Dosen Pengasuh :
DISUSUN OLEH :
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................. iii
BAB I ........................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Makalah............................................................................................................................. 5
BAB II ....................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 5
A. UJI NORMALITAS ........................................................................................................................... 5
1. Uji Normalitas dengan Liliefors Test ....................................................................................... 6
2. Uji Normalitas dengan Menggunakan Rumus Chi-Kuadrat .................................................... 7
3. Uji Normalitas dengan Uji Shapiro-Wilk ................................................................................. 7
4. Uji Normalitas dengan Uji Kolmogrov-Sminorv ...................................................................... 8
B. HOMOGENITAS ............................................................................................................................. 8
1. Uji Homogenitas dengan Uji Rasio-F ....................................................................................... 9
2. Uji Homogenitas dengan Uji Fmaks Hartley ........................................................................... 9
3. Uji Homogenitas dengan Uji Barlett ..................................................................................... 10
C. UJI LINEARLITAS ............................................................................................................................ 11
Tahap-tahap dalam menentukan Linieritas .................................................................................. 11
D. CONTOH SOAL PEMBAHASAN ..................................................................................................... 12
Uji Homogenitas, Uji Normalitas, Uji Linieritas Regresi dan Uji Signifikan dalam Penelitian ....... 12
A. UJI HOMOGENITAS ................................................................................................................... 13
B. UJI NORMALITAS DATA ............................................................................................................ 14
C. Uji Linieritas Regresi ................................................................................................................. 21
BAB III .................................................................................................................................................... 22
PENUTUP ............................................................................................................................................... 22
A. KESIMPULAN ............................................................................................................................. 23
B. SARAN ....................................................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 24
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmatnya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Penulisan makalah
mengenai Uji Normalitas dan Homogenitas ini kami buat dimaksudkan untuk melengkapi
tugas mata kuliah Statistika Dasar. Yang mana isi makalah ini kami ambil dari beberapa buku
dengan sumber yang ada dan kami anggap relevan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, karena masih banyak
kekurangan baik dari isi maupun dari segi penulisannya.Oleh karena itu, kritik dan saran yang
mengarah pada perbaikan makalah ini sangat kami harapkan. Dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penyusun
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.3 Tujuan Makalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. UJI NORMALITAS
5
digunakan. Uji parametric misalnya, mengisyaratkan data harus berdistribusi normal. Apabila
distribusi data tidak normal maka disarankan untuk menggunakan uji nonparametrik. Uji
normalitas merupakan suatu pengujian sekelompok data untuk mengetahui apakah distribusi
data tersebut membentuk kurva normal atau tidak.
Pengujian normalitas ini harus dilakukan apabila belum ada teori yang menyatakan
bahwa variabel yang diteliti adalah normal. Dengan kata lain, apabila ada teori yang
menyatakan bahwa suatu variabel yang sedang diteliti normal, maka tidak diperlukan lagi
pengujian normalitas data.
Dalam melakukan uji normalitas untuk mengetahui distribusi data dapat dilakukan
dengan beberapa cara diantaranya yang paling sering digunakan adalah Uji Liliefors dan Uji
Chi Square/ Chi Kuadrat. Cara-cara tersebut digunakan sesuai dengan data yang kita miliki
artinya suatu data tidak perlu diuji dengan semua cara.
Uji Liliefors adalah uji normalitas secara nonparametrik. Uji normalitas ini bertujuan
untuk mengetahui bentuk distribusi populasi berdasarkan sampel yang diambil secara acak.
Hipotesis yang diajukan adalah sampel penelitian berasal dari populasi berdistribusi normal
(H0) melawan tandingan bahwa distribusi tidak normal (H1).
Kelebihan Liliefors test adalah penggunaan atau perhitungannya yang sederhana, serta
cukup kuat sekalipun dengan ukuran sampel yang kecil (n = 4) (Ating Soemantri, 2006). Proses
pengujian Liliefors test dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Susunlah data dari terkecil sampai yang terbesar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada
beberapa data.
2) Periksa data, berapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).
3) Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.
4) Hitung Proporsi empiric (observasi) berdasarkan frekuensi kumulatif.
5) Hitung nilai z untuk mengetahui theoretical proportion pada tabel z.
6) menghitung theoretical proportion.
7) Bandingkan empirical propotion dengan theoretical proportion, kemudian carilah selisih
terbesar di dalam titik observasi antara kedua proporsi tadi.
8) Carilah selisih terbesar di luar titik observasi.
