Anda di halaman 1dari 17

Bidang Ilmu: Desain Grafis

PROPOSAL

PRA TUGAS AKHIR

JUDUL PENELITIAN
Pengenalan Taxidermy Melalui Perancangan Buku Ilustrasi

TIM PENGUSUL:
Muhammad Husein Zulfikar, NRP 33-2015-008
Ramlan, M. Sn, 120030401

JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL


FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
2019
Halaman Pengesahan Proposal

Judul Penelitian : Pengenalan Taxidermy Melalui Perancangan Buku


Ilustrasi
Bidang Ilmu : Desain Grafis
Semester : GASAL
Tahun Ajar : 2019/2020
Data Peneliti
a. Nama Lengkap : Muhammad Husein Zulfikar
b. NRP : 33-2015-008
c. IPK/SKS Lulus : 2,79 / 136
d. Fakultas/Jurusan : FSRD, Desain Komunikasi Visual
e. Alamat tempat tinggal : Bumi Adipura Jl. Adikenanga No. 10,
Gedebage
f. Telpon/E-mail : 08814539590 / mfikarhz@gmail.com
g. ID Facebook/ID ig. : Husein Zulfikar / @mhzfikar
h. Dosen Wali : Aldrian Agusta, S.Sn, M. Ds

Bandung, 5 November 2019

Menyetujui, Dosen Pembimbing


Ketua Program Studi DKV

Sri Retnoningsih, S.Sn., M.Ds. Ramlan, M. Sn.


NIDN 0426097405 NPP 120030401

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL/BAGAN/GAMBAR ................................................................. v

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... vi

Bab I Pendahuluan .............................................................................................. 7

I.1 Latar Belakang................................................................................. 7

I.2 Identifikasi Masalah ........................................................................ 9

I.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 9

I.4 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ...................................................... 10

Bab II Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 11

II.1 Taxidermy...................................................................................... 11

II.2 Buku Ilustrasi................................................................................. 12

II.3 Buku Ilustrasi Tentang Taxidermy . Error! Bookmark not defined.

II.4 Contoh Studi Kasus ........................ Error! Bookmark not defined.

Bab III Metode Penelitian .......................................................................................

III.1 Pendahuluan ......................................................................................

III.2 Teknik Pengumpulan Data ................................................................

III.3 Sampel dan Lokasi Penelitian ...........................................................

III.4 Tahapan Penelitian ............................................................................

III.5 Teknik Analisis Data .........................................................................

Bab IV Hasil dan Pembahasan ................................................................................

IV.1 Temuan Penelitian .............................................................................

IV.2 Pembahasan .......................................................................................

Bab V Kesimpulan .................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16

iii
LAMPIRAN 1: Studi Kasus Penelitian/Perancangan Komunikasi Visual yang
Berkaitan dengan Rumusan Masalah ........................................................................

LAMPIRAN 2: Gambaran Konseptual Solusi Media yang Ditawarkan dalam


Perancangan ..............................................................................................................

iv
DAFTAR TABEL/BAGAN/GAMBAR

Table 1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Pra Tugas Akhir ..................................... 10


Table 2. Contoh Hasil Temuan dari Observasi Proses Pembelajaran Berbasis Studio
Practice ......................................................................................................................

v
DAFTAR LAMPIRAN

No table of figures entries found.

vi
Bab I Pendahuluan

I.1 Latar Belakang

Taxidermy dapat diartikan sebagai suatu keahlian atau kepandaian untuk menguliti
binatang yang sudah mati dan mengisi binatang tersebut dengan kapas atau bahan
– bahan tertentu sehingga binatang yang sudah mati itu terlihat seperti masih hidup
dan berada di habitatnya. Alat dan bahan untuk pembuatan suatu karya Taxidermy
adalah zat pengawet, formalin, bak bedah, kapas, dan lain –lain. (Dimas Gilang,
2017). Binatang yang bisa dibuat Taxidermy adalah binatang yang berjenis
vertebrata yang terdiri dari mamalia, ikan, burung, amfibi, dan reptil. Seorang
penggiat Taxidermy biasa disebut dengan Taxidermist, mereka mendapatkan ilmu
Taxidermy dengan cara mengikuti kursus, workshop, dan berlatih sendiri dengan
tujuan hobi ataupun bisnis. (Harni Mutia Sara, 2014)

