BAB II
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
A. Sejarah Desa
Seandainya kita ingin melihat sejarah asli dari Desa Malausma amatlah panjang karena
Desa Malausma dimulai dari abad ke-VII, yang mana dulunya wilayah Malausma merupakan
wilayah perbatasan antara kerajaan Galuh dan kerajaan Talaga manggung , dan seiring
dengan perkembanganya Wilayah Malausma menjadi daerah kekuasaan Talaga manggung.
Sedikit penggalan cerita tentang awal mula berdirinya Desa Malausma, yang bersumber
dari beberapa tokoh masyarakat yang merupakan cerita turun temurun dari keturunan Buyut
Mueuk dan keturunan Buyut Kotek.
II-1
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
oleh Kolonial Belanda dan akhirnya diseranglah goa tersebut sehingga bagi yang selamat
mereka berpencar terpisah menyelamatkan diri termasuk salah seorang muridnya yaitu Karta
Braja. Karta Braja berhasil selamat dari kejaran Kolonial Belanda, setelah sekian lama
bersembunyi dan lari akhirnya sampailah diperkampungan Buyut Mueuk, kedatangan Karta
Braja sendiri diterima dengan baik oleh Buyut Mueuk beserta keluarganya dan penduduknya,
dan akhir Karta Braja menetap dan mengajarkan ajaran islam diwilayah tersebut bahkan
diceritaka menikah dengan salah satu anak dari Buyut Mueuk hingga berbuah keturunan yang
kini menjadi penduduk asli Malausma “.
Sejarah Nama Malausma sendiri sampai saat ini belum bisa diterangkan secara pasti
karena terdapat dua cerita yang berbeda dari dua keturunan. namun kedua cerita tersebut
tidak jadi permasalahan.
Setelah sekian lama Karta Braja tinggal dan menetap bersama Buyut Mueuk dan
keturunannya, datanglah Tentara Kolonial Belanda yang hendak mencarinya. Tentara Kolonial
Belanda tersebut bertanya apakah ada orang yang bernama Karta Braja? Pertanyaan tersebut
dijawab langsung oleh Karta Braja sendiri dengan bahasa Arab “ Malaisma “ karena gugup,
namun akhirnya dijelaskan yang berarti “ tidak ada nama tersebut “. Setelah kejadian
tersebut maka akhirnya Buyut Muek menetapkan perkampungan yang ditinggalinya bernama
Malaisma yang seiring perkembangan bahasa daerah ini menjadi Malausma.
Masyarakat Malausma adalah merupakan masyarakat dengan pola kehidupan yang
agraris yang dulunya mendiami sebuah tempat yang cukup subur yaitu di wilayah dekat Dusun
Banyusari Desa Banyusari sekarang yang merupakan Desa pemekaran dari Desa Malausma
sendiri , sejalan dengan perkembangan waktu dan dengan beberapa pertimbangan
masyarakat pada waktu itu sehingga perkampungan berpindah tempat ke daerah yang
sekarang menjadi wilayah Desa Malausma dan Tokoh yang menjadi pemimpin/ panutan pada
waktu itu yaitu Buyut Mueuk beserta keturunannya.
Sejarah Malausma sendiri tidak terlepas dari keterkaitanya denga Kerajaan Besar di
pulau jawa yaitu Kerajaan Mataram yang mana pada waktu itu Mataram dipimpin oleh raja
Sultan Agung Tirtayasa ( tahun 1600 an) yang mempunyai misi besar pada waktu itu untuk
melawan penjajah Belanda dengan menyerukan kepada kerajaan kerajaan lain di pulau jawa
untuk bergabung dan membantu perjuangannya untuk menyerang Batavia sebagai pusat
pemerintahan kolonial pada waktu itu. Namun pada kenyataannya penyerangan tersebut tidak
berjalan mulus yang pada akhirnya pasukan Mataram dapat dipukul mudur dan banyak
pasukan yang lari dan diantara pelarianya pasukan mataram melintasi wilayah Malausma dan
sekitarnya banyak pasukan Mataram yang tidak kembali lagi ke Mataram tapi menyebar di
II-2
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
banyak tempat dengan misi menyebarkan Agama Islam. Diantara petinggi Mataram yang
tinggal itu yaitu Karta Braja dan menetap di wilayah Malausma.
Dari sisi pemerintahan karena Malausma masuk wilayah kerajaan Talaga Manggung
maka waktu itu untuk menciptakan keamanan di wilayah ini yang banyak didiami para jawara
atau orang sakti dikirimlah utusan kerajaan untuk menjadi Kuwu pertama di Malausma yaitu
Buyut Kotek dan diteruskan oleh keturunannya sampai sekarang . sehingga dari situ
terbentuk tiga klan atau keturunan yang ada di Desa Malausmaa yaitu keturunan malausma
asli dari Buyut Mueuk, kedua yaitu keturunan dari Buyut Kotek yang ketiga keturunan
pendatang yang Alhamdulillah sampai sekarang hidup rukun dan menyatu menjadi masyarakat
Desa Malausma yang agamis dan agraris.
Wilayah Desa Malausma dulu meliputi Malausma, Sindanglama, Walahir, Bungursari,
Mekarsari, Banyusari, Cilimus ,Gunung payung dan Babakan kerena wilayahnya begitu luas
maka pada sekitar Tahun 1980-an diadakan Pemekaran desa, dimana Banyusari, Cilimus,
Gunungpayung dan Babakan digabung menjadi satu desa.
Letak geografis Desa Malausma adalah wilayah dengan tentang pegunungan dengan
sistem pertanian yang tadah hujan, tapi Pertanian di Malausma lebih memokuskan Tanaman
Padi saja, ada beberapa yang ditanami Jagung dan Kedelai itu juga sebagai selingan.
Tiap tahun Pembangunan terus menerus di usahakan baik Infra Struktur atau sarana
dan Prasarana dan kini lebih di fokuskan adalah mengaktifkan kembali kesadaran masyarakat
akan gotong-royong dan kebersamaan dalam membangun fisik maupun mental masyarakat.
Berikut ini adalah daftar kepemimpinan Desa Malausma dengan masa pemerintahan
sebagai berikut :
Tabel 2.1.1
Daftar Kepemimpinan di Desa Malausma
Hingga Tahun 2025
II-3
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
B. Lambang Desa
Gambar 2.1.1
Logo Desa Malausma
Berdasarkan Peraturan Desa Malausma Nomor 01 Tahun 2020 tentang Lambang Desa
Malausma berbentuk Perisai segi lima dengan dasar warna hijau yang di dalamnya terdapat
gambar bintang Kujang yang menyatu dengan sebuah pena yang dibawahnya terdapat sebuah
buku/kitab dengan sebuah gedung beralaskan tumpukan bata merah yang diapit oleh padi
dan kapas yang diakat lima buah rantai, juga terdapat sebuah gunung yang dibahnya terdapat
II-4
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
garis putih . Dibawahnya juga terdapat sebuah pita bertuliskan Motto ”Malaus Tinggal
Sugema ”. serta dibawah pita bertuliskan Desa Malausma
II-5
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
II-6
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
Gambar 2.1.2
Batas wilayah administratif Desa Malausma
Secara administratif, wilayah Desa Malausma terdiri dari 6 Dusun, 12 RW dan 26 RT,
secara terperinci dapat dilihat pada tabel di bawh ini:
Tabel 2.1.3
Nama Dusun dan Jumlah RT/RW di Desa Malausma
II-7
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
5. Dusun Bungursari 5 2
6. Dusun Mekarsari 4 2
Dusun 6
Jumlah RT 26
RW 12
Sumber: Desa Malausma dalam Angka, 2019
Adapun untuk mengetahui luas wilayah menurut Dusun di Desa Malausma adalah
sebagaimana tabel di bawah ini:
Tabel 2.4
Luas wilayah menurut Dusun di Desa Malausma
No. Nama Dusun Luas (Km2) Persentase
1. Malausma Kidul 7,6538 17
2. Malausma Kaler 8,3223 18
3. Sindanglama 5,0148 11
4. Walahir 6,5491 15
5. Bungursari 5,7035 12
6. Mekarsari 12,5121 27
II-8
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
Dusun Malausma Kidul dan Dusun Walahir. Kondisi ini selain sangat berpengaruh terhadap
pola pemanfaatan ruang dan pengembangan potensi wilayah, juga menyebabkan adanya
daerah rawan longsor.
