Anda di halaman 1dari 26

Kinerja Pengelolaan Lingkungan

Sistem
Manajemen
Lingkungan
Sertifikasi
ISO 14001:2015

Efisiensi Energi
841,54x103 GJ
Penerima
Manfaat COMDEV
896 Orang
Rp1.512.047.474
Penurunan Emisi
2369.820,51
tonCO2e
Perlindungan
Keanekaragaman Hayati
530 Jenis Flora
170 Jenis Fauna

3R Limbah B3

Efisiensi Air 194,453 ton


7.415,47 m 3

Penurunan Beban
Pencemaran Air
18x10-3 ton PO4

3R Limbah
Padat Non B3

14,28 ton

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan


1 PT Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkit Muara Karang
A Pendahuluan

Profil Perusahaan
PT PJB UP Muara Karang, sebagai bagian dari PT PT. PJB UP Muara Karang sering mendapatkan tugas
Pembangkitan Jawa Bali, merupakan pembangkit sebagai role model pembangkitan listrik untuk tamu-
listrik tenaga gas dan uap berkapasitas terpasang tamu negara dan nasional seperti tempat studi banding
mencapai 1610 MW. Pada tahun 2018 PT. PJB UP tata kelola pembangkitan bagi Tamu Negara pada
Muara Karang membangkitkan energi listrik 5.665 kunjungan Delegasi India dan Ghana, World Bank,
GWh yang disalurkan melalui Saluran Udara Tegangan untuk studi penerapan Sistem Manajemen Lingkungan
Tinggi 150 kV ke sistem interkoneksi Jawa Bali. di Pembangkitan.

PT. PJB UP Muara Karang dioperasikan pertama kali PT. PJB UP Muara Karang telah menggunakan
tahun 1979 oleh PLN Pembangkitan dan Penyaluran teknologi gas turbin terbaru dengan teknologi
Jawa Bagian Barat (PLN KJB) yang dikenal dengan Advanced Extendor Combustor dan Advanced Gas
sebutan Sektor Muara Karang untuk memenuhi Path, pada blok GT 1.3 yang memiliki keunggulan
kebutuhan listrik DKI Jakarta khususnya daerah VVIP dibandingkan dengan teknologi gas turbin standar
seperti Istana Presiden, Gedung MPR/DPR, gedung- dalam power output (MW) lebih tinggi, konsumsi
gedung pemerintahan dan Bandara Internasional bahan bakar lebih efisien, durasi antar inspeksi dan
Soekarno Hatta. PT PJB UP Muara Karang berlokasi jam operasi lebih lama. Sistem pembakaran dengan
di pantai utara Jakarta, Jl. Pluit Karang Ayu, Jakarta. sistem dual firing (minyak HSD dan Gas) sehingga
operasi lebih handal.
PT. PJB UP Muara Karang merupakan pembangkit
dengan kapasitas listrik yang besar dan sebagai PT. PJB UP Muara Karang menggunakan teknologi
pemasok utama kebutuhan listrik pada fasilitas VVIP DLN (Dry Low NOx Combustor) agar emisi gas buang
Negara seperti Istana Presiden, Gedung MPR/DPR yang dihasilkan bersifat ramah lingkungan.
dan Bandara Internasional Soekarno Hatta.

Pencapaian dan Keistimewaan

Umum Lingkungan Keselamatan Kerja


• Sertifikasi Manajemen Asset • PROPER Hijau 2016 • Memperoleh Sertifikat
ISO 55001, Manajemen • PROPER Hijau 2017 Emas SMK3 tahun 2017
SDM berbasis Kompetensi, • PROPER Hijau 2018 • Sertifikat OHSAS 18001
Manajemen Risiko, • Sistem Manajemen • Penghargaan Zero Accident
Manajemen Mutu ISO Lingkungan ISO 14001 14.832.841 jam kerja
9001, Manajemen GCG, • House Keeping 5S bebas kecelakaan oleh
Manajemen Teknologi • PROPERDA Tahun 2017 Kementerian Tenaga Kerja
Informasi, Efisiensi • SMK3 dan Transmigrasi RI.
Energi, dan Manajemen • OHSAS 18001:2007 • K3 OHSAS 18001
Pengamanan. • Penghargaan Subroto
• Malcolm Baldridge Platinum Award Kementrian ESDM
Achievement Award dari kategori Keselamatan
Pemberdayaan
IQAF dengan criteria High Ketenagalistrikan PLTGU
Masyarakat
Score Achievement Besar Grid Jamali Terbaik
• Kalpataru Tahun 2016
Tingkat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018
untuk kategori Penyelamat • Penghargaan Gas Project
lingkungan kepada KOMMA Of The Year 2019 Kategori
Binaan CSR. Bronze dari Asian Power
• Komunitas Terbaik dalam
Pengelolaan Sampah Tahun
2017 tingkat Provinsi

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan


PT Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkit Muara Karang 2
B Sistem Manajemen Lingkungan

Dalam menjalankan operasinya, PT PJB UP Muara Karang telah


menerapkan sistem manajemen lingkungan ISO 14001:2015, dan
telah disertifikasi oleh British Standard Institution Indonesia (BSI
Indonesia) pada tanggal 8 November 2017 dan berlaku hingga 7
November 2020. Sistem Manajemen ini diintegrasikan dengan
sistem manajemen lainnya meliputi Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2015, OHSAS 18001:2007, Sistem Manajemen Energi, ISO
50001:2011, Sistem Manajemen Aset ISO 55001:2014, Sistem
Manajemen K3 (SMK3), Sistem Manajemen Pengamanan (SMP)
menjadi suatu manajemen terintegrasi yang dikenal dengan nama
PJB Integrated Management System (PJB-IMS).

Pengintegrasian sistem manajemen lingkungan juga menunjukkan


bahwa lingkup sistem manajemen lingkungan adalah pada seluruh
proses yang ada dalam perusahaan sehingga pelaksanaannya sesuai
standar yang berlaku dan dapat dipertanggungjawabkan.
Gambar 3. Sertifikat ISO 14001:2015

C Efisiensi Energi

Status, Intensitas dan Rasio Efisiensi Energi


Total pemakaian energi, energi primer yang digunakan untuk proses produksi utama, energi yang digunakan untuk
fasilitas pendukung di PT PJB UP Muara Karang selama periode 2012 s.d. 2019 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. Status, Intensitas dan Rasio Efisiensi Energi

Tahun
Parameter Rumus Satuan
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019*
Total Pemakaian Energi Primer a 45.999,50 52.987,59 51.160,66 48.634,27 46.212,06 46.127,95 47.306,10 21.678,39 x 10³ GJ
a. Proses Produksi c = a-b 45.999,50 52.987,59 51.160,66 48.634,27 46.212,06 46.127,95 47.306,09 21.678,39 x 10³ GJ
b. Fasilitas Pendukung b - - 0,000026 0,000193 0,000166 0,000727 0,000309 0,000183 x 10³ GJ
Hasil Absolute Efisiensi Energi d 104,08 544,30 750,54 821,38 780,49 1029,79 841,46 1001,84 x 10³ GJ
a. Proses Produksi e 104,08 544,30 750,54 821,34 779,85 1025,42 840,97 1001,65 x 10³ GJ
b. Fasilitas Pendukung f - - - 0,04 0,64 4,38 0,48 0,19 x 10³ GJ
c. Kegiatan yang Berhubungan
- - - - - - - - x 10³ GJ
dengan Comdev
d. Kegiatan Lain - lain - - - - - - - - x 10³ GJ
Total Produksi Listrik g 5251,92 6220,49 6068,14 5822,17 5182,19 5406,58 5664,88 2554,48 GWh
Pemakaian Sendiri i 113,29 120,51 123,52 114,79 251,31 122,18 114,20 54,10 GWh
Intensitas Pemakaian Energi
a. Proses Produksi
Energi primer/produksi j = c/g *1000 8.758,60 8.518,24 8.431,03 8.353,29 8.917,47 8.531,82 8.350,76 8.486,43 GJ/GWh
Energi primer/produksi 2,43 2,37 2,34 2,32 2,48 2,37 2,32 2,36 GJ/GJ
Pemakaian Sendiri/Produksi 0,022 0,019 0,020 0,020 0,048 0,023 0,020 0,021 GJ/GJ
b. Proses Produksi + Fasilitas k = a/g*1000 8.758,60 8.518,24 8.431,03 8.353,29 8.917,47 8.531,82 8.350,76 8.486,43 GJ/GWh
Pendukung
Rasio Efisiensi Energi
a. Proses Produksi l = e/c*100 0,226 1,027 1,467 1,689 1,688 2,223 1,778 4,621 %
b. Proses Produksi + Fasilitas m = d/c*100 0,226 1,027 1,467 1,689 1,689 2,232 1,779 4,621 %
Pendukung
*) Data hingga Juni 2019

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan


3 PT Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkit Muara Karang
Inovasi
PT PJB UP Muara Karang senantiasa melakukan inovasi untuk meningkatkan kinerja efisiensi energi sebagai
satu kesatuan proses bisnis yang ada, sebagaimana dijelaskan dalam Tabel dan Gambar berikut.
Tabel 2. Inovasi Efisiensi Energi

Implementasi Inlet Guide Vanes Tracking (IGVT) sebagai Upaya Pengoptimalan Heat Rate
pada Operasi Beban Parsial Gas Turbine PLTGU Blok 2
Program Implementasi Inlet Guide Vanes Tracking (IGVT) merupakan program yang dilaksanakan pada tahun 2017 dengan
tujuan untuk mengoptimalkan pemakaian bahan bakar pada saat gas turbine beroperasi beban parsial. Operasi beban
parsial memiliki arti bahwa gas turbine beroperasi tidak pada 100 persen kapasitas, tetapi biasanya berada disekitar 75
persen kapasitas. Pada operasi parsial, gas turbine mengalami penurunan efisiensi. Hal ini dikarenakan pada kondisi
Deskripsi
tersebut, gas turbine memiliki karakteristik lebih boros bahan bakar dibandingkan pada saat operasi base load. Program
ini dilaksanakan dengan melakukan perubahan sub-sistem melalui modifikasi pembukaan Inlet Guide Vanes sampai
tercapai kondisi yang optimal. Program ini merupakan program pertama di skala nasional dan diinisiasi oleh PT PJB UP
Muara Karang.
Inovasi ini dilakukan dengan cara melakukan otomatisasi variasi pembukaan Inlet Guide Vanes (IGV) pada gas turbine sampai
tercapai kondisi optimal operasi. IGV berbentuk blade yang berada pada inlet kompresor gas turbine berfungsi untuk mengatur
jumlah udara yang masuk menuju kompresor dengan cara mengatur pembukaan blade IGV (0 s/d 100 persen). Inovasi ini yaitu
Perubahan Sub- mengurangi pembukaan IGV pada saat beban parsial agar udara yang menuju ruang bakar berkurang. Dengan berkurangnya
Sistem udara pada ruang bakar, air to fuel ratio (AFR) akan berkurang sehingga temperatur inlet gas turbine dan temperatur exhaust
gas turbine akan naik. Temperatur exhaust gas turbine yang lebih tinggi akan menaikkan temperatur dan aliran uap dari Heat
Recovery Steam Generator (HRSG) menuju steam turbine sehingga daya keluaran combine cycle yang dihasilkan akan lebih
tinggi. Penurunan heat rate tertinggi dicapai saat beban gas turbin 140 MW.
1. Mampu penurunkan konsumsi bahan bakar 0,000095 mmBTU per kWh
Nilai Tambah 2. Mampu menurunkan heat rate 24 kCal/kWh pada beban parsial 140 MW
Layanan Produk 3. Mampu memberikan penghematan Rp 12,00 per kWh
4. Mampu menambah pendapatan sebesar Rp 907.200.000,00 per bulan

Dampak Lingkungan yang diperoleh dari inovasi sub-sistem ini adalah dengan kemampuan menurunkan bahan bakar
0,000095 mmBTU per kWh maka dapat mengurangi buangan emisi CO2 sebesar 70.828,61ton CO2.

