Anda di halaman 1dari 41

Ternyata, Zakat itu Hebat

LAZISMU
Ternyata Zakat itu Hebat

Editor
Ma’ruf Muttaqien

Pewajah Isi
Apat SY

Illustrasi & Pewajah Sampul


Mastur, Apat SY

Penerbit LAZISMU
Jl. Menteng Raya 62 Jakarta pusat 10340
Telp. 021 - 31 50 400
Fax. 021 - 31 432 30
E-Mail: info@lazismu.org
Website: www.lazismu.org

Hak cipta dilindungi undang-undang


All Rights reserved
Harta; Fitnah atau Anugerah?

D
i zaman ini, harta telah menjadi symbol
keberhasilan hidup seseorang. Bahkan ia
menjadi sebuah tolok ukur keberhasilan
seseorang. Seseorang dianggap sukses bila
hartanya banyak. Sebaliknya seseorang dianggap
tidak berhasil bila ia kekurangan harta. Tak heran,
bila keadaan ini memicu manusia berlomba-lomba
siang dan malam untuk meraih harta sebanyak-
banyaknya. Sampai-sampai ia lupa bila hidupnya di
dunia hanya sementara.

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia


keciantaan pada apa-apa yang diingini, yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari
jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang
ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup

LAZISMU n 1
di dunia. Dan sisi Allahlah tempat kembali yang baik.
(Ali ‘Imran [3]: 14)

Harta adalah salah satu perhiasaan dunia


yang dicintai manusia. Dengan harta itulah
sesungguhnya manusia diuji oleh Allah. Dengan
harta tersebut, manusia bisa menjadi mulia
seumpama Sulaiman a.s, atau sebaliknya binasa
laksana Qarun laknatullah ‘alaih.

Tiap umat mempunyai fitnah sendiri-sendiri, dan


fitnah umatku adalah harta. (Riwayat Tirmidzi)

Ayat dan hadis di atas sesungguhnya


menjelaskan perkara yang sangat besar. Bahwa
fitnah utama manusia di zaman ini adalah karena
harta. Oleh karena itu mulia atau hinanya seseorang
sangat ditentukan oleh sikap dan perbuatannya
terhadap harta.

Nah, agar manusia tidak terjebak dalam kehinaan


yang terdalam, maka diperlukan manajemen
pengelolaan rezeki/harta. Sebuah tata kelola yang
tak semau gue, tapi berdasarkan kehendak yang

2 n LAZISMU
mahakuasa. Kenapa begitu? Karena harta ibarat api.
Ia bias menjadi sangat berguna, tapi sebaliknya bias
juga membuat kita binasa. Harta juga seumpama
pisau. Ia bias membantu kita memotong buah
dan sayuran. Tapi ia bida juga digunakan untuk
membinasakan diri sendiri ataupun orang lain.

Untuk itulah pergunakan harta sesuai dengan


yang dikehendaki oleh Sang Maha Pemilik harta.

LAZISMU n 3
Rumus Matematika Sedekah

M
ungkin masih banyak di antara kita
yang beranggapan bahwa sedekah
akan mengurangi harta. Padahal
bisa dipastikan, bahwa anggapan seperti itu salah!
Sedekah tidak akan mengurangi harta. Justru
sebaliknya, sedekah akan melipatgandakan rezeki
sebanyak sepuluh kali lipat.

Jangan menghitung balasan sedekah dengan


matematika manusia. Tidak akan ketemu hasilnya.
Matematika menyebutkan bahwa 10 – 1 = 9.
Matematika sedekah memiliki perhitungan sendiri.
Matematika sedekah menyatakan bahwa 10 – 1 =
709. Karena, 1 bagian yang kita keluarkan sebagai
sedekah akan dibalas tujuh ratus kebaikan, sehingga
9 (harta sisa sedekah) ditambah 700 (harta balasan

4 n LAZISMU
sedekah) sama dengan 709.

Jika kita sedekahkan 3 dari 10 yang kita miliki,


maka 3 itu akan menarik 2100, sehingga menjadi
2107 (10 – 3 = 2107). Jika kita sedekahkan 5, maka
akan menarik 3500, sehingga total menjadi 3505
(10 – 5 = 3505). Demikian seterusnya. Setiap 1
bagian yang kita keluarkan akan menarik 700
kebaikan. Dengan demikian, jika kita punya 10,
lalu kita sedekahkan 10, maka akan menarik 7000.
Inilah matematika sedekah.

