Oleh :
1. Gunawan Yuliyanto 6. Katharina Ayu Pratiwi
2. I Gusti Putu Suwisno 7. Komala Dewi
3. Imam Abdan Shiddiq 8. Lia Sari
4. Intan Permata Sari 9. Lisa Juliana Sari
5. Iza Fanisa 10. Muhammad Rafid
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Topik
Terapi aktifitas kelompok : Stimulasi persepsi : halusinasi
B. Deskripsi
Terapi aktivitas stimulasi persepsi yaitu terapi yang menggunakan
aktivitas sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman dan kehidupan
untuk didiskusikan dalam kelompok.
Halusinasi yaitu penyerapan tanpa adanya rangsang apapun pada
panca indera seorang pasien, yang terjadi dalam keadaan sadar atau bangun,
dasarnya mungkin organik, fungsional,psikotik ataupun histerik.
C. Latar Belakang
Di dalam melaksanakan program rehabilitasi, diperlukan suatu terapi
yang dapat dilakukan sejalan dengan terapi modalitas lain yang berupa
terapi aktivitas kelompok. Kelompok adalah kumpulan individu yang
memiliki hubungan satu dengan yang lain, saling bergantung, dan
mempunyai norma yang sama. Tujuan kelompok adalah membantu
anggotanya berhubungan dengan orang lain serta mengubah perilaku yang
destruktif dan maladaptif. Kelompok berfungsi sebagai tempat berbagi
pengalaman dan saling membantu satu sama lain, untuk menemukan cara
menyelesaikan masalah. Kelompok merupakan laboratorium tempat
mencoba dan menemukan hubungan interpersonal yang baik, serta
mengembangkan perilaku yang adaptif. Di dalam kelompok merasa
dimiliki, diakui dan dihargai oleh anggota kelompok yang lain. Jadi terapi
aktivitas kelompok adalah psikoterapi yang dilakukan pada sekelompok
klien secara bersama-sama yang diarahkan oleh tim terapis yang terlatih
atau merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada
2
sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama.
Aktivitas digunakan sebagai terapi dan kelompok digunakan sebagai target
asuhan. Didalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling
bergantung, saling membutuhkan dan mempunyai norma yang sama.
Anggota kelompok mungkin datang dari berbagai latar belakang yang harus
ditangani sesuai dengan keadaanya, seperti agresif, takut, kebencian,
kompetitif, kesamaan, ketidaksamaan, kesukaan, dan menarik. Semua
kondisi ini akan mempengaruhi dinamika kelompok ketika anggota
kelompok memberi dan menerima umpan balik yang berarti dalam berbagai
interaksi yang terjadi dalam kelompok.
Salah satu terapi aktivitas kelompok adalah terapi aktivitas stimulasi
persepsi : halusinasi, yaitu berupa aktifitas sebagai stimulus dan terkait
dengan pengalaman kehidupan
3
BAB II
PELAKSANAAN
b) Masalah Keperawatan
1. Gangguan isi pikir : halusinasi, ilusi
2. Gangguan persepsi : depersonilisasi
3. Gangguan orientasi realita : orang, waktu, dan tempat
I. TUJUAN
1. Tujuan Umum
- Klien dapat mengidentifikasi dan mengenal halusinasi
4
- Meningkatkan sosialisasi dengan membina hubungan saling percaya
antara sesama klien dan perawat
- Membangkitkan motivasi bagi kemajuan konsep diri klien
2. Tujuan khusus
a) Klien mengenal isi mengenal halusinasi
b) Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
c) Klien mengenal frekuensi munculnya halusinasi
d) Klien mengenal perasaan pada saat terjadi halusinasi
e) Klien mengenal perilaku yang dilakukan pada saat halusinasi muncul
II. METODE
1. Diskusi dan Tanya jawab
5
2) Tetapkan tujuan dan peraturan kelompok sebelum
kegiatan dimulai
3) Bacakan tujuan dan peraturan kelompok sebelum
kegiatan dimulai
4) Motivasi anggota aktif dalam kelompok
5) Mampu memimpin kegiatan dengan tertib
b. Co-leader
1) Sampaikan informasi atau pesan dari fasilitator ke leader
2) Ingatkan leader jika kegiatan menyimpang
c. Fasilitator
1) Fasilitasi klien yang kurang aktif
2) Jadi model bagi klien selama kegiatan
d. Observer
1) Obsevasi jalannya kegitan (jumlah peserta, klien yang keluar dan
tidak kembali, ketepatan waktu)
2) Catat perilaku verbal dan non verbal klien selama
kegiatan
3) Atur alur permainan
e. Dokumentasi
1) Mendokumentasikan jalannya TAK
2) Mengambil foto, audio dan/atau video
6
IV. SETTING TEMPAT
1. Terapis dan klien
duduk bersama membentuk huruf U.
Gambar :
L CO
P P
P P
F F
P P
P P
F F
P P
Keterangan:
L = Leader
CO = Co leader
P = Pasien
F = Fasilitator
O = Observer
7
V. MEDIA DAN ALAT
1. Handphone (pemutar lagu)
2. Bola karet
3. Papan nama (Identitas diri nama perawat atau terapis dan klien)
8
3. Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu mengenal
suara – suara yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu
terjadinya, situasi terjadinya, dan perasaan klien pada saat terjadi.
b. Hidupkan MP3 handphone dan edarkan bola karet secara berlawanan
dengan arah jarum jam.
c. Pada saat bunyi MP3 dimatikan, meminta klien yang memegang bola
karet saat bunyi MP3 berhenti untuk menceritakan isi halusinasi, kapan
terjadinya, situasi yang membuat terjadi, dan perasaan klien saat terjadi
halusinasi. Dimulai dari terapis sebagai contoh.
d. Mulai dari klien yang sebelah kanan secara berurutan sampai semua
klien mendapatkan giliran.
e. Berikan pujian dengan tepuk tangan bersama kepada klien yang
melakukan dengan baik.
f. Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari
suara yang biasa didengar.
g. Ulangi a, b, dan c sampai semua anggota kelompok mendapatkan
giliran
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subyektif
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Evaluasi Obyektif
Terapis meminta klien untuk mengingat kembali apa yang sudah
diungkapkan klien selama mengikuti TAK
3) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
4) Observer membacakan hasil kegiatan
9
Terapis meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi, dan
perasaannya jika terjadi halusinasi.
10
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Budi, Anna, 2005, Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok, EGC :
Jakarta
Maslim. R, 2003, Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari
PPDGJ III, Bag. Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atmajaya, Jakarta
Nurjannah I, 2004, Pedoman Penanganan pada Gangguan Jiwa, Mocomedia.
Yogyakarta
Soekarto. A, 1997, Psikiatri Klinik Ed.3, Bag, Ilmu Kedokteran Jiwa FK UGM,
Yogyakarta
R.S. Grhasia, 2006, Standar Asuhan Keperawatan Jiwa Rumah Sakit Grhasia
Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, RS Grhasia :
Yogyakarta
Lampiran
11
Sesi 1 : TAK
Stimulasi Persepsi : Halusinasi
Kemampuan mengenal halusinasi
Menyebut Menyebut
Menyebut Menyebut
situasi perasaan
No Nama Klien isi waktu
terjadinya saat
halusinasi halusinasi
halusinasi halusinasi
1
Petunjuk :
12