Anda di halaman 1dari 70

STANDAR PERENCANAAN

IRIGASI

JILID 7
BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
DIREKTORAT IRIGASI DAN RAWA

2013
ii
Kata Pengantar

Setelah melalui proses pengumpulan data, diskusi ahli dan penelitian terhadap
pelaksanaan Standar Perencanaan Irigasi terdahulu serta hasil perencanaan yang
telah dilakukan, maka Direktorat Jenderal Sumber Daya Air menyusun suatu Kriteria
Perencanaan Irigasi yang merupakan hasil review dari Standar Perencanaan Irigasi
edisi sebelumnya dengan menyesuaikan beberapa parameter serta menambahkan
perencanaan bangunan yang dapat meningkatan kualitas pelayanan bidang irigasi.

Kriteria Perencanaan Irigasi ini telah disiapkan dan disusun dalam 4 kelompok:
1. Petunjuk Perencanaan Irigasi
2. Kriteria Perencanaan (KP-01 s.d KP-09)
3. Gambar Bangunan irigasi (BI-01 s.d BI.03)
4. Persyaratan Teknis (PT-01 s.d PT.04)

Petunjuk Perencanaan Irigasi dimaksudkan untuk memberikan panduan bagi para


perencana dalam menggunakan Kriteria Perencanaan Irigasi, dalam merancang
dan membuat perencanaan itu sendiri. Oleh karena sifatnya tersebut, petunjuk
perencanaan irigasi harus digunakan sehubungan dengan Kriteria Perencanaan
Irigasi, dan apabila mendapatkan hal-hal yang bertentangan dengan hal-hal yang ada
pada Kriteria Perencanaan Irigasi, maka perencana mengikuti Kriteria Perencanaan
Irigasi.

Kriteria Perencanaan Irigasi terdiri atas 9 bagian, berisi instruksi, standar dan
prosedur bagi perencana dalam merencanakan irigasi teknis. Kriteria Perencanaan
terdiri dari buku berisikan: kriteria perencanaan untuk Perencanaan Irigasi (System
Planning), kriteria perencanaan untuk Perencanaan Bangunan Irigasi Jaringan
Utama dan Jaringan Tersier, Parameter Bangunan dan Standar Penggambaran
serta Perencanaan dan Spesifikasi Teknis Pintu Pengatur Air.

Gambar Bangunan Irigasi terdiri atas 3 bagian, yaitu: (i) Tipe Bangunan Irigasi,
yang berisi kumpulan gambar-gambar contoh sebagai informasi dan memberikan
gambaran bentuk dan model bangunan, pelaksana perencana masih harus
melakukan usaha khusus berupa analisis, perhitungan dan penyesuaian dalam
perencanan teknis. (ii) Standar Bangunan Irigasi, yang berisi kumpulan gambar-
gambar bangunan yang telah distandardisasi dan langsung bisa dipakai. (iii) Standar
Bangunan Pengatur Air, yang berisi kumpulan gambar-gambar bentuk dan model
bangunan pengatur air.

iii
Persyaratan Teknis terdiri atas 4 bagian, berisi syarat-syarat teknis yang minimal
harus dipenuhi dalam merencanakan pembangunan Irigasi. Tambahan persyaratan
dimungkinkan tergantung keadaan setempat dan keperluannya.

Meskipun Kriteria Perencanaan Irigasi ini, dengan batasan-batasan dan syarat


berlakunya seperti tertuang dalam tiap bagian buku, telah dibuat sedemikian sehingga
siap pakai untuk perencana yang belum memiliki banyak pengalaman, tetapi dalam
penerapannya masih memerlukan kajian teknik dari pemakainya. Dengan demikian
siapa pun yang akan menggunakan Kriteria Perencanaan Irigasi ini tidak akan lepas
dari tanggung jawabnya sebagai perencana dalam merencanakan bangunan irigasi
yang aman dan memadai.

Setiap masalah di luar batasan-batasan dan syarat berlakunya Kriteria Perencanaan


Irigasi, harus dikonsultasikan khusus dengan badan-badan yang ditugaskan
melakukan pembinaan keirigasian, yaitu:
1. Direktorat Irigasi dan Rawa
2. Puslitbang Air

Hal yang sama juga berlaku bagi masalah-masalah, yang meskipun terletak dalam
batas-batas dan syarat berlakunya standar ini, mempunyai tingkat kesulitan dan
kepentingan yang khusus.

Semoga Kriteria Perencanaan Irigasi ini bermanfaat dan memberikan sumbangan


dalam pengembangan irigasi di Indonensia. Kami sangat mengharapkan kritik dan
saran untuk perbaikan ke arah kesempurnaan Kriteria Perencanaan Irigasi.

Jakarta, Februari 2013


Direktur Irigasi dan Rawa

Ir. Imam Agus Nugroho, Dipl.HE


NIP. 19541006 198111 1001

iv
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR

Sambutan

Keberadaan sistem irigasi yang handal merupakan sebuah syarat mutlak bagi
terselenggaranya sistem pangan nasional yang kuat dan penting bagi sebuah negara.
Sistem Irigasi merupakan upaya yang dilakukan oleh manusia untuk memperoleh
air dengan menggunakan bangunan dan saluran buatan untuk mengairi lahan
pertaniannya. Upaya ini meliputi prasarana irigasi, air irigasi, manajemen irigasi,
kelembagaan pengelolaan irigasi dan sumber daya manusia. Terkait prasarana
irigasi, dibutuhkan suatu perencanaan yang baik, agar sistem irigasi yang dibangun
merupakan irigasi yang efektif, efisien dan berkelanjutan, sesuai fungsinya
mendukung produktivitas usaha tani.

Pengembangan irigasi di Indonesia yang telah berjalan lebih dari satu abad, telah
memberikan pengalaman yang berharga dan sangat bermanfaat dalam kegiatan
pengembangan irigasi di masa mendatang. Pengalaman-pengalaman tersebut
didapatkan dari pelaksanaan tahap studi, perencanaan hingga tahap pelaksanaan
dan lanjut ke tahap operasi dan pemeliharaan.

Hasil pengalaman pengembangan irigasi sebelumnya, Direktorat Jenderal Pengairan


telah berhasil menyusun suatu Standar Perencanaan Irigasi, dengan harapan
didapat efisiensi dan keseragaman perencanaan pengembangan irigasi. Setelah
pelaksanaan pengembangan irigasi selama hampir dua dekade terakhir, dirasa perlu
untuk melakukan review dengan memperhatikan kekurangan dan kesulitan dalam
penerapan standar tersebut, perkembangan teknologi pertanian, isu lingkungan
(seperti pemanasan global dan perubahan iklim), kebijakan partisipatif, irigasi hemat
air, serta persiapan menuju irigasi modern (efektif, efisien dan berkesinambungan).

Setelah melalui proses pengumpulan data, diskusi ahli dan penelitian terhadap
pelaksanaan Standar Perencanaan Irigasi terdahulu serta hasil perencanaan yang
telah dilakukan, maka Direktorat Jenderal Sumber Daya Air menyusun suatu Kriteria
Perencanaan Irigasi yang merupakan hasil review dari Standar Perencanaan
Irigasi.

v
Dengan tersedianya Kriteria Perencanaan Irigasi, diharapkan para perencana irigasi
mendapatkan manfaat yang besar, terutama dalam keseragaman pendekatan
konsep desain, sehingga tercipta keseragaman dalam konsep perencanaan.

Penggunaan Kriteria Perencanaan Irigasi merupakan keharusan untuk dilaksanakan


oleh pelaksana perencanaan di lingkungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.
Penyimpangan dari standar ini hanya dimungkinkan dengan izin dari Pembina
Kegiatan Pengembangan Irigasi.

Akhirnya, diucapkan selamat atas terbitnya Kriteria Perencanaan Irigasi, dan patut
diberikan penghargaan sebesar-besarnya kepada para narasumber dan editor untuk
sumbang saran serta ide pemikirannya bagi pengembangan standar ini.

Jakarta, Februari 2013


Direktur Jenderal Sumber Daya Air

DR. Ir. Moh. Hasan, Dipl.HE


NIP. 19530509 197811 1001

vi
Daftar Isi

Kata Pengantar. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii


Sambutan.... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . v
Daftar Isi...... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . vii
Daftar Tabel .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . viii
Daftar Gambar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ix

1. PENDAHULUAN........................................................................................ 4
2. UKURAN KERTAS GAMBAR.................................................................... 6
3. BLOK JUDUL............................................................................................. 7
4. PENOMORAN GAMBAR........................................................................... 9
5. PENGECILAN GAMBAR............................................................................ 12
6. PENUNJUKAN ARAH GAMBAR................................................................ 13
7. SKALA, TEBAL GARIS, TINGGI HURUF DAN ANGKA............................. 14
8. UKURAN DAN INDIKASI........................................................................... 18
9. SIMBOL, ARSIRAN DAN SINGKATAN...................................................... 21
10. GAMBAR-GAMBAR UNTUK SALURAN, PEMBUANG DAN TANGGUL.. 23
11. TATA WARNA PETA................................................................................... 31
12. PELIPATAN GAMBAR............................................................................... 32
13. PENGGAMBARAN DENGAN MENGGUNAKAN KOMPUTER................. 33
14. MENCETAK GAMBAR.............................................................................. 34

vii
Daftar Tabel

Tabel 7‑1 Skala Tebal Garis dan Tinggi Huruf. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12


Tabel 9‑1 Singkatan-singkatan yang Digunakan Dalam Gambar. . . . . . . . . . . . . . . 18
Tabel 9‑2 Singkatan-singkatan yang Digunakan Dalam Gambar
(Lanjutan).. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19
Tabel 14‑1 Map Symbols – Simbol Peta.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 32
Tabel 14-2 Standar Hatching-Standar Arsiran.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 44
Tabel 14-3 Simbol-simbol Penyelidikan Geologi Teknik
dan Mekanika Tanah.. . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 47
Tabel 14‑4 Simbol-simbol Litologi (Lithologi Symbols).. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 48
Tabel 14-5 Warna-warna yang Biasa Digunakan Pada Peta Geologi.. . . . . . . . . . 53
Tabel 14‑6 Symbol- Simbol Untuk Peta GeologiSymbol Forgeologic Maps. . 54
Tabel 14‑7 Symbol-simbol Tambahan untuk Peta dengan Skala Kecil. . . . . . . . . 59
Tabel 14‑8 Symbol- Simbol Tambahan Untuk Peta Dengan Skala Besar. . . . . 60

viii
Daftar Gambar

Gambar 2‑1 Ukuran-ukuran kertas dan garis-garis tepi untuk gambar.. . . . . . . . . 3


