Anda di halaman 1dari 64

PEDOMAN PENGUMPULAN DANA

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1. TUJUAN DAN RUANG LINGKUP .......................................................................... I-1-1
1.2. KAIDAH UMUM ..................................................................................................... I-2-1
1.3. PENGERTIAN ....................................................................................................... I-3-1

BAB II KEBIJAKAN
2.1. KEBIJAKAN UMUM PENGUMPULAN DANA DAN PENGELOLAAN MUZAKI ....... II-1-1
2.2. KEBIJAKAN PELAYANAN MUZAKI DAN PROMOSI ............................................. II-2-1
2.3. KEBIJAKAN PENGELOLAAN MELALUI KANAL PENGUMPULAN DANA .............. II-3-1
2.4. KEBIJAKAN PROMOSI PENGUMPULAN ZIS-DSKL ............................................. II-4-1
2.5. KEBIJAKAN PENGUATAN PENGUMPULAN ZAKAT NASIONAL .......................... II-5-1
2.6. KEBIJAKAN PENGADMINISTRASIAN ZIS-DSKL OLEH
LEMBAGA DILUAR NERACA ................................................................................ II-6-1

BAB III PROSEDUR


3.1. PROSEDUR PENGELOLAAN MUZAKI ................................................................ III-1-1
3.2. PROSEDUR PELAYANAN PENGUMPULAN ZAKAT NASIONAL ......................... III-2-1
3.3. PROSEDUR PENGELOLAAN KANAL PENGUMPULAN....................................... III-3-1
3.4. PROSEDUR PROMOSI PENGUMPULAN ZIS-DSKL ............................................ III-4-1
3.5. PROSEDUR PENGUATAN PENGUMPULAN ZAKAT NASIONAL ......................... III-5-1
PENDAHULUAN
010.1.1

1.1. TUJUAN DAN RUANG LINGKUP


1.1.1. Pedoman Pengumpulan Dana ini dibuat antara lain sebagai pedoman kerja yang menjadi rujukan
bagi seluruh Pelaksana dan Pejabat terkait dalam melaksanakan kegiatan pengumpulan dana di
BAZNAS, BAZNAS Provinsi, dan BAZNAS Kabupaten/Kota.
1.1.2. Pedoman Pengumpulan Dana menjelaskan tentang kebijakan, prosedur, pengawasan, tanggung
jawab bagian, dan lampiran yang meliputi seluruh aktivitas terkait pengumpulan dana ZIS-DSKL.

I-1-1
PENDAHULUAN
010.1.2

1.2. KAIDAH UMUM


1.2.1. Setiap Amil BAZNAS, BAZNAS Provinsi, dan BAZNAS Kabupaten/Kota wajib mematuhi kode etik
Amil Zakat.
1.2.2. Setiap Amil BAZNAS, BAZNAS Provinsi, dan BAZNAS Kabupaten/Kota wajib mengetahui
kebijakan dan prosedur di unit kerjanya masing-masing.
1.2.3. Setiap pejabat BAZNAS, BAZNAS Provinsi, dan BAZNAS Kabupaten/Kota wajib memastikan
bahwa kegiatan pengawasan bagian di bawahnya telah dijalankan dalam setiap aktivitas yang
dilakukan.
1.2.4. Setiap Amil BAZNAS, BAZNAS Provinsi, dan BAZNAS Kabupaten/Kota dapat memberikan
Informasi (whistle blower) kepada unit yang melaksanakan fungsi whistle blower/auditor/atasan
atas kejadian dan transaksi yang tidak sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku.
1.2.5. Setiap Amil BAZNAS, BAZNAS Provinsi, dan BAZNAS Kabupaten/Kota diharapkan untuk
berperan aktif dalam upaya penyempurnaan kebijakan, prosedur, dan pengawasan di unit
kerjanya masing-masing.
1.2.6. Hal-hal lain terkait kegiatan Pengumpulan Dana yang belum diatur dalam kebijakan dan prosedur
ini wajib diajukan secara tertulis kepada Divisi Sistem dan Prosedur melalui Direktur dengan
diketahui oleh Deputi dan Pimpinan terkait.

I-2-1
PENDAHULUAN
010.1.3

1.3. PENGERTIAN
1.3.1. Badan Amil Zakat Nasional yang selanjutnya disebut BAZNAS adalah lembaga yang melakukan
pengelolaan Zakat secara nasional.
1.3.2. Badan Amil Zakat Nasional Provinsi/Kabupaten/Kota selanjutnya disebut BAZNAS Daerah
adalah pengelola zakat resmi yang dibentuk pemerintah provinsi/kabupaten/kota.
1.3.3. LAZ adalah Lembaga Amil Zakat, pengelola zakat resmi yang dibentuk oleh masyarakat yang telah
mendapatkan rekomendasi izin dari BAZNAS dan izin dari Kementerian Agama RI. LAZ terdiri dari
LAZ Nasional, LAZ Provinsi, dan LAZ Kabupaten/Kota.
1.3.4. UPZ BAZNAS adalah Unit Pengumpul Zakat, unit yang dibentuk oleh BAZNAS untuk melaksanakan
kegiatan pengumpulan zakat di dalam negeri dan di luar negeri, dan melakukan perbantuan
penyaluran sesuai dengan peraturan BAZNAS tentang UPZ.
1.3.5. OPZ adalah Organisasi Pengelola Zakat, yaitu BAZNAS dan LAZ.
1.3.6. Selain OPZ Resmi adalah pengelola zakat selain BAZNAS dan LAZ, yaitu
masjid/lembaga/yayasan/pondok pesantren/panti asuhan yang mengelola ZIS-DSKL sebagaimana
diatur dalam UU No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.
1.3.7. Pengumpulan ZIS-DSKL adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh BAZNAS, BAZNAS Provinsi,
dan BAZNAS Kabupaten/Kota untuk mendapatkan ZIS-DSKL dari masyarakat baik dalam maupun
luar negeri melalui berbagai cara yang diperkenankan oleh syariah.
1.3.8. Pengadministrasian ZIS-DSKL diluar neraca adalah upaya pencatatan terhadap ZIS-DSKL yang
nyata adanya di luar OPZ resmi yang dicatat dan dilaporkan kepada BAZNAS.
1.3.9. Muzaki adalah seorang muslim atau badan usaha yang berkewajiban menunaikan zakat. Jenis dana
yang diterima dari Muzaki adalah zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya
termasuk dana CSR (Corporate Social Responsibility) ke BAZNAS, BAZNAS Provinsi, dan BAZNAS
Kabupaten/Kota.
1.3.10. Dana adalah zakat, infak, sedekah, dan dana-dana sosial keagamaan lainnya termasuk dana CSR
(Corporate Social Responsibility), Infak/Hibah Operasional, BL (Bina Lingkungan) BUMN, dan
sponsorship baik dari dalam dan luar negeri.
1.3.11. Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha untuk diberikan
kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam.
1.3.12. Infak adalah harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk
kemaslahatan umum.
1.3.13. Sedekah adalah harta atau non harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha untuk
kemaslahatan umum.
1.3.14. Dana Sosial Keagamaan Lainnya yang selanjutnya disebut DSKL adalah dana sosial keagamaan
dalam Islam antara lain nazar, amanah, harta pusaka yang tidak memiliki ahli waris, kurban, kafarat,
fidyah, iwadh, hibah, dana yang tidak boleh diakui sebagai pendapatan (TBDSP), CSR, harta sitaan
serta biaya administrasi peradilan di pengadilan agama, dan DSKL lainnya.
1.3.15. Amil Zakat adalah seseorang atau sekelompok orang yang diangkat dan/atau diberi kewenangan
oleh pemerintah, pemerintah daerah, badan, lembaga yang diberikan izin oleh pemerintah dan/atau
pemerintah daerah, dan/atau seseorang yang mendapat mandat dari pimpinan Pengelola Zakat
untuk mengelola zakat.

I-3-1
PENDAHULUAN
010.1.3

1.3.16. Kode Etik Amil Zakat yang selanjutnya disebut Kode Etik adalah satu kesatuan landasan, norma,
moral, dan etik mengenai kepatutan dan kepantasan yang sesuai dengan No.1 tahun 2018 tentang
Kode Etik Amil Zakat yang menjadi pedoman perilaku dan wajib dipatuhi serta dilaksanakan oleh
seluruh Amil Zakat.
1.3.17. Konter Layanan Tetap adalah tempat layanan pembayaran ZIS-DSKL yang tetap dan dikelola
sendiri oleh BAZNAS.
1.3.18. Konter Layanan Tidak Tetap adalah tempat layanan pembayaran ZIS-DSKL di lokasi yang tidak
permanen dan bisa bersifat sementara waktu di lokasi yang disewa atau disediakan oleh institusi
yang sudah melakukan kerjasama dengan BAZNAS.
1.3.19. Program ZIS adalah program yang dibuat dalam rangka pendistribusian dan pendayagunaan ZIS.
1.3.20. Prospek adalah calon Muzaki perorangan maupun lembaga yang berpotensi membayar zakat,
infak, dan/atau sedekah ke BAZNAS, BAZNAS Provinsi, dan BAZNAS Kabupaten/Kota.
1.3.21. Bukti Setor Zakat selanjutnya disebut BSZ adalah tanda terima setoran zakat yang dikeluarkan
oleh BAZNAS kepada Muzaki dan dapat digunakan sebagai pengurang penghasilan kena pajak.
1.3.22. Bukti Setor Infak/Sedekah selanjutnya disebut BSIS adalah tanda terima setoran Infak/Sedekah
perorangan maupun badan termasuk Kurban dan CSR yang dikeluarkan oleh BAZNAS, BAZNAS
Provinsi, dan BAZNAS Kabupaten/Kota kepada Muzaki.
1.3.23. Nomor Pokok Wajib Zakat selanjutnya disebut NPWZ adalah nomor identitas Muzaki yang
dikeluarkan oleh BAZNAS, BAZNAS Provinsi, dan BAZNAS Kabupaten/Kota dan dapat digunakan
sebagai pengurang penghasilan kena pajak.
1.3.24. Sistem Elektronik adalah serangkaian perangkat dan prosedur elektronik yang berfungsi
mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah, menganalisa, menyimpan, menampilkan,
mengumumkan, mengirimkan, dan/atau menyebarkan informasi elektronik.
1.3.25. Dokumen Elektronik adalah setiap informasi elektronik yang dibuat, diteruskan, dikirimkan,
diterima, atau disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang
dapat dilihat, ditampilkan, dan/atau didengar melalui komputer atau sistem elektronik termasuk tetapi
tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta rancangan, foto atau sejenisnya, huruf, tanda,
angka, kode akses, simbol atau perforasi yang memiliki makna atau arti atau dapat dipahami oleh
orang yang mampu memahaminya sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang Nomor 11 Tahun
2008 tentang Informasi danTransaksi Elektronik.
1.3.26. Tanda Tangan Elektronik adalah tandatangan yang terdiri atas informasi elektronik yang
dilekatkan, terasosiasi atau terkait dengan informasi elektronik lainnya yang digunakan sebagai alat
verifikasi dan autentikasi sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008
tentang Informasi danTransaksi Elektronik.
1.3.27. Alat Peraga Pengumpulan ZIS-DSKL adalah sarana informasi berisi ajakan berzakat, infak,
sedekah, informasi tentang produk ZIS/Non ZIS dan program penyaluran ZIS BAZNAS, BAZNAS
Provinsi, dan BAZNAS Kabupaten/Kota berupa antara lain: brosur, leaflet, stiker, buku, majalah,
spanduk, umbul-umbul, poster digital, video, infografis, dan pesan suara dll.
1.3.28. Landing Page adalah suatu halaman website yang dikunjungi oleh pengunjung yang memberikan
tautan khusus kepada website BAZNAS, BAZNAS Provinsi, dan BAZNAS Kabupaten/Kota. Legal
Opinion adalah sekumpulan dokumen tertulis yang dijadikan padanan aplikasi bagi para pengacara
atau pengertian pendapat hukum yang berkaitan dengan berbagai masalah hukum dari para pihak
terkait sesuai dengan fakta-faktanya.

I-3-2
PENDAHULUAN
010.1.3

1.3.29. Payroll System adalah mekanisme pemotongan ZIS dilakukan secara otomatis difasilitasi oleh
transaksi perbankan atau sistem penggajian di perusahaan atau tempat pemberi kerja.
1.3.30. Perjanjian Kerja Sama yang selanjutnya dapat disebut PKS adalah kesepakatan tertulis antara
BAZNAS, BAZNAS Provinsi, dan BAZNAS Kabupaten/Kota dengan Mitra, yang mengakibatkan
adanya hak dan kewajiban antara para pihak yang mengadakan perjanjian yang pelaksanaannya
dijamin oleh hukum.
1.3.31. Kerja Sama adalah suatu program yang dilaksanakan oleh BAZNAS, BAZNAS Provinsi, dan
BAZNAS Kabupaten/Kota dengan Mitra untuk mencapai tujuan bersama yang merupakan
implementasi dari perjanjian kerja sama atau melalui kesepakatan kedua belah pihak secara tertulis.
1.3.32. Mitra adalah kementerian, lembaga, perusahaan nasional dan asing, yayasan, koperasi, organisasi
nasional dan internasional, atau pihak lain yang bekerja sama dengan BAZNAS, BAZNAS Provinsi,
dan BAZNAS Kabupaten/Kota untuk tujuan pengumpulan ZIS-DSKL.
1.3.33. Dokumen Kerja Sama adalah dokumen tertulis yang dibuat oleh BAZNAS, BAZNAS Provinsi, dan
BAZNAS Kabupaten/Kota dengan Mitra sebagai landasan hukum kerja sama, dapat berupa
Kesepakatan Awal/Letter of Intent (LoI), Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding
(MoU), Perjanjian Kerja sama (PKS), dan/atau Surat Perintah Kerja (SPK).
1.3.34. Dokumen TBO (to be obtained) adalah dokumen yang masih belum lengkap segala
persyaratannya, sehingga tuntas dijalankan instruksi/pelaksanaannya akibat satu dan lain hal,
sehingga masih perlu dipantau hingga penyelesaiannya.
1.3.35. Kesepakatan Awal/Letter of Intent (LoI) adalah risalah kesepakatan awal untuk mempersiapkan
dokumen Nota Kesepahaman/MoU.
1.3.36. Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) adalah naskah kesepakatan
untuk melaksanakan kerja sama yang ditandatangani oleh para pelaku kerja sama.
1.3.37. Platform Digital Pelayanan ZIS-DSKL adalah penyelenggaraan layanan ZIS-DSKL berbasis
teknologi informasi untuk mengajak, memudahkan dan melayani pengguna secara langsung melalui
sistem elektronik dengan menggunakan jaringan internet dalam melaksanakan penunaian ZIS-
DSKL.
1.3.38. Platform Pelayanan Eksternal Pelayanan ZIS-DSKL adalah penyelenggaraan layanan berbasis
teknologi informasi yang dikembangkan oleh perusahaan atau lembaga yang telah bekerjasama
dengan BAZNAS, BAZNAS Provinsi, dan BAZNAS Kabupaten/Kota, sehingga pengguna dari
perusahaan atau lembaga tersebut dapat bertransaksi dengan BAZNAS, BAZNAS Provinsi, dan
BAZNAS Kabupaten/Kota melalui sistem elektronik dengan menggunakan jaringan internet yang
dikerjasamakan dengan mitra/pihak luar.
1.3.39. Platform Pelayanan Internal Pelayanan ZIS-DSKL adalah penyelenggaraan layanan berbasis
teknologi informasi yang dikembangkan sendiri oleh BAZNAS, BAZNAS Provinsi, dan BAZNAS
Kabupaten/Kota, sehingga pengguna dapat langsung bertransaksi dan berinteraksi dengan
BAZNAS, BAZNAS Provinsi, dan BAZNAS Kabupaten/Kota melalui sistem elektronik dengan
menggunakan jaringan internet yang dikembangkan internal BAZNAS, BAZNAS Provinsi, dan
BAZNAS Kabupaten/Kota.
1.3.40. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah komitmen perseroan untuk berperan serta dalam
pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas masyarakat dan lingkungan yang
bermanfaat, baik bagi perseroan, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya
(Undang-Undang nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseoran Terbatas (UUPT) pasal 1 ayat 3) yang

I-3-3
PENDAHULUAN
010.1.3

dapat diterima oleh BAZNAS, BAZNAS Provinsi, dan BAZNAS Kabupaten/Kota sebagai infak
perusahaan.
1.3.41. Service Level Agreement (SLA) adalah kesepakatan secara formal antara Penyedia Layanan
dengan pelanggan mengenai komitmen pelayanan yang diterima dan diberikan dalam kondisi yang
terukur.
1.3.42. Neraca adalah laporan posisi keuangan, merupakan bagian dari laporan keuangan suatu entitas
yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan dari suatu entitas
pada akhir periode tersebut.
1.3.43. Pengumpulan ZIS-DSKL dalam bentuk Natura dan Jasa adalah penerimaan harta berupa barang
dan jasa yang dapat diukur nilainya dengan uang.

I-3-4
KEBIJAKAN
010.2.1

2.1. KEBIJAKAN UMUM PENGUMPULAN DANA DAN PENGELOLAAN MUZAKI


2.1.1. Kebijakan Umum
2.1.1.1. Data Muzaki BAZNAS menjadi milik BAZNAS, BAZNAS Provinsi, dan BAZNAS
Kabupaten/Kota yang kerahasiannya diatur kebijakan BAZNAS, BAZNAS Provinsi, dan
BAZNAS Kabupaten/Kota dan pemberian informasi kepada pihak luar untuk kepentingan
tertentu harus dengan izin tertulis Ketua BAZNAS sesuai dengan tingkatannya.
2.1.1.2. Pengumpulan dana zakat dilakukan melalui strategi komunikasi pengumpulan dana terpadu,
yaitu masyarakat diajak, dimudahkan dan dilayani zakatnya melalui kampanye kesadaran
berzakat, penyediaan saluran berzakat, dan layanan zakat.
2.1.1.2.1. Menjaga relasi dan pengumpulan ulang dana ZIS dan DSKL.
2.1.1.2.2. Melakukan cross-selling program penyaluran BAZNAS, BAZNAS Provinsi, dan
BAZNAS Kabupaten/Kota.
2.1.1.2.3. Memberikan Laporan Penyaluran Dana BAZNAS, BAZNAS Provinsi, dan
BAZNAS Kabupaten/Kota secara berkala.
2.1.1.2.4. Menyerahkan Laporan Setoran Zakat sesuai nomor NPWZ Muzaki.

2.1.2. Pengumpulan Dana Digital


2.1.2.1. Divisi Pengumpulan Digital melakukan pengumpulan dana perorangan melalui media digital.
2.1.2.2. Divisi Pengumpulan Digital berkoordinasi dengan Divisi Promosi dalam melakukan
kampanye pengumpulan dana.
2.1.2.3. Konten atau materi penempatan dan alat komunikasi dan produksi menjadi tanggung jawab
bersama Divisi Pengumpulan Digital dan Divisi Promosi.
2.1.2.4. Divisi Pengumpulan Digital berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Direktorat Kajian dan
Pengembangan ZIS-DSKL; Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional; Divisi Promosi;
seluruh Direktorat di Kedeputian III; Biro Hukum dan Kelembagaan; Biro Koordinasi, Kerja
Sama, dan Harmonisasi; Bagian Keuangan; dan Bagian Akuntansi dan Laporan Keuangan
dalam setiap aktivitas pengembangan sistem pelayanan untuk mengembangkan berbagai
peningkatan pengumpulan dana digital.
2.1.2.5. Divisi Pengumpulan Digital bertanggung jawab dan berwenang untuk melakukan inisiasi
kerjasama dengan Mitra Pengumpulan Digital (perusahaan atau lembaga) terkait aktivitas
pengumpulan dana Muzaki perorangan/korporasi melalui media digital dan mengelola
kampanye di media digital baik secara organik maupun berbayar.
2.1.2.6. Pengelolaan dana digital dilakukan dengan menyusun dan membuat rencana serta strategi
pengumpulan dana melalui platform digital seperti banking channel, penyelenggara aplikasi
financial technology, penyelenggara aplikasi crowdfunding, penyelenggaran aplikasi e-
commerce, penyelenggara payment gateway dan penyelenggara aplikasi social media serta
penyelenggaraan acara khusus terkait kebutuhan pengenalan produk/kerjasama.
2.1.2.7. Divisi Pengumpulan Digital melakukan kampanye digital melalui pembuatan timeline dan
topik kampanye, membuat konten publikasi (broadcast dan gambar), menyebarluaskan
informasi ini melalui berbagai media BAZNAS, BAZNAS Provinsi, dan BAZNAS
Kabupaten/Kota, meningkatkan Search Engine Optimizing (SEO) website, meningkatkan
strategi paid marketing, mengajak mitra kerjasama untuk mempromosikan kampanye

II-1-1
KEBIJAKAN
010.2.1

bersama, meningkatkan layanan pembayaran ZIS-DSKL yang mudah dan evaluasi proses
kampanye digital dalam jumlah kampanye yang optimum.
2.1.2.8. Mitra pengumpulan Digital, wajib dikelola oleh Relation Officer (RO) yang ditunjuk melalui
Internal Memo yang ditandatangani oleh Direktur.
2.1.2.9. Tanggung jawab RO atas pengelolaan Mitra pengumpulan digital adalah sebagai berikut:
2.1.2.9.1. Menjaga relasi dengan Mitra Pengumpulan Digital.
2.1.2.9.2. Berkoordinasi untuk pengiriman Laporan dan pengiriman total dana kumpulan
selama minimal 1 (satu) bulan sekali.
2.1.2.9.3. Melakukan reviu periodik atas aktivitas pengumpulan dana dari Mitra
Pengumpulan Digital minimal 1 (satu) bulan sekali kepada Kepala Divisi.
2.1.2.9.4. Membuat catatan program pengumpulan dana digital dan memberikan arahan
spesifik atas aktivitas perbaikan dalam rangka peningkatan layanan kepada Mitra
Pengumpulan Digital dan dilaporkan kepada kepala divisi untuk evaluasi.