IGV

Gambar 2. IGV Gas Turbine Sebelum dan Sesudah


Gambar 1. Inlet Guide Vanes (IGV) Gas Turbine
Implementasi Inovasi

Heat rate before Heat rate after Delta HR Kurva Variasi Heat Rate Sebelum dan Sesudah IGVT
Beban (MW)
(kCal/kWh) (kCal/kWh) (kCal/kWh)
25
110 2003,15 2004,6 (1,45) 2000

120 1.982,50 1.975,10 7,40


20
130 1.945,47 1.921,50 23,97 1950
Delta Heat Rate (kCal/kWh)
Heat Rate (kCal/kWh)

140 1.918,54 1.896,75 21,79 15

150 1.909,43 1.887,56 21,87


1900
10
160 1.891,67 1.868,98 22,69

170 1.874,76 1.854,39 20,37


1850 5
180 1.869,39 1.858,31 11,08

190 1.853,77 1.841,30 12,47 0


1800
200 1.840,65 1.834,44 6,21
-5
210 1.837,88 1.834,70 3,18
100 120 140 160 180 200 220 240
220 1.833,45 1.832,11 1,34
Beban (MW) Heat rate before (kCal/kWh)
235 1.814,81 1.813,67 1,14 Heat rate after (kCal/kWh)
Delta HR (kCal/kWh)

Gambar 3. Heat Rate Gas Turbine Sebelum dan Sesudah Implementasi Inovasi

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan


PT Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkit Muara Karang 4
Hasil Absolut
Hasil Absolut Program Efisiensi Energi PT PJB UP Muara Karang yang dilaporkan dalam PROPER telah
diverivikasi oleh LAPI ITB dengan hasil adalah sebagai berikut.

Tabel 3. Hasil Absolut Program Efisiensi Energi Tahun 2015 s.d. 2019
Hasil Absolut Efisiensi Energi
2015 2016 2017 2018 2019*

(jutaan rupiah)

(jutaan rupiah)

(jutaan rupiah)

(jutaan rupiah)

(jutaan rupiah)

(jutaan rupiah)

(jutaan rupiah)

(jutaan rupiah)

(jutaan rupiah)

(jutaan rupiah)
Penghematan

Penghematan

Penghematan

Penghematan

Penghematan
Kegiatan
No
Anggaran

Anggaran

Anggaran

Anggaran

Anggaran
GJ /tahun

GJ /tahun

GJ /tahun

GJ /tahun

GJ /tahun
Efisiensi Energi

Modifikasi Start Up
1 STG 1.0 dengan seal 441.384 - 120.277 871.299 - 206.207 988.670 - 272.159 990.306 - 362.581 679.973 - 203.229
dari HP Steam
Retubing sisi LP Eco,
2 LP Eva dan dan HP Eco 438288.412 - 188707.511 391972.042 - 168765.741 394705.838 - 169942.791 288443.284 - 124190.859 222366.771 - 95741.249
HRSG PLTGU Blok 1
Modifikasi Admission
3 279236.160 - 120226.680 249065.280 - 107236.440 251758.898 - 108396.192 183746.880 - 79113.240 285690.240 - 123005.520
Control Valve STG 1.0
Upgrade Combustor
Extendor dan Advance
4 - - 0.000 124407.079 50000.000 (20556.991) 656199.714 0.000 282530.433 474585.792 0.000 204335.549 272779.471 0.000 117446.717
Gas Path Turbin GTG
1.3 PLTGU Blok 1
Pemasangan Panel
5 Listrik Tenaga Surya - - 0.000 129.600 50.000 5.800 208.800 50.000 39.900 216.000 - 93.000 104.400 0.000 44.950
Gedung Administrasi
Penggantian Lampu
6 TL dan Fluorscant 182.808 49.000 29.709 214.272 554.920 (462.664) 239.508 700.000 -596.879 264.744 700.000 113.987 83.268 332.500 35.852
ke LED
Offline Waterwash
7 Compressor GTG 8394.833 508.492 3105.950 7289.281 508.492 2629.949 7678.930 423.743 2882.463 6459.607 381.369 2399.851 4270.928 211.872 1627.000
PLTGU Blok 1
Offline Waterwash
8 Compressor GTG 22156.739 338.994 9200.713 20715.368 338.994 8580.122 20750.183 169.497 8764.610 23625.964 84.749 10087.541 8931.526 84.749 3760.770
PLTGU Blok 2
Penggantian Inlet
9 Air Filter GTG PLTGU 27524.120 403.200 11447.463 16001.597 403.200 6486.376 15096.866 403.200 6096.840 28000.529 403.200 11652.583 18973.687 403.200 7766.026
Blok 1
Rutin Ball Cleaning
10 45298.310 8.114 19495.325 40403.923 8.114 17388.019 40840.888 8.114 17576.157 29807.827 4.057 12829.868 22855.219 2.029 9838.413
Condensor
Penggantian Main
11 - - - - - - - - - 17240.364 26736.818 (19313.884) 8676.335 0.000 3735.644
Trafo STG 1.0
Modifikasi Logic IGV
12 GTG 2.2 dan GTG 2.2 - - - - - - 20880.000 1000.000 7990.000 53280.000 0.000 22940.000 20304.000 0.000 8742.000
Blok 2
Optimalisasi
Pengoperasian
13 Blowdown Pump - - - - - - 751.320 0.000 323.485 1141.200 0.000 491.350 563.400 0.000 242.575
HRSG 2.1 dan HRSG
2.2
Optimalisasi
Pengoperasian Close
14 Cooling Water Heat - - - - - - 208.800 0.000 89.900 316.800 0.000 136.400 156.643 0.000 67.444
Exchanger Fan GTG 2.1
dan GTG 2.2 Blok 2
Optimalisasi
15 Pengoperasian AC - - - - - - 769.680 0.000 331.390 1847.520 0.000 795.460 923.760 0.000 397.730
standing PLTGU Blok 2
Optimalisasi
Pengoperasian
16 Traveling Water - - - - - - - - - 928.800 0.000 399.900 457.200 0.000 196.850
Screen ABCD PLTGU
Blok 2
Upgrade HEPA Filter
17 Gas Turbine PLTGU - - - - - - - - - - 0.000 0.000 288431.225 3000.000 121185.666
Blok 2
Optimalisasi Cuci
18 Condenser STG1.0 - - - - - - - - - 462.168 350.000 -151.011 637.632 0.000 274.536
PLTGU Blok 1
Optimalisasi
19 Pengetesan Auxiliary - - - - - - 500.040 0.000 215.295 472.680 0.000 203.515 359.280 0.000 154.690
Boiler PLTGU Blok 2
*) Data hingga Juni 2019

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan


5 PT Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkit Muara Karang
Benchmarking
Benchmarking Efisiensi Energi dilakukan
untuk mengetahui posisi penghematan energi Intensitas Energi Total

dari suatu industri terhadap industri sejenis 25

Mean
lainnya. Benchmarking tersebut diperoleh 20
0,026
0,03 Bottom 25%

dengan membandingkan intensitas pemakaian Top 25%


0,01

energi listrik yaitu energi listrik yang digunakan 15 Intensitas Energi

Distribusi
terhadap produksi dari suatu industri pada tahun PT PJB UP Muara
Karang (0.020)
2018. Pada Benchmarking menggunakan data 10

dari Asosiasi Lingkungan Ketenagalistrikan


(ALIN) digunakan data konsumsi listrik 5

pemakaian sendiri dibandingkan produksi


listrik total untuk didapatkan data intensitas 0
0.000 0.010 0.020 0.030 0.040 0.050 0.060 0.070 0.080 0.090

Energi Total. Nilai intensitas energi pada Intensitas Energi Total (GJ/GJ)
tahun 2018 sebesar 0,020 GJ/GJ. Pada Grafik
Gambar 4. Grafik Benchmark Efisiensi Energi Tingkat Nasional
tersebut terlihat posisi Benchmarking PT PJB
Muara Karang pada 25% > X > 50%, nilai
Benchmarking tersebut menunjukkan kinerja
efisiensi energi PT PJB UP Muara Karang
dalam kategori baik.

D Penurunan Pencemar Udara

Status Emisi
Total emisi konvensional dan gas rumah kaca yang dihasilkan dari proses produksi dan fasilitas pendukung serta
hasil absolut dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 4. Status, Intensitas, dan Rasio Emisi Udara


Tahun
Parameter Satuan
2015 2016 2017 2018 2019*
Emisi Dihasilkan
a) Proses Produksi SO2 33,01 92,96 326,94 387,95 215,42 Ton/tahun
Nox 242,88 479,00 1.724,13 1.795,07 847,90 Ton/tahun
Total Partikulat 17,20 64,56 224,02 124,68 67,16 Ton/tahun
CO2e 2.806,35 2.666,56 2.661,35 2.748,13 1.250,74 x 10^3 Ton/tahun
b) Fasilitas pendukung CO2e 1,44 1,47 1,37 1,42 1,34 x 10^3 Ton/tahun
Hasil Absolut Pengurangan Pencemar Udara
a) Proses Produksi SO2 226.813,92 212.513,85 211.870,55 241.232,34 91.704,32 Ton/tahun
Nox 315.737,28 295.747,45 293.877,26 335.125,97 127.235,97 Ton/tahun
Total Partikulat 18.985,47 17.750,15 17.553,10 20.137,36 7.635,65 Ton/tahun
CO2e 2.232,08 1.989,36 2.067,13 2.452,26 963,22 x 10^3 Ton/tahun
b) Fasilitas Pendukung CO2e 0,07 0,06 0,13 0,20 0,21 x 10^3 Ton/tahun
c) Kegiatan yang berhubungan dengan Comdev CO2e 0,11 0,13 0,12 0,25 0,29 x 10^3 Ton/tahun
d) Kegiatan lain-lain - - - - -
Produksi Listrik 5.822,17 5.335,87 5.406,58 5.664,88 2.554,48 GWH
Intensitas Emisi
a) Proses Produksi SO2 0,0057 0,0174 0,0605 0,0685 0,0843 Ton/GWH
Nox 0,0417 0,0898 0,3189 0,3169 0,3319 Ton/GWH
Total Partikulat 0,0030 0,0121 0,0414 0,0220 0,0263 Ton/GWH
CO2e 482,01 499,74 492,24 485,12 489,63 Ton/GWH

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan


PT Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkit Muara Karang 6
Tahun
Parameter Satuan
2015 2016 2017 2018 2019*
b) Total (Proses Produksi + Fasilitas Pendukung) SO2 0,0057 0,0174 0,0605 0,0685 0,0843 Ton/GWH
Nox 0,0417 0,0898 0,3189 0,3169 0,3319 Ton/GWH
Total Partikulat 0,0030 0,0121 0,0414 0,0220 0,0263 Ton/GWH
CO2e 482,26 500,02 492,50 485,37 490,15 Ton/GWH
Rasio Penurunan Emisi
a) Proses Produksi SO2 99,80% 99,43% 98,00% 97,62% 98,68% %
Nox 95,38% 90,89% 67,19% 65,85% 83,87% %
Total Partikulat 94,56% 79,57% 29,12% 60,55% 78,75% %
CO2e 29,03% 26,42% 27,52% 28,57% 27,90% %
b) Total (Proses Produksi + Fasilitas Pendukung) SO2 99,80% 99,43% 98,00% 97,62% 98,68% %
Nox 95,38% 90,89% 67,19% 65,85% 83,87% %
Total Partikulat 94,56% 79,57% 29,12% 60,55% 78,75% %
CO2e 29,02% 26,41% 27,52% 28,57% 27,91% %
*data sampai Juni 2019

Inovasi
PT PJB UP Muara Karang selalu melakukan inovasi untuk meningkatkan kinerja penurunan emisi sebagai satu
kesatuan proses bisnis yang ada, sebagaimana dijelaskan dalam Tabel inovasi berikut:

