Farfis 2
Farfis 2
“STABILITA OBAT”
I. Prinsip Percobaan
Prinsip kerja dari praktikum kali ini yaitu uji stabilita dipercepat dengan
cara di uji pada suhu tinggi agar zat cepat terurai sehingga dapat ditentukan waktu
kadaluarsanya.
1 log Co = k.t
(Co-X)2,303
t ½ = 0,693/k
2X = k.t
Co(Co-X) t ½ = 1/Co.k (martin, 1990).
3.4. Spektrometer
Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari
spektrofotometer dan fotometer. Spektrofotometer menghasilkan sinar dari
spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur
intensitas cahaya yang transmisikan atau yang diabsorbsi. Spektrofotometri juga
merupakan suatu metode analisis yang berdasarkan pada peengukuran serapan
sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang
yang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dan
detector vacuum phototube taua tabung foton hampa. Alat yang digunakan adalah
speltrofotometer, yaitu suatu alatt yang digunakan untuk menentukan suatu
senyawa baik secara kuantitatif atau kualitatif dengan mengukur transmitan
ataupun absorban dari suatu cuplikan sebagai fungsi dari konsentrasi. Secara
umum spektrofotometri dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
a) Spektrofotmeter ultraviolet
b) Spektrofotmeter sinar tampak
c) Spektrofotmeter infra merah
d) Spektrofotmeter serapan atom
Spektrum elektromagnetik terdiri dari urutan gelombang dengan sifat sifat
yang berbeda. Kawasan gelombang penting di dalam penelitian biokimia adalah
ultra lembayung (UV, 180-350 nm) dan tampak (VIS, 350-800). Cahaya di dalam
kawasan ini mempunyai energi yang cukup untuk mengeluarkan elektron valensi
di dalam molekul tersebut (Harjadi, 1990).
Larutan stok dipipet ke dalam labu takar 100 mL sebanyak 0,5; 1,0; 1,5; 2,0;
2,5; 3,0 mL.
Vial-vial tersebut disimpan di dalam oven bersuhu 60°, 70°, 80°C masing-
masing 12 vial.
Pada waktu 30, 60, 90, 120, 150 menit setelah pengambilan awal diambil 2
vial dari masing-masing suhu.
10 0.193
20 0.438
30 0.618
40 0.89
50 1.061
60 1.292
Gambar 5.2. Kurva kalibrasi
Absorbansi
t (menit) Konsentrasi
I II Rata-Rata
Orde 0
50
45
40
35
Konsentrasi
30
25 Suhu 60
20 Suhu 70
15
Suhu 80
10
5
0
10 30 60 90 120 150
Waktu (Menit)
Orde 1
5
4.5
4
3.5
Konsentrasi
3
2.5 Suhu 60
2 Suhu 70
1.5
Suhu 80
1
0.5
0
10 30 60 90 120 150
Waktu (Menit)
1
1/Tabel 5.7. Orde 2 (𝑂𝑟𝑑𝑒 0)
Konsentrasi (mg)
t (menit)
60˚C 70˚C 80˚C
Orde 2
0.08
0.07
0.06
Konsentrasi
0.05
0.04 Suhu 60
0.03 Suhu 70
0.02 Suhu 80
0.01
0
10 30 60 90 120 150
Waktu (Menit)
Suhu K ln K 1/ (K)
5.2. Perhitungan
5.2.1. Perhitungan pembuatan larutan dapar
a) Kalium dihidrogen fosfat
𝑔𝑟𝑎𝑚 1000
𝑀 = 𝑥
𝑀𝑟 𝑉
𝑔𝑟𝑎𝑚 1000
0,2 = 𝑥
136 50
0,2𝑥136
𝑔𝑟𝑎𝑚 = = 1,36 𝑔𝑟𝑎𝑚
20
b) Natrium hidroksida
𝑔𝑟𝑎𝑚 1000
𝑁 = 𝑥
𝐵𝑀 𝑉
𝑔𝑟𝑎𝑚 1000
0,2 = 𝑥
40 46,1
0,2𝑥46,1
𝑔𝑟𝑎𝑚 = = 0,37 𝑔𝑟𝑎𝑚