Taxidermy berasal dari dua kata yang berasal dari bahasa Yunani yaitu taxis yang
berarti pergerakan dan derma yang artinya kulit. Mengawetkan kulit binatang dan
merakit lagi tubuh binatang yang sudah mati dengan binatang asli adalah hal yang
dapat disimpulkan dari hal tersebut. (Ronny Rachman Noor, 2017)

Taxidermy biasanya dijadikan sebagai display untuk koleksi museum, sebagai piala
bagi pemburu, dijual sebagai souvenir dari daerah tertentu dan bahkan dijadikan
perlombaan. Berurusan dengan binatang yang sudah mati adalah hal yang
menjadikan seorang Taxidermist dianggap sadis dan menjijikan walaupun
Taxidermist akan membuat binatang yang sudah mati menjadi seakan masih hidup
dan melakukan aktivitasnya. (Clara Tran, 2015)

Seorang Taxidermist pun terkadang membuat hal yang agak aneh dan juga nyeleneh
seperti tas yang dibuat dari kucing mati yang dibuat dengan teknik Taxidermy yang
sempat heboh di Selandia Baru yang dijual dengan seharga satu dolar Selandia Baru
atau 0,59 poundsterling. Padahal pada saat pertama tas itu dilelang, harga pertama
dari tas itu seharga 1.400 dolar namun kini hanya menjadi 1 dolar dikarenakan
komentar negatif yang sangat banyak bermunculan. (Lida Puspaningtyas, 2016)

7
Adapun juga yang disebut Rogue Taxidermy yaitu seni mengawetkan hewan yang
khusus dibidang seni yang akan menghasilkan karya yang tidak ada di kehidupan
nyata seperti griffin, unicorn, dan lain-lain akan tetapi banyak Taxidermist yang
menganggap Rogue Taxidermy ini baik dan bisa dipelajari. (Kak Abbas, 2013)

Museum Satwa Batu Malang akan sangat cocok dikunjungi jika kita menyukai seni
dari diorama dan taxidermy. Sajian tersebut biasanya disajikan sebagai sejarah alam.
Di museum ini Taxidermy bukan semata – mata hanya hewan yang diawetkan
melainkan seperti dihidupkan kembali dan dirangkai layaknya hewan tersebut
masih hidup dan berada di habitatnya. (Sandra Palupi, 2017)

Sebenarnya Taxidermy sudah berkembang sejak lama bahkan sebelum abad masehi.
Dapat diketahui, masyarakat Mesir Kuno sebagai masyarakat yang dapat
mengawetkan berbagai jenis binatang untuk suatu kepentingan yaitu agama dan
sentimental mereka. (Muhammad Nazri Janra, MSi, M.A., 2017)

Di Indonesia banyak orang yang masih awam terhadap Taxidermy, mungkin hanya
segelintir orang yang mengetahui Taxidermy seperti pecinta binatang, Arkeolog,
dan lain – lain, padahal mereka pasti pernah melihat suatu karya Taxidermy baik
itu di Museum, toko souvenir, dan lain – lain. Ini yang kerap menjadikan seorang
Taxidermist dianggap sadis dan dipandang sebelah mata. Buku Ilustrasi menjadi
salah satu media untuk memperkenalkan Taxidermy dan tutorialnya guna
Masyarakat lebih mengetahui dan tidak memandang sebelah mata atau bahkan
tertarik dengan Taxidermy sebagai hobi maupun pekerjaan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mewawancarai penggiat


Taxidermy untuk lebih mengetahui lebih dalam tentang sejarah, fungsi, kegunaan
dan metode pembuatan Taxidermy. Penelitian akan diterapkan melalui perancangan
buku ilustrasi.