2.1.3. Pengumpulan Dana Korporasi – CSR


2.1.3.1. Divisi Pengumpulan CSR melakukan aktivitas pengumpulan dana CSR dan kerjasama
dengan donatur CSR.
2.1.3.2. Divisi Pengumpulan CSR berkoordinasi dengan Divisi Promosi dalam melakukan kampanye
pengumpulan dan penyaluran dana CSR atas sepengetahuan direktorat masing-masing.
2.1.3.3. Pengelolaan dan pelayanan Donatur CSR, wajib dikelola oleh RO yang ditunjuk melalui
Internal Memo yang ditandatangi oleh Direktur.
2.1.3.4. Tanggung jawab RO Program CSR adalah sebagai berikut:
2.1.3.4.1. Menjaga relasi dengan Donatur CSR.
2.1.3.4.2. Memberikan Laporan Perkembangan Program kepada Donatur CSR secara
periodik paling lambat 3 (tiga) bulan sekali yang bahannya didapat dari unit terkait
di Kedeputian II.
2.1.3.4.3. Melakukan review periodik atas aktivitas pengumpulan dana dari Donatur CSR
dalam bentuk Laporan Kelolaan RO paling lambat per 3 (tiga) bulan sekali yang
dilaporkan kepada Kepala Divisi.
2.1.3.4.4. RO membuat catatan program pengumpulan dana CSR dan memberikan arahan
spesifik atas aktivitas perbaikan dalam rangka peningkatan layanan kepada
Donatur CSR yang diberikan kepada Kadiv Pengumpulan CSR untuk dievaluasi.
2.1.3.5. Divisi Pengumpulan CSR harus memprioritaskan kerja sama program penyaluran yang
dilakukan oleh Kedeputian II. Dalam hal tidak memungkinkan program CSR dapat dilakukan
berupa program yang diajukan oleh Donatur CSR dan disepakati oleh BAZNAS, BAZNAS
Provinsi, BAZNAS Kabupaten/Kota.

2.1.4. Pengumpulan ZIS-DSKL Badan


2.1.4.1. Divisi Pengumpulan ZIS-DSKL Badan melakukan aktivitas pengumpulan dana ZIS dan DSKL
Badan dari Muzaki Korporasi maupun Lembaga.

II-1-2
KEBIJAKAN
010.2.1

2.1.4.2. Divisi Pengumpulan ZIS-DSKL Badan berkoordinasi dengan divisi lain di Direktorat
PengumpuIan yang terkait dalam hal pengumpulan ZIS dan DSKL Karyawan Korporasi
maupun Lembaga.
2.1.4.3. Divisi Pengumpulan ZIS-DSKL Badan berkoordinasi dengan Divisi Promosi dalam
melakukan kampanye pengumpulan dana dengan sepengetahuan direktur terkait.
2.1.4.4. Atas setiap Muzaki Korporasi maupun Lembaga, wajib dikelola oleh RO yang ditunjuk melalui
Internal Memo yang ditandatangani oleh Direktur.
2.1.4.5. Tanggung jawab RO adalah sebagai berikut:
2.1.4.5.1. Memelihara hubungan dengan Muzaki korporasi maupun Lembaga.
2.1.4.5.2. Memberikan Laporan Realisasi Penyaluran atau Program kepada Muzaki
korporasi maupun Lembaga paling lambat 3 (tiga) bulan sekali.
2.1.4.5.3. Melakukan review periodik atas aktivitas pengumpulan dana dari
korporasi/lembaga dalam bentuk Laporan Kelolaan RO paling lambat per 3 (tiga)
bulan kepada Kepala Divisi.
2.1.4.5.4. Membuat catatan program pengumpulan dana ZIS dan DSKL Badan serta
memberikan arahan spesifik atas aktivitas perbaikan dalam rangka peningkatan
layanan kepada Muzaki Korporasi maupun Lembaga dan dilaporkan kepada
kepala divisi untuk dievaluasi.
2.1.4.6. Divisi Pengumpulan ZIS-DSKL Badan memberikan Internal Memo kepada Kedeputian II
apabila Muzaki Badan menunaikan zakat melalui akad muqayyad. Internal Memo
ditandatangani oleh RO, Kadiv, Direktur, dan Deputi.

II-1-3
KEBIJAKAN
010.2.2

2.2. KEBIJAKAN PELAYANAN MUZAKI DAN PROMOSI


2.2.1. Layanan Pengumpulan Zakat Nasional
2.2.1.1. Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional harus memiliki informasi data Muzaki yang
diperlukan untuk membangun komunikasi jangka panjang dengan tetap menjaga adab
komunikasi.
2.2.1.2. Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional harus memiliki dasar informasi tertulis dari
Muzaki dalam Pendaftaran data Muzaki atau dengan menggunakan formulir yang sudah
ditentukan dan disertai salinan dokumen identitas Muzaki yang valid.
2.2.1.3. Untuk tujuan ramah lingkungan dan efisiensi, Staf Layanan Pengumpulan Zakat Nasional
harus menginformasikan kepada Muzaki bahwa dokumentasi terkait bukti setoran, riwayat
setoran, dan korespondensi lainnya dapat disampaikan dalam bentuk dokumen elektronik.
2.2.1.4. Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional memberikan dokumen dalam bentuk fisik
(hardcopy) apabila diminta oleh Muzaki.
2.2.1.5. Nomor Pokok Wajib Zakat (NPWZ) merupakan kode unik untuk identifikasi database
Muzaki.
2.2.1.6. Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional harus memahami seluruh produk dan program
ZIS yang terdapat di BAZNAS sehingga dapat memberikan informasi secara jelas dan benar
kepada Muzaki perihal produk dan program yang perlu dimengerti oleh Muzaki.
2.2.1.7. Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional yang bertanggung jawab atas respon
BAZNAS, BAZNAS Provinsi, BAZNAS Kabupaten/Kota terhadap pelayanan melalui media
elektronik atau pesan langsung dan komentar di sosial media yang terkait konsultasi zakat.
2.2.1.8. Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional harus memperhatikan Prosedur Pelayanan
Pengumpulan Zakat Nasional.
2.2.1.9. Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional tidak diperkenankan memberi janji/harapan di
luar kemampuannya dan/atau BAZNAS.
2.2.1.10. Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional wajib mendoakan Muzaki setelah proses
pembayaran/setoran selesai.
2.2.1.11. Muzaki harus mendapatkan Bukti Setor Zakat (BSZ) dan Bukti Setor Infak/Sedekah (BSIS).
2.2.1.12. Pelayanan terhadap Muzaki harus memperhatikan Service Level Agreement (SLA).

2.2.2. Pengelolaan Hubungan dan Retensi Muzaki


2.2.2.1. Pengelolaan hubungan Muzaki harus dikelola untuk tujuan retensi Muzaki atau pembayaran
berulang dari Muzaki.
2.2.2.2. Hubungan yang dibangun adalah hubungan yang meningkatkan keterlibatan Muzaki dalam
setiap program BAZNAS.
2.2.2.3. Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional secara periodik melakukan komunikasi dengan
Muzaki sekurang-kurangnya untuk menyampaikan informasi program atau layanan terbaru.
2.2.2.4. Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional secara periodik melakukan pengukuran
kepuasan Muzaki paling lambat enam (6) bulan sekali, antara lain dengan meminta umpan
balik dari Muzaki, khususnya setiap setelah diperoleh pembayaran ZIS dari Muzaki.

II-2-1
KEBIJAKAN
010.2.2

2.2.2.5. Dalam melakukan survei kepuasan Muzaki, Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional
dapat berkoordinasi dengan Direktorat Kajian dan Pengembangan ZIS-DSKL.
2.2.2.6. Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional melakukan survei Kepuasan Muzaki secara
berkala sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun.
2.2.2.7. Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional dapat memberikan layanan dalam bentuk
pemberian cendera mata dengan harga yang wajar dalam rangka meningkatkan keinginan
Muzaki untuk mengisi kuesioner dan mengirimkan kembali ke BAZNAS.
2.2.2.8. Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional memberikan Laporan Donasi berupa riwayat
pembayaran, jumlah donasi, Laporan Kegiatan Penyaluran BAZNAS, Laporan Keuangan
BAZNAS, dan Laporan Kegiatan BAZNAS lainnya secara berkala kepada Muzaki melalui
pengiriman dokumen elektronik.

2.2.3. Penanganan Keluhan Muzaki


2.2.3.1. Setiap keluhan dari Muzaki wajib ditangani dengan baik dan sesuai standar.
2.2.3.2. Keluhan dan umpan balik Muzaki dapat disampaikan melalui media telepon dan media
komunikasi lainnya termasuk media sosial BAZNAS.
2.2.3.3. Pelayanan terhadap keluhan harus diukur maksimal dua (2) kali setahun.
2.2.3.4. Setiap umpan balik harus ditindaklanjuti dan dilakukan pemantauan realisasi tindaklanjutnya.

2.2.4. Pengelolaan Data Muzaki


2.2.4.1. Data dari Muzaki harus sesuai dengan informasi yang diberikan Muzaki baik lisan maupun
tulisan.
2.2.4.2. Setiap perubahan database Muzaki harus tercatat dan dapat diverifikasi baik data yang
diubah maupun pengubahnya.
2.2.4.3. Perubahan data Muzaki harus seizin Muzaki yang bersangkutan.
2.2.4.4. Perubahan data yang dimaksud juga termasuk penghapusan Nomor Pokok Wajib Zakat
(NPWZ) bagi Muzaki yang memiliki lebih dari 1 (satu) NPWZ.

II-2-2
KEBIJAKAN
010.2.3

2.3. KEBIJAKAN PENGELOLAAN MELALUI KANAL PENGUMPULAN DANA


2.3.1. Pengumpulan ZIS-DSKL Melalui Konter Layanan Tetap Zakat BAZNAS
2.3.1.1. Layanan yang diberikan BAZNAS di Kantor Layanan Zakat meliputi pendaftaran akun
Muzaki dan pengelolaan akun, pencetakan Laporan ZIS, Pencetakan Bukti Setoran Zakat
(BSZ), Bukti Setoran Infak/Sedekah (BSIS), Penyetoran ZIS secara tunai, Jemput Zakat,
Penyetoran ZIS dalam bentuk natura/Barang.
2.3.1.2. Dalam kondisi sistem elektronik BAZNAS offline atau tidak berfungsi, maka Petugas
Konter Layanan Tetap menerbitkan Tanda Terima sementara BSZ/BSIS dan memberikan
informasi bahwa BSZ/BSIS dapat diterbitkan maksimal 3 (tiga) hari kerja.
2.3.1.3. Setiap Konter Layanan Tetap wajib memiliki brankas dengan standar pengamanan
sebagai berikut:
2.3.1.3.1. Brankas harus dalam kondisi tertanam dan tidak dapat diangkat atau
dipindahkan. Dalam hal tidak ada fasilitas brankas yang ditanam, dapat
menggunakan brankas yang tidak ditanam dengan izin surat Ketua BAZNAS,
BAZNAS Provinsi, BAZNAS Kabupaten/Kota.
2.3.1.3.2. Brankas harus dilengkapi dengan 2 (dua) alat pengamanan yaitu kunci tombak
dan kunci kombinasi.
2.3.1.3.3. Pemegang kunci tombak adalah Petugas Senior dan pemegang kunci
kombinasi adalah Petugas Junior yang ditunjuk secara tertulis melalui internal
memo oleh Direktur Layanan dan Promosi.
2.3.1.3.4. Kunci tombak cadangan dan nomor kombinasi cadangan wajib disimpan oleh
Direktur Layanan dan Promosi, dan disimpan di tempat penyimpanan kunci
yang terkunci.
2.3.1.3.5. Setiap Staf dan Kepala Divisi yang diberi wewenang memegang kunci dan
nomor kombinasi wajib dilengkapi dengan Surat Penunjukan atau Surat Tugas.
2.3.1.3.6. Nomor kombinasi wajib dilakukan penggantian secara periodik minimal 1 (satu)
tahun sekali atau saat terjadi pergantian petugas.
2.3.1.3.7. Pembukaan dan penutupan brankas harus dilakukan secara dual-control oleh
Petugas Senior dan Petugas Junior secara bersamaan.
2.3.1.3.8. Seluruh uang tunai, baik di dalam brankas, kotak uang petugas Kantor Layanan
Zakat, maupun kotak uang yang di dalam perjalanan, wajib diasuransikan dari
kebakaran dan perampokan/pencurian.
2.3.1.3.9. Penutupan asuransi wajib dilakukan pada perusahaan asuransi syariah.
2.3.1.3.10. Direktur Layanan Pengumpulan Nasional bertanggung jawab untuk
mengajukan, menerbitkan, mendistribusikan informasi, dan melakukan review
atas kebijakan yang terkait Surat Penunjukan Petugas (Layanan, Pemegang
Kunci) dan penentuan Limit Asuransi (Cash in-safe, Cash in- counter) dengan
meminta persetujuan atasan sesuai jenjang.
2.3.1.4. Area Kerja Konter Layanan Tetap Zakat:
2.3.1.4.1. Harus merupakan area dengan akses terbatas karena terdapat uang tunai,
barang donasi, dokumen Muzaki dan akses ke sistem elektronik BAZNAS.

II-3-1
KEBIJAKAN
010.2.3

2.3.1.4.2. Semua peralatan/uang pribadi petugas Kantor Layanan Zakat yang tidak
berhubungan dengan tugasnya (tas, dompet) wajib disimpan di loker atau di
luar ruang Layanan.
2.3.1.4.3. Petugas Kantor Layanan Zakat hanya boleh meninggalkan area kerja dengan
kondisi telah mengamankan semua uang tunai, barang donasi, dan bukti
transaksi tersimpan dalam tempat terkunci, serta akses ke sistem elektronik
BAZNAS dalam kondisi sudah logout.
2.3.1.4.4. Area Konter Layanan Tetap BAZNAS wajib dilengkapi dengan peralatan
sebagai berikut:
2.3.1.4.4.1. Kursi dan meja.
2.3.1.4.4.2. Komputer yang terhubung dengan sistem elektronik BAZNAS
2.3.1.4.4.3. Printer
2.3.1.4.4.4. Lampu Ultra Violet
2.3.1.4.4.5. Mesin Penghitung Uang
2.3.1.4.4.6. Mesin Encorder Kartu NPWZ
2.3.1.4.4.7. CCTV
2.3.1.4.4.8. Pendingin Ruangan
2.3.1.4.5. Area Konter Layanan Tetap BAZNAS wajib dilengkapi dengan perlengkapan
sebagai berikut:
2.3.1.4.5.1. Stempel BAZNAS
2.3.1.4.5.2. Alat tulis kantor.
2.3.1.4.5.3. Marketing tools.
2.3.1.4.5.4. Formulir BSZ dan BSIS.
2.3.1.4.5.5. Formulir Lembaran Laporan Penerimaan ZIS-DSKL.
2.3.1.4.5.6. Tanda terima Sementara.
2.3.1.4.5.7. Dokumen lain yang dibutuhkan.
2.3.1.4.6. Setiap Petugas Konter Layanan Tetap BAZNAS wajib dilengkapi dengan
peralatan sebagai berikut:
2.3.1.4.6.1. Kotak Uang yang memiliki kunci ganda dan dibuat dari material
yang tahan api dan tidak mudah dirusak.
2.3.1.4.6.2. Stok Kartu NPWZ.
2.3.1.4.7. Stempel BAZNAS yang dibubuhi paraf Petugas Konter Layanan Tetap
BAZNAS juga berfungsi sebagai pengganti validasi transaksi saat sistem
elektronik BAZNAS sedang offline atau tidak berfungsi.
2.3.1.4.8. Stempel BAZNAS untuk Konter Layanan Tetap BAZNAS diberi nomor dan
dikendalikan oleh Direktur Layanan Pengumpulan Nasional.
2.3.1.5. Standar Pelayanan Konter Layanan Tetap Zakat

II-3-2
KEBIJAKAN
010.2.3

2.3.1.5.1. Penerimaan Dana ZIS-DSKL Secara Tunai


2.3.1.5.1.1. Petugas Kantor Layanan Zakat wajib memastikan jenis dana yang
akan disetorkan oleh Muzaki.
2.3.1.5.1.2. Petugas wajib memastikan keakuratan penginputan setoran tunai
Muzaki ke sistem elektronik BAZNAS.
2.3.1.5.1.3. Kepala Divisi Layanan wajib memastikan keakuratan penginputan
data sebelum melakukan validasi atas inputan Petugas Kantor
Layanan Zakat.
2.3.1.5.1.4. Total Setoran tunai di Konter Layanan Tetap BAZNAS wajib
disetorkan kepada rekening BAZNAS di bank rekanan pada
maksimal hari kerja berikutnya (H+1) dan dilaporkan kepada
Kepala Divisi.
2.3.1.5.1.5. Jumlah uang tunai diakhir hari harus dipastikan sesuai dengan
total bukti setoran Muzaki, setoran ke Bank Rekanan, dan
Laporan Penerimaan Kas pada hari berjalan dan dilaporkan
kepada Kepala Divisi.
2.3.1.5.1.6. Kepala Divisi Layanan wajib memastikan kebenaran penginputan
data setoran di sistem elektronik BAZNAS dan kesesuaiannya
dengan bukti setoran dan melaporkan kepada Direktur setiap
pekan.
2.3.1.5.1.7. Apabila setoran uang dari Muzaki diperkirakan adalah uang palsu,
Petugas memberitahukan kepada Muzaki bahwa uang tersebut
terindikasi palsu dan memintakan uang penggantinya atau
mengurangi jumlah setoran Muzaki yang bersangkutan.
2.3.1.5.1.8. Jika uang palsu tersebut baru diketahui pada akhir transaksi dan
tidak dapat diidentifikasi penyetornya maka wajib dilaporkan
kepada Kepala Divisi Layanan, Direksi, dengan tembusan kepada
Audit Internal, Deputi, dan Pimpinan Membidangi Pengumpulan .
2.3.1.5.1.9. Dalam hal tidak dapat ditelusuri, uang diperkirakan palsu tersebut
akan dibebankan BAZNAS pada "Rekening Selisih Kas" dengan
menuliskan berita acara yang disetujui oleh Direktur Layanan dan
Promosi, Deputi, dan Internal Audit
2.3.1.5.2. Penerimaan Dana ZIS Melalui Mesin EDC (Electronic Data Capture)
2.3.1.5.2.1. Petugas Kantor Layanan Zakat wajib memastikan jenis dana yang
akan disetorkan oleh Muzaki.
2.3.1.5.2.2. Petugas wajib memastikan keakuratan penginputan setoran
melalui EDC ke sistem elektronik BAZNAS, BAZNAS Provinsi, dan
BAZNAS Kabupaten/Kota.
2.3.1.5.2.3. Petugas wajib memastikan keakuratan penginputan data sebelum
melakukan validasi atas inputan Petugas Konter Layanan Tetap
2.3.1.5.2.4. Diakhir hari, seluruh bukti transaksi melalui EDC dicocokkan
dengan Laporan Penerimaan diakhir hari dan mutasi rekening
penampungan transaksi EDC di bank rekanan.

II-3-3
KEBIJAKAN
010.2.3

2.3.1.5.3. Layanan Penerimaan Dana ZIS-DSKL Secara Natura/Barang/Jasa


2.3.1.5.3.1. Penerimaan atau penolakan ZIS-DSKL dalam bentuk natura
wajib mendapat pertimbangan dari Kepala Divisi Layanan,
Kepala Divisi terkait Kedeputian II, dan Kepala Bagian URT.
2.3.1.5.3.2. Keputusan pada poin 2.3.1.5.3.1 ditetapkan paling lambat 3
(tiga) hari kerja setelah diajukan oleh Divisi Layanan.
2.3.1.5.3.3. Penaksiran nilai sementara donasi natura dan jasa dilakukan
oleh Petugas Layanan sesuai dengan pernyataan Muzaki atau
taksiran petugas layanan. BSZ/BSIS dikeluarkan jika barang
dan jasa sudah ditaksir oleh Kepala Bagian URT dan
Manajemen Aset atau petugas yang ditunjuk untuk melakukan
penaksiran
2.3.1.5.3.4. Kepala Bagian URT dan Manajemen Aset melakukan
penaksiran dengan nilai yang wajar.
2.3.1.5.3.5. Setiap penerimaan barang dan jasa dibuatkan Berita Acara
Serah Terima (BAST)
2.3.1.5.3.6. Petugas wajib melakukan penginputan penerimaan natura ke
sistem elektronik BAZNAS sesuai nilai taksir yang tercantum
dalam Berita Acara Penilaian Natura yang diberikan oleh Kepala
Bagian URT dan Manajemen Aset.
2.3.1.5.3.7. Kepala Divisi Layanan wajib memastikan keakuratan
penginputan data sebelum melakukan validasi atas inputan
Petugas Konter Layanan Zakat dan dilaporkan kepada Direktur
Layanan.
2.3.1.5.3.8. Donasi Natura dan Jasa yang diterima, dikelola oleh Bagian
URT dan Manajemen Aset serta wajib dicatat dan dibukukan
BAZNAS.
2.3.1.5.3.9. Dalam hal penerimaan natura dan jasa langsung disalurkan
kepada program penyaluran, petugas program penyaluran
tersebut wajib melaporkan kepada Divisi Layanan Muzaki.
2.3.1.5.3.10. Penyaluran donasi natura dan jasa harus segera dilakukan oleh
Kedeputian II.
2.3.1.5.3.11. ZIS-DSKL natura dalam bentuk barang berharga seperti Logam
Mulia dan Surat berharga dilaporkan dan diserahkan kepada
Bagian Keuangan melalui BAST paling lama 1 (satu) hari kerja.
2.3.1.6. Pembukaan Konter Layanan Tetap Baru sebagai berikut:
2.3.1.5.4. Pembukaan Konter Layanan Tetap Baru ditetapkan oleh Ketua BAZNAS,
BAZNAS Provinsi, dan BAZNAS Kabupaten/Kota dengan Surat Keputusan
BAZNAS sesuai tingkatannya.