25
5.2.2. Perhitungan pembuatan spectrum dan kurva kalibrasi
Diketahui :
Indometasi = 100 mg = 100.000 mcg
Etanol = 50 ml
a) konsentrasi Indometasin
𝑔𝑟𝑎𝑚 100.000
= = 2000 𝑝𝑝𝑚
𝑉 50
d) Konsentrasi 40
𝑉1 × 𝑁1 = 𝑉2 × 𝑁2
𝑉1 × 2000 = 100 × 40
4000
𝑉= = 2 𝑚𝐿
2000
e) Konsentrasi 50
𝑉1 × 𝑁1 = 𝑉2 × 𝑁2
𝑉1 × 2000 = 100 × 50
5000
𝑉= = 2,5 𝑚𝐿
2000
f) Konsentrasi 60
𝑉1 × 𝑁1 = 𝑉2 × 𝑁2
𝑉1 × 2000 = 100 × 60
6000
𝑉= = 3 𝑚𝐿
2000
= 42,9311 μg
2) Menit ke-30
0,923 = -0,0149 + 0,0218. X
0,923 + 0,0149
x =
0,0218
= 43,0229 μg
3) Menit ke-60
0,879 = -0,0149 + 0,0218. X
0,879 + 0,0149
x =
0,0218
= 41,0045 μg
Menit ke-90
0,8405 = -0,0149 + 0,0218. X
0,8405 + 0,0149
x =
0,0218
= 39,285 μg
4) Menit ke-120
0,7945 = -0,0149 + 0,0218. X
0,7945 + 0,0149
x =
0,0218
= 37,1284 μg
5) Menit ke-150
0,7845 = -0,0149 + 0,0218. X
0,7845 + 0,0149
x =
0,0218
= 36,6697 μg
c) Suhu 70ᵒ C
1) Menit ke-10
0,9445 = -0,0149 + 0,0218. X
0,9445 + 0,0149
x =
0,0218
= 44,0091 μg
2) Menit ke-30
0,9275 = -0,0149 + 0,0218. X
0,9275 + 0,0149
x =
0,0218
= 43,2293 μg
3) Menit ke-60
0,8455 = -0,0149 + 0,0218. X
0,8455 + 0,0149
x =
0,0218
= 39,4678 μg
4) Menit ke-90
0,7685 = -0,0149 + 0,0218. X
0,7685 + 0,0149
x =
0,0218
= 35,9357 μg
5) Menit ke-120
0,8255 = -0,0149 + 0,0218. X
0,8255 + 0,0149
x =
0,0218
= 38,5504 μg
6) Menit ke-150
0,614 = -0,0149 + 0,0218. X
0,614 + 0,0149
x =
0,0218
= 28,8486 μg
d) Suhu 80ᵒ C
1) Menit ke-10
0,907 = -0,0149 + 0,0218. X
0,907 + 0,0149
x =
0,0218
= 42,2889 μg
2) Menit ke-30
0,892 = -0,0149 + 0,0218. X
0,892 + 0,0149
x =
0,0218
= 41,6009 μg
3) Menit ke-60
0,7835 = -0,0149 + 0,0218. X
0,7835 + 0,0149
x =
0,0218
= 36,6238 μg
4) Menit ke-90
0,6125 = -0,0149 + 0,0218. X
0,6125 + 0,0149
x =
0,0218
= 28,7798 μg
5) Menit ke-120
0,445 = -0,0149 + 0,0218. X
0,445 + 0,0149
x =
0,0218
= 27,2477 μg
6) Menit ke-150
0,341 = -0,0149 + 0,0218. X
0,341 + 0,0149
x =
0,0218
= 16,3256 μg
t = 803,5609 menit
t = 13,3926 jam
VI. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, kami melakukan pengujian stabilitas pada larutan
indometasin yang bertujuan untuk menentukan stabilitas dari larutan indometasin
yang meliputi menentukan tingkat/ orde reaksi, menentukan energy aktivasi,
menentukan waktu kadaluarsa suatu zat, dapat menggunakan data kinetika kimia
untuk menentukan kestabilan suatu zat, dan menerangkan faktor-faktor yang
memengaruhi kestabilan.
Orde reaksi yang digunakan adalah orde 0, orde 1 dan orde 2.
1. Orde nol
Pada orde nol dari hasil pengamatan tidak sesuai literatur karena nilai orde
nol tidak stabil seharusnya semakin tinggi suhu maka konsentrasi semakin
menurun. Terdapat faktor kesalahan yaitu seperti kurang rapatnya tutup vial pada
saat dipanaskannya di dalam oven kurang telitinya praktikan saat memasukan
nilai absorbansi.
