Anda di halaman 1dari 15

1

TUGAS PERPIPAAN
PERANCANGAN PABRIK DINITROTOLUENA

KELOMPOK :

1. Adam Grimaldi (I0415002)

2. Dinar Kuncoro Luhur Listyarso(I0415032)


3. Hadzami Prasedya (I0415040)

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA
2018
2

1. Pendahuluan

Tujuan didirikannya pabrik pembuatan Dinitrotoluena adalah untuk memenuhi


sebagian kebutuhan Dinitrotoluena dalam negeri. Dinitrotoluen merupakan salah satu
bahan yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan cat furniture dan bahan baku
pembuatan poliurethan (salah satu polimer yang umum digunakan pada pembuatan
bahan bakar roket padat.
2. Proses Pembuatan

Proses nitrasi dengan asam nitrat


Asam nitrat dengan konsentrasi 65% dialirkan secara kontiyu dari tangki
penyimpanan ke Nitrator, disini akan terjadi reaksi dengan Toluen. Dari tangki
pencampuran yaitu dari top Nitrator pada suhu 80oC keluar campuran berupa toluen
dan air melalui kondensor lalu masuk ke Separator untuk dipisahkan airnay secara
kontiyu guna menjaga konsentrasi HNO3 dalam reaksi.
Sisa Toluen yang tidak bereaksi di kirim ke Nitrator, disini tidak ada Toluen
dan HNO3 yang terikat. Hasil produk cair dari Nitrator di proses lebih lanjut yaitu
stabilisasi dan hidrasi.

Proses nitrasi dengan asam campuran


Pada proses nitrasi dengan asam campuran, Dintrotoluen diproses dengan
mereaksikan Toluen dengan HNO3 dan H2SO4 bertindak sebagai katalis. Proses ini
merupakan proses kontiyu. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

H2SO4
C6H5CH3 + 2HNO3 C6H3CH3(NO2)2 + H2O

Reaksi ini berlangsung dalam reaktor pada tekanan 1 atm dan pada suhu 70 –
80oC, konversi yang didapat sebesar 99,99 %.
3

a. Sifat-sifat Fisika dan Kimia


1. Toluen
Rumus Molekul : C6H5CH3
Berat Molekul : 92
Warna : Tidak berwarna
Bentuk : Cair
Density : 0,866 gr/ml
Melting Point : -96oC
Boiling Point : 110,6oC (1 atm)
Koefisien Kapasitas Panas Liquid : A = 8,3703e+001
B = 5,1666e-001
C = -1,4910e-003
D = 1,97e-008
Hfo : 11,99 kJ/mol
Tekanan Kritis : 40.543 atm
Temperatur Kritis : 318.64oC
Kemurnian : 99%

2. Asam Nitrat
Rumus Molekul : HNO3
Berat Molekul : 63
Warna : Bening
Bentuk : Cair
Density : 1,502 gr/ml
Melting Point : -41,59oC
Boiling Point : 86oC
Koefisien Kapasitas Panas : A = 1,100e+002
4

B = 0,0000e+000
C = 0,0000e+000
D = 0,0000e+000
Hfo : -173,2573 kJ/mol
Tekanan Kritis : 68 atm
Temperatur Kritis : 246.85oC
Kemurnian : 99,7 %

3. Asam Sulfat
Rumus Molekul : H2SO4
Berat Molekul : 98
Warna : Bening
Bentuk : Cair
Density : 1,834 gr/ml
Melting Point : 10.31oC
Boiling Point : 336.85oC
Koefisien Kapasitas Panas : A = 1,3910e+002
B = 1,5590e-001
C = 0,0000e+000
D = 0,0000e+000
Hfo : -316047.8 Btu/lbmol
Tekanan Kritis : 63.1631 atm
Temperatur Kritis : 651.85oC
Kemurnian : 96 %

4. Mononitrotoluena (MNT)
Rumus Molekul : C6H4CH3NO2
Berat Molekul : 137
5

Warna : kuning
Bentuk : Cair
Density : 1,16 gr/ml
Melting Point : -9.3 oC
Boiling Point : 210 oC
Koefisien Kapasitas Panas : A = 9,6339e+001
B = 8,9145e-001
C = -1,9680e-008
D = 1,9100e-008
Hfo : 20,8 kJ/mol
Tekanan Kritis : 37.503 atm
Temperatur Kritis : 460.85 oC

