Sumber : ghinahasna.blogspot.co.id
Daftar Isi [show]
Akan tetapi sekarang ini sepertinya ada konsep baru yang banyak digunakan untuk penyusunan cerita film,
jadi konsep tersebut dikenal dengan konsep Nine Act Structure. Nah, sebagai bahan wawasan bagi kalian
berikut ini ada tujuan dibuatnya skenario film.
TUJUAN DIBUATNYA NASKAH SKENARIO FILM
Jadi dalam sebuah film atau drama, pada umumnya akan disiapkan terlebih dahulu sebuah skenario dengan
tujuan :
Sumber : idseducation.com
SKENARIO FILM SEBAGAI KONSEP DASAR
Jadi skenario ini menjadi sebuah ide dasar dalam pembuatan film yang memang sangat dibutuhkan. Adapun
kualitas dari skenario nantinya akan menentukan bagus tidaknya, layak tidaknya dan juga menarik atau tidak
sebuah film. Biasanya skenario ini berupa teks deskripsi sebuah percakapan antar tokoh yang mana sesuai
dengan alur cerita. Yang pasti skenario itu harus dibuat secara detail dan jelas agar bisa dipahami si
pemeran.
Kak Yanuar : Pagi, Hayo kenapa kalian terlambat [nada tinggi]. Ngaku !
Kak Yanuar : Pasti kalian takut di ospek kan, makanya sengaja datang terlambat !
Deni dan Hadi : Enggak kok kak !
Kak Yanuar : Jelas-jelas sudah datang terlambat, masih aja berani bilang “Enggak takut”. Jadi mau
menantang nih?
Kak Yanuar : Oke, kalau gitu kalian berdua siap-siap saja buat menerima hukuman ospek. Hukumannya,
mulai dari sekarang kalian cari jalan ke kampus kita , terserah bagaimanapun caranya ! Kuberi waktu 30
menit, tidak boleh lebih.
Deni : Hmm…
Kak Yanuar : Perlu kalian tahu ya. Kami dulu juga kayak gini, lebih parah malahan. Mental itu harus di
bina.
Kak Yanuar : Ok saya uji [Tegas]. Coba kalian squat jump 10 kali dalam 10 menit.
Hadi dan Deni : Hah, Squat Jump ?
Kak Yanuar : Halah cemen, masak gak bisa? Mahasiswa macam apa kalian…… katanya dulu anak fitness.
Kak Yanuar : Gak ada tapi-tapian, langsung saja dari sekarang kalian cari jalan ke kampus, saya hitung
sampai 3 !! Ingat, waktu hanya 30 menit. Jika lebih maka ada konsekuensinya !
Deni dan Hadi : Ya, kak ! [memelas sambil ketakutan].
Kak Yanuar : Halah, dulu kan anak pramuka. Coba kamu cari cara yang di ajari pas ikut pramuka itu!
[Teriak]
Kak Yanuar : Sekarang kalian jalannya berpisah, Deni ke kiri dan Hadi ke kanan !!
Hadi : Masak, mentang-mentang aku dulu anak pramuka jadi dibuat gini ospeknya! [Ngomong Sendiri]
Deni : Kaki jadi sakit nih gara-gara di suruh squat jump tadi. Tahu aja dia kalau aku dulu sering ke fitness.
Hadi : Aduh….Haus nih !. Mana waktu tinggal sebentar lagi. [Ngomong dalam hati]
Hadi terus berjalan…..dan…secara tidak sengaja melihat bola lampu bekas di jalan….
Hadi : Coba ambil saja lah… siapa tahu kayak di film-film… [Ngomong Sendiri]
Hadi pun mulai menggosok-gosok bola lampu tersebut…
dan tiba-tiba… keluarlah sesosok jin… [Dina, muncul dari belakang Hadi]
Dina [jin] : Terima kasih tuan. Sudah mengeluarkanku dari sini. Akhirnya saya bebas… setelah menunggu
puluhan tahun dan tetap terperangkap di sini… Akhirnya baru sekarang bisa keluar. Sekali lagi, terima
kasih.
Hadi : A…aa..aa….. sama-sama. [Kaget, Terkejut]
Dina [jin] : Sebagai balas budi… Saya akan mengabulkan satu permintaanmu.