Gambar 3‑1 Blok judul. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
Gambar 3‑2 Cara mengisi blok judul. . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
Gambar 7‑1 Tebal garis untuk gambar-gambar bangunan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13
Gambar 7‑2 Penunjuk Skala.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14
Gambar 8‑1 Ukuran dan penunjuk.. . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17
Gambar 10‑1 Blok gambar untuk saluran-saluran irigasi.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 21
Gambar 10‑2 Blok gambar untuk saluran-saluran pembuang.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22
Gambar 10‑3 Blok gambar untuk tanggul. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 23
Gambar 10‑4 Tipe tata letak gambar pelaksanaan dan gambar potongan
memanjang. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 24
Gambar 10‑5 Tipe-tipe tata letak gambar potongan melintang. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25
Gambar 10‑6 Tipe-tipe tata letak gambar potong melintang.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 26
Gambar 10‑7 Blok gambar untuk potongan melintang.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 27
Gambar 12‑1 Pelipatan Gambar.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 29

ix
x
1

1. PENDAHULUAN

Laporan Kriteria Perencanaan Standar Pengambaran merupakan bagian dari


Standar Kriteria Perencanaan Irigasi dari Direktorat Jenderal SDA. Laporan Kriteria
Perencanaan terdiri dari bagian-bagian berikut :
KP – 01 Perencanaan Jaringan Irigasi
KP – 02 Bangunan Utama (Head works)
KP – 03 Saluran
KP – 04 Bangunan
KP – 05 Petak Tersier
KP – 06 Parameter Bangunan
KP – 07 Standar Penggambaran.
KP – 08 Nota Perencanaan dan Penentu untuk Pemasangan Eksploitas dan
Pemeliharaan
KP – 09 Standar Pintu Pengatur Air Irigasi Spesifikasi Teknis

Laporan-laporan tersebut dilengkapi dengan:


■ Buku Petunjuk Perencanaan
■ Gambar-gambar Standar dan Tipe
■ Persyaratan Teknis untuk Pengukuran; Penyelidikan dan Perencanaan
Bagian Kriteria Perencanaa mengenai Standar Penggambaran ini dimaksudkan
sebagai panduan dalam pembuatan gambar-gambar teknisuntuk pekerjaan irigasi
Gambar-gambar teknis ini bisa meliputi :
■ Peta topografi
■ Peta tata letak
■ Peta geologi
■ Gambar potongan memanjang dan melintang untuk pembuang, saluran atau
tanggul
■ Gambar untuk bangunan-bangunan di saluran atau pembuang.
Sebelum suatu jaringan irigasi baru dimulai, atau rehabilitasi jaringan irigasi yang
sudah ada di lapangan selesai, banyak tenaga teknik terlibat dalam pembuatan
semua jenis gambar. Tanpa adanya gambar-gambar tersebut baik perencanaan
maupun pelaksanaan pekerjaan itu tidak akan pernah bisa dilakukan.
Para tenaga teknik yang menggunakan gambar dalam bidang pekerjaannya antara
lain adalah:
■ Ahli topografi membuat peta-peta topografi
■ Ahli geologi, yang melakukan pekerjaan penyelidikan geologi
■ Perencana, yang bertugas merencanakan pekerjaan
■ Juru gambar, yang membuat gambar-gambar
■ Pengawas di lapangan, dan

Pendahuluan
2

■ Kontraktor yang melaksanakan pekerjaan.


Agar supaya semua orang ini bisa saling mengerti, maka dibuatlah suatu standar
untuk semua tampakan (feature) yang diperlukan pada gambar-gambar tersebut.
Setelah rnenyelesaikan pekerjaan lapangan yang terdiri dari penyipatan datar
(levelling) dan pengukuran, ahli topografi harus mencantumkan semua hasilnya pada
peta. Semua harus diusahakan selengkap mungkin. Peta yang ia buat menggunakan
skala tertentu, dan pada skala itu ia tidak mungkin untuk menggambarkan segala
sesuatu persis seperti apa yang ia temui di lapangan.
Itulah sebabnya maka ia harus menggunakan simbol-simbol, garis dan arsiran.
Misalnya, sebuah sungai yang lebar dapat digambar dengan dua garis yang
menunjukkan tepian sungai, tetapi sebuah sungai cukup digambar dengan satu
garis. Kadang-kadang sebuah bangunan dapat digambar lengkap pada peta
berskala besar. Tetapi pada peta berskala kecil, bangunan itu hanya akan ditunjukkan
dengan sebuah titik. Selanjutnya ahli topografi akan menggunakan simbol untuk
menunjukkan bangunan itu. Ia juga. dapat menunjukan relief yang ía jumpai di
lapangan, yang terdiri dari perbukitan dan pegunungan, cekungan atau tangul-
tanggul. Semua ini ditunjukkan dengan garis-garis tinggi/kontur. Arsiran dipakai
untuk menunjukkan rawa-rawa, hutan, persawahan dan sebagainya. Demikian
juga ahli geologi mempunyai simbol-simbol dan arsiran khusus untuk menunjukkan
tampakan-tampakan yang ia temukan selama penyelidikan di lapangan.
Perencana diharapkan bisa mengerti simbol-simbol dan arsiran-arsiran ini dan bisa
menginterpretasikannya. Ia mampu memutuskan bangunan (pondasi), saluran
(diberi pasangan atau tidak), pembuang dan tanggul macam apa yang harus dibuat.
Ia juga mempunyai simbol-simbol, tipe-tipe garis dan arsiran untuk menunjukkan
rencananya serta bahan-bahan yang ingin ia pakai pada gambar-gambar.
Juru gambar bertugas untuk, antara lain, membuat gambar-gambar yang akan
dipakai di lapangan selama pelaksanaan pekerjaan. Ia harus membuat gambar-
gambar yang jelas, yang bisa dipahami baik oleh kontraktor maupun pengawas.
Setiap bagian dan saluran atau bangunan harus tampak dan detailnya ditunjukkan.
seperlunya. Petunjuk-petunjuk yang diberikan pada gambar-gambar itu akan
memperjelas hal-hal yang bisa menimbulkan salah pengertian.
Gambar-gambar harus dibuat dengan skala, walaupun mengukur dan gambar tidak
pernah diperbolehkan. Dimensi-dimensi diberikan dalam meter, sentimeter atau
milimeter, tergantung pada apa yang akan ditunjukkan dalam gambar.
Dalam. Bagian Kriteria Perencanaan ini akan dibicarakan mengenai ukuran gambar,
tata letak gambar untuk berbagai bagian pekerjaan, simbol-simbol, tebal garis dan
arsiran yang akan digunakan agar bisa membantu mereka yang berkecimpung
dalam penggambaran pekerjaan irigasi.

Kriteria Perencanaan — Standar Penggambaran


Ukuran Kertas Gambar 5

3
2. UKURAN KERTAS GAMBAR
2. UKURAN KERTAS GAMBAR
Sebagai aturan, semua pekerjaan penggambaran akan memakai ukuran-ukuran kertas
gambar
Sebagaiberikut.
aturan, semua pekerjaan penggambaran akan memakai ukuran-ukuran
kertas gambar berikut. Antara (l) dan (w) adalah tetap
(w) (l)
dengan
Antara perbandingan 2 :1tetap dengan
(l) dan (w) adalah
A0 841 (w) 1189 (l)
A1 594 841 Ukuran-ukuran
perbandingan kertas
2 :1 yang dicetak
A0 841 1189
A2 A1 420 594 594 841 tebal adalah yang lebih disukai untuk
Ukuran-ukuran kertas yang dicetak tebal
A3 A2 297 420 420 594 digunakan dalam
A 297 420 adalah yang lebihpekerjaan irigasidigunakan
disukai untuk
A4 A3 210 210 297 297
4 dalam pekerjaan irigasi

Sedapat
Sedapatmungkin
mungkinpenggunaan kertas
penggunaan ukuran
kertas A0 hendaknya
ukuran dihindari.
A hendaknya Sebagai
dihindari. lembar
Sebagai 0

lembar dipakai
standar standar dipakai
kertas kertas
ukuranukuran A1Garis-garis
A1Garis-garis tepitepi(marginal)
(marginal) akan
akan ditempatkan
ditempatkan
sebagai berikut :
sebagai berikut :
10

10
10

5
10

l = 297
w = 841

w = 297

5
w = 594

w = 420

25 25 5
l = 420 w = 210

A3 A4
5

10

A2
10
l = 594
10

A1
10

l = 841

A0
x = 210
10

l = 1189

Gambar 2-1 Ukuran-ukuran kertas dan garis-garis tepi untuk gambar


Gambar 2‑1 Ukuran-ukuran kertas dan garis-garis tepi untuk gambar

Ukuran Kertas Gambar


4

3. BLOK JUDUL

BIok-blok judul seperti ditunjukkan pada Gambar 2 akan dipakai dalam semua
gambar dan Ietaknya di sudut kanan bawah tiap-tiap gambar. Gambar 3 adalah
contoh bagaimana blok judul itu harus diisi.

