Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

GIZI DAN KESEHATAN LANSIA


PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BATUSANGKAR

Disusun oleh: TIM B

Yoga Denhas Olin Mutiara Sari


Annisa safitri Ayang Aulia
Elsi Renika Fidel Akbar
Herru deva prasetyo Ilham Ardi
Jeany Rahmadhani Lollita Novica Putri
Murni Andriani Nesri Purnama Sari
Niara Wisty Nindi Oktaviani
Noni Anjela Fadillah ayuni jafrita
Nursakinah Shinty Aliza
Nurul Annisa Oryza ulhusna
Rezi Aulia Rahmi Sinta Armelia Febria
Sindy Aulia Ulfa zarmila dewi
Sri wahyuni Wegi Julia Putri
Muhammad Fadli Fajar Vani Oktavia

STIKES YARSI SUMBAR BUKITTINGGI

PRODI DIII KEPERAWATAN

2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Lansia


Sub Pokok Bahasan : Gizi Pada Lansia
Tempat : Aula PSTW Kasih Sayang Ibu
Sasaran : Lansia
Waktu : 09.00 – 09.30 (30 menit)
Hari/Tanggal : Jumat / 10 Januari 2020
Penyuluh : Kelompok B

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah menegikuti penyuluhan kesehatan diharapkan lansia
dapat memahami tentang gizi pada lansia.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, diharapkan
masyarakat dapat:
1. Menjelaskan Pengertian Gizi pada Lansia dengan benar
2. Menyebutkan Tujuan Gizi pada Lansia dengan benar
3. Menyebutkan Yang Perlu Diperhatikan pada Pemenuhan Gizi Lansia
dengan benar
4. Menyebutkan Asupan makanan pada lansia dengan benar
5. Menyebutkan Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi
pada lansia dengan benar
6. Menyebutkan Masalah gizi pada lansia dengan benar
7. Menjelaskan Perencanaan Makanan Untuk Lansia dengan benar.

C. Materi:
1. Pengertian gizi pada lansia
2. Penyebab tujuan gizi
3. Hal yang perlu diperhatikan pada pemenuhan gizi lansia
4. Asupan makanan pada lansia
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi pada lansia
6. Masalah gizi pada lansia
7. Perencanaan makanan untuk lansia
D. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
E. Media
1. Leaflet
2. Power point
F. Setting Tempat

: Pemateri
: Peserta penyuluh
:Moderator
: Fasilitator
: Peserta penyuluhan
: Observer
G. Panitia
Moderator : Nursakinah
Pemateri : Olin Mutiara Sari
Fasilitator : Annisa safitri
Sisi Yulia Putri
Ayang Aulia
Elsi Renika
Jeany Rahmadhani
Murni Andriani
Noni Anjela
Sindy Aulia
Muhammad Fadli Fajar

Observer : Fadillah ayuni jafrita


Shinty Aliza
Rinda Fauzia

Dokumentasi : Ilham Ardi


Herru Deva Prasetyo

Pembagian Tugas
a. Moderator/Co-leader
1) Bertanggung jawab atas kelancaran acara
2) Membuka dan menutup acara
3) Mengatur waktu penyajian sesuai dengan rencana kegiatan
4) Mengatur jalannya diskusi
b. Penyuluh/Leader
1) Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan bahasa yang
mudah dipahami oleh peserta
2) Memotivasi peserta untuk tetap aktif danmemperhatikan proses
penyuluhan
3) Menjawab pertanyaan peserta.
c. Fasilitator
1) Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta
2) Menjawab pertanyaan jika ada peserta yang bertanya kepadanya.
3) Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas
4) Menjelaskan tentang istilah atau hal-hal yang dirasa kurang jelas
bagi peserta
5) Memotivasi peserta untuk aktif dalam prosesdiskusi
6) Membagikan leaflet kepada peserta.
d. Observer
1) Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, sertamenempatkan diri
sehingga memungkinkan dapatmengamankan jalannya proses
penyuluhan
2) Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta
3) Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses
penyuluhan.
4) Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan

H. Strategi Pelaksana
No Tahap Waktu Kegiatan
(Menit) Penyuluh Peserta
1 Pembukaan 5 menit 1. Perkenalan diri 1. Menyimak
2. Menjelaskan tujuan 2. Mendengarkan
penyuluhan penjelasan
2 Inti 20 menit 1) Penyampaian 1. Menyimak
materi dan
 Menjelaskan mencatat
pengertian 2. Bertanya
gizi pada 3. Menyimak
lansia dengan
benar
 Menyebutkan
tujuan gizi
pada lansia
dengan benar
 Menyebutkan
yang perlu
diperhatikan
pada
pemenuhan
gizi lansia
dengan benar
 Menyebutkan
asupan
makanan
pada lansia
dengan benar
 Menyebutkan
masalah gizi
pada lansia
dengan benar
 Menjelaskan
perencanaan
makanan
untuk lansia
dengan benar
2) Memberi
kesempatan pada
lansia untuk
bertanya
3) Memberi
jawaban atas
pertanyaan yang
diberikan lansia