5. Dinitrotoluena
Rumus Molekul : C6H3CH3(NO2)2
Berat Molekul : 182
Warna : Kuning
Bentuk : Cair
Density : 1,32 gr/ml (25 oC)
Melting Point : 70 oC
Boiling Point : 300 oC
Koefisien Kapasitas Panas : A = 8,4530e+001
B = 1,2186e+000
C = -2,4576e-003
D = 2,1200e-008
Hfo : -27600.92 Btu/lbmol
Tekanan Kritis : 33.55 atm
Temperatur Kritis : 540.85 oC
6

3. Flowsheet
7

Uraian Proses
Nitrasi merupakan masuknya gugus nitril (NO2+) ke dalam reaktan (toluen).
Berdasarkan penemuan terbaru (US Patent No. 20080242900), proses nitrasi
dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama Toluen dan asam campuran (HNO3 dan
H2SO4) direaksikan dalam reaktor 1 (CSTR) pada kondisi Isotermal dengan
temperatur reaksi 50 oC dan konversi sebesar 99,5 %. Perbandingan molar antara
Toluen dan Asam Nitrat yaitu 0,95 – 1,12. Sebelum proses tahap kedua dilakukan,
produk dari tahap pertama yakni senyawa organik (Toluena, Mononitrotoluena,
Dinitrotoluena) dan senyawa anorganik (H2O, H2SO4, HNO3), terlebih dahulu
dipisahkan dengan menggunakan separator (Dekanter). Bahan anorganik direcyle ke
tahap kedua yang sebelumnya dipekatkan terlebih dahulu dengan Kolom Destilasi.
Pada tahap kedua, senyawa organik (Toluena dan Mononitrotoluena) direaksikan lagi
dengan asam campuran asam sisa dari tahap pertama dan campuran asam fresh feed
(HNO3 dan H2SO4) yang direaksikan dalam reaktor 2 (CSTR) pada kondisi isotermal
dengan temperatur 65 - 80 oC dan konversi sebesar 84 %. Perbandingan molar antara
Mononitrotoluena dan Asam Nitrat ialah 1,03 – 1,10. Produk dari reaktor 2 kemudian
direaksikan lagi di reaktor 3 (CSTR) dan konversi sebesar 99,89 %. Produk dari
reaktor 3 kemudian dipisahkan menggunakan separator (Dekanter). Produk anorganik
dari reaktor 3 kemudian direcycle ke tahap 1 setelah melalui proses pemurnian dan
produk reaktor 3 berupa bahan organik (DNT) 99,99%.. Reaksi yang terjadi adalah
sebagai berikut:

H2SO4
Reaksi 1 : C6H5CH3 + HNO3 C6H3CH3NO2 + H2O
H2SO4
Reaksi 2 : C6H3CH3NO2 + HNO3 C6H3CH3(NO2)2 + H2O

4. Spek Alat
8

ACCUMULATOR-01
Fungsi : Tempat menampung kondensat yang berasal dari kondensor-
01
Tipe : Silinder horizontal dengan penutup ellipsoidal
Bahan Konstruksi : Carbon Steel
Gambar : input

ACC - 01

output

CONDENSOR-01 (CD-01)
Fungsi : Mengkondensasikan vapor dari top product KD-01
Tipe : Shell and Tube Total Condensor
Bahan Konstruksi : Carbon Steel
Gambar :

Shell
Tube

Rear End
Head

COOLER (C-01)
Fungsi : Menurunkan temperatur produk MT-01
Tipe : Double Pipe Heat Exchanger
Bahan Konstruksi : Stainless Steel
9

Gambar :

DEKANTER 1 (D-01)
Fungsi : Memisahkan fase organik dengan fase anorganik dari aliran
keluar Reaktor 01
Jenis : Dekanter Gravitasi Kontinyu
Tipe : Tanki Horizontal
Bahan Konstruksi : Stainless Steel
Gambar :

Umpan Ventilasi
Zat cair ringan

ZB
ZT
ZA1 ZA2

Zat cair berat

Evaporator -01 (EV-01)


Fungsi : Menguapkan sejumlah air pada aliran 18 sebelum masuk
Mixing Tank - 01
Tipe : Falling Film Evaporator
Bahan Konstruksi : Stainless Steel
Gambar :
Vapor ke KD - 01

Steam in

Steam out

Bottom KD - 01 Out
Bottom KD - 01 in
10

HEATER (H-01)
Fungsi : Menaikkan temperatur Toluena sebelum masuk ke Reaktor
– 01 (R-01)
Tipe : Double Pipe Heat Exchanger
Bahan Konstruksi : Stainless Steel
Gambar :

HEAT EXCHANGER-01 (HE-01)


