkontur curam.
yang baru dan unik dengan tujuan mendapatkan Tanaman pokok atau kayu yang digunakan ada
manfaat lebih dalam segi ekologi, sosial dan ekonomi bermacam-macam jenis yang difungsikan sebagai
serta menumbuhkan rasa memiliki terhadap penguat tanah utama saat dewasa dan memompa
keberlangsungan kegiatan. Selain itu penanaman kembali nutrisi hara yang telah tercuci jauh di dalam
ini tidak menggunakan cara bertani konvensional atau solum tanah dan dikembalikan ke permukaan
menggunakan bahan bahan kimia melainkan bertani
dengan menggunakan bahan bahan organik. Sistem Bahwa terjadinya tanah longsor (land slide)
agroforestry yang digunakan dapat menjadi contoh disebabkan oleh tanah yg telah jenuh dan tidak lagi
bagi masyarakat luas terutama masyarakat sekitar area mampu menyerap air hujan. Hamparan tanah longsor
perlindungan privat Hutan Organik dan dapat menyerap yang terjadi tidak dapat diprediksi, dari kecil hingga
tenaga lokal maupun memicu munculnya usaha mikro sangat luas, cara bijak untuk pencegahan longsor ini
lainnya seperti penjualan pupuk, bibit sayur dan lain dilakukan menggunakan cara alami yang akan lebih
lain. hemat jika dibandingkan degan pembuatan turap. Dari
pengalaman di Hutan Organik, penggunaan Vetiver
Pemanfaatan secara agroforestry berarti (akar wangi) dan pohon Mani’I Maesopsis Eminii
memaksimalkan antara hasil produksi dan penggunaan telah sukses mencegah longsor secara alami.
lahan sesuai kapasitasnya. Tanaman pertanian yang
Hasil Absolut
Tabel 22. Hasil Absolute Keanekaragaman Hayati
Anggaran
Anggaran
Anggaran
Anggaran
(ribuan
(ribuan
(ribuan
(ribuan
Absolut
Absolut
Absolut
Absolut
Absolut
Rp)
Rp)
Rp)
Rp)
Rp)
Addisionalitas
Penilaian Kewajiban yang Diatur dalam Peraturan
Berdasarkan Undang-undang nomor 40 tahun luar wilayah tersebut yaitu di Ring II (Lampiran
2007 (Lampiran I UU No.40 Tahun 2007), tiap III Surat Keterangan Lurah Ring 2). Praktik
perusahaan wajib melaksanakan tanggung jawab pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial dan
sosial dan lingkungan yang diprioritaskan lingkungan Ring I difokuskan pada wilayah Muara
di Ring I. (Lampiran II SK Direksi tentang Angke (Lampiran IV Surat Keterangan Lurah Ring
Wilayah CSR) PT PJB UP Muara Karang selain 1). Sedangkan kegiatan tanggung jawab sosial dan
melakukan program CSR sesuai undang-undang lingkungan di Ring II, salah satunya Program Urban
juga melakukan pemberdayaan masyarakat di Farming, dilaksanakan di Kelurahan Muara Baru.
Penilaian Umum
Pertanian perkotaan (Urban Farming) memberikan signifikan terhadap kualitas tanah dan mengalami
banyak manfaat bagi masyarakat baik dari segi peningkatan sebesar 6% karena warga tidak
ekonomi maupun lingkungan yaitu tersedianya bahan menggunakan tanah dan menggunakan pupuk kimia
pangan untuk anggota keluarga dan hasil panen untuk meningkatkan kualitas tanaman menjadi baik.
yang dapat dijual, serta turut mengurangi dampak Selain itu, dengan adanya program Urban Farming
lingkungan. PT PJB UP Muara Karang melakukan dengan polibag kerusakan tanah berkurang karena
Program Urban Farming dengan cara Hidroponik dan menggunakan pupuk organik. Bila menggunakan
Polibag. Hal inilah yang dapat mengurangi dampak pupuk kimia maka pH tanah bisa mencapai 5,80%
lingkungan terhadap kerusakan tanah. kerusakan akan tetapi setelah adanya intervensi program dari PT
tanah menjadi berkurang karena Urban Farming PJB Muara Karang kini pH tanah di RW 002 mencapai
hidroponik hanya menggunakan media air dan nutrisi 4,70. Hal ini menunjukan bahwa kualitas tanah tersebut
sebagai unsur hara untuk tanaman, dampak itu sangat makin baik (Lampiran V Kajian Dampak Lingkungan)
Penilaian Investasi
Program Rumah Lipat memberikan dampak karena meningkatkan semangat berusaha masyarakat
peningkatan ekonomi terhadap masyarakat Muara dengan nilai IKE Konversi (Indeks Kebermanfaatan
Angke. Menurut hasil Analisis MPE (Economic Ekonomi) 94.52. Nilai IKE Konversi ini menunjukan
Multiplier Effect) program berhasil meningkatkan bahwa kebermanfaatan ekonomi dan kinerja pogram
pendapatan masyarakat dan peserta program. dapat dikatakan sangat baik (A) (Lampiran VII
Hasil pengukuran kebermanfaatan ekonomi Laporan MPE 2018).