Tabel 5. Upgrade HEPA Filter Gas Turbin 2.2 PLTGU Blok 2

Nama Program Upgrade HEPA Filter Gas Turbin 2.2 PLTGU Blok 2

Intake Air Filter berfungsi untuk mensuplai dan menyaring udara untuk menjaga kualitas udara yang masuk ke
kompresor. Untuk meningkatkan filtrasi di intake kompresor GT 2.2, maka dilakukan upgrade jenis filter menjadi
Deskripsi HEPA (High Efficiency Particulate Air) Filter yang mampu menyaring partikel submicron (hingga 0,3 micron) dan
memiliki efisiensi penyaringan hingga 98% sehingga udara yang masuk ke kompresor menjadi lebih bersih dan
dapat meningkatkan efisiensi kompresor.
Inovasi upgrade HEPA Filter Gas Turbin 2.2 diinisiasi oleh PT PJB UP Muara Karang dan baru pertama kali
Aspek Kebaruan
digunakan di pembangkit PLTGU skala nasional.
Program modifikasi yang dilakukan memberikan dampak positif terhadap perbaikan lingkungan dengan
Perubahan sub sistem
menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 7.277,77 ton CO2e sejak implementasi di tahun 2019.
Nilai tambah yang diperoleh sejak implementasi program di tahun 2019 antara lain:
• Mampu menurunkan pemakaian bahan bakar sebesar 0,0000896 MMBTU/kwh atau setara 119.565,44 MMBTU
• Mampu menurunkan nilai heat rate sebesar 226 kcal/KWH sehingga dapat menghemat biaya produksi sebesar Rp 118/kwh.
• Memberikan kenaikan pendapatan sebesar Rp 140.522.935.000,-

Kompresor efisiensi & Gas turbin heatrate (GT 2.2)

92,0 2800
2732
2715
90,0
2700
88,0
2590 2697
2550 2600
86,0
2680
2500
84,0

82,0 2400
2012 Des 18 Januari Februari Maret April Mei

Gas turbin heat rate GT2 GT Compressor efficiency of GT2

Gambar 6. Grafik Heat Rate Pra and Post Upgrade


Gambar 5. HEPA Filter

Hasil Absolut
Hasil absolut penurunan emisi PT PJB UP Muara Karang telah diverifikasi oleh LAPI ITB dengan hasil
seperti tercantum dalam Tabel berikut.

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan


7 PT Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkit Muara Karang
Tabel 6. Hasil Absolut Penurunan Emisi Selama 5 Tahun Terakhir

2015 2016 2017 2018 2019*

Parameter

Penghematan

Penghematan

Penghematan

Penghematan

Penghematan
(Ton/tahun)

(Ton/tahun)

(Ton/tahun)

(Ton/tahun)

(Ton/tahun)
(jutaan Rp)

(jutaan Rp)

(jutaan Rp)

(jutaan Rp)

(jutaan Rp)

(jutaan Rp)

(jutaan Rp)

(jutaan Rp)

(jutaan Rp)

(jutaan Rp)
Kegiatan Penurunan

Anggaran

Anggaran

Anggaran

Anggaran

Anggaran
No

Absolut

Absolut

Absolut

Absolut

Absolut
Pencemar Udara

1 Repowering PLTU 300 SO2 225.960,30 211.790,08 211.270,31 240.784,66 91.456,90


MW menjadi PLTGU

2.740.811

2.396.577

2.462.507

2.939.780

1.097.200
710 MW Nox 315.737,28 295.747,45 293.877,26 335.125,97 127.235,97
Total - - - - -
18.985,47 17.750,15 17.553,10 20.137,36 7.635,65
Partikulat
CO2e 2.132.226,74 1.906.898,34 1.940.661,21 2.282.758,67 856.961,41
2 Retubing PLTGU Blok 1 SO2 853,61 723,75 600,23 447,66 247,42

529.714

504.441

485.517

294.041

303.495
- - - - -
CO2e 99.853,02 82.460,03 99.004,16 82.947,70 54.122,35
3 Modifikasi Start Up STG SO2 853,61 723,75 600,23 447,66 247,42

529.714

504.441

485.517

294.041

303.495
1.0 dengan seal dari HP - - - - -
Steam CO2e 99.853,02 82.460,03 99.004,16 82.947,70 54.122,35

4 Modifikasi Ruang Bakar

204.336

117.447
28.904
dan Sudu Turbin GTG 1.3 CO2e 27.458,26 - 15.725,24 - 10.520,85 -

5 Modifikasi logic Inlet

8.742,00
22.940
Gas Vane (IGV) PLTGU CO2e 70.829 - 16.074,28 -
Blok 2

6 Penggantian Main

59.082

56.210
Nozzle GTG 2.1 CO2e 18.257,45

7 Upgrade HEPA Filter

2.999

2.994
Gas Turbine 2.2 CO2e 7.277,77

8 Penggantian lampu TL
menjadi lampu LED CO2e 24,56 82 128 13,75 314 217 69,78 237 282 136,25 700 114 167,86 333 36

9 Penggunaan solar cell


untuk penerangan CO2e 30,79 50 - 49,91 50 6 59,99 50 40 60,09 - 93 45,47 - 45
taman & gedung admin
10 Komposting sampah
CO2e 0,05 270 0,94 0,14 360 0,56 0,18 705 0,27
organik
11 Penggantian refrigerant
CO2e 54,90 293 28 56,92 - 28 56,06 - 28 55,25 - 28 55,76 - 28
ramah lingkungan
12 Konservasi ekosistem
kawasan konservasi CO2e 110,21 730 - 131,47 730 - 122,06 1.350 - 252,35 1.040 - 291,09 1.369 -
privat
SO2 226.813,92 212.513,85 211.870,55 241.232,34 91.704,32
3.270.760

2.901.402

2.977.457

3.461.695

1.586.400
Total Nox 315.737,28 295.747,45 293.877,26 335.125,97 127.235,97

64.487
1.155

1.094

1.907

2.100
Penurunan Total
Emisi 18.985,47 17.750,15 17.553,10 20.137,36 7.635,65
Partikulat
CO2e 2.132.451,10 1.907.154,29 1.968.431,32 2.369.820,51 910.169,45

*data sampai Juni 2019

Intensitas Emisi
Intensitas emisi yang dihasilkan dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 7. Intensitas Emisi
Tahun
Parameter Satuan SO2: 0,0685 ton/GWh
2015 2016 2017 2018 2019*
SO2 0,0057 0,0174 0,0605 0,0685 0,0843 Ton/GWh
NOx: 0,3169 ton/GWh
Nox 0,0417 0,0898 0,3189 0,3169 0,3319 Ton/GWh
Total Partikulat 0,0030 0,0121 0,0414 0,0220 0,0263 Ton/GWh
CO2e 482,26 500,02 492,50 485,37 490,15 Ton/GWh CO2: 485,37 ton/GWh
*data sampai Juni 2019

Benchmarking
Benchmarking dilakukan secara nasional dengan NOx, dan CO2. Posisi PT PJB UP Muara Karang
mengacu pada Peraturan Dirjen Pengendalian tahun 2018 jika dibandingkan dengan industry sejenis
Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementrian tingkat nasional masuk ke dalam rata-rata untuk
Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor: P.18/ parameter SO2 sebesar 0,019 Ton/GJ, NOx 0,088
PPKL/SET/KUM.1/10/2018 tentang Benchmarking Ton/GJ, dan CO2 0,135 Ton/GJ seperti tercantum
Sektor Industri Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan dalam Gambar berikut.
Pembangkit Tenaga Gas Uap untuk parameter SO2,
Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan
PT Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkit Muara Karang 8
Intensitas Emisi SOX Intensitas Emisi NOX Intensitas Emisi CO2
35 2,5 12
Mean
0,123
Mean
Mean
30 0,015
Top 25% 0,23 10
0,02 Bottom 25% 2
0,01
Top 25% 0,15 Bottom 25%
0,10
Distribusi

25
Posisi PT PJB Top 25% 8
0,38 Bottom 25% Posisi PT PJB
UP Muara Karang 1,5 0,08

Distribusi

Distribusi
20 0,019 ton/GJ UP Muara Karang
Posisi PT PJB 6 0,135 ton/GJ
UP Muara Karang
15 1 0,088 ton/GJ
4
10

0,5
2
5

0 0 0

-0,01 0,00 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06 0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 0,70 0,00 0,050 0,100 0,150 0,200 0,250

Intensitas Emisi SOX x 1000 (ton/GJ) Intensitas Emisi NOX x 1000 (ton/GJ) Intensitas Emisi CO2 (ton/GJ)

(a) (b) (c)

Gambar 7. Posisi PT PJB UP Muara Karang Tingkat Nasional (a) SO2 (b) NOx (c) CO2

E Limbah B3

Status, Intensitas dan Rasio


Kegiatan operasional pembangkit tidak terlepas dari cleaning, abu cerobong, sludge WWTP dan refraktori
limbah B3, baik dari kegiatan utama maupun kegiatan bekas. PT PJB UP Muara Karang secara konsisten
pendukung. Limbah B3 PT PJB UP Muara Karang melakukan upaya 3R limbah B3 agar timbulan B3
yang dihasilkan meliputi aki/baterai bekas, limbah menjadi seminimal mungkin. Berikut profil 3R
laboratorium, limbah terkontaminasi B3, kemasan limbah B3 yang dilakukan oleh PT PJB UP Muara
terkontaminasi B3, minyak pelumas bekas, limbah Karang periode 2015-2019.
elektronik, majun dan sarung tangan bekas, chemical

Tabel 8. Status, Intensitas dan Rasio 3R Limbah B3


Hasil Absolut Pengurangan dan Pemanfaatan
Satuan Total Limbah B3
Parameter Limbah B3
2015 2016 2017 2018 2019* Pertahun 62,1057 Ton
Timbulan limbah B3 101.4304 118.0597 155.3152 62.1057 68.7712 Ton
a) Proses Produksi 101.0405 117.6752 155.0202 61.9679 68.6472 Ton
b) Fasilitas Pendukung 0.3899 0.3845 0.2950 0.1378 0.1240 Ton Penurunan Timbulan
Hasil Absolut Pengurangan Limbah B3 150.825 154.677 171.920 194.453 191.159 Ton Limbah B3
a) Proses Produksi 150.7610 154.2040 171.8046 194.4448 191.0863 Ton 60%
b) Fasilitas Pendukung 0.064 0.4728 0.1156 0.0084 0.073 Ton
c) Kegiatan yang Berhubungan dengan COMDEV - - - - - Ton
d) Kegiatan Lain-Lain - - - - - Ton
Hasil Absolut Pemanfaatan Limbah B3 - - - - - Ton
Rasio Pengurangan
a) Proses Produksi - - - - - Ton
Limbah B3
b) Fasilitas Pendukung - - - - - Ton
c) Kegiatan yang Berhubungan dengan COMDEV - - - - - Ton 76%
d) Kegiatan Lain-Lain - - - - - Ton
Total Produksi Listrik 5822 5335.87 5406.58 5664.88 2554.48 GWh Intensitas
Intensitas Limbah B3 0.01742 0.02213 0.02873 0.01096 0.02692 Ton/GWh Limbah B3
a) Proses Produksi 0.01735 0.02205 0.02867 0.01094 0.02687 Ton/GWh 0,01096
b) Proses Produksi + Fasilitas Pendukung 0.01742 0.02213 0.02873 0.01096 0.02692 Ton/GWh Ton/GWh atau
Rasio Pengurangan Limbah B3 60% 57% 53% 76% 74% 0,003045
Rasio Pemanfaatan Limbah B3 - - - - -
Ton/GJ
*data sampai Juni 2019

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan


9 PT Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkit Muara Karang
Inovasi
PT PJB UP Muara Karang selalu melakukan inovasi untuk meningkatkan kinerja reduce, reuse, recycle sebagai
satu kesatuan proses bisnis yang ada, sebagaimana dijelaskan dalam Tabel berikut.