Berdasarkan sebaran dan struktur batuannya, kondisi geologis Desa Malausma
meliputi: Aluvium, Pleistocene Sedimentary Facies, Miocene Sedimentary Facies,
Undiferentionet Vulcanic Product, Pliocene Sedimentary Facies, , Liparite Dacite, Eosene, , Old
Quartenary Volkanik Product. Kondisi geologi Desa Malausma juga terdapat formasi Sesar
Baribis yang berada di sekitar Gunung Ciremai dan berpotensi menyebabkan patahan rawan
gempa.
Kondisi hidrologi Desa Malausma meliputi sumber daya air dan potensi ketersediaan
air. Sumber daya dibagi ke dalam dua bagian, yaitu air permukaan dan air bawah tanah.
Potensi air permukaan yang menjadi sumber utama kebutuhan air, khususnya untuk pengairan
sawah diperoleh dari dua sungai besar, yaitu Sungai Cisurian dan Sungai Ciawi. Selain itu, Desa
Malausma mempunyai beberapa potensi air permukaan lainnya berupa situ/danau yaitu di
wilayah Dusun Sindanglama. Sementara potensi air permukaan lainnya berada di sejumlah
tempat yang memiliki debit air tinggi yang berasal dari sumber mata air. Secara umum kondisi
ketersediaan sumber mata air bawah tanah (ABT) cukup baik.
Tabel 2.1.5
Potensi air permukaan di Desa Malausma
Tabel 2.1.6
Potensi Air Bawah Tanah (ABT) di Desa Malausma
Kisaran Indeks
No. Kelas Keterangan
Rata-rata
II-9
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
Tabel 2.1.7
Perkembangan penggunaan lahan Desa Malausma tahun 2015-2019
Tahun (Ha)
No. Penggunaan Lahan
2015 2016 2017 2018 2019
Lahan Sawah
1 Irigasi Teknis
20 20 20 20 20
2 Irigasi ½ Teknis
II-10
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
Tahun (Ha)
No. Penggunaan Lahan
2015 2016 2017 2018 2019
3 Irigasi Sederhana Milik PU
4 Irigasi Non PU
II-11
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
Gambar 2.1.3
Kerangka pemikiran potensi pengembangan kawasan budidaya
Potensi pngembangan wilayah terkait dengan kawasan budidaya Desa Malausma terdiri
Letak, Luas
dan Batas
Wilayah
Kondisi
Kondisi
Geografi
Toporafi
Lainnya
Potensi
Pengemba
ngan Kondisi
Pengguna
an Lahan Wilayah Klimatolog
i
Kondisi Kondisi
Hidrologi Geologi
atas :
a) Kawasan peruntukkan hutan produksi.
Kawasan peruntukkan hutan produksi terdiri dari hutan produksi tetap dan hutan
produksi terbatas seluas kurang lebih 3,57 hektar.
b) Kawasan peruntukkan pertanian.
Kawasan peruntukkan pertanian seluas 313,906 Ha terdiri atas :
a) Kawasan Peruntukkan Pertanian Tanaman Pangan;
b) Kawasan Peruntukkan Hortikultura;
c) Kawasan Peruntukkan Perkebunan; dan
d) Kawasan Peruntukkan Peternakan.
c) Kawasan peruntukkan perikanan.
Kawasan peruntukkan perikanan terdiri atas:
1. Peruntukkan kawasan perikanan budidaya,
2. Pengembangan pengolahan perikanan.
d) Kawasan peruntukkan pertambangan.
Kawasan peruntukkan pertambangan meliputi:
1 Kawasan peruntukkan mineral dan batuan
2 Kawasan peruntukkan industri.
Kawasan peruntukkan industri terdiri atas:
1. Kawasan peruntukkan industri menengah, meliputi : pengembangan klaster Industri
Kecil Menengah (IKM) berupa mebel dan konveksi; dan 3) pengembangan
agroindustri;
II-12
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
2. Kawasan peruntukkan industri kecil dan mikro, pengembangan klaster industri dan
kerajinan etnik meliputi: wisata industri; dan pengembangan ekonomi berbasis
kerajinan.
3 Kawasan peruntukkan pariwisata.
Kawasan peruntukkan pariwisata terdiri atas:
1. Pariwisata alam, meliputi : Kawasan Situ Batu yang terletak di Dusun Sindanglama.
4 Kawasan peruntukkan permukiman.
Permukiman perdesaan seluas kurang lebih 18,315 hektar
II-13
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
konsentrasi penduduk, struktur penduduk menurut mata pencaharian serta tingkat angkatan
kerja dan orientasi pergerakan penduduk.
Jumlah penduduk Desa Malausma pada tahun 2019 mencapai 6.534 jiwa, terdiri
dari 3.351 jiwa laki-laki dan 3.183 jiwa perempuan, dengan Sex Ratio sebesar 101,9 % dan
Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) 1%. Untuk lebih jelasnya jumlah penduduk, LPP,
Kepadatan dan Sex Ratio penduduk dapat dilihat pada tabel 2.9 dan 2.10 sebagai berikut :
Tabel 2.1.8
Jumlah Penduduk, LPP, dan Kepadatan Penduduk
Desa Malausma Tahun 2015-2019
Tahun
No. Indikator
2015 2016 2017 2018 2019
1. Jumlah Penduduk (Jiwa) 6.502 6518 6.520 6.527 6.534
Laki-laki (Jiwa) 3.352 3.332 3.337 3.333 3.351
Perempuan (Jiwa) 3.150 3.186 3.183 3.251 3.183
Jumlah Kepala Keluarga 1.640 1.657 1.679 1.745 1.762
2. LPP (%) 1 1 1 1 1
3. Kepadatan Penduduk (jiwa/km2) 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07
Sumber : Database SIAK Konsolidasi per 31 Desember 2019 Desa Malausma
Tabel 2.1.9
Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin
di Desa Malausma Tahun 2019
Jumlah Penduduk
No. Dusun Sex Ratio
Laki-Laki Perempuan Total
1 Malausma Kidul 509 476 985 93,5
2 Malausma Kaler 481 469 950 93,5
3 Sindanglama 466 442 908 93,5
4 Walahir 603 601 1.204 93,5
5 Bungursari 732 671 1.403 93,5
6 Mekarsari 560 524 1.084 93,5
Jumlah 3351 3.183 6.534 93,5
Sumber : Buku Induk Desa per 31 Desember 2019
II-14
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
Tabel 2.1.10
Jumlah Penduduk berdasarkan Umur
di Desa Malausma Tahun 2019
Jumlah Penduduk Menurut Umur
No. Umur
2016 2017 2018 2019
1 0-14 tahun 1577 1582 1.601 1.621
2 15-24 tahun 1352 1357 1.371 1.373
3 25-40 tahun 1733 1740 1.821 1.829
4 41-49 tahun 762 758 763 758
5 50-59 tahun 685 689 594 572
6 > 60 tahun 412 394 378 381
Jumlah 6518 6.520 6.527 6.534
Sumber : Buku Induk Desa per 31 Desember 2019
Karakteristik Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian, Karakteristik
penduduk Desa Malausma dilihat dari struktur penduduk (usia 15 tahun ke atas) menurut mata
pencaharian pada tahun 2019 perdagangan menjadi sektor pertama yang dominan sebagai
mata pencaharian sebesar 39,23%, dengan kata lain bahwa sektor perdagagan masih menjadi
sumber pendapatan utama bagi sebagian penduduk Desa Malausma. Sektor kedua yang
menjadi sumber mata pencaharian adalah pertanian, yaitu sebesar 32,92%. Persentase
penduduk Desa Malausma berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 2.11 berikut
ini.