Dasar perhitungan di atas adalah firman Allah


surat al-Baqarah ayat 261. “Perumpamaan orang-
orang yang menafkahkan hartanya pada jalan Allah
adalah seumpama sebuah biji yang menumbuhkan
tujuh tangkai, pada tiap-tiap tangkai itu berisi seratus
biji. Dan Allah melipat gandakan bagi siapa yang
dikehendaki-Nya dab Allah melipatgandakan bagi
siapa yang dikehendakinya dan Allah Maha Luas lagi
Maha Mengetahui.”

Ayat di atas tegas menyatakan bahwa setiap


kebaikan akan mendapat balasan 700 kali

LAZISMU n 5
kebaikan. Jadi, jika kita sedekah 1 juta rupiah dari
total 10 juta rupiah yang kita miliki, maka 1 juta
yang kita sedekahkan itu akan mendatangkan 700
juta berikutnya, sehingga hasilnya adalah 709 juta
rupiah.

Sedekah yang ikhlas dibalas tunai oleh Allah


tujuh ratus kalikebaikan. Allah memiliki cara sendiri
untuk membalas amal kebaikan (baca: sedekah)
yang dilakukan hamba-Nya. Dahsyat!

6 n LAZISMU
Zakat Itu apa Sih?

Menurut Bahasa
Menurut lisan al-Arab, zakat (al-zakat) ditinjau
dari sudut bahasa adalah suci, tumbuh, berkah, dan
terpuji.

Menurut istilah
Zakat adalah ibadah wajib yang dilaksanakan
dengan memberikan sejumlah kadar tertentu
dari harta milik sendiri kepada orang yang berhak
menerimanya sesuai dengan ketentuan syariat.

Di antara amal saleh yang agung adalah


zakat, maka siapa yang menunaikannya akan
membuat imannya bertambah dan siapa yang
meninggalkannya berarti ia bermaksiat kepada
Allah dan menzalimi saudara-saudaranya

LAZISMU n 7
yang lemah, dan berarti akan berkurang kadar
keimanannya.

Selain menumbuhkan keimanan, zakat juga


akan menumbuhkan rasa saling mencintai sesama
muslim karena adanya interaksi kebaikan, yakni
antara orang-orang kaya dengan orang-orang yang
miskin sehingga padamlah api kecemburuan sosial
di antara mereka.

Orang yang tidak menunaikan zakat sama


dengan memakan harta yang bathil, haram atau

8 n LAZISMU
sama saja dengan korupsi, karena harta zakat
adalah hak orang lain dan bukan lagi menjadi
haknya walaupun harta itu memang ada di
tangannya dan memang hasil dari usahanya
sendiri. Ini penting untuk digaris bawahi, karena
perbuatan ini tentu saja akan mengotori jiwa kita
dan membuat doa tidak akan dikabulkan Allah
karena ia telah memakai atau mengonsumsi harta
yang haram. Itulah sebabnya, zakat sangat penting
bagi penyucian jiwa.

LAZISMU n 9
Hukuman Bagi yang Enggan
Membayar Zakat
1. Dibakar di Neraka Saqar atau jahanam
2. Ditimpa fitnah/musibah atau azab yang
pedih
3. Sempit kehidupannya dan buta di hari
kiamat
4. Disiksa dengan harta yang ia tahan di
dunia
5. Disiksa dengan gigitan ular
6. Disiksa dengan batu panas
7. Disegerakan hukumannya di dunia

10 n LAZISMU
Zakat itu mudah dan ringan, buktinya:

1. Prosentase harta yang dikeluarkan untuk zakat


kecil. Lihatlah berapa persen harta zakat itu?
2,5% untuk emas dan perak. Besarkah jumlah
yang demikian? Paling besar 20% itu pun
karena harta tersebut adalah harta temuan.
Sedangkan untuk hasil pertanian (makanan
pokok) yang diairi hujan besarnya adalah 10%.
Adapun bila dengan fasilitas pengairan hanya
5%.

2. Tidak semua harta benda dan hasil pertanian


terkena zakat. Tidak semua biji-bijian/buah
terkena zakat. Sayuran pun tidak kena zakat.

LAZISMU n 11
3. Harta dan hasil pertanian itu terkena kewajiban
zakat bila jumlahnya mencapai batas tertentu.
Bila kurang dari batas tersebut (nishab) maka
tidak ada kewajiban zakat.