Fungsi : Menukarkan panas antara aliran bottom product Dekanter –
01 dengan bottom product dari Evaporator - 01.
Tipe : Double Pipe Heat Exchanger
Bahan Konstruksi :
Gambar :

KOLOM DISTILASI – 01 (KD – 01)


Fungsi : Memisahkan H2SO4 dari air
Tipe : Sieve Tray Tower
CD-01
Bahan Kosntruksi : Stainless Steel
ACC-01
Gambar :
D

KD-01
F

RB-01

B
11

Mixing Tank (MT-01)

Fungsi : Mencampurkan Asam Sulfat, Asam Nitrat dan aliran dari Evaporator

Tipe : Silinder vertical dengan ellipsoidal head


Bahan : Stainless steel
Gambar :

POMPA (P-01)

Fungsi : Mengalirkan air untuk direcycle ke reaktor R-01


Tipe : Centrifugal pump
Bahan Konstruksi : Carbon Steel
Gambar :
12

REAKTOR (R-01)

Fungsi : Tempat terjadinya proses pembentukan mononitrotoluena dengan


mereaksikan Toluena dengan Asam Nitrat.
Tipe : Continous Stirred Tank Reactor
Bahan : Stainless Steel
Gambar :

REBOILER-01 (RB-01)
Fungsi : Menguapkan kembali sebagian bottom product KD-01
Tipe : Kettle Reboiler
Bahan : Stainless Steel
Gambar :
Vapor ke KD - 01

Steam in

Steam out

Bottom KD - 01 Out
Bottom KD - 01 in
13

TANGKI (T-01)

Fungsi : Untuk menampung toluena


Tipe : Silinder vertical dengan head type ellipsoidal
Bahan Konstruksi : Carbon Steel
Gambar :

He

Hs

Dt

5. Lokasi Pabrik

Penentuan lokasi pabrik sangat mempengaruhi seluruh kegiatan industri.


Karena pemilihan lokasi merupakan salah satu pemikiran pokok untuk kelangsungan
kegiatan proses di pabrik. Dalam hal ini pengetahuan dan rekapitulasi mengenai biaya
operasi sangat tergantung dari lokasi pabrik. Oleh karena itu penentuan lokasi pabrik
harus memberikan suatu perhitungan biaya produksi yang seminimal mungkin.
Lokasi pabrik dikatakan ekonomis bila memenuhi beberapa persyaratan
seperti berikut ini:
1. Bahan baku mudah diperoleh.
2. Utilitas cukup tersedia.
3. Transportasi dan distribusi yang lancar.
4. Keadaan iklim yang stabil dan daerah yang bebas dari bencana alam.
5. Tenaga kerja cukup tersedia.
14

6. Dekat dengan lokasi pemasaran.


7. Adanya sarana pembuangan limbah yang baik.
8. Tidak akan menimbulkan efek sosial yang negatif.
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka lokasi pabrik ini akan didirikan di
Kabupaten Mojokerto Propinsi Jawa Timur. Alasan pemilihan lokasi pabrik ini
berdasarkan pertimbangan antara lain:
Letak Peralatan Pabrik

Letak peralatan pabrik harus diatur sedemikian rupa sehingga kegiatan proses,
penyimpanan bahan baku serta transformasi dapat terkoordinasi seefisien mungkin
dengan memperhatikan hal-hal berikut:
1. Keselamatan dan kesehatan kerja terjamin.
2. Pengoperasian, pengontrolan dan perbaikan semua peraltan proses harus dapat
dilakukan dengan mudah.
3. Distribusi utilitas yang tepat dan ekonomis.
4. Memberikan ruang gerak yang cukup leluasa di antara peralatan dimana letak dan
jarak alat-alat prose, pipa-pipa dan instrumen harus sistematis dan aman, juga
mempermudah pemeriksaan serta perbaikan dan aspek keselamatan kerja.
5. Maslah limbah pabrik diatur agar jangan mengganggu keseimbangan lingkungan
dan tidak terjadi polusi.
6. Adanya kemungkinan perluasan pabrik di masa yang akan datang, pabrik yang
didirikan diharapkan bisa berkembang dengan penambhan unit operasi, sehingga
komposisi susunan pabrik tidak mengganggu proyek pengembangan.
Luas Tanah

Pabrik pembuatan Dintrotoluen ini diperkirakan akan dibangun di atas tanah


seluas 5 hektar dengan perincian sebagai berikut:
1. Luas tanah area pabrik 3 hektar.
2. Luas tanah untuk perumahan dan fasilitas umum 1 hektar.
3. Luas tanah untuk perluasan pabrik 1 hektar.
15

6. 3D Plant

Anda mungkin juga menyukai