Tabel 2.1.11
Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha di
Desa Malausma Tahun 2014-2019
1. Karyawan
1,65 1,94 1,99 2,75 2,95 2,95
2. TNI/Polri
0,06 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06
3. Perdagangan
38,70 39,01 39,17 39,22 39,16 39,23
4. Pertanian
33,33 33,01 33,25 32,96 32,96 32,92
II-15
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
5. PNS/Guru/ASN
12,49 12,42 12,37 12,24 12,11 12,09
6. Tenaga Kesehatan
0,24 0,36 0,48 0,48 0,47 0,47
7. Pensiunan
0,55 0,55 0,66 0,66 0,65 0,65
8. Buruh Lepas
2,62 2,24 1,99 1,91 1,89 1,89
9. Jasa-jasa/Lainnya
10,36 10,42 10,02 9,73 9,75 9,73
Jumlah
100 100 100 100 100 100
Tabel 2.1.12
Jumlah Jiwa Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Tahun
No. Jenis Pekerjaan
2014 2015 2016 2017 2018 2019
1. Karyawan
27 32 33 46 50 50
2. TNI/Polri
1 1 1 1 1 1
3. Pedagang/Perdagangan
635 644 649 657 663 665
4. Petani/Pekebun/Buruh
547 545 551 552 558 558
5. PNS/Guru/ASN
205 205 205 205 205 205
6. Dokter/Bidan/Perawat
4 6 8 8 8 8
7. Pensiunan
9 9 11 11 11 11
8. Buruh Harian Lepas
43 37 33 32 32 32
9. Wiraswasta
158 163 157 157 158 158
10. Jasa-jasa/Lainnya
12 9 9 6 7 7
Jumlah
1.641 1.651 1.657 1.675 1.693 1.695
II-16
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
meningkatkan SDM penduduk melalui berbagai program. Salah satu indikator yang dapat
digunakan untuk melihat keberhasilan bidang pendidikan adalah tingkat buta huruf, artinya
dengan rendahnya tingkat buta huruf menunjukan keberhasilan program pengentasan buta
huruf dan untuk mencapai program tersebut harus didukung oleh sarana pendidikan yang
memadai, berikut jumlah penduduk di Desa Malausma berdasarkan tingkat pendidikan pada
tahun 2014-2019.
Tabel 2.1.13
Persentase Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas Menurut Ijazah Tertinggi yang Dimiliki
Tahun 2019
Penduduk Menurut Jenjang Pendidikan Yang
Jenjang Pendidikan Ditamatkan (%)
2018 2019
Tidak/Belum Punya Ijazah
525 8,04 525 8,03
SD/MI
SD/MI 2652 40,63 2680 41,02
SLTP/Sederajat 1035 15,86 1041 15,93
SLTA/Sederajat 402 6,16 420 6,43
D1/D3 32 0,49 32 0,49
>=S1 128 1,96 128 1,96
Jumlah 4774 73,14 4826 73,86
Sumber : Statistik Desa Malausma, Tahun 2019
II-17
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
II-18
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
mengalami penurunan, data terakhir tahun 2019 sebesar 0,01 %, artinya menurut standar
WHO jika lebih kecil dari 10 % dapat dikatakan rendah.
c. Ketenagakerjaan
Rasio penduduk yang bekerja didefinisikan sebagai persentase penduduk yang
bekerja terhadap seluruh angkatan kerja.
Jumlah jiwa yang memiliki pekerjaan pada tahun 2019 meningkat sebanyak 1.695
orang dengan berbagai jenis pekerjaan, dinataranya sektor perdagangan dan pertanian
merupakan sektor yang menampung paling banyak tenaga kerja yaitu Pedagang sebanyak
665 orang atau 39,23 %, petani sebanyak 558 orang atau 32,92 % dan sektor lainnya seperti
tercantum dalam Tabel berikut :
Tabel 2.1.15
Jumlah Jiwa Yang Memiliki Mata Pencaharian
Tahun
No. Jenis Pekerjaan
2014 2015 2016 2017 2018 2019
1. Karyawan
27 32 33 46 50 50
2. TNI/Polri
1 1 1 1 1 1
3. Pedagang/Perdagangan
635 644 649 657 663 665
4. Petani/Pekebun/Buruh
547 545 551 552 558 558
5. PNS/Guru/ASN
205 205 205 205 205 205
6. Dokter/Bidan/Perawat
4 6 8 8 8 8
7. Pensiunan
9 9 11 11 11 11
8. Buruh Harian Lepas
43 37 33 32 32 32
9. Wiraswasta
158 163 157 157 158 158
10. Jasa-jasa/Lainnya
12 9 9 6 7 7
Jumlah
1.641 1.651 1.657 1.675 1.693 1.695
II-19
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
II-20
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
1.3. RA 5 64 24
2. Dasar dan
II-21
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
Jenjang Jumlah
No. Kondisi Bangunan
Pendidikan Jumlah Guru
Rusak Murid
Baik Sedang Rusak
Berat
Menengah
1.1. SD 3 271 18
1.2. MI 2 118 12
SMP 1 542 32
MTS 1 467 28
SMK 1 388 47
1.3. MA 1 296 17
2. Kesehatan
Angka Kematian Bayiadalahkematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir
sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Banyak faktor yang dikaitkan dengan kematian
bayi. Secara garis besar, dari sisi penyebabnya, kematian bayi ada dua macam yaitu endogen
dan eksogen. Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neo-natal
adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, dan umumnya
disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya
pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan. Kematian bayi eksogen atau kematian
post neo-natal, adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang
usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh
lingkungan luar. Angka kematian bayi (AKB) menggambarkan keadaan sosial ekonomi
masyarakat dimana angka kematian itu dihitung. Kegunaan AKB untuk pengembangan
perencanaan berbeda antara kematian neo-natal dan kematian bayi yang lain. Karena
kematian neo-natal disebabkan oleh faktor endogen yang berhubungan dengan kehamilan
maka program-program untuk mengurangi angka kematian neo-natal adalah yang
bersangkutan dengan program pelayanan kesehatan ibu hamil, misalnya program pemberian
pil besi dan suntikan anti tetanus.Sedangkan angka kematian Post-Neo Natal dan angka
kematian anak serta kematian balita dapat berguna untuk mengembangkan program
imunisasi, serta program-program pencegahan penyakit menular terutama pada anak-anak,
II-22
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
program penerangan tentang gizi dan pemberian makanan sehat untuk anak dibawah usia 5
tahun.
Posyandu, yaitu suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan kesehatan
masyarakat dan Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat
dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga
berencana yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak
dini.
Tujuan penyelenggaraan posyandu antara lain::
a. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil, melahirkan
dan nifas).
b. Membudayakan NKKBS.
c. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya
masyarakat sehat sejahtera.
d. Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, Gerakan
Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera.
Pemeliharaan dan perawatan kesejahteraan ibu dan anak-anak sejak usia dini,
merupakan suatu strategi dalam upaya pemenuhan pelayanan dasar yang meliputi
peningkatan derajat kesehatan dan gizi yang baik, lingkungan yang sehat dan aman,
pengembangan psikososial/emosi, kemampuan berbahasa dan pengembangan kemampuan
kognitif (daya pikir dan daya cipta) serta perlindungan anak. Pengalaman empirik di beberapa
tempat menunjukan, bahwa strategi pelayanan kesehatan dasar masyarakat dengan fokus
pada ibu dan anak seperti itu, dapat dilakukan pada posyandu.
Karena posyandu merupakan wadah peran serta masyarakat untuk menyampaikan
dan memperoleh pelayanan kesehatan dasarnya, maka diharapkan pula strategi operasional
pemeliharaan dan perawatan kesejahteraan ibu dan anak secara dini, dapat dilakukan di setiap
posyandu.
Terkait dengan hal tersebut di atas perlu dilakukan analisis rasio posyandu terhadap
jumlah balita dalam upaya peningkatan fasilitasi pelayanan pemenuhan kebutuhan tumbuh
kembang anak sejak dalam kandungan, dan agar status gizi maupun derajat kesehatan ibu
dan anak dapat dipertahankan dan atau ditingkatkan.