Gambar 3‑1 Blok judul

Kriteria Perencanaan — Standar Penggambaran


8 Kriteria Perencanaan – Standar Penggambaran

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
(SATUAN KERJA PELAKSANA KEGIATAN)

Gambar
Gambar 3-2
3‑2 Caramengisi
Cara mengisi blok
blokjudul
judul

Blok Judul
64. PENOMORAN GAMBAR
Penomoran gambar-gambar akan diatur sedemikian sehingga tipe gambar akan
4. PENOMORAN GAMBAR
mudah dikenali. Demikian juga sistem penomoran akan mempermudah
pengarsipan/penyimpanan
Penomoran gambar-gambargambar-gambar itu.Sistem
akan diatur penornoran
sedemikian dibatasi
sehingga tipe untuk satu
gambar
jaringan irigasi/pembuang
akan mudah saja. Jarigan-jaringan
dikenali. Demikian yang lain akan
juga sistem penomoran bisa ditandai dengan
mempermudah
pengarsipan/penyimpanan
membubuhkan gambar-gambar
singkatan nama itu.Sistem
jaringan itu atau penornoran dibatasi
dengan membubuhkan sebuahuntuk
huruf
satu jaringan irigasi/pembuang saja. Jarigan-jaringan yang lain bisa ditandai dengan
di depan nomor gambar.
membubuhkan singkatan nama jaringan itu atau dengan membubuhkan sebuah
huruf digambar
Nomor depan nomor gambar.
dapat dibagi menjadi bagian fungsional dan bagian urutan. Nomor
gambar
Nomorakan disusun
gambar seperti
dapat dibagiberikut:
menjadi bagian fungsional dan bagian urutan. Nomor
gambar akan disusun seperti berikut:

Tipe gambar
Pengelompokan gambar
Pembagian butir (item)
Nomor urutan

A–BB–CC–DD

A. Menunjukkan tipe gambar, misalnya


A. Menunjukkan tipe gambar, misalnya
1.1. Gambar-gambar
Gambar-gambarpengukuran - dan
pengukuran penyelidikan
- dan penyelidikan
2.2. Gambar-gambar
Gambar-gambar pelaksanaan
pelaksanaan
3. Gambar-gambar pabrikan
3. Gambar-gambar pabrikan
4. Gambar-gambar purnalaksana (As built drawings)
4. Gambar-gambar purnalaksana (As built drawings)
B. Menunjukkan pengelompokan gambar sesuai dengan judul, misalnya :
B. Menunjukkan pengelompokan gambar sesuai dengan judul, misalnya :
1. Tata letak (skala 1:25.000, 1:5.000, 1 :2000)
1.2. Tata
Bangunan Utama
letak (skala dan bangunan-bangunan
1:25.000, 1:5.000, 1 :2000) pelengkap
3. Saluran irigasi
2. Bangunan Utama dan bangunan-bangunan pelengkap
4. Bangunan irigasi
3.5. Saluran
Gambar irigasi
standar (pintu, skala, dan sebagainya)
4.6. Bangunan
Saluran pembuang
irigasi
7. Bangunan pembuang
8. Tanggul
9. Bangunan bantu
10. Jembatan
11. Bangunan pelengkap
12. Petak tersier

Kriteria Perencanaan — Standar Penggambaran


7

C. Menunjukkan pembagian butir yang disebutkan dalam BB. Misalnya :


- Bangunan Utama dan bangunan pelengkap:
1-02-01 Bangunan pengelak (diversion structure) dengan pembilas
1-02-02 Pengambilan utama
1-02-03 Kantong lumpur
1-02-04 Bangunan pengambilan saluran primer
1-02-05 Pembilas dan saluran pembilas
1-02-06 Tanggul penutup
1-02-07 Pekerjaan lindungan sungai
- Saluran irigasi
1-03-01 Saluran primer X
1-03-02 Saluran sekunder A
1-03-03 Saluran sekunder B
1-03-04
- Bangunan irigasi
1-04-01 (untuk saluran primer X) -01
1-04-01-02
1-04-02 (untuk saluran sekunder A) - 01
1-04-02-02
1-04-02-03
- Saluran pembuang
1-06-01 Saluran pembuang primer
1-06-02 Saluran pembuang sekunder
1-06-03 Saluran pembuang sekunder
1-06-04
- Petak tersier
1-12-01 Tata letak
1-12-02 Saluran irigasi
1-12-03 Bangunan irigasi
1-12-04 Saluran pembuang
1-12-05 Bangunan pembuang

Bangunan-bangunan di saluran irigasi tertentu akan diberi nomor - CC pada gambar


saluran irigasi.

Gambar-gambar untuk tiap butir yang disebutkan di dalam CC akan diberi nomor
urut. Tiap butir dimulai dengan 01

Penomoran Gambar
8

Contoh :

Sebagian dari gambar-gambar konstruksi dan pengukuran di pakai sebagai Gambar-


gambar Tender. Gambar-gambar tender ini terdiri dari pilihan gambar-gambar
kontrak.

Semua gambar yang dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan akan direvisi lagi menjadi
gambar purnalaksana, setelah itu nomor pertama akan diubah menjadi nomor 3.
Contoh: 1-04-03-02 menjadi 3-04-03-02.

Kriteria Perencanaan — Standar Penggambaran


9

5. PENGECILAN GAMBAR

Gambar hendaknya tidak diperkecil sampai melebihi setengah dari uküran kertas
gambar aslinya. Pengecilan maksimum adalah sampai ukuran kertas A.

Di antara berbagai ukuran gambar standar, ada perbandingan tetap yaitu 1: 2 .


Pengecilan maksimum adalah :

A0 —————► A2

A1 —————► A3

Semua gambar harus diperkecil supaya mudah disimpan pada microfilm. Jika kriteria
yang dibicarakan dalam bagian ini diikuti, maka perlu dibuat suatu persyaratan agar
gambar-gambar mudah dicari sewaktu diperlukan dan agar gambar-gambar itu tetap
bisa dibaca setelah diperbesar lagi.

Hal-hal berikut hendaknya dipertimbangkan pada waktu rnembuat gambar-gambar


yang akan diperkecil:

■ Tinggi huruf dan angka tidak boleh kurang dari 3 mm;


■ Tebal garis untuk huruf dan angka adalah 1/10 dan tingginya; tebal garis untuk
pekerjaan menggambar tidak lebih kecil dari 0,25 mm;

Untuk arsiran, tebal garis tidak boleh lebih kecil dari 0,18 mm dan jarak antar garis
tidak kurang dari 3 mm untuk gambar-gambar bangunan dari 2 mm untuk gambar-
gambar pekerjaan baja (arsiran potongan baja, perunggu, karet dan sebagainya).

Pengecilan Gambar
10

6. PENUNJUKAN ARAH GAMBAR

Pada peta-peta topografi dan peta-peta situasi, arah utara akan ditunjukkan ke
arah atas gambar. Data mengenai jaringan grid (gridnet), kalau ada, akan ditulis di
sepanjang garis-garis tepi/marginal kertas gambar.

Peta-peta situasi sungai dan peta-peta situasi untuk trase saluran atau pembuang
akan digambar sedemikian sehingga arah aliran adalah ke arah kanan gambar.

Potongan memanjang sungai, saluran, pembuang atau tanggul akan digambar


langsung di bawah peta situasi. Juga, dalam potongan memanjang arah aliran
adalah ke kanan gambar.

Peta situasi dan potongan memanjang yang muncul dalam satu gambar, akan
menunjukkan bentang sungai, saluran, pembuang atau tanggul yang sama.

Kalau sungai, saluran atau pembuang dilihat ke arah hilir, maka tanggul di sebelah
kanan disebut tangul kanan dan yang kiri disebut tanggul kiri. Potongan melintang
akan digambar dengan tanggul-kiri sebelah kiri dan tanggul-kanan sebelah kanan.

Untuk gambar-gambar bangunan di saluran atau pembuang, denah akan


dicantumkan di sebelah kiri atas gambar, sedemikian rupa sehingga arah aliran
saluran atau pembuang adalah ke arah kanan gambar. Tepat di bawah denah, akan
digambar potongan yang paralel terhadap arah aliran. Untuk bangunan-bangunan
besar atau bagian-bagiannya akan digambar sedemikian rupa sehingga arah aliran
sungai atau saluran adalah ke kanan atau ke sebelah bawah gambar.

Semua gambar akan dapat dibaca dan sudut kanan bawah.

Kriteria Perencanaan — Standar Penggambaran


11

7. SKALA, TEBAL GARIS, TINGGI HURUF DAN ANGKA

Skala gambar bergantung kepada apa yang harus ditunjukkan oleh gambar itu atau
seberapa detail gambar itu harus dibuat.

Dalam pekerjaan gambar dipakai bermacam-macam tebal garis dan huruf atau
tinggi angka agar gambar lebih mudah dibaca. Tebal garis dan tinggi angka akan
berbeda-beda menurut skala gambar. Dalam Tabel 1 diberikan skala, tebal garis dan
tinggi huruf atau angka untuk berbagai tipe gambar. Untuk tebal huruf dan angka
dianjurkan untuk memakai 1/10 dan tinggi huruf/angka. Juga, dianjurkan agar untuk
gambar-gambar peta dipakai tebal garis seperti yang diberikan dalam daftar, dengan
simbol-simbol peta pada Tabel 3 serta tebal garis untuk gambar-gambar bangunan
seperti yang disajikan pada Gambar 4.

Penunjuk skala (scale bar) akan menunjukkan dimensi sebagaimana diberikan pada
gambar, dalam meter atan sentimeter dan untuk pekerjaan baja dalam milimeter.

Kalau ukuran gambar diperkecil, maka skala semula akan ditunjukkan dengan
angka, demikian pula skala yang baru (sesudah pengecilan) dengan menggunakan
penunjuk skala.

Gambar 5 memperlihatkan penunjukskala untuk berbagai skala.

Penunjuk skala akan memperlihatkan dimensi-dimensi yang diberikan pada gambar,


dalam meter atau sentimeter, dan untuk pekerjaan baja dalam milimeter.