2. Orde satu
Pada orde satu dari hasil pengamatan tidak sesuai literatur karena nilai
orde satu tidak stabil seharusnya semakin tinggi suhu maka konsentrasi semakin
menurun. Terdapat faktor kesalahan yaitu seperti kurang rapatnya tutup vial pada
saat dipanaskannya di dalam oven dan kurang telitinya praktikan saat memasukan
nilai absorbansi.
3. Orde dua
Pada orde dua dari hasil pengamatan tidak sesuai literatur karena nilai orde
dua semakin tinggi suhu maka konsentrasi semakin meningkat seharusnya
semakin tinggi suhu maka konsentrasi semakin menurun. Terdapat faktor
kesalahan yaitu seperti kurang rapatnya tutup vial pada saat dipanaskannya di
dalam oven kurang telitinya praktikan saat memasukan nilai absorbansi.
Tujuan dari uji stabilitas pada umumnya adalah memberikan bukti
bagaimana kualitas bahan suatu obat atau produk obat berubah seiring waktu
berjalan oleh pengaruh berbagai faktor seperti temperatur, kelembapan, cahaya,
pH, oksigen, mikroorganisme, dan bahan tambahan. Selain itu tujuannya yang
lainnya adalah untuk menentukan periode uji ulang untuk bahan obat atau masa
guna obat dan kondisi penyimpanan obat.
Penentuan uji stabilitas obat, bisa dilakukan dengan 3 cara yaitu metode
uji stabilitas jangka panjang, uji stabilitas dipercepat dan uji stabilitas on going.
Sebenarnya pada industry obat uji stabilitas pada suhu 40 oC pada jangka waktu 6
bulan sedangkan pada praktikum kali ini yang digunakan adalah uji stabilitas
dipercepat yaitu pada suhu 60oC, 70 oC, 80 oC pada waktu 120 menit. Alasannya
untuk mengefisienkan waktu. Prinsip dari metode uji stabilitas dipercepat ini
adalah dengan membandingkan dua nilai konstanta laju reaksi (k) pada suhu yang
berbeda dapat dihitung energi aktivasinya sehingga dapat menghitung konstanta
laju reaksi pada suhu kamar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan suatu zat atau obat yaitu
panas, cahaya, kelembapan, oksigen, pH, mikrooganisme dan bahan bahan
tambahan yang digunakan dalam sediaan obat. Pada praktikum kali ini kita
menguji pengaruh panas terhadap uji stabilita obat. Semakin panas tempat
penyimpanan stabilitas obat maka obat pun akan semakin cepat terurai.
Dilakukannya uji spektrofotometri untuk mengetahui adsorbansi larutan
tersebut. Prinsip kerja spektrofotometer adalah dimana sinar/cahaya dilewatkan
melewati sebuah wadah (kuvet) yang berisi larutan, dimana akan menghasilkan
spektrum. Alat ini menggunakan hukum Lambert Beer sebagai acuan (Ewing,
1975). Spektrofotometer pada dasarnya terdiri atas sumber sinar monokromator,
tempat sel untuk zat yang diperiksa, detektor, penguat arus dan alat ukur atau
pencatat (Ditjen POM, 1979).
VII. Kesimpulan
Dari praktikum uji stabilita obat ini dapat disimpulkan bahwa uji stabilita
obat dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu panas, cahaya, kelembapan, oksigen,
pH, mikroorganisme, dan bahan tambahan pada formula. Pada penentuan laju
reaksi digunakan metode grafik pada orde 0, orde 1 dan orde 2. Metode yang
dipakai pada percobaan kali ini adalah uji stabilita dipercepat pada suhu 60oC, 70
o
C, 80 oC pada waktu 120 menit yaitu pada menit ke 10,30, 60, 90, 120 dan 150.
VIII. Daftar Pustaka
Achmad, Hiskia. (1992). Elektrokimia dan Kinetika Kimia. Bandung: Citra Aditya
Bakti
Cairns, Donald. (2008). Intisari Kimia Farmasi Edisi 2. Jakarta: EGC
Depkes RI. (2014). Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta: Depkes RI
Harjadi, W. (1990). Ilmu Kimia Dasar Analitik. Jakarta: Gramedia
Martin, A, dkk. (1993). Farmasi Fisika. Jakarta: Universitas Indonesia Press
Moechtar. (1989). Farmasi Fisika: Bagian Larutan dan Sistem Dispersi.