Tabel 9. Program Inovasi 3R Limbah B3

Nama Program Pengurangan Limbah Chemical Cleaning melalui program Extendor


Melakukan Upgrade Hot Gas Path Parts pada Gas Turbine 1.3 dengan tujuan memperpanjang umur operasinya. Sebelum dilakukan
inovasi, umur operasi GT 1.3 yaitu 8000 jam. Setiap tercapai umur operasinya, gas turbin harus dilakukan inspeksi untuk mengetahui
Deskripsi Teknis Inovasi kondisi sebenarnya dan selanjutnya dilakukan repair. Setelah dilakukan inovasi, umur operasi GT 1.3 menjadi 32000 jam. Chemical
cleaning pada blade kompresor dan blade gas turbine semula dilakukan setiap tahun, setelah dilakukan inovasi dilakukan setiap 5
tahun sekali / sesuai dengan tercapainya jam operasi Gas Turbin.
Upgrade Hot Gas Path Parts merupakan kegiatan yang baru dilakukan di PT PJB UP Muara Karang untuk menaikkan ketersediaan
Aspek kebaruan
(availability) dan kesiapan unit pembangkit.
Dengan dilakukannya upgrade Hot Gas Path Parts dapat menghemat biaya pemeliharaan yaitu repair Hot Parts setiap inspeksi tiap
Aspek Informasi
tahunnya yaitu sebesar Rp 5.125.000.000 dan Rp 70.000.000 dari berkurangnya pengangkutan limbah B3 hasil chemical cleaning.
Penghematan
Sehingga total penghematan sebesar Rp 5.195.000.000.
Setelah implementasi program ini, maka kebutuhan overhaul (pemeliharaan unit) berkurang dari 1 tahun sekali menjadi 5 tahun
Aspek perbaikan lingkungan
sekali. Data pada tahun 2017 menyebutkan bahwa limbah chemical cleaning yang dihasilkan adalah 25 ton sehingga potensi
akibat perubahan sistem
pengurangan limbah B3 adalah 25 ton.
Selain mengurangi biaya pemeliharaan, program upgrade Hot Gas Path Parts GT 1.3 juga mempengaruhi, antara lain :
1. Mengurangi timbulan limbah padat non B3 yaitu berupa logam/metal sebesar 2,26 ton/tahun
Aspek Nilai Tambah 2. Meningkatkan kesiapan unit pembangkit untuk beroperasi
3. Meningkatkan daya yang dihasilkan, yaitu sebesar 0,55 Gwh/tahun
4. Mengurangi masalah re-start unit pembangkit

Memperpanjang umur operasi


gas turbin dari 8000 jam menjadi
32000 jam.

Mengurangi kebutuhan overhaul


(pemeliharaan unit) dari 1 tahun
sekali menjadi 5 tahun sekali.

Mengurangi potensi timbulan


limbah B3 berupa chemical
cleaning sebesar 25 ton per tahun

Gambar 8. Inovasi Pengurangan Limbah Chemical Cleaning melalui program Extendor

Hasil Absolut
Hasil absolut 3R Limbah B3 PT PJB UP Muara Karang yang dilaporkan dalam PROPER telah diverifikasi oleh
LAPI ITB sebagai berikut.
Tabel 10. Hasil Absolut 3R Limbah B3
Hasil Absolut Pengurangan dan Pemanfaatan Limbah B3
Satuan (Hasil
(ribuan rupiah)

(ribuan rupiah)

(ribuan rupiah)

(ribuan rupiah)

(ribuan rupiah)

(ribuan rupiah)

(ribuan rupiah)

(ribuan rupiah)

(ribuan rupiah)

(ribuan rupiah)
Penghematan

Penghematan

Penghematan

Penghematan

Penghematan

Absolut)

Kegiatan Pengurangan dan


Anggaran

Anggaran

Anggaran

Anggaran

Anggaran

No Pemanfaatan
2019*
2015

2016

2017

2018

Limbah B3

Pengurangan Limbah B3
Purifikasi Lube Oil (minyak
1 150,761 917.797 6.181.201 152,794 917.797 6.264.554 146,156 917.797 5,992,396 160,74 917.797 6.590.340 165,723 917.797 6.794.643 Ton
pelumas)
Subtitusi Bahan isolasi
2 HRSG dari Rockwool (B3) ke - - - 1,41 280.000 10.998 - - - - - - - 1.500.000 - Ton
aerogel (Non B3)
Subtitusi Lampu Merkuri
3 0,064 99.000 4.320 0,473 569.495 31.928 0,1156 1.732.500 6.750 0,0084 125.910 21 0,073 46.558 183 Ton
(B3) ke Lampu LED (Non B3)
Pengurangan Limbah
4 terkontaminasi Overhaul - - - - 300.000.000 - 0,1217 - 1.100 0,1217 - 595 0,2835 - 1.386 Ton
(majun & sarung tangan bekas)

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan


PT Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkit Muara Karang 10
Hasil Absolut Pengurangan dan Pemanfaatan Limbah B3

Satuan (Hasil
(ribuan rupiah)

(ribuan rupiah)

(ribuan rupiah)

(ribuan rupiah)

(ribuan rupiah)

(ribuan rupiah)

(ribuan rupiah)

(ribuan rupiah)

(ribuan rupiah)

(ribuan rupiah)
Penghematan

Penghematan

Penghematan

Penghematan

Penghematan

Absolut)
Kegiatan Pengurangan dan

Anggaran

Anggaran

Anggaran

Anggaran

Anggaran
No Pemanfaatan

2019*
2015

2016

2017

2018
Limbah B3

5 Pengurangan Limbah Filter - - - - 300.000.000 - 0,07975 - 627 0,07975 - 627 0,07975 - 627 Ton

Penerapan manajemen tata


6 - - - - - - 0,4471 800.000 894 8,5033 100.000 17.007 - 149.297 - Ton
graha (5S)
Pengurangan limbah
7 chemical cleaning dari - - - - 300.000.000 - 25 - 5.195.000 25 - 5.195.000 25 - 5.195.000 Ton
kegiatan overhaul
Pemanfaatan Limbah B3
Pemanfaatan limbah B3
1 - - - - - - - - - - - - - - - Ton
used oil
*data sampai Juni 2019

Benchmarking
Untuk benchmarking tingkat nasional Intensitas Limbah B3

menggunakan data dari Lampiran V Peraturan


45
Mean

Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan 40 0,007


0,010 Bottom 25%

Kerusakan Lingkungan No P.18/PPKL/SET/ 35


Top 25%
KUM.1/10/2018. Intensitas limbah B3 pada tahun 30 0,001
Intensitas
Distribusi

Limbah B3 PT PJB
2018 adalah 0,01096 Ton/GWh atau apabila 25 UP Muara Karang
0,003045 Ton/GJ
dikonversi menjadi 0,003045 Ton/GJ. Posisi PT 20

PJB UP Muara Karang terhadap intensitas limbah 15

B3 dapat dilihat pada gambar dibawah yaitu 10

menempati posisi 25%<X<50% sehingga berada 5

di posisi baik. 0
0.01 0.01 0.02 0.02 0.03 0.03 0.04 0.04 0.05 0.05
Intensitas Limbah B3 x 1000 (ton/GJ)

Gambar 9. Grafik Benchmark Limbah B3 Tingkat Nasional

F Limbah Non B3

Status, Intensitas dan Rasio


Total limbah padat non B3 yang dihasilkan PT PJB UP Muara Karang yang dinilai dalam PROPER serta rasio
hasil 3R yang dilaporkan dalam PROPER disajikan pada tabel sebagai berikut:
Tabel 11. Status Intensitas dan Rasio 3R Limbah Padat Non B3
Hasil Absolut Pengurangan dan Pemanfaatan Limbah Non B3 Satuan
Parameter
2015 2016 2017 2018 2019* Pertahun
Timbulan limbah non B3 146.78 106.84 66.93 45.29 33.69 Ton
a) Proses Produksi 3.16 2.30 1.44 0.88 0.67 Ton
b) Fasilitas Pendukung 143.63 104.54 65.49 44.41 33.02 Ton
Hasil Absolut Pengurangan Limbah Non B3 24.35 18.69 14.53 10.13 9.02 Ton
a) Proses Produksi - - 2.26 2.26 2.26 Ton
b) Fasilitas Pendukung 24.35 18.69 12.27 7.87 6.76 Ton
c) Kegiatan yang Berhubungan dengan COMDEV - - - - - Ton
d) Kegiatan Lain-Lain - - - - - Ton
Hasil Absolut Pemanfaatan Limbah Non B3 2.93 5.53 7.58 4.15 2.41 Ton
a) Proses Produksi - - - - - Ton
b) Fasilitas Pendukung 2.93 3.91 3.34 1.99 0.88 Ton
c) Kegiatan yang Berhubungan dengan COMDEV - 1.62 4.24 2.16 1.52 Ton
d) Kegiatan Lain-Lain - - - - - Ton
Total Produksi Listrik 5822.17 5335.87 5406.58 5664.88 2554.48 GWh

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan


11 PT Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkit Muara Karang
Hasil Absolut Pengurangan dan Pemanfaatan Limbah Non B3 Satuan
Parameter
2015 2016 2017 2018 2019* Pertahun
Intensitas Limbah Non B3 0.025211 0.020023 0.012379 0.007995 0.013187 Ton/GWh
a) Proses Produksi 0.000542 0.00043 0.000266 0.000156 0.000261 Ton/GWh
b) Proses Produksi + Fasilitas Pendukung 0.025211 0.020023 0.012379 0.007995 0.013187 Ton/GWh
Rasio Pengurangan Limbah Non B3 23% 27% 37% 32% 26% -
Rasio Pemanfaatan Limbah Non B3 7% 16% 36% 28% 23% -
Rasio 3R Limbah Non B3 19% 23% 33% 32% 34% -
*data sampai Juni 2019

Timbulan limbah Rasio 3R limbah Intensitas limbah


padat non B3 padat non B3 padat non B3
45,29 Ton 32% 0,0079 Ton/GWh

Inovasi
PT PJB UP Muara Karang melakukan inovasi untuk meningkatkan kinerja 3R Limbah non B3 sebagai satu
kesatuan proses bisnis yang ada, sebagaimana dijelaskan dalam Tabel berikut:

Tabel 12. Program Inovasi 3R Limbah Padat Non B3

Nama Program Progam Akustik (Ayo Kurangi Plastik)

Mengganti konsumsi air mineral kemasan plastik dengan air mineral yang bisa diisi ulang seperti galon,
Deskripsi Teknis Inovasi
tumblr dan gelas
Aspek kebaruan Kegiatan diinisiasi oleh Pegawai PJB UP Muara Karang sendiri, yaitu dari sub-bidang Sumber Daya Manusia
Kegiatan ini dapat menghemat biaya pengangkutan sampah sebesar Rp 17.118.000 dan selisih biaya
Aspek Informasi
pembelian air mineral gelas sebesar Rp 428.652.000 pada tahun 2018 sehingga total penghematan sebesar
Penghematan
Rp 445.770.000
Aspek perbaikan lingkungan
Mengurangi timbulan sampah plastik sebesar 2,31 Ton
akibat perubahan sistem
Selain mengurangi sampah yang diangkut ke TPST Bantar Gebang, program akustik juga berkontribusi untuk
Aspek Nilai Tambah 1. Ikut berpartisipasi dalam target nasional upaya penurunan sampah sebesar 30% pada tahun 2025
2. Merubah budaya penggunaan atau konsumsi bahan plastik sekali pakai

Hasil Absolut
Hasil absolut pengurangan / pemanfaatan limbah padat non B3 PT PJB UP Muara Karang yang dilaporkan
dalam PROPER telah di verifikasi oleh LAPI ITB dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 13. Hasil Absolut 3R Limbah non B3