2.3.2. Pengumpulan ZIS-DSKL Melalui Konter Layanan Bergerak

II-3-4
KEBIJAKAN
010.2.3

2.3.2.1. Konter Layanan Bergerak adalah layanan yang diberikan di lokasi sementara dan sifatnya
mobile di lokasi yang disewa atau disediakan oleh institusi yang sudah melakukan
kerjasama dengan BAZNAS.
2.3.2.2. Layanan yang dapat diberikan di Konter Layanan Bergerak adalah layanan pendaftaran
akun Muzaki, layanan pencetakan Laporan ZIS, layanan Pencetakan BSZ/BSIS, layanan
Penyetoran ZIS secara tunai.
2.3.2.3. Setiap Konter Layanan Bergerak wajib dilengkapi dengan peralatan sebagai berikut:
2.3.2.3.1. Stand Konter Layanan Bergerak sesuai corporate identity yang ditetapkan.
2.3.2.3.2. Kotak Uang/Cash Box yang memiliki kunci ganda dan dibuat dari material yang
tahan api dan tidak mudah dirusak.
2.3.2.3.3. Lampu Ultra Violet pendeteksi uang palsu
2.3.2.3.4. Mesin Penghitung Uang apabila diperlukan.
2.3.2.3.5. Tanda Terima yang sudah diberikan nomor dan stempel BAZNAS, BAZNAS
Provinsi, dan BAZNAS Kabupaten/Kota oleh Bagian Keuangan yang dicatat
dan harus dipertanggungjawabkan pemakaiannya.
2.3.2.3.6. Gawai yang terhubung dengan sistem elektronik apabila memungkinkan.
2.3.2.3.7. Printer
2.3.2.4. Setiap Konter Layanan Bergerak wajib memiliki kotak uang (cash box) dengan standar
pengamanan sebagai berikut:
2.3.2.4.1. Kotak uang harus dilengkapi dengan 2 (dua) alat pengamanan yaitu kunci dan
kunci kombinasi.
2.3.2.4.2. Pemegang kunci dan kunci kombinasi tidak boleh dikelola oleh orang yang
sama.
2.3.2.4.3. Kunci cadangan dan nomor kombinasi cadangan wajib disimpan oleh Kepala
Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional dan disimpan di tempat kunci
yang terkunci.
2.3.2.4.4. Setiap Petugas dan Kepala Divisi yang diberi wewenang memegang kunci dan
nomor kombinasi wajib dilengkapi dengan Surat Penunjukan atau Surat Tugas.
2.3.2.4.5. Pembukaan dan penutupan kotak uang harus dilakukan secara dual-control
oleh 2 (dua) Petugas.
2.3.2.4.6. Seluruh uang tunai di kotak uang petugas Konter Layanan Bergerak, maupun
kotak uang yang di dalam perjalanan, wajib diasuransikan asuransi Cash in
Transit.
2.3.2.4.7. Bagi BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten/Kota yang tidak dapat
melaksanakan program asuransi Cash in Transit dapat melaporkan kepada
BAZNAS.
2.3.2.5. Standar Pelayanan Konter Layanan Bergerak
2.3.2.5.1. Pelayanan Penerimaan Tunai di Konter Layanan Bergerak
2.3.2.5.1.1. Petugas wajib memastikan jenis dana yang akan disetorkan
oleh Muzaki.

II-3-5
KEBIJAKAN
010.2.3

2.3.2.5.1.2. Petugas wajib memastikan keakuratan penginputan setoran


tunai Muzaki ke sistem elektronik BAZNAS, BAZNAS Provinsi,
dan BAZNAS Kabupaten/Kota dan melaporkan kepada
Kepala Divisi untuk divalidasi.
2.3.2.5.1.3. Petugas wajib memastikan kebenaran penginputan data
setoran di sistem elektronik BAZNAS, BAZNAS Provinsi, dan
BAZNAS Kabupaten/Kota dan kesesuaiannya dengan
tindasan bukti setoran dan melaporkan kepada Kepala Divisi
untuk divalidasi.
2.3.2.5.1.4. Total Setoran tunai di Konter Layanan Bergerak wajib
disetorkan kepada rekening BAZNAS di bank rekanan baik
dengan menyetorkan langsung ke konter bank, melalui ATM
setor tunai, atau kepada Petugas di Kantor Layanan BAZNAS
pada maksimal hari kerja berjalan (H+0).
2.3.2.5.1.5. Jumlah uang tunai di akhir hari divalidasi oleh Kepala Divisi
Layanan harus dipastikan sesuai dengan total bukti setoran
Muzaki, setoran ke Bank Rekanan dan Laporan Penerimaan
Kas pada hari berjalan.
2.3.2.5.1.6. Apabila setoran uang tunai Muzaki diperkirakan palsu,
Petugas memberitahukan kepada Muzaki bahwa uang
tersebut terindikasi palsu dan memintakan uang penggantinya
atau mengurangi jumlah setoran Muzaki yang bersangkutan.
2.3.2.5.1.7. Jika uang palsu tersebut baru diketahui pada akhir transaksi
dan tidak dapat diidentifikasi penyetornya maka wajib
dilaporkan kepada Kepala Divisi Layanan Pengumpulan Zakat
Nasional dengan tembusan kepada Audit Internal.
2.3.2.5.1.8. Uang diperkirakan palsu tersebut akan dibebankan BAZNAS
pada "Rekening Selisih Kas" setelah mendapat persetujuan
Direktur, Deputi dan Pimpinan Bidang Pengumpulan.
2.3.2.5.2. Layanan Penerimaan Natura di Konter Layanan Bergerak
2.3.2.5.2.1. Petugas menyerahkan bukti setoran sementara kepada
Muzaki yang melakukan penyetoran, dan menyampaikan
informasi bahwa bahwa BSZ/BSIS akan diterbitkan pada
maksimal H+1 setelah mendapatkan nilai penaksiran dari
Kepala Bagian URT dan Manajemen Aset.
2.3.2.5.2.2. Dalam hal natura, petugas membuat BSZ/BSIS sementara
dengan nominal natura dan jasa yang diinformasikan oleh
Muzaki/berdasarkan taksiran sementara oleh petugas.
2.3.2.5.2.3. Petugas Kantor Layanan melakukan penginputan penerimaan
natura ke sistem elektronik BAZNAS, BAZNAS Provinsi, dan
BAZNAS Kabupaten/Kota.
2.3.2.5.2.4. Penaksiran nilai sementara donasi natura dan jasa dilakukan
oleh Petugas Layanan sesuai dengan pernyataan Muzaki atau
taksiran petugas layanan. BSZ/BSIS dikeluarkan jika barang
dan jasa sudah ditaksir oleh Kepala Bagian URT dan

II-3-6
KEBIJAKAN
010.2.3

Manajemen Aset atau petugas yang ditunjuk untuk melakukan


penaksiran
2.3.2.5.2.5. Kepala Bagian URT dan Manajemen Aset melakukan
penaksiran dengan nilai yang wajar.
2.3.2.5.2.6. Setiap penerimaan barang dan jasa dibuatkan Berita Acara
Serah Terima (BAST)
2.3.2.5.2.7. Petugas wajib melakukan penginputan penerimaan natura ke
sistem elektronik BAZNAS sesuai nilai taksir yang tercantum
dalam Berita Acara Penilaian Natura yang diberikan oleh
Kepala Bagian URT dan Manajemen Aset.
2.3.2.5.2.8. Kepala Divisi Layanan wajib memastikan keakuratan
penginputan data sebelum melakukan validasi atas inputan
Petugas Konter Layanan Zakat dan dilaporkan kepada
Direktur Layanan.
2.3.2.5.2.9. Donasi Natura dan Jasa yang diterima, dikelola oleh Bagian
URT dan Manajemen Aset serta wajib dicatat dan dibukukan
BAZNAS.
2.3.2.5.2.10. Dalam hal penerimaan natura dan jasa langsung disalurkan
kepada program penyaluran, petugas program penyaluran
tersebut wajib melaporkan kepada Divisi Layanan Muzaki.
2.3.2.5.2.11. ZIS-DSKL natura dalam bentuk barang berharga seperti
Logam Mulia dan Surat Berharga dilaporkan dan diserahkan
kepada Bagian Keuangan melalui BAST paling lama 1 (satu)
hari kerja.
2.3.2.6. Pembukaan Konter Layanan Bergerak dapat dilakukan dengan Keputusan Direktur
Pengumpulan ZIS-DSKL melalui Internal Memo

2.3.3. Pengumpulan ZIS-DSKL Melalui POS Layanan Bencana BAZNAS dan Program Penyaluran
ZIS-DSKL Lainnya
2.3.3.1. POS Layanan Bencana dan Program Penyaluran ZIS-DSKL Lainnya di BAZNAS,
BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten/Kota adalah kegiatan pengumpulan yang
dilakukan di lokasi sementara di lokasi bencana dan lokasi Program Penyaluran ZIS-
DSKL Lainnya.
2.3.3.2. Layanan yang diberikan di POS Layanan Bencana dan Program Penyaluran ZIS-DSKL
Lainnya adalah Penyetoran ZIS-DSKL secara tunai dan layanan penyetoran Natura.
2.3.3.3. Setiap Pos Layanan Bencana dan Program Penyaluran ZIS-DSKL Lainnya dilengkapi
dengan peralatan sebagai berikut:
2.3.3.3.1. Papan penanda yang menginformasikan BAZNAS menerima bantuan
2.3.3.3.2. Stempel BAZNAS
2.3.3.3.3. Kertas dengan format untuk pencetakan BSZ/BSIS sementara

II-3-7
KEBIJAKAN
010.2.3

2.3.3.4. Setiap Petugas Penerimaan ZIS-DSKL pada Pos Layanan Bencana dan Program
Penyaluran ZIS-DSKL Lainnya wajib dilengkapi dengan Surat Keputusan Penunjukan atau
Surat Tugas dari Kepala Divisi Layanan.
2.3.3.5. Setiap Penerimaan ZIS-DSKL dilaporkan secara harian kepada Kepala Divisi Layanan
Pengumpulan Zakat Nasional untuk diteruskan kepada Kepala Bagian Akuntansi dan
Laporan Keuangan agar dicatat sebagai pengumpulan dan Kepala Divisi di Kedeputian II
untuk disalurkan.
2.3.3.6. Laporan oleh petugas dapat berupa BAST harian disampaikan melakui SMS, email, atau
media komunikasi lainnya.
2.3.3.7. Dalam hal kondisi tidak memungkinkan untuk melakukan pengiriman laporan secara
harian, maka pelaporan dapat dilakukan mingguan.
2.3.3.8. Standar Pelayanan Penerimaan ZIS-DSKL Secara Tunai di Pos Layanan Bencana dan
Program Penyaluran ZIS-DSKL Lainnya:
2.3.3.8.1. Petugas wajib memastikan jenis dana yang akan disetorkan oleh Muzaki.
2.3.3.8.2. Petugas wajib memberikan BSZ/BSIS sementara kepada Muzaki.
2.3.3.8.3. Setiap akhir hari BSZ/BSIS sementara didokumentasikan dan dilaporkan
berupa BAST yang memuat total penerimaan dalam bentuk nominal kepada
Kepala Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional.
2.3.3.8.4. Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional memasukkan penerimaan dalam
pelaporan penerimaan.
2.3.3.9. Standar Pelayanan Penerimaan Natura dan Jasa di Pos Layanan Bencana dan Program
Penyaluran ZIS-DSKL Lainnya
2.3.3.9.1. Penaksiran nilai natura dan jasa dilakukan oleh Petugas dengan nilai yang
wajar atau berdasarkan informasi dari Muzaki.
2.3.3.9.2. Petugas Pos Layanan Bencana dan Program Penyaluran ZIS-DSKL Lainnya
wajib memberikan BSZ/BSIS sementara kepada Muzaki
2.3.3.9.3. Setiap akhir hari BSZ/BSIS sementara didokumentasikan dan dilaporkan
berupa BAST yang memuat total penerimaan dalam bentuk nominal kepada
Kepala Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional.
2.3.3.9.4. Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional memasukkan penerimaan dalam
pelaporan penerimaan.
2.3.4. Pengumpulan ZIS-DSKL Melalui Layanan Jemput Zakat BAZNAS
2.3.4.1. Pelaksanaan Layanan Jemput Zakat adalah layanan penjemputan ZIS-DSKL dengan
uang tunai atau EDC yang diberikan kepada Muzaki, dimana pelaksanaannya hanya
dapat dilakukan berdasarkan permintaan jemput Zakat dari Muzaki melalui Telepon,
WhatsApp, SMS, Muzaki Corner, dan email Layanan.
2.3.4.2. Pelaksanaan Jemput Zakat wajib dilakukan penutupan asuransi cash in transit apabila
dilakukan pembayaran secara tunai.
2.3.4.3. Pelaksanaan Layanan Jemput Zakat wajib dilakukan minimal oleh 1 (satu) orang
petugas yang mendapat surat tugas tertulis dari Kepala Divisi.
2.3.4.4. Setiap Petugas Jemput Zakat wajib dilengkapi dengan peralatan sebagai berikut:

II-3-8
KEBIJAKAN
010.2.3

2.3.4.4.1. ID Card BAZNAS


2.3.4.4.2. Kotak Uang yang memiliki kunci ganda dan dibuat dari material yang tahan
api dan tidak mudah dirusak.
2.3.4.4.3. Lampu Ultra Violet
2.3.4.4.4. Mesin Penghitung Uang
2.3.4.4.5. Stempel BAZNAS.
2.3.4.5. Petugas wajib memverifikasi meminta tanda tangan Muzaki di lembar BSZ/BSIS dan
memeriksa kesesuaian nominal dengan jumlah dana yang diberikan
2.3.4.6. Apabila terjadi ketidakesesuaian nominal jumlah dana yang diberikan dengan informasi
awal maka petugas mengisi BAST yang ditandatangani oleh Muzaki.
2.3.4.7. Apabila setoran uang dari Muzaki diperkirakan adalah uang palsu, Petugas
memberitahukan kepada Muzaki bahwa uang tersebut terindikasi palsu dan
memintakan uang penggantinya atau mengurangi jumlah setoran Muzaki yang
bersangkutan.
2.3.4.8. Jika uang palsu tersebut baru diketahui pada akhir transaksi dan tidak dapat
diidentifikasi penyetornya maka wajib dilaporkan kepada Kepala Divisi Layanan, Direksi,
dengan tembusan kepada Audit Internal, Deputi, dan Pimpinan Membidangi
Pengumpulan .
2.3.4.9. Dalam hal tidak dapat ditelusuri, uang diperkirakan palsu tersebut akan dibebankan
BAZNAS pada "Rekening Selisih Kas" dengan menuliskan berita acara yang disetujui
oleh Direktur Layanan dan Promosi, Deputi, dan Internal Audit
2.3.4.10. Standar Layanan Setoran Tunai
2.3.4.10.1. Total Setoran tunai melalui Layanan Jemput Zakat wajib disetorkan kepada
rekening BAZNAS di bank rekanan atau kepada Petugas di Kantor
Layanan BAZNAS pada maksimal hari kerja berjalan (H+0).
2.3.4.10.2. Jumlah uang tunai di akhir hari harus dipastikan sesuai dengan total bukti
setoran Muzaki, setoran ke Bank Rekanan dan Laporan Penerimaan Kas
pada hari berjalan.
2.3.4.10.3. Petugas wajib melakukan pencatatan dan memastikan ke akuratan
penginputan setoran ke sistem elektronik BAZNAS.

2.3.5. Pengumpulan Dana Melalui Digital Platform Internal BAZNAS


2.3.5.1. Pelaksanaan pengumpulan dana melalui Digital Platform internal adalah layanan
penerimaan setoran Zakat dari Muzaki yang melakukan pembayaran melalui aplikasi
pengumpulan dana yang dikembangkan dan dikelola oleh BAZNAS, BAZNAS Provinsi,
dan BAZNAS Kabupaten/Kota.
2.3.5.2. Mekanisme pembuatan digital platform internal baru dilakukan sesuai dengan kebijakan
dan prosedur yang berlaku.

2.3.6. Pengumpulan ZIS-DSKL Melalui Digital Platform Eksternal BAZNAS


2.3.6.1. Pelaksanaan pengumpulan ZIS-DSKL melalui Digital Platform eksternal adalah layanan
penerimaan setoran Zakat dari Muzaki yang melakukan pembayaran melalui aplikasi

II-3-9
KEBIJAKAN
010.2.3

(platform), diantaranya aplikasi Fintech, penyelenggara aplikasi crowdfunding,


penyelenggara aplikasi e-commerce, Penyelenggara Payment Gateway dan
Penyelenggara aplikasi Social Media.
2.3.6.2. Metode penyetoran dana ZIS-DSKL adalah dengan mekanisme transfer dari rekening
Bank atau uang elektronik milik Muzaki kepada rekening Bank atau uang elektronik milik
institusi/lembaga swasta pengelola platform eksternal yang dipilih oleh Muzaki.
2.3.6.3. Selama periode yang disepakati dalam PKS, institusi/lembaga swasta pengelola
platform eksternal wajib mengirimkan laporan Penyetoran dana Zakat yang berisi Daftar
Rincian Muzaki yang melakukan penyetoran dan total dana yang dikumpul pada periode
tersebut.
2.3.6.4. Penyerahan data dan dana yang terkumpul diserahkan kepada BAZNAS wajib
dilampirkan dengan bukti transfer kepada BAZNAS melalui rekening penampungan
BAZNAS sesuai PKS.
2.3.6.5. Setiap Mitra Pengumpulan Digital dikelola oleh RO Pengumpulan Digital di BAZNAS.

2.3.7. Pengumpulan ZIS-DSKL Melalui UPZ


2.3.7.1. Pelaksanaan pengumpulan ZIS-DSKL melalui UPZ adalah layanan penerimaan setoran
ZIS-DSKL dari Muzaki yang melakukan pembayaran melalui UPZ.
2.3.7.2. Selama berlakunya SK UPZ, maka pihak UPZ wajib mengirimkan laporan Penyetoran
dana ZIS-DSKL beserta total dana yang dikumpul pada periode tersebut serta data
Muzaki yang berzakat pada bulan dimana ZIS-DSKL itu ditunaikan.
2.3.7.3. Penyerahan dana yang terkumpul dari UPZ dan diserahkan kepada BAZNAS wajib
dibuktikan dengan bukti transfer dari UPZ kepada rekening BAZNAS yang ditetapkan.

2.3.8. Pengumpulan ZIS-DSKL Melalui Mitra Retail


2.3.8.1. Pelaksanaan pengumpulan ZIS-DSKL melalui Mitra Retail adalah layanan penerimaan
setoran ZIS-DSKL dari Muzaki melalui kasir dari mitra yang memiliki kerjasama
pengumpulan dana.
2.3.8.2. Selama periode yang disepakati dalam Perjanjian Kerjasama (PKS) maka Kepala Divisi
Pengumpulan Retail wajib meminta kepada Mitra Retail untuk mengirimkan laporan
penerimaan ZIS-DSKL yang terkumpul pada periode tersebut.
2.3.8.3. Penyerahan ZIS-DSKL yang terkumpul dari Mitra Retail dan diserahkan kepada
BAZNAS wajib dibuktikan dengan bukti transfer dari Mitra Retail kepada rekening
BAZNAS.
2.3.8.4. Kepala Divisi Pengumpulan Retail berkoordinasi dengan Kepala Divisi Layanan Muzaki
untuk memberikan pelayanan kepada Muzaki dan Mitra Retail.
2.3.8.5. Kepala Divisi melakukan monitoring dan menjaga hubungan baik dengan Mitra Retail.
2.3.8.6. Mekanisme kerjasama dengan Mitra Retail adalah sebagai berikut:
2.3.8.6.1. RO Retail dan Kepala Divisi Pengumpulan Retail diberikan wewenang
untuk melakukan inisiasi, merancang skema kerjasama, dan negosiasi
awal terhadap calon Mitra Retail pengumpulan dana.

II-3-10
KEBIJAKAN
010.2.3

2.3.8.6.2. RO Retail mengirimkan surat permohonan setelah melakukan proses


identifikasi dan kontak secara langsung dengan kontak person, adalah
sebagai berikut :
2.3.8.6.2.1. Surat audiensi atau penawaran sosialisasi ZIS.
2.3.8.6.2.2. Surat penawaran kerjasama Pembayaran ZIS-DSKL bagi
pelanggan Mitra Retail.
2.3.8.6.2.3. RO Retail melakukan konfirmasi atas surat yang telah
dikirimkan untuk memastikan jadwal pertemuan/audiensi dan
melakukan audiensi/presentasi tentang produk ZIS dan
menjelaskan sistem Pembayaran ZIS bagi pelanggan Mitra
Retail.
2.3.8.6.3. Setelah melakukan audiensi dan mendapatkan kesepakatan Mitra Retail
bersedia melakukan kerjasama Pelayanan ZIS-DSKL melalui kasir dari
mitra, maka RO Retail mengusulkan membuat legalitas dalam bentuk
MoU/Perjanjian Kerjasama.
2.3.8.6.4. Secara internal, dalam hal sudah terdapat kesepakatan maka RO Retail
dan Direktur Pengumpulan dapat mengajukan Internal Memo persetujuan
atas rencana kerjasama tersebut.
2.3.8.6.5. Direktur Pengumpulan membuat IM mengenai usulan kerja sama dengan
Calon Mitra Retail kepada Deputi I untuk mendapat persetujuan kerja
sama. IM tersebut berisi minimal:
2.3.8.6.5.1. Profil perusahaan calon Mitra Retail
2.3.8.6.5.2. Latar Belakang Kerjasama
2.3.8.6.5.3. Jangka Waktu Kerjasama
2.3.8.6.5.4. Struktur anggaran berupa biaya langsung, biaya tidak
langsung, proyeksi pengumpulan dana dalam setahun
2.3.8.6.5.5. Mekanisme pengumpulan dana, mekanisme transfer dana
kepada BAZNAS, mekanisme fee untuk mitra (bila ada),
mekanisme channeling penyaluran (bila ada) dan Service
Level Agreement (SLA).
2.3.8.6.5.6. Analisa resiko atas mekanisme pengumpulan dana
2.3.8.6.5.7. Indikator keberhasilan kerjasama
2.3.8.6.6. Setelah IM mendapatkan persetujuan dari Deputi I, maka distribusi
dokumentasi adalah sebagai berikut:
2.3.8.6.6.1. IM asli yang sudah mendapatkan persetujuan Deputi I
dipegang oleh Kepala Divisi Pengumpulan Retail.
2.3.8.6.6.2. IM Salinan yang sudah mendapatkan persetujuan Deputi I
dipegang oleh Biro Hukum dan Kelembagaan, Divisi Promosi,
Bagian Keuangan, dan Bagian Akuntansi dan Laporan
Keuangan.
2.3.8.6.7. Berdasarkan IM yang sudah disetujui, RO Retail melakukan koordinasi
pembuatan dan penandatangan PKS bersama Mitra bank dengan Biro

II-3-11
KEBIJAKAN
010.2.3

Hukum dan Kelembagaan, dengan distribusi dokumentasi PKS sebagai


berikut:
2.3.8.6.7.1. PKS Asli dipegang oleh Biro Hukum dan Kelembagaan dan
Mitra Retail
2.3.8.6.7.2. PKS Salinan dipegang oleh Divisi Pengumpulan Retail, Divisi
Layanan Pengumpulan Zakat Nasional, Bagian Keuangan,
dan Bagian Akuntansi dan Laporan Keuangan.