3 Penutup 5 menit 1. Kesimpulan 1. Menyimak


2. Evaluasi 2. Menjawab
(bertanya) 3. Menjawab
3. Menutup salam
pertemuan dan
memberi salam

I. Evaluasi
1. Kriteria Struktural.
a. Kontrak waktu dan tempat diberikan satu hari sebelum acara
dilaksanakan
b. Pengumpulan SAP dilakukan satu hari sebelum pelaksanaan
penyuluhan
c. Peserta hadir pada tempat yang telah ditentukan
d. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa yang bekerja
sama dengan Tim Perawat Ruang Jiwa Puskesmas Rasimah Ahmad
e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum
dan saat penyuluhan dilaksanakan.
2. Kriteria Proses.
a. Acara dimulai tepat waktu
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Peserta mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan yang telah dijelaskan
d. Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan
e. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan POA (Plan of Action)
f. Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job description
3. Kriteria Hasil:
a. Peserta mampu menyebutkan pengertian stress
b. Peserta mampu mengetahui 2-3 penyebab stress
c. Peserta mampu mengetahui tentang tahapan stress
d. Mengetahui tentang manajemen stress
J. Materi
(Terlampir)
LAMPIRAN 1

NUTRISI LANSIA

1. Pengertian Gizi dan Lansia


Istilah gizi berasal dari bahasa arab Giza yang berarti zat makanan,
dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah Nutrition yang berarti bahan
makanan atau zat gizi atau sering diartikan sebagai ilmu gizi. Pengertian
lebih luas bahwa gizi diartikan sebagai proses organisme menggunakan
makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan,
penyerapan, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan
pengeluaran zat gizi untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan
fungsi normal organ tubuh serta untuk menghasilkan tenaga. (Djoko Pekik
Irianto, 2006:2)
Menurut World Health Organisation (WHO), lansia adalah seseorang
yang telah memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok
umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase
kehidupannya. Kelompok yang di kategorikan lansia ini akan mengalami
suatu proses penuaan.
Berdasarkan definisi diatas, gizi lansia adalah nutrisi yang di
peruntukan pada seseorang yang usianya telah beranjak 60 tahun ke atas.
Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu
proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh
untuk beradaptasi denganstres linkungan.
2. Tujuan gizi pada lansia
a. Memenuhi kebutuhan gizi sesuai dengan usia.
b. Terpenuhinya kebutuhan jasmani.
c. Terlaksananya kegiatan-kegiatan yang bermakna bagi lanjut usia.
3. Asupan makanan pada lansia
a. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul
karbon, hidrogen, dan oksigen. Sebagai salah satu zat gizi, fungsi utama
karbohidrat adalah penghasil energi di dalam tubuh. Seiring dengan
bertambahnya usia, gangguan-gangguan fungsional tubuh pada lansia
sangat mempengaruhi aktivitas sel tubuh. Hal ini tentunya akan
mempengaruhi sistem pencernaan dan metabolisme pada lansia dapat
berupa kekurangan bahkan kelebihan gizi. Munculnya gangguan-gangguan
ini dapat menimbulkan penyakit tertentu atau sebagai akibat dari adanya
suatu penyakit tertentu (Fatmah, 2010).

b. Protein
Protein adalah suatu substansi kimia dalam makanan yang terbentuk
dari serangkaian atau rantai-rantai asam amino. Protein dalam makanan di
dalam tubuh akan berubah menjadi asam amino yang sangat berguna bagi
tubuh yaitu untuk membangun dan memelihara sel, seperti otot,
tulang,enzim, dan sel darah merah. Selain fungsinya sebagai pembangun
dan pemelihara sel, protein juga dapat berfungsi sebagai sumber energi
dengan menyediakan 4 kalori per gram, namun sumber energi bukan
merupakan fungsi utama protein. Pemilihan protein yang baik untuk lansia
sangat penting mengingat sintesis protein di dalam tubuh tidak sebaik saat
masih muda, dan banyak terjadi kerusakan sel yang harus segera diganti.
Kebutuhan protein untuk usia 40 tahun masih tetap sama seperti usia
sebelumnya. Pakar gizi menganjurkan kebutuhan protein lansia dipenuhi
dari yang bernilai biologis tinggi seperti telur, ikan, dan protein hewani
lainnya karena kebutuhan asam amino esensial meningkat pada usia lanjut.
Akan tetapi, harus diingat bahwa konsumsi protein yang berlebihan akan
memberatkan kerja ginjal dan hati (Fatmah, 2010).
c. Lemak
Lemak adalah penyumbang energi terbesar per gramnya
dibandingkan penghasil energi yang lain (karbohidrat dan protein). Satu
gram lemak menghasilkan 9 kilokalori, sedangkan satu gram protein dan
karbohidrat masing-masing menghasilkan 4 kilokalori. Fungsi lain dari
lemak adalah sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K untuk keperluan tubuh
(Fatmah, 2010).

Lemak jenuh adalah lemak yang dalam struktur kimianya


mengandung asam lemak jenuh. Konsumsi lemak jenis ini dalam jumlah
berlebihan dapat meningkatkan kolesterol dalam darah. Lemak jenis ini
cenderung meningkatkan kadar kolesterol dan trigliserida yang merupakan
komponen- komponen lemak di dalam darah yang berbahaya bagi kesehatan
(Fatmah,2010).

Lemak tak jenuh merupakan lemak yang memiliki ikatan rangkap


yang terdapat di dalam minyak (lemak cair) dan dapat berada dalam dua
bentuk yaitu isomer cis dan trans. Asam lemak tak jenuh alami biasanya
berada sebagai asam lemak cis, hanya sedikit yang berada dalam bentuk
trans. Jumlah asam lemak trans (trans-fatty acid-TFA) dapat meningkatdi
dalam makanan berlemak terutama margarin akibat proses pengolahan yang
diterapkan (Fatmah, 2010).

Karena kebutuhan energi telah menurun saat seseorang berada di atas


usia 40 tahun, maka dianjurkan untuk mengurangi konsumsi makanan
berlemak terutama lemak hewani yang kaya akan asam lemak jenuh dan
kolesterol. Lemak nabati umumnya tidak berbahaya karena banyak
mengandung asam lemak tak jenuh dan tidak mengandung kolesterol
(Fatmah, 2010).

d. Vitamin dan Mineral


Vitamin merupakan fungsi vital dalam metabolisme tubuh, yang
tidak dapat dihasilkan oleh tubuh, sedangkan mineral sendiri merupakan
unsur pelengkap yang membantu dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan di dalam tubuh. Contoh: sayur-sayuran, buah-buahan, air
minearal, dll. (Fatmah ,2010)
Contoh menu lansia dalam 1 hari
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi pada lansia

a. Kehilangan gigi

Usia tua merusak gigi dan gusi sehingga menimbulkan


kurangnya kenyamanan atau munculnya rasa sakit saat
mengunyah makanan (Fatmah, 2010)
b. Kehilangan indera perasa dan penciuman
Hilangnya indera perasa dan penciuman akan menurunkan nafsu
makan. Selain itu, sensitivitas rasa manis dan asin berkurang
(Fatmah, 2010)
c. Berkurangnya cairan saluran cerna (sekresi pepsin), dan enzim-
enzim pencernaan proteolitik. Pengurangan ini mengakibatkan
penyerapan protein tidak berjalan efisien (Fatmah, 2010)
d. Berkurangnya sekresi saliva
Kurangnya saliva dapat menimbulkan kesulitan dalam menelan dan
dapat mempercepat terjadinya proses kerusakan pada gigi (Fatmah,
2010)
e. Penurunan motilitas usus
Terjadinya penurunan motilitas usus yang memperpanjang waktu
singgah (transit time) dalam saluran gastrointestinal mengakibatkan
pembesaran perut dan konstipasi (Fatmah, 2010)
Masalah gizi pada lansia
a) Gizi kurang
Gizi kurang sering disebabkan oleh masalah-masalah social
ekonomi dan juga karena gangguan penyakit. Bila konsumsi kalori terlalu
rendah dari yang Dibutuhkan menyebabkan berat badan kurang dari
normal. Apabila hal ini disertai dengan kekurangan protein menyebabkan
kerusakan- kerusakan sel yang tidak dapat diperbaiki, akibatnya rambut
rontok, daya tahan terhadap penyakit menurun, kemungkinan akan mudah
terkena infeksi.
b) Kekurangan vitamin
Bila konsumsi buah dan sayuran dalam makanan kurang dan
ditambah dengan kekurangan protein dalam makanan akibatnya nafsu
makan berkurang, penglihatan menurun, kulit kering, penampilan menjadi
lesu dan tidak bersemangat.

Perencanaan Makanan Untuk Lansia Perencanaan makan secara umum:

a. Makanan harus mengandung zat gizi dari makanan yang beraneka


ragam, yang terdiri dari: zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
b. Perlu diperhatikan porsi makanan, jangan terlalu kenyang. Porsi
makan hendaknya diatur merata dalam satu hari sehingga dapat
makan lebih sering dengan porsi yang kecil.
c. Banyak minum dan kurangi garam. Dengan banyak minum dapat
memperlancar pengeluaran sisa makanan, dan menghindari makanan
yang terlalu asin akan memperingan kerja ginjal serta mencegah
kemungkinan terjadinya darah tinggi.
d. Batasi makanan yang manis-manis atau gula, minyak dan makanan
yang berlemak seperti santan, mentega dll.
e. Bagi pasien lansia yang proses penuaannya sudah lebih lanjut perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
 Makanlah makanan yang mudah dicerna
 Bila kesulitan mengunyah karna gigi rusak atau gigi palsu kurang
baik, makanlah makanan harus lunak atau lembek/dicincang
 Makan dalam porsi kecil tapi sering
 Makanan selingan atau snack, susu, buah, dan sari buah sebaiknya
diberikan
f. Batasi minum kopi atau teh
g. Dianjurkan makan makanan yang mengandung zat besi seperti:
 Kacang-kacangan
 Hati
 Telur
 Daging rendah lemak
 Bayam
 Dan sayuran hijau
h. Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan degan cara dikukus, direbus
atau dipanggang, kurangi makan makanan yang digoreng

Anda mungkin juga menyukai