4. Harta benda seperti emas, perak, dan harta


temuan barulah terkena kewajiban zakat
setelah banyaknya yang mencapai batas nishab
itu berusia satu tahun. Apabila sebelum satu
tahun ia telah nafkahkan sehingga jumlahnya
di bawah batas maka gugurlah kewajiban
zakat.

12 n LAZISMU
Tips Menginfakkan Harta;

• Menyembunyikan ZIS lebih utama


• Ikhlas; Mengharap Ridha Allah
• Menginfakkan Harta yang Disukai
• Tidak mengingat-ingat ZIS yang dikeluarkan
Sedekah diam-diam memadamkan murka Allah.
(Riwayat Ahmad)

LAZISMU n 13
Keutamaan Mengeluarkan Zakat

Z
akat memiliki banyak hikmah, baik
yang terkait dengan hubungan manusia
dengan Tuhannya, maupun hubungan
sosial kemasyarakatan diantara manusia, antara
lain:

• Mansucikan diri dari ktoran dosa, memurnikan


jiwa (menumbuhkan akhlak mulia menjadi
murah hati, memiliki rasa kemanusiaan yang
tinggi) dan mengikis sifat bakhil (kikir) dan
serakah, sehingga dapat merasakan ketenangan
batin karena terbebas dari tuntutan Allah dan
tuntutan kewajiban kemasyarakatan.

• Menolong, membina dan membangun kaum


yang lemah dan papa dengan materi, untuk

14 n LAZISMU
memenuhi kebutuhan pokokhidupnya.
Sehingga mereka dapat melaksanakan
kewajiban-kewajibannya terhadap Allah Swt.

• Memberantas penyakit iri hati dan dengki yang


biasanya muncul ketika melihat orang-orang
di sekitarnya berkehidupan cukup, apalagi
mewah. Sedang ia sendiri tak punya apa-apa
dan tidak ada uluran tangan dari mereka (orang
kaya) kepadanya.

• Terwujudnya system masyarakat Islam yang


berdiri di atas prinsip Ummatan Wahidatan
(umat yang satu), Musawah (persamaan
derajat, hak, dan kewajiban), Ukhuwah Islamiah
(persaudaraan Islam), dan Takaful Ijtimai
(tanggungjawab bersama).

• Mewujudkan keseimbangan dalam distribusi


dan kepemilikan harta, serta keseimbangan
tanggungjawab individu dalam masyarakat.

• Mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang


ditandai dengan adanya hubungan seseorang

LAZISMU n 15
dengan yang lainnya rukun, damai, dan
harmonis sehingga tercipta ketenteraman dan
kedamaian lahir dan batin.

16 n LAZISMU
Macam-macam Zakat
• Zakat Nafs (jiwa), juga disebut Zakat Fitri
Diwajibkan setelah bulan ramadhan sebelum
shalat 'id sebanyak satu sha’(± 2,5 kg / 3,5
liter) beras untuk membersihkan puasa dan
mencukupi kebutuhan orang-orang miskin di
hari raya Idul Fitri.

• Zakat Maal (Harta)—baik dari hasil usaha atau


hasil bumi Yaitu zakat yang dikenakan atas harta
(maal) yang dimiliki oleh seorang atau lembaga
dengan syarat-syarat dan ketentuanketentuan
yang telah ditetapkan.

LAZISMU n 17
Syarat-syarat bagi orang
yang wajib zakat
• Mukmin dan Muslim
Zakat merupakan salah satu dari rukun Islam.
Oleh karenanya, diwajibkan kepada orang
mukmin dan muslim.
• Berakal
Orang yang tidak berakal tidak wajib berzakat.
Kewajiban zakat hartanya dibebankan kepada
walinya atau orang yang mengurus hartanya
itu, seperti anak yatim yang mempunyai harta
dan telah memenuhi syarat untuk dikeluarkan
zakatnya.
• Memiliki harta yang mencapai nishab.

18 n LAZISMU
Zakat Maal

M
aal (harta) menurut bahasa ialah
segala sesuatu yang diinginkan sekali
oleh manusia untuk menyimpan dan
memilikinya.

Maal (harta) menurut syara’ (hukum Islam)


adalah segala yang dapat dipunyai dan dapat
digunakan menurut kebiasaannya.