2.3.9. Pengumpulan ZIS-DSKL Melalui Electronic Channel Bank


2.3.9.1. Pelaksanaan pengumpulan ZIS-DSKL melalui electronic channel bank adalah layanan
penerimaan setoran ZIS-DSKL dari Muzaki yang merupakan Nasabah dari mitra Bank
yang memiliki kerjasama pengumpulan dana.
2.3.9.2. Pengumpulan ZIS-DSKL dilakukan melalui media transaksi elektronik seperti mesin
ATM, mesin EDC, Mobile Banking, dan Internet Banking dan program bank lainnya.
2.3.9.3. Metode penyetoran dana ZIS-DSKL adalah dengan mekanisme pemindahbukuan dari
rekening Nasabah Bank kepada rekening BAZNAS di bank tersebut.
2.3.9.4. Mekanisme kerjasama dengan Mitra Bank adalah sebagai berikut:
2.3.9.4.1. RO Retail dan Kepala Divisi Pengumpulan Retail diberikan wewenang
untuk melakukan inisiasi, merancang skema kerjasama, dan negosiasi
awal terhadap Bank calon mitra pengumpulan dana.
2.3.9.4.2. RO Retail mengirimkan surat permohonan setelah melakukan proses
identifikasi dan kontak secara langsung dengan kontak person, adalah
sebagai berikut :
2.3.9.4.2.1. Surat audiensi atau penawaran sosialisasi ZIS
2.3.9.4.2.2. Surat penawaran kerjasama Pembayaran ZIS bagi Nasabah
Bank.
2.3.9.4.2.3. RO Retail melakukan konfirmasi atas surat yang telah
dikirimkan untuk memastikan jadwal pertemuan/audiensi dan
melakukan audiensi/presentasi tentang produk ZIS dan
menjelaskan sistem Pembayaran ZIS bagi Nasabah Bank.
2.3.9.4.3. Setelah melakukan audiensi dan mendapatkan kesepakatan Mitra Bank
bersedia melakukan kerjasama Pelayanan ZIS-DSKL melalui electronic
channel Bank, maka RO Retail mengusulkan membuat legalitas dalam
bentuk MoU/Perjanjian Kerjasama.
2.3.9.4.4. Secara internal, dalam hal sudah terdapat kesepakatan maka RO Retail
dan Direktur Pengumpulan dapat mengajukan Internal Memo persetujuan
atas rencana kerjasama tersebut.
2.3.9.4.5. Direktur Pengumpulan membuat IM mengenai usulan kerja sama dengan
Calon Mitra Bank kepada Deputi I untuk mendapat persetujuan kerja sama.
IM tersebut berisi minimal:
2.3.9.4.5.1. Profil perusahaan calon mitra Bank
2.3.9.4.5.2. Latar Belakang Kerjasama

II-3-12
KEBIJAKAN
010.2.3

2.3.9.4.5.3. Jangka Waktu Kerjasama


2.3.9.4.5.4. Struktur anggaran berupa biaya langsung, biaya tidak
langsung, proyeksi pengumpulan dana dalam setahun
2.3.9.4.5.5. Mekanisme pengumpulan dana, mekanisme transfer dana
kepada BAZNAS, mekanisme fee untuk mitra (bila ada),
mekanisme channeling penyaluran (bila ada) dan Service
Level Agreement (SLA).
2.3.9.4.5.6. Analisa resiko atas mekanisme pengumpulan dana
2.3.9.4.5.7. Indikator keberhasilan kerjasama
2.3.9.4.6. Setelah IM mendapatkan persetujuan dari Deputi I, maka distribusi
dokumentasi adalah sebagai berikut:
2.3.9.4.6.1. IM asli yang sudah mendapatkan persetujuan Deputi I
dipegang oleh Kepala Divisi Pengumpulan Retail.
2.3.9.4.6.2. IM Salinan yang sudah mendapatkan persetujuan Deputi I
dipegang oleh Biro Hukum dan Kelembagaan, Divisi Promosi,
Bagian Keuangan, dan Bagian Akuntansi dan Laporan
Keuangan.
2.3.9.4.7. Berdasarkan IM yang sudah disetujui, RO Retail melakukan koordinasi
pembuatan dan penandatangan PKS bersama Mitra bank dengan Biro
Hukum dan Kelembagaan, dengan distribusi dokumentasi PKS sebagai
berikut:
2.3.9.4.7.1. PKS Asli dipegang oleh Biro Hukum dan Kelembagaan dan
Mitra Bank
2.3.9.4.7.2. PKS Salinan dipegang oleh Divisi Pengumpulan Retail, Divisi
Layanan Pengumpulan Zakat Nasional, Bagian Keuangan,
dan Bagian Akuntansi dan Laporan Keuangan.
2.3.9.5. Kepala Divisi melakukan monitoring dan menjaga hubungan baik dengan Mitra Bank.

2.3.10. Kebijakan Pencatatan, Pelaporan dan Koreksi atas Transaksi Melalui Kanal Pengumpulan
ZIS-DSKL
2.3.10.1. Seluruh transaksi wajib dilakukan pencatatan di sistem elektronik BAZNAS
2.3.10.2. Seluruh data yang diambil dari rekening koran wajib dipastikan kebenaran dan
keakuratannya sebelum diupload ke sistem elektronik BAZNAS
2.3.10.3. Staf rekonsiliasi wajib memastikan kebenaran data yang diupload ke sistem elektronik
BAZNAS.
2.3.10.4. Kepala Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional wajib melakukan pemeriksaan
ulang dan memastikan kebenaran atas data yang diupload oleh staf rekonsiliasi.
2.3.10.5. Dalam hal ditemukan perbedaan antara data yang terdapat di sistem elektronik
BAZNAS dengan data yang sudah diupload di sistem elektronik maka Divisi Layanan
Pengumpulan wajib membuat berita acara koreksi sebagai dasar pelaksanaan koreksi
pencatatan maupun pembukuan.

II-3-13
KEBIJAKAN
010.2.3

2.3.10.6. Koreksi hanya dapat dilakukan berdasarkan berita acara koreksi, yang minimal berisi
kronologis dan rencana penyelesaian atas kesalahan pencatatan maupun
pembukuan yang telah dilakukan.
2.3.10.7. Pelaksanaan koreksi harus mendapat persetujuan dari Divisi Layanan Pengumpulan
dan Bagian Akuntansi & Laporan Keuangan.
2.3.10.8. Pembukuan koreksi dilakukan melalui sistem elektronik sehingga seluruh data yang
terdampak dapat berubah sesuai koreksi (contoh data BSZ/BSIS/Laporan
Pengumpulan/Jurnal akuntasi, dll).
2.3.10.9. Divisi Layanan Pengumpulan melakukan koreksi pada data setoran muzaki dan
laporan pengumpulan, Bagian Akuntansi & Laporan Keuangan melakukan koreksi
terkait buku besar pembukuan sesuai kebijakan akuntansi yang berlaku.
2.3.10.10. Tanggung jawab pembuatan data BANKZIS ada di staf rekonsiliasi dan tanggung
jawab konfirmasi keakuratan data BANKZIS berada di setiap divisi di Direktorat
Pengumpulan BAZNAS.
2.3.10.11. SLA konfirmasi keakuratan data BANKZIS adalah maksimal 1 (satu) hari kerja
dihitung sejak data BANKZIS tersebut diterima oleh Divisi terkait.
2.3.10.12. Koreksi atas data yang sudah diupload wajib berdasarkan internal memo yang
ditandatangani oleh divisi pengusul dan disetujui oleh Kepala Divisi Layanan
Pengumpulan dan Kepala Bagian Akuntansi & Laporan Keuangan dan disahkan oleh
Direktur Layanan dan Direktur yang membidangi keuangan.

II-3-14
KEBIJAKAN
010.2.4

2.4. KEBIJAKAN PROMOSI PENGUMPULAN ZIS-DSKL


2.4.1. Kebijakan ini mengatur tentang seluruh kegiatan promosi pengumpulan ZIS-DSKL yang dilakukan oleh
BAZNAS, BAZNAS Provinsi, dan BAZNAS Kabupaten/Kota yang ditujukan kepada masyarakat umum,
sejak perencanaan hingga evaluasi tingkat keberhasilannya.
2.4.2. Divisi Promosi membuat dan menggunakan standar branding lembaga, logo, teks dan warna dalam
berbagai media maupun atribut yang ditetapkan melalui SK Ketua BAZNAS tentang Branding
BAZNAS.
2.4.3. Divisi Promosi berwenang menentukan saluran promosi yang sesuai untuk kegiatan pengumpulan ZIS-
DSKL melalui diskusi dengan Direktur Layanan dan Promosi.
2.4.4. Setiap kegiatan promosi kepada pihak media massa baik elektronik, cetak atau digital dilakukan oleh
Divisi Promosi.
2.4.5. Kegiatan promosi dalam bentuk kampanye penyadaran publik seperti poster/spanduk/banner/baliho,
dll dilakukan oleh Divisi Promosi.
2.4.6. Divisi Promosi bertanggungjawab atas isi materi, anggaran dan pembuatan desain materi promosi
melalui diskusi dengan Direktur Layanan dan Promosi.
2.4.7. Materi promosi yang akan disebarkan kepada masyarakat harus memperoleh persetujuan tertulis dari
Kepala Divisi dengan berdiskusi dengan Direktur Layanan dan Promosi.
2.4.8. Divisi Promosi dapat mengajukan pengadaan alat peraga promosi kepada Bagian Pengadaan.
2.4.9. Setiap akhir periode promosi, maka Divisi Promosi wajib melakukan evaluasi pelaksanaan promosi
tersebut dan melaporkan kepada Direktur Layanan dan Promosi.
2.4.10.Dalam memberikan edukasi dan ajakan kepada masyarakat, BAZNAS, BAZNAS Provinsi, dan
BAZNAS Kabupaten/Kota membuat konten promosi berisi kalimat positif dalam setiap materi
kampanye dalam bentuk teks, suara, gambar statis dan gambar bergerak.
2.4.11.Konten promosi menampilkan pesan inspiratif, harapan, senyuman dan kesuksesan atau
kesejahteraan serta menampilkan keberhasilan program-program BAZNAS.
2.4.12.Dalam menampilkan materi promosi harus mempertimbangkan aspek jurnalistik media, tidak
bertentangan dengan prinsip perlindungan anak, diskriminasi, pembohongan publik, hak cipta, perilaku
penyimpangan norma, sosial, dan anti kekerasan terhadap perempuan.
2.4.13.BAZNAS dapat bermitra atau bekerja sama dalam kegiatan kampanye program komunikasi dengan
pihak lain dengan memperhatikan aspek Aman Regulasi, Aman NKRI, Aman Syar’i atau kepentingan
bersama untuk mendukung pengelolaan ZIS-DSKL.

II-4-1
KEBIJAKAN
010.2.5

2.5. KEBIJAKAN PENGUATAN PENGUMPULAN ZAKAT NASIONAL


2.5.1. Direktorat Penguatan Pengumpulan Nasional mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
rumusan strategi dan pelaksanaan pencapaian target pengumpulan ZIS-DSKL secara Nasional.
2.5.2. Dalam melaksanakan tugas, Direktorat Penguatan Pengumpulan Nasional menyelenggarakan
fungsi:
2.5.2.1. Penyiapan rumusan strategi pencapaian pengumpulan ZIS-DSKL secara nasional
2.5.2.2. Pelaksanaan pencapaian target pengumpulan ZIS-DSKL secara nasional
2.5.2.3. Pelaporan Data Muzaki secara nasional
2.5.2.4. Penguatan dan pendampingan BAZNAS Provinsi, BAZNAS Kabupaten/Kota, LAZ dan
UPZ dalam pencapaian target pengumpulan ZIS-DSKL secara nasional
2.5.2.5. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penyiapan perumusan strategi dan
pelaksanaan pencapaian target pengumpulan ZIS-DSKL secara nasional
2.5.2.6. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Pimpinan BAZNAS
2.5.3. Susunan Organisasi Direktorat Penguatan Pengumpulan Zakat Nasional terdiri dari:
2.5.3.1. Direktorat Penguatan Pengumpulan Zakat Nasional dipimpin oleh 1 (satu) orang
Direktur
2.5.3.2. Divisi Penguatan Pengumpulan BAZNAS Provinsi dan BAZNAS abupaten/Kota
dipimpin oleh 1 (satu) orang Kepala Divisi
2.5.3.3. Divisi Penguatan Pengumpulan LAZ dipimpin oleh 1 (satu) orang Kepala Divisi
2.5.3.4. Divisi Administrasi Pengumpulan Nasional dipimpin oleh 1 (satu) orang Kepala Divisi
2.5.4. Divisi Penguatan Pengumpulan BAZNAS mempunyai tugas:
2.5.4.1. Menyusun dan melaksanakan program dan kegiatan dalam pencapaian target
pengumpulan ZIS-DSKL yang dilaksanakan BAZNAS Provinsi dan BAZNAS
Kabupaten/Kota
2.5.4.2. Melaksanakan peningkatan kapasitas pengumpulan di seluruh BAZNAS Provinsi dan
BAZNAS Kabupaten/Kota
2.5.4.3. Membuat pemetaan nasional dan potensi pengumpulan; dan
2.5.4.4. Melaksanakan inovasi kerjasama untuk meningkatkan pengumpulan BAZNAS Provinsi
dan BAZNAS Kabupaten/Kota;
2.5.5. Divisi Penguatan Pengumpulan LAZ mempunyai tugas menyusun dan melaksanakan program
dan kegiatan dalam pencapaian target pengumpulan ZIS-DSKL yang dilaksanakan LAZ.
2.5.6. Divisi Administrasi Pengumpulan Nasional mempunyai tugas melaksanakan administrasi,
kompilasi, dasbor dan pelaporan pencapaian pengumpulan ZIS-DSKL secara nasional.
2.5.7. Dalam melaksanakan tugas, Para Kepala Divisi di Direktorat Penguatan Pengumpulan Zakat
Nasional dibantu oleh staf yang berada dibawahnya.

II-5-1
KEBIJAKAN
010.2.6

2.6. KEBIJAKAN PENGADMINISTRASIAN ZIS-DSKL OLEH LEMBAGA DI LUAR NERACA


2.6.1. Kebijakan ini adalah pedoman bagi pengelola zakat tidak terbatas pada BAZNAS dan LAZ dalam
pengadministrasian dana ZIS-DSKL di luar neraca mengingat preferensi masyarakat dalam
menunaikan dana zakat, infak, dan sedekahnya sebagian besar masih dilakukan bukan melalui
OPZ resmi, namun disalurkan langsung ke mustahik atau melalui masjid-masjid.
2.6.2. Pengadministrasian dana ZIS-DSKL di luar neraca merupakan upaya pencatatan pengumpulan
dan penyaluran dana zakat, infak, sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya yang nyata
adanya terjadi dan dapat dibuktikan dengan dokumen-dokumen yang dianggap sah namun belum
dicatat dalam neraca pengumpulan BAZNAS dan LAZ.
2.6.3. Pengadministrasian pengumpulan dan penyaluran dana ZIS-DSKL di luar neraca bertujuan untuk
mengetahui besaran dana zakat, infak, sedekah yang terhimpun dari masyarakat, serta menjadi
bahan evaluasi bagi pengelolaan zakat di Indonesia.
2.6.4. Pengadministrasian ZIS-DSKL di luar neraca dilakukan jika terdapat beberapa kondisi sebagai
berikut:
2.6.4.1. Adanya penerimaan ZIS dan DSKL oleh selain OPZ resmi.
2.6.4.2. Adanya penerimaan ZIS dan DSKL dari muzaki BAZNAS/LAZ namun dananya tidak
melalui rekening BAZNAS/LAZ.
2.6.4.3. Adanya penerimaan ZIS dan DSKL dari muzaki BAZNAS/LAZ berupa natura dan jasa
yang belum dicatat pada pengumpulan BAZNAS/LAZ.
2.6.5. Pengadministrasian dana ZIS-DSKL di luar neraca mencakup data pengumpulan, penyaluran,
data jumlah muzaki/munfiq, dan data jumlah mustahik/penerima manfaat berdasarkan jenis dana:
2.6.5.1. Zakat maal,
2.6.5.2. Zakat fitrah,
2.6.5.3. Infak/sedekah,
2.6.5.4. Kurban,
2.6.5.5. Dana Sosial Keagamaan Lainnya (kafarat, fidyah, nazar, dll), dan
2.6.5.6. Natura dan Jasa.
2.6.6. Laporan pengadministrasian dana ZIS dan DSKL di luar neraca diperbarui setiap bulan sesuai
format yang ditetapkan.

II-6-1
PROSEDUR
010.3.1

3.1. PROSEDUR PENGELOLAAN MUZAKI

3.1.1. Pendaftaran Muzaki Perseorangan


3.1.1.1. Muzaki mendatangi Konter Layanan Tetap atau Konter Layanan Bergerak.
3.1.1.2. Petugas Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional memberikan salam dan
mempersilakan Muzaki duduk.
3.1.1.3. Petugas Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional memberikan penjelasan kepada
Muzaki mengenai layanan dan program BAZNAS, BAZNAS Provinsi, dan BAZNAS
Kabupaten/Kota.
3.1.1.4. Petugas Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional memberikan informasi kanal
pengumpulan dana yang dapat digunakan oleh Muzaki.
3.1.1.5. Petugas Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional menjelaskan kepada Muzaki perihal
pentingnya kelengkapan informasi data Muzaki dan meminta data calon Muzaki berupa
nama, KTP, alamat, dan nomor telepon.
3.1.1.6. Petugas Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional memberikan Formulir Pendaftaran
Muzaki dan mengarahkan tata cara pengisiannya.
3.1.1.7. Petugas Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional menerima Formulir Pendaftaran
Muzaki yang telah diisi lengkap, telah ditandatangani oleh Muzaki, dan disertai dengan
dokumen identitas diri yang asli.
3.1.1.8. Petugas Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional memastikan kelengkapan pengisian
Formulir Pendaftaran Muzakki dan melakukan verifikasi atas pengisian Formulir
Pendaftaran Muzaki.
3.1.1.9. Petugas Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional membuat salinan identitas diri Muzaki
dan dokumen pendukung lainnya, serta memastikan hasil salinan terbaca dengan jelas.
3.1.1.10. Petugas Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional memastikan nomor telepon dan/atau
email Muzaki sudah valid dan dapat dihubungi.
3.1.1.11. Petugas Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional melakukan pendaftaran NPWZ dan
menuliskan nomor NPWZ di formulir.
3.1.1.12. Petugas Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional menerbitkan NPWZ.
3.1.1.13. Petugas Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional menerima setoran dana, memastikan
keakuraratan jumlah setoran dan memastikan jenis dana yang disetor.
3.1.1.14. Petugas Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional melakukan pencatatan setoran dana
ke sistem elektronik dan memberikan BSZ/BSIS kepada Muzaki melalui email atau dicetak.
(Formulir 5.2.1. dan/atau Formulir 5.2.2)
3.1.1.15. Petugas Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional melakukan dokumentasi pendaftaran
NPWZ dan penyetoran dana, yang terdiri dari:
3.1.1.15.1. Salinan dokumen identitas diri Muzaki.
3.1.1.15.2. Formulir Pendaftaran Muzaki.
3.1.1.15.3. Salinan Bukti Setor Zakat (BSZ) atau Bukti Setor Infak/Sedekah (BSIS)

III-1-1
PROSEDUR
010.3.1

3.1.1.16. Petugas Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional memeriksa, menandatangani, dan
melakukan dokumentasi Pendaftaran Muzaki.

3.1.2. Pengelolaan Mitra Pengumpulan Digital


3.1.2.1. Relation Officer (RO) Pengumpulan Digital membuat daftar mitra perusahaan yang
berpotensi untuk dilakukan kerjasama pengumpulan secara digital.
3.1.2.2. RO mengirimkan surat permohonan setelah melakukan proses identifikasi dan kontak secara
langsung dengan narahubung melalui tahapan sebagai berikut:
3.1.2.2.1. RO mengirimkan surat audiensi atau penawaran kerja sama pengumpulan ZIS-
DSKL.
3.1.2.2.2. RO melakukan konfirmasi atas surat yang telah dikirimkan dan memastikan
jawaban dari perusahaan/instansi yang dikirimi surat.
3.1.2.2.3. RO memastikan jadwal pertemuan/audiensi kepada pimpinan atau pihak yang
berwenang.
3.1.2.2.4. RO melakukan audiensi/presentasi tentang produk ZIS-DSKL dan menjelaskan
sistem pengumpulan.
3.1.2.2.5. Setelah melakukan audiensi dan mendapatkan respon positif, maka RO
mengusulkan membuat legalitas kesepakatan dalam bentuk MoU/Perjanjian
Kerjasama lainnya.
3.1.2.2.6. Direktur Pengumpulan BAZNAS, BAZNAS Provinsi, dan BAZNAS
Kabupaten/Kota mengajukan Internal Memo (IM) Permohonan Persetujuan
kerjasama kepada Deputi I dan Pimpinan Bidang Pengumpulan.
3.1.2.3. IM Permohonan Persetujuan sebagaimana terdapat dalam poin 3.1.2.2.6 minimal memuat:
3.1.2.3.1. Profil perusahaan calon mitra pengumpulan dana
3.1.2.3.2. Latar belakang kerjasama
3.1.2.3.3. Jangka waktu kerjasama
3.1.2.3.4. Struktur anggaran yang terdiri dari biaya langsung, biaya tidak langsung dan
proyeksi pengumpulan dana dalam setahun
3.1.2.3.5. Ruang lingkup kerjasama yang meliputi mekanisme pengumpulan dana,
mekanisme transfer dana kepada BAZNAS, BAZNAS Provinsi, dan BAZNAS
Kabupaten/Kota, mekanisme fee untuk mitra, mekanisme kanal penyaluran, dan
SLA.
3.1.2.3.6. Analisa resiko atas mekanisme pengumpulan dana dan penyaluran.
3.1.2.3.7. Indikator keberhasilan kerjasama.
3.1.2.4. Setelah IM mendapatkan persetujuan dari Pimpinan Bidang Pengumpulan maka RO
mendistribusikan dokumentasi sebagai berikut:
3.1.2.4.1. IM asli yang sudah mendapatkan persetujuan Deputi I dan Pimpinan Bidang
Pengumpulan dipegang oleh Divisi Pengumpulan Digital.