Program Rumah Jahit harus dipertahankan
Limbah kain perca menjadi barang yang tidak maupun di lingkungan masyarakat yaitu tidak
bisa dihindari dalam pelaksanaan kegiatan membuang kain perca tetapi membuat kain perca
pelatihan menjahit. Awalnya, limbah tesebut hanya tersebut menjadi produk tepat guna.
dikumpulkan pada 1 tong sampah komunal khusus
untuk membuang limbah kain perca. (Lampiran Sosialisasi menjadi media penyadaran bagi ibu-ibu
IX dokumentasi sebelum program). Setelah adanya mengenai pentingnya memanfaatkan limbah kain perca
intervensi dari PT PJB UP Muara Karang untuk pola baik dari sisi lingkungan maupun ekonomi. Apabila
dan perilaku masyarakat dari membuang limbah dilihat dari sisi lingkungan, pemanfaatan limbah
jahitan menjadi memanfaatkan limbah jahit. kain perca dapat mengurangi dampak lingkungan.
Transformasi perilaku yang diharapkan dimulai dari Dengan pengelolahan limbah kain menjadi barang yang
proses sosialisasi mengenai pemanfaatan limbah dapat dimanfaatkan dampak pencemaran dari limbah
kain perca. Pemanfaatan limbah kain perca juga dapat berkurang, kandungan logam berat yang terserap
mendorong ibu-ibu untuk menerapkan semangat oleh tanah dan tumbuhan konsumsi bisa berkurang dan
zero waste karena kain perca menjadi salah satu tidak membahayakan bagi kesehatan warga sekitar.
limbah paling banyak terbuang akibat aktivitas Selain cairan dari kain perca yang dapat membahayakan
menjahit. Dari pemanfaatan tersebut, terbentuk bagi kesehatan. Kain perca dapat merusak biota yang
kebiasaan baru baik di lingkungan kelompok ada didalam tanah dalam jangka waktu tertentu.
Dimensi Desain dalam program rumah jahit terbagi Dimensi Produk pada bagian keunggulan kompetitif
menjadi 3 yaitu perubahan sistem, perubahan ditunjukkan oleh kelompok rumah jahit yang sudah
subsistem dan penambahan komponen alat. mampu memberikan alternatif pendapatan rata rata
PT PJB berhasil melakukan perubahan sistem. sebesar Rp 450.000 per bulan. Selain itu, Eco-bag
Keberhasilan perubahan sistem terlihat dapat dilihat merupakan produk yang simple, efisein dan dapat
dari yang awalnya pada setiap kegiatan terdapat digunakan berkali-kali. Sedangkan perubahan rantai
tong sampah komunal khusus untuk membuang nilai ditunjukkan dari kolaborasi program Rumah Jahit
limbah kain perca. Setelah adanya intervensi dari dan Bank Sampah. Rumah Jahit yang mendukung
PT PJB UP Muara Karang terkait pemanfaatan kegiatan Bank Sampah dalam kampanye
kain perca dengan semangat zero waste ibu- mengurangi penggunaan kantong plastik dengan
ibu kemudian tergerak untuk membuat berbagai menggunakan eco-bag. (Lampiran XII Sosialisasi
macam produk yang berbahan dasar kain perca. sinergi Bank Sampah dan Rumah Jahit).
Produk terbaru Kelompok Rumah Jahit berupa eco-
bag dari kain perca. Limbah kain yang di buang Program Rumah Jahit yang berhasil membuat
awalnya dapat merusak tanah karena mengandung eco-bag sebagai pengganti kantong plastik
logam berat, setelah dilakukan pemanfaatan limbah dari limbah kain perca, secara langsung juga
kain perca menjadi eco-bag dapat mengurangi menjamin kehidupan yang berkelanjutan
dampak lingkungan. (Lampiran X Kajian Dampak ( ). Program Rumah Jahit
Lingkungan Limbah Perca). Perubahan subsistem ditinjau dari sisi Human Capital telah berhasil
ditandai dengan yang awalnya kain perca hanya memberikan peningkatan kemampuan kepada
menjadi limbah dapat dimanfaatkan menjadi eco- kelompok rumah jahit khususnya kemampuan
bag. Dari pemanfaatan ini terdapat penurunan yang dalam menjahit baik dalam membuat eco-bag
signifikan dari jumlah sampah kain perca yang maupun membuat hasil jahitan lainnya. Hal ini
dibuang oleh ibu-ibu. Dalam satu bulan, kelompok dapat dilihat dari adanya kelompok masyarakat yang
bisa memanfaatkan 10 kg kain perca untuk terdiri dari 40 ibu-ibu sudah mampu menjahit eco-
membuat 300 pcs eco-bag. Sedangkan penambahan bag atau hasil jahitan lainnya.