Skala, Tebal Garis, Tinggi Huruf dan Angka


12

Tabel 7‑1 Skala Tebal Garis dan Tinggi Huruf

Tebal-garis Tinggi huruf /


Tipe gambar Skala
(mm) angka (mm)

Peta

Peta topografi 1:50.000 0,18/0,25/0,35 1,8/2,5/3,5


1:25.000 0,18/0,25/0,35/0,5 1,8/2,5/3,5/5
1:5.000 0,25/0,35/0,5 2,5/3,5/5

Peta situasi bendung 1:1.000 0,25/0,35/0,5 2,5/3,5/5


1:500 0,25/0,35/0,5 2,5/3,5/5

Peta ikhtiar dan peta petak 1:25.000 0,25/0,35/0,5 2,5/3,5/5


1:5.000 0,25/0,35/0,5/0,7 2,5/3,5/5/7

Peta situasi jaringan tersier 1:5.000 0,25/0,35/0,5/0,7 2,5/3,5/5/7


1:2.000 0,25/0,35/0,5/0,7 2,5/3,5/5/7

Peta situasi /peta situasi traso 1:2.000 0,25/0,35/0,5/0,7 2,5/3,5/5/7


1:1.000 0,25/0,35/0,5/0,7 2,5/3,5/5/7

Potongan hor 1:2.000


Memanjang 1:1.000

vert 1:200
1:100

Potongan melintang 1:200


hor dan vert 1:100

Gambar-gambar Bangunan 1:1.000 0,25/0,35/0,5/0,7 2,5/3,5/5/7


Denah Umum 1:500 0,25/0,35/0,5/0,7 2,5/3,5/5/7

Denah 1:500 0,25/0,35/0,5/0,7 2,5/3,5/5/7


1:200 0,25/0,35/0,5/0,7 2,5/3,5/5/7
1:100 0,25/0,35/0,5/0,7/1 2,5/3,5/5/7/10
1:50 0,25/0,35/0,5/0,7/1 2,5/3,5/5/7/10

Potongan 1:100 0,25/0,35/0,5/0,7/1 2,5/3,5/5/7/10


1:50 0,25/0,35/0,5/0,7/1 2,5/3,5/5/7/10
1:20 0,25/0,35/0,5/0,7/1 2,5/3,5/5/7/10
1:10 0,25/0,35/0,5/0,7/1 2,5/3,5/5/7/10

Detail 1:20 0,25/0,35/0,5/0,7/1 2,5/3,5/5/7/10


1:10 0,25/0,35/0,5/0,7/1 2,5/3,5/5/7/10
1:5 0,25/0,35/0,5/0,7/1 2,5/3,5/5/7/10
1:2 0,25/0,35/0,5/0,7/1 2,5/3,5/5/7/10
1:1 0,25/0,35/0,5/0,7/1 2,5/3,5/5/7/10

Kriteria Perencanaan — Standar Penggambaran


13

Gambar 7‑1 Tebal garis untuk gambar-gambar bangunan

Skala, Tebal Garis, Tinggi Huruf dan Angka


14

Gambar 7‑2 Penunjuk Skala

Kriteria Perencanaan — Standar Penggambaran


15

8. UKURAN DAN INDIKASI

Untuk garis-garis ukuran dan garis-garis bantu (auxiliary line), akan digunakan tebal
garis 0,25 mm sebagamana ditunjukkan pada Gambar 4. Untuk keterangan lebih
lanjut mengenai bagaimana dan di mana menempatkan garis-garis ukuran, garis
bantu dan indikasinya, lihat Gambar 6

Ketinggian (level) selalu ditunjukkan dalam meter di atas ketinggian yang sudah
ditetapkan.

Semua ukuran gambar bangunan dapat diberikan dalam meter atau sentimeter,
kecuali gambar-gambar pekerjaan baja yang selalu diberikan dalam milimeter.

Garis-garis ukuran digambar dekat dan


paralel dengan bagian yang dimensinya akan
ditunjukkan. Garis-garis bantu digambar tegak
lurus terhadap garis ukuran dan agak ke luar.

Garis-garis konstruksi dan garis-garis bantu


yang berpotongan digambar sedikit ke luar titik
potong.

Garis-garis tengah dan garis-garis batas tidak


akan pcrnah di pakai sebagai garis ukuran. Akan
tetapi, garis ukuran bisa ditempatkan langsung
di antara garis-garis batas, di antara garis-garis
tengah dan antara garis batas dan garis tengah.

Ukuran dan Indikasi


16

Garis-garis ukuran dan garis-garis bantu


scbaiknya tidak memotong garis-garis lain, kalau
mungkin. Garis-garis ukuran tidak boleh terpotong
oleh garis ukuran lainnya atau oleh garis bantu
yang termasuk garis ukuran lainnya.

Tiap ujung garis. ukuran akan ditandai dengan


ujung panah secara jelas yang rnenunjukkan
batas garis ukuran.

Biasanya ujung panah akan digambar di dalam


batas garis ukuran. Bila tidak tersedia ruang
untuk ini, ujung panah boleh digambar di luar
batas ini, mengarah ke belakang. Ujung-ujung
panah yang saling berhadapan boleh diganti
dengan titik yang jelas.

Bila suatu bagian mempunyai dua dimensi atau


lebih, maka jumlah itu juga akan ditunjukkan
pada garis dimensi terpisah.

Pada ujungnya garis-garis penunjuk akan


mempunyai

–– sebuah titik, untuk garis penunjuk yang berada


di dalam garis batas suatu bagian

–– ujung panah, untuk garis penunjuk yang


menunjuk ke garis batas suatu bagian.

Biasanya ukuran digambar di

dan di tengah-tengah garis ukuran.

Kriteria Perencanaan — Standar Penggambaran


17

Jika ruang di atas garis ukuran terbatas, ukuran


boleh ditulis di atas garis yang ditarik panjang,
kalau mungkin di sebelah kanan. Ukuran bagian
yang tidak di tuIis ke skala akan diberi garis
bawah.

Untuk ukuran atau pënunjuk yang tidak bisa


ditempatkan di luar potongan, harus disediakan
ruang di dalam arsiran.

Kalau dari gambar tidak jelas bahwa suatu


ukuran menunjuk pada, jari-jari atau potongan
segi empat, maka di muka ukuran akan ditulis
simbol-simbol berikut

- 0/ di muka ukuran
- huruf (besar) R di muka jari-jari
­ / di muka potongan segi empat..

Gambar 8‑1 Ukuran dan penunjuk

Ukuran dan Indikasi


18

9. SIMBOL, ARSIRAN DAN SINGKATAN

Tabel 2 menyajikan singkatan-singkatan yang sering dipakai pada gambar. Tabel 3,


Tabel 4 dan Tabel 5 secara ‘berturut-turut’ menyajikan simbol-simbol dan tipe-tipe
arsiran dan yang paling sering sampai yang kurang sering dipakai. Simbol-simbol
peta pada Tabel 3 dibagi menjadi Simbol Peta Topografi dan Simbol Peta Situasi.
Tabel 4 adalah pengarsiran untuk gambar-gambar konstruksi.
Tabel 5 adalah simbol-simbol serta pengarsiran geologi dan geologi teknik. Tabel 3,
4 dan 5 dapat dilihat di bagian belakang buku ini.

Tabel 9‑1 Singkatan-singkatan yang Digunakan Dalam Gambar


luas (ha) A area (ha)
lebar perkerasan jalan, tanggul dll atau Lebar B top width of a road, dike etc. or internal width of a
bagian dalam dan bangunan(m atau cm) structure(m or cm)
titik tetap BM Benchmark
batas pembebasan tanah (m atau cm) BPT right of way (m or (cm)
lebar dasar (cm) b bed width (cm)
sentimeter cm Centimeter
sentimeter persegi cm2 square centimeter
detik dt/s second
elevasi berm (bantaran) ELB/bm berm (foreland) level
elevasi dasar ELDS/bl bed level
elevasi jalan atau rel KA EL.j/rl road or rail level
(elevasi pada sumbu/as jalan atau tepi as rel) (level in the axis of the road or on the road or on
top of the rail)
elevasi mercu EL.M/cl crest level
elevasi tebing (tanggul) EL.T/tb bank (levee) level
kedalaman air (rencana)(m) h water depth (desgn) (m)
hektar ha hectare (10,000 m3)
hilir hi/ds downstream
kemiringan dasar l longitudinal bed slope of a
channel
faktor kekasaran (m1/3/dt) k roughness factor (m1/3/s)

(sisi) kanan ka right side


(sisi) kiri ki left side
kilometer km kilometer
kilometer persegi km2 square kilometer
liter l liter (m3/1000 or dm3)
panjang lengkungan (m) l length of curve (m)
elevasi muka air MA/WL water level
elevasi muka tanah MT/GL groundlevel
meter m meter
kemiringan talud 1:m side slopc of a channel
(1 tegak: m datar) (1 vertical : m horizontal)
kemiringan talud sebelah dalam m1 side slope landside
milimeter mm millimeter
milimeter persegi mm2 square millimeter
kemiringan talud sebelah luar m0 side slope riverside

Kriteria Perencanaan — Standar Penggambaran


19

Tabel 9‑2 Singkatan-singkatan yang Digunakan Dalam Gambar (Lanjutan)


luas (ha) A area (ha)
meter persegi m 2
Square meter
meter kubik m3 Cubic meter
potongan melintang PL/CS Cross-section
potongan memanjang PP/LS Longitudinal section
panjang tangen (m) PT Tangent length (m)
debit (m3/dt) Q Discharge (m3/s)
Qg Discharge with 5% porbability of
non –exceedence
debit per satuan lebar q Discharge per unit lngth
jari-jari (m) R Radius (m)
titik akhir lengkung TA End point of curve
titik mulai lengkung TM Start point of curve
titik potong TP Intersection point
tengah tg Center
udik ud/us Upstream
kecepatan (m/dt) v Velocity (m/s)
tinggi jagaan w/F Freeboard
absis X Coordinategridnet(m)
ordinat Y Coordinate gridnet(m)
sudut jari-jari (0) a Radial angle (0)
belok ke kiri ∪ Curve tothe left
belok ke kanan ∩ Curvetothe right

Simbol, Arsiran dan Singkatan


20

10. GAMBAR-GAMBAR UNTUK SALURAN,


PEMBUANG DAN TANGGUL

Pada gambar-gambar 7, 8 dan blok gambar untuk potongan memanjang saluran,


pembuang dan tanggul, sedangkan gambar 10 menunjukkan beberapa tipe tata
letak gambar

a. untuk gambar pelaksanaan, dan

b. untuk gambar potongan memanjang saluran, pembuang atau tanggul Di sebelah


atas potongan memanjang disediakan ruang untuk sebagian tata letak saluran,
pembuang atau tanggul tersebut, sebagaimana ditunjukkan dalam potongan
memanjang.

Gambar 11, 12 dan 13 menyajikan penjelasan serupa untuk gambar-gambar


potongan melintang.