6
2. Uji Normalitas dengan Menggunakan Rumus Chi-Kuadrat
Uji normalitas dengan menggunakan rumus Chi-Kuadrat juga melalui penyusunan data
dalam daftar distribusi frekuensi. Adapun rumus Chi-Kuadrat yang digunakan dalam uji
normalitas adalah:
(𝑓𝑜 − 𝑓𝑒)2
𝜒2 = ∑
𝑓𝑒
Keterangan:
x2 = Chi-Kuadrat
f0 = frekuensi yang ada hasil observasi (keadaan data)
fh = frekuensi yang diharapkan
dk = derajat kebebasan = (k – 3)
k = banyak kelas interval
Sebelum rumus Chi-Kuadrat digunakan untuk uji normalitas, terlebih dahulu ada
beberapa besaran yang harus dihitung. Adapun langkah-langkah menggunakan rumus Chi-
Kuadrat untuk uji normalitas sebagai berikut:
1. Susun data ke dalam daftar distribusi frekuensi
2. Kemudian, hitung harga rata-rata dan simpangan.
3. Tentukan batas kelas atas dan batas kelas bawah setiap kelas interval.
4. Hitung skor z berdasarkan harga rata-rata, simpangan baku, dan batas kelas interval.
5. Berikutnya, berdasarkan Tabel C ditentukan luas di bawah kurva untuk setiap batas kelas
interval dan berdasarkan luas dihitung selisih luas batas interval yang terdekat dan dikalikan
dengan angka 100 untuk memperoleh frekuensi harapan.
6. Selanjutnya, barulah dapat dihitung harga Chi-Kuadrat.
PERSYARATAN
a. Data berskala interval atau ratio (kuantitatif)
b. Data tunggal / belum dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi
c. Data dari sampel random
7
SIGNIFIKANSI
Signifikansi dibandingkan dengan tabel Shapiro Wilk. Signifikansi uji nilai T3
dibandingkan dengan nilai tabel Shapiro Wilk, untuk dilihat posisi nilai probabilitasnya (p).
Jika nilai p > 5%, maka Ho diterima ; Ha ditolak.
Jika nilai p < 5%, maka Ho ditolak ; Ha diterima.
PERSYARATAN
a. Data berskala interval atau ratio (kuantitatif)
b. Data tunggal / belum dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi
c. Dapat untuk n besar maupun n kecil.
HIPOTESIS UJI :
H0 : Data populasi berdistribusi normal
H1 : Data populasi berdstribusi tidak normal.
SIGNIFIKANSI UJI :
nilai terbesar | ft - Fs | dibandingkan dengan nilai tabel Lilliefors.
· Jika Lhitung < Ltabel, maka :
§ Ho diterima
§ H1 ditolak.
· Jika Lhitung > Ltabel , maka :
§ Ho ditolak
§ H1 diterima
B. HOMOGENITAS
8
Pengujian homogenitas varians ini mengasumsikan bahwa skor setiap variabel
memiliki varians yang homogen (Ating Soemantri, 2006). Tujuan dilakukannya uji
homogenitas data adalah untuk mengetahui bahwa sampel penelitian yang diambil adalah
berasal dari populasi yang sama (Yusri, 2013). Kesamaan asal sampel ini antara lain dibuktikan
dengan adanya kesamaan variansi kelompok-kelompok yang membentuk sampel tersebut. Jika
ternyata tidak terdapat perbedaan varians di antara kelompok sampel, hal ini mengandung arti
bahwa kelompok-kelompok sampel tersebut berasal dari populasi yang sama. Pengujian
homogenitas yang hanya terdiri dari dua kelompok data – hanya homogenitas dua varians
populasi – dapat digunakan Uji Rasio-F. Berikut akan dibahas terlebih dahulu
mengenai homogenitas dua varians populasi.
Dalam melihat perbedaan dua populasi penelitian, peneliti harus memperhatikan
homogenitas varians populasi ( ). Untuk mengetahui homogenitas populasi digunakan varians
sampel untuk menaksir parameter-parameter populasi ini. Untuk menguji hipotesis , dapat
digunakan suatu uji statistic sederhana rasio-F.
F=
Keterangan:
Apabila kita memiliki k buah populasi yang pada masing-masing populasi itu telah
diambil sampelnya maka kita memiliki k buah variansnya yaitu . Hipotesis nol (H0) yang akan
diuji adalah , dan dianalisis berdasarkan varians sampel Hipotesis Alternatif (Ha) yang
9
diajukan bahwa ada satu di antara varians populasi yang tidak sama. Artinya, apabila ada satu
dari varians populasi tidak sama maka H0 ditolak (Yusri, 2016).