komponen terjadi karena adanya pelatihan menjahit
dan sosialisasi lomba pembuatan eco-bag sehingga Sedangkan apabila ditinjau dari sisi Natural
masyarakat mampu menghasilkan eco-bag yang Capital, Program Rumah Jahit yang berhasil
simple dan efisien. memanfaatkan limbah kain perca dapat
mengurangi dampak pencemaran kandungan
Pada Dimensi Pengguna bagian pengembangan logam berat pada tanah. Selain itu, dengan adanya
inovasi dilakukan oleh kelompok rumah jahit yaitu eco-bag berhasil mengurangi sampah kantong
terdapat 11 variasi dengan berbagai model eco-bag plastic yang dapat menimbulkan pencemran
sebagai ganti kantong plastic dari lomba kreasi karena dapat terurai paling tidak selama 20
kelompok.(Lampiran XI Dokumentasi Pemanfaatan tahun. Pemanfaatan limbah kain perca tersebut
Limbah Kain Perca menjadi Eco-Bag). Sedangkan memberikan penyadaran bahwa limbah yang ada
pada bagian Perubahan perilaku penggunaan di masyarakat sebenarnya masih memiliki nilai
eco-bag terjadi khususnya di kalangan masyarakat ekonomi dan dapat dijadikan barang tepat guna. Hal
penerima manfaat kegiatan CSR PT PJB UP Muara ini tidak hanya bermanfaat bagi kita sekarang tetapi
Karang dengan timbulnya kebiasaan baru baik dalam keamanan mewariskan keberlanjutan sumber
daya tanah untuk generasi selanjutnya.
% Keberhasilan
% Keberhasilan
% Keberhasilan
% Keberhasilan
Dana (rupiah)*
Dana (rupiah)
Dana (rupiah)
Dana (rupiah)
Dana (rupiah)
No Kegiatan
Penerima
Penerima
Penerima
Penerima
Penerima
Manfaat
Manfaat
Manfaat
Manfaat
Manfaat
**
**
**
**
1.038.940.500
1.265.628.163
891.189.250
947.402.404
776.331.642
1 Empowerement*** 93% 290 90% 360 95% 380 97% 561 85% 571
213.875.000
282.475.658
139.206.060
53.800.000
61.550.000
26.194.000
46.714.286
% Keberhasilan
% Keberhasilan
% Keberhasilan
% Keberhasilan
% Keberhasilan
Dana (rupiah)*
Dana (rupiah)
Dana (rupiah)
Dana (rupiah)
Dana (rupiah)
No Kegiatan
Penerima
Penerima
Penerima
Penerima
Penerima
Manfaat
Manfaat
Manfaat
Manfaat
Manfaat
**
**
**
**
218.215.000
226.826.000
188.700.000
271.354.250
139.165.816
4 Charity*** 87% 90 89% 95 91% 89 98% 95 87% 97
1.185.864.250
1.364.008.500
1.376.171.404
1.512.047.474
1.590.714.325
TOTAL 428 510 589 896 913
Selain itu, PT PJB UP Muara Karang juga telah menjadi persentase terbesar dalam kegiatan CSR. Pada
melaksanakan kegiatan CSR yang dapat dilihat tabel anggaran CSR juga memperlihatkan kestabilan
melalui tabel realisasi anggaran CSR dari tahun 2015- persentase anggaran dana CSR bagi kegiatan
Juni 2019. Berdasarkan anggaran dana tersebut dapat empowerment yang selalu berada di atas 50% pada
dilihat bahwa persentase kegiatan empowerment tahun 2015-Juni 2019.
No Kegiatan
Realisasi Dana % Realisasi Dana % Realisasi Dana % Realisasi Dana % Realisasi Dana %
1 Empowerement Rp891.189.250 75% Rp1.038.940.500 76% Rp947.402.404 69% Rp776.331.642 51% Rp1.265.628.163 80%
2 Capacity Building Rp53.800.000 5% Rp61.550.000 5% Rp213.875.000 16% Rp282.475.658 19% Rp139.206.060 9%
3 Infrastruktur Rp22.750.000 2% Rp.36.692.000 3% Rp26.194.000 2% Rp181.885.924 12% Rp46.714.286 3%
4 Charity Rp218.215.000 18% Rp226.826.000 17% Rp188.700.000 14% Rp271.354.250 18% Rp139.165.816 9%
TOTAL Rp1.185.864.250 100% Rp1.364.008.500 100% Rp1.376.171.404 100% Rp1.512.047.474 100% Rp1.590.714.325 100%