Anda di halaman 1dari 86

Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

BAB II
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN

2.1. GAMBARAN UMUM DESA


Dinamika pembangunan Desa Malausma menunjukkan pertumbuhan yang positif
ditandai keberhasilan pembangunan yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Memasuki era globalisasi dan seiring dengan semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat
akan hak-haknya serta meningkatnya kebutuhan yang semakin kompleks tantangan pun
semakin berkembang bagi pemerintah desa untuk berusaha seoptimal mungkin dalam
meningkatkan capaian hasil pembangunan. Gambaran umum mengenai kondisi daerah Desa
Malausma terkini sangat diperlukan sebagai bahan evaluasi kebijakan pembangunan yang
telah diterapkan maupun sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan pembangunan di
masa mendatang. Gambaran ini meiputi aspek geografi dan demografi, aspek kesejahteraan
masyarakat, aspek pelayanan umum dan aspek daya saing daerah. Diharapkan melalui uraian
analisis berbasis data dan informasi yang akurat dapat menghasilkan rumusan kebijakan yang
tepat dan efektif.

A. Sejarah Desa
Seandainya kita ingin melihat sejarah asli dari Desa Malausma amatlah panjang karena
Desa Malausma dimulai dari abad ke-VII, yang mana dulunya wilayah Malausma merupakan
wilayah perbatasan antara kerajaan Galuh dan kerajaan Talaga manggung , dan seiring
dengan perkembanganya Wilayah Malausma menjadi daerah kekuasaan Talaga manggung.
Sedikit penggalan cerita tentang awal mula berdirinya Desa Malausma, yang bersumber
dari beberapa tokoh masyarakat yang merupakan cerita turun temurun dari keturunan Buyut
Mueuk dan keturunan Buyut Kotek.

“ Diceritakan bahwa disebuah perkampungan yang kini menjadi pusat pemerintahan


Desa Malausma tinggalah Sekelompok Masyarakat yang dipimpin oleh Buyut Mueuk. Pada
suatu hari Buyut Mueuk kedatangan seorang tamu yaitu Karta Braja. Kisah Karta Braja sendiri
diceritakan sebagai salah satu murid dari seorang Ulama besar diwilayah Pamijahan
Tasikmalaya yaitu Syekh Abdul Muhyi dan diangkat sebagai salah satu Lurah Santri. Bagi para
Ulama dan Santri pada masa itu tentu amatlah susah mengembangkan ajaran islam karena
hidup dibawah tekanan Pemerintah Kolonial Belanda, sehingga Syeh Abdul Muhyi pada waktu
itu mengajarkan si’ar islam secara sembunyi dan menempati sebuah Gua yang kini dikenal
Gua Pamijahan. Setelah sekian lama mengajarkan ajaran islam didalam goa akhirnya tercium

II-1
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

oleh Kolonial Belanda dan akhirnya diseranglah goa tersebut sehingga bagi yang selamat
mereka berpencar terpisah menyelamatkan diri termasuk salah seorang muridnya yaitu Karta
Braja. Karta Braja berhasil selamat dari kejaran Kolonial Belanda, setelah sekian lama
bersembunyi dan lari akhirnya sampailah diperkampungan Buyut Mueuk, kedatangan Karta
Braja sendiri diterima dengan baik oleh Buyut Mueuk beserta keluarganya dan penduduknya,
dan akhir Karta Braja menetap dan mengajarkan ajaran islam diwilayah tersebut bahkan
diceritaka menikah dengan salah satu anak dari Buyut Mueuk hingga berbuah keturunan yang
kini menjadi penduduk asli Malausma “.
Sejarah Nama Malausma sendiri sampai saat ini belum bisa diterangkan secara pasti
karena terdapat dua cerita yang berbeda dari dua keturunan. namun kedua cerita tersebut
tidak jadi permasalahan.
Setelah sekian lama Karta Braja tinggal dan menetap bersama Buyut Mueuk dan
keturunannya, datanglah Tentara Kolonial Belanda yang hendak mencarinya. Tentara Kolonial
Belanda tersebut bertanya apakah ada orang yang bernama Karta Braja? Pertanyaan tersebut
dijawab langsung oleh Karta Braja sendiri dengan bahasa Arab “ Malaisma “ karena gugup,
namun akhirnya dijelaskan yang berarti “ tidak ada nama tersebut “. Setelah kejadian
tersebut maka akhirnya Buyut Muek menetapkan perkampungan yang ditinggalinya bernama
Malaisma yang seiring perkembangan bahasa daerah ini menjadi Malausma.
Masyarakat Malausma adalah merupakan masyarakat dengan pola kehidupan yang
agraris yang dulunya mendiami sebuah tempat yang cukup subur yaitu di wilayah dekat Dusun
Banyusari Desa Banyusari sekarang yang merupakan Desa pemekaran dari Desa Malausma
sendiri , sejalan dengan perkembangan waktu dan dengan beberapa pertimbangan
masyarakat pada waktu itu sehingga perkampungan berpindah tempat ke daerah yang
sekarang menjadi wilayah Desa Malausma dan Tokoh yang menjadi pemimpin/ panutan pada
waktu itu yaitu Buyut Mueuk beserta keturunannya.
Sejarah Malausma sendiri tidak terlepas dari keterkaitanya denga Kerajaan Besar di
pulau jawa yaitu Kerajaan Mataram yang mana pada waktu itu Mataram dipimpin oleh raja
Sultan Agung Tirtayasa ( tahun 1600 an) yang mempunyai misi besar pada waktu itu untuk
melawan penjajah Belanda dengan menyerukan kepada kerajaan kerajaan lain di pulau jawa
untuk bergabung dan membantu perjuangannya untuk menyerang Batavia sebagai pusat
pemerintahan kolonial pada waktu itu. Namun pada kenyataannya penyerangan tersebut tidak
berjalan mulus yang pada akhirnya pasukan Mataram dapat dipukul mudur dan banyak
pasukan yang lari dan diantara pelarianya pasukan mataram melintasi wilayah Malausma dan
sekitarnya banyak pasukan Mataram yang tidak kembali lagi ke Mataram tapi menyebar di

II-2
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

banyak tempat dengan misi menyebarkan Agama Islam. Diantara petinggi Mataram yang
tinggal itu yaitu Karta Braja dan menetap di wilayah Malausma.
Dari sisi pemerintahan karena Malausma masuk wilayah kerajaan Talaga Manggung
maka waktu itu untuk menciptakan keamanan di wilayah ini yang banyak didiami para jawara
atau orang sakti dikirimlah utusan kerajaan untuk menjadi Kuwu pertama di Malausma yaitu
Buyut Kotek dan diteruskan oleh keturunannya sampai sekarang . sehingga dari situ
terbentuk tiga klan atau keturunan yang ada di Desa Malausmaa yaitu keturunan malausma
asli dari Buyut Mueuk, kedua yaitu keturunan dari Buyut Kotek yang ketiga keturunan
pendatang yang Alhamdulillah sampai sekarang hidup rukun dan menyatu menjadi masyarakat
Desa Malausma yang agamis dan agraris.
Wilayah Desa Malausma dulu meliputi Malausma, Sindanglama, Walahir, Bungursari,
Mekarsari, Banyusari, Cilimus ,Gunung payung dan Babakan kerena wilayahnya begitu luas
maka pada sekitar Tahun 1980-an diadakan Pemekaran desa, dimana Banyusari, Cilimus,
Gunungpayung dan Babakan digabung menjadi satu desa.
Letak geografis Desa Malausma adalah wilayah dengan tentang pegunungan dengan
sistem pertanian yang tadah hujan, tapi Pertanian di Malausma lebih memokuskan Tanaman
Padi saja, ada beberapa yang ditanami Jagung dan Kedelai itu juga sebagai selingan.
Tiap tahun Pembangunan terus menerus di usahakan baik Infra Struktur atau sarana
dan Prasarana dan kini lebih di fokuskan adalah mengaktifkan kembali kesadaran masyarakat
akan gotong-royong dan kebersamaan dalam membangun fisik maupun mental masyarakat.
Berikut ini adalah daftar kepemimpinan Desa Malausma dengan masa pemerintahan
sebagai berikut :

Tabel 2.1.1
Daftar Kepemimpinan di Desa Malausma
Hingga Tahun 2025

NO NAMA MASA JABATAN KETERANGAN


1 2 3 4
1 Eyang Kartabraja <
2 Buyut Kotek <
3 Buyut Sanimah <
4 Buyut Rasipah <
5 Eyang Raksagati <

II-3
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

6 Mbah Bintang < Tahun 1931


7 Adhari Tahun 1932-1941
8 Yunus Tahun 1942-1948
9 Hapid Tahun 1949-1950
10 Atma/ H Musa Tahun 1951-1952 Pejabat Sementara
11 E Sutawijaya/Salamet Tahun 1953-1968
12 Ojo Tahun 1969-1970 Pejabat Sementara
13 H Lukman Hakim Tahun 1971-1979
14 Opan Sopandi Tahun 1980-1987
15 Nana Suryana Tahun 1988-1989 Pejabat Sementara
16 Edi Sokarno Tahun 1990-2006
17 Sahidin Tahun 2007 Pejabat Sementara
18 Ading Setiadin, S.Ag. Tahun 2008-2025
Sumber: Tokoh Masyarakat

B. Lambang Desa
Gambar 2.1.1
Logo Desa Malausma

LAMBANG DESA MALAUSMA

Berdasarkan Peraturan Desa Malausma Nomor 01 Tahun 2020 tentang Lambang Desa
Malausma berbentuk Perisai segi lima dengan dasar warna hijau yang di dalamnya terdapat
gambar bintang Kujang yang menyatu dengan sebuah pena yang dibawahnya terdapat sebuah
buku/kitab dengan sebuah gedung beralaskan tumpukan bata merah yang diapit oleh padi
dan kapas yang diakat lima buah rantai, juga terdapat sebuah gunung yang dibahnya terdapat

II-4
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

garis putih . Dibawahnya juga terdapat sebuah pita bertuliskan Motto ”Malaus Tinggal
Sugema ”. serta dibawah pita bertuliskan Desa Malausma

I. Arti dan Makna Warna Lambang.


1. Hijau : Lambang Kesuburandan kemakmuran
2. Biru : Lambang Keteguhan
3. Kuning : Lambang Keluhuran.
4. Hitam : Lambang Keagungan dan kewibawaan.
5. Putih : Lambang Kesucian.
6. Merah : Lambang Keberanian dan Pengabdian serta kepeloporan yang tanpa pamrih
dengan Menjinjing nilai – nilai kebenaran yang Universal.
2. Arti dan Makna Bentuk Lambang
1. BIDANG SEGI LIMA, Melambangkan palsfah pandangan hidup bangsa karena
Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
2. DASAR HIJAU MUDA, Melambangkan kemakmuran dan kebahagiaan.
3. BINTANG melambangan Ketuhanan Yang Maha Esa
4. PADI DAN KAPAS melambangkan kemakmuran dan kejayaan desa
5. RANTAI melambangkan Masyarakat yang hidup dengan rukun dan damai dalam
persatuan dan kesatuan untuk mencapai cita cita luhurnya
6. KUJANG DAN PENA melambangkan perjuang dalam segala bidang
7. KITAB/BUKU melambangkan edukatif desa yang tak akan pernah berhenti
meningkatkan pendidikan.
8. GUNUNG, Bahwa secara Geografis Desa Malausma terletak diantara perbukitan
Sebagai lambang keagungan dengan warna biru tua perlambang keteguhan.
9. AIR/SUNGAI, Melambangkan watak jiwa manusia yang tidak pernah
putus asa, warnanya biru muda sebagai tanda kesetiaan,
berseling putih sebagai ciri kesucian
10. BANGUNAN BERALASKAN BATA MERAH, Melambangkan kebutuhan pokok hidup
manusia dalam wujud benda yaitu sandang, pangan dan papan.
11. GUNUNG, Sebagai lambang keagungan dengan warna biru tua perlambang
keteguhan.
12. PITA bertuliskan “MALAUS TINGGAL SUGEMA” yang dibawahnya bertuliska DESA
MALAUSMA mengandung makna bahwa hanya ada satu desa dan tidak akan ada
lagi nama MALAUSMA dan bagi siapapun yang lahir baik yang tinggal ataupun tidak
keberkahan akan menyertainya.

II-5
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

2.1.1 Aspek Geografi dan Demografi


Analisis pada aspek geografi dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai
karakteristik lokasi dan wilayah, potensi pengembangan wilayah dan kerentanan wilayah
terhadap bencana. Sedangkan aspek demografi menggambarkan kondisi penduduk secara
keseluruhan atau kelompok dalam waktu tertentu. Desa Malausma adalah merupakan salah
satu wilayah dari 11 desa di wilayah administrasi Kecamatan Malausma Desa Malausma.
Secara geografis terletak di kordinat 108º15’10’’ BT dan -7º-2’-39” LS Kalibrasi 3 dengan
luas wilayah 45,7556 km² yang terdiri atas 6 Dusun, 12 RW dan 26 RT. Batas wilayah
administrasi Desa Malausma sebelah barat Desa Werasari, sebelah Utara Desa Sindanghurip
sebelah Selatan Desa Banyusari dan sebelah Timur Desa Banyusari. Sedangkan Jarak dari
Desa Malausma ke Ibu Kota Kecamatan ± 0.1 km, ke Ibu Kota Kabupaten ± 50 km, dan ke
Ibu Kota Provinsi ± 135 km.
Secara geografis, Desa Malausma adalah merupakan wilayah dataran tinggi (>500
mdpl, kemiringan 25-40%) yang terdiri dari perbukitan, persawahan dan perkebunan dengan
di dukung dengan saluran air sungai Cisurian dan Ciawi yang dalam sistem pertanian lebih
banyak mengandalkan tadah hujan.
Berikut adalah tabel batas wilayah administrasi Desa Malausma Kecamatan Malausma
berbatasan dengan :
Tabel 2.1.2
Batas Desa Malausma
NO BATAS DESA KELURAHAN KECAMATAN
1. Sebelah Utara Desa Sindanghurip Bantarujeg
2. Sebelah Selatan Desa Banyusari Malausma
3. Sebelah Timur Desa Banyusari Malausma
4. Sebelah Barat Desa Werasari Malausma

II-6
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

Gambar 2.1.2
Batas wilayah administratif Desa Malausma

Secara administratif, wilayah Desa Malausma terdiri dari 6 Dusun, 12 RW dan 26 RT,
secara terperinci dapat dilihat pada tabel di bawh ini:
Tabel 2.1.3
Nama Dusun dan Jumlah RT/RW di Desa Malausma

No. Nama Dusun Jumlah RT Jumlah RW

1. Dusun Malausma Kidul 4 2


2. Dusun Malausma Kaler 4 2
3. Dusun Sindanglama 4 2
4. Dusun Walahir 5 2

II-7
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

No. Nama Dusun Jumlah RT Jumlah RW

5. Dusun Bungursari 5 2
6. Dusun Mekarsari 4 2
Dusun 6
Jumlah RT 26
RW 12
Sumber: Desa Malausma dalam Angka, 2019

Adapun untuk mengetahui luas wilayah menurut Dusun di Desa Malausma adalah
sebagaimana tabel di bawah ini:
Tabel 2.4
Luas wilayah menurut Dusun di Desa Malausma
No. Nama Dusun Luas (Km2) Persentase
1. Malausma Kidul 7,6538 17
2. Malausma Kaler 8,3223 18
3. Sindanglama 5,0148 11
4. Walahir 6,5491 15
5. Bungursari 5,7035 12
6. Mekarsari 12,5121 27

Desa Malausma 45,7556 100

Sumber: Data Monografi Desa Malausma Tahun 2019

Secara geostrategis, Desa Malausma berbatasan dengan wilayah kabupaten Ciamis


dan Tasikmalaya. Kondisi wilayah Desa Malausma yang strategis, didukung dengan adanya
kebijakan pemerintah Desa Malausma untuk menjadikan wilayah selatan sebagai tempat
wisata dan Agro Bisnis khususnya bidang pertanian dan peternakan.
Berdasarkan karakteristik topografinya, wilayah Desa Malausma diklasifikasikan ke
dalam beberapa tingkat ketinggian dan kemiringan. Secara umum wilayah Desa Malausma di
kategorikan wilayah dataran tinggi (>500 mdpl, kemiringan 25-40%) dengan luas wilayah
45,7556 km².
Kondisi bentang alamnya melandai ke daerah Barat Laut, menyebabkan aliran sungai
dan mata air mengalir ke arah utara, sehingga areal persawahan tumbuh subur di wilayah
bagian utara Desa Malausma. Sedangkan perbukitan dengan terdapat di sekitar wilayah

II-8
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

Dusun Malausma Kidul dan Dusun Walahir. Kondisi ini selain sangat berpengaruh terhadap
pola pemanfaatan ruang dan pengembangan potensi wilayah, juga menyebabkan adanya
daerah rawan longsor.
Berdasarkan sebaran dan struktur batuannya, kondisi geologis Desa Malausma
meliputi: Aluvium, Pleistocene Sedimentary Facies, Miocene Sedimentary Facies,
Undiferentionet Vulcanic Product, Pliocene Sedimentary Facies, , Liparite Dacite, Eosene, , Old
Quartenary Volkanik Product. Kondisi geologi Desa Malausma juga terdapat formasi Sesar
Baribis yang berada di sekitar Gunung Ciremai dan berpotensi menyebabkan patahan rawan
gempa.
Kondisi hidrologi Desa Malausma meliputi sumber daya air dan potensi ketersediaan
air. Sumber daya dibagi ke dalam dua bagian, yaitu air permukaan dan air bawah tanah.
Potensi air permukaan yang menjadi sumber utama kebutuhan air, khususnya untuk pengairan
sawah diperoleh dari dua sungai besar, yaitu Sungai Cisurian dan Sungai Ciawi. Selain itu, Desa
Malausma mempunyai beberapa potensi air permukaan lainnya berupa situ/danau yaitu di
wilayah Dusun Sindanglama. Sementara potensi air permukaan lainnya berada di sejumlah
tempat yang memiliki debit air tinggi yang berasal dari sumber mata air. Secara umum kondisi
ketersediaan sumber mata air bawah tanah (ABT) cukup baik.

Tabel 2.1.5
Potensi air permukaan di Desa Malausma

Areal Debit (liter/detik)


Nama
No. Bendungan Layanan
Sungai Maksimal Minimal
(Ha)
7 Cisurian Cisurian Pesawahan 0,79 0,29
8 Ciawi Ciawi Pesawahan 1,02 0,28
JUMLAH - 1,81 0,57

Tabel 2.1.6
Potensi Air Bawah Tanah (ABT) di Desa Malausma
Kisaran Indeks
No. Kelas Keterangan
Rata-rata

1 2,01 – 2,31 C Potensi Sedang

II-9
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

Sumber: Materi Teknis Desa Malausma


Kondisi klimatologis di Desa Malausma pada tahun 2019, yaitu curah hujan tertinggi
terjadi pada bulan Januari sebesar 705,8 mm dan terendah pada bulan Agustus yaitu sebesar
20 mm. Kecepatan angin rata-rata berkisar 4 knot dan kecepatan tertinggi 24 knot dan
kecepatan angin terendah 3 knot dengan arah angin berhembus dari barat hingga utara. Desa
Malausma terkenal dengan sebutan Kota Angin karena memang pada bulan-bulan tertentu di
musim kemarau angin berhembus dengan kecepatan yang cukup tinggi setiap tahunnya.
Suhu terendah di Desa Malausma pada tahun 2019 mencapai 19,9°C dan suhu tertinggi
mencapai 24,6°C. Sementara kelembaban udara terendah mencapai 54% dan kelembaban
udara tertinggi mencapai 76%.
Aspek penting lainnya yang perlu diketahui dan digunakan sebagai bahan kajian adalah
pola penggunaan lahan. Pola penggunaan lahan pada suatu wilayah merupakan
perwujudan fisik dari semua kegiatan sosial ekonomi penduduk. Hal ini sangat diperlukan, baik
untuk memperoleh gambaran mengenai potensi daerah maupun untuk mengetahui pola
distribusi kegiatan sosial ekonomi serta intensitas penggunaan lahan dan berbagai kegiatan
yang ada. Desa Malausma merupakan daerah agraris, hal ini dapat ditunjukkan dengan
besarnya luas lahan yang dipergunakan untuk area persawahan. Luas lahan sawah pada tahun
2019 sebesar 299,092 Ha, dengan luas area yang menggunakan irigasi mencapai 25 Ha.
Sedangkan untuk luas tadah hujan mencapai 274,092 Ha.
Berdasarkan Data Pola Penggunaan Lahan Desa Malausma sampai dengan tahun 2019,
dengan sub sektor yang dominan pada penggunaan untuk tegal/kebun seluas 85,777 Ha,
Tanah Bengkok seluas 47,107 Ha serta lahan Tanah Desa/ gg seluas 14,814 Ha. Penggunaan
lahan sawah pada tahun 2019 seluas 313,906 Ha merupakan penggunaan lahan terbesar
kedua, dengan rincian luas sawah irigasi teknis, irigasi setengah teknis, irigasi sederhana dan
irigasi non PU. Secara lebih jelas, dinamika pola penggunaan lahan di Desa Malausma dari
tahun 2014-2019 terdapat pada Tabel berikut.