III-1-2
PROSEDUR
010.3.1

3.1.2.4.2. IM Salinan yang sudah mendapatkan persetujuan Deputi I dan Pimpinan Bidang
Pengumpulan disimpan oleh Bagian Peraturan dan Produk Hukum, Divisi
Promosi, dan Bagian Akuntansi & Laporan Keuangan.
3.1.2.5. RO melakukan koordinasi pembuatan dan penandatangan PKS bersama Mitra
pengumpulan dana dengan Bagian Peraturan dan Produk Hukum, dengan distribusi
dokumentasi PKS sebagai berikut:
3.1.2.5.1. PKS Asli dipegang oleh Bagian Peraturan dan Produk Hukum dan Mitra
3.1.2.5.2. PKS Salinan dipegang oleh Divisi Pengumpulan Digital, Divisi Layanan
Pengumpulan Zakat Nasional, dan Bagian Akuntansi & Laporan Keuangan.
3.1.2.6. Setelah bekerja sama, RO Pengumpulan Digital melakukan monitoring dan pemeliharaan
hubungan dengan Mitra pengumpulan dengan cara:
3.1.2.6.1. Melakukan kegiatan komunikasi kepada PIC di perusahaan/instansi.
3.1.2.6.2. Melakukan kegiatan kunjungan minimal 1 (satu) bulan sekali untuk mengetahui
permasalahan dengan Mitra dan cross selling Produk BAZNAS, BAZNAS
Provinsi, dan BAZNAS Kabupaten/Kota.
3.1.2.6.3. Berkoordinasi dengan Direktorat di Kedeputian II terkait pelaksanaan
permohonan dari Mitra atas program atau permohonan bantuan.
3.1.2.6.4. Memastikan Mitra Digital untuk membuat dan mengirimkan laporan pengumpulan
ke BAZNAS, BAZNAS Provinsi, dan BAZNAS Kabupaten/Kota.
3.1.2.6.5. Memberikan laporan aktivitas kerja sama kepada Kepala Divisi

3.1.3. Pengumpulan ZIS-DSKL Badan


3.1.3.1. RO Pengumpulan Badan membuat daftar prospek dan mencari data profil perusahaan yang
berpotensi menunaikan ZIS-DSKL Badan di BAZNAS, BAZNAS Provinsi, dan BAZNAS
Kabupaten/Kota.
3.1.3.1.1. RO Pengumpulan Badan mengirimkan surat himbauan menunaikan ZIS-DSKL
kepada Perusahaan dengan melampirkan profil BAZNAS, BAZNAS Provinsi, dan
BAZNAS Kabupaten/Kota.
3.1.3.2. Mengelola laporan pengumpulan:
3.1.3.2.1. Mencatat pengumpulan data Muzaki berdasarkan jenis layanan/jasa, untuk
menjalin hubungan yang lebih baik dan melakukan cross selling.
3.1.3.2.2. Memberikan laporan kepada Kepala Divisi.
3.1.3.2.3. Kepala Divisi memberikan informasi dan layanan kepada Badan.
3.1.3.3. Pengumpulan Retensi
3.1.3.3.1. Melakukan analisa kecenderungan Muzaki untuk mencari kemungkinan
peningkatan pengumpulan.
3.1.3.3.2. Menawarkan produk pengumpulan lainnya dengan memberikan layanan yang
lebih baik dan mudah kepada Muzaki.

3.1.4. Pengelolaan Pengumpulan CSR

III-1-3
PROSEDUR
010.3.1

3.1.4.1. RO Pengumpulan CSR membuat daftar prospek dan mencari data profil perusahaan yang
berpotensi untuk dilakukan kerjasama pengumpulan.
3.1.4.2. RO Pengumpulan CSR mengirimkan surat permohonan setelah melakukan proses
identifikasi secara langsung dengan narahubung, yang isinya adalah permintaan audiensi
atau penawaran program CSR.
3.1.4.3. RO melakukan kualifikasi peluang dalam bentuk:
3.1.4.3.1. Penyampaian proposal sesuai kebutuhan prospek perusahaan sebagai lampiran
surat yang ditandatangani oleh Deputi I atau Pimpinan membidangi Pengumpulan
atau Ketua BAZNAS.
3.1.4.3.2. RO melakukan konfirmasi tentang penawaran yang telah disampaikan.
3.1.4.4. RO melakukan sosialisasi Program CSR BAZNAS dengan melakukan:
3.1.4.4.1. Pengajuan persetujuan kepada prospek CSR untuk melaksanakan sosialisasi.
3.1.4.4.2. Persiapan materi dan tim untuk sosialisasi.
3.1.4.4.3. Pelaksanaan sosialisasi kepada prospek.
3.1.4.4.4. Pengajuan kesepakatan kerja sama CSR
3.1.4.4.5. RO menyampaikan laporan hasil sosialisasi kepada Kepala Divisi Pengumpulan
CSR dan Direktur Pengumpulan BAZNAS.
3.1.4.5. RO melakukan pengembangan proposal pengumpulan dengan cara:
3.1.4.5.1. Menganalisa kebutuhan prospek, membuat deskripsi program/ringkasan
program.
3.1.4.5.2. Membuat rencana anggaran.
3.1.4.5.3. Mengajukan persetujuan kepada Direktur Pengumpulan BAZNAS.
3.1.4.5.4. Menyusun proposal sesuai permintaan prospek.
3.1.4.6. Setelah proposal disampaikan kepada prospek, maka RO menyampaikan pengajuan
komitmen kerjasama dengan melakukan:
3.1.4.6.1. Pengajuan persetujuan untuk melaksanakan kerjasama pelaksanaan CSR.
3.1.4.6.2. Membuat draft usulan pelaksanaan kerjasama meliputi spesifikasi dan waktu
pelaksanaan kerja sama dengan berkoordinasi dengan Kedeputian II.
3.1.4.7. RO melakukan negosiasi kontrak dengan prospek CSR
3.1.4.8. RO meminta persetujuan akhir dari prospek sesuai dengan standar persyaratan
pengumpulan dan syarat tertentu/non standar tergantung pada kondisi yang terkait dengan
proposal yang telah disampaikan.
3.1.4.9. Membuat revisi atau berita acara negosiasi ulang jika diperlukan.
3.1.4.10. Menyerahkan Berita Acara negosiasi ulang ke Biro Hukum dan Kelembagaan untuk
membuat dokumen legalitas kerjasama.
3.1.4.11. Penandatanganan kontrak perjanjian.

III-1-4
PROSEDUR
010.3.1

3.1.4.11.1. Penandatanganan kontrak kerja sama antara manajemen BAZNAS dengan


prospek CSR.
3.1.4.11.2. Mengirimkan informasi dan salinan dokumen legalitas prospek CSR yang
relevan ke Biro Hukum & Kelembagaan.
3.1.4.11.3. Penyampaian formulir yang perlu dilengkapi oleh prospek CSR dan meminta
dokumen-dokumen yang diperlukan.
3.1.4.11.4. Pelaksanaan kick-off program/ acara penyerahan donasi dilaksanakan oleh
Kedeputian I dengan dihadiri oleh pimpinan membidangi Pengumpulan atau
Deputi I atau Direktur Pengumpulan atau Direktur di Kedeputian I.
3.1.4.11.5. Menyerahkan Bukti Setor Zakat (BSZ) dengan mencantumkan uraian Infak
Terikat CSR.
3.1.4.11.6. Memonitor penagihan, pembayaran, hingga pelaksanaan penyaluran atau
program.
3.1.4.11.7. Mencatat seluruh data pengumpulan dari Donatur, mulai proses penawaran
sampai dengan proses pengumpulan selesai.
3.1.4.12. Mengelola laporan pengumpulan CSR:
3.1.4.12.1. Mencatat pengumpulan data Donatur CSR berdasarkan jenis layanan/jasa,
untuk menjalin hubungan yang lebih baik dan melakukan cross selling.
3.1.4.12.2. Memberikan laporan kepada Kepala Divisi CSR.
3.1.4.12.3. Kepala Divisi CSR berkoordinasi dengan Kepala Divisi Layanan Muzaki
memberikan informasi dan layanan kepada Perusahaan.
3.1.4.13. Donasi Retensi CSR
3.1.4.13.1. Melakukan analisa kecenderungan Donatur CSR untuk mencari kemungkinan
peningkatan pengumpulan.
3.1.4.13.2. Menawarkan cross selling donasi CSR dengan memberikan layanan yang
lebih baik dan mudah kepada Donatur CSR.

III-1-5
PROSEDUR
010.3.2

3.2. PROSEDUR PELAYANAN PENGUMPULAN ZAKAT NASIONAL


3.2.1. Prosedur Layanan Penerima Tamu
3.2.1.1. Menerima Tamu
3.2.1.1.1. Petugas penerima tamu mengucapkan salam “Assalamu’alaikum” dan
mempersilakan duduk.
3.2.1.1.2. Petugas penerima tamu menanyakan nama tamu lembaga/individu yang datang
dan maksud/tujuan kedatangan.
3.2.1.1.3. Petugas penerima tamu memfasilitasi tamu untuk menghubungi divisi terkait yang
dituju.
3.2.1.1.4. Petugas penerima tamu mencatat identitas dan meneruskan ke divisi terkait yang
dituju apabila bersedia menerima tamu dari lembaga/individu tersebut.
3.2.1.1.5. Petugas penerima tamu mengucapkan permohonan maaf apabila divisi terkait
yang dituju tidak/belum dapat menerima tamu dari lembaga/individu dan
memberikan nomor kontak yang dapat dihubungi kemudian.
3.2.1.1.6. Petugas penerima tamu mengucapkan ”Terima kasih telah mengunjungi
BAZNAS” saat kepulangan tamu dari individu/lembaga.
3.2.1.1.7. Petugas penerima tamu mengucapkan salam ”Wa’alaikumussalam” saat
kepulangan tamu dari individu/lembaga.

3.2.2. Pengelolaan Hubungan dan Retensi Muzaki


3.2.2.1. Setiap periode yang ditentukan, Petugas Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional
menghubungi Muzaki untuk menyampaikan informasi produk atau program terbaru.
3.2.2.2. Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional berkoordinasi dengan Direktorat Kajian dan
Pengembangan ZIS DSKL dalam melakukan pengukuran kepuasan Muzaki untuk mengelola
hubungan dan retensi Muzaki dengan langkah-langkah sebagai berikut:
3.2.2.3. Proses Awal Pengukuran Kepuasan Muzaki:
3.2.2.3.1. Kepala Divisi menetapkan parameter Pengukuran Kepuasan Muzaki terkait
Quality, Cost, Service, dan Facility layanan konter.
3.2.2.3.2. Kepala Divisi layanan membuat Metode Pengukuran Kepuasan Muzaki berupa
kuesioner Formulir Kepuasan Muzaki yang berisi sejumlah pertanyaan yang
dapat mewakili tercapainya pengukuran kepuasan Muzaki.
3.2.2.3.3. Kepala Divisi layanan menetapkan dan membuat daftar Muzaki yang akan
menjadi responden.
3.2.2.3.4. Petugas Divisi Layanan melakukan pengiriman kuesioner melalui email dan/atau
Whatsapp agar mendapatkan penilaian dari Muzaki.
3.2.2.4. Pelaksanaan Pengukuran Kepuasan Muzaki
3.2.2.4.1. Berdasarkan identifikasi yang ditetapkan dalam kuesioner, Petugas Divisi
Layanan memberikan pemahaman terhadap standar kuesioner ke masing-
masing Muzaki.

III-2-1
PROSEDUR
010.3.2

3.2.2.4.2. Petugas Divisi Layanan mendistribusikan kuesioner ke masing-masing


responden Muzaki minimal 1 (satu) tahun sekali atau lebih berdasarkan
kebutuhan.
3.2.2.4.3. Petugas Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional menginformasikan Muzaki
bahwa BAZNAS akan memberikan apresiasi apabila Muzaki bersedia mengisi
kuesioner dan mengirimkan kembali ke BAZNAS.
3.2.2.4.4. Muzaki akan menilai kinerja Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional melalui
kuesioner dan meresponnya dalam rentang waktu 1 (satu) bulan.
3.2.2.4.5. Petugas Divisi Layanan mengirimkan kuesioner minimal kepada 100 (seratus)
orang Muzaki guna mendapatkan data yang representatif.
3.2.2.4.6. Petugas Divisi Layanan memantau kuesioner yang dikirim ke Muzaki supaya
dapat dikembalikan sesuai waktu yang disepakati.
3.2.2.4.7. Petugas Divisi Layanan melakukan perhitungan pengukuran kepuasan Muzaki
berdasarkan data-data kuesioner yang masuk untuk menganalisa kinerja Divisi
Layanan Pengumpulan Zakat Nasional.
3.2.2.4.8. Mekanisme perhitungan dan analisa kepuasan Muzaki mengacu pada Indeks
Tingkat Kepuasan dan Kepentingan atas Kualitas Layanan.
3.2.2.4.9. Hasil perhitungan dan analisa kepuasan Muzaki dituangkan ke dalam formulir
kepuasan Muzaki.
3.2.2.4.10. Direktorat Layanan c.q. Divisi Layanan akan menindaklanjuti parameter
penilaian Muzaki yang hasilnya di bawah rata-rata atau di bawah standar.
3.2.2.5. Tindak Lanjut Permintaan Tindakan Perbaikan
3.2.2.5.1. Kepala Divisi Layanan membuat permintaan tindakan perbaikan dan pencegahan
ke pihak terkait jika berdasarkan analisa laporan hasil pengukuran kepuasan
Muzaki nilainya di bawah standar.
3.2.2.5.2. Prosedur permintaan perbaikan dilakukan sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
3.2.2.5.3. Divisi terkait yang menerima permintaan tindakan perbaikan dan pencegahan dari
Direktur Layanan segera melakukan analisa masalah yang menjadi penyebab
nilai rendah dan secepatnya menetapkan perbaikan.
3.2.2.6. Proses Pelaporan
3.2.2.6.1. Hasil perhitungan dan analisa tingkat kepuasan Muzaki oleh Kepala Divisi
Layanan Pengumpulan Zakat Nasional akan dilaporkan ke Direktur Layanan.
3.2.2.6.2. Semua bukti hasil pengukuran kepuasan Muzaki akan disimpan dan dipelihara.

3.2.3. Penanganan Keluhan Muzaki


3.2.3.1. Petugas Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional melakukan pencatatan atas
penerimaan keluhan dan umpan balik Muzaki dalam Formulir Laporan Umpan Balik (Formulir
5.2.4).
3.2.3.2. Petugas Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional menindaklanjuti hingga
menyelesaikan keluhan atau umpan balik yang disampaikan ke bagian layanan.

III-2-2
PROSEDUR
010.3.2

3.2.3.3. Evaluasi Keluhan Muzaki (Muzaki Complaint Evaluation)


3.2.3.3.1. Berdasarkan data Laporan Umpan Balik ini, bagian layanan akan melakukan
analisa terhadap keluhan dan umpan balik yang diterima, apakah bersifat keluhan
atau umpan balik yang berupa saran, apresiasi, atau informasi.
3.2.3.3.2. Apabila keluhan bersifat kekurangan informasi atau komunikasi, maka bagian
layanan dapat segera merespon melalui telepon, email, WhatsApp, atau saluran
informasi lainnya.
3.2.3.3.3. Apabila keluhan Muzaki memerlukan tindakan dan jawaban secara teknis, maka
bagian layanan akan membuat surat jawaban atau tanggapan untuk
berkoordinasi setelah disetujui oleh Kepala Divisi Layanan Pengumpulan Zakat
Nasional.
3.2.3.3.4. Keluhan Muzaki yang tidak bisa diselesaikan oleh bagian layanan dan terkait
dengan divisi lain, maka akan dirapatkan di internal divisi untuk ditentukan
langkah-langkah penyelesaian dan tindak lanjut.
3.2.3.4. Pelaksanaan Tindakan Penyelesaian terhadap Keluhan
3.2.3.4.1. Pelaksanaan tindakan penyelesaian terhadap keluhan dapat dilakukan dengan
cara melakukan rapat internal untuk mencari faktor penyebab dan solusi
perbaikan.
3.2.3.4.2. Keluhan dan umpan balik yang membutuhkan dukungan dari divisi lain maka
Direktur Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional membuat Internal Memo
yang ditujukan kepada divisi terkait.
3.2.3.4.3. Untuk umpan balik yang masuk kategori ringan seperti permintaan unsubscribe
dan sejenisnya yang bisa diselesaikan segera, Petugas Divisi Layanan
Pengumpulan Zakat Nasional langsung dapat mengirimkan jawaban umpan balik
dengan diinformasikan kepada Kepala Divisi Layanan Pengumpulan Zakat
Nasional.
3.2.3.4.4. Petugas berkoordinasi dengan divisi terkait untuk mendapatkan dukungan dalam
bentuk dokumen atau jawaban.
3.2.3.4.5. Petugas berkoordinasi dengan Kepala Divisi Layanan Pengumpulan Zakat
Nasional dan Direktur Layanan Pengumpulan untuk mendapatkan persetujuan
terhadap hasil dari jawaban atas keluhan dan umpan balik Muzaki.
3.2.3.5. Jawaban atas keluhan Muzaki (Muzaki Complaint)
3.2.3.5.1. Laporan Umpan Balik yang telah diisi lengkap berikut jawaban maupun solusi
yang akan diambil, sebelum dikirimkan ke Muzaki perlu mendapat persetujuan
dari Kepala Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional.
3.2.3.5.2. Petugas Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional mengirimkan jawaban
umpan balik selambat-lambatnya dalam waktu 5 (lima) hari kerja.
3.2.3.5.3. Petugas Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional melakukan konfirmasi
penerimaan jawaban umpan balik melalui telepon, sms, WhatsApp, dan email bila
tercatat.

III-2-3
PROSEDUR
010.3.2

3.2.3.5.4. Apabila Laporan Umpan Balik tidak memuaskan Muzaki, maka Petugas Divisi
Layanan Pengumpulan Zakat Nasional dibantu Kepala Divisi Layanan
Pengumpulan Zakat Nasional menindak lanjuti dengan melakukan komunikasi
langsung kepada Muzaki.
3.2.3.6. Keluaran (Output) dari proses ini meliputi:
3.2.3.6.1. Mencatat semua keluhan dan Umpan Balik Muzaki dalam Formulir Laporan
Umpan Balik (Formulir 5.2.4), dan membuat konsolidasi dari semua keluhan dan
umpan balik dalam masa 1 (satu) bulan untuk kemudian dijadikan sebagai data
perkembangan tingkat keluhan setiap bulan lalu dilaporkan kepada Direktur
Layanan untuk pengambilan Langkah perbaikan.
3.2.3.6.2. Mengirimkan jawaban ke Muzaki.
3.2.3.6.3. Membuat status OPEN dan CLOSED pada Log Book (Intranet) Keluhan dan
Umpan Balik Muzaki.
3.2.3.7. Pertanggung jawaban Keluhan dan Umpan Balik Muzaki
3.2.3.7.1. Kepala Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional bertanggung jawab
melaporkan status keluhan dan umpan balik kepada Direktur Layanan.
3.2.3.7.2. Standar komunikasi penanganan keluhan Muzaki diatur dalam Petunjuk Teknis
tersendiri.

3.2.4. Pengelolaan Data Muzaki


3.2.4.1. Petugas Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional mengubah data berdasarkan
permintaan.
3.2.4.2. Petugas Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional mengajukan persetujuan pengubahan
data kepada Kepala Divisi.
3.2.4.3. Petugas Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional mengarsipkan Formulir Perubahan
Data Muzaki bersama dengan Formulir Pendaftaran Muzaki.
3.2.4.4. Apabila ditemukan Muzaki yang memiliki dua NPWZ, maka Petugas Divisi Layanan
Pengumpulan Zakat Nasional segera melakukan konfirmasi kepada Muzaki tersebut dan
meminta izin Muzaki untuk menggabungkan mutasi dan cleansing data, sehingga hanya ada
satu nomor NPWZ atas Muzaki tersebut.
3.2.4.5. Hasil konfirmasi ditindaklanjuti sesuai prosedur pengubahan data.