Kriteria Perencanaan — Standar Penggambaran


21

120

75 90 25 10 10 10 10 10

bidang persamaan / reference level


+ ................m
PATOK HEKTOMETER
9

HECTOMETER STONE
NOMOR PROFIL
9

PROFILE NUMBER
JARAK PROFIL / DISTANCE
JARAK LANGSUNG
15

ACCUMULATED DISTANCE
ELEVASI TANGGUL KIRI
9

LEFT BANK LEVEL


ELEVASI TANGGUL KANAN
RIGHT BANK LEVEL
YANG ADA
9

EXISTING

ELEVASI DASAR SALURAN PADA AS


BED LEVEL IN CENTER LINE
9

ELEVASI TANAH ASLI PADA AS SALURAN


GROUND LEVEL IN CENTER LINE
9
9 5

ELEVASI TANGGUL
BANK LEVEL
ELEVASI MUKA AIR RENCANA
9

DESIGN WATER LEVEL


RENCANA / DESIGN

ELEVASI DASAR SALURAN


BED LEVEL
9

TRACE SALURAN / ALIGNMENT R x y


9

ELEVASI DASAR SALURAN SISI KANAN


BED LEVEL SIDE DRAIN RIGHT SIDE
9

ELEVASI DASAR SALURAN SISI KIRI


BED LEVEL SIDE DRAIN LEFT SIDE
9

TIPE BANGUNAN
TYPE OF STRUCTURE
9

DIMENSI SALURAN DAN DATA TAMBAHAN Q B


Untuk penjelasan mengenai
DRAIN DIMENSION arti simbol,
AND ADDITIONAL DATA lihatbo Tabel
bl 2
15

mo ml
Gambar 10‑1 Blok gambar untuk saluran-saluran irigasi
Untuk penjelasan mengenai arti simbol, lihat Tabel 2

Gambar 10-1 Blok gambar untuk saluran-saluran irigasi

Gambar-gambar Untuk Saluran, Pembuang dan Tanggul


Gambar-gambar Untuk Saluran, Pembuang dan Tanggul31

22

120

75 90 25 10 10 10 10 10

bidang persamaan / reference level


+ ................m
PATOK HEKTOMETER
9

HECTOMETER STONE
NOMOR PROFIL
9

PROFILE NUMBER
JARAK PROFIL / DISTANCE
JARAK LANGSUNG
15

ACCUMULATED DISTANCE
ELEVASI TANGGUL KIRI
9

LEFT BANK LEVEL


ELEVASI TANGGUL KANAN
RIGHT BANK LEVEL
YANG ADA
9

EXISTING

ELEVASI DASAR SALURAN PADA AS


BED LEVEL IN CENTER LINE
9

ELEVASI TANAH ASLI PADA AS SALURAN


GROUND LEVEL IN CENTER LINE
9
9 5

ELEVASI TANGGUL
BANK LEVEL
ELEVASI MUKA AIR MAKSIMUM
9

DISCHARGE LEVEL
ELEVASI DASAR SALURAN
BED LEVEL
9

RENCANA / DESIGN

TRACE SALURAN / ALIGNMENT R x


y
18

TIPE BANGUNAN
10

TYPE OF STRUCTURE
DIMENSI SALURAN DAN DATA TAMBAHAN Q B
DRAIN DIMENSION AND ADDITIONAL DATA bo bl
15

mo ml

Untuk
Untuk penjelasan
penjelasanmengenai
mengenaiarti
artisimbol,
simbol,lihat
lihat Tabel
Tabel 22
Gambar 10‑2
Gambar Blok
10-2 gambar
Blok gambaruntuk
untuk saluran-saluran pembuang
saluran-saluran pembuang

Kriteria Perencanaan — Standar Penggambaran


32 Kriteria Perencanaan – Standar Penggambaran

23

120

75 90 25 10 10 10 10 10

bidang persamaan / reference level


+ ................m
PATOK HEKTOMETER
9

HECTOMETER STONE
NOMOR PROFIL
9

PROFILE NUMBER
JARAK PROFIL / DISTANCE
JARAK LANGSUNG
15

ACCUMULATED DISTANCE
ELEVASI PUNCAK
YANG ADA
EXISTING
9

TOP LEVEL
ELEVASI TANAH ASLIPADA AS TANGGUL
GROUND LEVEL IN CENTER LINE
9
5

ELEVASI TANGGUL
9

TOP LEVEL
ELEVASI MUKA AIR BANJIR
9

DESIGN FLOOD LEVEL


ELEVASI BAHU JALAN
RAOD SHOULDER LEVEL
9

RENCANA / DESIGN

TRACE TANGGUL / ALIGNMENT R x


y
18

TIPE BANGUNAN
10

TYPE OF STRUCTURE
DIMENSI TANGGUL DAN DATA TAMBAHAN Q B
DIKE DIMENSION AND ADDITIONAL DATA bo bl
15

mo ml

Untuk penjelasan mengenai arti simbol, lihat Tabel 2


Untuk penjelasan mengenai arti simbol, lihat Tabel 2
Gambar 10‑3 Blok gambar untuk tanggul
Gambar 10-3 Blok gambar untuk tanggul

Gambar-gambar Untuk Saluran, Pembuang dan Tanggul


Gambar-gambar Untuk Saluran, Pembuang dan Tanggul33
24

10
sediakan cukup ruang
untuk data-data
tambahan (legenda,
catatan, dsb.)
enough space for
additional data
(legend, notes, etc.)
594

594
190 190
20
71

10
50 781 10

10
210 210

230
10
50 123 630 16 10
594

120
148
5
71
10

841

Gambar 10‑4
Gambar 10-4 Tipe
Tipetata letak
tata gambar
letak pelaksanaan
gambar dan gambar
pelaksanaan potonganpotongan
dan gambar memanjang
memanjang

Kriteria Perencanaan — Standar Penggambaran


34 Kriteria Perencanaan – Standar Penggambaran 25

10
70
92
92
594

92
92
92
44
50 10 50 190 20 50 190 20 50 190 11 10

10
841

Gambar
Gambar 10‑510-5 Tipe-tipetata
Tipe-tipe tataletak
letak gambar
gambarpotongan
potonganmelintang
melintang

Potongan-potongan melintang sungai, saluran, pembuang atau tanggul selalu


Potongan-potongan melintang sungai, saluran, pembuang atau tanggul selalu
digambar
digambardalam
dalamsuatu
suatuurutan
urutanmulai
mulaidan
dansudut
sudutkiri
kiriatas
atasgambar
gambarkekebawah,
bawah,sesudah
sesudahitu
deretan tengah
itu deretan dan deretan
tengah kanan kanan
dan deretan dipakaidipakai
dan atas
dankeatas
bawah. Dalam Dalam
ke bawah. satu gambar
satu
gambar potongan
potongan melintangmelintang hanyaditunjukkan
hanya akan akan ditunjukkan
untuk untuk
satu satu saluran,
saluran, pembuang
pembuang atau
atau tanggul saja.
tanggul saja.
Kalau mungkin garis-garis tengah saluran, pembuang atau tanggul akan berada
Kalau
dalammungkin garis-garis
satu garis tengah
Lurus vertikal. saluran, pembuang
Ketinggian atau tanggul
akan ditunjukkan dalamakan berada
semua dalam
potongan
melintang
satu (dalam vertikal.
garis Lurus meter) diKetinggian
atas ketinggian
akan nol (zero level)
ditunjukkan tertentu
dalam yangpotongan
semua sudah
ditetapkan.
melintang (dalam meter) di atas ketinggian nol (zero level) tertentu yang sudah
Pada dasarnya, dimensi dan kemiringan juga akan diberikan di setiap potongan
ditetapkan.
melintang. Walaupun demikian, apabila dalam satu deretan potongan melintang
Pada
tidak dasarnya,
mengalamidimensi dan kemiringan
perubahan jugadan
dalam dirnensi akan diberikan maka
kemiringan, di setiap potongan
hal ini akan
ditunjukkan
melintang. di bagiandemikian,
Walaupun atas dan bawah
apabilapotongan saja.
dalam satu deretan potongan melintang tidak
Kalau ada perubahan potongan melintang dalam suatu deret, maka potongan
terakhir bagian sebelumnya bersama-sama dengan potongan pertama dan bagian
yang diubah, akan digambar lengkap.

Gambar-gambar Untuk Saluran, Pembuang dan Tanggul


36 Kriteria Perencanaan – Standar Penggambaran
26

10
80
112
112
594

112
158
20

10
50 10 50 320 50 320 11 10

10
80
112
112
594

112
112
10 46

841

Gambar
Gambar 10‑6 10-6 Tipe-tipe
Tipe-tipe tatatata letakgambar
letak gambar potong
potong melintang
melintang

Kriteria Perencanaan — Standar Penggambaran


27

60
bidang persamaam
reference level

.......................m
ELEVASI TANAH ASLI (m)

10
/ORIGINAL GROUND LEVEL

10
JARAK/DISTANCE (m)

50 m

Gambar 10‑7 Blok gambar untuk potongan melintang


Gambar 10-7 Blok gambar untuk potongan melintang
Data-data berikutnya yang berkenaan dengan masing-masing potongan melintang
akan dicantumkan dalam lembar (lembar) terpisah dalam album gambar.
Data-data berikutnya yang berkenaan dengan masing-masing potongan melintang
akan dicantumkan dalam lembar (lembar) terpisah dalam album gambar.

a : nama saluran, pembuang atau tanggul


b : nomor potongan melintang urut dari PL 1
c : luas kupasan (stripping) yang diukur dan potongan melintang (luas ini sering
bisa dihitung biasanya potongan diketemukan dengan planimeter)
d : luas timbunan, termasuk luas kupasan
e : luas timbunan, tidak termasuk luas pasangan batu, lapisan batu, lining beton,
beronjong - kalau ada
f : panjang bentang yang valid/sahih bagi potongan melintang yang
bersangkutan
g : bentang saluran secara keseluruhan, yaitu sama dengan panjang saluran di
dalam gambar potongan memanjang
h : jumlah volume dalam m3 untuk kupasan
j : jumlah volume dalam m3 untuk timbunan
k : jumlah volume dalam m3 untuk galian.
Butir-butir h, j dan k akan muncul dalam Rincian Volume dan Biaya, Harga Satuan
dan Harga.