8
I.2 Identifikasi Masalah

Masih banyak orang yang masih sangat awam terhadap Taxidermy. Menguliti
binatang yang sudah mati dan mengawetkannya merupakan perlakuan yang sering
dianggap menjijikan dan sadis. Ada juga yang menganggap Taxidermy ini berbau
dengan hal mistis. Masih banyak orang yang memandang sebelah mata tentang
Taxidermy. Itu semua terjadi karena masyarakat kurang memahami tentang
Taxidermy yang disebabkan kurangnya informasi dan edukasi mengenai
Taxidermy.

I.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendukung proses perancangan “Pengenalan


Taxidermy Melalui Perancangan Buku Ilustrasi”, guna memperoleh hasil analisis
terhadap:

 Mengetahui lebih dalam mengenai sejarah, fungsi, kegunaan dari taxidermy


o Pemahaman fakta dan data mengenai taxidermy
o Apa fungsi dan kegunaan taxidermy
o Apa sejarah dari taxidermy
 Proses pembuatan, alat dan bahan untuk pembuatan taxidermy
o Apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan taxidermy
o Bagaimana caranya membuat suatu karya taxidermy
 Fungsi Buku Ilustrasi sebagai media memperkenalkan taxidermy
o Gaya ilustrasi seperti apa yang tepat untuk digunakan di buku
ilustrasi sebagai media perkenalan taxidermy
o Layout seperti apa yang tepat untuk digunakan di buku ilustrasi

Manfaat dari penelitian ini adalah membuat pengenalan melalui media buku
ilustrasi perihal taxidermy guna orang bisa tahu, tidak memandang sebelah mata,
tahu fungsi dan kegunaannya dari sudut pandang seni dan sains, dan bisa membuat
karya taxidermy.

9
I.4 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Bulan ke-1 sampai dengan ke-3 merupakan tahap pengerjaan penelitian awal, yang
akan dilanjutkan pada tahapan implementasi hasil penelitian ke dalam bentuk karya
Tugas Akhir Desain Komunikasi Visual, serta publikasi Laporan Akhir dan Jurnal
Penelitian, pada bulan ke-5 hingga ke-8 (20 minggu).

Table 1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Pra Tugas Akhir

Kegiatan BULAN KE-


1 2 3 4 5 6 7 8

Persiapan Penelitian:
a. Pengajuan Judul v v
b. Penentuan Dosen Pembimbing
Pengumpulan Data Penelitian:
a. Sejarah Taxidermy
b. Fungsi Dan Kegunaan Taxidermy v v
c. Alat Dan Bahan Untuk Membuat
Taxidermy
Analisis Temuan Penelitian v
Penulisan Laporan Penelitian Pra TA v
Pengumpulan laporan berupa Proposal TA v
Pelaksanaan Tugas Akhir v v v v

10
Bab II Tinjauan Pustaka

II.1 Taxidermy

 Pengertian Taxidermy
Taxidermy dapat diartikan sebagai suatu keahlian atau kepandaian untuk
menguliti binatang yang sudah mati dan mengisi binatang tersebut dengan
kapas atau bahan – bahan tertentu sehingga binatang yang sudah mati itu
terlihat seperti masih hidup dan berada di habitatnya. Menurut Museum of
Idaho (2017) kata Taxidermy berasal dari bahasa Yunani yaitu taxis yang
berarti pengaturan dan derma yang berarti kulit. Orang pertama yang
menggunakan istilah taxidermy adalah Louis Dufresne dari Museum
National d’Histoire Naturelle yang berada di Paris pada tahun 1803.

 Fungsi Dan Kegunaan Taxidermy


Menurut Clara Tran (2015) Taxidermy biasanya dijadikan sebagai display
untuk koleksi museum, sebagai piala bagi para pemburu, dijual untuk
souvenir dari daerah tertentu dan bahkan dijadikan sebuah perlombaan.
Divya Anatharaman merupakan seorang Taxidermist yang menyebutkan
bahwa seni ini bisa diartikan sebagai “ruang transisi antara kehidupan,
kematian, dan sains”. (Heidy Retnowulan K. R., 2015)