Yogyakarta: gadjah Mada University Press
Voight, R. (1994). Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Yogyakart: Gadjah Mada
University Press
IX. Lampiran
9.1. Format Pembagian Laporan
Modul Prinsip Tujuan Teori Dasar Prosedur Data Pengamatan Pembahasan Kesimpulan Editor
6 00.01,78 00.00,40 00.00,53
Fakhrur Razid
Fakhrur Razid (10060316092) Siti Nadhira
Mubarik Ahmad Mubarik Ahmad Rifa Gifari D. (10060316092) Mubarik Ahmad (10060316098) Mubarik Ahmad Mubarik Ahmad
1
(10060316094) (10060316094) (10060316097) Rijki Riyanto (10060316094) Alsi Diennadya S. (10060316094) (10060316094)
(10060316093) Kiki Ramdani (10060316098)
(10060316096)
Fakhrur Razid
(10060316092)
Rijki Riyanto
(10060316093) Rijki Riyanto
Fakhrur Razid Mubarik Ahmad (10060316093)
Mubarik Ahmad Mubarik Ahmad Rifa Gifari D. (10060316092) (10060316094) Siti Nadhira Rijki Riyanto Mubarik Ahmad
2
(10060316094) (10060316094) (10060316097) Alsi Diennadya S. Kiki Ramdani (10060316098) (10060316093) (10060316094)
(10060316098) (10060316096) Alsi Diennadya S.
Rifa Gifari D. (10060316098)
(10060316097)
Alsi Diennadya S.
(10060316098)
Fakhrur Razid
(10060316092)
Rijki Riyanto
(10060316093)
Fakhrur Razid Mubarik Ahmad
Siti Nadhira (10060316092) (10060316094)
Alsi Diennadya S. Mubarik Ahmad Rifa Gifari D. (10060316095) Mubarik Ahmad Siti Nadhira Rifa Gifari D. Mubarik Ahmad
3
(10060316098) (10060316094) (10060316097) Kiki Ramdani (10060316094) (10060316095) (10060316097) (10060316094)
(10060316096) Kiki Ramdani Kiki Ramdani
(10060316096) (10060316096)
Rifa Gifari D.
(10060316097)
Alsi Diennadya S.
(10060316098)
Fakhrur Razid
(10060316092)
Rijki Riyanto
(10060316093)
Fakhrur Razid Mubarik Ahmad
Siti Nadhira (10060316092) (10060316094)
Alsi Diennadya S. Mubarik Ahmad Rifa Gifari D. (10060316095) Mubarik Ahmad Siti Nadhira Rifa Gifari D. Mubarik Ahmad
4
(10060316098) (10060316094) (10060316097) Kiki Ramdani (10060316094) (10060316095) (10060316097) (10060316094)
(10060316096) Kiki Ramdani Kiki Ramdani
(10060316096) (10060316096)
Rifa Gifari D.
(10060316097)
Alsi Diennadya S.
(10060316098)
Fakhrur Razid Rijki Riyanto
Rifa Gifari D. Fakhrur Razid (10060316092) (10060316093)
Rifa Gifari D. Rifa Gifari D. (10060316097) (10060316092) Mubarik Ahmad Siti Nadhira Siti Nadhira Mubarik Ahmad
5
(10060316097) (10060316097) Alsi Diennadya S. Rifa Gifari D. (10060316094) (10060316095) (10060316095) (10060316094)
(10060316098) (10060316097) Kiki Ramdani Alsi Diennadya S.
(10060316096) (10060316098)
Fakhrur Razid
(10060316092)
Fakhrur Razid Rijki Riyanto Rifa Gifari D.
Mubarik Ahmad Mubarik Ahmad Siti Nadhira (10060316092) (10060316093) (10060316097) Mubarik Ahmad Mubarik Ahmad
6
(10060316094) (10060316094) (10060316095) Kiki Ramdani Mubarik Ahmad Alsi Diennadya S. (10060316094) (10060316094)
(10060316096) (10060316094) (10060316098)
Kiki Ramdani
(10060316096)