III-2-4
PROSEDUR
010.3.3

3.3. PROSEDUR PENGELOLAAN KANAL PENGUMPULAN


3.3.1. Pengumpulan Dana Melalui Kantor Layanan
3.3.1.1. Penerimaan ZIS-DSKL Secara Tunai
3.3.1.1.1. Petugas Konter Layanan Zakat BAZNAS
3.3.1.1.1.1. Pada awal hari, petugas dan Kepala Divisi Layanan Pengumpulan
memastikan hal sebagai berikut:
3.3.1.1.1.1.1. Kerapihan dan kebersihan area layanan.
3.3.1.1.1.1.2. Memastikan peralatan kerja di area layanan telah
dihidupkan dan berfungsi dengan baik.
3.3.1.1.1.1.3. Memastikan peralatan Petugas telah tersedia dan
cukup untuk operasional di hari berjalan.
3.3.1.1.1.1.4. Memastikan jumlah uang tunai di brankas sesuai
dengan Rincian Uang Tunai di akhir hari kerja
sebelumnya.
3.3.1.1.1.1.5. Mengatur pelaksanaan penyetoran setoran H-1 dan
kelebihan uang tunai di brankas ke rekening
BAZNAS.
3.3.1.1.1.2. Selama jam layanan, untuk setiap tamu yang datang ke area
layanan, Petugas mengucapkan salam dan sikap pelayanan.
3.3.1.1.1.3. Untuk tamu yang hendak melakukan penyetoran dana ZIS maka
Petugas memastikan Muzaki sudah memiliki NPWZ, apabila belum
memiliki NPWZ maka lakukan sesuai prosedur pendaftaran Muzaki
baru.
3.3.1.1.1.4. Petugas menerima dana dari Muzaki baru.
3.3.1.1.1.5. Petugas memastikan keabsahan data pengisian, tujuan penyetoran
(setoran Zakat/Infaq/Sedekah/DSKL),
3.3.1.1.1.6. Petugas melakukan konfirmasi bukti setor yang diinginkan Muzaki
baik cetak/elektronik.
3.3.1.1.1.7. Petugas menerima dan menghitung setoran dana di hadapan
Muzaki.
3.3.1.1.1.8. Petugas melakukan pencatatan penerimaan dana dari Muzaki di
sistem elektronik BAZNAS dan memastikan keakuratan pencatatan
sesuai dengan jumlah dana yang diterima dan nomor NPWZ
Muzaki.
3.3.1.1.1.9. Petugas menerbitkan Bukti Setor Zakat (BSZ) sesuai penerbitan
bukti setor yang diinginkan Muzaki baik cetak/elektronik.
3.3.1.1.1.10. Petugas mendoakan Muzaki dan mengucapkan terima kasih.
3.3.1.1.1.11. Pada akhir hari, Petugas dan Kepala Divisi Layanan Pengumpulan
memastikan hal sebagai berikut:

III-3-1
PROSEDUR
010.3.3

3.3.1.1.1.11.1. Kerapihan dan kebersihan area layanan Kantor


Layanan
3.3.1.1.1.11.2. Memastikan peralatan kerja di area Kantor Layanan
telah dimatikan dan disimpan dengan baik.
3.3.1.1.1.11.3. Memastikan jumlah uang tunai sesuai dengan
Rincian Uang Tunai dan Laporan penerimaan di hari
yang sama.
3.3.1.1.1.11.4. Memastikan seluruh uang tunai sudah disimpan ke
brankas yang terkunci.
3.3.1.1.1.11.5. Memastikan dokumentasi Lembar Rincian Uang
sudah di tandatangani oleh Petugas Konter
Layanan BAZNAS dan Kepala Divisi Layanan
Pengumpulan dalam folder tersendiri.
3.3.1.1.1.11.6. Mencetak Laporan Harian Konter Layanan Tetap.
3.3.1.2. Pelayanan Reset Password Muzaki
3.3.1.2.1. Petugas Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional menerima konfirmasi dari
Muzaki karena tidak dapat mengakses Muzaki Corner.
3.3.1.2.2. Petugas Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional melakukan pengecekan
nama Muzaki pada Daftar Muzaki.
3.3.1.2.3. Apabila nama Muzaki sudah tidak aktif lagi (No exist), maka:
3.3.1.2.3.1. Petugas Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional kemudian
melakukan registrasi Muzaki dan mencetak NPWZ.
3.3.1.2.3.2. Muzaki akan menerima informasi password baru melalui akun email
Muzaki yang terdaftar di sistem elektronik BAZNAS.
3.3.1.2.4. Apabila nama Muzaki masih aktif (Exist), maka:
3.3.1.2.4.1. Petugas Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional melakukan
validasi email Muzaki.
3.3.1.2.4.2. Petugas Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional melakukan
pengecekan NPWZ pada Corner User.
3.3.1.2.4.3. Apabila NPWZ tidak ditemukan (tidak aktif), maka Petugas Divisi
Layanan Pengumpulan Zakat Nasional menekan tombol simpan
NPWZ pada Corner User.
3.3.1.2.4.4. Apabila NPWZ ditemukan (aktif), maka Petugas Divisi Layanan
Pengumpulan Zakat Nasional memilih reset password.
3.3.1.2.4.5. Muzaki menerima informasi password baru melalui akun email
Muzaki yang bersangkutan.
3.3.1.3. Pelayanan Konfirmasi ZIS (Klaim)
3.3.1.3.1. Muzaki melakukan konfirmasi dengan menggunakan salah satu dari media
berikut:

III-3-2
PROSEDUR
010.3.3

3.3.1.3.1.1. Muzaki membuka website atau Muzaki Corner, dan mengisi formulir
yang telah disediakan.
3.3.1.3.1.2. Muzaki dapat melakukan konfirmasi melalui telepon, WhatsApp,
SMS, atau email.
3.3.1.3.2. Petugas Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional merespon dengan
mengikuti langkah berikut:
3.3.1.3.2.1. Petugas Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional kemudian
membuka menu konfirmasi pada sistem elektronik.
3.3.1.3.2.2. Setelah menerima konfirmasi Muzaki, Petugas Divisi Layanan
Pengumpulan Zakat Nasional kemudian mengisi formulir konfirmasi
donasi melalui website dan membuka menu konfirmasi pada sistem
elektronik.
3.3.1.3.2.3. Petugas Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional kemudian
memilih menu tab submitted.
3.3.1.3.2.4. Petugas Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional menekan
tombol “Proses” yang menandakan bahwa konfirmasi pembayaran
sedang dalam proses pencocokan dengan rekening koran.
3.3.1.3.3. Petugas Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional melakukan pengecekan
pada transaksi kas masuk anonim.
3.3.1.3.4. Apabila dalam pengecekan tidak ada transaksi kas masuk, Petugas Divisi
Layanan Pengumpulan Zakat Nasional melakukan konfirmasi ke Bagian
Akuntansi & Laporan Keuangan untuk dapat memperbaharui transaksi kas
masuk.
3.3.1.3.5. Apabila dalam pengecekan ada transaksi anonim pada daftar transaksi kas
masuk, lanjutkan ke langkah 3.2.1.3.8.
3.3.1.3.6. Petugas Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional menginput transaksi kas
masuk dengan Muzaki anonim.
3.3.1.3.7. Petugas Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional menginput nomor transaksi
ke dalam aplikasi.
3.3.1.3.8. Muzaki kemudian akan mendapatkan notifikasi donasi BSZ/BSIS sebagai bukti
telah melakukan pembayaran.
3.3.1.4. Pelayanan Pencetakan Kartu NPWZ
3.3.1.4.1. Muzaki meminta pencetakan kartu NPWZ.
3.3.1.4.2. Petugas Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional meminta kartu Identitas
Muzaki dan menginformasikan biaya pencetakan kartu (bila ada).
3.3.1.4.3. Petugas Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional login ke sistem elektronik
dan mencari nomor NPWZ sesuai data dalam kartu identitas tersebut.
3.3.1.4.4. Sebelum melakukan pencetakan, Petugas Divisi Layanan Pengumpulan Zakat
Nasional sebisa mungkin melakukan konfirmasi dan memastikan database
Muzaki yang akan dicetak kartu NPWZ nya.

III-3-3
PROSEDUR
010.3.3

3.3.1.4.5. Bila sudah sesuai, Petugas Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional
melakukan pencetakan Kartu NPWZ dengan tahapan sebagai berikut:
3.3.1.4.5.1. Persiapkan kartu yang akan dicetak.
3.3.1.4.5.2. Persiapkan printer/encoder yang akan digunakan untuk mencetak
kartu.
3.3.1.4.5.3. Masukan kartu kosong yang akan dicetak pada printer kartu.
3.3.1.4.5.4. Lakukan pencetakan Kartu NPWZ.
3.3.1.4.5.5. Cek kebenaran nomor NPWZ dan nama Muzaki yang tercetak di
kartu.
3.3.1.4.5.6. Petugas Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional
mengembalikan Kartu Identitas Muzaki dan menyerahkan Kartu
NPWZ.
3.3.1.4.5.7. Petugas Divisi Layanan Pengumpulan Zakat Nasional memastikan
Muzaki telah menandatangani Tanda Terima Kartu kemudian
mendokumentasikan tanda terima sesuai tanggal penyerahan.
3.3.1.4.5.8. Khusus terhadap kartu yang dikenakan biaya, Petugas Divisi
Layanan Pengumpulan Zakat Nasional membuat daftar Tanda
Terima Kartu dan biaya kartu yang diterima dari Muzaki kemudian
melaporkannya kepada Bagian URT & Manajemen Aset dan Bagian
Akuntansi & Laporan Keuangan untuk dilakukan pencatatan dan
pembukuan lebih lanjut.
3.3.1.4.6. Petugas Rekonsiliasi
3.3.1.4.6.1. Petugas Rekonsiliasi di Divisi Layanan Pengumpulan memeriksa
Laporan Penerimaan dari Sistem elektronik BAZNAS .
3.3.1.4.6.2. Sebelum melakukan upload data dari rekening koran ke sistem
elektronik, Petugas Rekonsiliasi wajib memastikan bahwa jumlah
setoran tunai yang disetorkan oleh Petugas Kantor Layanan
BAZNAS ke Bank rekanan sesuai dengan Laporan Harian Counter
pada hari kerja sebelumnya (H-1).
3.3.1.4.6.3. Dalam hal Jumlah setoran tunai yang disetorkan oleh Petugas
Kantor Layanan BAZNAS ke Bank rekanan sesuai dengan Laporan
penerimaan pada hari kerja sebelumnya (H-1) maka Petugas
Rekonsiliasi dapat melakukan upload mutasi Rekening Koran ke
sistem Elektronik.
3.3.1.4.6.4. Kepala Divisi Layanan Muzaki memastikan data yang diupload oleh
Petugas Rekonsiliasi sesuai dengan mutasi dan saldo Harian dari
Rekening Koran.
3.3.1.4.6.5. Dalam hal terjadi perbedaan antara Laporan Harian Counter dengan
total jumlah setoran di h+1, maka Petugas Rekonsiliasi meminta
disposisi Kepala Divisi Layanan Muzaki untuk melakukan upload
data terkait penerimaan setoran tunai dan mengirimkan email

III-3-4
PROSEDUR
010.3.3

notifikasi kepada Petugas Kantor Layanan BAZNAS ditembuskan


kepada Kepala Divisi Layanan Pengumpulan.
3.3.1.4.6.6. Atas Notifikasi dari Petugas Rekonsiliasi, maka Petugas Kantor
Layanan BAZNAS beserta Kepala Divisi Layanan Pengumpulan
wajib melakukan pemeriksaan ulang dan membuat Berita Acara
Koreksi sebagai dasar pelaksanaan Koreksi Pencatatan.
3.3.1.4.6.7. Membuat data penerimaan dana di BANKZIS dan
mendistribusikannya ke seluruh divisi di Direktorat Pengumpulan
BAZNAS untuk dikonfirmasi.
3.3.1.4.7. Petugas Divisi Akuntansi & Laporan Keuangan
3.3.1.4.7.1. Berdasarkan laporan BANKZIS, Bagian Akuntansi & Laporan
Keuangan memastikan kesesuaian data BANKZIS dengan mutasi
Rekening Koran.
3.3.1.4.7.2. Dalam hal terdapat perbedaan, maka Divisi terkait mengajukan
Berita Acara Koreksi untuk disetujui oleh Kepala Divisi Layanan
Pengumpulan dan Kepala Bagian Akuntansi & Laporan Keuangan.
3.3.1.4.7.3. Bagian Akuntansi & Laporan Keuangan melakukan koreksi
pembukuan di sistem elektronik BAZNAS.
3.3.1.4.7.4. Membuat Rekapitulasi Penerimaan Dana secara terpisah sesuai
jenis dana.
3.3.1.5. Penerimaan Dana ZIS Melalui Mesin EDC
3.3.1.5.1. Petugas Kantor Layanan
3.3.1.5.1.1. Petugas Kantor Layanan memastikan tujuan penyetoran (setoran
Zakat/Infaq/Sedekah/DSKL) dan melakukan konfirmasi penerbitan
bukti setor yang diinginkan Muzaki baik cetak/elektronik.
3.3.1.5.1.2. Petugas Kantor Layanan melakukan penginputan jumlah dana yang
akan dipindahbukukan melalui EDC dan meminta Muzaki
memeriksa kebenaran data yang diinput serta memasukkan nomor
PIN.
3.3.1.5.1.3. Petugas Kantor Layanan menyerahkan salinan thermal printer EDC
kepada Muzaki.
3.3.1.5.1.4. Petugas Kantor Layanan melakukan pencatatan penerimaan dana
dari Muzaki di sistem elektronik BAZNAS dan memastikan
keakuratan pencatatan sesuai dengan Jumlah dana yang diterima
dan nomor NPWZ Muzaki.
3.3.1.5.1.5. Petugas Kantor Layanan menerbitkan Bukti Setor Zakat (BSZ)
sesuai yang diinginkan Muzaki baik cetak/elektronik.
3.3.1.5.1.6. Petugas mendoakan Muzaki dan mengucapkan terima kasih.
3.3.1.5.1.7. Di akhir hari, seluruh bukti transaksi melalui EDC dicocokkan dengan
Laporan Harian Counter.
3.3.1.5.2. Petugas Rekonsiliasi

III-3-5
PROSEDUR
010.3.3

3.3.1.5.2.1. Petugas Rekonsiliasi memeriksa Laporan Penerimaan melalui


transaksi EDC dari Divisi Layanan Pengumpulan.
3.3.1.5.2.2. Sebelum melakukan upload data rekening Koran ke sistem
elektronik BAZNAS, Petugas Rekonsiliasi wajib memastikan bahwa
Jumlah setoran via EDC yang dilaporkan oleh Petugas Kantor
Layanan sesuai dengan mutasi di rekening EDC.
3.3.1.5.2.3. Dalam hal Jumlah setoran EDC sesuai maka Petugas Rekonsiliasi
dapat melakukan upload mutasi Rekening Koran ke sistem
Elektronik .
3.3.1.5.2.4. Kepala Divisi Layanan Pengumpulan memastikan data yang
diupload oleh Petugas Rekonsiliasi sesuai dengan mutasi dan saldo
Harian dari Rekening Koran.
3.3.1.5.2.5. Dalam hal terjadi perbedaan antara Laporan Penerimaan EDC
dengan mutasi rekening EDC, maka Petugas Rekonsiliasi meminta
disposisi dari Kepala Bagian Akuntansi dan Laporan Keuangan
sebelum melakukan upload data terkait penerimaan setoran EDC
dan wajib mengirimkan email notifikasi kepada Kepala Divisi
Layanan Pengumpulan untuk melakukan pemeriksaan ulang
kegagalan transaksi.
3.3.1.5.2.6. Atas Notifikasi dari Petugas Rekonsiliasi, maka Petugas Kantor
Layanan BAZNAS beserta Kepala Divisi Layanan Pengumpulan
wajib melakukan pemeriksaan ulang dan membuat Berita Acara
Koreksi sebagai dasar pelaksanaan Koreksi Pencatatan dan Koreksi
Pembukuan di sistem elektronik BAZNAS.
3.3.1.5.3. Petugas Bagian Akuntansi & Laporan Keuangan
3.3.1.5.3.1. Berdasarkan laporan BANKZIS, Bagian Akuntansi & Laporan
Keuangan memastikan kesesuaian data BANKZIS dengan Mutasi
Rekening Koran.
3.3.1.5.3.2. Dalam hal terdapat perbedaan, maka Bagian terkait mengajukan
Berita Acara Koreksi untuk disetujui oleh Kepala Divisi Layanan
Pengumpulan dan Kepala Bagian Akuntansi & Laporan Keuangan.
3.3.1.5.3.3. Bagian Akuntansi & Laporan Keuangan melakukan koreksi
pembukuan di sistem elektronik BAZNAS.
3.3.1.5.3.4. Membuat Rekapitulasi Penerimaan Dana secara terpisah sesuai
jenis dana.
3.3.1.6. Penerimaan Dana ZIS Berupa Natura
3.3.1.6.1. Petugas Kantor Layanan
3.3.1.6.1.1. Petugas mengucapkan salam dan sikap pelayanan sesuai
Kebijakan dan Prosedur Layanan.
3.3.1.6.1.2. Petugas memastikan apakah Muzaki sudah memiliki NPWZ atau
belum, apabila belum memiliki NPWZ maka lakukan proses

III-3-6
PROSEDUR
010.3.3

pendaftaran database Muzaki sesuai kebijakan dan prosedur


Pendaftaran Muzaki.
3.3.1.6.1.3. Petugas mengisi Berita Acara Serah Terima Natura (formulir nomor
5.2.7.), memastikan kebenaran pengisian, tujuan penyetoran donasi
ZIS-DSKL dan melakukan konfirmasi penerbitan bukti setor yang
diinginkan Muzaki baik cetak/elektronik.
3.3.1.6.1.4. Petugas meminta persetujuan dan nilai taksir dari Kepala Bagian
URT & Manajemen Aset melakukan penginputan setoran dana
natura ke sistem elektronik BAZNAS.
3.3.1.6.1.5. Petugas melakukan pencatatan penerimaan natura dari Muzaki di
sistem elektronik BAZNAS, memastikan keakuratan pencatatan
sesuai dengan nilai taksir dari Kepala Bagian URT & Manajemen
Aset dan memastikan kebenaran nomor NPWZ Muzaki.
3.3.1.6.1.6. Petugas menerbitkan Bukti Setor Zakat (BSZ) sesuai media
penerbitan yang diinginkan Muzaki baik cetak/elektronik.
3.3.1.6.1.7. Petugas mendoakan Muzaki dan mengucapkan terima kasih.
3.3.1.6.1.8. Di akhir hari, seluruh barang setoran Natura beserta tindasan bukti
setor diserahterimakan kepada Bagian URT & Manajemen Aset
(Formulir 5.2.7).
3.3.1.6.1.9. Berdasarkan serah terima dari Divisi Layanan Pengumpulan, Bagian
URT & Manajemen Aset memasukkan setoran natura ke dalam
Daftar Aset kelolaan dan melakukan penyimpanan di ruangan yang
terkunci.
3.3.1.6.2. Petugas Divisi Akuntansi & Laporan Keuangan
3.3.1.6.2.1. Petugas Divisi Akuntansi & Laporan Keuangan melakukan verifikasi
atas nilai taksiran dari Bagian URT & Manajemen Aset.
3.3.1.6.2.2. Untuk setoran natura yang sudah didaftarkan Bagian URT &
Manajemen Aset sebagai Aset Kelolaan BAZNAS maka Bagian
Akuntansi & Laporan Keuangan melakukan pembukuan dan
penyusutan sesuai kebijakan yang berlaku.
3.3.1.6.2.3. Dalam hal Bagian Akuntansi & Laporan Keuangan tidak setuju
dengan nilai taksiran dari Bagian URT & Manajemen Aset, maka
Bagian Akuntansi & Laporan Keuangan dapat melakukan koreksi
pembukuan.
3.3.1.6.2.4. Dalam hal terdapat perbedaan, maka Bagian terkait Petugas
akuntansi mengajukan Berita Acara Koreksi untuk disetujui oleh
Kepala Bagian URT & Manajemen Aset dan Kepala Bagian
Akuntansi & Laporan Keuangan. Hasil Akhir ditetapkan oleh Direktur
Pengumpulan, Direktur Layanan dan Direktur Keuangan dan
Akuntansi
3.3.1.6.2.5. Petugas Divisi Akuntansi & Laporan Keuangan melakukan koreksi
pembukuan di sistem elektronik BAZNAS.

III-3-7
PROSEDUR
010.3.3

3.3.2. Pengumpulan ZIS-DSKL Di Konter Layanan Bergerak


3.3.2.1. Penerimaan ZIS-DSKL Secara Tunai
3.3.2.1.1. Petugas Layanan Di Konter Layanan Bergerak
3.3.2.1.1.1. Pada awal hari, Petugas dan Kepala Divisi Layanan Pengumpulan
memastikan hal sebagai berikut:
3.3.2.1.1.1.1. Kerapihan dan kebersihan area layanan
3.3.2.1.1.1.2. Memastikan peralatan kerja di area layanan telah
dihidupkan dan berfungsi dengan baik
3.3.2.1.1.1.3. Memastikan peralatan Petugas telah tersedia dan
cukup untuk operasional di hari berjalan
3.3.2.1.1.2. Selama jam layanan, untuk setiap tamu yang datang ke area
layanan, Petugas mengucapkan salam dan sikap pelayanan sesuai
Kebijakan dan Prosedur Layanan Kantor Layanan.
3.3.2.1.1.3. Untuk tamu yang hendak melakukan penyetoran dana ZIS maka
Petugas memastikan apakah Muzaki sudah memiliki NPWZ atau
belum, apabila belum memiliki NPWZ maka lakukan proses
pendaftaran database Muzaki sesuai kebijakan dan prosedur
Pendaftaran Muzaki.
3.3.2.1.1.4. Petugas menerima tiket setoran yang sudah diisi oleh Muzaki dan
memastikan kebenaran pengisian, tujuan penyetoran (setoran
Zakat/Infaq/Sedekah/SDKL) dan melakukan konfirmasi penerbitan
bukti setor yang diinginkan Muzaki baik cetak/elektronik.
3.3.2.1.1.5. Petugas menerima dan menghitung setoran dana dari Muzaki.
3.3.2.1.1.6. Petugas melakukan pencatatan penerimaan dana dari Muzaki di
sistem elektronik BAZNAS dan memastikan keakuratan pencatatan
sesuai dengan jumlah dana yang diterima dan nomor NPWZ Muzaki.
3.3.2.1.1.7. Petugas menerbitkan Bukti Setor Zakat sesuai penerbitan yang
diinginkan Muzaki baik cetak/elektronik.
3.3.2.1.1.8. Petugas mendoakan Muzaki dan mengucapkan terima kasih.
3.3.2.1.1.9. Pada akhir hari, Petugas dan Kepala Divisi Layanan Pengumpulan
memastikan hal sebagai berikut:
3.3.2.1.1.9.1. Kerapihan dan kebersihan area layanan
3.3.2.1.1.9.2. Memastikan peralatan kerja di area layanan telah
dimatikan dan disimpan dengan baik.
3.3.2.1.1.9.3. Memastikan peralatan Petugas telah dan disimpan
dengan baik
3.3.2.1.1.9.4. Memastikan jumlah uang tunai sesuai dengan
Rincian Uang Tunai dan Laporan Penerimaan di hari
yang sama.

III-3-8
PROSEDUR
010.3.3

3.3.2.1.1.9.5. Memastikan seluruh uang tunai sudah disimpan ke


kotak uang.
3.3.2.1.1.9.6. Memastikan seluruh uang tunai disetorkan ke
rekening BAZNAS di bank rekanan atau ke Kantor
Layanan terdekat.
3.3.2.1.1.9.7. Memastikan dokumentasi bukti setor dalam folder
tersendiri.
3.3.2.1.2. Petugas Rekonsiliasi
3.3.2.1.2.1. Petugas Rekonsiliasi memeriksa Laporan Penerimaan dari sistem
elektronik BAZNAS.
3.3.2.1.2.2. Sebelum melakukan upload data ke sistem Elektronik, Petugas
Rekonsiliasi wajib memastikan bahwa jumlah setoran tunai yang
disetorkan oleh Petugas Layanan ke Bank rekanan sesuai dengan
Laporan Penerimaan pada hari kerja sebelumnya (H-1).
3.3.2.1.2.3. Dalam hal jumlah setoran tunai yang disetorkan oleh Petugas
Layanan ke Bank rekanan sesuai dengan Laporan Penerimaan
pada hari kerja sebelumnya (H-1) maka Petugas Rekonsiliasi dapat
melakukan upload mutasi Rekening Koran ke sistem elektronik .
3.3.2.1.2.4. Kepala Divisi Layanan Pengumpulan memastikan data yang
diupload oleh Petugas Rekonsiliasi sesuai dengan mutasi dan saldo
Harian dari Rekening Koran.
3.3.2.1.2.5. Dalam hal terjadi perbedaan antara Laporan Penerimaan dengan
total jumlah setoran di h+1, maka Petugas Rekonsiliasi meminta
disposisi Kepala Divisi sebelum melakukan upload data terkait
penerimaan setoran tunai dan wajib mengirimkan email notifikasi
kepada Kepala Divisi Layanan Pengumpulan
3.3.2.1.2.6. Atas notifikasi dari Petugas Rekonsiliasi, maka Petugas Layanan
beserta Kepala Divisi Layanan Pengumpulan melakukan
pemeriksaan ulang dan membuat Berita Acara Koreksi sebagai
dasar pelaksanaan Koreksi Pencatatan.
3.3.2.1.2.7. Membuat data penerimaan dana di BANKZIS dan
mendistribusikannya ke divisi lain di direktorat pengumpulan untuk
di konfirmasi.
3.3.2.1.3. Petugas Bagian Akuntansi & Laporan Keuangan
3.3.2.1.3.1. Berdasarkan tembusan setoran dari Muzaki maka Petugas Bagian
Akuntansi & Laporan Keuangan memastikan kebenaran pembukuan
di sistem elektronik BAZNAS.
3.3.2.1.3.2. Dalam hal terdapat perbedaan, maka Divisi di Direktorat
Pengumpulan mengajukan Berita Acara Koreksi untuk disetujui oleh
Kepala Divisi Layanan Pengumpulan dan Kepala Bagian Akuntansi
& Laporan Keuangan.