Pembentukan posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan puskesmas agar
pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai dan idealnya satu
posyandu melayani 100 balita. Data rasio posyandu dapat dilihat pada tabel 2.1.17. sebagai
berikut :
II-23
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
Tabel 2.1.17
Perkembangan Rasio Posyandu
di Desa Malausma
Rasio
Jumlah Jumlah Balita
No. Tahun Posyandu Per
Posyandu (Jiwa)
1000 Balita
1. 2015 5 382 1,31
Sementara itu, untuk pemenuhan dokter di Desa Malausma per satuan penduduk
pada tahun 2019 rasionya sebesar 0,13 per satuan penduduk. Pemenuhan tenaga medik untuk
dokter di pelayanan primer sangat berpengaruh pula terhadap pemenuhan SDM kesehatan
yang dipersyaratkan oleh BPJS, sehingga berdampak pada besarnya kapitasi yang diterima
oleh puskesmas.
II-24
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
Balita Gizi Buruk, Golden age rentang usianya 0-5 tahun sangat membutuhkan
asupan gizi yang baik bagi tumbuh kembangnya anak. Oleh karena itu, deteksi dini bagi kasus
gizi buruk harus dilakukan secara kontinyu. Balita yang mengalami gizi buruk itu
pertumbuhannya tidak seimbang dengan usia balita yang wajar. Pertumbuhan mereka lambat,
bahkan berat badannya jauh dari berat ideal, selain itu ciri-ciri dan indikasi lainnya adalah
kepala membesar dan perut buncit, badan terlihat kurus, kering, dan tulangnya kelihatan
(stunting) yang disebabkan tubuh tidak menerima asupan gizi seimbang. Cakupan balita gizi
buruk yang mendapat perawatan di Desa Malausma pada tahun 2014 sampai dengan tahun
2019 telah mencapai 100% sesuai dengan standar pelayanan minimal yang ditetapkan
Pemerintah.
II-25
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
Tabel 2.1.18.
Perkembangan Kondisi Jalan Desa
Di Desa Malausma Tahun 2016-2019
Tabel 2.1.19
Perkembangan Kondisi Jalan Kabupaten
Di Desa Malausma Tahun 2016-2019
II-26
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
Kondisi Jaringan Irigasi, Kondisi bangunan air di Desa Malausma terdiri dari
Bendung, Bangunan Air, Saluran. Jumlah dan kondisi bangunan air pada jaringan irigasi di
Desa Malausma pada tahun 2019 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.1.20.
Jumlah dan Kondisi Bangunan Air Pada Jaringan Irigasi
di Desa Malausma Tahun 2019
Kondisi
Tabel 2.1.21.
Kondisi Perumahan (Rumah Tangga)
Desa Malausma Tahun 2015-2019
Tahun
No. Indikator
2015 2016 2017 2018 2019
Rumah tinggal
1. 62,17 63,43 64,58 65,09 65,35
bersanitasi (%)
Rumah tangga
2. 1.537 1.546 1.540 1.541 1.535
bersanitasi (KK)
Rumah tangga
3. pengguna air bersih 1.640 1.657 1.679 1.745 1.762
(KK)
II-27
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
Rumah tangga
4. 1.640 1.657 1.679 1.745 1.762
pengguna listrik (KK)
Persentase Penduduk
5. 83,51 85 79,82 79,91 80,02
berakses airminum (%)
Rumah Layak Huni, Tahun 2019 jumlah rumah layak huni sebanyak 1.535 buah
dengan rasio 87,1 %. Lebih jelasnya data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.1.22.
Kondisi Rumah Layak Huni di Desa Malausma Tahun 2013-2017
Tahun
No. Indikator
2013 2014 2015 2016 2017
1 Rumah keseluruhan 1.640 1.657 1.679 1.745 1.762
2 Rumah Layak Huni (unit) 1.537 1.546 1.540 1.541 1.535
Rasio Rumah Layak Huni
3 93,7 93,3 91,7 88,3 87,1
(%)
Tabel 2.1.23.
Indikator Pelaksanaan Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan
Masyarakat Desa Malausma Tahun 2015 – 2019
No. Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
1. Jumlah Pos Siskamling 18 18 18 18 18
Tingkat penyelesaian
pelanggaran K3 (ketertiban,
2. 100% 100% 100% 100% 100%
ketentraman, keindahan) di
Kabupaten
3. Jumlah Anggta Linmas 10 10 10 10 10
II-28
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
cocokan antara minat dengan kebutuhan. Selain itu, keterampilan yang dimiliki oleh pencari
kerja sebagian besar tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan dimana para pencari kerja
tidak memiliki kompetensi dari lapangan pekerjaan yang tersedia. Karena itu minimnya
keterampilan yang dimiliki pencari kerja menjadi masalah, sebagai penyebab tingkat
pengangguran masih tinggi. Lapangan kerja yang ada tidak sebanding dengan keterampilan
maupun kompetensi pencari kerja. Persentase pencari kerja di Desa Malausma tahun 2019
adalah sebesar 11,6%.
Tingkat Pengangguran Terbuka, Pengangguran atau tuna karya adalah istilah
untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua
hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang
layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari
kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada. Pengangguran seringkali
menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas
dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya
kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Sebagian negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran
terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit,
dilakukan oleh lebih banyak orang. Berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan
menjadi 3 macam :
1. Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment) adalah tenaga kerja yang
tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
2. Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak
bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah
menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
3. Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-
sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengangguran jenis inicukup banyak karena memang
belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Desa Malausma, Tingkat
Pengangguran Terbuka Desa Malausma pada tahun 2017 menjadi sebesar 5,02% . Besar
kecilnya angka TPT salah satunya bisa dipengaruhi oleh banyaknya kesempatan usaha seiring
dengan masuknya investasi yang cukup besar di Desa Malausma.
Keselamatan dan Perlindungan, Proteksi atau perlindungan pekerja merupakan
suatu keharusan bagi perusahaan yang diwajibkan oleh Pemerintah melalui peraturan
perundang-undangan. Dalam melaksanakan program proteksi, banyak perusahaan bekerja
sama dengan perusahan asuransi yang memberikan peranggunan terhadap kemungkinan
II-29
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
timbulnya masalah kesehatan, masalah finansial atau masalah lainnya yang dihadapi atau
dialami oleh pekerja dan kelurganya di kemudian hari. Praktisnya, pemberian proteksi ini
kualitasnya tidak sama diantara masing-masing pekerja, tergantung dari kedudukan dan
tanggung jawab mereka masing-masing. Kepedulian atas keselamatan dan perlindungan
pekerja oleh perusahaan di Desa Malausmadicerminkan dengan tingkat persentase perusahan
yang telah menerapkan K3.
II-30
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
c. Ketahanan Pangan
Ketahanan pangan merupakan bagian terpenting dari pemenuhan hak atas pangan
sekaligus menjadi pilar utama hak asasi manusia, selain itu ketahanan pangan merupakan
bagian sangat penting dari ketahanan nasional. Ketahanan pangan tidak hanya mencakup
pengertian ketersediaan pangan yang cukup, tetapi juga mampu mengakses (termasuk
membeli) pangan dan tidak terjadi ketergantungan kepada pihak manapun. Dalam hal ini
petani memiliki kedudukan strategis dalam ketahanan pangan, karena petani adalah produsen
pangan sekaligus sebagai kelompok konsumen yang terbesar. Pertanian sangat erat kaitannya
dengan ketahanan pangan, karena pangan merupakan kebutuhan yang bersifat mendasar
bagi setiap manusia. Setiap negara atau daerah selalu termotivasi untuk memiliki stok bahan
pangan pokok dalam jumlah relatif aman untuk kebutuhan rakyatnya dalam jangka waktu
tertentu.
d. Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga negara
Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 28H Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Pembangunan ekonomi nasional sebagaimana diamanatkan oleh
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diselenggarakan berdasarkan
prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dengan dilengkapi oleh
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup.