Gambar-gambar Untuk Saluran, Pembuang dan Tanggul


28

11. TATA WARNA PETA

Warna-warna standar akan dipakai untuk memperjelas garnbar-gambar tata letak


jaringan irigasi dan pembuang, serta gambar-gambar tata letak jaringan tersier.

Empat eksemplar dan peta-peta tata letak ini harus seluruhnya diberi nama,
sedangkan empat eksemplar yang terakhir akan diberi warna hanya di sepanjang
batas-batas petak saja. Lebar warna sepanjarig perbatasan ini adalah 1 sentimeter.

Warna-warna yang akan dipakai adalah:

– biru untuk jaringan irigasi, garis penuh untuk jaringan pembawa yang ada dan
garis putus-putus untuk jaringan yang sedang direncana

– merah untuk sungai dan jaringan pembuang garis penuh untuk jaringan yang
sudah ada dan garis putus-putus untuk Jaringan yang sedang direncana;

– coklat untuk jaringan jalan;

– kuning untuk daerah yang tidak diairi (dataran tinggi, rawa-rawa)

– hijau untuk perbatasan kabupaten, kecamatan desa dan kampung

– merah untuk tata nama bangunan;

– hitam untuk jalan kereta api;

– warna bayangan akan dipakai untuk batas-batas petak sekunder, batas-batas


petak tersier akan diarsir dengan warna yang lebih muda dan warna yang
sama.

­
­

Kriteria Perencanaan — Standar Penggambaran


29
Peliptan Gambar41

12. PELIPATAN GAMBAR


12. PELIPATAN GAMBAR
Gambar-gambar teknik dilipat sedemikian sehingga didapatkan format A
Gambar-gambar teknik dilipat sedemikian sehingga didapatkan format A
– blok judul terlihat di luar, dan pelipatan dilakukan secara saling silang,
- sebagaimana
blok judul terlihat di luar,
dapat dilihat pada dan pelipatan
Gambar 14. dilakukan secara saling silang,
sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 14.

Garis-garislipat
Garis-garis lipatakan
akandibuat
dibuatdidiluar
luargaris-garis
garis-garistepi
tepilihat
lihatGambar
Gambar11dan
dan14.
14.

210 mm 210 mm 210 mm 210 mm

2a 2b
1

Gambar 12‑1 Pelipatan Gambar


Gambar 12-1 Pelipatan Gambar

Pelipatan Gambar
30

13. PENGGAMBARAN DENGAN MENGGUNAKAN


KOMPUTER

13.1 Pada Penggambaran dengan menggunakan komputer, semua persyaratan


penggambaran cara manual tentang bentuk gambar, tebal garis, warna
garis, ukuran huruf, bentuk huruf dan angka sama dengan cara menggambar
dengan komputer.

13.2 Tentang pengecilan gambar pada Bab 5, kalau gambar cara manual harus
bisa diperkecil supaya mudah disimpan pada microfilm, sehingga perlu
persyaratan – persyaratan, antara lain :
– tinggi huruf dan angka tidak kurang dari 3 mm.
– tebal garis untuk huruf dan angka adalah 1/10 dari tingginya.
– tebal garis untuk pengerjaan gambar tidak lebih kecil dari 0,25 mm.
– Untuk arsiran tebal garis tidak boleh lebih kecil dari 0,8 mm dan jarak
antara garis tidak kurang dari 3 mm untuk gambar-gambar bangunan dan
2 mm untuk gambar–gambar baja (arsiran potongan baja dan perunggu,
karet, dsb).
– Untuk gambar dengan komputer, cukup disimpan soft copy skala 1 : 1

13.3 Tentang pengesahan gambar, printout/hasil cetak penggambaran dengan


komputer dilegalisir dengan cap basahdan ditandatangani. Untuk menjaga
keamanan gambar maka dibuat statement pada gambar yang mengatakan :
“Gambar berlaku apabila ada stempel legalisir“.

13.4 Semua gambar perencanaan untuk pelaksanaan pekerjaan akan direvisi


menjadi gambar purna laksana (As build drawing) yang sebelumnya adalah
gambar kerja / gambar detail pelaksanaan (As Plan Drawing).

Gambar kerja digambar oleh kontraktor dengan persetujuan direksi.

Bentuk Gambar purna laksana (aturan gambar) sama dengan gambar perencanaan,
hanya penomeran gambar yang berubah, contoh : 1 – 04 – 03 – 03 menjadi 03 –
04 – 03 – 02

Kriteria Perencanaan — Standar Penggambaran


31

14. MENCETAK GAMBAR

Gambar-gambar hasil perencanaan dengan komputer atau manual dicetak minimum


8 eksemplar (dengan cap basah dan ditandatangani), untuk disampaikan kepada :

1. Arsip Nasional / Perencanaan Teknis Irigasi


2. Instansi yang bertanggung jawab
3. Sat Ker ( Satuan Kerja )
4. P.P.K ( Pejabat Pembuat Komitmen )
5. Unit Perencana
6. Unit Pengelola Operasi dan Pemeliharaan
7. Keperluan tender ( Copy ? )

Gambar–gambar dengan cap basah dan tanda tangan tersebut sebagai arsip dan
dipakai untuk pedoman melegalisir dan memperbanyak gambar setelah selang
waktu adanya pergantian pejabat.

Gambar–gambar hasil pelaksanaan (As build drawing) sebagai persyaratan


pembayaran hasil pembangunan yang dilaksanakan, dicetak dengan computer
atau manual minimum 8 eksemplar (dengan cap basah dan ditandatangani), untuk
disampaikan kepada :

1. Arsip Nasional / Pembinaan Pelaksanaan Irigasi


2. Instansi yang bertanggung jawab
3. Sat Ker (Satuan Kerja)
4. P.P.K (Pejabat Pembuat Komitmen)
5. Unit Perencana
6. Unit Pengelola Operasi Pemeliharaan
7. Keperluan lain.

Mencetak Gambar
46 Kriteria Perencanaan – Standar Penggambaran
32

Tabel14‑1 Map
Tabel 14-1Map Symbols
Symbols– Simbol Peta Peta
– Simbol

SIMBOL (a)* (b)* TOPOGRAPHIC MAP


PETA TOPOGRAFI SYMBOL

Sungai 0.35 0.25 River

Aliran 0.35 0.25 Flowdirection

Aliran tidak tetap 0.35 0.25 Intermittent stream

Tanggul Dike

Provincial road 0.35 0.35 Provincial road

(Surfaced road) 0.35 0.35 (Surfaced road)

Secondary road Secondary road


0.35 0.25
(unsurfaced road) (unsurfaced road)

Farm Road 0.35 0.25 Farm Road

Footpath 0.35 0.25 Footpath

Railway 0.35 0.25 Railway

Narrowguage railway Narrowguage railway

Regular contour Regular contour

Tebal garis (line thicknees) (a) 1:5.000


(b) 1:25.000 – 1:10.000

Kriteria Perencanaan — Standar Penggambaran


Mencetak Gambar47

33
Tabel 14-1Map Symbols – Simbol Peta (Lanjutan)
Tabel 14-1 Map Symbols – Simbol Peta (Lanjutan)

Traches pertolongan Intermediate contour

Tranches perkiraan Approximatecountour

Dataran Tinggi High ground

Dataran Rendah Depression contour

Titik tetap Benchmark


(patok beton)

Titik Poligon Traverse point

Triangulasi Triangulation station

Penunjuk ketinggian Spot evelation


dari lapangan Measured in the field

Penunjuk ketinggian Spot evelation from


dariinterpolasi Interpol

Jalur pengukuran Surveyed alinement

Persilangan grid Grid erros

Grid tick along side


Penanda grid drawing

Mencetak Gambar
48 Kriteria Perencanaan – Standar Penggambaran
34

Tabel
Tabel 14-1 Map
14-1 Map Symbols –– Simbol
Symbols Simbol Peta
Peta(Lanjutan)
(Lanjutan)

Sawah Ricefied

Ladang Non irrigated farming


(normally rice)

Alang-alang Meadow

Rumput Grass

Pohon kelapa Coconut trees

Tegalan (palawija dll) Hortuculture

Kebun campuran Mixed agrivulture (maize,


(jagung,tebu, tembakau,buah- suger, tobacoo, fuit etc)
buahandll)

Perkebunan (karet, Plantation


kopi,teh,dll) (rubber, cofe, tea, etc)

Hutan belukar Primary forest

Hutan belantara Secondary forest

Rawa-rawa Marshorswamps

Kolam ikan Fish pond (fresh water)

Kriteria Perencanaan — Standar Penggambaran


Mencetak Gambar49

35
Tabel 14-1 Map Symbols – Simbol Peta (Lanjutan)
Tabel 14-1 Map Symbols – Simbol Peta (Lanjutan))

Tambak ikan Fish pond (brackishwat)

Tambak garam Salt pan

Batas daerah Watershed diyi

Aliran sungai Of a catchment

Rumah batu Permanent hous

Rumah Panggung Semi-permanent

House House

Kantor Pemerintahan Government


Building

Sekolah School

Rumah Sakit Hospital

Kantor Pengadilan Court house

Kantor Pos Post office

Kantor Polisi Police office

Masjid, Gereja Mosque, Chuf

Klenteng Tern pie

Mencetak Gambar
50 Kriteria Perencanaan – Standar Penggambaran
36

Tabel
Tabel14-1 Map Symbols
14-1 Map Symbols – Simbol
– Simbol PetaPeta (Lanjutan)
(Lanjutan))

Tempat keramat Shrine

Makam/kuburan (Islam, Graves/Cemetery


Kristen, Tionghoa)