Syarat-syarat kekayaan Yang wajib Dizakati;

1. Milik penuh (Almilkuttam)


Harta yang dimiliki secara penuh artinya
pemilik harta tersebut memungkinkan untuk
menggunakan dan mengambil manfaatnya
secara penuh.

2. Berkembang (an-Namaa’)
Harta tersebut dapat bertambah atau
berkembang bila diusahakan atau mempunyai
potensi untuk berkembang.

LAZISMU n 19
3. Cukup Nishab
Harta yang telah mencapai jumlah tertentu
sesuai dengan ketetapan syara’. Sedang harta
yang tidak sampai nishab terbebas dari zakat,
utama dikeluarkan infak.

4. Sisa Hutang
Orang yang mempunyai hutang sebesar uang
atau harta yang dimilikinya, maka harta orang
tersebut terbebas dari zakat. Sebab zakat
hanya diwajibkan bagi orang yang memiliki
kecukupan harta.

5. Berlalu satu tahun


Artinya adalah bahwa pemilikan harta tersebut
sudah berlalu masanya selama dua belas bulan
Qomariyyah.

20 n LAZISMU
Harta Lain yang wajib dizakati

H
ai orang-orang yang beriman,
nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian
dari hasil usahamu yang baik-baik dan
sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi
untuk kamu

(al-Baqarah [2]: 267)

LAZISMU n 21
Saham dan Obligasi

Pada hakikatnya baik saham maupun obligasi


(juga sertifikat Bank) merupakan suatu bentuk
penyimpanan harta yang potensial berkembang.
Oleh karenanya masuk ke dalam kategori harta yang
wajib dizakati, apabila telah mencapai nishabnya.
Zakatnya sebesar 2.5% dari nilai kumulatif riil bukan
nilai nominal yang tertulis pada saham atau obligasi
tersebut, dan zakat itu dibayarkan setiap tahun.

Pemegang saham adalah pemilik perusahaan


yang mewakilkan kepada manajemen untuk
menjalankan operasional perusahaan. Termasuk
di dalamnya adalah orang yang memiliki saham
pada perusahaan yang sudah go public, yang tidak
bertujuan untuk memiliki perusahaan tersebut,
tetapi semata-mata adalah investasi juga diwajibkan
untuk membayar zakat.

22 n LAZISMU
Nishab zakat saham diqiyaskan dengan zakat
maal/tijarah. Haul zakat saham dihitung per annual
report. Zakat kepemilikan saham awal, pra-Initial
Public Offering (IPO), masih disatukan dengan zakat
maal lain yang dimiliki oleh wajib zakat. Pada saat
periode haul tersebut. Saham yang dimiliki dihitung
atas dasar ”nilai buku” ditambahkan dengan nilai
deviden saham yang dijual (divestasi) dihitung
berdasarkan “intrinsic value” yang dikeluarkan pada
periode transaksi.

LAZISMU n 23
Misalnya Nyonya Rahma memiliki 500.000
lembar saham pada PT. Surya Abadi, dengan harga
nominal saham Rp.7000,00 perlembar. Pada akhir
tahun buku, setiap lembar saham memperoleh
deviden (keuntungan) sebesar Rp.400,00

Maka perhitungan zakatnya:


Nilai saham (book value)
(500.000 x Rp.7000,00) Rp.3.500.000.000,00
Deviden (500.000 x Rp.400,00) Rp. 200.000.000,00
Rp. 3.700.000.000,00
Total:

2,5% x Rp. 3.700.000.000,00 Rp. 92.500,000,00

24 n LAZISMU
Rezeki Tak Terduga dan Undian
(Kuis Berhadiah)

H
arta kekayaan yang diperoleh sebagai
rezeki nomplok, atau memperoleh
hadiah yang di dalamnya tidak
mengandung unsur judi, merupakan salah
satu alasan terjadinya kepemilikan harta yang
diqiyaskan dengan harta temuan (luqatah) atau
rikaz. Berdasarkan ijtihad ulama kontemporer, jika
hadiah tersebut mencapai nishab, yakni setara
dengan 85 kg emas, maka wajib atas hadiah
yang diperolehnya itu zakat yang besarnya 20%.
Sedangkan waktu pembayarannya adalah pada
saat menerima hadiah tersebut setelah dikurangi
biaya atau pajak.

LAZISMU n 25
Misalnya:
Muhtar mendapatkan hadiah rezeki nomplok
uang segepok dari tabungan wadi’ah bank syari’ah
berupa voucher haji seharga USD 5000. Pajak
undian ditanggung pemenang.