Saat ini otonomi daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia telah membawa perubahan hubungan dan kewenangan antara Pemerintah
dan pemerintah desa, termasuk di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Saat ini menurunnya kualitas lingkungan hidup telah mengancam kelangsungan
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya sehingga perlu dilakukan perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup yang sungguh-sungguh dan konsisten oleh semua pemangku
kepentingan. Perlindungan dan pengelolaan hukum lingkungan meliputi perencanaan,
pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan dan penegakan hukum.
Desa Malausma telah melaksanakan penegakan hukum lingkungan, diantaranya yaitu
pelaksanaan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI Nomor 5 tahun 2012 tentang Jenis
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL), Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 tahun 2012
tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup, Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 27 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan. Kegiatan atau usaha di
II-31
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
Desa Malausma telah membuat dokumen lingkungan sesuai dengan yang diwajibkan, namun
dalam pelaksanaannya belum semua usaha atau kegiatan memiliki dokumen lingkungan.
Sampai saat ini di Desa Malausma belum ada usaha atau kegiatan yang mendapat
sanksi berat karena melanggar hukum lingkungan. Pembinaan dan sosialisasi peraturan terus
dilaksanakan agar pelaku kegiatan atau usaha dapat melaksanakan kegiatan atau usahanya
tapi tetap menjaga kualitas dan kelestarian lingkungan hidup sekitarnya, sehingga ekonomi
hijau dapat terlaksana.
II-32
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
1. Rata-rata jumlah anak per keluarga 1,22 1,21 1,5 1,12 1,12
2. Rasio akseptor KB (%) 75,35 75,11 75,80 77,24 77,69
3. Cakupan peserta KB aktif (%) 75,35 75,11 75,80 77,24 77,69
4. Keluarga Pra Sejahtera dan 33,61 33,66 21,12 28,16 31,58
Keluarga Sejahtera I (%)
Sumber : Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Desa Malausma,
Tahun 2019
h. Perhubungan
Saat ini Desa Malausma memiliki 1 (terminal), Pembangunan Bandara Internasional
Jawa Barat (BIJB) di Kecamatan Kertajati akan memerlukan pembangunan terminal terpadu
untuk menjamin aksesibilitas angkutan umum dari kota-kota di sekitarnya ke Bandara.
II-33
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
Tabel 2.1.25.
Perkembangan Data Kepemudaan dan Olahraga
Desa Malausma Tahun 2019
k. Kebudayaan
Pembangunan bidang seni, budaya dan olahraga sangat terkait erat dengan kualitas
hidup manusia dan masyarakat. Hal ini sesuai dengan 2 (dua) sasaran pencapaian
pembangunan bidang sosial budaya dan keagamaan yaitu : (i) mewujudkan masyarakat
Indonesia yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya dan beradab; serta (ii)
mewujudkan bangsa yang berdaya saing untuk pencapaian masyarakat yang lebih makmur
dan sejahtera.
Kendala yang masih dihadapi Desa Malausma dalam upaya pelestarian dan
pengembangan seni dan budaya adalah belum ditunjang dengan adanya sarana
penyelenggaraan seni dan budaya yang representatif.
l. Perpustakaan
Perpustakaan merupakan suatu wadah atau tempat yang didalamnya terdapat bahan
pustaka untuk masyarakat yang disusun menurut sistem tertentu dengan tujuan untuk
II-34
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
Peningkatan perekonomian masyarakat dapat pula dilihat dari pola hidup dan
sarana penunjang kehidupan sehari-hari, dimana untuk menunjang aktifitas kehidupan sehari
hari di Desa Malausma terdapat peningkatan yang cukup signifikan pemilik kendaraan baik
kendaran roda dua maupun kendaraan roda empat.
Untuk pemasaran hasil perekonomian masyarakat, pada saat ini hasil produksi padi
dijual di desa melalui para tengkulak, produksi sayur mayur di jual ke pasar Desa yang berjarak
500 m, dan untuk peternakan melalui bandar yang datang langsung kepada para peternak.
Secara umum luas lahan dan capaian hasil pertanian di Desa Malausma Kecamatan
Malausma adalah Seperti dalam tabel berikut :
II-35
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
Tabel 2.1.26.
Penggunaan lahan Desa Malausma
Tahun (Ha)
No. Penggunaan Lahan
2015 2016 2017 2018 2019
Lahan Sawah
1. Irigasi Teknis
2. Irigasi Setengah Teknis 47,107 47,107 47,107 47,107 47,107
3. Irigasi Sederhana Milik PU
4. Irigasi Non PU
5. Tadah Hujan 251,98 251,98 251,98 251,98 251,98
5 5 5 5 5
Lahan Bukan Sawah
1. Pekarangan/Bangunan 45,795 45,795 45,795 45,795 45,795
2. Tegal/Kebun 85,777 85,777 85,777 85,777 85,777
3. Ladang/Huma 18,814 18,814 18,814 18,814 18,814
4. Pengembalaan/Padang Rumput 3,575 3,575 3,575 3,575 3,575
5. Sementara Tidak Diusahakan
6. Ditanami Pohon/Hutan Rakyat
7. Hutan Negara
8. Perkebunana
9. Rawa-rawa
10. Tambak
11. Kolam/Empang 8,328 8,328 8,328 8,328 8,328
12. Lahan Lainnya 0,250 0,250 0,250 0,250 0,250
Tabel 2.1.27.
Potensi Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Perikanan
II-36
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
II-37
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
4). Tingginya biaya produksi yang harus dikeluarkan petani dalam melaksanakan
usahataninya, sementara para petani rata-rata tidak memiliki kemampuan permodalan
yang memadai.
5). Semakin berkurangnya tenaga kerja produktif disektor pertanian yang disebabkan karena
beralih ke sektor non pertanian.
2. Pariwisata
Desa Malausma memiliki potensi wisata berupa wisata alam, wisata budaya/wisata
sejarah, wisata minat khusus dan agrowisata. Di masa mendatang, sektor pariwisata di Desa
Malausma akan mengalami kemajuan seiring dibangunnya Bandara Internasional Jawa Barat
di Kertajati. Pengembangan sektor wisata pun dipengaruhi beberapa faktor antara lain
terjadinya kejenuhan objek-objek wisata alam akibat hambatan-hambatan aksesbilitas dan
kerusakan daya tarik alamiah. Untuk itu, dilakukan terobosan pengembangan objek-objek
wisata baru sebagai stimulator dan inspirasi geliat kompetitif objek-objek wisata lama yang
bervariatif.
Pembangunan destinasi wisata mampu memberikan multiplier effect pada pertumbuhan
UMKM, selain itu juga akan menumbuhkan usaha perhotelan dan restoran/kuliner yang
diharapkan mampu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sehingga perekonomian
di Desa Malausma dapat meningkat.
a. Wisata Alam
Situ Batu adalah salah satu obyek wisata alam yang dimiliki Desa Malausma, namun
sampai saat ini kndisinya kurang baik. Untuk itu diharapkan peran serta pemerintah Kabupaten
Majalengka untuk meningkatkan serta memulihkan kondisinya, dimana saat ini mengalami
pendangkalan akibat lumpur.
3. Perdagangan
II-38
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
2) Rendahnya daya beli masyarakat yang disebabkan karena kondisi prasarana pasar masih
kurang memiliki nilai jual dan daya saing, bila dibandingkan dengan daerah lain. Selain
itu, dunia usaha masih belum berkembang karena masih rendahnya investasi.
Tabel 2.1.28.
Jumlah sarana perdagangan menurut jenisnya Tahun 2015-2019
Jenis sarana
2015 2016 2017 2018 2019
perdagangan
Pasar Desa 1 1 1 1 1
Toko dan Ruko 160 128 128 128 128
Kios dan Los 42 4.236 4.236 4.236 4.236
Emprakan 60 307 307 3020 3020
Rumah Makan/Restoran 5 - - 142 151
Jumlah 4.713 4.713 4.714 7.569 7.580
Sektor industri pengolahan yang berkembang di Kabupaten Majalengka saat ini mayoritas
berupa industri berskala mikro, kecil dan menengah, antara lain industri kerajinan dan industri
olahan makanan, sementara industri besar perkembangannya relatif lebih lambat. Industri
yang merupakan unggulan di desa antara lain : Penggilingan Padi, Pakaian/Konveksi,
Makanan (Tempe), Makanan (Keripik Singkong), Makanan (Opak), Makanan (Rengginang),
Makanan (Opak Ubi), Makanan (Kue), Makanan (Rempeyek) dan Menjahit Bola.