Tabel 2.1.7
Perkembangan penggunaan lahan Desa Malausma tahun 2015-2019
Tahun (Ha)
No. Penggunaan Lahan
2015 2016 2017 2018 2019
Lahan Sawah
1 Irigasi Teknis
20 20 20 20 20
2 Irigasi ½ Teknis

II-10
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

Tahun (Ha)
No. Penggunaan Lahan
2015 2016 2017 2018 2019
3 Irigasi Sederhana Milik PU
4 Irigasi Non PU

5 Tadah Hujan 279,092 279,092 279,092 279,092 279,092

6 Polder dan sawah lainnya - - - - -


Luas Lahan Sawah 299,092 299,092 299,092 299,092 299,092
Lahan Bukan Sawah
1 Pekarangan/bangunan 45,723 45,723 45,723 45,723 45,723
2 Tegal/Kebun 85,777 85,777 85,777 85,777 85,777
3 Ladang/Huma - - - - -
Pengembalaan/Padang
4 - - - - -
Rumput
5 Sementara tdk diusahakan 0,250 0,250 0,250 0,250 0,250
Ditanami pohon/Hutan
6 3,575 3,575 3,575 3,575 3,575
Rakyat
7 Hutan Negara - - - - -
8 Perkebunan 14,814 14,814 14,814 14,814 14,814
9 Lahan lainnya - - - - -
10 Rawa-rawa - - - - -
11 Tambak - - - - -
12 Kolam/empang 8,325 8,325 8,325 8,325 8,325
Luas Lahan Bukan Sawah 158,464 158,464 158,464 158,464 158,464
Luas Lahan Keseluruhan 457,556 457,556 457,556 457,556 457,556
Sumber: Data Monografi Desa Malausma Tahun 2019

2.1.1.1 Potensi Pengembangan Wilayah


Berdasarkan uraian kondisi geografis di atas, maka dapat diketahui potensi
pengembangan wilayah Desa Malausma dengan tetap mengacu pada rencana tata ruang yang
telah diatur dalam Perdes. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam kerangka pemikiran
potensi pengembangan wilayah meliputi aspek letak wilayah (administratif dan geostrategis),
kondisi topografi, klimatologi, geologi, hidrologi, penggunaan lahan maupun kondisi geografi
lainnya.

II-11
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

Gambar 2.1.3
Kerangka pemikiran potensi pengembangan kawasan budidaya
Potensi pngembangan wilayah terkait dengan kawasan budidaya Desa Malausma terdiri
Letak, Luas
dan Batas
Wilayah

Kondisi
Kondisi
Geografi
Toporafi
Lainnya

Potensi
Pengemba
ngan Kondisi
Pengguna
an Lahan Wilayah Klimatolog
i

Kondisi Kondisi
Hidrologi Geologi

atas :
a) Kawasan peruntukkan hutan produksi.
Kawasan peruntukkan hutan produksi terdiri dari hutan produksi tetap dan hutan
produksi terbatas seluas kurang lebih 3,57 hektar.
b) Kawasan peruntukkan pertanian.
Kawasan peruntukkan pertanian seluas 313,906 Ha terdiri atas :
a) Kawasan Peruntukkan Pertanian Tanaman Pangan;
b) Kawasan Peruntukkan Hortikultura;
c) Kawasan Peruntukkan Perkebunan; dan
d) Kawasan Peruntukkan Peternakan.
c) Kawasan peruntukkan perikanan.
Kawasan peruntukkan perikanan terdiri atas:
1. Peruntukkan kawasan perikanan budidaya,
2. Pengembangan pengolahan perikanan.
d) Kawasan peruntukkan pertambangan.
Kawasan peruntukkan pertambangan meliputi:
1 Kawasan peruntukkan mineral dan batuan
2 Kawasan peruntukkan industri.
Kawasan peruntukkan industri terdiri atas:
1. Kawasan peruntukkan industri menengah, meliputi : pengembangan klaster Industri
Kecil Menengah (IKM) berupa mebel dan konveksi; dan 3) pengembangan
agroindustri;

II-12
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

2. Kawasan peruntukkan industri kecil dan mikro, pengembangan klaster industri dan
kerajinan etnik meliputi: wisata industri; dan pengembangan ekonomi berbasis
kerajinan.
3 Kawasan peruntukkan pariwisata.
Kawasan peruntukkan pariwisata terdiri atas:
1. Pariwisata alam, meliputi : Kawasan Situ Batu yang terletak di Dusun Sindanglama.
4 Kawasan peruntukkan permukiman.
Permukiman perdesaan seluas kurang lebih 18,315 hektar

2.1.1.2 Wilayah Rawan Bencana


Secara umum dilihat dari kondisi geografis, wilayah Desa Malausma terdiri dari
pegunungan dan perbukitan terjal dengan ketinggian 400 - 700 m diatas permukaan laut dan
berbahwa relatif panas.
Berdasarkan posisi tersebut di atas, maka hampir seluruh Desa Malausma mempunyai
potensi bencana yang mungkin dapat terjadi setiap saat dan sangat sukar diperkirakan kapan
dan dimana persisnya bencana tersebut akan terjadi. Desa Malausma termasuk daerah rawan
terjadinya bencana seperti halnya daerah lain di Indonesia, karena di wilayah ini selain kondisi
geologisnya menunjang terjadinya sejumlah bencana, juga banyak terdapat perbukitan dan
aliran sungai yang cukup besar.
Wilayah Desa Malausma yang kondisi geologisnya terdiri dari pegunungan dan
perbukitan sangat berpotensi terjadinya longsor dan bencana pergeseran tanah i, sesuai hasil
pemetaan Badan Vulkanologi dan Mitigasi Jawa Barat.
Selain hal tersebut di atas Desa Malausma dengan hembusan angin yang cukup kencang
sering terjadi sepanjang tahun. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya puting beliung yang
melanda Desa Malausma dan sering menimbulkan kerugian harta benda masyarakat.
Peristiwa bencana tersebut tidak mungkin dihindari tetapi yang dapat kita lakukan adalah
memperkecil terjadinya korban jiwa, harta benda maupun lingkungan. Banyaknya korban jiwa
maupun harta benda peristiwa bencana yang selama ini terjadi, lebih sering disebabkan
kurangnya kesadaran dan pemahaman pemerintah maupun masyarakat terhadap potensi
kerentanan bencana serta upaya mitigasinya. Mengamati fenomena – fenomena diatas, Desa
Malausma yang relative tidak aman dari bencana, namun demikian harus tetap waspada agar
dampak negatifnya berupa korban jiwa dan harta benda dapat diminimalisir.
2.1.1.3 Demografi
Sumberdaya manusia atau aspek kependudukan di Desa Malausma mencakup data
jumlah dan perkembangan penduduk, kepadatan penduduk dan sebarannya, kecenderungan

II-13
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

konsentrasi penduduk, struktur penduduk menurut mata pencaharian serta tingkat angkatan
kerja dan orientasi pergerakan penduduk.
Jumlah penduduk Desa Malausma pada tahun 2019 mencapai 6.534 jiwa, terdiri
dari 3.351 jiwa laki-laki dan 3.183 jiwa perempuan, dengan Sex Ratio sebesar 101,9 % dan
Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) 1%. Untuk lebih jelasnya jumlah penduduk, LPP,
Kepadatan dan Sex Ratio penduduk dapat dilihat pada tabel 2.9 dan 2.10 sebagai berikut :
Tabel 2.1.8
Jumlah Penduduk, LPP, dan Kepadatan Penduduk
Desa Malausma Tahun 2015-2019
Tahun
No. Indikator
2015 2016 2017 2018 2019
1. Jumlah Penduduk (Jiwa) 6.502 6518 6.520 6.527 6.534
Laki-laki (Jiwa) 3.352 3.332 3.337 3.333 3.351
Perempuan (Jiwa) 3.150 3.186 3.183 3.251 3.183
Jumlah Kepala Keluarga 1.640 1.657 1.679 1.745 1.762
2. LPP (%) 1 1 1 1 1
3. Kepadatan Penduduk (jiwa/km2) 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07
Sumber : Database SIAK Konsolidasi per 31 Desember 2019 Desa Malausma

Tabel 2.1.9
Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin
di Desa Malausma Tahun 2019
Jumlah Penduduk
No. Dusun Sex Ratio
Laki-Laki Perempuan Total
1 Malausma Kidul 509 476 985 93,5
2 Malausma Kaler 481 469 950 93,5
3 Sindanglama 466 442 908 93,5
4 Walahir 603 601 1.204 93,5
5 Bungursari 732 671 1.403 93,5
6 Mekarsari 560 524 1.084 93,5
Jumlah 3351 3.183 6.534 93,5
Sumber : Buku Induk Desa per 31 Desember 2019

II-14
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

Sedangkan penduduk berdasarkan umur adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1.10
Jumlah Penduduk berdasarkan Umur
di Desa Malausma Tahun 2019
Jumlah Penduduk Menurut Umur
No. Umur
2016 2017 2018 2019
1 0-14 tahun 1577 1582 1.601 1.621
2 15-24 tahun 1352 1357 1.371 1.373
3 25-40 tahun 1733 1740 1.821 1.829
4 41-49 tahun 762 758 763 758
5 50-59 tahun 685 689 594 572
6 > 60 tahun 412 394 378 381
Jumlah 6518 6.520 6.527 6.534
Sumber : Buku Induk Desa per 31 Desember 2019
Karakteristik Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian, Karakteristik
penduduk Desa Malausma dilihat dari struktur penduduk (usia 15 tahun ke atas) menurut mata
pencaharian pada tahun 2019 perdagangan menjadi sektor pertama yang dominan sebagai
mata pencaharian sebesar 39,23%, dengan kata lain bahwa sektor perdagagan masih menjadi
sumber pendapatan utama bagi sebagian penduduk Desa Malausma. Sektor kedua yang
menjadi sumber mata pencaharian adalah pertanian, yaitu sebesar 32,92%. Persentase
penduduk Desa Malausma berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 2.11 berikut
ini.
Tabel 2.1.11
Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha di
Desa Malausma Tahun 2014-2019

Kegiatan Sektor Tahun


No.
Usaha 2014 2015 2016 2017 2018 2019

1. Karyawan
1,65 1,94 1,99 2,75 2,95 2,95
2. TNI/Polri
0,06 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06
3. Perdagangan
38,70 39,01 39,17 39,22 39,16 39,23
4. Pertanian
33,33 33,01 33,25 32,96 32,96 32,92

II-15
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

Kegiatan Sektor Tahun


No.
Usaha 2014 2015 2016 2017 2018 2019

5. PNS/Guru/ASN
12,49 12,42 12,37 12,24 12,11 12,09
6. Tenaga Kesehatan
0,24 0,36 0,48 0,48 0,47 0,47
7. Pensiunan
0,55 0,55 0,66 0,66 0,65 0,65
8. Buruh Lepas
2,62 2,24 1,99 1,91 1,89 1,89
9. Jasa-jasa/Lainnya
10,36 10,42 10,02 9,73 9,75 9,73
Jumlah
100 100 100 100 100 100

Tabel 2.1.12
Jumlah Jiwa Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Tahun
No. Jenis Pekerjaan
2014 2015 2016 2017 2018 2019

1. Karyawan
27 32 33 46 50 50
2. TNI/Polri
1 1 1 1 1 1
3. Pedagang/Perdagangan
635 644 649 657 663 665
4. Petani/Pekebun/Buruh
547 545 551 552 558 558
5. PNS/Guru/ASN
205 205 205 205 205 205
6. Dokter/Bidan/Perawat
4 6 8 8 8 8
7. Pensiunan
9 9 11 11 11 11
8. Buruh Harian Lepas
43 37 33 32 32 32
9. Wiraswasta
158 163 157 157 158 158
10. Jasa-jasa/Lainnya
12 9 9 6 7 7
Jumlah
1.641 1.651 1.657 1.675 1.693 1.695

Karateristik Penduduk berdasarkan Pendidikan, Salah satu faktor utama


keberhasilan pembangunan disuatu daerah adalah tersedianya sumber daya manusia (SDM)
yang berkualitas, maka melalui jalur pendidikan pemerintah secara konsisten berupaya

II-16
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

meningkatkan SDM penduduk melalui berbagai program. Salah satu indikator yang dapat
digunakan untuk melihat keberhasilan bidang pendidikan adalah tingkat buta huruf, artinya
dengan rendahnya tingkat buta huruf menunjukan keberhasilan program pengentasan buta
huruf dan untuk mencapai program tersebut harus didukung oleh sarana pendidikan yang
memadai, berikut jumlah penduduk di Desa Malausma berdasarkan tingkat pendidikan pada
tahun 2014-2019.
Tabel 2.1.13
Persentase Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas Menurut Ijazah Tertinggi yang Dimiliki
Tahun 2019
Penduduk Menurut Jenjang Pendidikan Yang
Jenjang Pendidikan Ditamatkan (%)
2018 2019
Tidak/Belum Punya Ijazah
525 8,04 525 8,03
SD/MI
SD/MI 2652 40,63 2680 41,02
SLTP/Sederajat 1035 15,86 1041 15,93
SLTA/Sederajat 402 6,16 420 6,43
D1/D3 32 0,49 32 0,49
>=S1 128 1,96 128 1,96
Jumlah 4774 73,14 4826 73,86
Sumber : Statistik Desa Malausma, Tahun 2019

2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat


2.1.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
a. Kemiskinan
Selama kurun waktu 2015-2019, angka kemiskinan di Desa Malausma terus
Meningkat yaitu 710 jiwa atau 11 % pada tahun 2015 menjadi 766 jiwa atau 12 % pada tahun
2019. Hal ini menunjukan bahwa program-program penanggulangan kemiskinan harus terus
ditingkatkan untuk dapat mengurangi angka kemiskinan dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Tabel 2.1.14
Angka Kemiskinan Desa Malausma
Tahun 2015-2019

Uraian 2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah Penduduk (Jiwa) 6.502 6.518 6.520 6.527 6.534


Jumlah Penduduk Miskin
710 710 715 735 766
(Jiwa)

II-17
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

Uraian 2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah Penduduk (Jiwa) 6.502 6.518 6.520 6.527 6.534


Persentase Penduduk
11 11 11 11 12
Miskin (%)
2.1.2.2 Fokus Kesejahteraan Masyarakat
a. Pendidikan
Angka Harapan Lama Sekolah didefinisikan lamanya sekolah (dalam tahun) yang
diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang. Diasumsikan
bahwa peluang anak tersebut akan tetap bersekolah pada umur-umur berikutnya sama
dengan peluang penduduk yang bersekolah per jumlah penduduk untuk umur yang sama saat
ini. Angka Harapan Lama Sekolah dihitung untuk penduduk berusia 7 tahun ke atas. HLS dapat
digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan sistem pendidikan di berbagai jenjang
yang ditunjukkan dalam bentuk lamanya pendidikan yang diharapkan dapat dicapai oleh setiap
anak.
Angka Rata Lama Sekolah didefinisikan sebagai jumlah tahun yang digunakan
oleh penduduk dalam menjalani pendidikan formal. Diasumsikan bahwa dalam kondisi normal
rata-rata lama sekolah suatu wilayah tidak akan turun. Cakupan penduduk yang dihitung
dalam penghitungan rata-rata lama sekolah adalah penduduk berusia 25 tahun ke atas.
b. Kesehatan
Angka Harapan Hidup, Tujuan utama pembangunan manusia dalam aspek
kesehatan adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan manusia, sehingga dapat hidup
sehat dan berumur panjang. Pengukuran taraf kesehatan tersebut adalah dengan menghitung
angka harapan hidup saat lahir (e0).Angka Harapan Hidup (AHH) merupakan rata-rata
perkiraan banyaknya tahun yang akan ditempuh oleh seseorang selama hidup. AHH dihitung
dengan menggunakan metode tidak langsung yaitu banyaknya anak lahir hidup dan
banyaknya anak masih hidup.
Persentase Balita Gizi Buruk adalah persentase balita dalam kondisi gizi buruk
terhadap jumlah balita. Keadaan tubuh anak atau bayi dilihat dari berat badan menurut umur.
Klasifikasi status gizi dibuat berdasarkan standar WHO.
Gizi buruk adalah bentuk terparah dari proses terjadinya kekurangan gizi menahun.
Status gizi balita secara sederhana dapat diketahui dengan membandingkan antara berat
badan menurut umur maupun menurut panjang badannya dengan rujukan (standar) yang
telah ditetapkan. Apabila berat badan menurut umur sesuai dengan standar, anak disebut gizi
baik. Kalau sedikit di bawah standar disebut gizi kurang. Apabila jauh di bawah standar
dikatakan gizi buruk. Persentase balita gizi buruk di Desa Malausma dari tahun ke tahun

II-18
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

mengalami penurunan, data terakhir tahun 2019 sebesar 0,01 %, artinya menurut standar
WHO jika lebih kecil dari 10 % dapat dikatakan rendah.

c. Ketenagakerjaan
Rasio penduduk yang bekerja didefinisikan sebagai persentase penduduk yang
bekerja terhadap seluruh angkatan kerja.

Jumlah jiwa yang memiliki pekerjaan pada tahun 2019 meningkat sebanyak 1.695
orang dengan berbagai jenis pekerjaan, dinataranya sektor perdagangan dan pertanian
merupakan sektor yang menampung paling banyak tenaga kerja yaitu Pedagang sebanyak
665 orang atau 39,23 %, petani sebanyak 558 orang atau 32,92 % dan sektor lainnya seperti
tercantum dalam Tabel berikut :

Tabel 2.1.15
Jumlah Jiwa Yang Memiliki Mata Pencaharian

Tahun
No. Jenis Pekerjaan
2014 2015 2016 2017 2018 2019

1. Karyawan
27 32 33 46 50 50
2. TNI/Polri
1 1 1 1 1 1
3. Pedagang/Perdagangan
635 644 649 657 663 665
4. Petani/Pekebun/Buruh
547 545 551 552 558 558
5. PNS/Guru/ASN
205 205 205 205 205 205
6. Dokter/Bidan/Perawat
4 6 8 8 8 8
7. Pensiunan
9 9 11 11 11 11
8. Buruh Harian Lepas
43 37 33 32 32 32
9. Wiraswasta
158 163 157 157 158 158
10. Jasa-jasa/Lainnya
12 9 9 6 7 7
Jumlah
1.641 1.651 1.657 1.675 1.693 1.695

II-19
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

2.1.2.3 Fokus Seni Budaya dan Olahraga


Tingkat kesejahteraan masyarakat juga dilihat dari aktivitas kesenian dan
keolahragaan yang ada di masyarakat. Untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan
leluhur serta mengembangkan kreatifitas seni, maka dikembangkan melalui 2 kelompok seni
yaitu seni Calung, seni Solawat/ rebana dan Marawis. Sedangkan budaya yang masih
terpelihara dengan baik dalam kehidupan masyarakat di Desa Malausma yaitu diantaranya
gotong royong dalam melaksanakan pembangunan umum dan membangun rumah.
Untuk mewadahi aktivitas dan kreativitas generasi muda yang lebih berkualitas dan
mandiri, serta memiliki produktivitas, terdapat berbagai wahana yang dikembangkan oleh
Pemerintah desa yaitu Karang Taruna. Sebagai wadah atau tempat pengembangan bakat dan
kreatifitas pemuda di desa Malausma terdapat beberapa perkumpulan oleh raga, diantaranya
perkumpulan Sepak Bola sebanyak 6 Club, Bola Volley sebanyak 6 Club, Bulu tangkis sebanyak
3, Tenis meja sebanyak 3. Sebagai tempat pengembangan olahraga, terdapat 1 buah lapang
sepakbola, 6 buah lapang Voly Ball, 1 Aula Bulu tangkis dan 3 lapang tenis meja.

2.1.3. Aspek Pelayanan Umum


2.1.3.1 Fokus Layanan Urusan Wajib
1. Pendidikan
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum
jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan
bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agaranak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan
lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.Pendidikan anak
usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan
pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus
dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio
emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan
dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.Ada dua tujuan
diselenggarakannya pendidikan anak usia dini yaitu :
a. Tujuan utama: untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang
tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki
kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan pada
masa dewasa.