Maka penghitungan zakatnya adalah

Nilai hadiah USD 5000


Pajak 20% x USD 5.000,- USD 1000
Total Penerimaan USD 4000
Zakat 20% x US $ 4.000,- USD 800,-

26 n LAZISMU
Zakat Profesi

“Wahai orang-orang yang beriman, infaqkanlah


(zakat) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik.”
(al-Baqarah [2]: 267)

H
asil profesi (pegawai negeri/swasta,
konsultan, dokter, notaris, dll)
merupakan sumber pendapatan
(kasab) yang tidak banyak dikenal di masa
terdahulu. Oleh karenanya bentuk kasab ini tidak
banyak dibahas, khususnya yang berkaitan dengan
“zakat”. Lain halnya dengan bentuk kasab yang
lebih populer saat itu seperti pertanian peternakan
dan perniagaan mendapatkan porsi pembahasan
yang sangat memadai dan detail. Meskipun

LAZISMU n 27
demikian bukan berarti harta yang didapatkan
dari hasil profesi tersebut bebas dari zakat, sebab
zakat pada hakikatnya adalah pungutan harta yang
diambil dari orang-orang kaya untuk dibagikan
kepada orang-orang miskin di antara mereka
(sesuai dengan ketentuan syara’).

Dengan demikian apabila seseorang dengan


hasil profesinya ia menjadi kaya, maka wajib
atas kekayaannya itu zakat, akan tetapi jika
hasilnya tidak mencukupi kebutuhan hidup (dan
keluarganya), maka ia menjadi mustahiq (penerima
zakat). Sedang jika hasilnya hanya sekadar untuk
menutupi kebutuhan hidupnya, atau lebih sedikit
maka baginya tidak wajib zakat. Kebutuhan hidup
yang dimaksud adalah kebutuhan pokok, yakni,
papan, sandang, pangan dan biaya yang diperlukan
untuk menjalankan profesinya.

Zakat profesi memang tidak dikenal dalam


khasanah keilmuan Islam, sedangkan
hasil profesi yang berupa harta dapat
dikategorikan ke dalam zakat harta

28 n LAZISMU
(simpanan/kekayaan). Dengan demikian
hasil profesi seseorang apabila telah
memenuhi ketentuan wajib zakat
maka wajib baginya untuk menunaikan
zakat. Contoh, Ahmad adalah seorang
karyawan swasta yang berdomisili di kota
Tangerang Selatan, memiliki seorang istri
dan 2 orang anak. Penghasilan bersih
perbulan Rp. 1.500.000,-. Bila kebutuhan
pokok keluarga tersebut kurang lebih
Rp.625.000 per-bulan maka kelebihan
dari penghasilannya = (1.500.000 -
625.000) = Rp. 975.000 perbulan. Apabila
saldo rata-rata perbulan 975.000 maka
jumlah kekayaan yang dapat dikumpulkan
dalam kurun waktu satu tahun adalah
Rp. 11.700.00 (lebih dari nishab). Dengan
demikian Ahmad berkewajiban membayar
zakat sebesar 2.5% dari saldo.

LAZISMU n 29
Hasil Penjualan Rumah (Properti)
atau Penggusuran

H
Harta yang diperoleh dari hasil
penjualan rumah (properti) atau
penggusuran, dapat dikategorikan
dalam dua macam:

1. Penjualan rumah yang disebabkan karena


kebutuhan, termasuk penggusuran secara
terpaksa, maka hasil penjualan (penggusurannya)
lebih dulu dipergunakan untuk memenuhi apa
yang dibutuhkannya. Apabila hasil penjualan
(penggusuran) dikurangi harta yang dibutuhkan
jumlahnya masih melampaui nishab maka ia
berkewajiban zakat sebesar 2.5% dari kelebihan
harta tersebut.

Contoh:
Pak Asman terpaksa menjual rumah dan
pekarangannya yang terletak di sebuah jalan
30 n LAZISMU
protokol, di Jakarta, sebab ia tak mampu membayar
pajaknya. Dari hasil penjualan Rp.150.000.000,- ia
bermaksud untuk membangun rumah di pinggiran
kota dan diperkirakan akan menghabiskan anggaran
Rp.90.000.000,- selebihnya akan ditabung untuk
bekal hari tua. Zakat = 2.5% x (Rp.150.000.000,- -
Rp.90.000.000,-) = Rp.1.500.000,-

2. Penjualan rumah (properti) yang tidak


didasarkan pada kebutuhan maka ia wajib membayar
zakat sebesar 2.5% dari hasil penjualannya.