Pabrik Factory

Pasasr Market

Pompa air Waterpump

Kawat listrik tegangan High voltage Line


tingi

Existing irrigation
Saluran Irigasi canal

Saluran pembuang yang Existing drainage


telah ada channel

Desa yang telah ada Existing village

Desa yang direncanakan Proposed village

Batas propinsi Provincy boundary

Batas kabupaten Kabupaten


Boundary

Kriteria Perencanaan — Standar Penggambaran


Mencetak Gambar51

37
Tabel 14-1 Map Symbols – Simbol Peta (Lanjutan)
Tabel 14-1 Map Symbols – Simbol Peta (Lanjutan)

Batas kecamatan Kecamatan boundary

Batas desa Village boundary

Pagar Fence line

Arah utara Kecamatan boundary

Mencetak Gambar
52 Kriteria Perencanaan – Standar Penggambaran

38
Tabel 14-1 Map Symbols – Simbol Peta (Lanjutan)
Tabel 14-1 Map Symbols – Simbol Peta (Lanjutan)

SYMBOL LAYOUT SYMBOLS


TATA LETAK

Layout
Letak
Project boundary
Atas proyek
Boundary
Atas petak ter
Tertiary Unit

Boundary
Atas petak kuarter
Quarternary Unit

Name of Tertiary or
Ma petak tersier kuarter
Quaternary Unit

Bersih (ha)
Net Area (ha)

Rencana
Design discharge (I/s)

Bangunan pengambilan /
Intake structures/
bangunan utama
Headworks

Pengambilan pompa
Pump intake

Pengambilan bebas
Free intake

Dung permanen
Permanent weir

Kriteria Perencanaan — Standar Penggambaran


Mencetak Gambar53

39
Tabel 14-1 Map Symbols – Simbol Peta (Lanjutan)
Tabel 14-1 Map Symbols – Simbol Peta (Lanjutan)

Bendung gerak Barrage

Bendung bronjong Gabion weir

Saluran Irigasi Irrigation


(Biru) canals (Blue)

Saluran primer Primary canal

Saluran sekunder Secondary canal

Saluran tersier Tertiary canal

Saluran kuarter Quaternary canal

Saluran pasangan Lined canal

Terowongan Tunnel or closed canal

Saluran Tertutup Closed canal

Bangunan Irigasi Irrigation structures

Bangunan pengatur Cheek structure

Bangunan bagi Division structure

Mencetak Gambar
54 Kriteria Perencanaan – Standar Penggambaran
40

Tabel 14-1
Tabel Map Symbols
14-1 Map Symbols– Simbol Peta Peta
– Simbol (Lanjutan)
(Lanjutan)

Bangunan Off-take structure.

Bangunan bagi dan sadap Division structure with


off-take

Boks tersier Tertiary box

Boks tersier Tertiary box


dengan pelimpah with wasteway

Boks kuarter Quaternarv box


(farm inlet)

Gorong-gorong Culvert

Talang Flume, aqua Duct

Sipon Inverted syphon

Bangunan terjun Drop structure


(vertikal/miring) (straight/inclined)

Got miring Chute structure

Bangunan pelimpah Side spiliway


Samping

Bangunan pembuang Wasteway

Kriteria Perencanaan — Standar Penggambaran


Mencetak Gambar55
41

Tabel
Tabel14-1
14-1 M ap Symbols
Map Symbols – Simbols
– Simbol Peta (lanjutan)
Peta (Lanjutan)

Bangunan pembawa Suppletion inta

Saluran Pembuang Drainage channels


(Merah) (Red)

Saluran pembuang Primary drainage


Primer channel

Saluran pembuang Secondary drainage


Sekunder Channel

Saluran pembuang Thrtiary drain


tersier Tersier age channel

Sauran pembuang Quaternary


Kuarter drainage chann

Bangunan Pembuang Drainage structure

Gorong-gorong Drainage culve’

Gorong-gorong silang Drainage culver below


irrigation
canal (undcrpas:
Alur pembuang
Inlet drainage

Bangunan terjun
Drop structure

Pintu pasang surut


Drainage outlet
Tidaloutlet

Mencetak Gambar
42 56 Kriteria Perencanaan – Standar Penggambaran

Tabel 14-1 Map Symbols – Simbol Peta (Lanjutan)


Tabel 14-1 Map Symbols – Simbols Peta (lanjutan)

Pengendali Banjir Flood control


Flood dike/
Tanggul Levee

Flood control
Bangunan penahan Structure
Banjir
Groyne
Krib

Dam
Bendungan

Auxiliary structures
Bangunan Pelengkap

Inspection road
Jalan inspeksi

Farm road
Jalan petani

Bridge
Jembatan

Foot bridge
Jembatan orang

Washing place
Tempat cuci

Buffalo pool
Tempat mandi hewan in canal
di dalam saluran

Kriteria Perencanaan — Standar Penggambaran


43
Mencetak Gambar57

Tabel 14-1 Map Symbols – Simbol Peta (Lanjutan)


Tabel 14-1 Map Symbols – Simbol Peta (Lanjutan)

Tempat mandi hewan di Bufallo pool outside


luar saluran canal

Waduk lapangan Field reservoir

Patok hektometer Hectometer stone

Operating facility
Dangau

Gate keeper house

Rumah jaga pintu

Telephone

Telepon
Combination of
structures on
Kombinasi bangunan di one drawing
dalam satu
gambar

Mencetak Gambar
58 Kriteria Perencanaan – Standar Penggambaran

44
Tabel 14-2 Standar Hatching-Standar Arsiran
Tabel 14-2 Standar Hatching-Standar Arsiran

ARSIRAN HATCHINGS

Keterangan Legend

Tanah dll Soils etc.

Batu kali Boulders

Kerikil Gravel

Pasir Sand

Lempung Clay

Konstruksi Constructions

Beton bertulang Reinforced


concrete

Beton siklop Cyclopean


Concrete

Beton tumbuk Plain concrete


(tanpa tulangan)

Kriteria Perencanaan — Standar Penggambaran


Mencetak Gambar59
45

Tabel 14-2 Standar


Tabel 14-2 Standar Hatching-Standar
Hatching-StandarArsiran (Lanjutan)
Arsiran (Lanjutan)

Pasangan batu kalilpc: 4ps Stone masonry


pc:4s

Pasangan batu kalilpc :


2ps Stone masonry1pc:2s

Pasangan batuBata
Brick masonry

Pasangan batukosong
Stone-pitching

Bronjong
Gabion

Batu candi Batu candi/hardStone

Aspal Asphalt

Kayu Wood

Besi
Steel

Perunggu B
ronze

Aluminium
Aluminium

Karet
Rubber

Mencetak Gambar
60 Kriteria Perencanaan – Standar Penggambaran

46
Tabel 14-2 Standar Hatching-Standar Arsiran (Lanjutan)
Tabel 14-2 Standar Hatching-Standar Arsiran (Lanjutan)

Bubuk isian bitumen Bituminnus filler

Uruan dengan Fill with slope


Kemiringan

Galian. dengan Cut with slope


Kemiringan

Pcrmukaan tanah Ground surface


(potongan) (section)

Kemiringan Sloping masonry


pasangan batu kali Lining

Kemiringan Sloping concrete


pasangan beton Lining

Petunjuk potongan Indication of


section

Kriteria Perencanaan — Standar Penggambaran


47
Mencetak Gambar61

Tabel 14-3 Simbol-simbol Penyelidikan Geologi Teknik dan Mekanika Tanah

Tabel 14-3Simbol-simbol Penyelidikan Geologi Teknik dan Mekanika Tanah


Symbol
Symbol forfor
Geotechnical and
Geotechnical Soil
and Mechanical
Soil MechanicalInvestigation
Investigation

Selesai dikerjakan
Deskripsi Rencana Design Description
Accomplished

Bor Intl Drill Hole

Bor Intl Drill Hole


(diameter besar) (large diameter

Bor Inti Drill Hole


(Pemboran miring) (inclined
driLL hole)

Bor Tangan Auger Hole

Bor Tangan Auger Hole


(diameter besar) (large diameter)

Sumuran Uji Test Pit

Test Shaft Test Shaft

Paritan Test Trench

Titik duga Vertical electrical


Geolistrik resistivity

Titik Sondir Sounding

Mencetak Gambar
48 62 Kriteria Perencanaan – Standar Penggambaran

Tabel 14‑4 Simbol-simbol Litologi (Lithologi Symbols)


Tabel 14-4 Symbol- Simbol Litologi ( Lithologi Symbols )
Tanah Solls

Tanah penutup atau aluvial Top soil or Alluvial

Berangkal (bongkah) Cobbles (boulders)

Kerakal Gravels

Pasir Sand

Lanau Silt

Clay
Lernpung

Thalus
Talus

Peat
Gambut

Tanah lepas. Loess

Kriteria Perencanaan — Standar Penggambaran


Mencetak Gambar63
49

Tabel
Tabel 14-4 Simbol-simbol
14-4 Symbol- Litologi
Simbol Litologi ( Lithologi
( Lithologi Symbols
Symbols ) )

Batuan endap Sedimentary rocks

Breksi volkanik dan tufa Volcanic breccia and tuft

Breksi volkanik atau Volcanic brcccia or


aglomerat agglomerate

Aliran lava Lava flow.