II-20
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

b. Tujuan penyerta: untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar


(akademik) di sekolah.
Rentangan anak usia dini menurut Pasal 28 UU Sisdiknas No.20/2003 ayat 1 adalah
0-6 tahun.
Angka Partisipasi Sekolah (APS) merupakan ukuran daya serap sistem
pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. Angka tersebut memperhitungkan adanya
perubahan penduduk antara usia muda dengan ukuran pertumbuhan jumlah murid yang
ditampung pada setiap jenjang sekolah. Peningkatan jumlah usia sekolah harus diimbangi
dengan penambahan infrastruktur sekolah dan peningkatan akses masuk sekolah.
Angka Kelulusan dan Angka Melanjutkan Sekolah, Salah satu indikator
mutu penyelenggaraan pendidikan adalah dengan mengukur capaian Angka Kelulusan
para siswa dalam menyelesaikan pendidikannya. Standar maksimal bagi indikator ini
adalah 100% siswa lulus. Angka kelulusan selama periode 2015-2019 setiap tahunnya
terus meningkat. Peningkatan ini tentunya juga dipengaruhi oleh kulitas para pengajar,
yang terus meningkat, yang diindikasikan dengan semakin meningkatnya Guru yang
memenuhi kualifikasi S1/DIV. Selanjutnya sesuai dengan program yang sudah dijalankan
yaitu wajar dikdas 9 tahun, diharapkan seluruh siswa yang telah lulus SD/MI melanjutkan
ke SMP/MTs dan jenjang selanjutnya.
Fasilitas Pendidikan, Salah satu tugas pemerintahan di bidang pendidikan adalah
menyediakan Gedung Sekolah yang representatif sehingga dapat menunjang kelancaran
proses belajar mengajar di kelas. Kondisi Bangunan Sekolah pada tahun 2015-2019 dapat
dilihat pada tabel 2.1.16. sebagai berikut :
Tabel 2.1.16
Perkembangan Kondisi Bangunan Sekolah
Desa Malausma Tahun 2019
Jenjang Jumlah
No. Kondisi Bangunan
Pendidikan Jumlah Guru
Rusak Murid
Baik Sedang Rusak
Berat
1. Pendidikan Dini
1.1. Kober 4 142 6
1.2. TK 1 18 8

1.3. RA 5 64 24

2. Dasar dan

II-21
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

Jenjang Jumlah
No. Kondisi Bangunan
Pendidikan Jumlah Guru
Rusak Murid
Baik Sedang Rusak
Berat
Menengah
1.1. SD 3 271 18

1.2. MI 2 118 12

SMP 1 542 32

MTS 1 467 28

SMK 1 388 47

1.3. MA 1 296 17

2. Kesehatan
Angka Kematian Bayiadalahkematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir
sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Banyak faktor yang dikaitkan dengan kematian
bayi. Secara garis besar, dari sisi penyebabnya, kematian bayi ada dua macam yaitu endogen
dan eksogen. Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neo-natal
adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, dan umumnya
disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya
pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan. Kematian bayi eksogen atau kematian
post neo-natal, adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang
usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh
lingkungan luar. Angka kematian bayi (AKB) menggambarkan keadaan sosial ekonomi
masyarakat dimana angka kematian itu dihitung. Kegunaan AKB untuk pengembangan
perencanaan berbeda antara kematian neo-natal dan kematian bayi yang lain. Karena
kematian neo-natal disebabkan oleh faktor endogen yang berhubungan dengan kehamilan
maka program-program untuk mengurangi angka kematian neo-natal adalah yang
bersangkutan dengan program pelayanan kesehatan ibu hamil, misalnya program pemberian
pil besi dan suntikan anti tetanus.Sedangkan angka kematian Post-Neo Natal dan angka
kematian anak serta kematian balita dapat berguna untuk mengembangkan program
imunisasi, serta program-program pencegahan penyakit menular terutama pada anak-anak,

II-22
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

program penerangan tentang gizi dan pemberian makanan sehat untuk anak dibawah usia 5
tahun.
Posyandu, yaitu suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan kesehatan
masyarakat dan Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat
dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga
berencana yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak
dini.
Tujuan penyelenggaraan posyandu antara lain::
a. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil, melahirkan
dan nifas).
b. Membudayakan NKKBS.
c. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya
masyarakat sehat sejahtera.
d. Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, Gerakan
Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera.
Pemeliharaan dan perawatan kesejahteraan ibu dan anak-anak sejak usia dini,
merupakan suatu strategi dalam upaya pemenuhan pelayanan dasar yang meliputi
peningkatan derajat kesehatan dan gizi yang baik, lingkungan yang sehat dan aman,
pengembangan psikososial/emosi, kemampuan berbahasa dan pengembangan kemampuan
kognitif (daya pikir dan daya cipta) serta perlindungan anak. Pengalaman empirik di beberapa
tempat menunjukan, bahwa strategi pelayanan kesehatan dasar masyarakat dengan fokus
pada ibu dan anak seperti itu, dapat dilakukan pada posyandu.
Karena posyandu merupakan wadah peran serta masyarakat untuk menyampaikan
dan memperoleh pelayanan kesehatan dasarnya, maka diharapkan pula strategi operasional
pemeliharaan dan perawatan kesejahteraan ibu dan anak secara dini, dapat dilakukan di setiap
posyandu.
Terkait dengan hal tersebut di atas perlu dilakukan analisis rasio posyandu terhadap
jumlah balita dalam upaya peningkatan fasilitasi pelayanan pemenuhan kebutuhan tumbuh
kembang anak sejak dalam kandungan, dan agar status gizi maupun derajat kesehatan ibu
dan anak dapat dipertahankan dan atau ditingkatkan.
Pembentukan posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan puskesmas agar
pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai dan idealnya satu
posyandu melayani 100 balita. Data rasio posyandu dapat dilihat pada tabel 2.1.17. sebagai
berikut :

II-23
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

Tabel 2.1.17
Perkembangan Rasio Posyandu
di Desa Malausma
Rasio
Jumlah Jumlah Balita
No. Tahun Posyandu Per
Posyandu (Jiwa)
1000 Balita
1. 2015 5 382 1,31

2. 2016 5 407 1,23

3. 2017 5 443 1,13

4. 2018 5 482 1,04

5. 2019 5 532 0,94

Pelayanan kesehatan di Desa Malausma dapat diukur berdasarkan indikator


kinerja aspek pelayanan umum diantaranya berupa rasio puskesmas, dan pustu persatuan
penduduk.

Sementara itu, untuk pemenuhan dokter di Desa Malausma per satuan penduduk
pada tahun 2019 rasionya sebesar 0,13 per satuan penduduk. Pemenuhan tenaga medik untuk
dokter di pelayanan primer sangat berpengaruh pula terhadap pemenuhan SDM kesehatan
yang dipersyaratkan oleh BPJS, sehingga berdampak pada besarnya kapitasi yang diterima
oleh puskesmas.

Komplikasi Kebidanan yang ditangani, Perhatian khusus Pemerintah Desa


Malausma untuk menekan kematian ibu dan kematian bayi salah satunya berusaha
memperluas pelayanan cakupan komplikasi kebidanan yang harus ditangani. Angka Kematian
Ibu (AKI) berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat,
status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan
terutama untuk ibu hamil, pelayanan kesehatan waktu ibu melahirkan dan masa nifas.
Kaitannya dengan tingkat pelayanan kesehatan ibu hamil perlu diantisipasi berbagai komplikasi
kebidanan yang harus dapat ditangani sehingga berpengaruh pada tingkat keselamatan ibu
dan anak yang dilahirkan.

II-24
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

Pertolongan Persalinan, Guna meningkatkan IPM, khususnya yang terkait erat


dengan indeks kesehatan diantaranya perlu perhatian terhadap pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan,

Cakupan Universal Child Imunization (UCI), Pemerintah Desa Malausma secara


berkesinambungan terus menggalakan pelaksanaan imunisasi. Kegiatan imunisasi tersebut
bukanlah hal baru dalam dunia kesehatan di Indonesia, namun perlu disadari masih banyak
masyarakat atau orang tua yang belum memahami secara utuh tetang pentingnya imunisasi
bagi bayi dan balita. Kemungkinan penyebabnya dikarenakan masih adanya pandangan di
masyarakat yang menganggap adanya efek kurang baik jika diimunisasi atau mitos lainnya.
Manfaat dari imunisasi bagi bayi untuk mencegah bayi terjangkit penyakit baru yang menular
dan mematikan serta penyakit infeksi masih menjadi masalah di Indonesia.

Balita Gizi Buruk, Golden age rentang usianya 0-5 tahun sangat membutuhkan
asupan gizi yang baik bagi tumbuh kembangnya anak. Oleh karena itu, deteksi dini bagi kasus
gizi buruk harus dilakukan secara kontinyu. Balita yang mengalami gizi buruk itu
pertumbuhannya tidak seimbang dengan usia balita yang wajar. Pertumbuhan mereka lambat,
bahkan berat badannya jauh dari berat ideal, selain itu ciri-ciri dan indikasi lainnya adalah
kepala membesar dan perut buncit, badan terlihat kurus, kering, dan tulangnya kelihatan
(stunting) yang disebabkan tubuh tidak menerima asupan gizi seimbang. Cakupan balita gizi
buruk yang mendapat perawatan di Desa Malausma pada tahun 2014 sampai dengan tahun
2019 telah mencapai 100% sesuai dengan standar pelayanan minimal yang ditetapkan
Pemerintah.

Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD, Penyebab


kematian penduduk dapat diakibatkan karena penyakit demam berdarah (DBD). Penyebab
utama penyakit demam berdarah adalah virus dengue, yang merupakan virus dari famili
Flaviviridae. Terdapat 4 jenis virus dengue yang diketahui dapat menyebabkan penyakit
demam berdarah yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Pencegahan demam berdarah dapat
dilakukan dengan mengendalikan vektor nyamuk, antara lain dengan menguras bak
mandi/penampungan air sekurang-kurangnya sekali seminggu, mengganti/menguras vas
bunga dan tempat minum burung seminggu sekali, menutup dengan rapat tempat
penampungan air, mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di sekitar rumah,
dan perbaikan desain rumah. Tingkat pencegahan agar tidak timbulnya penyakit DBD telah
banyak dilakukan oleh Pemerintah Desa Malausma.

II-25
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin, Selain


melayani pasien umum, pelayanan kesehatan rujukan juga menangani pasen dari keluarga
miskin. Pada Tahu 2019 persentase keluarga miskin yang ditangani mencapai 42,12 persen.

Cakupan Kunjungan Bayi, Kunjungan bayi di Desa Malausma pada posyandun


yang tersebar di 6 Dusun di Desa Malausma angkanya cenderung naik turun.
3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Sarana dan prasarana umum merupakan salah satu kebutuhan pendukung
pembangunan daerah yang pemenuhannya akan sangat berdampak pada kinerja
pembangunan, baik di bidang ekonomi, sosial budaya maupun pemerintahan.
Kondisi Jalan, berdasarkan data terbaru panjang jaringan jalan dalam yang ada di
Desa Malausma tahun 2019 adalah 11 KM, data selengkapnya bisa dilihat pada tabel 2.1.18.
di bawah.

Tabel 2.1.18.
Perkembangan Kondisi Jalan Desa
Di Desa Malausma Tahun 2016-2019

PANJANG JALAN (Km)


KONDISI JALAN
2016 2017 2018 2019
1. Baik 4 6 8 9
2. Sedang 2 1 1 1
3. Rusak 1 1 1 -
4. Rusak Berat 4 3 2 1

Tabel 2.1.19
Perkembangan Kondisi Jalan Kabupaten
Di Desa Malausma Tahun 2016-2019

PANJANG JALAN (Km)


KONDISI JALAN
2016 2017 2018 2019
1. Baik 1,5 1,5 1,5 3
2. Sedang - - - -
3. Rusak - - - -
4. Rusak Berat 1,5 1,5 1,5 -

II-26
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

Kondisi Jaringan Irigasi, Kondisi bangunan air di Desa Malausma terdiri dari
Bendung, Bangunan Air, Saluran. Jumlah dan kondisi bangunan air pada jaringan irigasi di
Desa Malausma pada tahun 2019 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.1.20.
Jumlah dan Kondisi Bangunan Air Pada Jaringan Irigasi
di Desa Malausma Tahun 2019

Kondisi

No. Uraian Volume Satuan Rusak Rusak


Baik
Ringan Berat

1 Talang 1,5 km 1,5


2 Bendungan 4 bh 2 2
3 Saluran 15 km 8 5 3
4 Gorong Gorong 8 bh 5 2 1
5 Jembatan 4 bh 4

4. Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman


Kondisi Perumahan, Kondisi rumah tinggal dan rumah tangga di Desa Malausma
dapat dilihat pada tabel dibawah.

Tabel 2.1.21.
Kondisi Perumahan (Rumah Tangga)
Desa Malausma Tahun 2015-2019

Tahun
No. Indikator
2015 2016 2017 2018 2019
Rumah tinggal
1. 62,17 63,43 64,58 65,09 65,35
bersanitasi (%)
Rumah tangga
2. 1.537 1.546 1.540 1.541 1.535
bersanitasi (KK)
Rumah tangga
3. pengguna air bersih 1.640 1.657 1.679 1.745 1.762
(KK)

II-27
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

Rumah tangga
4. 1.640 1.657 1.679 1.745 1.762
pengguna listrik (KK)
Persentase Penduduk
5. 83,51 85 79,82 79,91 80,02
berakses airminum (%)

Rumah Layak Huni, Tahun 2019 jumlah rumah layak huni sebanyak 1.535 buah
dengan rasio 87,1 %. Lebih jelasnya data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.1.22.
Kondisi Rumah Layak Huni di Desa Malausma Tahun 2013-2017

Tahun
No. Indikator
2013 2014 2015 2016 2017
1 Rumah keseluruhan 1.640 1.657 1.679 1.745 1.762
2 Rumah Layak Huni (unit) 1.537 1.546 1.540 1.541 1.535
Rasio Rumah Layak Huni
3 93,7 93,3 91,7 88,3 87,1
(%)

5. Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat


Perkembangan capaian pelaksanaan urusan Ketentraman, Ketertiban Umum dan
Perlindungan Masyarakat dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.1.23.
Indikator Pelaksanaan Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan
Masyarakat Desa Malausma Tahun 2015 – 2019
No. Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
1. Jumlah Pos Siskamling 18 18 18 18 18
Tingkat penyelesaian
pelanggaran K3 (ketertiban,
2. 100% 100% 100% 100% 100%
ketentraman, keindahan) di
Kabupaten
3. Jumlah Anggta Linmas 10 10 10 10 10

2.1.3.2 Fokus Layanan Urusan Wajib Non Dasar


a. Tenaga Kerja
Pencari Kerja yang Ditempatkan, Belum seimbang antara jumlah pencari kerja,
penempatan dan jumlah kebutuhan perusahaan sebagian besar dipengaruhi oleh ketidak

II-28
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

cocokan antara minat dengan kebutuhan. Selain itu, keterampilan yang dimiliki oleh pencari
kerja sebagian besar tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan dimana para pencari kerja
tidak memiliki kompetensi dari lapangan pekerjaan yang tersedia. Karena itu minimnya
keterampilan yang dimiliki pencari kerja menjadi masalah, sebagai penyebab tingkat
pengangguran masih tinggi. Lapangan kerja yang ada tidak sebanding dengan keterampilan
maupun kompetensi pencari kerja. Persentase pencari kerja di Desa Malausma tahun 2019
adalah sebesar 11,6%.
Tingkat Pengangguran Terbuka, Pengangguran atau tuna karya adalah istilah
untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua
hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang
layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari
kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada. Pengangguran seringkali
menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas
dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya
kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Sebagian negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran
terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit,
dilakukan oleh lebih banyak orang. Berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan
menjadi 3 macam :
1. Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment) adalah tenaga kerja yang
tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
2. Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak
bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah
menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
3. Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-
sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengangguran jenis inicukup banyak karena memang
belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Desa Malausma, Tingkat
Pengangguran Terbuka Desa Malausma pada tahun 2017 menjadi sebesar 5,02% . Besar
kecilnya angka TPT salah satunya bisa dipengaruhi oleh banyaknya kesempatan usaha seiring
dengan masuknya investasi yang cukup besar di Desa Malausma.
Keselamatan dan Perlindungan, Proteksi atau perlindungan pekerja merupakan
suatu keharusan bagi perusahaan yang diwajibkan oleh Pemerintah melalui peraturan
perundang-undangan. Dalam melaksanakan program proteksi, banyak perusahaan bekerja
sama dengan perusahan asuransi yang memberikan peranggunan terhadap kemungkinan

II-29
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

timbulnya masalah kesehatan, masalah finansial atau masalah lainnya yang dihadapi atau
dialami oleh pekerja dan kelurganya di kemudian hari. Praktisnya, pemberian proteksi ini
kualitasnya tidak sama diantara masing-masing pekerja, tergantung dari kedudukan dan
tanggung jawab mereka masing-masing. Kepedulian atas keselamatan dan perlindungan
pekerja oleh perusahaan di Desa Malausmadicerminkan dengan tingkat persentase perusahan
yang telah menerapkan K3.

b. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintah, Indonesia telah
menunjukkan kemajuan dalam keterwakilan perempuan di dalam partai politik dan perempuan
sebagai pejabat terpilih baik dalam ranah pelayanan publik, departemen, komisi-komisi
nasional dan peradilan. Persentase partisipasi perempuan di lembaga Pemerintah Desa
Malausma tahun 2019 sebesar 7,1%. Pengalaman menunjukkan bahwa partisipasi perempuan
yang rendah di bidang politik dan pemerintah akan mempengaruhi kuantitas dan kualitas
kebijakan publik yang responsif terhadap gender menyangkut baik laki-laki maupun
perempuan. Sebagai dampak positif meningkatnya jumlah perempuan yang terlibat dalam
pembuatan kebijakan yang responsif gender, diharapkan keberpihakan terhadap hasil-hasil
peraturan yang responsip gender pun semakin meningkat.
Rasio KDRT Kekerasan dalam rumah tangga adalah setiap perbuatan terhadap
seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan
secara fisik, seksual, psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman
untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan
hukum dalam lingkup rumah tangga. Rasio Kekerasan Dalam Rumah Tangga Desa Malausma
pada tahun 2019 adalah sebesar 1:6.534.
Selain KDRT, hal lain yang diperhatikan adalah penyelesaian Pengaduan Perlindungan
Perempuan dan Anak dari Tindakan Kekerasan.Upaya yang dilakukan dalam menangani tindak
kekerasan terhadap perempuan antara lain melalui pendidikan dan pelatihan, unsur medis,
penyadaran masyarakat, kerjasama dengan pihak lain (Kepolisian, LSM, Ormas). Sedangkan
proses penanganan terhadap kasus tindak kekerasan perempuan secara garis besar meliputi
penerimaan laporan atau pengaduan dari korban, pembuatan berita acara kronologis kejadian,
upaya konseling dilakukan dengan memberikan pembinaan antara pihak yang bertikai sebagai
alternatif pemecahan masalah. Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak
dari tindakan kekerasan di Desa Malausma tahun 2019 sebanyak 1 kasus yang telah
diselesaikan. Penanganan pengaduan/laporan korban kekerasan terhadap perempuan dan
anak berdasarkan SPM mencapai 100% pada tahun 2016.