LAZISMU n 31
Zakat Perusahaan

Z
akat perusahaan hampir sama dengan
zakat perdagangan dan investasi. Bedanya
zakat perusahaan bersifat kolektif. Dengan
kriteria sebagai berikut:

Jika perusahaan bergerak dalam bidang


usaha perdagangan maka perusahaan tersebut
mengeluarkan harta sesuai dengan aturan zakat
perdagangan. Kadar zakat yang dikeluarkan
sebesar 2,5 %.

Jika perusahaan tersebut bergerak dalam


bidang produksi maka zakat yang dikeluarkan
sesuai dengan aturan zakat investasi atau pertanian.
Dengan demikian zakat perusahaan dikeluarkan
pada saat menghasilkan sedangkan modal tidak
dikenai zakat. Kadar zakat yang dikeluarkan sebesar
5 % atau 10 %. 5 % untuk penghasilan kotor dan 10
% untuk pengahasilan bersih.

32 n LAZISMU
Catatan:

Bila dalam perusahaan tersebut ada penyertaan


modal dari pegawai non muslim maka penghitungan
zakatnya setelah dikurangi kepemilikan modal atau
keuntungan dari pegawai non muslim.Terus untuk
yang Donation services di halaman 34, 35, 36, 37,
dan 39, diperkecil aja. Satu lagi kang, saya juga
kirimin table hitung zakat, kalao bias ditaro paling
tengah aja, biar cukup.

LAZISMU n 33
TABEL HITUNG ZAKAT LAZIS MUHAMMADIYAH
NO JENIS ZAKAT NISHAB HAUL KADAR ZAKAT
A FITRAH - - 2,5 kg beras

Wajib dibayarkan pada bulan Ramadhan
sebelum shalat ‘Ied

B MAAL

1 Ternak
- Sapi, Kerbau dan Kuda 30-39 ekor 1 ekor sapi jantan/betina tabi’ (a)*
40-59 ekor 1 ekor sapi betina musinnah (b)*
60-69 ekor 2 ekor sapi tabi’
70-79 ekor 1 ekor sapi musinnah dan 1 ekor tabi2 ekor sapi
80-89 ekor musinnah

a. Sapi berumur 1 tahun, masuk tahun ke 2


b. Sapi berumur 2 tahun, masuk tahun ke 3

- Kambing / domba 40-120 ekor 1 ekor kambing (2th) atau domba (1th)
121-200 ekor 2 ekor kambing/domba
201-300 ekor 3 ekor kambing/domba
- Unggas Senilai 85 gram
(ayam,bebek,burung,dll) 1 tahun 2.5%
emas
dan Perikanan
- Unta 5-9 ekor 1 ekor kambing/domba (a)*
10-14 ekor 2 ekor kambing/domba
15-19 ekor 3 ekor kambing/domba*
20-24 ekor 4 ekor kambing/domba
25-35 ekor 1 ekor unta bintu Makhad (b)*
36-45 ekor 1 ekor unta bintu Labun (c)*
45-60 ekor 1 ekor unta Hiqah (d)*
61-75 ekor 1 ekor unta Jadz’ah (e)*
76-90 ekor 2 ekor unta bintu Labun (c)*
91-120 ekor 2 ekor unta Hiqah (d)*

b. Unta betina umur 1 tahun, masuk tahun ke 2


c. Unta betina umur 2 tahun, masuk tahun ke 3
d. Unta betina umur 3 tahun, masuk tahun ke 4
e. Unta betina umur 4 tahun, masuk tahun ke 5

2 Emas 85 gram 1 tahun 2.5%

3 Perak 672 gram 1 tahun 2.5%

4 Perniagaan Senilai 85 gram 1 tahun 2.5%


emas

5 Pertanian 653 Kg Masa Panen 10 % Jika tadah hujan


5 % jika dengan irigasi

6 Rikaz/ Temuan/ Hadiah Saat menda 20%


patkan

7 Profesi / Pendapatan Senilai 85 gram 1 tahun 2.5%


emas

8 Simpanan / Investasi Senilai 85 gram 1 tahun 2.5%


emas

Anda mungkin juga menyukai