II-39
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
Pengklasifikasian industri yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik didasarkan pada
jumlah tenaga kerja dengan standar sebagai berikut :
a. Industri Rumah tangga, yaitu usaha dengan tenaga kerja kurang dari 5 orang
b. Industri Kecil, yaitu usaha industri dengan tenaga kerja antara 5 – 19 orang
c. Industri Sedang, yaitu usaha industri dengan tenaga usaha antara 20 – 99 orang
d. Industri Besar, yaitu usaha industri dengan tenaga kerja di atas 100 orang
Adapun Jumlah dan jenis industri yang ada di Desa Sindangkerta Kecamatan Maja
sebagaimana dalam tabel berikut:
Tabel 2.1.29.
Jumlah Perusahaan Industri Sedang
Di Desa Malausma Tahun 2015-2019
8 7 7
Penggilingan Padi 6 6
Penjahit Pakaian 12 13 13 12 10
Makanan (Oncom dan
4 4 4
Tempe) 3 3
Pabrik Krupuk 2 1 1 1 1
42 42
Opak dan Kokolontong 25 32 38
20 20
Penjahit Bola 60 30 25
Keadaan aparatur Desa Malausma terdiri dari Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kaur Umum,
Kaur Keuangan, Kaur Aset, Kasi Pemerintahan, Kasi Kesejahtraan Rakyat, Kasi Ekonomi
Pembangunan dan para Rurah dengan sususan selengkapnya sebagai berikut :
II-40
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
Tabel 2.1.30
Susunan Aparatur Pemerintah Desa
Desa Malausma Tahun 2019
Dalam pelaksanaan kerjanya, Pemerintah Desa di bantu oleh RT dan RW, dengan
susunan sebagai berikut :
Tabel 2.1.31
Susunan Rukun Tetangga (Rt) Dan Rukun Warga (Rw)
Desa Malausma Tahun 2019
II-41
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
Tabel 2.1.32.
Susunan Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Desa Malausma Tahun 2013-2018
NO JABATAN NAMA PENDIDIKAN
1 Ketua Drs. Ridwanullah,M.Pd S2
2 Wakil Ketua Drs. Anton Hartono S1
3 Sekretaris Ena Nurhaena S1
4 Anggota UU Saduloh SLTA
5 Anggota H. Iwan Ridwan SLTA
6 Anggota Rizki Rahman Hakim S1
7 Anggota Tarsim SLTA
II-42
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
Tabel 2.1.33.
Susunan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)
Desa Malausma Tahun 2014-2019
NO JABATAN NAMA PENDIDIKAN
1 Ketua Memet Salamet, S.Pd. S1
2 Wakil Ketua Iskandar S.Pd.I S1
3 Sekretaris Arif Rahman Hakim S1
4 Bendahara Drs. Mumuh Mursyid S1
5 Anggota Guswan Alamsyah, S.IP S1
6 Anggota Yuyu Wahyudin, S.Pd.I S1
7 Anggota Aceng Ahmad Ridwan SLTA
8 Anggota Iin Susmiati, S.IP S1
9 Anggota Idad Heriadi S1
Tabel 2.1.34.
Susunan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
Desa Malausma Tahun 2014-2019
II-43
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
Tabel 2.1.35.
Susunan Karang Taruna
Desa Malausma Tahun 2014-2019
8 Anggota Heri M S1
9 Anggota Bubun Makbulloh D1
II-44
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
Tabel 2.1.36
Susunan Dewan Kesejahteraan Mesjid
Desa Malausma Tahun 2014-2019
II-45
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
II-46
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
II-47
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
II-48
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
3. Sebagai alat untuk menggali / menjaring potensi yang ada di tingkat dusun.
4. Menyamakan presepsi tentang masalah dan potensi yang ada di tingkat dusun.
II-49
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
Gambar 2.1.4
Potret /Sketsa Desa
II-50
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
Tabel 2.1.37.
Daftar Masalah Dan Potensi dari Potret Desa
NO MASALAH POTENSI
1. 2 3
II-51
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
NO MASALAH POTENSI
II-52
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
NO MASALAH POTENSI
II-53
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
NO MASALAH POTENSI
II-54
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
NO MASALAH POTENSI
II-55
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
NO MASALAH POTENSI
II-56
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
NO MASALAH POTENSI
- Dinas Perijinan
Para pelaku uasaha masih banyak yang - Usaha
122
belum memiliki SIUP - Tempat
- Pemilik
- Tanah
123 Penambahan lahan kantor desa
- PADes
- Tanah
Kepemilikan tanah warga masih banyak yang
124 - BPN
belum bersertifikat
- Kecamatan
- Sungai
125 Bendungan Pertanian perlu perbaikan - Sawah
- irigasi
Jalan Kabupaten di desa Malausma
126 - APBD Kab.
Kualitasnya kurang baik
-
b. Bagan Kelembagaan
Bagan Kelembagaan adalah gambaran keadaan lembaga yang ada serta peran dan pola
hubungan dengan masyarakat dan merupakan alat untuk mengkaji masalah dan potensi
berkait dengan kelembagaan, dengan tujuan :
II-57
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
Gambar 2.1.5
Bagan Kelembagaan
II-58
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
Tabel 2.1.38.
Daftar Masalah Dan Potensi dari Diagram Kelembagaan
II-59
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
c. Kalender Musim
Kalender musim adalah alat kajian untuk mengetahui kejadian / kegiatan dalam kehidupan
masyarakat berkaitan dengan perubahan waktu dengan tujuan :
1. Untuk mengetahui kegiatan dan aktifitas masyarakat berdasarkan perubahan waktu -
Untuk mengetahui kejadian yang berkaitan dengan kebutuhan / hak dasar yang terjadi secara
berulang dalam kehidupan masyarakat.
2. Untuk mengetahui masa-masa krisis yang dihadapi masyarakat.
KALENDER MUSIM
Kekurangan * * *
2 * *
Pangan/Paceklik * * *
Kesehatan (banyak
* * *
3 penyakit)
II-60
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
Banjir/Air Meluap ke * * *
4 * *
pemikiman dan jalan * * *
*
** *
5 Musim Panen Raya *
* *
*
*
** **
6 Musim Tanam *
* *
*
*
**
7 Hama Tanaman * ** *
*
*
* *
Kekurangan Air untuk * *
8 * * * *
Sawah * *
* *
Keterangan :
1. * : Pernah terjadi
2. ** : Agak sering terjadi
3. *** : Cukup sering terjadi
4. ***** : Kejadian rutin tahunan
Tabel 2.1.39.
Daftar Masalah Dan Potensi dari Kalender Musim
No MASALAH POTENSI
Sungai
Pada Musim Kemarau; banyak sumur Mata Air
1
warga di tiap dusun yang kering Talang
Gotong Royong
Pada Musim Kemarau; hasil panen Irigasi tersier
2 petani mengalami penurunan dan Lahan persawahan luas
gagal panen Kelompok tani
Pada Musim kemarau; lahan Irigasi tersier
3
pesawahan kekurangan air Lahan persawahan luas
II-61
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
No MASALAH POTENSI
Kelompok tani
Pada Musim Hujan; warga (anak-anak) Poskesdes
4
banyak yang sakit Posyandu
Pada musim hujan: air meluap ke Jalan desa, Jalan gang
5
badan jalan desa dan jalan gang Batu, Tenaga gotong royong
Pada Musim Hujan; Beberapa Gorong- Saluran air
6 gorong tidak dapat menampung air Gorong-gorong
hujan Tenaga Gotong royong
Pada musim hujan: saluran Saluran Pembuangan Limbah
7 pembuangan limbah rumah tangga Rumah Tangga
tidak lancar Gotong-royong
Pada musim hujan; saluran selokan Saluran selokan
8 dipenuhi sampah (sampah rumah Perumahan penduduk
tangga) Gotong royong
Tanaman padi
Pada Musim Pancaroba; Tanaman padi
10 Lahan sawah luas
diserang hama
Kelompok Tani
Pada Musim Pancaroba; banyak
11 Dokter,Perawat,Puskesmas
masyarakat terserang Penyakit
Saluran Pembuangan Limbah
Pada Musim Kemarau; Saluran
Rumah Tangga
12 Pembuangan Limbah Rumah tangga
Gotong-royong
berbau dan terlihat tidak nyaman.