III-3-9
PROSEDUR
010.3.3

3.3.2.1.3.3. Bagian Akuntansi & Laporan Keuangan melakukan koreksi


pembukuan di sistem elektronik BAZNAS .
3.3.2.1.3.4. Membuat Rekapitulasi Penerimaan Dana secara terpisah sesuai
jenis dana.
3.3.2.2. Penerimaan Dana ZIS Melalui Mesin EDC
3.3.2.2.1. Petugas Layanan Di Luar Kantor BAZNAS
3.3.2.2.1.1. Petugas memastikan tujuan penyetoran (setoran
Zakat/Infaq/Sedekah/DSKL) dan melakukan konfirmasi penerbitan
bukti setor yang diinginkan Muzaki baik cetak/elektronik.
3.3.2.2.1.2. Petugas melakukan penginputan jumlah dana yang akan
dipindahbukukan melalui EDC dan meminta Muzaki memeriksa
kebenaran data yang diinput serta memasukkan nomor PIN.
3.3.2.2.1.3. Petugas menyerahkan salinan thermal printer EDC kepada Muzaki.
3.3.2.2.1.4. Petugas melakukan pencatatan penerimaan dana dari Muzaki di
sistem elektronik BAZNAS dan memastikan keakuratan pencatatan
sesuai dengan jumlah dana yang diterima dan nomor NPWZ Muzaki.
3.3.2.2.1.5. Petugas menerbitkan Bukti Setor Zakat sesuai penerbitan yang
diinginkan Muzaki baik cetak/elektronik.
3.3.2.2.1.6. Petugas mendoakan Muzaki dan mengucapkan terima kasih.
3.3.2.2.1.7. Di akhir hari, seluruh bukti transaksi melalui EDC dicocokkan dengan
Laporan Harian Counter.
3.3.2.2.2. Petugas Rekonsiliasi
3.3.2.2.2.1. Petugas Rekonsiliasi memeriksa Laporan Penerimaan melalui
transaksi EDC dari Divisi Layanan Pengumpulan.
3.3.2.2.2.2. Sebelum melakukan upload data rekening Koran ke sistem
elektronik BAZNAS, Petugas Rekonsiliasi wajib memastikan bahwa
jumlah setoran via EDC yang dilaporkan oleh Petugas Layanan
sesuai dengan mutasi di rekening EDC.
3.3.2.2.2.3. Dalam hal jumlah setoran EDC sesuai maka Petugas Rekonsiliasi
dapat melakukan upload mutasi Rekening Koran ke sistem
Elektronik .
3.3.2.2.2.4. Kepala Divisi Layanan Pengumpulan memastikan data yang
diupload oleh Petugas Rekonsiliasi sesuai dengan mutasi dan saldo
Harian dari Rekening Koran.
3.3.2.2.2.5. Dalam hal terjadi perbedaan antara Laporan Penerimaan EDC
dengan mutasi rekening EDC, maka Petugas Rekonsiliasi meminta
disposisi dari Kepala Divisi sebelum melakukan upload data terkait
penerimaan setoran EDC dan wajib mengirimkan email notifikasi
kepada Kepala Divisi Layanan Pengumpulan untuk melakukan
pemeriksaan ulang kegagalan transaksi .

III-3-10
PROSEDUR
010.3.3

3.3.2.2.2.6. Atas Notifikasi dari Petugas Rekonsiliasi, maka Petugas Layanan


beserta Kepala Divisi Layanan Pengumpulan wajib melakukan
pemeriksaan ulang dan membuat Berita Acara Koreksi sebagai
dasar pelaksanaan Koreksi Pencatatan dan Koreksi Pembukuan di
sistem elektronik BAZNAS.
3.3.2.2.3. Petugas Divisi Akuntansi & Laporan Keuangan
3.3.2.2.3.1. Berdasarkan laporan BANKZIS, Bagian Akuntansi & Laporan
Keuangan memastikan kesesuaian data BANKZIS dengan Mutasi
Rekening Koran.
3.3.2.2.3.2. Dalam hal terdapat perbedaan, maka Petugas Keuangan
mengajukan Berita Acara Koreksi untuk disetujui oleh Kepala Divisi
Layanan Pengumpulan dan Kepala Bagian Akuntansi & Laporan
Keuangan.
3.3.2.2.3.3. Bagian Akuntansi & Laporan Keuangan melakukan koreksi
pembukuan di sistem elektronik BAZNAS.
3.3.2.2.3.4. Membuat Rekapitulasi Penerimaan Dana secara terpisah sesuai
jenis dana.
3.3.2.3. Penerimaan Dana ZIS Berupa Natura
3.3.2.3.1. Petugas Layanan Di Luar Kantor BAZNAS
3.3.2.3.1.1. Petugas mengucapkan salam dan sikap pelayanan sesuai
Kebijakan dan Prosedur Layanan.
3.3.2.3.1.2. Petugas memastikan apakah Muzaki sudah memiliki NPWZ atau
belum, apabila belum memiliki NPWZ maka lakukan proses
pendaftaran database Muzaki sesuai kebijakan dan prosedur
Pendaftaran Muzaki.
3.3.2.3.1.3. Petugas menerima tiket setoran yang sudah diisi oleh Muzaki dan
memastikan kebenaran pengisian, tujuan penyetoran ZIS-DSKL,
dan melakukan konfirmasi penerbitan bukti setor yang diinginkan
Muzaki baik cetak/elektronik.
3.3.2.3.1.4. Petugas meminta persetujuan dan nilai taksir layanan kepada
penanggung jawab gerai/layanan luar kantor melakukan
penginputan setoran dana natura ke sistem elektronik BAZNAS.
3.3.2.3.1.5. Petugas melakukan pencatatan penerimaan natura dari Muzaki di
sistem elektronik BAZNAS, memastikan keakuratan pencatatan
sesuai dengan nilai taksir dari petugas layanan luar konter dan
memastikan kebenaran nomor NPWZ Muzaki.
3.3.2.3.1.6. Petugas menerbitkan Bukti Setor Zakat sementara (BSZ) sesuai
media penerbitan yang diinginkan Muzaki baik cetak/elektronik.
3.3.2.3.1.7. Petugas mendoakan Muzaki dan mengucapkan terima kasih.
3.3.2.3.1.8. Di akhir hari, seluruh barang setoran Natura beserta tindasan bukti
setor diserahterimakan kepada Bagian URT & Manajemen Aset
(Formulir 5.2.7).

III-3-11
PROSEDUR
010.3.3

3.3.2.3.1.9. Penilaian akhir oleh bagian URT dan Manajemen Aset atau Tim
Juru Taksir yang ditunjuk lembaga. Mengikuti proses seterusnya
tentang penilaian natura oleh URT
3.3.2.3.1.10. Berdasarkan serah terima dari Divisi Layanan Pengumpulan,
Bagian URT & Manajemen Aset memasukkan setoran natura ke
dalam Daftar Aset kelolaan dan melakukan penyimpanan di
ruangan yang terkunci.
3.3.2.3.2. Petugas Divisi Akuntansi & Laporan Keuangan
3.3.2.3.2.1. Petugas Divisi Akuntansi & Laporan Keuangan melakukan verifikasi
dan penilaian kelayakan nilai taksiran atas setoran natura dari
Bagian URT & Manajemen Aset.
3.3.2.3.2.2. Untuk setoran natura yang sudah didaftarkan Bagian URT &
Manajemen Aset sebagai Aset Kelolaan BAZNAS maka Bagian
Akuntansi & Laporan Keuangan melakukan pembukuan dan
penyusutan sesuai kebijakan yang berlaku.
3.3.2.3.2.3. Dalam hal Bagian Akuntansi & Laporan Keuangan tidak setuju
dengan nilai taksiran dari Bagian URT & Manajemen Aset maka
Bagian Akuntansi & Laporan Keuangan dapat melakukan koreksi
pembukuan.
3.3.2.3.2.4. Dalam hal terdapat perbedaan, maka Petugas Bagian Akuntansi
terkait mengajukan Berita Acara Koreksi untuk disetujui Kepala
Bagian URT, Kepala Divisi Layanan Pengumpulan dan Kepala
Bagian Akuntansi & Laporan Keuangan.
3.3.2.3.2.5. Bagian Akuntansi & Laporan Keuangan melakukan koreksi
pembukuan di sistem elektronik BAZNAS.

3.3.3. Pengumpulan Dana Melalui POS Layanan Bencana BAZNAS dan Program Penyaluran ZIS-DSKL
Lainnya
3.3.3.1. Penerimaan Dana ZIS Secara Tunai
3.3.3.1.1. Petugas POS Layanan Bencana BAZNAS dan Program Penyaluran ZIS-DSKL
Lainnya
3.3.3.1.1.1. Petugas menerima uang setoran dan memastikan tujuan penyetoran
ZIS-DSKL.
3.3.3.1.1.2. Petugas menerima dan menghitung setoran dana dari Muzaki.
3.3.3.1.1.3. Petugas memberikan Bukti Setor Zakat, diberikan stempel BAZNAS
dan ditandatangani oleh Petugas dan Muzaki.
3.3.3.1.1.4. Pada akhir hari, Petugas dan penanggung jawab pengumpulan di
posko yang ditunjuk Kepala Divisi memastikan hal sebagai berikut:
3.3.3.1.1.4.1. Memastikan peralatan Petugas telah dan disimpan
dengan baik

III-3-12
PROSEDUR
010.3.3

3.3.3.1.1.4.2. Memastikan jumlah uang tunai sesuai dengan


Rincian Uang Tunai dan Laporan Penerimaan di hari
yang sama.
3.3.3.1.1.4.3. Memastikan seluruh uang tunai sudah diserahkan
dan disimpan oleh Penanggung Jawab Pengumpulan
di posko.
3.3.3.1.1.4.4. Memastikan dokumentasi Lembar Rincian Uang
sudah ditandatangani oleh Petugas dan Penanggung
Jawab Pengumpulan di Pos Layanan dalam folder
tersendiri.
3.3.3.1.1.4.5. Mengirimkan Laporan Penerimaan uang tunai
kepada Divisi Layanan Pengumpulan, Bagian
Akuntansi & Laporan Keuangan.
3.3.3.1.1.5. Petugas Rekonsiliasi di Divisi Layanan Pengumpulan memeriksa
Laporan Penerimaan dari POSKO Bencana.
3.3.3.1.1.6. Petugas membuat data penerimaan di BANKZIS dan
mendistribusikannya ke bagian akuntansi dan divisi di direktorat
pengumpulan untuk di konfirmasi.
3.3.3.1.2. Petugas Divisi Akuntansi & Laporan Keuangan
3.3.3.1.2.1. Petugas menerima Laporan Penerimaan dan membukukannya ke
dalam sistem elektronik.
3.3.3.1.2.2. Petugas membuat Rekapitulasi Penerimaan Dana secara terpisah
sesuai jenis dana.
3.3.3.2. Penerimaan Dana ZIS berupa Natura/Barang
3.3.3.2.1. Petugas POSKO Bencana
3.3.3.2.1.1. Petugas Posko menerima natura yang diserahkan oleh Muzaki dan
meminta bukti pembelian (bila ada).
3.3.3.2.1.2. Petugas Posko yang ditunjuk memberikan nilai taksir sesuai
kewajaran atau sesuai nilai beli apabila barang baru dan memiliki
kuitansi pembelian.
3.3.3.2.1.3. Petugas memberikan BAST dan Bukti Setor Zakat sementara jika
donasi natura bisa dinilai saat itu, diberikan stempel BAZNAS dan
ditandatangani oleh Petugas dan Muzaki.
3.3.3.2.1.4. Pada akhir hari, Petugas dan petugas pengumpulan posko
memastikan hal sebagai berikut:
3.3.3.2.1.4.1. Memastikan jumlah natura sesuai dengan Rincian
barang di BAST.
3.3.3.2.1.4.2. Untuk barang yang langsung disalurkan petugas
pengumpulan melakukan serah terima dengan
petugas dari amil penyaluran di posko.

III-3-13
PROSEDUR
010.3.3

3.3.3.2.1.4.3. Memastikan dokumentasi Rincian Natura (Formulir


5.2.7) dan serah terima kepada amil penyaluran
natura sudah ditandatangani oleh kedua belah pihak
dalam folder tersendiri.
3.3.3.2.1.4.4. Mengirimkan Laporan Penerimaan dan serah terima
kepada amil penyaluran di posko kepada Divisi
Layanan Pengumpulan, Bagian Akuntansi & Laporan
Keuangan, dan Divisi Program Kemanusiaan.
3.3.3.2.2. Petugas Rekonsiliasi
3.3.3.2.2.1. Petugas Rekonsiliasi memeriksa Laporan Penerimaan dari POSKO
Bencana.
3.3.3.2.2.2. Petugas membuat data penerimaan natura di BANKZIS dan
mendistribusikannya ke Bagian Akuntansi untuk dikonfirmasi.
3.3.3.2.3. Petugas Divisi Akuntansi & Laporan Keuangan
3.3.3.2.3.1. Petugas menerima Laporan Penerimaan dan pendistribusian,
kemudian membukukannya ke dalam sistem elektronik.
3.3.3.2.3.2. Petugas membuat Rekapitulasi Penerimaan Dana secara terpisah
sesuai jenis dana.

3.3.4. Layanan Jemput Zakat


3.3.4.1. Petugas Layanan Pengumpulan
3.3.4.1.1. Menerima pemintaan Jemput Zakat dari Muzaki melalui Telepon, WhatsApp,
SMS, Muzaki Corner, Email Layanan dan media komunikasi lainnya.
3.3.4.1.2. Memastikan apakah Muzaki sudah memiliki NPWZ atau belum, apabila belum
memiliki NPWZ maka lakukan proses pendaftaran database Muzaki sesuai
kebijakan dan prosedur Pendaftaran Muzaki.
3.3.4.1.3. Menginput pembayaran Zakat sesuai dengan permintaan Jemput Zakat yang
diinfokan Muzaki.
3.3.4.1.4. Petugas mencetak BSZ, menandatangani dan membubuhkan cap lembaga
BAZNAS.
3.3.4.1.5. Menyerahkan BSZ serta kartu NPWZ (khusus Muzaki baru) kepada Petugas
Jemput Zakat dengan menyertakan fomulir permohonan Jemput Zakat yang telah
ditandatangani (Formulir 5.2.6).
3.3.4.1.6. Mengkoordinasikan ke Petugas Jemput Zakat untuk dilakukan penjemputan
Zakat.
3.3.4.1.7. Setelah menerima dana zakat dan melakukan penginputan di sistem BAZNAS,
Petugas melakukan konfirmasi dan memastikan Muzaki menerima notifikasi
melalui saluran komunikasi yang tersedia atas penyetoran dana yang telah
dilakukan.

III-3-14
PROSEDUR
010.3.3

3.3.4.1.8. Dalam hal terjadi pembatalan penyetoran zakat atau perubahan jumlah dana,
maka BSZ yang sudah dicetak dibatalkan dan dilakukan penginputan setoran dan
pencetakan BSZ yang baru sesuai jumlah setoran.
3.3.4.2. Petugas Jemput Zakat
3.3.4.2.1. Tiba di tempat penjemputan zakat dengan mengenakan ID Card BAZNAS
kemudian memperkenalkan diri untuk menjemput zakat dan memastikan
kelengkapan pengisian formulir permohonan Jemput Zakat kepada Muzaki.
3.3.4.2.2. Menerima dan menghitung dana zakat yang diserahkan Muzaki.
3.3.4.2.3. Meminta Muzaki memeriksa dan menandatangani BSZ dan formulir Permohonan
Jemput Zakat.
3.3.4.2.4. Menyerahkan BSZ lembar 1 (satu) kepada Muzaki dan menyimpan lembar 2 (dua)
sebagai arsip untuk pelaporan harian konter.
3.3.4.2.5. Mendoakan Muzaki dan mengucapkan terima kasih.
3.3.4.2.6. Melakukan penyetoran ke Bank Rekanan atau Kantor Layanan terdekat.
3.3.4.2.7. Melakukan dokumentasi BSZ dan bukti setor kepada Bank Rekanan atau Petugas
di Kantor Layanan, untuk direkap dalam Laporan Harian.

3.3.5. Pengumpulan Dana Melalui Digital Platform Internal


3.3.5.1. Muzaki
3.3.5.1.1. Log in ke layanan Digital Platform Internal dan mengisi kolom isian sesuai pilihan
Muzaki.
3.3.5.1.2. Sistem elektronik BAZNAS akan mengeluarkan mengeluarkan kode transaksi dan
pilihan rekening pengumpulan untuk Muzaki melakukan pembayaran.
3.3.5.1.3. Muzaki melakukan transfer atau pembayaran ZIS.
3.3.5.1.4. Muzaki menerima notifikasi via email atau saluran komunikasi lain yang sudah
terdaftar di database Muzaki BAZNAS.
3.3.5.2. Petugas Rekonsiliasi
3.3.5.2.1. Petugas Rekonsiliasi memeriksa Laporan Penerimaan transaksi dari Layanan
Digital Platform Internal dengan berkoordinasi dengan Divisi Pengumpulan
Digital.
3.3.5.2.2. Sebelum melakukan upload data rekening Koran ke sistem elektronik BAZNAS,
Petugas Rekonsiliasi memastikan bahwa jumlah setoran sesuai dengan Laporan
Penerimaan transaksi dari Layanan Digital Platform Internal.
3.3.5.2.3. Dalam hal jumlah setoran sesuai, maka Petugas Rekonsiliasi dapat melakukan
upload mutasi Rekening Koran ke sistem elektronik.
3.3.5.2.4. Kepala Divisi Layanan Pengumpulan memastikan data yang diupload oleh
Petugas Rekonsiliasi sesuai dengan mutasi dan saldo Harian dari Rekening
Koran.

III-3-15
PROSEDUR
010.3.3

3.3.5.2.5. Membuat data penerimaan dana di BANKZIS dan mendistribusikannya ke bagian


akuntansi dan seluruh divisi di Direktorat Pengumpulan untuk di konfirmasi.
3.3.5.3. Petugas Divisi Akuntansi & Laporan Keuangan
3.3.5.3.1. Memastikan kebenaran pembukuan di sistem elektronik BAZNAS.
3.3.5.3.2. Dalam hal terdapat perbedaan, maka Divisi terkait mengajukan Berita Acara
Koreksi untuk disetujui oleh Kepala Divisi Layanan Pengumpulan dan Kepala
Bagian Akuntansi & Laporan Keuangan.
3.3.5.3.3. Bagian Akuntansi & Laporan Keuangan melakukan koreksi pembukuan di sistem
elektronik BAZNAS.
3.3.5.3.4. Membuat Rekapitulasi Penerimaan Dana secara terpisah sesuai jenis dana.

3.3.6. Pengumpulan Dana Melalui Mitra Retail


3.3.6.1. Muzaki
3.3.6.1.1. Muzaki datang ke kasir Mitra Retail, melakukan pembayaran ZIS, dan
memberikan bukti transaksi.
3.3.6.2. Mitra Retail
3.3.6.2.1. Mengirimkan dana ke rekening BAZNAS pada periode waktu sesuai PKS
3.3.6.2.2. Mengirimkan bukti transfer dan Daftar Muzaki kepada RO Retail.
3.3.6.3. RO Retail
3.3.6.3.1. Menerima Laporan Penerimaan dalam bentuk soft copy dan Bukti Transfer Dana
dari Mitra Donasi Pelanggan.
3.3.6.3.2. Memastikan kebenaran rincian dengan total dana yang sudah ditransfer oleh
Mitra Donasi Pelanggan.
3.3.6.4. Petugas Rekonsiliasi
3.3.6.4.1. Petugas Rekonsiliasi memeriksa Laporan Penerimaan transaksi dari Mitra Retail
Internal dengan berkoordinasi dengan Divisi Pengumpulan Retail
3.3.6.4.2. Melakukan pengecekan ke mutasi rekening koran dan melakukan upload data ke
sistem elektronik BAZNAS.
3.3.6.4.3. Membuat data penerimaan di BANKZIS dan mendistribusikannya ke Bagian
Akuntansi untuk dikonfirmasi.
3.3.6.5. Petugas Akuntansi
3.3.6.5.1. Memastikan kebenaran pembukuan di sistem elektronik BAZNAS.
3.3.6.5.2. Dalam hal terdapat perbedaan, maka Bagian Akuntansi mengajukan Berita Acara
Koreksi untuk disetujui oleh Kepala Divisi Layanan Pengumpulan dan Kepala
Bagian Akuntansi & Laporan Keuangan.
3.3.6.5.3. Bagian Akuntansi & Laporan Keuangan melakukan koreksi pembukuan di sistem
elektronik BAZNAS.
3.3.6.5.4. Membuat Rekapitulasi Penerimaan Dana secara terpisah sesuai jenis dana

III-3-16
PROSEDUR
010.3.3

3.3.7. Pengumpulan Dana Melalui Electronic Channel Bank


3.3.7.1. Muzaki
3.3.7.1.1. Muzaki melakukan pembayaran ZIS melalui Electronic Channel Bank.
3.3.7.1.2. Muzaki menerima bukti transaksi.
3.3.7.2. Mitra BANK
3.3.7.2.1. Mengirimkan Daftar Muzaki kepada RO Retail sesuai periode yang disepakati di
PKS.
3.3.7.3. RO Retail
3.3.7.3.1. Menerima Laporan Penerimaan dalam bentuk soft copy dari Mitra BANK.
3.3.7.4. Petugas Rekonsiliasi
3.3.7.4.1. Menerima konfirmasi dana masuk dari RO retail
3.3.7.4.2. Melakukan upload data Rekening Koran ke sistem elektronik BAZNAS
3.3.7.4.3. Kepala Divisi Layanan Pengumpulan memastikan data yang diupload oleh
Petugas Rekonsiliasi sesuai dengan mutasi dan saldo harian dari Rekening
Koran.
3.3.7.5. Bagian Akuntansi & Laporan Keuangan
3.3.7.5.1. Memastikan kebenaran pembukuan di sistem elektronik BAZNAS.
3.3.7.5.2. Dalam hal terdapat perbedaan, berdasarkan Berita Acara Koreksi yang diberikan
oleh RO, maka Bagian Akuntansi & Laporan Keuangan melakukan Koreksi
Pembukuan di Sistem elektronik BAZNAS.
3.3.7.5.3. Membuat Rekapitulasi Penerimaan Dana secara terpisah sesuai jenis dana.