Debu volkanik atau tufa Volcanic dust orTuft

Tufa dan breksi tufaan Tuft and tuffaceou Breccia

Breksi Breccia

Konglomerat Conglomerate

Batu pasw berbutir Coarse-grained sand-stone


kasar

Batu pasir bcrbutir halus Fine-grained sand-stone

Lensa-lensa batu Sandstone lenses


pasir pada serpih in shale

Batu pasir berlapis Bedded sandstone

Mencetak Gambar
64 Kriteria Perencanaan – Standar Penggambaran
50

Tabel
Tabel 14-4 Simbol-simbol
14-4 Symbol- Litologi
Simbol Litologi ( Lithologi
( Lithologi Symbols
Symbols ) )

Batu endap Sdinientarv rocks

Batu pasir berstruktur Cross-bedded


silang siur Sandstone

Batu pasir dengan sisipan Sandstone with shale


serpih

Shale lenses in sandstone


Lensa-lensa serpih pada
batu pasir

Shale
Serpih

Calcareouse shale
Serpih gamping

Batu gamping Massive limestone

Batu gamping berlapis Bedded limestone

Domolit Domolite

Batu gamping pasiran Sandy limestone

Batu gamping Oolit Oolitie limestone

Batu gamping berfosil Shelly limestone

Kriteria Perencanaan — Standar Penggambaran


Mencetak Gambar65
51

Tabel
Tabel14-4 Simbol-simbol
14-4 Symbol- Litologi
Simbol Litologi ( Lithologi
( Lithologi Symbols
Symbols ) )

Batuan endap Sedimentary rocks

Batu gamping rijang Cherty limestone

Gipsum Gypsum

Anhidri Anhydrite

Garam
66 Kriteria Perencanaan – Standar Penggambaran Salt

Tabel 14-4 Symbol- Simbol Litologi ( Lithologi Symbols )


Batuan beku Ignous rocks

Lava basal Basaltic lava


(struktur aliran) (flow structure)

Lava Lava
(struktur aliran) (flow Structure)

Batuan beku porfirit Porphyritic


igneous rock

Granit Granite

Serpe Serpentine

Batuan beku Massive igneous


Rock

Mencetak Gambar
Mencetak Gambar67
52

Tabel
Tabel 14-4 Simbol-simbol
14-4 Symbol- Litologi
Simbol Litologi ( Lithologi
( Lithologi Symbols
Symbols ) )

Batuan metamorfosis Methamorphic rock

Sekis Schist

Genes Gneiss

Marble
Marmer

Kuarsit
Quartzite

Batu sabak
Slate

Macam-macam Varios

Permukaan batuan Rock surface


Permukaan tanah Ground surface

Kriteria Perencanaan — Standar Penggambaran


53
68 Kriteria Perencanaan – Standar Penggambaran

Tabel 14-5 Warna-warna yang Biasa Digunakan Pada Peta Geologi


Tabel 14-5Warna–warna
Colours Commonly Usedyang Biasa
in the Digunakan
Geological Pada Peta Geologi
Map
Colours Commonly Used in the Geological Map

Merah
Batuan Beku/Batuan Ignouse rock/Gang
Terobosan Red

Endapan Gunung Api Coklat Voleanie product


Brown

Batu Gamping Biru Limestone


Blue

Endapan Sungai /Teras Biru Muda Alluvial deposit/Terrace


Light Blue

Kuning
Batu Pasir /Sedimen Sandstone/sedimentary rock
Yellow

Hijau
Lempung /Serpih Clay /Shale
Green

Mencetak Gambar
54 Mencetak Gambar69

Tabel 14‑6 Symbol- Simbol Untuk Peta GeologiSymbol Forgeologic Maps


Tabel 14-6Symbol- Simbol Untuk Peta GeologiSymbol Forgeologic Maps

Kontak, denganKemiringan Contact, showing dip

Kontak, tegak (kiri)Dan Contact, vertical(left) and


membalik overturned

Kontak, lokasi diperkirakan


Contact, located approximately
(give limits)
Kontak, lokasi tidak
Contact, located
Pasti very approximately

Kontak gradasi Gradational contact

Sesar, dengan arah


Kemiringan Fault, showing dips

Sesar diperkirakan
Fault, located approximately

Sesar sangat diragukan Fault, existence uncertain

Sesar yang diproyeksikan Fault projected


dibawah peta beneath ma?ped uni

Kemungkinan adanya Possible fault (as located from,


aerial photographs)
sesar (interpretasi photo udara)
Fault showing trend plunge of
Sesar, memperlihatkan linear features (Dxlown thi side;
arah dan penunjaman U:upthrown sid
(D: turun, Umaik)

Fault showing relati


Sesar mendatar horizontal movemen

Kriteria Perencanaan — Standar Penggambaran


70 Kriteria Perencanaan – Standar Penggambaran
55
Tabel 14-6Symbol- Simbol Untuk Peta Geologi Symbol Forgeologic Maps
Tabel 14-6 Symbol- Simbol Untuk Peta Geologi Symbol Forgeologic Maps
Symbols for Geologicfor
Symbols Maps
Geologic Maps

Sesar naik Thrust faults,T or


sawteeth in upper plate

Zona sesar dengan Fault zones, showing


kemiringan rata-rata average dips

Sesar Normal/sesar Normal fault/hachures


Turun on downthrown side

Antiklin dan sinklin Anticlinc (top) and syncline,


showing trace of axial plane and
plunge of axis , dashed where
located approximately

Antiklin (kemungkinan Anticline


(cxistence uncertain)

Antiklin yang di- Anticline projected


proyeksikan di bawah beneath mapped units
sat. Peta

Antiklin tidak Asymmetric anticline; steeperlimb


Simetris to south

Antiklin membalik Overturned anticline (top) and


(atas) dan siklin dengan syncline, showing trend and
arah dan sumbu plunge of axis
penunjaman
Overturned anticline. showing dip
Antiklin membalik of axial plane

Antiklin dengan dua arah Doubly plunging anticline,


penunjarnan, dengan showing culmnntion
kulminasa

Antiklin Vertically plunging


denganpenunjaman tegak anticlinc

Mencetak Gambar
Mencetak Gambar73
56

Tabel14-6
Tabel 14-6 S
Symbol-
ymbol-Simbol
SimbolUntuk PetaPeta
Untuk Geologi SymbolSymbol
Geologi Forgeologic Maps
Forgeologic Maps

Symbols
Symbol for
ForGeologic
GeologicMaps
Maps

Arah Liniasi mendatar Trend of horizontal tineation

Arah cleavage yang Trend of intersection


saling memotong dan of cleavage and bedding
perlapisan

Dua cleavage yang Trends of intersection:


berpotongan of two cleavages

Arah liniasi yang terletak Trends of lineations


pada bidang foliasi lying in planes of of foliations

Trends of horizontal
Arah Liniasi mendatar lincations lying in
terletak pada bidang planes of foliations
follasi
Vertical lineation
Liniasi tegak dan and foliation
foliasi

Kriteria Perencanaan — Standar Penggambaran


Mencetak Gambar71
57

Tabel 14-6 Symbol- Simbol Untuk Peta Geologi Symbol Forgeologic Maps
Tabel 14-6 Symbol- Simbol Untuk Peta Geologi Symbol Forgeologic Maps
Symbol For Geologic Maps
Symbols for Geologic Maps

Antiklin membalik Inverted (synforma;


Untuk sama Anticline

Monoklin Monoclineor flexu in hotnocline

Arah sumbu antiklia Axial trend of slna! antidilne (left)


kecil (kiri) dan siklin and syncirne

Arah sumbu perlipatan Axial trend of fold are too small to


plo individually, patter show
generaL shapt folds in profile

Jurus dan kemiringan Strike and dip of bedding


Pelapisan

Jurus dan kemiringan Strike and dip of over turned


lapisan (membalik) beddir

Kemiringan perlapisan Strike of vertical bedding,


Tegak stratigrap tops to north

Perlapisan mendatar Horizontal bcddin

Undulasi (perlapisan Undulatory or crumpled beds


menggelombang)

Jurus dan kemiringan Strike and dip of bedding


Pelapisan (diperkirakan) uncertain

Jurus dan perlapisan Strike of bedding certain but


dan kemiringan dipsuncertain
diperkirakan

Mencetak Gambar
72 Kriteria Perencanaan – Standar Penggambaran
58

Tabel 14-6 Symbol-


Tabel 14-6 Symbol- Simbol
Simbol Untuk
Untuk Peta Peta Geologi
Geologi SymbolSymbol Forgeologic
Forgeologic Maps Maps

Symbol For Geologic Maps


Symbol For Geologic Maps

Jurus dan kemiringan foliasi Strike and dip of foliations

Strike of vertical
Jurus dan foliasi tegak Foliation

Foliasi mendatar Horizontal foliation

Jurus dan kemiringan di rnana Strike and dip where bedding


lapisan sejajar foliasi parallels foliation

.
Jurus dan kemiringan Strike and dip of cleavage
Cleavage

Jurus dan cleavage tegak Strike of vertical cleavage

Cleavage mendatar Horizontal cleavage

Jurus dan kemiringan kekar Strike and dip of joint

Jurus dan kekar tegak Strike of vertical joint

Kekar mendatar Horizontal joint

Arah dan penunjaman Trend and plunge of lineation


dan liniasi
Vertical lineation
Liniasi tegak

Kriteria Perencanaan — Standar Penggambaran


74 Kriteria Perencanaan – Standar Penggambaran 59

Tabel 14‑7 Symbol-simbol Tambahan untuk Peta dengan Skala Kecil


Tabel 14-7Symbol-simbol
Accessory Tambahan
Symbol For Small untuk
– Scale MapsPeta dengan Skala Kecil
Accessory Symbol For Small – Scale Maps

Shaft, tegak (kiri) Shaft, vertical (left) and


dan miring inclined

Adit, terbuka (kiri) Adit, open (left)


Dan tertutup and inaccessible

Paritan (kiri) dan Trench (left) and


Prospek Prospect

Penambangan/cadangan Mine. quarry, or glory hole

Pasir, kerakal dan Sand, gravels or clay pits


lubang lempung

Sumur minyak (kiri) Oil well (left) and gas well


dan sumur gas

Well drilled for oil or gas, dry


Sumur pemboran minyak
dan gas (kering)

Wells with shows of


Sumur penghasil minyak oil (left) and gas
(kiri) dan Gas
Oil or gas well.
Sumur minyak/gas abandoned (left) and gas
ditinggalkan)

Water wells flowing (left).


Lubang air, ada aliran Nonflowing and dry (right)
(kiri), tak mengalir dan
kering (kanan)
Hot spring
Mata air panas
Landslide
tanah labil (longsor)

Mencetak Gambar
60

Tabel 14‑8 Symbol- Simbol Tambahan Untuk Peta Dengan Skala Besar
Mencetak Gambar75
Accessory Symbol For Large – Scale Maps

Tabel 14-8Symbol- Simbol Tambahan Untuk Peta Dengan Skala Besar


Accessory Symbol For Large – Scale Maps

Tambang terbuka atau Open or reserved quarry


cadangan (qarry)

Portal dan terowongan Portal of tunnel or adit


atau Adit

Smalt dipermukaan, Surface shaft, vertical (left) and


tegak (kiri) dan miring inclined

Shaft diperluas keatas Vertically extended shaft (left)


(kiri) dan dasar shaft and shaft bottom

Shaft miring dengan Inclined shaft with chevron point


titik chevron kebawah downwards

Lobang bor mendatar Horizontal (left) and inclined 30°


(kiri) dan miring300 bore hole

Kriteria Perencanaan — Standar Penggambaran

Anda mungkin juga menyukai