Dina [jin] : Oke, sekarang apa permintaanmu…..katakan?
Hadi : Saya tersesat, saya ingin tahu jalan ke Universitas Sukaribut.
Dina [jin] : Baiklah. Saya beri tahu petunjuknya. Kamu lurus saja, nanti akan ada penjual dasi yang bisa
kamu tanya lebih detail.
Hadi : Lah, apa hubungannya?
Dina [jin] : [jin tersebut langsung pergi, karena hanya menerima satu permintaan saja]
Hadi [Bingung]: Kampus, dasi, kampus, dasi, kampus, dasi, terus apa hubungannya…
Hadi [masih berbicara sendiri, dengan bingung], Owh, Mungkin saja maksudnya…
Sementara itu… ketika Hadi sedang dalam perjalanan menuju penjual dasi, ternyata Deni yang sudah
kehausan telah sampai di toko penjual dasi…
Di sini dengan rasa lelah Deni langsung saja berjalan dan tidak jadi membeli dasi.
Beberapa menit kemudian… Tidak terasa waktu tinggal 10 menit lagi… dan Deni masih saja terus
berjalan…
Barulah Deni tiba di tempat penjual air minum …
Deni : Om, aqua gelas 1 donk. Saya haus banget nih!
Adit [penjual air] : Harganya RP. 1500 !
Deni : Hah? Lha katanya gratis? Saya tidak bawa uang nih om!
Adit : Siapa yang bilang gratis ?
Deni : Kata si penjual dasi di sana tadi gratis!
Adit : Nah makanya itu, dia nawarin dasi gratis, soalnya di sini, minum aqua cuma gratis untuk mereka
orang yang BERDASI!!!
Deni : [Hah, SIALLLLL!]
Hadi pun ternyata mengalami hal yang sama, saat mencari jalan ke kampus. Akhirnya mereka berpapasan di
jalan.
Saat sore hari, setelah pulang ospek… di kamar kos Deni … Deni dan Hadi sedang berkumpul.
Deni pun membuka internet di HPnya, sambil melihat berita mengenai adanya penangkapan yang terduga
teroris.
Deni : Aduh, ini berita…..kok teroris lagi, teroris lagi…
Hadi : Halah, itu cuma rekayasa kok
Deni : Kok bisa rekayasa?
Hadi : Lihat saja, contohnya saja seperti kemarin ada kasus korupsi besar?
Deni : Lalu?
Hadi : Seolah hilang ditelan berita “terduga teroris”
Deni : Ah, tidak juga. Mungkin hanya kebetulan?
Hadi : Kan sebelumnya juga begitu. Kalau gak percaya coba saja kamu perhatiin…
Deni : Hmm…. Eh, iya juga sih…
Lalu datang seseorang… yang ternyata sudah memata-matai mereka…
Kak Yanuar : Itu dia contohnya, “terduga teroris”
Deni : Hmm…
Kak Yanuar : Gimana, apa kalian mau dihukum tambahan…
Deni : Tapi yang tadi cuma skenario [rekayasa] kan kak???
Kak Yanuar : Iya… Sama seperti “terduga teroris” yang hanya muncul kalau pas sedang ada kasus korupsi
besar saja di pemerintah…
Hadi : Mungkin saja yang “terduga teroris” tersebut dipelihara oleh pemerintah, jadi nanti pas ada korupsi
besar, kasus tersebut digunakan untuk pengalihan isu…
Kak Yanuar : Bisa aja…
Deni : Tapi nih ya kalau mau mengalihkan isu… seharusnya pakai hal yang bagus-bagus saja lah…
contohnya tentang tempat bersejarah, makanan dsb… berita cuplikan…
Kak Yanuar : Benar juga…
Kak Yanuar : Jadi kakak tadi sengaja menghukum kalian pakai cara yang aneh,tujuannya adalah secara tidak
langsung untuk memberi tahu kalian, bahwa di negara kita ini sudah terlalu penuh dengan rekayasa, dan
skenario yang busuk…
Deni, Hadi : Bener juga sih…
Kak Yanuar, Deni, Hadi [berbarengan] : Alangkah lucunya negeri ini…
TAMAT…..