Nasional BAZNAS
Tujuan
Meningkatnya kemiskinan di
Indonesia menunjukkan
pentingnya penyusunan
strategi program
pendistribusian dan
pendayagunaan zakat.
Faith
Strategi tersebut dapat Productivity
didasarkan pada pilar Revolution
Zakatnomics, yaitu:
Fair Economic
Zakat Implementation
Access
Ketersediaan Akses
Ekonomi
Pemilihan antara strategi Permodalan
pendayagunaan dan pendistribusian Produksi
ditentukan pada kebutuhan mustahik Pasar
Pendayagunaan 03
Pendistribusiaan Advokasi
Sosial 01 02
Akses Dasar Kebijakan
Akses Berkembang Networking
Akses Darurat Capacity Building
Modal Pasar
Model atau skema Sistem pemasaran yang
Permodalan yang mudah, adil, dan terbuka
mudah diakses oleh bagi pengusaha-pengusaha
masyarakat miskin mustahik
Setelah pemberdayaan sosial, Langkah berikutnya adalah pemberdayaan ekonomi dengan membangun kehidupan ekonomi
masyarakat miskin dalam berbagai sektor produktif. Dalam sektor produktif umumnya dibutuhkan penguatan modal,
penguatan produksi usaha-usaha mereka, dan penguasaan jaringan pasar yang baik
Pemberdayaan sosial menjadi stage awal dalam menyelesaikan permasalahan kemiskinan dengan memenuhi
akses kebutuhan darurat, kebutuhan dasar, dan kebutuhan lanjutan bagi masyarakat miskin agar kelompok ini
siap dengan program-program pemberdayaan lanjutan.
Pada tahapan terakhir, pemberdayaan advokasi/dakwah menjadi upaya yang sangat penting untuk melengkapi dua
pemberdayaan sebelumnya berupa pembangunan kapasitas SDM, pemberian akses terhadap jaringan/jamaah, serta
melakukan advokasi dan pendampingan bagi mereka agar mendapatkan kebijakan yang adil dan pro-poor
Program Pendistribusian
Moving out Mustahik
dan Pendayagunaan
01 03 05
Intervensi
MOP MOM
Mustahik Program Muzaki
02 04
Mustahik sebelum
mendapatkan intervensi Moving Out of Poverty Kaya Spiritual dan Material
BAZNAS
Rumah Sehat
BAZNAS
Z Chicken
Penguatan BAZNAS
Tanggap Santripreneur
Bencana
*Nama Bank Zakat Mikro sedang proses di OJK, sementara diberikan nama BAZNAS Microfinance
01
Pemetaan Program
Rumah Layak Huni
Mustahik Berdasarkan
Data PUPR
Pedoman
02
Pembangunan Rumah
Layak Huni Dan
Integrasi Program
Ekonomi
Pembentukan Tim
03
Adhoc Antar
Direktorat Untuk
Program Rumah
Layak Huni
Edukasi Dan
04
Standarisasi Program
Rumah Layak Huni
Kepada BAZNAS
Daerah, UPZ Dan LAZ
Implementasi, Monitoring
05
Dan Evaluasi Serta Kaji
Dampak Program Rumah
Layak Huni Mustahik
Kemandirian RSB
❖ Penguatan Kapasitas pengelolaan Pemanfaatan Transformasi Digital
sumber dana daerah (local) ❖ Digitalisasi rekam medis
❖ Penguatan pendampingan
❖ Sistem rujukan online
langsung oleh BAZNAS Daerah
❖ Efisiensi proses pengadaan obat,
vaksin dan obat murah
PELATIHAN
KERJASAMA
JARINGAN DAN
KOMUNIKASI SHARING KNOWLEDGE
MEDIA INFORMASI
Keuangan
1. Memiliki potensi sumber keuangan yang mandiri, namun tetap menjaga karakter
BZM sebagai microfinance not for profit.