Hasil Absolut Pengurangan dan Pemanfaatan Limbah Non B3


Satuan (Hasil

Kegiatan
(ribuan rupiah)

(ribuan rupiah)

(ribuan rupiah)

(ribuan rupiah)

(ribuan rupiah)

(ribuan rupiah)

(ribuan rupiah)

(ribuan rupiah)

(ribuan rupiah)

(ribuan rupiah)
Penghematan

Penghematan

Penghematan

Penghematan

Penghematan

Absolut)

Pengurangan dan
Anggaran

Anggaran

Anggaran

Anggaran

Anggaran

No
2019*

Pemanfaatan Limbah
2015

2016

2017

2018

Non B3

Pengurangan Limbah Non B3


Penggunaan kertas
1 18.69 - 355,911 12.27 - 224,842 5.18 - 79,491 5.23 - 114,991 3.95 - 84,960 Ton
dua sisi
Penggunaan sistem Office
2 Automation untuk surat 5.67 - 107,979 6.41 - 117,545 7.09 - 108,815 0.00 - - 1.28 - 27,635 Ton
menyurat

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan


PT Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkit Muara Karang 12
Hasil Absolut Pengurangan dan Pemanfaatan Limbah Non B3

Satuan (Hasil
Kegiatan

(ribuan rupiah)

(ribuan rupiah)

(ribuan rupiah)

(ribuan rupiah)

(ribuan rupiah)

(ribuan rupiah)

(ribuan rupiah)

(ribuan rupiah)

(ribuan rupiah)

(ribuan rupiah)
Penghematan

Penghematan

Penghematan

Penghematan

Penghematan

Absolut)
Pengurangan dan

Anggaran

Anggaran

Anggaran

Anggaran

Anggaran
No

2019*
Pemanfaatan Limbah

2015

2016

2017

2018
Non B3

Program Bank Sampah


3 - - - 1.33 - 5,038 3.34 - 6,326 1.39 - 1.03 - Ton
(kardus) 2,631 1,948

Program Bank Sampah


4 - - - 0.29 - 4,315 0.90 - 6,696 0.77 - 0.50 - Ton
(botol plastik) 5,742 3,688
Upgrade combustor
extendor dan advance
5 gas path turbin GTG 1.3 - - - - 300.000.000 - 2.26 - 1,692 2.26 - 1,692 2.26 - Ton
1,692
untuk mengurangi durasi
pemeliharaan unit
Akustik (Ayo Kurangi
6 - - - - - - - - - 2.31 310,260 445,840 1.37 310,260 263,849 Ton
Sampah Plastik)
Program pengurangan
7 penggunaan kertas lewat - - - - - - - - - 0.33 2,139,995 7,358 0.17 2,246,995 3,553 Ton
E-Meeting
Pemanfaatan Limbah Non B3
Pemanfaatan sampah
1 2.93 66,000 5,359 3.91 30,000 8,961 3.34 350,000 3,823 1.99 350,000 2,279 0.88 705,000 1,012 Ton
daun menjadi kompos
*data sampai Juni 2019

Benchmarking
Benchmark dilakukan oleh PT LAPI ITB dengan non B3 PT PJB UP Muara Karang adalah 0,0079 Ton/
membandingkan intensitas limbah padat non B3 PT GWh menempati posisi 25% terbaik di tingkat
PJB UP Muara Karang dengan industri sejenis dari nasional dan 25% terbaik di tingkat dunia.
tingkat nasional sampai dunia. Intensitas limbah padat

Intensitas Limbah Non B3 Tingkat Nasional Intensitas Limbah Non B3 Tingkat Dunia
25000 4000
rata-rata
rata-rata
25% 3500
20000 25%
3000
75%
15000 2500
75%
Intensitas Limbah Non
B3 PT PJB UP 2000
10000 Muara Karang
0,0079 Ton/GWh 1500 Intensitas Limbah Non
B3 PT PJB UP
5000 1000 Muara Karang
0,0079 Ton/GWh
500
0
0,00001 0,00002 0,00003 0,00004 0,00005
0
0,00005 0,0001 0,00015 0,0002 0,00025 0,0003 0,00035
(a)
(b)

Gambar 10. Grafik Benchmark Intensitas Limbah Non B3 dengan Pembangkit Jenis lainnya dalam tingkat Nasional (a) dan Dunia (b)

Efisiensi Air dan Penurunan


G
Beban Pencemaran Air

Efisiensi Air
Status, Intensitas, dan Rasio Efisiensi Air
Total pemakaian air untuk proses produksi maupun fasilitas pendukung yang digunakan oleh unit bisnis
yang dinilai dalam PROPER disajikan dalam tabel berikut:

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan


13 PT Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkit Muara Karang
Tabel 14. Efisiensi Air
Tahun
Parameter Satuan Rasio Efisiensi Air

3,91%
2015 2016 2017 2018 2019*
Total Penggunaan Air 176.460,19 168.023,22 212.649,44 189.887,82 116.888,33 m3
a) Proses produksi 121.080,85 111.727,70 139.392,99 125.956,05 83.069,83 m3
b) Fasilitas pendukung 55.379,34 56.295,52 73.256,45 63.931,77 33.818,50 m3
Hasil Absolut 3R Air 175,2 350,4 546,8 7415,47 9966,47 m3 Intensitas
a)   Proses produksi 0 175,2 306,6 5712,27 9.419,87 m3 Penggunaan Air

33,52 m /GWh
b)   Fasilitas pendukung 175,2 175,2 240,2 1703,2 546,60 m3
3
c)    Kegiatan Yang Berhubungan dengan Comdev - - - - - m3
d)   Kegiatan Lain-Lain - - - - - m 3

Total Produksi Listrik 5.822,17 5.335,87 5.406,58 5.664,88 2.554,48 GWh


Intensitas penggunaan air** 30,31 31,49 39,33 33,52 45,76 m3/GWh
a) Proses produksi 20,80 20,94 25,78 22,23 32,52 m3/GWh
b) Fasilitas pendukung 9,51 10,55 13,55 11,29 13,24 m3/GWh
Rasio 3R air*** 0,10% 0,21% 0,26% 3,91% 8,53% %
a) Proses produksi 0,00% 0,10% 0,14% 3,01% 8,06% %
b) Fasilitas pendukung 0,10% 0,10% 0,11% 0,90% 0,47% %
*data sampai Juni 2019

Hasil Absolut
Hasil absolut efisiensi air PT PJB UP Muara Karang dari tahun 2015 sampai tahun 2019 mengalami
peningkatan yang disajikan pada tabel berikut:
Tabel 15. Hasil Absolut Efisiensi Air
Hasil Absolut Efisiensi Air
2015 2016 2017 2018 2019*
Penghematan

Penghematan

Penghematan

Penghematan

Penghematan
Kegiatan
No
Anggaran

Anggaran

Anggaran

Anggaran

Anggaran
Absolut

Absolut

Absolut

Absolut

Absolut
Efisiensi Air
(m³)

(m³)

(m³)

(m³)

(m³)
(Rp)

(Rp)

(Rp)

(Rp)

(Rp)

(Rp)

(Rp)

(Rp)

(Rp)

(Rp)
Program pembuatan
1 penampungan air - 200.000.000 - - 200.000.000 - 65,00 - 11.545.950 1.528,00 - 271.418.640 459,00 - 81.532.170
hujan
Program modifikasi
pendingin RPIO
2 175,20 - 31.120.776 175,20 - 31.120.776 175,20 - 31.120.776 175,20 - 31.120.776 87,60 - 15.560.388
modul HRSG PLTGU
Blok 2
Program evaluasi
kualitas air boiler
3 dan HRSG dalam - - - - - - - - - 4.603,22 - 842.389.260 8.020,86 -
1.467.817.380
mengurangi peng-
gunaan air proses
Program evaluasi
dosis regenerant
4 - - - - - - - 166.935.000 - 736,75 179.500.000 134.825.250 1.004,81 192.065.000 183.880.230
pada proses regen-
erasi demin plant 3
Program perubahan
pola operasi demin
5 plant 2 dari based - - - 175,20 - 32.061.600 306,60 55.427.554 56.107.800 372,30 59.599.520 68.130.900 394,20 63.771.486 72.138.600
on counter menjadi
based on quality
Total 175,20 200.000.000 31.120.776 350,40 200.000.000 63.182.376 546,80 222.362.554 98.774.526 7.415,47 239.099.520 1.347.884.826 9.966,47 255.836.486 1.820.928.768
*data sampai Juni 2019

Intensitas Penggunaan Air


Tabel 16. Intensitas Penggunaan Air
Tahun
Parameter Satuan
2015 2016 2017 2018 2019*
Total Produksi Listrik 5.822,17 5.335,87 5.406,58 5.664,88 2.554,48 GWh
Intensitas penggunaan air 30,31 31,49 39,33 33,52 45,76 m3/GWh
a) Proses produksi 20,80 20,94 25,78 22,23 32,52 m3/GWh
b) Fasilitas pendukung 9,51 10,55 13,55 11,29 13,24 m3/GWh
*data sampai Juni 2019

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan


PT Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkit Muara Karang 14
Benchmarking
Untuk benchmarking tingkat nasional
menggunakan data dari Lampiran V Intensitas Penggunaan Air
Peraturan Direktur Jenderal Pengendalian
0,07
Mean 9.159

Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan 0,06


Top 25% 5.725
12.017 Bottom 25%

No P.18/PPKL/SET/KUM.1/10/2018. 0,05

Intensitas penggunaan air pada tahun 2018 Intensitas Penggunaan


Air PT PJB UP
0,04 Muara Karang
adalah 22,23 m3/GWh atau 6,176 ton/GJ.

Distribusi
6,176 ton/GJ

Posisi PT PJB UP Muara Karang terhadap 0,03

intensitas penggunaan air dapat dilihat pada 0,02

gambar dibawah yaitu menempati posisi


25%<X<50% sehingga berada di posisi
0,01

baik. 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00

Intensitas Penggunaan Air x 1000 (ton/GJ)

Gambar 11. Grafik Benchmark Intensitas Penggunaan Air Tingkat Nasional

Penurunan Beban Pencemaran Air


Profil Timbulan dan Penurunan Beban Pencemaran Air
Total air limbah yang dihasilkan, air limbah yang dihasilkan dari proses produksi, dan air limbah yang dihasilkan
dari fasilitas pendukung oleh unit bisnis yang dinilai dalam PROPER dapat disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 17. Profil Timbulan dan Penurunan Beban Pencemaran Air



Tahun
Parameter Satuan
2015 2016 2017 2018 2019*
Debit Air Limbah
a) Proses Produksi 117.597,20 68.103,30 87.348,90 52.436,65 36.772,00 m3
b) Fasilitas Pendukung 517,40 364,80 310,10 938,00 898,00 m3
Total Debit Air Limbah 118.114,60 68.468,10 87.659,00 53.374,65 37.670,00 m3
Intensitas Debit Air Limbah
a) Proses Produksi 20,20 12,76 16,16 9,26 14,40 m3/GWh
b) Fasilitas Pendukung 0,09 0,07 0,06 0,17 0,35 m3/GWh
Total Intensitas Debit Air Limbah 20,29 12,83 16,21 9,42 14,75 m3/GWh
Status Beban Air Limbah
a) Proses Produksi 0,377036 0,455031 1,496020 0,976452 0,344473 Ton
b) Fasilitas Pendukung 0,011315 0,008661 0,006031 0,037253 0,015367 Ton
Total Beban Air Limbah 0,388351 0,463692 1,502051 1,013705 0,359840 Ton
Hasil Absolut Penurunan Beban Air Limbah
a) Proses Produksi 0,015387 0,008920 0,011420 0,313003 0,186026 Ton
b) Fasilitas Pendukung 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 Ton
Total Absolut Penurunan Beban 0,015387 0,008920 0,011420 0,313003 0,186026 Ton
Intensitas Beban Air Limbah
a) Proses Produksi 0,000064759 0,000085278 0,000276704 0,000172369 0,000134850 Ton/GWh
b) Fasilitas Pendukung 0,000001943 0,000001623 0,000001116 0,000006576 0,000006016 Ton/GWh
Total Intensitas Beban Air Limbah 0,000066702 0,000086901 0,000277819 0,000178945 0,000140866 Ton/GWh
Rasio Penurunan Beban = Hasil Absolut Penurunan Beban / Jumlah Air Limbah
a) Proses Produksi 0,000000130848 0,000000130973 0,000000130737 0,000005969172 0,000005058892 Ton/M3
b) Proses Produksi + Fasilitas Pendukung 0,000000130275 0,000000130275 0,000000130275 0,000005864271 0,000004938295 Ton/M3
Produksi Perusahaan
Produksi Listrik (GWH) 5.822,17 5.335,87 5.406,58 5664,88 2554,48 GWh/tahun