 Sejarah Taxidermy
Sebenarnya Taxidermy sudah berkembang sejak lama bahkan sebelum abad
masehi. Dapat diketahui, masyarakat Mesir Kuno sebagai masyarakat yang
dapat mengawetkan berbagai jenis binatang untuk suatu kepentingan yaitu
agama dan sentimental mereka. (Muhammad Nazri Janra, MSi, M.A., 2017)
Menurut buku “Taxidermy Art” karya Robert Marbury (2014) di abad
keempat belas dan kelima belas bahwa taxidermy mentah mulai
dikembangkan, lalu selama beberapa abad berikutnya hewan yang akan di
taxidermy memiliki tujuan baik untuk tujuan ilmiah maupun tujuan sebagai
piala. Pada abad keenambelas, para sarjana di Eropa memiliki minat yang

11
meningkat untuk melakukan taxidermy dan memajang spesimen mereka di
lemari keingintahuan (pendahulu museum modern).

II.2 Buku Ilustrasi

 Pengertian Ilustrasi
Ilustrasi berasal dari kata latin illustrare yang dapat diartikan menerangi
atau memurnikan. Illustrate memiliki arti memperjelas atau memberi
kejelasan menurut kamus The American Heritage of The English Language.
Menurut museum ilustrasi nasional di Rhode, USA, ilustrasi adalah
penggabungan ekspresi personal dengan representasi visual untuk
menyampaikan gagasan atu ide. (Joneta Witabora, 2012)

 Peran Ilustrasi
Berikut Peran Ilustrasi menurut Joneta Witabora (2012) yaitu:
o Ilustrasi Sebagai Alat Informasi
Ilustrasi digunakan untuk mendokumentasi dan menjelaskan secara
detail subjek yang sedang diteliti yang nantinya akan di aplikasikan
ke media seperti buku – buku pendidikan, ensiklopedia, dan
pengetahuan alam. Dalam dunia kedokteran ilustrasi medis
digunakan untuk pendidikan dan pelatihan.

o Ilustrasi Opini
Di dunia editorial ilustrasi opini berperan menjandi simbiosis
dengan jurnalisme. Ilustrasi menjadi media opini pada tema tertentu
seperti gaya hidup, politik, isu-isu yang sedang terjadi. Illustrasi
opini dapat berbentuk humor ataupun satir.

o Ilustrasi Sebagai Alat Untuk Bercerita


Ilustrasi cerita atau narasi sering ditemui di novel grafis, komik, dan
buku anak. Cerita karangan fiksi banyak mengandung hal fantasi. Di

12
buku untuk orang dewasa ilustrasi sering dijadikan untuk sampul
buku.

o Ilustrasi Sebagai Alat persuasi


Ilustrasi sangatlah berperan di dunia komersial periklanan. Sekarang
ilustrasi dalam dunia periklanan digunakan sebagai bagian dari
kampanye sebuah produk untuk membangun kesadaran sebuah
barang atau perusahaan.

o Ilustrasi Sebagai Identitas


Ilustrasi dapat digunakan untuk kepentingan identitas suatu
perusahaan atau organisasi. Ilustrasi sering digunakan untuk
membuat visual yang mencerminkan identitas suatu perusahaan.
Contoh ilustrasi sebagai identitas yaitu logo perusahaan.

o Ilustrasi Sebagai Desain


Ilustrasi menjadi dasar dalam mendesain produk atau komunikasi
visual lainnya. Contohnya ilustrasi yang diaplikasikan ke dalam
produk kaos.

 Tujuan Ilustrasi Dan Fungsi Ilustrasi


Menurut Yudha Wiranda (2013) menerangkan atau menghiasi suatu cerita,
tulisan, puisi, dan lain-lain merupakan tujuan dari ilustrasi. Berikut syarat
ilustrasi yang baik dan memenuhi syarat:
o Komunikatif
Ilustrasi mudah dipahami atau dimengeri dan pesan yang akan
disampaikan bisa diterima dengan baik.

o Informatif
Memberikan sebuah informasi tentang pesan yang akan
disampaikan

13
o Sesuai Dengan Tema
Pembuatan ilustrasi disesuaikan dengan isi teks atau tema.