Sampel penelitian harus diambil secara acak mandiri (independent random sample) dari
populasi yang berdistribusi normal. Banyak anggota sampel harus sama (n1 = n2 = n3 = . . . =
nk). setelah terpenuhi hal itu dapat dilakukan uji statistik Fmaks, yaitu perbandingan antara
varians sampel terbesar ( ) dengan varians sampel terkecil ( ) dalam jumlah urutan varians
sampel.
Harga kritis untuk distribusi f dari tabel diambil pada taraf signifikasi α dengan derajat
kebebasan pembilang = k dan derajat kebebasan penyebut = n – 1, maka f tabel yang
dibutuhkan adalah F 1- α(k,n-1). Dengan ketentuan, apabila Fmaks hasil perhitungannya lebih kecil
daripada F tabel (F1- α(k,n-1)) maka H0 diterima berarti sampel yang diambil adalah berasal dari
populasi yang homogen ( ). Sebaliknya, apabila Fmaks hasil perhitungan lebih besar atau sama
dengan F tabel (F1- α(k,n-1)), maka H0 tidak dapat diterima berarti sampel yang diambil berasal
dari populasi yang tidak homogen (Yusri, 2013).
Dimisalkan, seorang peneliti telah memperoleh sejumlah k sampel yang diambil secara
acak dari sejumlah k populasi yang berdistribusi normal. Peneliti tersebut bermaksud untuk
mengetahui apakah varians populasi asal sampel itu homogeny atau tidak. Populasi tersebut
mempunyai sejumlah k varians, yaitu hipotesis nol yang diajukan H0: , dan dianalisis
berdasarkan varians sampel. Hipotesis Alternatif (Ha) yang diajukan bahwa ada satu di antara
varians populasi yang tidak sama. Artinya, apabila ada satu di antara varians populasi tidak
sama maka H0 ditolak (Yusri, 2013).
C. UJI LINEARLITAS
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan
yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam
analisis korelasi atau regresi linear.Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for
Linearity dengan pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan
yang linear bila signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05.
Tahap-tahap dalam menentukan Linieritas
1. Mencari Persamaan Regresi Linieritas
- Menyusun table kelompok data variable X dan Y, dimana variable X data diurutkan
dari yang terkecil sampai terbesar
- Persamaan regresi linier dihitung dengan rumus:
Y = a + bx
- Mencari nilai b dengan rumus :
𝑛(∑ 𝑥𝑦) − (∑ 𝑥)(∑ 𝑦)
𝑏=
𝑛 ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥)2
- Mencari nilai a dengan rumus :
𝑎 = 𝑌̅ − ̅̅̅
𝑏𝑥
2. Langkah-langkah Uji Linieritas
- Menyusun tabel kelompok data variabel X dan Y, dimana variabel X data diurutkan
dari yang terkecil sampai yang terbesar.
- Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKreg (a))
(∑ 𝑌)2
𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔(𝑎) =
𝑛
- Menghitung jumlah kuadrat regresi bIa (JKreg bIa)
11
∑𝑥∑𝑦
𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔(𝑏/𝑎) = 𝑏. (∑ 𝑋𝑌 − )
𝑛
Uji Homogenitas, Uji Normalitas, Uji Linieritas Regresi dan Uji Signifikan dalam
Penelitian
1.
PENGARUH NILAI UJIAN SEMESTER GANJIL TERHADAP
NILAI UJIAN SEMESTER GENAP BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA
KELAS XI WARGA BELAJAR PAKET C TAHUN AJARAN 2010/2011
DI PKBM ABC DESA XYZ KECAMATAN DKI
KABUPATEN BENGKULU UTARA
12
A. UJI HOMOGENITAS
13
dk= n-1 S1 Log S1 (dk) . Log
Nilai varian S1
sampel
Nilai semester 1 20 47,58 1,67 33,4
Nilai semester 2 20 56,56 1,75 35
Jumlah = 2 40 - - 68,4
14
7 70 18 71
8 67 19 71
9 67 20 72
10 65 21 70
11 76
15
Langkah 8. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara :
3) Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva nominal dari 0 – Z dengan menggunakan angka-angka
untuk batas kelas, sehingga diperoleh :
0,4941 ; 0,4515 ; 0,2852 ; 0,0279 ; 0,3264 ; 0,4744
4) Mencari luas tiap kelas interval dengan cara menggunakan angka-angka 0 – Z yaitu angka
baris pertama dikurangi baris kedua, angka kedua dikurangi baris ketiga dan begitu
seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan
angka pada baris berikutnya.