II-30
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

c. Ketahanan Pangan
Ketahanan pangan merupakan bagian terpenting dari pemenuhan hak atas pangan
sekaligus menjadi pilar utama hak asasi manusia, selain itu ketahanan pangan merupakan
bagian sangat penting dari ketahanan nasional. Ketahanan pangan tidak hanya mencakup
pengertian ketersediaan pangan yang cukup, tetapi juga mampu mengakses (termasuk
membeli) pangan dan tidak terjadi ketergantungan kepada pihak manapun. Dalam hal ini
petani memiliki kedudukan strategis dalam ketahanan pangan, karena petani adalah produsen
pangan sekaligus sebagai kelompok konsumen yang terbesar. Pertanian sangat erat kaitannya
dengan ketahanan pangan, karena pangan merupakan kebutuhan yang bersifat mendasar
bagi setiap manusia. Setiap negara atau daerah selalu termotivasi untuk memiliki stok bahan
pangan pokok dalam jumlah relatif aman untuk kebutuhan rakyatnya dalam jangka waktu
tertentu.

d. Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga negara
Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 28H Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Pembangunan ekonomi nasional sebagaimana diamanatkan oleh
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diselenggarakan berdasarkan
prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dengan dilengkapi oleh
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup.
Saat ini otonomi daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia telah membawa perubahan hubungan dan kewenangan antara Pemerintah
dan pemerintah desa, termasuk di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Saat ini menurunnya kualitas lingkungan hidup telah mengancam kelangsungan
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya sehingga perlu dilakukan perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup yang sungguh-sungguh dan konsisten oleh semua pemangku
kepentingan. Perlindungan dan pengelolaan hukum lingkungan meliputi perencanaan,
pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan dan penegakan hukum.
Desa Malausma telah melaksanakan penegakan hukum lingkungan, diantaranya yaitu
pelaksanaan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI Nomor 5 tahun 2012 tentang Jenis
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL), Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 tahun 2012
tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup, Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 27 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan. Kegiatan atau usaha di

II-31
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

Desa Malausma telah membuat dokumen lingkungan sesuai dengan yang diwajibkan, namun
dalam pelaksanaannya belum semua usaha atau kegiatan memiliki dokumen lingkungan.
Sampai saat ini di Desa Malausma belum ada usaha atau kegiatan yang mendapat
sanksi berat karena melanggar hukum lingkungan. Pembinaan dan sosialisasi peraturan terus
dilaksanakan agar pelaku kegiatan atau usaha dapat melaksanakan kegiatan atau usahanya
tapi tetap menjaga kualitas dan kelestarian lingkungan hidup sekitarnya, sehingga ekonomi
hijau dapat terlaksana.

e. Kependudukan dan Catatan Sipil


Penataan dalam kependudukan dan pencacatan sipil sering dengan waktu mengalami
kemajuan baik dalam hal manajemen dan pelaksanaan secara teknis. Dalam urusan
kependudukan dan cacatan sipil sudah sangat memasyarakat dengan istilah Kartu Tanda
Penduduk (KTP). KTP adalah identitas resmi penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh
Instansi Pelaksana yang berlaku di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik lndonesia.
Dalam KTP terdapat Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor tersebut sifatnya unik atau
khas tunggal dan melekat pada seseorang. Kemudian dokumen kependudukan lainnya berupa
Akte Lahir dan Kartu Keluarga yang kedudukannya sama pentingnya dengan KTP, jadi seluruh
warga masyarakat sudah seharusnya mengindahkan dokumen-dokumen tersebut.

f. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa


Salah satu lembaga pelayanan masyarakat yang terdekat dengan masyarakat adalah
posyandu. Keaktifan pelayanan yang dilaksanakan oleh posyandu akan memberikan tingkat
kepuasan terhadap layanan pemerintah secara umum. Pada tahun 2019 berdasarkan Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Desa Malausma menunjukkan bahwa Posyandu aktif di
Desa Malausma adalah 5 posyandu, angka tersebut diharapkan dapat memberikan pelayanan
prima terhadap masyarakat sehingga salah satu kebutuhan masyarakat mendapat pelayanan
dari pemerintah dapat ditangani dengan baik. Sebagai langkah nyata Pemerintah Desa
Malausma dalam meningkatkan kapasitas motor penggerak (para kader) pemberdayaan
masyarakat, dilakukan melalui berbagai program dan kegiatan yang dilakukan untuk melatih
dan mengasah serta menguatkan wawasan dan kemampuan untuk menjadi kader
pemberdayaan masyarakat. Pola hubungan antara aparatur Pemerintah Desa dan masyarakat
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam upaya meningkatkan pemberdayaan masyarakat
secara hakiki.
g. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

II-32
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Desa Malausma


mencatat rata-rata jumlah anak per keluarga Desa Malausma sebesar 1,12 pada tahun 2019,
angka itu sudah tergolong baik dikarenakan masyarakat kini mulai paham bahwa program KB
itu bukan semata untuk membatasi jumlah anak, tapi mengatur jarak kelahiran bayi.
Rasio Akseptor KB, Program KB memiliki dampak positif dalam membantu
penurunan angka kematian ibu, epidemi HIV/AIDS, meningkatkan mutu gender, dan
mempromosikan pendayagunaan kaum muda. Akses yang lebih baik untuk metode
kontrasepsi yang aman dan terjangkau akan mempercepat pencapaian tujuan Pembangunan
Milenium (MDGs). Oleh karena itu sejak 2005 masalah kesehatan reproduksi dimasukkan
menjadi salah satu indikator pencapaian MDGs. Jika tiap keluarga mempunyai anak dua atau
tiga orang, berarti program KB sudah berhasil. Rasio akseptor KB pada Tahun 2019 sebesar
87,69 %.
Tabel 2.1.24.
Data Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Desa Malausma Tahun 2015 – 2019

No. Capaian Pembangunan 2015 2016 2017 2018 2019

1. Rata-rata jumlah anak per keluarga 1,22 1,21 1,5 1,12 1,12
2. Rasio akseptor KB (%) 75,35 75,11 75,80 77,24 77,69
3. Cakupan peserta KB aktif (%) 75,35 75,11 75,80 77,24 77,69
4. Keluarga Pra Sejahtera dan 33,61 33,66 21,12 28,16 31,58
Keluarga Sejahtera I (%)
Sumber : Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Desa Malausma,
Tahun 2019
h. Perhubungan
Saat ini Desa Malausma memiliki 1 (terminal), Pembangunan Bandara Internasional
Jawa Barat (BIJB) di Kecamatan Kertajati akan memerlukan pembangunan terminal terpadu
untuk menjamin aksesibilitas angkutan umum dari kota-kota di sekitarnya ke Bandara.

i. Komunikasi dan Informatika


Pada tahun 2017 pemerintah desa memiliki 1 website sehingga berhasil mencapai
target yang telah ditetapkan.
j. Kepemudaan dan Olah Raga

II-33
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

Dalam konteks pembaruan dan pembangunan bangsa, pemuda mempunyai fungsi


dan peran yang sangat strategis sehingga perlu dikembangkan potensi dan perannya melalui
penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan.
Demikian halnya dengan olah raga, pembinaan dan pengembangan keolahragaan
dapat menjamin pemerataan akses terhadap olah raga, peningkatan kesehatan dan
kebugaran, peningkatan prestasi, dan manajemen keolahragaan yang mampu menghadapi
tantangan serta tuntutan perubahan kehidupan nasional dan global.

Tabel 2.1.25.
Perkembangan Data Kepemudaan dan Olahraga
Desa Malausma Tahun 2019

No. Capaian Pembangunan 2019


1 Jumlah organisasi pemuda 1
2 Jumlah organisasi olahraga 2
3 Lapangan olah raga milik pemerintah 6
4 Gelanggang / balai remaja (selain milik swasta) 1

k. Kebudayaan
Pembangunan bidang seni, budaya dan olahraga sangat terkait erat dengan kualitas
hidup manusia dan masyarakat. Hal ini sesuai dengan 2 (dua) sasaran pencapaian
pembangunan bidang sosial budaya dan keagamaan yaitu : (i) mewujudkan masyarakat
Indonesia yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya dan beradab; serta (ii)
mewujudkan bangsa yang berdaya saing untuk pencapaian masyarakat yang lebih makmur
dan sejahtera.
Kendala yang masih dihadapi Desa Malausma dalam upaya pelestarian dan
pengembangan seni dan budaya adalah belum ditunjang dengan adanya sarana
penyelenggaraan seni dan budaya yang representatif.

l. Perpustakaan
Perpustakaan merupakan suatu wadah atau tempat yang didalamnya terdapat bahan
pustaka untuk masyarakat yang disusun menurut sistem tertentu dengan tujuan untuk

II-34
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

meningkatkan mutu kehidupan masyarakat serta sebagai penunjang kelangsungan


pendidikan.
2.1.3.3. Fokus Layanan Urusan Pilihan
1. Pertanian
Luas Desa Malausma adalah 457,556 Ha, terdiri atas lahan sawah dan lahan bukan
sawah. Berdasarkan data tersebut, pertanian merupakan sektor yang dominan dalam
pemanfaatan lahan di Desa Malausma.

Kondisi perekonomian masyarakat secara umum mengalami peningkatan apabila


dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, hal ini dapat dilihat dari berbagai aspek
diantaranya dari aspek pertanian, hasil panen padi dari luas lahan 268,4180 ha meningkat dari
4,0 ton/ ha pada tahun 2013 menjadi 4,5-5,0 ton/ ha tahun pada tahun 2014. Demikian pula
dalam pengelolaan lahan apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya mengalami
peningkatan, dimana pada tahun 2016 ini, mayoritas petani pengelolaannya sudah
menggunakan traktor yang jumlahnya semakin meningkat dari 7 traktor pada tahun 2015
menjadi 9 buah traktor pada tahun 2016.

Peningkatan perekonomian masyarakat dapat pula dilihat dari pola hidup dan
sarana penunjang kehidupan sehari-hari, dimana untuk menunjang aktifitas kehidupan sehari
hari di Desa Malausma terdapat peningkatan yang cukup signifikan pemilik kendaraan baik
kendaran roda dua maupun kendaraan roda empat.

Sebagai upaya mengantipasi masa kekeringan yang dihawatirkan berdampak


terhadap ketersediaan pangan, maka telah dikembangkan 2 (dua) kelompok Lumbung Pangan
Masyarakat desa yaitu kelompok Cijambu dengan jumlah kelompok 187 orang, kelompok
Cikawung dengan jumlah kelompok 168 orang.

Untuk pemasaran hasil perekonomian masyarakat, pada saat ini hasil produksi padi
dijual di desa melalui para tengkulak, produksi sayur mayur di jual ke pasar Desa yang berjarak
500 m, dan untuk peternakan melalui bandar yang datang langsung kepada para peternak.

Sebagai penunjang perekonomian dan sosial budaya masyarakat tersedia jalan


menuju wilayah pertanian 2 km dengan kondisi kurang baik.

Secara umum luas lahan dan capaian hasil pertanian di Desa Malausma Kecamatan
Malausma adalah Seperti dalam tabel berikut :

II-35
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

Tabel 2.1.26.
Penggunaan lahan Desa Malausma
Tahun (Ha)
No. Penggunaan Lahan
2015 2016 2017 2018 2019
Lahan Sawah
1. Irigasi Teknis
2. Irigasi Setengah Teknis 47,107 47,107 47,107 47,107 47,107
3. Irigasi Sederhana Milik PU
4. Irigasi Non PU
5. Tadah Hujan 251,98 251,98 251,98 251,98 251,98
5 5 5 5 5
Lahan Bukan Sawah
1. Pekarangan/Bangunan 45,795 45,795 45,795 45,795 45,795
2. Tegal/Kebun 85,777 85,777 85,777 85,777 85,777
3. Ladang/Huma 18,814 18,814 18,814 18,814 18,814
4. Pengembalaan/Padang Rumput 3,575 3,575 3,575 3,575 3,575
5. Sementara Tidak Diusahakan
6. Ditanami Pohon/Hutan Rakyat
7. Hutan Negara
8. Perkebunana
9. Rawa-rawa
10. Tambak
11. Kolam/Empang 8,328 8,328 8,328 8,328 8,328
12. Lahan Lainnya 0,250 0,250 0,250 0,250 0,250

Tabel 2.1.27.
Potensi Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Perikanan

Produksi Per Tahun


No. Komoditas
Satuan 2015 2016 2017 2018 2019

1. Tanaman Pangan Ton/Tahun

Padi 353 350 354 354 340


Jagung 30 40 45 10 8
Ubi Kayu 12,5 12,5 13 7 10

II-36
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

Produksi Per Tahun


No. Komoditas
Satuan 2015 2016 2017 2018 2019
Ubi Jalar 4,7 4,7 4,4 2 5
2. Buah-buahan Ton/Tahun
Mangga 3.6 3.7 3 1 3
Jeruk 5 5
Pepaya
3. Perkebunan Ton/Tahun
Kelapa 1.5 1.6 1.5 1.5 1,5
Karet
Kopi 1
4. Peternakan ekor
Sapi 4 35 3 4
Kerbau 5 6 5 5 3
Kambing 159 96 160 185 248
Ayam
5. Perikanan Ton/Tahun
Empang 1.5 1.5 2 1 1
Keramba
Tambak

Dalam rangka peningkatan produksi pendapatan petani, petani bergabung dalam


kelembagaan petani yang terdiri dari 6 Kelompok Tani, 1 Gapoktan.
Secara umum, Perkembangan Sektor Pertanian di Desa Malausma masih belum
optimal, hal ini ditunjukan dengan :
1). Masih besarnya ketergantungan proses produksi di sektor pertanian terhadap kondisi
iklim, yang ditunjukkan dengan berkurangnya areal tanam pada saat musim kemarau dan
belum adanya diversifikasi produksi pertanian.
2). Sempitnya kepemilikan lahan sehingga skala usaha yang dilaksanakan oleh para petani
pada umumnya masih bersifat konvensional, tidak fokus pada bussines oriented, serta
semakin berkurangnya lahan-lahan produktif karena perubahan fungsi lahan.
3). Masih rendahnya penerapan teknologi yang disebabkan karena rendahnya kemampuan
dan keterampilan petani dalam penguasaan teknologi.

II-37
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

4). Tingginya biaya produksi yang harus dikeluarkan petani dalam melaksanakan
usahataninya, sementara para petani rata-rata tidak memiliki kemampuan permodalan
yang memadai.
5). Semakin berkurangnya tenaga kerja produktif disektor pertanian yang disebabkan karena
beralih ke sektor non pertanian.

2. Pariwisata
Desa Malausma memiliki potensi wisata berupa wisata alam, wisata budaya/wisata
sejarah, wisata minat khusus dan agrowisata. Di masa mendatang, sektor pariwisata di Desa
Malausma akan mengalami kemajuan seiring dibangunnya Bandara Internasional Jawa Barat
di Kertajati. Pengembangan sektor wisata pun dipengaruhi beberapa faktor antara lain
terjadinya kejenuhan objek-objek wisata alam akibat hambatan-hambatan aksesbilitas dan
kerusakan daya tarik alamiah. Untuk itu, dilakukan terobosan pengembangan objek-objek
wisata baru sebagai stimulator dan inspirasi geliat kompetitif objek-objek wisata lama yang
bervariatif.
Pembangunan destinasi wisata mampu memberikan multiplier effect pada pertumbuhan
UMKM, selain itu juga akan menumbuhkan usaha perhotelan dan restoran/kuliner yang
diharapkan mampu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sehingga perekonomian
di Desa Malausma dapat meningkat.

a. Wisata Alam
Situ Batu adalah salah satu obyek wisata alam yang dimiliki Desa Malausma, namun
sampai saat ini kndisinya kurang baik. Untuk itu diharapkan peran serta pemerintah Kabupaten
Majalengka untuk meningkatkan serta memulihkan kondisinya, dimana saat ini mengalami
pendangkalan akibat lumpur.

b. Wisata Budaya/Wisata Sejarah


Makam Kramat Eyang Karta Braja merupakan petilasan sejarah awal mula terbentuknya
desa Malausma. Dimana tahun 2019 telah dilakukan perbaikan, namun masih banyak hal yang
harus di tata, tentunya dalam segala hal bai penataan maupun ekspos ke luar daerah.

3. Perdagangan

Kegiatan perekonomian di Desa Malausma ditunjang oleh fasilitas perdagangan berupa


pasar dan kios desa serta warung/toko kelontongan.

II-38
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

Secara umum, perkembangan sektor perdagangan di Desa Malausma masih menghadapi


beberapa permasalahan, diantaranya :

1) Rendahnya aksesibilitas produsen dalam memperoleh informasi pasar, sehingga


mengalami hambatan dalam pemasaran terutama dirasakan oleh para produsen
berskala usaha mikro, kecil dan menengah.

2) Rendahnya daya beli masyarakat yang disebabkan karena kondisi prasarana pasar masih
kurang memiliki nilai jual dan daya saing, bila dibandingkan dengan daerah lain. Selain
itu, dunia usaha masih belum berkembang karena masih rendahnya investasi.

Sejalan dengan meningkatnya kegiatan perekonomian masyarakat selama tahun 2014-


2019, fasilitas perdagangan di Desa Malausma mengalami pertumbuhan yang cukup pesat,
antara lain bisa dilihat dengan semakin banyaknya pasar/toko swalayan milik masyarakat yang
berdiri. Fasilitas perdagangan lainnya yaitu pasar Desa yang kondisi fisiknya semakin
membaik.

Tabel 2.1.28.
Jumlah sarana perdagangan menurut jenisnya Tahun 2015-2019
Jenis sarana
2015 2016 2017 2018 2019
perdagangan
Pasar Desa 1 1 1 1 1
Toko dan Ruko 160 128 128 128 128
Kios dan Los 42 4.236 4.236 4.236 4.236
Emprakan 60 307 307 3020 3020
Rumah Makan/Restoran 5 - - 142 151
Jumlah 4.713 4.713 4.714 7.569 7.580

4. Bidang Industri Rumah Tangga

Sektor industri pengolahan yang berkembang di Kabupaten Majalengka saat ini mayoritas
berupa industri berskala mikro, kecil dan menengah, antara lain industri kerajinan dan industri
olahan makanan, sementara industri besar perkembangannya relatif lebih lambat. Industri
yang merupakan unggulan di desa antara lain : Penggilingan Padi, Pakaian/Konveksi,
Makanan (Tempe), Makanan (Keripik Singkong), Makanan (Opak), Makanan (Rengginang),
Makanan (Opak Ubi), Makanan (Kue), Makanan (Rempeyek) dan Menjahit Bola.

II-39
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

Pengklasifikasian industri yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik didasarkan pada
jumlah tenaga kerja dengan standar sebagai berikut :

a. Industri Rumah tangga, yaitu usaha dengan tenaga kerja kurang dari 5 orang

b. Industri Kecil, yaitu usaha industri dengan tenaga kerja antara 5 – 19 orang

c. Industri Sedang, yaitu usaha industri dengan tenaga usaha antara 20 – 99 orang

d. Industri Besar, yaitu usaha industri dengan tenaga kerja di atas 100 orang

Adapun Jumlah dan jenis industri yang ada di Desa Sindangkerta Kecamatan Maja
sebagaimana dalam tabel berikut:

Tabel 2.1.29.
Jumlah Perusahaan Industri Sedang
Di Desa Malausma Tahun 2015-2019

JUMLAH INDUSTRI (Unit)


JENIS INDUSTRI
2015 2016 2017 2018 2019

8 7 7
Penggilingan Padi 6 6

Penjahit Pakaian 12 13 13 12 10
Makanan (Oncom dan
4 4 4
Tempe) 3 3

Kripik Sinkong dan Pisang 1 1 - - -

Pabrik Krupuk 2 1 1 1 1

42 42
Opak dan Kokolontong 25 32 38

20 20
Penjahit Bola 60 30 25

5. Aparatur dan Lembaga Kemasyarakatan

Keadaan aparatur Desa Malausma terdiri dari Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kaur Umum,
Kaur Keuangan, Kaur Aset, Kasi Pemerintahan, Kasi Kesejahtraan Rakyat, Kasi Ekonomi
Pembangunan dan para Rurah dengan sususan selengkapnya sebagai berikut :

II-40
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

Tabel 2.1.30
Susunan Aparatur Pemerintah Desa
Desa Malausma Tahun 2019

NO JABATAN NAMA PENDIDIKAN


1 Kepala Desa Ading Setiadin. S.Ag S1
2 Sekretaris Desa Imam Ahmad Fauzi S.AP S1
3 Kaur Umum Yuyud Aliyudin SLTA
4 Kaur Keuangan Pathudin, BBA S1
5 Kaur Aset Kamaludin Efendi, S.E S1
6 Kasi Pemerintahan Adung Abd. karim SLTA
7 Kasi Ekbang Agustian Candra SLTA
8 Kasi Kesra Cecep Ripa’i SLTA
9 Kadus Malausma Yuyun Supardi
Paket C
Kidul
10 Kadus Malausma Klr Wawan Gunawan Paket C
11 Kadus Sindanglama Solihin Paket C
12 Kadus Walahir E. Suganda Paket C
13 Kadus Bungursari Aang Hermawan SLTA
14 Kadus Mekarsari Encep Sukarelawan Paket C

Dalam pelaksanaan kerjanya, Pemerintah Desa di bantu oleh RT dan RW, dengan
susunan sebagai berikut :

Tabel 2.1.31
Susunan Rukun Tetangga (Rt) Dan Rukun Warga (Rw)
Desa Malausma Tahun 2019

NO JABATAN NAMA PENDIDIKAN


1 RW 01 Dadan Mulyana S1
2 RT 01 RW 01 Rina S1
3 RT 02 RW 01 Kusyono SLTA
4 RW 02 Tata Sutardi SLTA
5 RT 03 RW 02 Iwa Garniwa SLTA
6 RT 04 RW 02 Sukaeji SLTP
7 RW 03 H. Ibnu Suja’i SLTA
8 RT 01 RW 03 Yayan Sukanda SD
9 RT 02 RW 03 Oo Buhori SD
10 RW 04 H. Didin Sobarudin SD
11 RT 03 RW 04 Jaenudin SD
12 RT 04 RW 04 Mahpudin SD
13 RW 05 Atmaja SD
14 RT 01 RW 05 Samsuri SD

II-41
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

NO JABATAN NAMA PENDIDIKAN


15 RT 02 RW 05 Rosid SD
16 RW 06 Dadi SLTA
17 RT 03 RW 06 Amin SD
18 RT 04 RW 06 Madid SD
19 RW 07 Hamdan Alaika SLTP
20 RT 01 RW 07 Hamid SD
21 RT 02 RW 07 Suparman SD
22 RT 03 RW 07 Dohong SD
23 RW 08 Adnan SD
24 RT 04 RW 08 Elo Sahlo SD
25 RT 05 RW 08 Sumitra SD
26 RW 09 Hasnap Alam SLTA
27 RT 01 RW 09 Kosdin SLTA
28 RT 02 RW 09 Jeje Nurjaman SD
29 RT 03 RW 09 Abdul Hoer SD
30 RW 10 Ade Muslim SLTA
31 RT 04 RW 10 Soleh SD
32 RT 05 RW 10 Wihanda SD
33 RW 11 Obod SD
34 RT 01 RW 11 Haedar Abduloh SD
35 RT 02 RW 11 Mulyapun SD
36 RW 12 Saepuloh SD
37 RT 03 RW 12 Dadang SD
38 RT 04 RW 12 Ohen Hendriana SLTP

Sebagai partner Aparatur Pemerintah Desa, dalam penyelenggaraan pemerintahan


Desa dibantu oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD). BPD Desa Malausma dengan proporsi
jumlah penduduk, terdapat BPDsebanyak 7 Orang, dengan susunan lengkapnya sebagai
berikut :

Tabel 2.1.32.
Susunan Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Desa Malausma Tahun 2013-2018
NO JABATAN NAMA PENDIDIKAN
1 Ketua Drs. Ridwanullah,M.Pd S2
2 Wakil Ketua Drs. Anton Hartono S1
3 Sekretaris Ena Nurhaena S1
4 Anggota UU Saduloh SLTA
5 Anggota H. Iwan Ridwan SLTA
6 Anggota Rizki Rahman Hakim S1
7 Anggota Tarsim SLTA

II-42
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

Dalam pelaksanaan pembangunan, pemerintahan desa Malausma dibantu oleh lembaga


kemasyarakatan, diantaranya Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan
Kesejahteraan Keluarga (PKK), Karang Taruna, Majlis Ulama, dan Dewan Kesejahteraan
Mesjid (DKM).