Sustainibilty 2. NPQ (Non Performing Qardh) dibawah 10%
3. Tingkat keberhasilan program (Tumbuh, Berkembang, Berkah) minimal 30%
4. Adanya dukungan mitra, dalam bentuk antara lain:
a. Komitmen dan partisipasi mitra (mustahik pembiayaan) minimal 80% dari
jumlah mitra yang ada sebagai Anggota aktif LKMS-BZM.
b. Menjadikan BZM sebagai mitra strategis dalam pengembangan usaha;
c. Dukungan Inovasi yang mendukung pengembangan BZM; dan lain-lain
5. Dukungan masyarakat dan para pihak terkait
Kebijakan
Keuangan
SDM
SDM Pengelola
SDM Pengelola BZM memiliki integritas, profesionalitas, dan inovatif-kreatif yang
diperlukan dalam mengelola BZM
Kebijakan
Bank Zakat Mikro
1. Adanya kebijakan-kebijakan terkait BZM yang mendukung dari para stakeholders
2. Termasuk dalam kebijakan adalah pedoman serta prosedur yang mendukung bagi
*Nama Bank Zakat Mikro sedang proses di OJK, pengembangan BZM
sementara diberikan nama BAZNAS Microfinance
@baznasindonesia badanamilzakatnasional www.baznas.go.id
Ketentuan Dana Bergulir
1 Dana bergulir (Revolving Fund) adalah dana yang dikembalikan oleh mitra (mustahik)
BZM / BAZNAS microfinance Desa kepada BAZNAS.
3 Dana bergulir dapat disalurkan kembali kepada mustahik pelaku usaha mikro
(mustahik) sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh BAZNAS
4 Dalam jangka waktu yang telah ditetapkan, BAZNAS akan melakukan redistribusi dana
bergulir tersebut setelah terbentuknya Bank Zakat Mikro (BZM) / BAZNAS microfinance
Desa sebagai Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) dibawah pengawasan Otoritas
Jasa Keuangan (OJK)
Goals Pendayagunaan
Ekonomi BAZNAS
Berbasis Pesantren
menyasar pada 3 Pilar
1 2 3 Melalui
Program
Santri
Utama, yaitu: preneur
Pilar
Kelembagaan
Pilar Sosial Pilar SDM
Konsultan/Akadmi
si Swasta
Media
Investor
Institusi
Pemerintahan Komunitas
Santripreneu
@baznasindonesia badanamilzakatnasional www.baznas.go.id
r
Model Pelaksanaan Program
Non Kompetisi
Skema pelaksanaan Program
Santripreneur yang dilaksanakan melalui
Non Kompetisi
kerja sama mitra.
Kompetisi
Motivasi Mengembangkan Jiwa Entrepreneurship • Peserta dapat mengaplikasikan semangat kewirausahaan dalam diri dan
menularkannya ke lingkungan sekitar
Digital Marketing • Peserta dapat memahami konsep digital marketing dan komunikasi online
• Peserta dapat mengoptimalkan komunikasi pemasaran secara digital
Bisnis Model Canvas • Peserta memahami pola dasar Bisnis Model Canvas
• Peserta dapat membuat Bisnis Model Canvas untuk usahanya
Camp Program
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
FOCUSING
SCALE UP
● Brand yang kuat
● Peningkatan jumlah mustahik
● Produk yang khas
● Penguatan nilai bantuan
● Perluasan jaringan
01 REPLIKASI PROGRAM
02 DUKUNGAN DATA
03 COST SHARING
04 DUKUNGAN SDM
05 PUBLIKASI NASIONAL
05 02
• Edukasi & Sosialisasi Pengumpulan Zakat
• Integrasi data pengumpulan
• Integrasi data penyaluran & mustahik
• Penguatan kapasitas Manajerial & SDM/Amil
•
Zakat
04 03
Kerjasama Penyaluran ZIS-DSKL
• Edukasi & Sosialisasi Pengumpulan Zakat
Ormas • Kerjasama penyaluran ZIS-DSKL
Keagamaan