3.3.8. Pengumpulan Dana Melalui Digital Platform Eksternal


3.3.8.1. Muzaki
3.3.8.1.1. Melakukan pembayaran ZIS melalui laman penyelenggara dan menerima bukti
transaksi yang diterbitkan oleh penyelenggara.
3.3.8.2. Mitra Digital Platform
3.3.8.2.1. Memberikan rincian setoran dan melakukan pengiriman dana ke rekening
BAZNAS pada periode waktu sesuai PKS
3.3.8.2.2. Mengirimkan bukti transfer ke RO Pengumpulan Digital
3.3.8.3. RO Pengumpulan Digital
3.3.8.3.1. Melakukan koordinasi rutin dengan Mitra terkait penyetoran dana
3.3.8.3.2. Menerima Laporan penerimaan dalam bentuk soft copy dan Bukti Transfer dana
dari Mitra Digital Platform.
3.3.8.3.3. Memastikan kebenaran rincian dengan total dana yang sudah ditransfer oleh
Mitra Digital Platform.

III-3-17
PROSEDUR
010.3.3

3.3.8.4. Petugas Rekonsiliasi Divisi Layanan Pengumpulan


3.3.8.4.1. Menerima konfirmasi dana masuk dari RO Pengumpulan Digital
3.3.8.4.2. Melakukan upload data rekening Koran ke sistem elektronik BAZNAS.
3.3.8.4.3. Kepala Divisi Layanan Pengumpulan memastikan data yang diupload oleh
Petugas Rekonsiliasi sesuai dengan mutasi dan saldo harian dari Rekening Koran
3.3.8.5. Petugas Divisi Akuntansi & Laporan Keuangan
3.3.8.5.1. Memastikan kebenaran pembukuan di sistem elektronik BAZNAS.
3.3.8.5.2. Dalam hal terdapat perbedaan, berdasarkan Berita Acara Koreksi yang diberikan
oleh RO Digital, maka bagian Akuntansi & Laporan Keuangan melakukan Koreksi
Pembukuan di sistem elektronik BAZNAS.
3.3.8.5.3. Membuat Rekapitulasi Penerimaan Dana secara terpisah sesuai jenis dana.

III-3-18
PROSEDUR
010.3.4

3.4. PROSEDUR PROMOSI PENGUMPULAN ZIS-DSKL


3.4.1. Prosedur Pembuatan Naskah Promosi
3.4.1.1. Pengumpulan Ide
3.4.1.1.1. Tim Promosi mengumpulkan ide kreatif dari berbagai sumber
3.4.1.1.2. Tim Promosi mengadakan rapat kreatif melibatkan Kepala Divisi Promosi
3.4.1.2. Penulisan Naskah
3.4.1.2.1. Tim Promosi membuat naskah dengan memasukan saluran pembayaran ZIS-
DSKL
3.4.1.2.2. Tim Promosi membuat storyline/storyboard
3.4.1.2.3. Tim Promosi melakukan approval kepada Kepala Divisi Promosi

3.4.2. Prosedur Editing Video Promosi


3.4.2.1. Tim Video Editing menentukan tema dan jenis video
3.4.2.2. Tim Video Editing membuat storyboard tiap scene
3.4.2.3. Tim Video Editing melakukan kurasi terhadap stok video yang sudah diambil dan sudah ada
dalam stok sesuai dengan tema video
3.4.2.4. Tim Video Editing memuat voice over jika diperlukan sebagai tambahan untuk memperkuat
materi video
3.4.2.5. Tim Video Editing memotong dan menyusun stok video yang sudah dikumpulkan dan
menambahkan subtitle apabila diperlukan agar memperkuat makna dari materi video
3.4.2.6. Tim Video Editing melakukan rendering sesuai ukuran materi video promosi yang diperlukan
3.4.2.7. Tim Video Editing melakukan approval kepada Kepala Divisi
3.4.2.8. Tim Video Editing membagikan dan mengarsipkan video promosi yang telah disetujui

3.4.3. Prosedur Pembuatan Event Promosi


3.4.3.1. Tim Event menentukan tema event
3.4.3.2. Tim Event membuat TOR (Term Of Reference) yang berisi latar belakang, tujuan, pihak yang
terlibat dan anggaran kegiatan
3.4.3.3. Tim Event melakukan persetujuan Kepala Divisi, Direktur Layanan dan Promosi dan Deputi I
3.4.3.4. Tim Event membuat pengajuan anggaran kegiatan event
3.4.3.5. Tim Event membuat undangan terhadap narasumber dan pengisi kegiatan
3.4.3.6. Tim Event berkoordinasi dengan Bagian Humas untuk pembuatan rilis dan penyebaran
informasi melalui media massa
3.4.3.7. Tim Event melaksanakan kegiatan event dengan penuh tanggung jawab
3.4.3.8. Tim Event Melakukan dokumentasi Kegiatan dan Laporan serta perkiraan jumlah audience
yang menyaksikan kegiatan.
3.4.3.9. Tim Event melakukan evaluasi

III-4-1
PROSEDUR
010.3.4

3.4.4. Prosedur Kampanye Luar Ruang


3.4.4.1. Kepala Divisi Promosi menentukan titik pemasangan dengan memperhatikan demografi
Muzaki BAZNAS
3.4.4.2. Kepala Divisi Promosi berkoordinasi dalam menetapkan isi konten iklan outdoor, yang
meliputi:
3.4.4.2.1. Isu yang akan diangkat;
3.4.4.2.2. Foto program;
3.4.4.2.3. Nomor rekening BAZNAS;
3.4.4.2.4. Logo mitra jika ada.
3.4.4.3. Tim Promosi melakukan survei untuk menghasilkan media luar ruang yang sesuai dengan
titik strategis dan mengetahui ukuran pasti media yang akan digunakan
3.4.4.4. Tim Promosi mengajukan desain kepada Kepala Divisi Promosi dan koordinasi desain materi
outdoor sesuai dengan ukuran media outdoor yang tersedia
3.4.4.5. Tim Promosi menginput dan mengajukan Formulir Pengajuan Barang dan Jasa (FPBJ)
pemasangan cetak dan pasang media outdoor ke bagian divisi pengadaan BAZNAS dengan
menyerahkan file PDF desain materi outdoor (melalui email).
3.4.4.6. Tim Promosi berkoordinasi dengan Bagian Pengadaan terkait pengadaan jasa pemasangan
media outdoor untuk memastikan kembali pemasangan sesuai dengan jadwal yang
ditentukan.
3.4.4.7. Tim Promosi melakukan dokumentasi pemasangan media outdoor sesuai titik strategis yang
diajukan dan melaporkan kepada Kepala Divisi Promosi.
3.4.4.8. Tim Promosi menyusun laporan dan dokumentasi untuk lampiran pembayaran kepada pihak
penyedia jasa yang telah ditunjuk oleh Bagian Pengadaan.

3.4.5. Prosedur Pemasangan Iklan Online


3.4.5.1. Direktur Layanan dan Promosi menentukan budget iklan yang diusulkan oleh Kepala Divisi
Promosi.
3.4.5.2. Tim Promosi menyiapkan materi iklan yang telah disetujui oleh Kepala Divisi Promosi.
3.4.5.3. Kepala Divisi Promosi menetapkan audience sesuai targeting dan positioning lembaga.
3.4.5.4. Kepala Divisi menentukan sasaran iklan.
3.4.5.5. Kepala Divisi memastikan terlaksananya iklan.
3.4.5.6. Kepala Divisi melakukan monitoring performa iklan secara berkala.
3.4.5.7. Kepala Divisi melaporkan kepada Direktur Layanan dan Promosi.
3.4.5.8. Direktur Layanan dan Promosi melakukan evaluasi terhadap iklan yang telah dijalankan oleh
Tim Promosi.

3.4.6. Prosedur Pembuatan Desain


3.4.6.1. Tim Promosi menerima brief materi desain dari Kepala Divisi Layanan dan Promosi.
3.4.6.2. Tim Promosi membuat materi desain terdiri dari teks, jenis font, warna, image dll

III-4-2
PROSEDUR
010.3.4

3.4.6.3. Tim Promosi menentukan resolusi dan ukuran sesuai dengan materi desain
3.4.6.4. Tim Promosi mengolah materi desain menjadi materi desain minimal 2 (dua) alternatif hasil
desain
3.4.6.5. Tim Promosi mengajukan approval kepada Kepala Divisi. Kepala Divisi dapat menyetujui
maupun meminta alternatif lainnya.
3.4.6.6. Tim Promosi mengarsipkan hasil desain dan persetujuan desain.

3.4.7. Prosedur Pengambilan Video Dan Foto


3.4.7.1. Tim Promosi menyiapkan kamera, lensa, dan memory yang sesuai dengan kebutuhan
gambar
3.4.7.2. Tim Promosi menyiapkan alat pendukung seperti tripod, lampu, mikrofon, dll
3.4.7.3. Kepala Divisi memberikan brief kepada Tim Promosi.
3.4.7.4. Tim Promosi menyiapkan storyboard gambar yang akan dibuat
3.4.7.5. Tim Promosi menyiapkan surat talent untuk persetujuan pengambilan gambar yang akan
digunakan untuk materi penggalangan Zakat Infak Sedekah dan Dana Sosial Keagamaan
lainnya
3.4.7.6. Tim Promosi melakukan koordinasi dengan talent dan pihak pendamping, agar menyiapkan
alat dan bahan yang dapat menunjang dalam pengambilan foto dan video
3.4.7.7. Tim Promosi melakukan pengambilan gambar dan video
3.4.7.8. Tim Promosi mereviu gambar yang sudah diambil
3.4.7.9. Tim Promosi melaporkan hasil pengambilan gambar kepada Kepada Divisi dan meminta
persetujuan.
3.4.7.10. Tim Promosi mengarsipkan hasil foto dan video.

III-4-3
PROSEDUR
010.3.5

3.5. PROSEDUR PENGUATAN PENGUMPULAN ZAKAT NASIONAL

3.5.1. Penguatan Pengumpulan ZIS-DSKL Nasional


3.5.1.1. Menjalankan Fungsi Penguatan Bidang Pengumpulan
3.5.1.1.1. BAZNAS, BAZNAS Provinsi, BAZNAS Kab/kota dan LAZ melakukan penguatan
dengan organisasi pengelola zakat di bawahnya sesuai tingkatannya.
3.5.1.1.2. Penguatan dilakukan melalui pertemuan langsung (offline) dan media online
seperti email, whatsapp, email, dan media online lainnya.
3.5.1.1.3. Penguatan dilakukan untuk mencapai target dan meningkatkan target
pengumpulan didalam neraca dan pengadministrasian ZIS-DSKL diluar neraca.
3.5.1.1.4. Penguatan dilakukan melalui perencanaan, pelaksanaan, pengendalian,
pelaporan dan evaluasi pengumpulan.
3.5.1.2. Kepala Divisi Penguatan Pengumpulan BAZNAS dan Kepala Divisi Penguatan Pengumpulan
LAZ meningkatkan kapasitas di BAZNAS Provinsi, BAZNAS Kabupaten/Kota dan LAZ
3.5.1.2.1. Peningkatan kapasitas Pengumpulan berupa kunjungan, pendampingan,
komunikasi online, pembuatan panduan, dan pelatihan.
3.5.1.2.2. Pelatihan pengumpulan dapat dibuat dengan bekerja sama dengan Lemdiklat,
atau dapat dilakukan sendiri dengan berkoordinasi dengan Lemdiklat.
3.5.1.2.3. Meningkatkan jumlah Amil BAZNAS Provinsi, BAZNAS Kabupaten/Kota yang
kompeten ditandai dengan memiliki sertifikasi profesi pengumpulan.
3.5.1.3. Ruang lingkup tugas Direktorat Pengumpulan Zakat Nasional terdiri atas laporan
pengumpulan didalam neraca dan pengadministrasian di luar neraca dengan membuat data
pengumpulan nasional secara berkala.
3.5.1.3.1. Kepala Divisi Penguatan Pengumpulan BAZNAS meningkatkan kapasitas
pengumpulan BAZNAS Provinsi, BAZNAS Kabupaten/Kota dan mengumpulkan
data pengumpulan BAZNAS Provinsi, BAZNAS Kabupaten/Kota.
3.5.1.3.2. Kepala Divisi Penguatan LAZ meningkatkan kapasitas pengumpulan LAZ dan
mengumpulkan data pengumpulan LAZ.
3.5.1.3.3. Kepala Divisi Administrasi Zakat Nasional mengumpulkan, mengolah, dan
menyajikan data pengumpulan BAZNAS dan LAZ serta mengumpulkan data ZIS-
DSKL yang masuk melalui selain OPZ Resmi.
3.5.1.4. Divisi Penguatan Pengumpulan BAZNAS dan Divisi Penguatan Pengumpulan LAZ
membantu dan memfasilitasi Program pengumpulan ZIS-DSKL melalui platform
pengumpulan baik offline maupun online.

3.5.2. Prosedur Pengadministrasian Pengumpulan ZIS Nasional


3.5.2.1. Prosedur Pengumpulan Data
3.5.2.1.1. Prosedur Pengumpulan Data dari BAZNAS dan LAZ
3.5.2.1.1.1. Kepala Divisi Administrasi mengumpulkan data pengumpulan ZIS-
DSKL dari BAZNAS Provinsi, BAZNAS Kabupaten/Kota, dan LAZ
yang disampaikan melalui SiMBA. Manakala tidak dapat

III-5-1
PROSEDUR
010.3.5

dilaksanakan melalui SiMBA, Kepala Divisi dapat memanfaatkan


tools lainnya dengan izin Direktur Penguatan Pengumpulan
3.5.2.1.1.2. Kepala Divisi Administrasi mengumpulkan data pengumpulan ZIS-
DSKL yang terdiri dari informasi pengumpulan yang rutin diterima
BAZNAS dan LAZ di dalam neraca dan di luar neraca.
3.5.2.1.1.3. Kepala Divisi Administrasi mencatat data pengumpulan ZIS-DSKL di
luar neraca dari pengumpulan kas/non kas yang tidak diterima oleh
BAZNAS/LAZ karena beberapa kondisi, yaitu:
3.5.2.1.1.3.1. Adanya penerimaan ZIS-DSKL oleh selain OPZ
resmi;
3.5.2.1.1.3.2. Adanya penerimaan ZIS-DSKL dari muzaki
BAZNAS/LAZ namun dananya tidak melalui rekening
BAZNAS/LAZ;
3.5.2.1.1.3.3. Adanya penerimaan ZIS-DSKL dari muzaki
BAZNAS/LAZ berupa natura dan jasa yang belum
dicatat pada pengumpulan BAZNAS/LAZ.
3.5.2.1.1.4. Kepala Divisi Administrasi memastikan seluruh data pengumpulan
ZIS-DSKL di luar neraca dilengkapi dokumen-dokumen pendukung
yang dianggap sah.
3.5.2.1.1.5. Staf Administrasi Pengumpulan melaksanakan tugas-tugas divisi
melalui penugasan dari Kepala Divisi.

3.5.2.1.2. Prosedur Pengumpulan Data dari Non Pengelola Zakat


3.5.2.1.2.1. Selain dari BAZNAS dan LAZ, pengumpulan ZIS-DSKL juga terjadi
pada Non Pengelola Zakat, yaitu masjid/lembaga/yayasan/
perkumpulan yang mengelola dana ZIS dan DSKL sebagaimana
diatur dalam UU No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat
3.5.2.1.2.2. Pengadministrasian data pengumpulan ZIS dan DSKL dari Non
Pengelola Zakat dicatat oleh BAZNAS, BAZNAS Provinsi, BAZNAS
Kabupaten/Kota, dan LAZ.
3.5.2.1.2.3. Data pengumpulan ZIS dan DSKL dari Non Pengelola Zakat terdiri
dari informasi jumlah dana pengumpulan beserta jumlah muzaki.
3.5.2.1.2.4. Data pengumpulan ZIS-DSKL dari Non Pengelola Zakat terdiri dari
enam jenis dana,
3.5.2.1.2.4.1. Zakat maal,
3.5.2.1.2.4.2. Fitrah,
3.5.2.1.2.4.3. Infak/sedekah masjid,
3.5.2.1.2.4.4. Kurban,
3.5.2.1.2.4.5. DSKL, dan
3.5.2.1.2.4.6. Barang/jasa.

III-5-2
PROSEDUR
010.3.5

3.5.2.1.2.5. Data pengumpulan ZIS-DSKL dari Non Pengelola Zakat dicatat


pada form yang telah disediakan oleh BAZNAS, dan ditandatangani
oleh Pengurus masjid/lembaga/yayasan/ perkumpulan terkait
sebagai bukti pendukung yang sah.
3.5.2.1.2.6. Setelah data pengumpulan ZIS dan DSKL dari Non Pengelola Zakat
berhasil dihimpun oleh BAZNAS/LAZ, dan didukung bukti-bukti yang
sah, rekapitulasi data tersebut dicatat ke dalam SiMBA. Manakala
tidak dapat dilaksanakan melalui SiMBA, Kepala Divisi dapat
memanfaatkan tools lainnya dengan izin Direktur Penguatan
Pengumpulan.

3.5.2.2. Prosedur Pengelolaan Data Masuk


3.5.2.2.1. Prosedur Pengelolaan Data Masuk dari SiMBA
3.5.2.2.1.1. Kepala Divisi Administrasi Zakat Nasional melakukan pengelolaan
data pengumpulan dari BAZNAS Provinsi, BAZNAS
Kabupaten/Kota, dan LAZ yang disampaikan melalui aplikasi SiMBA
sesuai ketentuan Pelaporan yang berlaku.
3.5.2.2.1.2. Kepala Divisi Administrasi Zakat Nasional melakukan permohonan
data yang masuk melalui SiMBA pada hari Jumat setiap pekannya
melalui Work Order atau Internal Memo ke Bagian Pelaporan dan
Divisi Teknologi Informasi.
3.5.2.2.1.3. Setelah data diperoleh, Petugas Pengelola Data Nasional
melakukan pembaruan data SiMBA untuk dikonsolidasikan dengan
data resmi lain yang masuk.
3.5.2.2.1.4. Petugas Pengelola Data Nasional melakukan pengecekan data
SiMBA yang diperoleh dengan sumber data lain yang diterima.
3.5.2.2.1.5. Petugas Pengelola Data Nasional mengelompokkan data jumlah
pengumpulan ZIS-DSKL menjadi tiga jenis dana, yaitu Zakat,
Infak/Sedekah, dan DSKL. Setiap jenis dana terdiri dari kolom ZIS di
Dalam Neraca dan ZIS di Luar Neraca sesuai dengan format pada
SiMBA.
3.5.2.2.1.6. Petugas Pengelola Data Nasional mengelompokkan data Muzaki
menjadi dua jenis, yaitu Muzaki & Pekurban. Pada pengelompokan
ini Muzaki terdiri dari data orang/lembaga yang membayarkan zakat
dan infak/sedekah, sedangkan pekurban terdiri dari data
orang/lembaga yang menunaikan kurban.
3.5.2.2.1.7. Apabila ditemukan angka yang terlihat tidak wajar, maka Petugas
Pengelola Data Nasional menginformasikan hal tersebut kepada
Bagian Pelaporan untuk dikonfirmasi.
3.5.2.2.1.8. Jika terdapat kesalahan dalam penginputan data maka Petugas
Pengelola Data Nasional menginstruksikan agar BAZNAS
Provinsi/BAZNAS Kabupaten/Kota/LAZ terkait untuk melakukan
perbaikan pada aplikasi SiMBA.

III-5-3
PROSEDUR
010.3.5

3.5.2.2.1.9. Setelah seluruh data masuk dari SiMBA telah dikelompokan,


Petugas Pengelola Data Nasional menghimpun data yang telah
dikelompokkan tersebut ke dalam file spreadsheet Dashboard
Nasional Bulanan untuk disajikan melalui Google Data Studio.

3.5.2.2.2. Prosedur Pengelolaan Data Masuk Melalui Sistem Selain SiMBA


3.5.2.2.2.1. Petugas Pengelola Data Nasional dapat menerima data
pengumpulan ZIS-DSKL yang masuk melalui sistem yang
disediakan BAZNAS selain SiMBA, diantaranya:
3.5.2.2.2.1.1. Google Form
3.5.2.2.2.1.2. Dokumen Hard Copy
3.5.2.2.2.1.3. Dokumen Soft Copy
3.5.2.2.2.1.4. Informasi tertulis
3.5.2.2.2.1.5. Informasi lisan
3.5.2.2.2.1.6. Scraping
3.5.2.2.2.2. Petugas Pengelola Data Nasional meminta persetujuan Kepala
Divisi Administrasi Zakat Nasional agar untuk diinput dalam aplikasi
SiMBA.
3.5.2.2.2.3. Petugas Pengelola Data Nasional yang mengelola dokumen
pengumpulan ZIS-DSKL secara langsung dari Non Pengelola Zakat
(Masjid, Yayasan, Lembaga, Perkumpulan, dll) diinput melalui
sistem yang disediakan BAZNAS.
3.5.2.2.2.4. Petugas Administrasi Zakat Nasional melakukan pengarsipan atas
seluruh dokumen pengumpulan ZIS-DSKL yang diterima, baik yang
berupa hardcopy maupun softcopy.

3.5.2.3. Prosedur Penyajian Data melalui Google Data Studio


3.5.2.3.1. Kepala Divisi Administrasi Zakat Nasional membuat desain awal Dashboard
Pengumpulan ZIS-DSKL Nasional yang diperbarui setiap bulan.
3.5.2.3.2. Kepala Divisi Administrasi Nasional dan Petugas Pengelola Data Nasional
melakukan monitoring dashboard Pengumpulan ZIS Nasional bulanan setiap hari.

III-5-4

Anda mungkin juga menyukai