Selengkapnya susunan Kepengurusan Lembaga-lembaga Kemasyarakatan yang selalu


aktif bersama-sama dengan pemerintahan desa melaksanakan pembangunan adalah sebagai
berikut :

Tabel 2.1.33.
Susunan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)
Desa Malausma Tahun 2014-2019
NO JABATAN NAMA PENDIDIKAN
1 Ketua Memet Salamet, S.Pd. S1
2 Wakil Ketua Iskandar S.Pd.I S1
3 Sekretaris Arif Rahman Hakim S1
4 Bendahara Drs. Mumuh Mursyid S1
5 Anggota Guswan Alamsyah, S.IP S1
6 Anggota Yuyu Wahyudin, S.Pd.I S1
7 Anggota Aceng Ahmad Ridwan SLTA
8 Anggota Iin Susmiati, S.IP S1
9 Anggota Idad Heriadi S1

Tabel 2.1.34.
Susunan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
Desa Malausma Tahun 2014-2019

NO JABATAN NAMA PENDIDIKAN

1 Ketua Nia Tim tim Fatimah SLTA


2 Wakil Ketua Susi Susilawati Spd.i S1
3 Sekretaris Iin Susmiyati, S.IP S1
4 Bendahara Tita Nurhayati, S.Pd.I S1
5 Ketua Pokja I Elah Setia Akmilah SLTA
6 Sekretaris Iyay Sri Rahayu SLTP
7 Anggota Pipit Fitriyani SD
8 Anggota Jejeh Khozariyah SLTA
9 Anggota Dedeh Wahidah SLTA
10 Ketua Pokja II Ani Andriani,S.Pd.I S1
11 Sekretaris Erna Pry Satya SLTA
12 Anggota Atih Nurhaeti, S.Pd.I S1

II-43
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

NO JABATAN NAMA PENDIDIKAN

13 Anggota Maria Ulfa SLTA


14 Anggota Lina Herlina SLTP
15 Ketua Pokja III Wita Yuniarti SLTA
16 Sekretaris Imas Helmi Indiyani SLTP
17 Anggota Herni SLTP
18 Anggota Mumun SLTP
19 Anggota Eem SLTP
20 Ketua Pokja IV Ratna Sari Dewi, Am Keb. D2
21 Sekretaris Sri Utami SLTP
22 Anggota Nunung Nurhaena SLTA
23 Anggota Neneng Indrawati SD
24 Anggota Enah SD

Tabel 2.1.35.
Susunan Karang Taruna
Desa Malausma Tahun 2014-2019

NO JABATAN NAMA PENDIDIKAN

1 Ketua H. Agus Sutarno SLTA

2 Wakil Ketua Ahmad Zaeni SLTA


3 Sekretaris Agus Mulyadin SLTA

4 Wakil Sekretaris Arif Rahman Hakim S1

5 Bendahara Tata Sutardi SLTA

6 Wakil Bendahara Asep Indra R SLTA


7 Kasi Kesehatan Riki Raymond, S.H SH

8 Anggota Heri M S1
9 Anggota Bubun Makbulloh D1

10 Anggota Marwan Abdul Malik Pasca Sarjana


11 Kasi Humas Yuyu Wahyudin S1

12 Anggota Redi Nurdiansyah D1


13 Anggota Ahmad Fuadi SLTP
14 Anggota Yanuar Hardian SLTA
15 Anggota Heri M SLTP

II-44
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

NO JABATAN NAMA PENDIDIKAN

16 Kasi Usaha Guswan Alamsyah SLTA


17 Anggota Dadan Mulyana, S.Pd.I S1
18 Anggota Gangan Rahmat N SLTA
19 Anggota Agung Gunandar S1
20 Anggota Kiki Ahmad Safiqi S1
21 Anggota Samsa Maulid SLTA
22 Kasi Kerohanian Muhammad Ulil Albab, S.Pd.I D2
23 Anggota Egi Iskandar D2
24 Anggota Abdul Gani, S.Pd.I S1
25 Anggota Desar Ibnu Desariah D2

Tabel 2.1.36
Susunan Dewan Kesejahteraan Mesjid
Desa Malausma Tahun 2014-2019

NO JABATAN NAMA PENDIDIKAN

1 Ketua Ade Ramli Spd.i S1


2 Sekretaris Aang Kurniawan SA.g S1
3 Anggota Suyud SMA
4 Anggota Drs Mumuh Mursid S1
5 Anggota Sopyan Spd S1
6 Anggota Adung Abd. Karim SLTA
7 Anggota Rahman Sobur SD
8 Anggota H. Ismail SD
9 Anggota Muayad SD
10 Anggota Cecep Ahmad Rifa’i S1
11 Anggota Drs. Miftahul Khoer S1

2.1.4. Pencapaian Sasaran RPJMDes Tahun 2014-2019


Perencanaan pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan mulai dari
tahap perencanaan, pelaksanaan serta pengendalian dan evaluasi. Hasil pembangunan yang
disajikan dalam bentuk evaluasi pelaksanaan RPJMD merupakan informasi penting bagi proses
perencanaan periode berikutnya.

II-45
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

Evaluasi pelaksanaan RPJMDes Malausma Tahun 2014-2019 memberikan gambaran


pelaksanaan pembangunan sekaligus penyelenggaraan pemerintahan desa yang diwakili oleh
berbagai data dan informasi pembangunan desa. Informasi capaian pembangunan yang
diwakili oleh indikator kinerja sasaran RPJMDes Malausma Tahun 2014-2019. Tingkat capaian
indikator pembangunan Desa Malausma merupakan perbandingan antara realisasi dengan
target yang direncanakan di RPJMDes Malausma Tahun 2014-2019.
Capaian Indikator Kinerja Sasaran RPJMDes Malausma Tahun 2014-2019 adalah
sebagai berikut:

Misi 1: Mewujudkan kesadaran masyarakat melalui cara peningkatan pentingnya


kwalitas Pendidikan, Kesehatan dan keterampilan, dengan tujuan :

1. Meningkatkan derajat kesehatan dan gizi masyarakat.


2. Meningkatkan derajat pendidikan masyarakat
3. Meningkatkan optimalisasi kesehatan masyarakat.
4. Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan sarana prasarana perekonomian desa.
5. Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan pelayanan kesehatan desa.
6. Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan sarana prasarana pendidikan.
7. Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan sarana prasarana bidang pemerintahan.
8. Meningkatkan pelayanan bidang pemerintahan kepada masyarakat.
9. Meningkatkan kualitas demokratisasi di desa.
10. Meningkatkan transparansi dan rasa keadilan serta ketertiban masyarakat.
11. Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan bagi penduduk miskin.
12. Meningkatkan usaha promosi dan pencegahan penyakit.
13. Meningkatkan peran serta pemberdayaan masyarakat..
14. Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan sarpras pendidikan.
15. Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan sarpras di bidang pemerintahan.
16. Meningkatkan kualitas SDM aparatur pemerintah desa dan etos kerja birokrasi.
17. Meningkatkan kesempatan dan peran serta secara aktif pengawasan masyarakat (control
public).
18. Meningkatkan transparansi, partisipasi dan akuntabilitas perencanaan pembangunan dan
penyelenggaraan pemerintahan termasuk keuangan desa.

Misi 2: Mewujudkan serta memberdayakan ekonomi masyarakat baik melalui


koperasi, simpan pinjam kelompok, ataupun mendorong masyarakat untuk

II-46
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

membuka lapangan kerja untuk menampung tenaga kerja produktif,


dengan tujuan :

1. Meningkatkan produksi pertanian dalam arti luas.


2. Meningkatkan pemasaran hasil produksi pertanian dalam arti luas.
3. Meningkatkan pemberdayaan para pelaku usaha pertanian dalam arti luas.
4. Meningkatkan penguasaan ketrampilan dan pembinaan pelaku usaha industri,
perdagangan dan pariwisata.
5. Menyediakan infrastruktur sebagai akses masyarakat Desa Malausma dalam peningkatan
kehidupan ekonomi.
6. Meningkatkan pembangunan sarpras ekonomi.
7. Meningkatkan ketrampilan SDM petani dalam arti luas dalam upaya peningkatan produksi.
8. Meningkatkan pendampingan petani untuk menjadi mitra usaha dengan pelaku
perdagangan.
9. Meningkatkan kerja sama pemerintah desa dengan investor guna pengembangan
agrowisata.
10. Meningkatkan peran pasar lokal serta jejaring kemitraan serta promosi dan akses
pemasaran bagi petani.
11. Meningkatkan penyediaan sarana produksi alsintan sarana irigasi melalui pompanisasi,
pengembangan sumur usaha tani dan pemberdayaan P3A.

Misi 3: Mewujudkan serta mendorong masyarakat Malausma untuk


mengembangkan sikap hidup beragama, maju dan bermoral, dengan
tujuan-tujuan :

1. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan pemahaman dan penerapan nilai-nilai


keagamaan supaya lebih mengedepankan sikap dan moral dalam kehidupan sehari hari.
2. Meningkatkan sarana dan prasarana keagamaan
3. Meningkatkan kegiatan keagamaan
4. Mendorong masyarakat untuk lebih meningkatkan pemahaman tentang agama
5. Mempasilitasi kegiatan keagamaan

Misi 4: Memasyarakatkan landasan untuk menyiapkan Malausma menjadi Desa


Swa Sembada di Kabupaten Majalengka, dengan tujuan-tujuan :

II-47
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

1. Mendorong masyarakat Desa Malausma untuk meningkatkan produktivitas dalam


meningkatkan hasil industry dan pertanian.
2. Menyediakan Infrastruktur sebagai akses masyarakat Desa Malausma dalam
peningkatan aktifitas sosial budaya dan ekonomi.
3. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan dan sumber
daya alam.
4. Mengoptimalkan peran serta masyarakat terutama organisasi masyarakat peduli
lingkungan.
5. Pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh untuk memacu pertumbuhan di
seluruh wilayah dengan karakteristik masing-masing.
6. Meningkatnya keberdayaan dan partisipasi masyarakat Desa Malausma dalam
pembangunan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan mengembangkan
potensi pencaharian di sektor industri dan pertanian.
7. Meningkatkan pembangunan infrastruktur perdesaan sebagai pendukung terhadap
peningkatan sosial budaya dan perekonomian masyarakat.Membangun
8. sarana dan prasarana Desa dalam rangka mendukung peningkatan aktifitas sosial
ekonomi masyarakat, termasuk infrastruktur dasar perdesaan dengan tetap
memperhatikan kelestarian lingkungan.

2.2. PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DESA

2.2.1 Permasalahan Pembangunan Desa


Dalam rangka mencapai keberhasilan pembangunan desa isu strategis merupakan
permasalahan yang berkaitan dengan fenomena atau belum dapat diselesaikan pada periode
lima tahun sebelumnya dan memiliki dampak jangka panjang bagi keberlanjutan pelaksanaan
pembangunan, sehingga perlu diatasi secara bertahap. Berdasarkan hasil pengamatan dan
pengkajian masih terdapat masalah-masalah yang harus diselesaikan :

a. Peta Sosial Desa / Sketsa Desa


Sketsa desa adalah gambaran desa secara umum mengenai keadaan sumber daya alam,
sumber daya manusia (tenaga) dan sumber daya fi nansial dengan tujuan :
1. Memahami akan jenis, jumlah dan sumber daya di desa.
2. Sebagai alat untuk menggali / menjaring masalah yang ada di tingkat dusun terutama
yang berkaitan dengan pemenuhan hak dasar (Permasalahan Pengembangan Wilayah,
Sosial budaya dan Ekonomi)

II-48
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

3. Sebagai alat untuk menggali / menjaring potensi yang ada di tingkat dusun.
4. Menyamakan presepsi tentang masalah dan potensi yang ada di tingkat dusun.

II-49
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

Gambar 2.1.4
Potret /Sketsa Desa

II-50
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

Tabel 2.1.37.
Daftar Masalah Dan Potensi dari Potret Desa

NO MASALAH POTENSI

1. 2 3

1 Pengadaan Kendaraan Dinas Perangkat Desa - ADD/DD

Paud di Blok Cibodas Dusun Mekarsari belum - Guru dan Murid


2
mempunyai gedung sendiri - Tenaga gotong royong
3 Tidak ada MCK Umum di tiap Dusun - Tenaga gotong royong
- Mata Air
4 Kekurangan Air Bersih
- Tenaga gotong royong
- Batu
5 Sarana irigasi di semua dusun rusak - Sungai
- Tenaga Gotong royong
Jalan Lingkungan di Dusun Mekarsari,
- Batu
6 malausma kidul, sindanglama dan walahir
- Tanaga gotong royong
perlu perbaikan
- Batu
7 Gang Perlu Perbaikan di Dusun Walahir
- Tenaga gotong royong
8 Banyak Rumah yang tidak layak Huni - Tenaga gotong royong
Perlu Perluasan Jalan Desa Di Dusun - Tenaga gotong royong
9
Mekarsari - Tanah
- Tenaga Gotong royong
10 Perbaikan Sarana Keagamaan di tiap Dusun
- lahan
11 Pengadaan Sarana Keagamaan - PADes/ADD/PBH
12 Gorong-gorong di SMK perlu di rehab - Dana Desa
- Tenaga gotong royong
13 Bangunan pesantren perlu perbaikan - Lahan
- Material
- Lahan
14 Peningkatan Pasar Desa
- Tenaga Gotong royong
Di Dusun Malausma kaler belum memiliki - Tenaga Gotong royong
15
bale Dusun - ADD/DD/Banprov
Drainase di Dusun malausma kaler perlu - Saluran air
16
perbaikan - Tenaga Gotong royong
- Lahan
17 Bale Dusun Bungursari harus dipindahkan
- Tenaga Gotong royong
- Lahan
18 Pembangunan Masjid Jame Dsn Bungursari - Tenaga gotong royong
- Bahan Material

II-51
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

NO MASALAH POTENSI

Perluasan lahan pemakaman Umum di Blok - Tenaga gotong royong


19
Desa - Lahan
20 Perlu Penataan Situ Batu - Dana Desa
- Dana Desa
21 Pianisasi Air bersih perlu peningkatan
- Tenaga gotong royong
22 BUMDEsa Belum memiliki bangunan sendiri - Dana Desa

23 Penambahan Modal Pengelolaan BUMDes - DD/Banfrov


- Lahan
24 SD yang ada masih kekurangan lahan
- APBD/APBN
Gedung MI perlu penambahan lahan dan
25 - Lahan
Bangunan
26 Peningkatan Bangunan Kantor Desa - PBP/PADes
- Siswa
27 Penambahan Bangunan SMP - Lahan
- Guru
Puskesmas Perlu penambahan ruang rawat - Pasien
28
inap - APBD/APBN
29 Banyak sawah yang kekeringan - Irigasi
30 Terjadi Longsor saat musim hujan - TPT/Talud
- Mata air
31 Kekurangan air bersih saat musim kemarau
- Embung
32 Sering terjadi longsor saat musim hujan - Tenaga gotong royong
Saluran air di Dusun Malausma Kaler dan
33 Malausma Kidul sering mampet saat musim - Saluran air
hujan
Banyak Kolam yang meluap saat musim
- DD
34 hujan di Dusun Malausma Kaler karena
- Tenaga gotong royong
saluran air yang perlu perbaikan
Dusun Malausma kaler, Malausma kidul, - Mata air
35
Bungursari kekurangan air bersih - Tenaga Gotong royong
- TT
36 Perbaikan Bahu Jalan Protokol - Drainase
- Trotoar
- Batu
37 TPT Dusun Walahir Rusak
- Tenaga gotong royong
Penataan Ruang Ibu Kota Kecamatan masih
38 - Tenaga gotong royong
belum maksimal
Kondisi Irigasi untuk pertanian masih belum
39 - APBD
tertata dengan baik

II-52
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

NO MASALAH POTENSI

40 Pengaspalan Gang di tiap dusun - Dana Desa


Jalan lingkungan di Dusun Sindanglama - Dana Desa
41
sebagian belum di aspal - Tenaga gotong royong
- Dana Desa
42 Jalan Baru Dusun Mekarsari Perlu di bangun
- Tenaga gotong royong
DAM Ciawi 1 sampai 5 sudah rusak dan perlu - Batu
43
perbaikan - Tenaga gotong royong
- Dana Desa
45 Pembangunan Gedung Paud di Blok Cibodas - Lahan
- Tenaga gotong royong
- Dana Desa
46 Gada Gada Batas Desa Belum Ada
- APBD
- Lahan
47 Perbaikan Pos Siskamling
- Tenaga gotong royong
- Dana Desa
Pembangunan Gedung Posyandu Teratai
48 - Kader
Putih
- Ibu Hamil dan Balita
- Pades
49 Bangunan Aula Desa perlu perbaikan
- Dana Desa
50 Reklamasi Untuk Penambahan Kios Desa - Dana Desa
51 Kelengkapan Peralatan Kantor Desa - ADD
- Petani
52 Butuh alat alat Pertanian
- Sawah
- Kader
53 Butuh Bangunan PKK
- Lahan
- Kader
54 Pembinaan Kader Posyandu
- Pembina
- Tenaga
55 Bangunan Tempat Keranda Jenaza
- Lahan
Perlu adanya penanganan sampah di tiap - Tempat Pembuangan
56
Blok terutama di sekitar pasar Desa - Kendaraan
- Petani
57 Benih Pertanian
- Lahan
- Tenaga
58 Jalan Lingkungan Blok Kubangsari Rusak
- Dana Desa
59 Penataan Lapang Sepak Bola - Dana Desa

60 Pengaspalan Jalan TPU Walahir - Dana Desa

61 Jalan TPU Dsn Bungursari Rusak - Dana Desa


Di Desa Malausma Belum Ada Gedung - Lahan
62
Serbaguna - Dana Desa

II-53
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

NO MASALAH POTENSI

63 Jalan Blok Peusar di aspal - Dana Desa

64 Perlu dibangun Jembatan Jalan Sindanglama - Dana Desa


Perlu Dibangun Gorong-gorong jalan Lingkar
65 - Dana Desa
Selatan
Jalan Bungursari – Lebakwang Perlu - Dana Desa
66
diperbaiki - Lahan
- Dana Desa
67 Lanjutan Penataan Situs Bersejarah
- tenaga swadaya masyarakat
68 Peningkatan Kesejahteraan Gurun Ngaji - Ustadz
Peningkatan Kesejahteraan Imam Masjid dan - Ustadz
69
Mushola
- Swadaya
Pembangunan Gedung Sekolah SMP IT di - Guru
70
Cibodas - Lahan
- Murid
- TPA Sampah
71 Perlu Cator Untuk Mengangkut Sampah
- tenaga
- Tenaga Pengajar
72 Peningkatan spras PAUD
- Murid
- Dana Desa
73 Pembangunan Kios Desa
- Lahan
Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah
74 - tenaga swadaya masyarakat
Tangga di tiap Dusun belum tertata rapi
- Penyuluh
75 Tanam Padi tidak Merata
- Petani
- Petani
Sering terjadi serangan hama tikus pada
76 - Penyuluh Pertanian
tanaman padi/palawija
- BP3K
- Lahan
77 Bangunan MCK ditiap dusun belum ada
- tenaga swadaya masyarakat
- Pemuda
78 Peralatan Olah raga Belum Lengkap
- Dana Desa
- Balita
79 Penanganan Gizi Buruk
- Posyandu
- Perangkat Desa
80 Belum Memiliki Mobil Operasional Pemdes
- Dana Desa
81 Peningkatan Sarana Olah Raga Lapang Voli - Lahan
- tanah
82 Penambahan Jalan Gang - tenaga swadaya masyarakat
- Dana Desa