0,4941 - 0,4515 = 0,0426
0,4515 - 0,2852 = 0,1663
0,2852 + 0,0279 = 0,3131
0,0279 - 0,3264 = 0,2985
0,3264 - 0,4744 = 0,148
5) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan
jumlah responden (n=21), sehingga diperoleh :
0,0426 x 21 = 0,89
0,1663 x 21 = 3,49
0,3131 x 21 = 6,57
0,2985 x 21 = 6,27
0,148 x 21 = 3,11
16
Frekuensi yang diharapkan (fe) dari hasil pengamatan (fo)
No. Batas Z Luas 0- Luas fe fo (fo-fe)2
kelas Z Tiap
kelas
Interval
1 52,5 -2,52 0,4941 0,0426 0,89 1 0,0121
2 58,5 -1,66 0,4515 0,1663 3,49 4 0,2601
3 64,5 -0,79 0,2852 0,3131 6,57 7 0,1849
4 70,5 0,07 0,0279 0,2985 6,27 5 1,6129
5 76,5 0,94 0,3264 0,148 3,11 4 0,7921
83,5 1,95 0,4744
Σfo=21
Dengan membandingkan c2 hitung dengan c2tabel untuk α = 0,05 dan (dk) = k-1 = 5-1 = 4, maka
didapat c2 tabel = 9,488 dengan kriteria pengujian sebagai berikut :
Jika c2 hitung > c2 tabel, artinya distribusi data tidak normal dan
Jika c2 hitung < c2 tabel, artinya distribusi data normal
Ternyata c2 hitung < c2 tabel atau 0,6271 < 9,488 , Jadi Distribusi Data Normal.
17
2 47 13 68
3 57 14 68
4 61 15 63
5 62 16 63
6 50 17 80
7 62 18 70
8 67 19 56
9 67 20 72
10 62 21 58
11 63
Skor terbesar = 80
Skor terkecil = 47
18
Langkah 6. Mencari rata-rata (mean)
3) Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva nominal dari 0 – Z dengan menggunakan angka-angka
untuk batas kelas, sehingga diperoleh :
4) Mencari luas tiap kelas interval dengan cara menggunakan angka-angka 0 – Z yaitu angka
baris pertama dikurangi baris kedua, angka kedua dikurangi baris ketiga dan begitu
seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan
angka pada baris berikutnya.
19
0,4222 - 0,1700 = 0,2522
0,1700 + 0,2019 = 0,3719
0,2019 - 0,4345 = 0,2326
0,4345 - 0,4936 = 0,0591
5) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan
jumlah responden (n=21), sehingga diperoleh :
0,0694 x 21 = 1,46
0,2522 x 21 = 5,29
0,3719 x 21 = 7,81
0,2326 x 21 = 4,87
0,0591 x 21 = 1,24
20
Dengan membandingkan c2 hitung dengan c2tabel untuk α = 0,05 dan (dk) = k-1 = 5-1 = 4, maka
didapat c2 tabel = 9,488 dengan kriteria pengujian sebagai berikut :
Jika c2 hitung > c2 tabel, artinya distribusi data tidak normal dan
Jika c2 hitung < c2 tabel, artinya distribusi data normal
Ternyata c2 hitung < c2 tabel atau 0,74 < 9,488 , Jadi Distribusi Data Normal.
Data nilai semester ganjil (X) dan semester genap (Y) kelas XI warga belajar paket C bidang
studi Bahasa Indonesia di PKBM ABC Bengkulu Utara.
21
BAB III
PENUTUP
22
A. KESIMPULAN
Dalam melakukan penelitian kita harus mengetahui data yang kita olah apakah sudah
memenuhi persyaratan analisis parametrik. Data-data tersebut harus terlebih dahulu kita
uji apakah berasal dari data yang normal atau tidak, homogen atau tidak dan bersifat
linieritas atau tidak. Untuk mengetahuinya kita harus melakukan uji
homogenitas,normalitas dam linieritas. Homogenitas sendiri dapat dilakukam dengan
berbagai cara namun yang paling sering digunakan adalah uji F atau Fisher. untuk
normalitas juga memiliki berbagai cara dalam pengujiannya, yang paaling sering
digunakan adalah uji Chi Square dan Uji Liliefors
B. SARAN
Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti haruslah menguasai cara untuk menguji
data yang ia miliki apakah sudah normal, homogen dan linieritasnya.
23
DAFTAR PUSTAKA
Soemantri, A., & Muhidin, S. A. (2006). Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Bandung:
Pustaka Setia.
Yusri. (2013). Statistika Sosial Aplikasi dan Interpretasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
http://rani99silitonga.blogspot.com/2017/04/uji-normalitas-dan-homogenitas.html
https://www.academia.edu/35489674/UJI_NORMALITAS_DAN_UJI_HOMOGENITAS
24