Hasil dari penjaringan masalah yang dilakukan oleh Tim Penyusun RPJM Desa di setiap
dusun dan RT/RW didapati isu strategis yang dihadapi Pemerintahan Desa Malausma yaitu:
II-62
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
lain terjaring masalah dan isu strategis yang dihadapi Pemerintahan Desa
yaitu:
a. Masalah penetapan dan penegasan batas Desa;
b. Masalah Umum pendataan Desa;
c. Masalah penyusunan tata ruang Desa;
d. Masalah penyelenggaraan musyawarah Desa;
e. Masalah pengelolaan informasi Desa;
f. Masalah penyelenggaraan perencanaan Desa;
g. Masalah penyelenggaraan evaluasi tingkat perkembangan pemerintahan Desa;
h. Masalah penyelenggaraan kerjasama antar Desa;
i. Masalah pembangunan sarana dan prasarana kantor Desa
II-63
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
II-64
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
II-65
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
10. Masalah Pendidikan dan Pelatihan kelompok lain sesuai kondisi Desa.
Setelah melakukan kajian melalui sketsa desa, kalender musim, dan diagram
kelembagaan, masalah yang dimiliki Desa Malausma Kecamatan Malausma sangat komplek.
Berdasarkan penjaringan masalah yang dilakukan disetiap dusun didapati masalah
sebagai berikut :
Tabel 2.1.40.
Daftar Penjaringan Masalah
II-66
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
II-67
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
Penyelenggaran PAUD/TK/TPA/TKA/TPQ/Madrasah
1
NonFormal Milik Desa (Honor, Pakaian dll)
Dukungan Penyelenggaran PAUD (APE, Sarana
2
PAUD dst)
Penyuluhan dan Pelatihan Pendidikan Bagi
3
Masyarakat
Pemeliharaan Sarana Prasarana
4 Perpustakaan/Taman Bacaan/Sanggar Belajar Milik
Desa
Pemeliharaan Sarana Prasarana
5 PAUD/TK/TPA/TKA/TPQ/Madrasah Nonformal Milik
Desa
Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan/Pengadaan
6 Sarana/Prasarana/Alat Peraga PAUD/
TK/TPA/TKA/TPQ
Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan
7 Sarana/Prasarana Perpustakaan/Taman Bacaan
Desa/ Sanggar Bela
Pengelolaan Perpustakaan Milik Desa (Pengadaan
8
Buku, Honor, Taman Baca)
Pengembangan dan Pembinaan Sanggar Seni dan
9
Belajar
10 Dukungan Pendidikan bagi Siswa Miskin/Berprestasi
II-68
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
II-69
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
II-70
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
1 Pembinaan LKMD/LPM/LPMD
2 Pembinaan PKK
3 Pelatihan Pembinaan Lembaga Kemasyarakatan
IV Pemberdayaan
Sub Bidang Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa
Masyarakat
1 Peningkatan Kapasitas Kepala Desa
2 Peningkatan Kapatitas Perangkat Desa
3 Peningkatan Kapasitas BPD
Sub Bidang Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak
dan Keluarga
II-71
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
1. Bidang Pendidikan
Permasalahan bidang Pendidikan di Desa Malausma antara lain:
1. Masih kurangnya pemerataan kesempatan pendidikan bagi seluruh masyarakat
(aksesibilitas sekolah);
II-72
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
2. Bidang Kesehatan
Permasalahan utama bidang kesehatan di Desa Malausma adalah:
1. Masih rendahnya capaian indeks kesehatan dibandingkan dengan capaian indeks
kesehatan Kabupaten Majalengka;
2. Masih belum signifikannya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB);
3. Masih belum merata serta kurangnya tenaga medis dan tenaga non medis khususnya
dokter spesialis;
4. Masih rendahnya prilaku hidup bersih dan sehat, status gizi dan kesehatan ibu serta kondisi
kesehatan lingkungan ibu hamil;
5. Rendahnya penanganan tingkat pelayanan kesehatan dasar khusus untuk penduduk
miskin:
6. Masih tingginya unmet need sehingga masih banyaknya Pasangan Usia Subur (PUS) yang
tidak ber-KB yang berpengaruh terhadap kelahiran;
7. Masih rendahnya manajemen kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada pelayanan
kesehatan dasar;
8. Belum adanya Fasilitas Rumah Sakit berstatus Trauma Center dan KIA/Obstreti–
Ginekologi;
9. Masih kurangnya tenaga dokter spesialis di rumah sakit;
10. Belum adanya Puskesmas modern di kawasan Bandara Internasional Jawa Barat.
II-73
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
3. Masih adanya kondisi jalan kabupaten yang rusak berat; (4) belum optimalnya
ketersediaan pengairan;
4. Masih adanya kekurangan air terutama di musim kemarau yang mengakibatkan
kekeringan dan gagal panen pada beberapa komoditas pertanian;
5. Masih banyak saluran irigasi yang mengalami rusak berat;
6. Belum ditetapkannya sebagian wilayah kecamatan dalam dokumen Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR), dan konsistensi tata ruang;
7. Belum ditetapkannya zonasi dalam rangka pemanfaatan ruang;
8. Belum adanya regulasi untuk menetapkan rencana induk (masterplan) dari setiap
kawasan;
9. Belum disusunnya penegasan ruang secara substansial untuk Pusat Kegiatan Wilayah
(PKW), Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) serta Pusat
Pelayanan Lingkungan;
6. Bidang Sosial
Permasalahan utama Bidang Sosial adalah:
1. Ketidakberimbangan pesatnya perkembangan suatu wilayah dengan kemampuan lokal
(SDM, kebijakan daerah yang belum mendukung, berkurangya modal sosial dan lain
sebagainya);
2. Masih terbatasnya penanganan anak jalanan,dan penyandang disabilitas;
II-74
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
3. Pangan
Permasalahan utama bidang pangan adalah:
1. Pertambahan penduduk yang kurang terkendali;
2. Masih tingginya angka konsumsi beras per kapita;
3. Semakin tingginya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian;
4. Rendahnya pola keragaman konsumsi pangan masyarakat;
5. Masih terbatasnya prasarana dan sarana usaha di bidang pangan;
6. Masih besarnya fluktuasi harga pangan pokok, serta
7. Masih besarnya proporsi penduduk miskin.
4. Bidang Pertanahan
Permasalahan utama bidang pertanahan adalah:
1. Banyaknya tanah yang belum bersertifikat;
II-75
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
2. Belum maksimalnya penyelesaian sengketa tanah yang merupakan aset pemerintah desa
yang dikuasai oleh masyarakat dan pihak lain;
3. Sulitnya pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum.
II-76
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
5. Program pemberdayaan masyarakat desa yang belum tepat guna dan tepat sasaran;
6. Masih kurangnya bimbingan, asistensi dan supervisi dalam upaya menumbuhkembangkan
kemandirian masyarakat desa.