Menurut Yudha Wiranda (2013) ilustrasi memiliki fungsi khusus yaitu:

o Memberikan bayangan tiap-tiap karakter di dalam cerita


o Memberikan bayangan bentuk alat dan bahan yang digunakan di
dalam tulisan ilmiah
o Memberikan bayangan langkah kerja / proses pembuatan
o Mengkomunikasikan dengan baik suatu cerita

II.3 Buku Ilustrasi Tentang Taxidermy

 Buku Ilustrasi Sebagai Media Pengenalan Taxidermy

Dari identifikasi masalah sebelumnya, masih banyak orang yang belum


mengetahui dan masih awam terhadap taxidermy. Dengan dibuatnya
perancangan buku ilustrasi sebagai media pengenalan taxidermy masyarakat
akan lebih mengetahui informasi dan edukasi mengenai taxidermy dari sudut
pandang seni dan sains.

 Persepsi Masyarakat Terhadap Taxidermy

Menurut Clara Tran (2015) Taxidermy dianggap sebagai kegiatan yang


dianggap sadis dan menjijikan oleh sebagian besar masyarakat karena seorang
taxidermist akan berurusan dengan binatang yang sudah mati lalu
menjadikannya seakan hidup kembali dan melakukan kegiatan sebagai mana
hewan itu berada di habitatnya. Komentar negatif turut menjadikan taxidermy
dipandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat dan menjatuhkan harga dari
sebuah karya taxidermy. (Lida Puspaningtyas, 2016)

14
II.4 Contoh Studi Kasus

 Workshop Taxidermy Kelinci (Dylan Christiawan)

Workshop ini bertujuan untuk memberikan tutorial bagaimana cara membuat


taxidermy atau mengawetkan kelinci yang sudah mati agar terlihat seperti hidup
kembali, beserta alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatannya.
Kegiatan ini memberikan sebuah penghargaan berupa sertifikat bagi para
masyarakat yang mengikutinya. Selain memberikan tutorial, kegiatan ini juga
memberikan informasi dan edukasi terkait perihal taxidermy.

Gambar : Poster Workshop Taxidermy oleh Dylan Christiawan

15
DAFTAR PUSTAKA

Clara, Tran (2015), “Lima Hal yang Perlu Anda Tahu tentang Taksidermi”
http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2015-08-17/lima-hal-yang-perlu-
anda-tahu-tentang-taksidermi/1482258 .

Harni, Mutia S. (2014), “Taksidermy”


https://sharingtogetherether.wordpress.com/2014/05/15/taksidermy/.

Ronny, Rachman N. (2017), “Taxidermy: Seni dan Teknik Mengawetkan


Binatang”
https://www.kompasiana.com/rrnoor/taxidermy-seni-dan-teknik-
mengawetkan-binatang_58ccaaa4b37a61c4048b456b.

Lida, Puspaningtyas (2016) “Tas Kucing Mati Dilelang Buat Heboh”


http://www.republika.co.id/berita/gaya-
hidup/trend/15/11/02/internasional/global/16/09/21/oduhkq377-tas-kucing-
mati-dilelang-buat-heboh.

Kak, Abbas (2013) “Takeshi Yamada dan Makhluk Aneh Kreasinya”


https://fenamagazine.wordpress.com/2011/11/13/takeshi-yamada-dan-
makhluk-aneh-kreasinya/.

Sandra, Palupi (2017) “Sajian Taxidermy Museum Satwa Batu Malang yang
Mengasyikan”
http://traveltodayindonesia.com/sajian-taxidermy-museum-satwa-batu-
malang-yang-mengasyikkan/.

Muhammad Nazri Janra, MSi, M.A. (2017) “Taksidermi”


http://biologi.fmipa.unand.ac.id/images/Download/RPS%20MK%20S1/RPS%
20-%20TAKSIDERMI.pdf

16
Museum of Idaho. (2017) “A Brief, Gross History of Taxidermy”

Heidy Retnowulan K. R. (2015), “Taxidermy, Seni Menyumpal Hewan Mati


yang Kembali Populer”
https://www.liputan6.com/global/read/2288256/taxidermy-seni-menyumpal-
hewan-mati-yang-kembali-populer

Joneta, Witabora. (2012) “Peran dan Perkembangan Ilustrasi”

Yudha, Wiranda. (2013) “Peran Ilustrasi”

17

Anda mungkin juga menyukai