II-54
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

NO MASALAH POTENSI

83 Banyak Pengangguran - Warga

84 Peningkatan Sarana UMKM dan UP2KS - Pelaku Usaha


Buku Bahab Bacaan Untuk Perpustakaan
85 - Mobil Maskara
Desa Perlu Ditambah
86 Penataan Halaman Kantor Desa - Lahan
- Lahan
87 Dam Cijago perlu diperbaiki - Tenaga Swadaya
- Dana Desa
88 Perlu Penambahan PJU - Dishub

89 Terminal Desa perlu ditata kembali - Dana Desa

90 Pelatihan dan Pembinaan Anggota Linmas - Anggota

91 Pembinaan/pelatihan Kelompok Tani - anggota

92 Pembinaan Pelatihan Anggota BUMDes - Anggota


- Tanaman
93 Berkuranggnya Mata Air - Lahan
- Swadaya
94 Jompo/Lansia Butuh perhatian - warga

95 Perhatian terhadap PMKS perlu ditingkatkan - Warga

96 Butuh Tempat Parkir Kendaraan Dinas - Lahan


- Warga
97 Penataan Ruang Kantor Desa
- Aparat Desa
98 Alat Kantor Banyak yang Rusak - Aparat Desa
Masyarakat masih banyak yang tidak taat
99 - Sosialisasi
pajak
100 Perlu Dipasang Camera cctv di Kantor Desa - warga

101 Pembangunan gada-gada di tiap dusun - tenaga swadaya


- tenaga
102 Lapangan Voli ditip dusun belum ada
- lahan
103 Bangunan Gudang Desa belum Ada - Alat

104 Angka Kemiskinan Meningkat - warga


Pelatihan Teknologi Tepat Guna Harus
105 - sampah
ditingkatkan
106 Harus ada gerobakdan tong sampah - Tenaga swadaya

107 Pendidikan gratis bagi anak usia dini - siswa

II-55
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

NO MASALAH POTENSI

108 Peningkatan Kesejahteraan bagi guru PAUD - Pengajar


Pelatihan Sistem Pengelolaan Administrasi
109 - Perangkat Desa
Desa
- Sekolah
110 Peningkatan Kualitas Pendidikan Masyarakat - Pengajar
- Siswa
Peningkatan jaringan telekomunilasi dan - Warga
111
Informasi - Perangkat
- Warga
112 Pembinaan/Pelatihan Bagi Peternak - Ayam
- domba
- Tembakau
- Sayuran
- Padi
113 Pembinaan/Pelatihan bagi Petani
- Ubi
- Buah-buahan
- perikanan
- Buku Taun
114 Pelestarian Adat dan Budaya - PHBN
- PHBI
- group
115 Sarana Prasarana Kesenian
- alat
- Mobil
Pemeliharaan dan Perawatan Kendaraan
116 - Motor
Dinas
- Cator
- Wilayah
117 Pembaharuan Tapal Batas Desa - Penduduk
- Tugu
Perpanjangan Surat dan pajak Kendaraan
118 - Kendaraan dinas
Dinas
- Opak
Pemasaran hasil produk unggulan desa
119 - Kokolontong
belum sempurna
- Oncom
- Angkot
- Bis
120 Transportasi Antar Wilayah masih sulit
- Terminal
- Jalan Kabupaten
- BRI
Pelayanan simpan pinjam masyarakat belum - BJB
121
memadai - BPR
- ATM

II-56
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

NO MASALAH POTENSI

- Dinas Perijinan
Para pelaku uasaha masih banyak yang - Usaha
122
belum memiliki SIUP - Tempat
- Pemilik
- Tanah
123 Penambahan lahan kantor desa
- PADes
- Tanah
Kepemilikan tanah warga masih banyak yang
124 - BPN
belum bersertifikat
- Kecamatan
- Sungai
125 Bendungan Pertanian perlu perbaikan - Sawah
- irigasi
Jalan Kabupaten di desa Malausma
126 - APBD Kab.
Kualitasnya kurang baik
-

b. Bagan Kelembagaan

Bagan Kelembagaan adalah gambaran keadaan lembaga yang ada serta peran dan pola
hubungan dengan masyarakat dan merupakan alat untuk mengkaji masalah dan potensi
berkait dengan kelembagaan, dengan tujuan :

1. Untuk mengetahui jenis dan jumlah lembaga yang berperan di desa


2. Untuk mengetahui lembaga lembaga yang mempunyai peranan /manfaat bagi
masyarakat.
3. Untuk mengetahui pola hubungan lembaga-lembaga yang ada dengan masyarakat.
4. Untuk mengetahui masalah dan potensi lembaga-lembaga yang ada.

II-57
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

Gambar 2.1.5
Bagan Kelembagaan

II-58
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

Tabel 2.1.38.
Daftar Masalah Dan Potensi dari Diagram Kelembagaan

LEMBAGA MASALAH POTENSI


No
- Kegiatan kurang tampak Perangkat Desa ada
1 PEMDES
- Kapasitas Kurang Sarana tersedia
- Kegiatan kurang tampak
2 BPD Anggota Lengkap
- Kapasitas Kurang
- Kegiatan kurang tampak Lembaga ada
- Kapasitas Kurang Pengurus Lengkap
3 LPM
- Pelatihan & Pembinaan kurang Tenaga Pengurus
- Belum adanya kantor Sekretariat Potensial
- Kegiatan kurang tampak
Pengurus Lengkap
4 PKK - Kapasitas Kurang
Kader
- Pembinaan kurang maksimal
- Kegiatan kurang tampak Pengurus Lengkap
- Kegiatan masih bersifat kondisional Anggota potensial
KARANG
5 - Sarana Kesenian Kurang lengkap banyak
TARUNA
- Sarana Olah Raga Kurang Ruangan/kantor ada
- Kapasitas dan Pembinaan Kurang
Pengurus Lengkap
- Sarana/Prasarana Kurang
6 POSYANDU Sarana tersedia
- Bantuan Perbaikan - Gizi untuk Balita
Kader
- Kegiatan Kurang Tampak
Lambaga ada
POKTAN & - Koordinasi kurang
7 Pengurus Lengkap
GAPOKTAN - Pembinaan Kurang
- Belum menyentuh semua anggota
- Kegiatan kurang tampak
- Sosialisasi kurang
Lembaga ada
- Informasi kewirausaan kurang
8 BUMDES Pengurus lengkap
- Pembinaan/pelatihan tidak ada
Masyarakat potensial
- Belum adanya kantor Sekretariat yang
memadai

II-59
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

LEMBAGA MASALAH POTENSI


No
Pengurus Lengkap
Tenaga Pengurus
Potensial
- Kegiatan kurang tampak
9 DKM Ruangan
- Kapasitas Kurang
Perpustakaan
Ruangan Kantor
Sarana Ada
- Kegiatan kurang tampak
10 RT/RW Ketua
- Kapasitas Kurang
Lahan
11 PAUD - Masih kurangnya bangunan
Pengajar
PNPM dan
12 - Peningkatan SPP Pinjaman dana
BRI

c. Kalender Musim
Kalender musim adalah alat kajian untuk mengetahui kejadian / kegiatan dalam kehidupan
masyarakat berkaitan dengan perubahan waktu dengan tujuan :
1. Untuk mengetahui kegiatan dan aktifitas masyarakat berdasarkan perubahan waktu -
Untuk mengetahui kejadian yang berkaitan dengan kebutuhan / hak dasar yang terjadi secara
berulang dalam kehidupan masyarakat.
2. Untuk mengetahui masa-masa krisis yang dihadapi masyarakat.

KALENDER MUSIM

No KEJADIAN Pancaroba Kemarau Penghujan


M Ap M Ju Ju Ag Se O N D Ja Pe
ar r ei n l s p kt op es n b
* *
1 Kekurangan Air Bersih * * * * * *
* *

Kekurangan * * *
2 * *
Pangan/Paceklik * * *
Kesehatan (banyak
* * *
3 penyakit)

II-60
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

No KEJADIAN Pancaroba Kemarau Penghujan


M Ap M Ju Ju Ag Se O N D Ja Pe
ar r ei n l s p kt op es n b

Banjir/Air Meluap ke * * *
4 * *
pemikiman dan jalan * * *

*
** *
5 Musim Panen Raya *
* *
*
*
** **
6 Musim Tanam *
* *
*
*
**
7 Hama Tanaman * ** *
*
*
* *
Kekurangan Air untuk * *
8 * * * *
Sawah * *
* *

Keterangan :
1. * : Pernah terjadi
2. ** : Agak sering terjadi
3. *** : Cukup sering terjadi
4. ***** : Kejadian rutin tahunan

Tabel 2.1.39.
Daftar Masalah Dan Potensi dari Kalender Musim

No MASALAH POTENSI

Sungai
Pada Musim Kemarau; banyak sumur Mata Air
1
warga di tiap dusun yang kering Talang
Gotong Royong
Pada Musim Kemarau; hasil panen Irigasi tersier
2 petani mengalami penurunan dan Lahan persawahan luas
gagal panen Kelompok tani
Pada Musim kemarau; lahan Irigasi tersier
3
pesawahan kekurangan air Lahan persawahan luas

II-61
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

No MASALAH POTENSI

Kelompok tani
Pada Musim Hujan; warga (anak-anak) Poskesdes
4
banyak yang sakit Posyandu
Pada musim hujan: air meluap ke Jalan desa, Jalan gang
5
badan jalan desa dan jalan gang Batu, Tenaga gotong royong
Pada Musim Hujan; Beberapa Gorong- Saluran air
6 gorong tidak dapat menampung air Gorong-gorong
hujan Tenaga Gotong royong
Pada musim hujan: saluran Saluran Pembuangan Limbah
7 pembuangan limbah rumah tangga Rumah Tangga
tidak lancar Gotong-royong
Pada musim hujan; saluran selokan Saluran selokan
8 dipenuhi sampah (sampah rumah Perumahan penduduk
tangga) Gotong royong
Tanaman padi
Pada Musim Pancaroba; Tanaman padi
10 Lahan sawah luas
diserang hama
Kelompok Tani
Pada Musim Pancaroba; banyak
11 Dokter,Perawat,Puskesmas
masyarakat terserang Penyakit
Saluran Pembuangan Limbah
Pada Musim Kemarau; Saluran
Rumah Tangga
12 Pembuangan Limbah Rumah tangga
Gotong-royong
berbau dan terlihat tidak nyaman.

Pada musim hujan akses Saluran air di Badan jalan,


13
prapatan Bungursari meluap dan banjir Gotong royong

Hasil dari penjaringan masalah yang dilakukan oleh Tim Penyusun RPJM Desa di setiap
dusun dan RT/RW didapati isu strategis yang dihadapi Pemerintahan Desa Malausma yaitu:

1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) Permendagri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pembangunan Desa, antara

II-62
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

lain terjaring masalah dan isu strategis yang dihadapi Pemerintahan Desa
yaitu:
a. Masalah penetapan dan penegasan batas Desa;
b. Masalah Umum pendataan Desa;
c. Masalah penyusunan tata ruang Desa;
d. Masalah penyelenggaraan musyawarah Desa;
e. Masalah pengelolaan informasi Desa;
f. Masalah penyelenggaraan perencanaan Desa;
g. Masalah penyelenggaraan evaluasi tingkat perkembangan pemerintahan Desa;
h. Masalah penyelenggaraan kerjasama antar Desa;
i. Masalah pembangunan sarana dan prasarana kantor Desa

2. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa antara lain:


a. Kelompok masalah pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan
infrasruktur dan lingkungan Desa dengan kegiatan antara lain:
1. Masalah Pembuatan / pengadaan / perkerasan / pengaspalan jalan pemukiman;
2. Masalah Pembuatan / pengadaan / perkerasan / pengaspalan jalan Desa antar
permukiman ke wilayah pertanian;
3. Masalah Pembuatan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL).
4. Masalah Pembuatan Drainase lingkungan permukiman masyarakat Desa;
5. Masalah Pembuatan Drainase Jalan Desa.
6. Masalah Pelaksanaan Pembangunan lainnya sesuai dengan kondisi Desa.
b. Kelompok Masalah pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana kesehatan dengan kegiatan antara lain:
1. Masalah Pengadaan Unit Pengolahan Air Bersih berskala Desa;
2. Masalah Peningkatan Sanitasi Lingkungan;
3. Masalah Pelayanan Kesehatan Desa seperti posyandu;
4. Masalah Pelayanan Unit Ambulan Desa
5. Masalah Bantuan Persalinan
6. Masalah Pengadaan sarana/prasarana alat Kesehatan Poskesdes/Bidan.
7. Masalah Pengadaan MCK Umum
8. Masalah pengadaan TPA Sampah dan Pengolahan Sampah organik/Non Organik.
9. Masalah Pengolahan Sampah.
10. Masalah sarana dan prasarana kesehatan lainnya sesuai kondisi Desa.

II-63
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

c. Program pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan


prasarana pendidikan dan kebudayaan dengan kegiatan antara lain:
1. Masalah Pengadaan / Pemeliharaan Buku Perpustakaan Sekolah.
2. Masalah Pemeliharaan sarana pendidikan anak usia dini;
3. Masalah pengadaan Pengadaan MCK Lingkungan Sekolah
4. Masalah Pengembangan dan pembinaan sanggar seni; dan
5. Masalah Pengadaan alat-alat kesenian tradisional dan Modern
6. Masalah santunan/bantuan bagi siswa tidak mampu dan beasiswa bagi siswa berprestasi.
7. Masalah Pemeliharaan/Pembangunan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan
lainnya sesuai kondisi Desa.
d. Kelompok masalah Pengembangan usaha ekonomi produktif serta
pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana ekonomi
dengan kegiatan antara lain:
1. Masalah pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
Kios Desa;
2. Masalah pembentukan dan pengembangan BUM Desa;
3. Masalah penguatan permodalan BUM Desa;
4. Pengadaan alat usaha produktif (pasca pelatihan);
5. Masalah pengembangan usaha ekonomi;
6. Kegiatan pembibitan tanaman pangan;
7. Masalah pengadaan Samprotan dan obat-obatan
8. Masalah pengadaan hand tracktor
9. Masalah pengadaan bibit tanaman pangan
10. Masalah pengadaan Kandang ternak
11. Maslalah Pengadaan hewan ternak sapi, domba
12. Masalah Pengadaan sarana dan prasarana ekonomi lainnya sesuai kondisi Desa.
e. Kelompok Masalah pelestarian lingkungan hidup antara lain:
1. Masalah penghijauan;
2. Masalah penataan lingkungan Bale Desa/Alun-alun.
3. Masalah Pengadaan /pembuatan terasering;
4. Masalah pembersihan drainase jalan desa dan jalan gang;
5. Masalah Pemeliharaan Jalan Desa/jalan gang
6. Masalah perlindungan mata air;
7. Masalah pembersihan daerah aliran selokan/sungai.
8. Masalah Penataan Lingkungan Pemakaman;

II-64
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

9. Masalah lainnya sesuai kondisi Desa.

3. Isu-Isu Strategis Bidang Pembinaan Kemasyarakatan terdiri dari Program


antara lain:
a. Kelompok isu / masalah pembinaan lembaga kemasyarakatan;
b. Kelompok isu / masalah penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban;
1. Masalah Pengadaan Sosialisai Ronda Malam
2. Masalah Pengadaan Pos Kamling
c. Kelompok isu / masalah pembinaan kerukunan umat beragama;
1. Masalah penyelenggaraan PHBI; dan
2. Masalah Kegiatan keagamaan lainnya
d. Kelompok isu / masalah Kepemudaan, Olah Raga dan Seni Budaya dengan kegiatan
antara lain :
1. Masalah pengadaan sarana dan prasarana olah raga;
2. Masalah pembinaan kesenian dan sosial budaya masyarakat Desa.
e. Isu / Kelompok masalah Kemasyarakatan dengan Kegiatan pembinaan lembaga adat;

4. Masalah Bidang Pemberdayaan Masyarakat dengan Isu/Kelompok masalah


antara lain:
a. Isu/Kelompok masalah Pemberdayaan Masyarakat dengan Masalah antara lain :
1. Masalah pelatihan usaha ekonomi, pertanian, perikanan dan perdagangan;
2. Masalah pelatihan teknologi tepat guna;
3. Masalah pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan bagi kepala Desa, perangkat Desa, dan
Badan Pemusyawaratan Desa;
b. Isu/Kelompok masalah peningkatan kapasitas masyarakat dengan Masalah
antara lain:
1. Masalah Pendidikan dan Pelatihan kader pemberdayaan masyarakat Desa;
2. Masalah Pendidikan dan Pelatihan kelompok usaha ekonomi produktif;
3. Masalah Pendidikan dan Pelatihan kelompok perempuan,
4. Masalah Pendidikan dan Pelatihan kelompok tani,
5. Masalah Pendidikan dan Pelatihan kelompok masyarakat miskin,
6. Masalah Pendidikan dan Pelatihan kelompok pengrajin,
7. Masalah Pendidikan dan Pelatihan kelompok pemerhati dan perlindungan anak,
8. Masalah Pendidikan dan Pelatihan kelompok pemuda;dan
9. Masalah Pendidikan dan Pelatihan kelompok budidaya dan peternakan.

II-65
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

10. Masalah Pendidikan dan Pelatihan kelompok lain sesuai kondisi Desa.

REKAPITULASI USULAN RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA

Setelah melakukan kajian melalui sketsa desa, kalender musim, dan diagram
kelembagaan, masalah yang dimiliki Desa Malausma Kecamatan Malausma sangat komplek.
Berdasarkan penjaringan masalah yang dilakukan disetiap dusun didapati masalah
sebagai berikut :
Tabel 2.1.40.
Daftar Penjaringan Masalah

No BIDANG KEGIATAN MASALAH

I PEYELENGGARAAN Penyelenggaran Belanja Siltap, Tunjangan dan Operasional


PEMERINTAHAN DESA Pemerintahan Desa
Penyediaan Penghasilan Tetap dan Tunjangan
1
Kepala Desa
Penyediaan Penghasilan Tetap dan Tunjangan
2
Perangkat Desa
Penyediaan Jaminan Sosial bagi Kepala Desa dan
3
Perangkat Desa
Penyediaan Operasional Pemerintah Desa (ATK,
4
Honor PKPKD dan PPKD dll)
5 Penyediaan Tunjangan BPD
Penyediaan Operasional BPD (rapat, ATK, Makan
6
Minum, Pakaian Seragam, Listrik dll)
7 Penyediaan Insentif/Operasional RT/RW
Penyediaan Sarana Prasarana Pemerintahan Desa
Penyediaan Sarana (Aset Tetap)
1
Perkantoran/Pemerintahan
2 Pemeliharaan Gedung/Prasarana Kantor Desa
Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan
3
Gedung/Prasarana Kantor Desa **)
Pengelolaan Administrasi Kependudukan, Pencatatan Sipil,
Statistik dan Kearsipan
1 Pelayanan Administrasi Umum dan Kependudukan

II-66
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

No BIDANG KEGIATAN MASALAH

Penyusunan, Pendataan, dan Pemutakhiran Profil


2
Desa **)
Pengelolaan Adminstrasi dan Kearsipan
3
Pemerintahan Desa
Penyuluhan dan Penyadaran Masyarakat tentang
4
Kependudukan dan Capil
Pemetaan dan Analisis Kemiskinan Desa secara
5
Partisipatif
Penyelenggaraan Tata Praja Pemerintahan, Perencanaan,
Keuangan dan Pelaporan
Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan
1
Desa/Pembahasan APBDes (Reguler)
Penyelenggaraan Musyawaran Desa Lainnya
2
(Musdus, rembug desa Non Reguler)
Penyusunan Dokumen Perencanaan Desa
3
(RPJMDesa/RKPDesa dll)
Penyusunan Dokumen Keuangan Desa (APBDes,
4
APBDes Perubahan, LPJ dll)
Pengelolaan Administrasi/ Inventarisasi/Penilaian
5
Aset Desa
Penyusunan Kebijakan Desa (Perdes/Perkades
6
selain Perencanaan/Keuangan)
Penyusunan Laporan Kepala Desa, LPPDesa dan
7
Informasi Kepada Masyarakat
8 Pengembangan Sistem Informasi Desa
Koordinasi/Kerjasama Penyelenggaraan
9
Pemerintahan & Pembangunan Desa
Dukungan & Sosialisasi Pelaksanaan Pilkades,
10
Pemilihan Ka. Kewilayahan & BPD
Penyelenggaran Lomba antar Kewilayahan &
11
Pengiriman Kontingen dlm Lomdes

Sub Bidang Pertanahan

1 Sertifikasi Tanah Kas Desa


Administrasi Pertanahan (Pendaftaran Tanah dan
2
Pemberian Registrasi Agenda Pertanahan)
3 Fasilitasi Sertifikasi Tanah untuk Masyarakat Miskin
4 Kegiatan Mediasi Konflik Pertanahan
5 Kegiatan Penyuluhan Pertanahan
6 Adminstrasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
7 Penentuan/Penegasan Batas/patok Tanah Kas Desa
II PELAKSANAAN
Sub Bidang Pendidikan
PEMBANGUNAN DESA

II-67
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

No BIDANG KEGIATAN MASALAH

Penyelenggaran PAUD/TK/TPA/TKA/TPQ/Madrasah
1
NonFormal Milik Desa (Honor, Pakaian dll)
Dukungan Penyelenggaran PAUD (APE, Sarana
2
PAUD dst)
Penyuluhan dan Pelatihan Pendidikan Bagi
3
Masyarakat
Pemeliharaan Sarana Prasarana
4 Perpustakaan/Taman Bacaan/Sanggar Belajar Milik
Desa
Pemeliharaan Sarana Prasarana
5 PAUD/TK/TPA/TKA/TPQ/Madrasah Nonformal Milik
Desa
Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan/Pengadaan
6 Sarana/Prasarana/Alat Peraga PAUD/
TK/TPA/TKA/TPQ
Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan
7 Sarana/Prasarana Perpustakaan/Taman Bacaan
Desa/ Sanggar Bela
Pengelolaan Perpustakaan Milik Desa (Pengadaan
8
Buku, Honor, Taman Baca)
Pengembangan dan Pembinaan Sanggar Seni dan
9
Belajar
10 Dukungan Pendidikan bagi Siswa Miskin/Berprestasi

Sub Bidang Kesehatan

Penyelenggaraan Posyandu (Mkn Tambahan, Kls


1
Bumil, Lamsia, Insentif)
Penyelenggaraan Pos Kesehatan Desa/Polindes Milik
2
Desa (obat, Insentif, KB, dsb)
Penyuluhan dan Pelatihan Bidang Kesehatan (Untuk
3
Masy, Tenaga dan Kader Kesehatan dll)
4 Penyelenggaraan Desa Siaga Kesehatan
Pembinaan Palang Merah Remaja (PMR) Tingkat
5
Desa
Pengasuhan Bersama atau Bina Keluarga Balita
6
(BKB)
Pembinaan dan Pengawasan Upaya Kesehatan
7
Tradisional
Pemeliharaan Sarana Prasarana
8
Posyandu/Polindes/PKD
Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan/Pengadaan
9
Sarana/Prasarana Posyandu/Polindes/PKD **

Sub Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

1 Pemeliharaan Jalan Desa

II-68
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

No BIDANG KEGIATAN MASALAH

2 Pemeliharaan Jalan Lingkungan Pemukiman/Gang


3 Pemeliharaan Jalan Usaha Tani
4 Pemeliharaan Jembatan Desa
Pemeliharaan Prasarana Jalan Desa (Gorong-
5
gorong/Selokan/Parit/Drainase dll)
Pemeliharaan Gedung/Prasarana Balai Desa/Balai
6
Kemasyarakatan
Pemeliharaan Pemakaman /Situs
7
Bersejarah/Petilasan Milik Desa
8 Pemeliharaan Embung Milik Desa
9 Pemelharaan Monumen/Gapura/Batas Desa
Pembangunan/Rehabilitas/Peningkatan/Pengerasan
10
Jalan Desa **)
Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan/Pengerasan
11
Jalan Lingkungan Permukiman **)
Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan/Pengerasan
12
Jalan Usaha Tani **)
Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan/Pengerasan
13
Jembatan Milik Desa **)
Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Prasarana
14
Jalan Desa (Gorong, selokan dll)
Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Balai
15
Desa/Balai Kemasyarakatan **)
Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Pemakaman
16
Milik Desa/Situs Bersejarah Milik Desa/Petilasan
Pembuatan/Pemutakhiran Peta Wilayah dan Sosial
17
Desa **)
Penyusunan Dokumen Perencanaan Tata Ruang
18
Desa
Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Embung
19
Desa **)
Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan
20
Monumen/Gapura/Batas Desa **)
Sub Bidang Kawasan Pemukiman
Dukungan Pelaksanaan Program
1 Pembangunan/Rehab Rumah Tidak Layak Huni
GAKIN
2 Pemeliharaan Sumur Resapan Milik Desa
Pemeliharaan Sumber Air Bersih Milik Desa (Mata
3
Air, Penampung Air, Sumur Bor dll)
Pemeliharaan Sambungan Air Bersih ke Rumah
4
Tangga (Pipanisasi dll)

II-69
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

No BIDANG KEGIATAN MASALAH

Pemeliharaan Sanitasi Pemukiman (Gorong-gorong,


5
Selokan, Parit diluar Prasarana Jalan))
Pemeliharaan Fasilitas Jamban Umum/MCK Umum
6
dll
Pemeliharaan Fasilitas Pengelolaan Sampah Desa
7
(Penampungan, Bank Sampah, dll)
Pemeliharaan Sistem Pembuangan Air Limbah
8
(Drainase, Air limbah Rumah Tangga)
Pemeliharaan Taman/Taman Bermain Anak Milik
9
Desa
Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Sumur
10
Resapan **)
Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Sumber Air
11
Bersih Milik Desa **)
Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Sambungan
12
Air Bersih ke Rumah Tangga **)
Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Sambungan
13
Air Bersih ke Rumah Tangga **)
Pembangunan/Rehabilitas/Peningkatan Fasilitas
14
Jamban Umum/MCK umum, dll **)
Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Fasilitas
15
Pengelolaan Sampah **)
Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Sistem
16
Pembuangan Air Limbah **)
Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan
17
Taman/Taman Bermain Anak Milik Desa **)

Sub Bidang Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

1 Pembuatan Rambu-rambu di Jalan Desa


Penyelenggaraan Informasi Publik Desa (Poster,
2
Baliho Dll)
Pembuatan dan Pengelolaan Jaringan/Instalasi
3
Komunikasi dan Informasi Lokal Desa
III PEMBINAAN
KEMASYARAKATAN Sub Bidang Ketenteraman, Ketertiban Umum dan
DESA Perlindungan Masyarakat

1 Pengadaan/Penyelenggaran Pos Keamanan Desa


Penguatan & Peningkatan Kapasitas Tenaga
2
Keamanan/Ketertiban oleh Pemdes
Koordinasi Pembinaan Keamanan, Ketertiban &
3
Perlindungan Masy. Skala Lokal Desa
Persiapan Kesiapsiagaan/Tanggap Bencana Skala
4
Lokal Desa

II-70
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

No BIDANG KEGIATAN MASALAH

Penyediaan Pos Kesiapsiagaan Bencana Skala Lokal


5
Desa
Bantuan Hukum Untuk Aparatur Desa dan
6
Masyarakat Miskin
Pelatihan/Penyuluhan/Sosialisasi kepada Masy. di
7
Bid. Hukum & Pelindungan Masy.
Sub Bidang Kebudayaan dan Keagamaan
Pembinaan Group Kesenian dan Kebudayaan
1
Tingkat Desa
Pengiriman Kontingen Group Kesenian &
2
Kebudayaan (Wakil Desa tkt. Kec/Kab/Kot)
Penyelenggaran Festival Kesenian,
3 Adat/Kebudayaan, dan Kegamaan (HUT RI, Raya
Keagamaan dll)
Pemeliharaan Sarana Prasarana Kebudayaan,
4
Rumah Adat dan Kegamaan Milik Desa
Pembangunan/Rehabilitasi Sarana Prasarana
5
Kebudayaan/Rumah Adat/Kegamaan Milik Desa **)

Sub Bidang Kepemudaan dan Olahraga

Pengiriman Kontingen Kepemudaan & Olahraga


1
Sebagai Wakil Desa tkt Kec/Kab/Kota
Penyelenggaraan Pelatihan Kepemudaan Tingkat
2
Desa
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kepemudaan
3
dan Olahraga Milik Desa
Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Sarana dan
4
Prasarana Kepemudaan & Olahraga Milik Desa
Pembinaan Karangtaruna/Klub
5
Kepemudaan/Olahraga Tingkat Desa

Sub Bidang Kelembagaan Masyarakat

1 Pembinaan LKMD/LPM/LPMD
2 Pembinaan PKK
3 Pelatihan Pembinaan Lembaga Kemasyarakatan
IV Pemberdayaan
Sub Bidang Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa
Masyarakat
1 Peningkatan Kapasitas Kepala Desa
2 Peningkatan Kapatitas Perangkat Desa
3 Peningkatan Kapasitas BPD
Sub Bidang Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak
dan Keluarga

II-71
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

No BIDANG KEGIATAN MASALAH

Pelatihan dan Penyuluhan Pemberdayaan


1
Perempuan
2 Pelatihan dan Penyuluhan Perlindungan Anak
Pelatihan dan Penguatan Penyandang Difable
3
(Penyandang Disabilitas)
Sub Bidang Dukungan Penanaman Modal
Pelatihan Pengelolaan BUM Desa (Pelatihan yg
1
dilaksanakan oleh Pemdes)
Sub Bidang Perdagangan dan Perindustrian
1 Pemeliharaan Pasar Desa/Kios Milik Desa
2 Pembangunan/Rehab Pasar Desa/Kios Milik Desa
3 Pengembangan Industri Kecil Tingkat Desa
Pembentukan/Fasilitasi/Pelatihan/Pendampingan
4
kelompok usaha ekonomi produktif

Permasalahan pembangunan desa merupakan kesenjangan antara kinerja


pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan. Potensi permasalahan
pembangunan desa pada umumnya timbul dari kekuatan yang belum didayagunakan secara
optimal, kelemahan yang tidak diatasi, peluang yang tidak dimanfaatkan, dan ancaman yang
tidak diantisipasi.
Berdasarkan evaluasi pembangunan Desa Malausma 5 (lima) tahun terakhir yang
disajikan di Bab 2 dokumen ini, maka permasalahan pokok pembangunan adalah: (1) Masih
rendahnya kualitas Pendidikan dan kesehatan; (2) Masih tingginya tingkat kemiskinan; (3)
Masih rendahnya kualitas sumber daya manusia; (4) Belum optimalnya pelayanan
infrastruktur; (5) Masih kurang optimalnya kinerja pemerintah desa dan pelayanan public.
Klasifikasi permasalahan pembangunan daerah di Desa Malausma berdasarkan urusan
pemerintahannya adalah sebagai berikut:

2.2.1.1 Urusan Wajib


A. Urusan yang Berkaitan dengan Pelayanan Dasar

1. Bidang Pendidikan
Permasalahan bidang Pendidikan di Desa Malausma antara lain:
1. Masih kurangnya pemerataan kesempatan pendidikan bagi seluruh masyarakat
(aksesibilitas sekolah);

II-72
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

2. Tingkat pendidikan masih didominasi oleh pendidikan SD;


3. Kurangnya mutu pendidikan termasuk tenaga kependidikan (kualitas guru) pendidikan;
4. Pemenuhan rasio Guru dan Murid untuk setiap jenjang pendidikan disesuaiakan dengan
SPM (Standar Pelayanan Mutu) pendidikan;
5. Masih adanya kondisi bangunan sekolah yang kurang baik (rendahnya sarana fisik);
6. Pemenuhan rasio ketersediaan sekolah per 10.000 jumlah penduduk usia sekolah;
7. Kurang terpadu dan efisiennya manajemen pendidikan (rendahnya relevansi pendidikan
dengan kebutuhan).

2. Bidang Kesehatan
Permasalahan utama bidang kesehatan di Desa Malausma adalah:
1. Masih rendahnya capaian indeks kesehatan dibandingkan dengan capaian indeks
kesehatan Kabupaten Majalengka;
2. Masih belum signifikannya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB);
3. Masih belum merata serta kurangnya tenaga medis dan tenaga non medis khususnya
dokter spesialis;
4. Masih rendahnya prilaku hidup bersih dan sehat, status gizi dan kesehatan ibu serta kondisi
kesehatan lingkungan ibu hamil;
5. Rendahnya penanganan tingkat pelayanan kesehatan dasar khusus untuk penduduk
miskin:
6. Masih tingginya unmet need sehingga masih banyaknya Pasangan Usia Subur (PUS) yang
tidak ber-KB yang berpengaruh terhadap kelahiran;
7. Masih rendahnya manajemen kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada pelayanan
kesehatan dasar;
8. Belum adanya Fasilitas Rumah Sakit berstatus Trauma Center dan KIA/Obstreti–
Ginekologi;
9. Masih kurangnya tenaga dokter spesialis di rumah sakit;
10. Belum adanya Puskesmas modern di kawasan Bandara Internasional Jawa Barat.

3. Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang


Permasalahan utama Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang adalah:
1. Kurangnya cakupan infrastruktur yang memadai dan berkualitas terutama pada daerah-
daerah yang terpencil;
2. Masih terbatasnya sarana dan prasarana infrastruktur sebagai penunjang aktivitas
ekonomi masyarakat desa;

II-73
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

3. Masih adanya kondisi jalan kabupaten yang rusak berat; (4) belum optimalnya
ketersediaan pengairan;
4. Masih adanya kekurangan air terutama di musim kemarau yang mengakibatkan
kekeringan dan gagal panen pada beberapa komoditas pertanian;
5. Masih banyak saluran irigasi yang mengalami rusak berat;
6. Belum ditetapkannya sebagian wilayah kecamatan dalam dokumen Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR), dan konsistensi tata ruang;
7. Belum ditetapkannya zonasi dalam rangka pemanfaatan ruang;
8. Belum adanya regulasi untuk menetapkan rencana induk (masterplan) dari setiap
kawasan;
9. Belum disusunnya penegasan ruang secara substansial untuk Pusat Kegiatan Wilayah
(PKW), Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) serta Pusat
Pelayanan Lingkungan;

4. Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman


Permasalahan utama Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman adalah:
1. Rendahnya kualitas perumahan dari aspek sanitasi;
2. Masih banyaknya kondisi rumah tidak layak huni;
3. Masih banyaknya backlog penyediaan perumahan bagi masyarakat;
4. Kurang lengkapnya penyediaan fasilitasi umum dan fasilitas sosial dalam lingkungan
perumahan.

5. Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat


Permasalahan utama Bidang Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat
adalah:
1. Masih tingginya angka kriminalitas;
2. Masih perlunya peningkatan kualitas dan profesionalitas SDM aparat yang bertugas
menjaga ketentraman dan ketertiban umum serta melindungi masyarakat.

6. Bidang Sosial
Permasalahan utama Bidang Sosial adalah:
1. Ketidakberimbangan pesatnya perkembangan suatu wilayah dengan kemampuan lokal
(SDM, kebijakan daerah yang belum mendukung, berkurangya modal sosial dan lain
sebagainya);
2. Masih terbatasnya penanganan anak jalanan,dan penyandang disabilitas;

II-74
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

3. Masih tingginya penyandang PMKS;


4. Masih adanya kesenjangan antara nilai-nilai ajaran agama dengan implementasinya dalam
kehidupan sosial masyarakat.

B. Urusan yang Tidak Berkaitan dengan Pelayanan Dasar


1. Bidang Ketenagakerjaan
Permasalahan utama Bidang Ketenagakerjaan adalah:
1. Masih kecilnya laju penyerapan tenaga kerja;
2. Masih rendahnya kapasitas tenaga kerja atau minimnya kompetensi dan keterampilan
pencari kerja;
3. Belum terpetakannya ketenagakerjaan;
4. Masih rendahnya pemantauan dan perlindungan Tenaga Kerja Wanita (TKW) di luar
negeri.

2. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


Permasalahan utama bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah:
1. Masih rendahnya partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan, politik, organisasi bisnis
dan organisasi masyarakat;
2. Masih adanya kasus kekerasan dalam rumah tangga;
3. Belum tuntasnya penanganan pengaduan/laporan kekerasan terhadap perempuan dan
anak.

3. Pangan
Permasalahan utama bidang pangan adalah:
1. Pertambahan penduduk yang kurang terkendali;
2. Masih tingginya angka konsumsi beras per kapita;
3. Semakin tingginya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian;
4. Rendahnya pola keragaman konsumsi pangan masyarakat;
5. Masih terbatasnya prasarana dan sarana usaha di bidang pangan;
6. Masih besarnya fluktuasi harga pangan pokok, serta
7. Masih besarnya proporsi penduduk miskin.

4. Bidang Pertanahan
Permasalahan utama bidang pertanahan adalah:
1. Banyaknya tanah yang belum bersertifikat;

II-75
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

2. Belum maksimalnya penyelesaian sengketa tanah yang merupakan aset pemerintah desa
yang dikuasai oleh masyarakat dan pihak lain;
3. Sulitnya pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum.

5. Bidang Lingkungan Hidup


Permasalahan utama bidang lingkungan hidup adalah:
1. Menurunnya luas areal hutan dan meningkatnya luas areal bangunan/pekarangan;
2. Tingginya degradasi lahan di bagian hilir, erosi dan bencana banjir;
3. Hilangnya fungsi konservasi kawasan bantaran sungai;
4. Rusaknya perlindungan terhadap mata air, terancamnya air bersih dan air baku serta daya
tampung air untuk pembangunan wilayah;
5. Berkurangnya sumur-sumur resapan;
6. Pengelolaan sampah yang belum memadai
7. Meningkatnya tingkat degradasi lingkungan terkait pola kehidupan masyarakat yang
kurang arif dalam mengelola kawasan konservasi, sehingga menyebabkan pencemaran air
dan tanah pada daerah hulu yang berakibat berkurangnya kuantitas resapan limpasan air
permukaan dan menurunnya kandungan air tanah serta;
8. Semakin banyaknya kejadian bencana dan bertambah luasnya potensi bencana yang
terjadi setiap tahunnya.

6. Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil


Permasalahan utama urusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil adalah:
1. Masih belum sempurnanya sistem pendataan dan pengendalian data kependudukan;
2. Masih tingginya tingkat urbanisasi;
3. Belum terintegrasinya data ketenagakerjaan dan data penduduk miskin dalam data
kependudukan.

7. Pemberdayaan Masyarakat Desa


Permasalahan utama urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah
1. Daya saing masyarakat desa yang masih rendah;
2. Kurang begitu diperhatikannya pembangunan di wilayah pedesaan;
3. Masih kurangnya kapasitas sumber daya aparatur pemerintah desa dalam mengelola
administrasi di wilayah desa, baik di bidang keuangan, perencanaan dan pelaksanaan
program maupun kegiatan lainnya;
4. Distribusi dana pembangunan desa yang kurang begitu optimal;

II-76
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

5. Program pemberdayaan masyarakat desa yang belum tepat guna dan tepat sasaran;
6. Masih kurangnya bimbingan, asistensi dan supervisi dalam upaya menumbuhkembangkan
kemandirian masyarakat desa.

8. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana


Permasalahan utama urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana adalah:
1. Meningkatnya laju pertumbuhan penduduk;
2. Tingginya TFR (Total Fertility Rate) atau angka rata-rata seorang ibu memiliki anak;
3. Tingginya penikahan usia dini dan jumlah perempuan subur;
4. Ada kecenderungan tingginya angka Drop Out akseptor KB dan menurunnya angka
peserta aktif KB pada Pasangan Usia Subur (PUS);
5. Masih rendahnya peserta KB yang menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
(MKJP);
6. Tidak meratanya penyebaran penduduk.

9. Bidang Perhubungan
Permasalahan utama urusan perhubungan adalah:
1. Masih kurangnya fasilitas keselamatan transportasi darat atau Lalu Lintas Angkutan Jalan
(LLAJ);
2. Masih rendahnya uji kelaikan kendaran bermotor bagi masyarakat.

10. Komunikasi dan Informatika


Permasalahan utama urusan komunikasi dan informatika adalah:
1. Minimnya infrastruktur dan SDM di bidang layanan komunikasi dan informatika;
2. Masih rendahnya pemanfaatan dan penguasaan IPTEK oleh masyarakat;
3. Belum meratanya kualitas layanan komunikasi dan informatika di pedesaan.

11. Bidang Koperasi dan UMKM


Permasalahan utama urusn koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah adalah:
1. Kurangnya permodalan dan terbatasnya akses pembiayaan;
2. Masih kurangnya bimbingan manajemen usaha kecil dan menengah,
3. Masih sedikitnya fasilitas tata niaga produk UMKM;
4. Masih kurangnya fasilitasi kerjasama KUMKM dengan pelaku usaha yang berskala besar;

II-77
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

5. Belum tersedianya ruang pamer hasil produksi UMKM;


6. Kualitas produk UMKM yang masih dibawah standar nasional;
7. Masih rendahnya penerapan teknologi dan kurangnya inovasi produk UMKM.

12. Bidang Kepemudaan dan Olah Raga


Permasalahan utama urusan kepemudaan dan olahraga adalah:
1. Masih rendahnya kepeloporan dan kepemimpinan di lingkungan pemuda;
2. Masih kurangnya penggerakan potensi-potensi dan sumber daya kepemudaan dan
olahraga yang ada di masyarakat;
3. Masih kurangnya kapasitas pemuda dalam peran serta pembangunan;
4. Masih sedikitnya jumlah sarana olah raga yang meliputi lapangan olah raga, dan
gelanggang olahraga.

13. Statistik
Permasalahan utama urusan statistik adalah:
1. Masih terdapat sumber/referensi data pembangunan yang berbeda-beda pada masing-
masing OPD dan BPS;
2. Masih rendahnya akses masyarakat terhadap data statistik.

14. Kebudayaan
Permasalahan utama urusan kebudayaan adalah:
1. Masih kurangnya frekuensi dan intensitas penyelenggaraan festival seni dan budaya;
2. Kurang terpromosikannya budaya lokal;
3. Belum adanya sarana prasarana pagelaran seni dan budaya yang representatif;
4. Kurangnya pemeliharaan benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan;
5. Kurangnya pelestarian kesenian tradisional khas daerah.

15. Perpustakaan
Permasalahan utamaurusan perpustakaan adalah:
1. Masih kurangnya sarana dan prasarana perpustakaan, terutama perpustakaan desa;
2. Masih kurangnya sumber daya pengelola perpustakaan;
3. Masih rendahnya manajemen perpustakaan yang profesional;
4. Masih rendahnya minat baca dan kunjungan masyarakat ke perpustakaan;
5. Kurang lengkapnya referensi sumber bacaan dan kepustakaan;

II-78
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

6. Belum dilibatkannya perpustakaan daerah dalam aktivitas pengembangan penelitian


(research).

16. Aspek Kemandirian

Permasalahan utama yang terkait dengan aspek kemandirian adalah :

1. Masih rendahnya kualitas sumber daya aparatur pemerintahan.

2. Masih lemahnya peran dan fungsi pemerintah sebagai regulator, fasilitator, motivator dan
akselerator pembangunan.

3. Menurunnya partisipasi dan peran serta masyarakat dalam proses pembangunan.

4. Rendahnya kualitas kelembagaan dalam mendukung kinerja pemerintah yang efektif dan
efesien.

5. Rendahnya sumber keuangan desa dan masih tingginya ketergantungan terhadap sumber
keuangan dari pemerintah Kabupaten/Kota, Propinsi dan Pusat.

2.2.1.2 Urusan Pilihan


1. Bidang Pertanian
Permasalahan utama pembangunan bidang pertanian pada umumnya adalah:
1. Penurunan kualitas dan kuantitas sumber daya lahan pertanian;
2. Terbatasnya aspek ketersediaan infrastruktur penunjang pertanian seperti waduk;
kelemahan dalam sistem alih teknologi;
3. Terbatasnya akses layanan usaha terutama di permodalan;
4. Masih panjangnya mata rantai tata niaga pertanian, sehingga menyebabkan petani tidak
dapat menikmati harga yang lebih baik dan melemahkan daya saing;
5. Semakin tingginya alih fungsi lahan pertanian ke industri dan perumahan seiring dengan
perkembangan Desa Malausma menuju era industrialisasi;
6. Masih kurang sinerginya pembangunan pertanian di sektor on farm, of farm dan of farm
hilir sehingga pembangunan pertanian berbasis kawasan susah untuk di wujudkan;
7. Fluktuasi iklim yang tidak bisa di prediksi;
8. Fluktuasi harga akibat produk pertanian yang perishable;
9. Kemampuan SDM petani masih rendah sehingga pola produksi belum berorientasi bisnis.

II-79
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

2. Bidang Kelautan dan Perikanan


Permasalahan utama urusan perikanaan adalah:
1. Masih rendahnya pengetahuan, sikap dan keterampilan petani dalam budidaya perikanan;
2. Masih rendahnya penggunaan teknologi budidaya dan pasca panen perikanan;
3. Masih kurangnya akses petani terhadap permodalan;
4. Sistem budidaya ikan masih tradisional;
5. Kurang berfungsinya kelembagaan yang bergerak di sektor perikanan;
6. Belum adanya pengelolaan perikanan yang terintegrasi antara sektor hulu dan hilir. Untuk
sektor lain sesuai dengan UU No. 23 Tahun 2014 terjadi pelimpahan kewenangan dari
Kabupaten ke Pusat.

3. Bidang Kehutanan
Permasalahan pembangunan kehutanan di Desa Malausma berdasarkan Undang-Undang No.
23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa untuk urusan bidang Kehutanan telah
terjadi pengalihan kewenangan dari kabupaten ke Provinsi dan Pusat. Untuk pengelolaan hutan
raya masih diserahkan ke kabupaten/Kota namun untuk Desa Malausma saat ini tidak
melakukan pengelolaan TAHURA.

4. Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral


Permasalah utama dalam bidang energi dan sumber daya mineral adalah berkaitan dengan
penerbitan izin pemanfaatan panas bumi. Untuk permasalahan lainnya telah dilakukan
pelimpahan kewenangan dari Kabupaten ke provinsi dan pusat sebagaimana lampiran UU No.
23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

5. Bidang Pariwisata
Permasalahan utama di bidang pariwisata adalah:
1. Belum optimalnya penataan objek wisata sebagai sebuah destinasi;
2. Kurangnya integrasi objek wisata dengan komponen pendukung lainnya;
3. Belum adanya kerjasama antara pemerintah desa dengan pihak swasta dalam
pengembangan objek wisata;
4. Kurangnya promosi objek wisata;
5. Kurang tersedianya infrastruktur pendukung menuju objek wisata;
6. Kurangnya manajemen pengelolaan kepariwisataan daerah;
7. Tantangan pembangunan pariwisata yang menjadi lokomotif ekonomi daerah;
8. Diperlukan pengelolaan pariwisata berbasis masyarakat lokal.

II-80
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

6. Bidang Perdagangan
Permasalahan utama bidang perdagangan adalah:
1. Masih terbatasnya sarana perdagangan/distribusi karena fasilitas pasar baik pasar
pemerintah desa maupun pasar desa kondisinya kurang memadai;
2. Kesiapan daerah dalam menyiapkan sarana dan prasarana bidang metrology legal (tera,
tera ualng dan pengawasan) sebagaimana pelimpahan kewenangan dari Provinsi ke
kabupaten;
3. Kurang memadainya kualitas SDM.

7. Bidang Perindustrian
Permasalahan utama bidang perindustrian adalah:
1. Belum tersedianya kawasan industri;
2. Pemanfaatan bahan baku lokal yang masih rendah;
3. Aksesibilitas permodalan yang terbatas;
4. Inovasi produk masih rendah;
5. Penguasaan teknologi yang masih rendah;
6. Masih relatif rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM);
7. Belum tersedia/terfasilitasinya ruang pamer hasil produksi;
8. Aksesibilitas perbankan masih rendah untuk mendukung industri kecil;
9. Kualitas produk belum memenuhi standar.

8. Transmigrasi
Permasalahan utama urusan transmigrasi adalah:
1. Kurangnya motivasi dan minat masyarakat untuk mengikuti transmigrasi;
2. Belum optimalnya penyediaan sarana prasarana yang menunjang keberhasilan program
transmigrasi.

2.3 Isu Strategis Pembangunan Kabupaten Majalengka


Adapun isu-isu strategis pada Kabupaten Majalengka adalah sebagai berikut:
1. Pendidikan Berkarakter dan Berdaya Saing
Seiring akselerasi pembangunan infrastruktur strategis di Kabupaten Majalengka yang
diprediksi akan meningkatkan pertumbuhan sektor industri, maka kebutuhan akan SDM
berkualitas yang siap diserap merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan. Kualitas SDM salah

II-81
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

satunya ditentukan oleh kualitas pendidikan yang baik sehingga mampu menghasilkan output
lulusan yang berkarakter dan berdaya saing. Program penguatan pendidikan karakter (PPK)
ke depannya akan wajib diterapkan di sekolah-sekolah, menyusul Peraturan Presiden (Perpres)
PPK Nomor 87 tahun 2017 yang baru saja disahkan. Pendidikan karakter adalah sistem
penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan,
kesadaran atau kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Pendidikan
karakter itu diyakini dapat mempengaruhi dan membentuk karakter peserta didik.
Selain pendidikan berkarakter, pendidikan inklusif pun perlu diperhatikan oleh
pemerintah desa sebagai upaya mencetak SDM yang mampu berdaya saing secara
berkeadilan. Pengembangan Pendidikan Inklusif merupakan sebuah strategi dalam upaya
mempercepat peningkatan kualitas kehidupan, daya saing serta kehormatan dan martabat
bangsa. Pada tataran operasional, layanan pendidikan perlu menggeser pola segregasi menuju
pola inklusi, dengan konsekuensi logis penyelenggaraan pendidikan di sekolah umum dan
kejuruan harus lebih terbuka bagi semua individu, serta mengakomodasi semua kebutuhan
sesuai dengan kondisi masing-masing individu, ramah dan tidak diskriminatif terhadap semua
anak, termasuk Anak Berkebutuhan Khusus.

2. Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat


Selain pendidikan, kualitas pembangunan manusia ditentukan juga oleh tingkat
pelayanan kesehatan yang memadai. Aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
yang bermutu secara merata merupakan faktor penting dalam menentukan kualitas kesehatan
masyarakat di Desa Malausma. Fasilitas kesehatan tingkat primer di Desa Malausma sendiri
terdiri dari 32 Puskesmas, Puskesmas Pembantu sebanyak 71, Pusling sebanyak 48 dan bidan
di Desa 308. Angka-angka tersebut belum termasuk faskes swasta, klinik swasta, DPP, RS
swasta dan laboratorium medis swasta. Dari segi pemerataan pelayanan primer, Majalengka
sudah cukup mendistribusikan fasilitas kesehatan ke semua kecamatan. Hal yang perlu
diperhatikan terkait fasilitas kesehatan adalah mutu dari pelayanan kesehatan tersebut. Dari
32 Puskesmas terdapat 6 puskesmas yang sudah di akreditasi dan sisnya belum terakreditasi.
Selain itu Puskesmas di majalengka juga belum ada yang statusnya PPK/BLUD (Dinas
Kesehatan Desa Malausma, 2017).
Untuk pelayanan tingkat sekunder, dari dua Rumah Sakit Umum Daerah yang ada di
Majalengka hanya satu Rumah Sakit yang sudah akreditasi. Salah satu isu strategis untuk
pengembangan pelayanan kesehatan di Majalengka yaitu kebutuhan akan sebuah klinik
modern. Hal ini dikarenakan Kabupaten Majalengka akan menghadapi perkembangan

II-82
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

transportasi yang pesat dengan adanya pembukaan jalan tol dan lapangan bandara
Internasional. Lahan yang tersedia untuk fasilitas tersebut sampai sekarang belum
ditindaklanjuti untuk pembuatan klinik modern tersebut.

3. Pariwisata dan Ekonomi Kreatif


Sektor pariwisata termasuk ke dalam prioritas utama pembangunan di Kabupaten
Majalengka. Nilai strategis dari pengembangan sektor pariwisata secara inovatif dan kreatif
diharapkan mampu menjadi lokomotif ekonomi daerah di masa mendatang. Objek wisata yang
menjadi prioritas utama untuk dikembangkan saat ini adalah wisata Gunung Panten atau yang
kini lebih dikenal objek wisata paralayang. Kecenderungan tren wisata minat khusus yang
meningkat menjadikan pengembangan wisata olahraga paralayang sangat strategis untuk
menjadi destinasi wisata andalan dan khas di Kabupaten Majalengka. Prioritas pengembangan
kedua adalah wisata Sangraja, di Kelurahan Cigasong, yang obyeknya berupa kolam renang
pemandian air panas, menyerupai pemandian air panas Tampaksiring, Bali. Beberapa obyek
wisata yang menjadi prioritas pengembangan lainnya adalah wisata curug Muara Jaya
Kecamatan Argapura, Situ Sangiang Kecamatan Banjaran, Terasering Panyaweuyan
Kecamatan Argapura, dan kawasan wisata di Sindangwangi (kawitwangi).
Pendapatan Asli Daerah dari sektor wisata, pada tahun 2017 ditargetkan mencapai 1,3
miliar rupiah, yang berasal dari pajak hiburan sebesar Rp. 300.000.000, hotel sebesar Rp
750.000.000 serta retribusi pariwisata sebesar Rp 250.000.000. Kajian secara komprehensif
perlu dilakukan bersama Dinas Lingkungan Hidup sebagai OPD terkait. Khususnya tentang
pengelolaan sampah di Kecamatan Jatitujuh dan Ligung serta sejumlah desa yang masuk
wilayah obyek wisata. Selain itu diperlukan dukungan berbagai pihak terkait pengembangan
obyek wisata seperti pemanfaatan jalan dan sumber air bersih serta pengelolaan berbagai
sarana prasarana pendukung lainnya. Kesadaran masyarakat lokal untuk berpartisipasi dalam
pembangunan sektor pariwisata pun diperlukan sehingga pengembangan pariwisata dapat
berjalan secara berkelanjutan dan dapat meningkatkan taraf perekonomian masyarakat.

4. Pembangunan Kertajati Aerocity dan Segitiga Rebana


Kebijakan penataan ruang wilayah Jawa Barat membagi Pengembangan Wilayah
menjadi 6 (enam) Wilayah Pengembangan (WP) serta keterkaitan fungsional antarwilayah dan
antarpusat pengembangan, yang salah satunya adalah WP Ciayumajakuning, dan Kabupaten
Majalengka sebagai Lokasi Bandara Internasional Jawa Barat dan Aerocity di Kertajati.
Pada saat ini Bandara Internasional Jawa Barat dan Aerocity Masuk ke dalam rencana
Kawasan konomi Khusus (KEK) Segitiga Emas Rebana (segitiga pertumbuhan Pelabuhan

II-83
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

Patimban Subang, BIJB dan Aerocity Majalengka, dan pelabuhan serta Kawasan Industri
Cirebon)
Rebana merupakan akronim dari Cirebon, Panimban, dan Kertajati. Segitiga Emas
Rebana adalah buah pemikiran Gubernur Jawa Barat yang melihat potensi di wilayah Timur
Jawa Barat. Industri-industri yang sekarang berada di jalur aliran sungai Citarum, rencana nya
akan dihimbau untuk pindah ke bagian timur Jawa Barat, sekaligus untuk pemerataan
pembangunan. Wilayah yang dianggap strategis adalah Subang, Majalengka dan Cirebon. Di
di Kabupaten Subang terdapat pelabuhan Internasional Patimban yang menjadi proyek
nasional, di Desa Malausma ada Bandara Internasional Kertajati dan Aerocity yang menjadi
proyek pemerintah provinsi, dan di Cirebon yang akan didorong untuk menjadi kota
Metropolitan. Tiga lokasi tersebut pertumbuhannya akan luar biasa dan menjadi pusat bisnis
yang prospektif

5. Peningkatan Laju Pertumbuhan Penduduk


Berdasarkan data BPS, Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Kabupaten Majalengka dari
Tahun 2010 – 2018 cenderung stabil dibawah 0,5%. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun
2016 mencapai 0,50% dan mengalami penurunan kembali pada tahun 2017 menjadi sekitar
0,48%, Akan tetapi dengan pesatnya laju pertumbuhan pembangunan di Kabupaten
Majalengka pada saat ini, terutama pertumbuhan pada sektor industri dikhawatirkan
berdampak pada peningkatan laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Majalengka pada
masa yang mendatang. Hal itu berpotensi menyebabkan berbagai masalah kependudukan,
antara lain meningkatnya jumlah penduduk miskin maupun permasalahan sosial lainnya.
Pertumbuhan penduduk tersebut terjadi akibat tingkat kelahiran dan migrasi. Tingkat kelahiran
dapat dikendalikan dengan program KB, sementara migrasi dapat dibatasi dengan regulasi
pemerintah. Sementara itu penyebab meningkatnya angka kelahiran pun dapat disebabkan
karena tingginya penikahan usia dini dan jumlah perempuan subur. Kondisi ini mendorong
tingkat kehamilan dan melahirkan yang akan terus bertambah, terlebih jika tidak diikuti
dengan kebijaksanaan penerapan alat KB pada semua Pasangan Usia Subur.
Upaya pengendalian penduduk dibutuhkan untuk mengantisipasi munculnya berbagai
masalah kependudukan, seperti kemiskinan dan ketimpangan. Pertumbuhan penduduk
semestinya diiringi juga dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia agar
permasalahan sosial-ekonomi masyarakat Kabupaten Majalengka dapat diantisipasi seoptimal
mungkin.

6. Konsistensi Penataan Ruang dan RDTR

II-84
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

Konsistensi antara perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian tata ruang adalah hal
strategis yang akan memberikan dampak signifikan bagi kondisi sosio-ekonomi, sosio-kultural
maupun sosio-ekologis (lingkungan) masyarakat. Berdasarkan hasil evaluasi RTRW Kabupaten
Majalengka, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat sejumlah hambatan dalam pelaksanaan
tata ruang seperti validitas dan ketersediaan data yang masih terbatas, adanya kebijakan baru
baik di tingkat nasional maupun provinsi yang belum termuat di dalam RTRW Desa Malausma,
pelaksanaan program-program pembangunan yang tertuang dalam indikasi program belum
sepenuhnya terealisasi, adanya ketidaksesuaian antara perencanaan dengan dinamika
pembangunan yang terjadi di lapangan dan juga inkonsistensi antara peraturan daerah dengan
peta rencana pola ruang. Wilayah Segitiga Emas Perekonomian Patimban – Kertajati – Cirebon
(Segitiga Rebana)

7. Alih Fungsi Lahan Produktif dan Keberlanjutan Lingkungan Hidup


Dengan adanya akselerasi pembangunan sejumlah infrastruktur strategis, di masa
mendatang Kabupaten Majalengka diprediksi akan menjadi pusat baru pendidikan, pelayanan
sosial, komersil, industri, pengembangan perumahan, pariwisata, pertanian, perikanan dan
peternakan. Namun di sisi lain, muncul permasalahan dari adanya pembangunan BIJB Kertajati
dan Aerocity berupa alih fungsi lahan produktif yang terjadi secara signifikan dan potensi
kerusakan lingkungan hidup di daerah sekitarnya. Pembangunan BIJB di Kecamatan Kertajati
meliputi Area Airport seluas 1.800 hektare ditambah terminal seluas 209.151 meter persegi
dengan target 50 juta penumpang per tahun. Dari 10 desa di kecamatan Kertajati, Desa
Kertajati merupakan lumbung padi terbesar kedua. Berdasarkan data BPS Majalengka tahun
2017, luas lahan sawah di Kertajati mencapai 11.637 hektare dengan total produksi padi
sekitar 78.297 ton. Keberadaan lahan pertanian kemungkinan besar akan terus beralih fungsi
mengingat baru 930 hektare yang terbebaskan dari total luasan BIJB.
Terkait masalah lingkungan, Kepala Departemen perencanaan Produk dan Kemitraan
PT. BIJB memprediksikan bahwa sampah yang dihasilkan di tiga tahun pertama BIJB
beroperasi yakni 1,5 ton perhari. Sementara untuk dampak dari pencemaran limbah dan
sampah BIJB, diakui telah disiapkan oleh pihak BIJB sesuai aturan bahwa tidak boleh ada
sampah ataupun limbah yang dibuang atau dibawa keluar dari kawasan bandara.
Permasalahan lainnya terkait lingkungan adalah ketersediaan air bersih dan air baku yang
mencukupi untuk kebutuhan masyarakat. Perlu dipersiapkan langkah antisipatif, terutama
ketika kawasan BIJB dan Aerocity Kertajati sudah mulai beroperasi.
8. Kemandirian Desa

II-85
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025

Kemandirian desa ditengah-tengah percepatan pembangunan daerah adalah hal mutlak


yang harus diwujudkan karena kemandirian desa akan memberikan kontribusi besar terhadap
capaian indikator kinerja daerah dalam berbagai sektor pembangunan. Kemandirian desa ini
tidak semata pada penanaman nilai-nilai baru dalam penyelenggaraan pemerintahan desa
sebagai akibat dari telah terbitnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, tetapi
lebih dari itu yaitu menumbuhkembangkan otonomi desa melalui kapasitas dan kapabilitas
desa dalam mengolah seluruh potensi kekayaan desa yang dimilikinya.
Berdasarkan informasi yang kami dapatkan mengenai arah kebijakan
Pembangunan Kabupaten Majalengka meliputi :
- RPJMD Kabupaten
- Renstra SKPD
- RTRW Kabupaten
- RDTR Wilayah / Kecamatan
- Rencana Pembangunan Kawasan Perdesaan
Maka dalam rangka penyelarasan arah kebijakan pembangunan kabupaten dalam
mengintegrasikan program dan kegiatan pembangunan kabupaten dengan pembangunan
desa menghasilkan data sebagaimana tabel 2.1.41. dibawah ini:
Data Bersumber Dari Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Majalengka Tahun 2018-2023 Tabel 6.4.

II-86
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN

Anda mungkin juga menyukai