9. Bidang Perhubungan
Permasalahan utama urusan perhubungan adalah:
1. Masih kurangnya fasilitas keselamatan transportasi darat atau Lalu Lintas Angkutan Jalan
(LLAJ);
2. Masih rendahnya uji kelaikan kendaran bermotor bagi masyarakat.
II-77
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
13. Statistik
Permasalahan utama urusan statistik adalah:
1. Masih terdapat sumber/referensi data pembangunan yang berbeda-beda pada masing-
masing OPD dan BPS;
2. Masih rendahnya akses masyarakat terhadap data statistik.
14. Kebudayaan
Permasalahan utama urusan kebudayaan adalah:
1. Masih kurangnya frekuensi dan intensitas penyelenggaraan festival seni dan budaya;
2. Kurang terpromosikannya budaya lokal;
3. Belum adanya sarana prasarana pagelaran seni dan budaya yang representatif;
4. Kurangnya pemeliharaan benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan;
5. Kurangnya pelestarian kesenian tradisional khas daerah.
15. Perpustakaan
Permasalahan utamaurusan perpustakaan adalah:
1. Masih kurangnya sarana dan prasarana perpustakaan, terutama perpustakaan desa;
2. Masih kurangnya sumber daya pengelola perpustakaan;
3. Masih rendahnya manajemen perpustakaan yang profesional;
4. Masih rendahnya minat baca dan kunjungan masyarakat ke perpustakaan;
5. Kurang lengkapnya referensi sumber bacaan dan kepustakaan;
II-78
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
2. Masih lemahnya peran dan fungsi pemerintah sebagai regulator, fasilitator, motivator dan
akselerator pembangunan.
4. Rendahnya kualitas kelembagaan dalam mendukung kinerja pemerintah yang efektif dan
efesien.
5. Rendahnya sumber keuangan desa dan masih tingginya ketergantungan terhadap sumber
keuangan dari pemerintah Kabupaten/Kota, Propinsi dan Pusat.
II-79
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
3. Bidang Kehutanan
Permasalahan pembangunan kehutanan di Desa Malausma berdasarkan Undang-Undang No.
23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa untuk urusan bidang Kehutanan telah
terjadi pengalihan kewenangan dari kabupaten ke Provinsi dan Pusat. Untuk pengelolaan hutan
raya masih diserahkan ke kabupaten/Kota namun untuk Desa Malausma saat ini tidak
melakukan pengelolaan TAHURA.
5. Bidang Pariwisata
Permasalahan utama di bidang pariwisata adalah:
1. Belum optimalnya penataan objek wisata sebagai sebuah destinasi;
2. Kurangnya integrasi objek wisata dengan komponen pendukung lainnya;
3. Belum adanya kerjasama antara pemerintah desa dengan pihak swasta dalam
pengembangan objek wisata;
4. Kurangnya promosi objek wisata;
5. Kurang tersedianya infrastruktur pendukung menuju objek wisata;
6. Kurangnya manajemen pengelolaan kepariwisataan daerah;
7. Tantangan pembangunan pariwisata yang menjadi lokomotif ekonomi daerah;
8. Diperlukan pengelolaan pariwisata berbasis masyarakat lokal.
II-80
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
6. Bidang Perdagangan
Permasalahan utama bidang perdagangan adalah:
1. Masih terbatasnya sarana perdagangan/distribusi karena fasilitas pasar baik pasar
pemerintah desa maupun pasar desa kondisinya kurang memadai;
2. Kesiapan daerah dalam menyiapkan sarana dan prasarana bidang metrology legal (tera,
tera ualng dan pengawasan) sebagaimana pelimpahan kewenangan dari Provinsi ke
kabupaten;
3. Kurang memadainya kualitas SDM.
7. Bidang Perindustrian
Permasalahan utama bidang perindustrian adalah:
1. Belum tersedianya kawasan industri;
2. Pemanfaatan bahan baku lokal yang masih rendah;
3. Aksesibilitas permodalan yang terbatas;
4. Inovasi produk masih rendah;
5. Penguasaan teknologi yang masih rendah;
6. Masih relatif rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM);
7. Belum tersedia/terfasilitasinya ruang pamer hasil produksi;
8. Aksesibilitas perbankan masih rendah untuk mendukung industri kecil;
9. Kualitas produk belum memenuhi standar.
8. Transmigrasi
Permasalahan utama urusan transmigrasi adalah:
1. Kurangnya motivasi dan minat masyarakat untuk mengikuti transmigrasi;
2. Belum optimalnya penyediaan sarana prasarana yang menunjang keberhasilan program
transmigrasi.
II-81
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
satunya ditentukan oleh kualitas pendidikan yang baik sehingga mampu menghasilkan output
lulusan yang berkarakter dan berdaya saing. Program penguatan pendidikan karakter (PPK)
ke depannya akan wajib diterapkan di sekolah-sekolah, menyusul Peraturan Presiden (Perpres)
PPK Nomor 87 tahun 2017 yang baru saja disahkan. Pendidikan karakter adalah sistem
penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan,
kesadaran atau kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Pendidikan
karakter itu diyakini dapat mempengaruhi dan membentuk karakter peserta didik.
Selain pendidikan berkarakter, pendidikan inklusif pun perlu diperhatikan oleh
pemerintah desa sebagai upaya mencetak SDM yang mampu berdaya saing secara
berkeadilan. Pengembangan Pendidikan Inklusif merupakan sebuah strategi dalam upaya
mempercepat peningkatan kualitas kehidupan, daya saing serta kehormatan dan martabat
bangsa. Pada tataran operasional, layanan pendidikan perlu menggeser pola segregasi menuju
pola inklusi, dengan konsekuensi logis penyelenggaraan pendidikan di sekolah umum dan
kejuruan harus lebih terbuka bagi semua individu, serta mengakomodasi semua kebutuhan
sesuai dengan kondisi masing-masing individu, ramah dan tidak diskriminatif terhadap semua
anak, termasuk Anak Berkebutuhan Khusus.
II-82
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
transportasi yang pesat dengan adanya pembukaan jalan tol dan lapangan bandara
Internasional. Lahan yang tersedia untuk fasilitas tersebut sampai sekarang belum
ditindaklanjuti untuk pembuatan klinik modern tersebut.
II-83
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
Patimban Subang, BIJB dan Aerocity Majalengka, dan pelabuhan serta Kawasan Industri
Cirebon)
Rebana merupakan akronim dari Cirebon, Panimban, dan Kertajati. Segitiga Emas
Rebana adalah buah pemikiran Gubernur Jawa Barat yang melihat potensi di wilayah Timur
Jawa Barat. Industri-industri yang sekarang berada di jalur aliran sungai Citarum, rencana nya
akan dihimbau untuk pindah ke bagian timur Jawa Barat, sekaligus untuk pemerataan
pembangunan. Wilayah yang dianggap strategis adalah Subang, Majalengka dan Cirebon. Di
di Kabupaten Subang terdapat pelabuhan Internasional Patimban yang menjadi proyek
nasional, di Desa Malausma ada Bandara Internasional Kertajati dan Aerocity yang menjadi
proyek pemerintah provinsi, dan di Cirebon yang akan didorong untuk menjadi kota
Metropolitan. Tiga lokasi tersebut pertumbuhannya akan luar biasa dan menjadi pusat bisnis
yang prospektif
II-84
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
Konsistensi antara perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian tata ruang adalah hal
strategis yang akan memberikan dampak signifikan bagi kondisi sosio-ekonomi, sosio-kultural
maupun sosio-ekologis (lingkungan) masyarakat. Berdasarkan hasil evaluasi RTRW Kabupaten
Majalengka, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat sejumlah hambatan dalam pelaksanaan
tata ruang seperti validitas dan ketersediaan data yang masih terbatas, adanya kebijakan baru
baik di tingkat nasional maupun provinsi yang belum termuat di dalam RTRW Desa Malausma,
pelaksanaan program-program pembangunan yang tertuang dalam indikasi program belum
sepenuhnya terealisasi, adanya ketidaksesuaian antara perencanaan dengan dinamika
pembangunan yang terjadi di lapangan dan juga inkonsistensi antara peraturan daerah dengan
peta rencana pola ruang. Wilayah Segitiga Emas Perekonomian Patimban – Kertajati – Cirebon
(Segitiga Rebana)
II-85
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN
Dokumen RPJMDes Desa Malausma Tahun 2020 - 2025
II-86
KONDISI OBJEKTIF DESA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN