Anda di halaman 1dari 6

JURNAL SISTEM INSTRUMENTASI INDUSTRI 1

Analisa Kestabilan Routh-Hurwitz


Dio Arya Finizha, Elva Maulia Ristina, Erfan Ahmad Wicaksono, Eva Savina Marthanti, Sarah Ramadhanty
Pramitha, Galih Nur Seto
Departemen Manajemen Rekayasa, Fakultas Teknologi Industri dan Agroindustri,
Universitas Internasional Semen Indonesia
Jl.Veteran, Kompleks PT.Semen Indonesia, Gresik 61121
E-mail: dioarya98@gmail.com, elvamaulia149i@gmail.com, erfan.wicaksono16@student.uisi.ac.id,
evasavmart@gmail.com, sarah_ramadhanty02@yahoo.com, galihnur93@gmail.com,

Abstrak— Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengoprasikan pekerjaan – pekerjaan kontrol yang semula
dapat menganalisa sistem dengan menggunakan
dilakukan oleh manusia menjadi serba otomatis
metode routh Hurwitz. Dengan cara menganalisa plant
pengendalian laju aliran (flow) dan turunkan (dikendalikan oleh mesin). Dalam aplikasinya, sistem
persamaan fungsi transfer plant. Tentukan fungsi
kontrol memegang peranan penting dalam teknologi.
transfer sistem. Cari dan tentukan kp dan kp kritis
dengan metode Routh Hurwitz. Prediksi kestabilan Dalam bahasan ini akan dijelaskan tentang analisa
sistem berdasarkan kriteria routh hurwitz dan jelaskan
kestabilan Routh- Hurwitz.Kriteria Hurwitz dapat
alasanya. Nilai rise time yang paling kecil yaitu saat
Kp=29, maka dilakukan percobaan disekitar Kp=29 digunakan untuk mengetahui instabilitas sistem, tapi tidak
yaitu Kp=28,5 dan Kp=29,5. Nilai rise time yang
cukup untuk memastikan stabilitas sistem. Kriteria Routh-
paling kecil yaitu pada saat nilai Kp=29,5(mendekati
batas terbesar). Artinya, nilai Kp kritisnya adalah 29,5. Hurwitz adalah metode yang efektif untuk menguji
Dan untuk kestabilannya, sistem ini stabil karena saat
kestabilan sistem. Kriteria ini juga dapat menunjukkan
dilakukan perhitungan dimatriks, nilai A,B,C, dan D
semuanya positif(tidak terdapat perubahan tanda). jumlah pole pada RHP atau pada sumbu.Tes stabilitas yang
Kata kunci — Medote Routh Hurwitz, Kp, Rise Time.
handal untuk segala bentuk kasus dapat digunakan dalam
proses disain untuk memastikan kestabilan sistem,
I. PENDAHULUAN.
misalnya untuk memantau kapan sistem mulai tidak stabil
Perkembangan ilmu dan teknologi selalu beriringan jika gain terus ditingkatkan.
dengan tingkat peradaban menusia. Dengan bertambahnya Rumusan Masalah
ilmu dan teknologi yang dikuasai maupun yang diterapkan,
Rumusan permasalahan dalam praktikum ini adalah
diharapkan manusia dapat meningkatkan kesejahteraan bagaimana cara menganalisa kestabilan sisitem dengan
menggunakan metode routh hurwitz
peradaban manusia secara keseluruhan, walaupun dampak-
Tujuan
dampak negatif selalu bermunculan seiring dengan
kemajuan teknologi manusia. Dalam perkembangan ilmu Tujuan dari praktikum ini adalah untuk dapat
menganalisa sistem dengan menggunakan metode routh
pengetahuan dan teknologi (iptek), manusia selalu hurwitz
berusaha untuk mencari satu cara sehingga penerapan dari
Batasan Masalah
iptek itu sendiri memberikan banyak keuntungan dan
meringankan beban kerja manusia. Sistem kontrol (control Pembatasan masalah digunakan untuk menghindari
adanya penyimpangan pokok masalah dan juga untuk
system) merupakan satu kumpulan cara atau metode yang memudahkan praktikum supaya tujuan praktikum akan
dipelajari dari kebiasaan – kebiasaan manusia dalam tercapai. Adapun batasan masalah pada praktikum ini
adalah analisa kestabilan routh hurwitz.
bekerja, dimana manusia membutuhkan suatu pengamatan
kualitas dari apa yang mereka telah kerjakan sehingga
memiliki karakteristik sesuai dengan apa yang diharapkan II. TINJAUAN PUSTAKA
Kriteria Hurwitz dapat digunakan untuk
pada mulanya. Perkembangan teknologi menyebabkan
mengetahui instabilitas sistem, tapi tidak cukup untuk
manusia selalu terus belajar untuk mengembangkan dan
JURNAL SISTEM INSTRUMENTASI INDUSTRI 2

memastikan stabilitas sistem.Kriteria Routh-Hurwitz


adalah metode yang efektif untuk menguji kestabilan
sistem. Kriteria ini juga dapat menunjukkan jumlah pole
pada RHP atau pada sumbu imajiner.Tes stabilitas yang
handal untuk segala bentuk kasus dapat digunakan
dalam prosesdisain untuk memastikan kestabilan sistem,
misalnya untuk memantau kapan sistemmulai tidak
stabil jika gain terus ditingkatkan.Penggunaan tes
4. Kriteria
stabilitas dalam disain dinamakan disain untuk stabilitas kestabilan
relative. Routh :
banyaknya
A. Kriteria Kestabilan Metode Hurwitz akar tak stabil
Kriteria ini menunjukkan adakah akar-akar tak stabil = banyaknya perubahan tanda pada kolom pertama tabel
persamaan polinom orde n (n=berhingga) tanpa perlu Routh.
menyelesaikannya. Untuk sistem kendali, ketabilan 5. Syarat perlu dan cukup untuk stabil :
mutlak langsung dapat · Semua koefisien persamaan karakteristik positif,
diketahui dari koefisien-koefisien persamaan dan
· Semua suku pada kolom pertama tabel Routh
karaktristik bertanda
positif.

PROSEDUR:
1. Tulis persamaan orde-n dalam bentuk sbb:
Dengan koefisien-koefisien : besaran nyata dan an ¹ III. METODOLOGI
0 (akar di titik asal sudah dihilangkan) Berisi flowchart atau cara praktikum. Contoh:
2. Bila ada koefisien yang bernilai 0 atau negatif 1. Menganalisa plant pengendalian laju aliran (flow)
disamping adanya koefisien positif, maka hal ini
dan turunkan persamaan fungsi transfer plant
menunjukkan ada satu akar atau akar-akar imajiner aatau
memiliki bagian real positif (sistem tak stabil). Kondisi 2. Tentukan fungsi transfer sistem
perlu (tetapi belum cukup) untuk stabil adalah semua 3. Cari dan tentukan kp dan kp kritis dengan metode
koefisien persamaan polinom positif dan lengkap. Routh Hurwitz
3. Bila semua koefisien positif, buat tabel Routh sbb: 4. Prediksi kestabilan sistem berdasarkan kriteria routh
hurwitz dan jelaskan alasanya

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


Berisi hasil praktikum dan pembahasan per individu
A. Analisa Data
Saat mencari Kp, caranya dengan memasukkan nilai s3
2
+ 6s + 5s + Kp kedalam matriks, sehingga didapatkan hasil 0 <
Kp < 30. Kemudian disimulasikan pada nilai Kp 1, 3, 5 dan
seterusnya sampai 29 dengan rentang jarak yang konstan untuk
dicari nilai rise time terkecil.
JURNAL SISTEM INSTRUMENTASI INDUSTRI 3
JURNAL SISTEM INSTRUMENTASI INDUSTRI 4

Nilai rise time yang paling kecil yaitu pada saat nilai
Kp=29,5(mendekati batas terbesar). Artinya, nilai Kp kritisnya
adalah 29,5. Dan untuk kestabilannya, sistem ini stabil karena
saat dilakukan perhitungan dimatriks, nilai A,B,C, dan D
semuanya positif(tidak terdapat perubahan tanda).

B. Pembahasan
Dio Arya Finizha (2011610014)
Pada praktikum kali ini, praktikan mencari nilai Kp
yang kemudian disimulasikan untuk mencari rise time
dimana akan mendapatkan nilai Kp kritis dari nilai rise
time terkecil. Setelah didapatkan nilai 0 < Kp < 30,
praktikan melakukan simulasi dengan nilai Kp 1, 3, 5
dan seterusnya sampai 29 dengan rentang nilai Kp
yang konstan. Hasilnya, yang paling kecil adalah saat
Kp=29. Kemudian dilakukan simulasi dengan nilai Kp
yang berada dikisaran 29 yaitu 28,5 dan 29,5.
Didapatkan nilai rise time paling kecil yaitu saat
JURNAL SISTEM INSTRUMENTASI INDUSTRI 5

Kp=29,5. Maka nilai 29,5 itu merupakan nilai Kp 0 < Kp < 30. Kemudian kelompok kami memilih
kritis. Dari simulasi tersebut, praktikan menyimpulkan mengaplikasikan nilai Kp yang memiliki rasio jarak
bahwa semakin besar nilai Kp, maka semakin kecil yaitu 2, dimulai dari angka 1 hingga 29 (1,3,5,......,29)
nilai rise timenya. Dan untuk kestabilannya, sistem ini untuk dicari nilai rise time terkecil dan lebih kecil nilai
stabil karena saat dilakukan perhitungan dimatriks, error yang didapatkan. Dari percobaan angka tersebut
nilai A,B,C, dan D semuanya positif(tidak terdapat didapatkan nilai rise time yang paling kecil yaitu di
perubahan tanda). angka 29, selanjutnya pada angka 29 ditambahkan dan
dikurangi 0,5 untuk mendapatkan nilai yang lebih presisi
yaitu 29,5 dan 28,5. Setelah langka tersebut dilakukan
Elva Maulia Ristina (2011610015) didapatkan nilai rise time terkecil selanjutnya yaitu pada
Pada praktikum modul 4 yaitu dengan metode routh- angka 29,5 dengan nilai rise time 0,223. Kemudian
hurwitz dengan tujuan menganalisa kestabilan system. dimasukkan kedalam matriks n+1 atau matriks Routh
Sebelum itu praktikum ini mecari nilai Kp terlebih Array dengan n= orde persamaan dan didapatkan nilai
dahulu dengan rumus yang sudah ajari sebelumnya. sistem yang stabil dibuktikan dengan jumlah akar
Saat mencari Kp, caranya dengan memasukkan nilai s3 polinom karakteristik yang berada pada right-half-plane
+ 6s2 + 5s + Kp kedalam matriks, sehingga didapatkan sama dengan jumlah sign pada kolom pertama Routh
hasil 0 < Kp < 30. Kemudian melakukan simulasi Array dan tidak ada perubahan tanda pada koefisien
dengan nilai Kp kolom pertama deret Routh dengan begitu disimpulkan
1,3,5,7,9,11,13,15,17,19,21,23,25,27,29 untuk dicari bahwa sistem yang telah dianalisa menggunakan metode
nilai rise time terkecil. Hasilnya nilai rise time yang Routh-Hurwitz stabil.
terkecil pada saat Kp = 29,5 yang artinya pada saat
nilai Kp kritisnya adalah 29,5. Untuk nilai rise time Erfan Ahmad Wicaksono (2011610016)
terbesarnya pada saat nilai Kp = 1. Dan untuk Praktikum kali ini kita akan menggunakan metode
perhitungan matriks nilai A,B,C,D semuanya positif Routh-Hurwitz, dimana kita menguji kestabilan sistem
sehingga dapat dikatakan bahwa system ini stabil. dengan melihat ada/tidaknya osilasi yang keras dari
amplitudo sinyal saat diberikan rangsangan berupa
Eva Savina Marthanti (2011610017) fungsi. Disini kami mencari nilai Kp kritis dengan range
Kali ini kami melakukan praktikum yang Kp antara 0 - 30 yang menghasilkan grafik dengan nilai
membahas tentang analisa kestabilan Routh Hurwitz rise time terkecil.
dimana Kriteria Routh-Hurwitz ini didasarkan pada Karena dalam percobaan kami menggunakan nilai kp
pengurutan koefisien persamaan karakteristik suatu yang terbatas lompat 2, sehingga nilai Kp yg didapatkan
sistem transfer function .Metode Hurwitz dapat terbatas hanya pada range (1, 3, 5,.....,29), akan lebih
digunakan untuk mengetahui instabilitas sistem, tapi baik bila di percobaan selanjutnya dimasukkan nilai Kp
tidak cukup untuk memastikan stabilitas sistem. Kali dengan selisih yg lebih kecil (misal, 1.1, 1.2,2.5, dst)
ini praktikan diharuskan untuk mencari Kp,Kemudian sehingga diperoleh nilai Kp kritis yg lebih presisi.
disimulasikan pada nilai Kp (1, 3, 5......29) dengan Sarah Ramadhanty Pramitha (2011610018)
rentang jarak yang konstan untuk dicari nilai rise time Praktikum ke 4 ini kita melakukan percobaan untuk
terkecil. Nilai rise time yang paling kecil yaitu pada mendapatkan hasil kestabilan system dengan dengan
saat nilai Kp=29,5(mendekati batas terbesar). Artinya, menggunakan metode Routh-Hurwitz, dengan
nilai Kp kritisnya adalah 29,5. sistem ini dikatakan menggunakan nilai Kp 0-30 dengan kelipatan 3,5,7 dst.
stabil karena pada saat perhitungan pada matriks Dimana didapatkan hasil rise time terkecil pada saat
nilainya stabil. Kp=25 yang artinya nilai kritisnya 29,5 dan untuk
perhitungan matriks A,B,C,D semuanya didapatkan
nilai positif sehingga dapat dikatakan bahwa system ini
Galih nur seto ( 2011610020) stabil.

Pada praktikum kali ini membahas tentang analisa


kestabilan sistem menggunakan metode Routh-Hurwitz
untuk membuktikan sistem bahwa tidak stabil jika V. KESIMPULAN
tanggapannya terhadap suatu masukan menghasilkan Pada praktikum kali ini dengan mencari nilai Kp,
osilasi yang keras atau bergetar pada suatu amplitudo/ caranya dengan memasukkan nilai s3 + 6s2 + 5s + Kp
harga tertentu. Sebaliknya suatu sistem disebut stabil kedalam matriks, sehingga didapatkan hasil 0 < Kp <
jika sistem tersebut akan tetap dalam keadaan diam atau 30. Kemudian disimulasikan pada nilai Kp 1, 3, 5 dan
berhenti kecuali dirangsang (dieksitasi oleh suatu fungsi seterusnya sampai 29 dengan rentang jarak yang
masukan dan akan kembali dalam keadaan diam jika konstan untuk dicari nilai rise time terkecil. Nilai rise
ekstasi tersebut dihilangkan). Metode tersebut berfungsi time yang paling kecil yaitu saat Kp=29, maka
untuk menentukan banyaknya akar-akar persamaan dilakukan percobaan disekitar Kp=29 yaitu Kp=28,5
polynomial pada sumbu real positif. Dengan dan Kp=29,5. Nilai rise time yang paling kecil yaitu
memasukkan nilai s3 + 6s2 + 5s + Kp kedalam matriks, pada saat nilai Kp=29,5(mendekati batas terbesar).
untuk mendapatkan nilai Kp, sehingga didapatkan hasil Artinya, nilai Kp kritisnya adalah 29,5. Dan untuk
JURNAL SISTEM INSTRUMENTASI INDUSTRI 6

kestabilannya, sistem ini stabil karena saat dilakukan


perhitungan dimatriks, nilai A,B,C, dan D semuanya
positif(tidak terdapat perubahan tanda).

DAFTAR PUSTAKA
[1] Analisis sistem kendali, teknik elektro Institut teknologi
Bandung

Anda mungkin juga menyukai