*) Data hingga Juni 2019

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan


15 PT Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkit Muara Karang
Air Limbah Fasilitas Intensitas air limbah Rasio Penurunan Beban
Air Limbah Produksi
Pendukung yang dihasilkan Pencemaran Air
52,436.65 m3 938 m3 9.42 m3/GWh 5.86 X 10-6 Ton/M3

Inovasi
PT PJB UP Muara Karang telah melakukan inovasi di bidang 3R air dan penurunan beban
pencemaran air yang ditunjukan pada tabel berikut:
Tabel 18. Inovasi 3R dan Penurunan Beban Pencemaran Air

Nama Program Evaluasi Dosis Regenerant pada Proses Regenerasi Demin Plant Unit 3

Melakukan perhitungan ulang terkait dosis regenerant (NaOH) Sodium Hydroxide pada tahap Caustic Injection Anion
Resin proses regenerasi Mixed Bed demin plant unit 3. Perhitungan ulang dosis regenerant tersebut dikarenakan
Deskripsi Teknis Inovasi mixed bed mengalami penurunan level, atau volume resin Anion berkurang. Manfaat kegiatan tersebut adalah
untuk mengurangi rugi-rugi konsumsi air, bahan kimia, waktu operasi dan penurunan limbah pencemaran pada
proses regenerasi Demin Plant 3.
Kegiatan diinisiasi oleh pegawai PJB UP Muara Karang sendiri, yaitu dari sub-bidang Kimia dan Laboratorium,
Aspek kebaruan
Operasi dan Lingkungan
Aspek Informasi
Kegiatan ini dapat menghemat pemakaian air sebesar 1015.98 m3/Tahun atau Rp.185.924.340,-/Tahun
Penghematan
Aspek perbaikan Dengan penerapan evaluasi dosis Regenerant, maka berakibat mengurangi beban pencemaran air ke proses
lingkungan akibat pengolahan limbah cair (WWTP) dan mengurangi bahan kimia yang akan menjadi limbah setelah proses tersebut
perubahan sistem selesai. Besar pengurangan limbah cair adalah 63.84 m3/Tahun dan Caustic cair sebesar 70 kg/Tahun.
Selain mengurangi pemakaian air yang digunakan untuk proses regenerasi, nilai tambah dari program ini adalah:
Aspek Nilai
1.  Mengurangi beban pencemaran limbah cair sebesar 63.84m3/Tahun atau Rp.11,682,720,-/Tahun
Tambah
2. Mengurangi konsumsi chemical (Sodium Hydroxide) sebesar 70 kg/tahun atau Rp.321.300,-/Tahun

Gambar 12. Inovasi Program 3R dan Penurunan Beban Pencemaran Air

Hasil Absolut
Hasil absolut program penurunan beban pencemaran air PT PJB UP Muara Karang dari tahun 2015 sampai
tahun 2019 mengalami peningkatan yang disajikan pada tabel berikut:

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan


PT Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkit Muara Karang 16
Tabel 19. Hasil Absolut Penurunan Beban Pencemaran Air
Tahun

Parameter
Pencemar

Penghematan

Penghematan

Penghematan

Penghematan

Penghematan
Anggaran

Anggaran

Anggaran

Anggaran

Anggaran
(Rupiah)

(Rupiah)

(Rupiah)

(Rupiah)

(Rupiah)

(Rupiah)

(Rupiah)

(Rupiah)

(Rupiah)

(Rupiah)
Program

Satuan
2015

2016

2017

2018

2019
Optimalisasi Phospat (PO4-) 0,01045 93.708 0,00606 48.918 0,00776 20.789 0,00472 22.640 0,00333 125.038 Ton
Penggunaan

13.500.000
3.482.373

3.744.487

4.026.330

4.860.000
Sistem BBG (Bahan
Bakar Gas) Pada
Proses Produksi Kromium (Cr+) 0,00494 44.272 0,00286 23.111 0,00366 9.822 0,00223 10.696 0,00157 59.074 Ton
Pembangkitan
PLTU dan PLTGU
Pengurangan "TSS
Debit Limbah (TOTAL
0,00054 1.431 0,00046 9.601 Ton
Cair Buangan SUSPENDID
Demin Plant 2 SOLID)"

2.700.000

7.500.000
Berdasarkan "M&L
Program (MINYAK DAN 0,00056 1.491 0,00048 10.000 Ton
Regenerasi Based LEMAK)"
On Counter Menjadi
Based On Quality Phospat
0,00012 316 0,00010 2.121 Ton
(PO4-)
Pengurangan "TSS
Debit Limbah (TOTAL
0,00499 13.286 0,00356 74.261 Ton
Cair Buangan SUSPENDID
Berdasarkan SOLID)"

2.700.000

7.500.000
Program Evaluasi "M&L
Dosis Regenerant (MINYAK DAN 0,00583 15.520 0,00416 86.751 Ton
Pada Proses LEMAK)"
Regenerasi Demin
Plant 3 Phospat
0,00041 1.084 0,00029 6.061 Ton
(PO4-)
Modifikasi "TSS
Pola Operasi (TOTAL
0,18446 7.959.197 0,10810 36.498.538 Ton
WWTP dengan SUSPENDID
sistem Batch SOLID)"

121.500.000
43.740.000
berdasarkan "M&L
Sumber Air (MINYAK DAN 0,09629 4.154.624 0,05642 19.051.885 Ton
Limbah LEMAK)"
Kromium (Cr+) 8,59E-06 554.761 5,03E-06 1.699 Ton
Phospat (PO4-) 0,01286 554.761 0,00753 2.543.972 Ton
Total Penghematan (Rupiah) 137.980 72.030 30.611 12.735.047 55.925.030

*) Data hingga Juni 2019

Intensitas Beban Pencemaran Air


Intensitas beban pencemaran air dari kegiatan produksi barang atau jasa yang dihasilkan dapat disajikan
dalam tabel berikut:
Tabel 20. Intensitas Beban Pencemaran Air
Tahun
Parameter Satuan
2015 2016 2017 2018 2019*
Intensitas Beban Pencemaran Air
a) Proses Produksi 0,0000647587 0,0000852777 0,0002767035 0,0001723693 0,0001348505 Ton/GWh
b) Fasilitas Pendukung 0,0000019435 0,0000016231 0,0000011156 0,0000065761 0,0000060158 Ton/GWh
Total Intensitas Beban Pencemaran Air 0,0000667021 0,0000869009 0,0002778191 0,0001789454 0,0001408663 Ton/GWh
*) Data hingga Juni 2019

Rasio Jumlah Air yang Digunakan Dengan Air Limbah yang Dihasilkan
Rasio jumlah air yang digunakan dengan air limbah yang dihasilkan dari kegiatan produksi barang atau jasa
yang dihasilkan disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 21. Rasio Jumlah Air yang Digunakan Dengan Air Limbah yang Dihasilkan
Tahun
Parameter Satuan
2015 2016 2017 2018 2019*
Rasio Penggunaan Air Terhadap Air Limbah
Penggunaan Air 102.667,55 165.984,39 202.684,18 187.473,62 116.797,02 m3
Air Limbah yang Dihasilkan 118.114,60 68.468,10 87.659,00 53.374,65 37.670,00 m3
Rasio Penggunaan Air Terhadap Air Limbah 0,87 2,42 2,31 3,51 3,10 -
*) Data hingga Juni 2019

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan


17 PT Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkit Muara Karang
Benchmarking
Berikut data hasil benchmark dan posisi dalam skala nasional, asia dan dunia intensitas air limbah untuk senyawa
Phospate (PO4) PT PJB UP Muara Karang.

Intensitas Air Limbah: PO4 Tingkat Nasional Intensitas Air Limbah Tingkat Asia (m3/GJ)
3 45
rata-rata
Mean 0,137
0,20 Bottom 25% 25%
40
2,5
Top 25% 0,06 35
2
30
Distribusi

1,5
25 75%
Intensitas Air PT PJB UP Muara
1 Limbah: PO4 PT PJB Karang 0,0026 m3/GJ
20
UP Muara Karang
0,5 0,03 ton/GJ 15

0 10
0,050 0,100 0,150 0,200 0,250 0,300
5
Intensitas Air Limbah: PO4 x 1000000000 (ton/GJ)
0
0,005 0,01 0,015 0,02 0,025 0,03 0,035

Gambar 13a. Benchmark Intensitas Air Limbah Tingkat Nasional Gambar 13b. Benchmark Intensitas Air Limbah Tingkat Asia

Intensitas Air Limbah Tingkat Dunia (m3/GJ)


6
50%
25%
5

3 75%

PT PJB UP Muara
2 Karang 0,0026 m3/GJ

0
0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3

Gambar 13c. Benchmark Intensitas Air Limbah Tingkat Dunia

H Perlindungan Keanekaragaman Hayati

Addisionalitas
Hutan memiliki peran penting dalam menghadapi hutan juga berfungsi sebagai penahan erosi dan longsor
perubahan iklim yang terjadi di dunia. Selain berfungsi dan yang tidak kalah penting berperan besar dalam
sebagai daerah serapan air atau sebagai bank air tanah penurunan efek gas rumah kaca yang berpengaruh
khususnya pada daerah pegunungan dan perbukitan, terhadap pemanasan global.

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan


PT Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkit Muara Karang 18
Gambar 14. Lokasi Reforestrasi Gambar 15. Kontur Lokasi Reforestrasi

PT PJB UP Muara Karang bekerjasama dengan Dari 7 ha lahan kritis yang ada pada lokasi, saat ini
Yayasan Hutan Organik Bogor melakukan kegiatan telah dilakukan kegiatan rehabilitasi lahan sejumlah
dengan tema Re-building West Java Tropical 2ha dengan menanam +/- 3000 pohon dengan
Rain Forest. Tujuan kerjasama ini dilakukan sistem agroforestry (tumpang sari) selain dengan
untuk mewujudkan konsep “Model Rehabilitasi pendekatan pemberdayaan masyarakat juga untuk
Ekosistem dan Lahan Kritis” yang dapat digunakan menyelamatkan masyarakat dari bencana longsor
sebagai ajang pengembangan agro-eco-edu-tourism akibat erosi pada lahan kritis, dengan kata lain
dan pemberdayaan masyarakat di area perlindungan kegiatan ini sangat dibutuhkan oleh masayarakat
privat Hutan Organik, Megamendung, Puncak Bogor sekitar yang akan memberikan dampak secara
yang secara geografis berada pada Lat/ Lon: 6°38’ pula secara global. Keberhasilan program ini
3“–6°38‘6 “ LS dan 106°54‘ 15 “–106°54‘19“BT. akan meningkatkan serapan CO2 sebesar 8,730
Sedangkan secara administrasi lokasi penanaman ton CO2eq, meningkat spesies tumbuhan lebih
berada di Desa Megamendung, Kabupaten Bogor, dari 147 jenis, melindungi lebih dari 29 spesies
Provinsi Jawa Barat burung, 49 spesies serangga, 8 spesies mammalia
dan 15 spesies herpetofauna dan akan terus
meningkat seiring keberhasilan program setiap
tahunnya.
Inovasi
Kegiatan “Re-building West Java Tropical Rain Forest” digunakan di area penanaman adalah kombinasi
dilakukan dengan pendekatan agroforestry yang antara Jagung, Edamame, dan rumput Vetiver dengan
lazimnya digunakan pada sistem pertanian. Namun input nutrisi secara organik sebagai produk pertanian
demikian, pendekatan agroforestry dalam kegiatan utama dan berfungsi ganda sebagai sebagai cover
pemulihan lahan kritis merupakan suatu hal crop mengurangi erosi pada lahan berkontur curam.
yang baru dan unik dengan tujuan mendapatkan Tanaman pokok atau kayu yang digunakan ada
manfaat lebih dalam segi ekologi, sosial dan ekonomi bermacam-macam jenis yang difungsikan sebagai
serta menumbuhkan rasa memiliki terhadap penguat tanah utama saat dewasa dan memompa
keberlangsungan kegiatan. Selain itu penanaman kembali nutrisi hara yang telah tercuci jauh di dalam
ini tidak menggunakan cara bertani konvensional atau solum tanah dan dikembalikan ke permukaan
menggunakan bahan bahan kimia melainkan bertani
dengan menggunakan bahan bahan organik. Sistem Bahwa terjadinya tanah longsor (land slide)
agroforestry yang digunakan dapat menjadi contoh disebabkan oleh tanah yg telah jenuh dan tidak lagi
bagi masyarakat luas terutama masyarakat sekitar area mampu menyerap air hujan. Hamparan tanah longsor
perlindungan privat Hutan Organik dan dapat menyerap yang terjadi tidak dapat diprediksi, dari kecil hingga
tenaga lokal maupun memicu munculnya usaha mikro sangat luas, cara bijak untuk pencegahan longsor ini
lainnya seperti penjualan pupuk, bibit sayur dan lain dilakukan menggunakan cara alami yang akan lebih
lain. hemat jika dibandingkan degan pembuatan turap. Dari
pengalaman di Hutan Organik, penggunaan Vetiver
Pemanfaatan secara agroforestry berarti (akar wangi) dan pohon Mani’I Maesopsis Eminii
memaksimalkan antara hasil produksi dan penggunaan telah sukses mencegah longsor secara alami.
lahan sesuai kapasitasnya. Tanaman pertanian yang

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan


19 PT Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkit Muara Karang
Gambar 16. Tahapan Implementasi Inovasi pada Reforestrasi

Hasil Absolut
Tabel 22. Hasil Absolute Keanekaragaman Hayati

2015 2016 2017 2018 2019*


Anggaran

Anggaran

Anggaran

Anggaran

Anggaran

No Kegiatan Keanekaragaman Hayati Satuan


(ribuan

(ribuan

(ribuan

(ribuan

(ribuan
Absolut

Absolut

Absolut

Absolut

Absolut
Rp)

Rp)

Rp)

Rp)

Rp)

Konservasi Ekosistem Mangrove di


1 166.000 150.000 300.000 200.000
Kawasan Ecomarine Kali Adem
Jumlah pohon 31 - 14 - 34 - 39 - 25 - Jumlah
Carbon stock 0.4382 - 2.5806 - 4.52 - 86.43 - 103.493 - Ton
Monitoring & Pemeliharaan fauna
2 166.000 100.000 150.000 150.000
di Kali Adem
Jenis mamalia 4 - 3 - 3 - 6 - 4 - Jenis
- H' Shannon-
Jenis burung 3.23 - 3.05 - 2.3 - 2.54 - 3.06
Weiner
Jenis herpetofauna 4 - 6 - 6 - 8 - 8 - Jenis
Monitoring & Pemeliharaan flora dan
3 696.000 733.000 2.350.000 2.750.000
fauna di area kerja PLTU/ PLTGU
Jenis tumbuhan 971 - 908 - 1070 - 1068 - 231 - Jenis
Jenis mamalia 3 - 3 - 3 - 5 - 3 - Jenis
- H' Shannon-
Jenis burung 2.82 - 2.83 - 2.76 - 2.32 - 2.61
Weiner
Jenis herpetofauna 9 - 6 - 6 - 6 - 6 - Jenis
Water stock 3.584.117 - 3.637.960 - 3.620.123 - 3.918.142 - 4.192.319 - Liter
Carbon stock 95.35 - 118.75 - 106.93 - 151.40 - 177.814 - Ton
Monitoring & Pemeliharaan flora dan
4 100.000 250.000 450.000 350.000
fauna di Desa Cibunian
Jenis tumbuhan 122 - 199 - 255 - 315 - 297 - Jenis
Jenis mamalia 4 - 3 - 4 - 7 - 7 - Jenis
- H' Shannon-
Jenis burung 2.7 - 2.96 - 3.1 - 3.04 - 2.83
Weiner
Jenis herpetofauna 19 - 14 - 11 - 13 - 14 - Jenis
Carbon stock 0.1977 - 0.0987 - - - 0.695 - 1.051 - Ton
*) Data hingga Juni 2019

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan


PT Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkit Muara Karang 20
I Pemberdayaan Masyarakat

Addisionalitas
Penilaian Kewajiban yang Diatur dalam Peraturan
Berdasarkan Undang-undang nomor 40 tahun luar wilayah tersebut yaitu di Ring II (Lampiran
2007 (Lampiran I UU No.40 Tahun 2007), tiap III Surat Keterangan Lurah Ring 2). Praktik
perusahaan wajib melaksanakan tanggung jawab pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial dan
sosial dan lingkungan yang diprioritaskan lingkungan Ring I difokuskan pada wilayah Muara
di Ring I. (Lampiran II SK Direksi tentang Angke (Lampiran IV Surat Keterangan Lurah Ring
Wilayah CSR) PT PJB UP Muara Karang selain 1). Sedangkan kegiatan tanggung jawab sosial dan
melakukan program CSR sesuai undang-undang lingkungan di Ring II, salah satunya Program Urban
juga melakukan pemberdayaan masyarakat di Farming, dilaksanakan di Kelurahan Muara Baru.

Penilaian Umum
Pertanian perkotaan (Urban Farming) memberikan signifikan terhadap kualitas tanah dan mengalami
banyak manfaat bagi masyarakat baik dari segi peningkatan sebesar 6% karena warga tidak
ekonomi maupun lingkungan yaitu tersedianya bahan menggunakan tanah dan menggunakan pupuk kimia
pangan untuk anggota keluarga dan hasil panen untuk meningkatkan kualitas tanaman menjadi baik.
yang dapat dijual, serta turut mengurangi dampak Selain itu, dengan adanya program Urban Farming
lingkungan. PT PJB UP Muara Karang melakukan dengan polibag kerusakan tanah berkurang karena
Program Urban Farming dengan cara Hidroponik dan menggunakan pupuk organik. Bila menggunakan
Polibag. Hal inilah yang dapat mengurangi dampak pupuk kimia maka pH tanah bisa mencapai 5,80%
lingkungan terhadap kerusakan tanah. kerusakan akan tetapi setelah adanya intervensi program dari PT
tanah menjadi berkurang karena Urban Farming PJB Muara Karang kini pH tanah di RW 002 mencapai
hidroponik hanya menggunakan media air dan nutrisi 4,70. Hal ini menunjukan bahwa kualitas tanah tersebut
sebagai unsur hara untuk tanaman, dampak itu sangat makin baik (Lampiran V Kajian Dampak Lingkungan)

Penilaian Hambatan Investasi


Program Urban Farming menyerap anggaran CSR PT. Rp 520.000.000 (Lima ratus dua puluh juta rupiah).
Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkitan Muara Nilai investasi yang dikeluarkan kelompok lebih
Karang sebesar Rp 99.528.000 (Sembilan puluh besar 81% dari investasi yang dikeluarkan perusahaan
sembilan juta lima ratus dua puluh delapan juta rupiah). untuk pengembangan pertanian lahan sempit di Muara
Sedangkan nilai investasi yang dikeluarkan kelompok Baru (Lampiran VI Surat Kelompok Hambatan
untuk pengembangan pertanian lahan sempit sebesar Investasi).

Penilaian Investasi
Program Rumah Lipat memberikan dampak karena meningkatkan semangat berusaha masyarakat
peningkatan ekonomi terhadap masyarakat Muara dengan nilai IKE Konversi (Indeks Kebermanfaatan
Angke. Menurut hasil Analisis MPE (Economic Ekonomi) 94.52. Nilai IKE Konversi ini menunjukan
Multiplier Effect) program berhasil meningkatkan bahwa kebermanfaatan ekonomi dan kinerja pogram
pendapatan masyarakat dan peserta program. dapat dikatakan sangat baik (A) (Lampiran VII
Hasil pengukuran kebermanfaatan ekonomi Laporan MPE 2018).
Program Rumah Jahit harus dipertahankan

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan


21 PT Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkit Muara Karang
Inovasi
Inovasi program CSR PT PJB UP Muara Karang Perjanjian kerja sama). Eco-bag digunakan sebagai
berasal dari program Rumah Jahit yang berhasil penunjang kegiatan bank sampah dalam kampanye
membuat eco-bag sebagai pengganti kantong mengurangi penggunaan kantong plastik.
plastik dari limbah kain perca dari pelatihan jahit. Penjelasan mengenai rantai nilai aktivitas sinergi
Penggunaan eco-bag ini juga sudah terinternalisasi di kelompok rumah jahit dan bank sampah dalam
kelompok dan bersinergi dengan program CSR lain mengurangi penggunaan kantong plastik dapat dilihat
yaitu Bank Sampah Bahari Utama. (Lampiran VIII pada penjelasan berikut :

Gambar 17. Siklus Perubahan Perilaku Pemanfaatan Limbah Jahit

Limbah kain perca menjadi barang yang tidak maupun di lingkungan masyarakat yaitu tidak
bisa dihindari dalam pelaksanaan kegiatan membuang kain perca tetapi membuat kain perca
pelatihan menjahit. Awalnya, limbah tesebut hanya tersebut menjadi produk tepat guna.
dikumpulkan pada 1 tong sampah komunal khusus
untuk membuang limbah kain perca. (Lampiran Sosialisasi menjadi media penyadaran bagi ibu-ibu
IX dokumentasi sebelum program). Setelah adanya mengenai pentingnya memanfaatkan limbah kain perca
intervensi dari PT PJB UP Muara Karang untuk pola baik dari sisi lingkungan maupun ekonomi. Apabila
dan perilaku masyarakat dari membuang limbah dilihat dari sisi lingkungan, pemanfaatan limbah
jahitan menjadi memanfaatkan limbah jahit. kain perca dapat mengurangi dampak lingkungan.
Transformasi perilaku yang diharapkan dimulai dari Dengan pengelolahan limbah kain menjadi barang yang
proses sosialisasi mengenai pemanfaatan limbah dapat dimanfaatkan dampak pencemaran dari limbah
kain perca. Pemanfaatan limbah kain perca juga dapat berkurang, kandungan logam berat yang terserap
mendorong ibu-ibu untuk menerapkan semangat oleh tanah dan tumbuhan konsumsi bisa berkurang dan
zero waste karena kain perca menjadi salah satu tidak membahayakan bagi kesehatan warga sekitar.
limbah paling banyak terbuang akibat aktivitas Selain cairan dari kain perca yang dapat membahayakan
menjahit. Dari pemanfaatan tersebut, terbentuk bagi kesehatan. Kain perca dapat merusak biota yang
kebiasaan baru baik di lingkungan kelompok ada didalam tanah dalam jangka waktu tertentu.

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan


PT Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkit Muara Karang 22
Akibat dari tidak dapat terurainya limbah kain di lingkungan kelompok maupun di lingkungan
seiring berjalannya waktu maka hal ini dapat masyarakat sudah tidak membuang kain perca dan
membawa dampak berupa rusaknya biota tanah memanfaatkan limbah kain menjadi produk tepat
dimana limbah kain itu dibuang. Dengan limbah kain guna. Hal baik lainya adalah penggunaan eco-bag
yang dimanfaatkan untuk dijadikan sebagai kantong tidak hanya terbatas dari kelompok Rumah Jahit
eco-bag dari kain perca sebanyak 62 kg kandungan sebagai produsen saja tetapi juga dari kelompok-
logam berat berkurang sebesar logam berat Cd kelompok lain yang merasa diuntungkan dengan
(4.20 mg/kg), Cr (15,78 mg/kg), Pb (26,37 mg/kg), adanya eco-bag. Bahkan kebiasaan ini juga sudah
As (0,76 mg/kg) dan Zn (161 mg/kg). (Lampiran X mulai tersebar di kalangan masyarakat Muara
Kajian Dampak Lingkungan Limbah Perca) Angke secara umum.

Dimensi Desain dalam program rumah jahit terbagi Dimensi Produk pada bagian keunggulan kompetitif
menjadi 3 yaitu perubahan sistem, perubahan ditunjukkan oleh kelompok rumah jahit yang sudah
subsistem dan penambahan komponen alat. mampu memberikan alternatif pendapatan rata rata
PT PJB berhasil melakukan perubahan sistem. sebesar Rp 450.000 per bulan. Selain itu, Eco-bag
Keberhasilan perubahan sistem terlihat dapat dilihat merupakan produk yang simple, efisein dan dapat
dari yang awalnya pada setiap kegiatan terdapat digunakan berkali-kali. Sedangkan perubahan rantai
tong sampah komunal khusus untuk membuang nilai ditunjukkan dari kolaborasi program Rumah Jahit
limbah kain perca. Setelah adanya intervensi dari dan Bank Sampah. Rumah Jahit yang mendukung
PT PJB UP Muara Karang terkait pemanfaatan kegiatan Bank Sampah dalam kampanye
kain perca dengan semangat zero waste ibu- mengurangi penggunaan kantong plastik dengan
ibu kemudian tergerak untuk membuat berbagai menggunakan eco-bag. (Lampiran XII Sosialisasi
macam produk yang berbahan dasar kain perca. sinergi Bank Sampah dan Rumah Jahit).
Produk terbaru Kelompok Rumah Jahit berupa eco-
bag dari kain perca. Limbah kain yang di buang Program Rumah Jahit yang berhasil membuat
awalnya dapat merusak tanah karena mengandung eco-bag sebagai pengganti kantong plastik
logam berat, setelah dilakukan pemanfaatan limbah dari limbah kain perca, secara langsung juga
kain perca menjadi eco-bag dapat mengurangi menjamin kehidupan yang berkelanjutan
dampak lingkungan. (Lampiran X Kajian Dampak ( ). Program Rumah Jahit
Lingkungan Limbah Perca). Perubahan subsistem ditinjau dari sisi Human Capital telah berhasil
ditandai dengan yang awalnya kain perca hanya memberikan peningkatan kemampuan kepada
menjadi limbah dapat dimanfaatkan menjadi eco- kelompok rumah jahit khususnya kemampuan
bag. Dari pemanfaatan ini terdapat penurunan yang dalam menjahit baik dalam membuat eco-bag
signifikan dari jumlah sampah kain perca yang maupun membuat hasil jahitan lainnya. Hal ini
dibuang oleh ibu-ibu. Dalam satu bulan, kelompok dapat dilihat dari adanya kelompok masyarakat yang
bisa memanfaatkan 10 kg kain perca untuk terdiri dari 40 ibu-ibu sudah mampu menjahit eco-
membuat 300 pcs eco-bag. Sedangkan penambahan bag atau hasil jahitan lainnya.
komponen terjadi karena adanya pelatihan menjahit
dan sosialisasi lomba pembuatan eco-bag sehingga Sedangkan apabila ditinjau dari sisi Natural
masyarakat mampu menghasilkan eco-bag yang Capital, Program Rumah Jahit yang berhasil
simple dan efisien. memanfaatkan limbah kain perca dapat
mengurangi dampak pencemaran kandungan
Pada Dimensi Pengguna bagian pengembangan logam berat pada tanah. Selain itu, dengan adanya
inovasi dilakukan oleh kelompok rumah jahit yaitu eco-bag berhasil mengurangi sampah kantong
terdapat 11 variasi dengan berbagai model eco-bag plastic yang dapat menimbulkan pencemran
sebagai ganti kantong plastic dari lomba kreasi karena dapat terurai paling tidak selama 20
kelompok.(Lampiran XI Dokumentasi Pemanfaatan tahun. Pemanfaatan limbah kain perca tersebut
Limbah Kain Perca menjadi Eco-Bag). Sedangkan memberikan penyadaran bahwa limbah yang ada
pada bagian Perubahan perilaku penggunaan di masyarakat sebenarnya masih memiliki nilai
eco-bag terjadi khususnya di kalangan masyarakat ekonomi dan dapat dijadikan barang tepat guna. Hal
penerima manfaat kegiatan CSR PT PJB UP Muara ini tidak hanya bermanfaat bagi kita sekarang tetapi
Karang dengan timbulnya kebiasaan baru baik dalam keamanan mewariskan keberlanjutan sumber
daya tanah untuk generasi selanjutnya.

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan


23 PT Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkit Muara Karang
Ditinjau dari sisi Financial Capital, Program ekonomi dan meningkatkan produktivitas anggota
rumah jahit berhasil memberikan alternatif menjahit dan mengurangi waktu membuat hasil
penghasilan tambahan bagi keluarga yang jahitan sehingga anggota dapat bekerja dengan
berada di Muara Angke. Kegiatan ini khususnya lebih efisien.
dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga yang
berkeinginan untuk memiliki penghasilan tambahan. Terakhir, dilihat dari sisi Social Capital, Program
Keberadaan program rumah jahit terbukti berhasil Rumah Jahit mendorong para anggota untuk
meningkatkan alternatif pendapatan rata rata sebesar memiliki jaringan yang lebih luas lagi dengan
Rp 450.000 per bulan bagi tiap anggota. Pendapatan membuat toko jahit. Dengan adanya toko jahit
tersebut dapat digunakan ibu-ibu untuk membantu maka anggota kelompok mampu dan menciptakan
memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga. kerja sama positif demi keberlanjutan toko
jahit,Selain itu dengan adanya program rumah
Apabila dilihat dari Physical Capital keberadaan jahit tercipta partisipasi, gotong royong, hubungan
program rumah jahit telah berhasil kekerabatan, dan jaringan sosial di kelompok
memperkenalkan dan menyediakan beberapa jahit. Kolaborasi program rumah jahit dan bank
alat-alat kebutuhan untuk pelatihan menjahit. sampah membuktikan bahwa jaringan sosial yang
Alat-alat tersebut kemudian digunakan untuk telah terbentuk lebih luas tidak hanya dalam satu
membuat hasil jahitan yang menghasilkan nilai kelompok saja.

Hasil dan Dana Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat


Dalam pelaksanaan kegiatan tanggung jawab kegiatan empowerment setiap tahunnya selalu
sosial dan lingkungan PT Pembangkitan Jawa lebih besar. Hal ini menunjukkan bahwa PT PJB
Bali telah mengukur keberhasilan program dan UP Muara Karang memiliki komitmen yang
realisasi dana CSR untuk setiap kegiatan pada besar dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat
setiap tahunnya. Berikut merupakan tabel absolute melalui berbagai bentuk program pemberdayaan
Pemberdayaan masyarakat dan realisasi dana CSR yang memandirikan kelompok. Rincian realisasi dan
PT Pembangkitan Jawa Bali Muara Karang dari keberhasilan program dapat dilihat pada Lampiran
tahun 2015 s/d Juni 2019. Dapat dilihat pada tabel XIII-XVII yang membagi rincian dana kegiatan CSR
absolut comdev bahwa prsentase keberhasilan dari tahun 2015-Juni 2019.

Tabel 23. Hasil Absolut Pemberdayaan Masyarakat


Tahun

2015 2016 2017 2018 2019


% Keberhasilan

% Keberhasilan

% Keberhasilan

% Keberhasilan

% Keberhasilan
Dana (rupiah)*
Dana (rupiah)

Dana (rupiah)

Dana (rupiah)

Dana (rupiah)

No Kegiatan
Penerima

Penerima

Penerima

Penerima

Penerima
Manfaat

Manfaat

Manfaat

Manfaat

Manfaat
**

**

**

**
1.038.940.500

1.265.628.163
891.189.250

947.402.404

776.331.642

1 Empowerement*** 93% 290 90% 360 95% 380 97% 561 85% 571
213.875.000

282.475.658

139.206.060
53.800.000

61.550.000

2 Capacity Building*** 85% 33 83% 35 90% 90 97% 195 96% 200


181.885.924
.36.692.000
22.750.000

26.194.000

46.714.286

3 Infrastruktur*** 87% 15 90% 20 64% 30 98% 45 92% 45

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan


PT Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkit Muara Karang 24
Tahun

2015 2016 2017 2018 2019

% Keberhasilan

% Keberhasilan

% Keberhasilan

% Keberhasilan

% Keberhasilan
Dana (rupiah)*
Dana (rupiah)

Dana (rupiah)

Dana (rupiah)

Dana (rupiah)
No Kegiatan

Penerima

Penerima

Penerima

Penerima

Penerima
Manfaat

Manfaat

Manfaat

Manfaat

Manfaat
**

**

**

**
218.215.000

226.826.000

188.700.000

271.354.250

139.165.816
4 Charity*** 87% 90 89% 95 91% 89 98% 95 87% 97
1.185.864.250

1.364.008.500

1.376.171.404

1.512.047.474

1.590.714.325
TOTAL 428 510 589 896 913

*) Lampiran penghitungan Total Dana sampai Juni 2019


**) Lampiran keberhasilan dinilai dari kinerja kesuaian kegiatan dan penerima manfaat, kinerja waktu, kinerja anggaran dan kinerja output
***) Lampiran rincian kegiatan terlampir pada lampiran

Selain itu, PT PJB UP Muara Karang juga telah menjadi persentase terbesar dalam kegiatan CSR. Pada
melaksanakan kegiatan CSR yang dapat dilihat tabel anggaran CSR juga memperlihatkan kestabilan
melalui tabel realisasi anggaran CSR dari tahun 2015- persentase anggaran dana CSR bagi kegiatan
Juni 2019. Berdasarkan anggaran dana tersebut dapat empowerment yang selalu berada di atas 50% pada
dilihat bahwa persentase kegiatan empowerment tahun 2015-Juni 2019.

Tabel 24. Realisasi Anggaran CSR dari Tahun 2015 - 2019


Tahun

2015 2016 2017 2018 2019*

No Kegiatan

Realisasi Dana % Realisasi Dana % Realisasi Dana % Realisasi Dana % Realisasi Dana %

1 Empowerement Rp891.189.250 75% Rp1.038.940.500 76% Rp947.402.404 69% Rp776.331.642 51% Rp1.265.628.163 80%
2 Capacity Building Rp53.800.000 5% Rp61.550.000 5% Rp213.875.000 16% Rp282.475.658 19% Rp139.206.060 9%
3 Infrastruktur Rp22.750.000 2% Rp.36.692.000 3% Rp26.194.000 2% Rp181.885.924 12% Rp46.714.286 3%
4 Charity Rp218.215.000 18% Rp226.826.000 17% Rp188.700.000 14% Rp271.354.250 18% Rp139.165.816 9%

TOTAL Rp1.185.864.250 100% Rp1.364.008.500 100% Rp1.376.171.404 100% Rp1.512.047.474 100% Rp1.590.714.325 100%

*) Data hingga Juni 2019

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan


25 PT Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkit Muara Karang

Anda mungkin juga menyukai