Anda di halaman 1dari 8

SIKAP KERJA EFEKTIF DAN EFISIEN

A. Pengertian Efektif dan Efisien

Efektif adalah suatu pekerjaan yang dapat diselesaikan tepat waktu, sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan. Dengan kata lain, efektif adalah sampai tingkat apakah tujuan itu sudah dicapai dalam arti
kualitas dan kuantitas.

Efisien adalah perbandingan yang terbaik antara input dan output, antara daya usaha dan hasil usaha,
atau antara pengeluaran dan pendapatan. Dengan kata lain, efisien adalah segala sesuatu yang
dikerjakan dengan berdaya guna atau segala sesuatunya dapat siselesaikan dengan tepat, cepat, hemat,
dan selamat.

a. Cepat artinya tidak menghabiskan waktu yang tidak perlu. Pekerjaannya selesai dengan tepat
sebelum waktu yang ditetapkan.

b. Hemat artinya dengan biaya yang sekecil-kecilnya tanpa adanya pemborosan dalam bidang
pekerjaan apa pun.

c. Tepat artinya kena sasaran sesuai dengan yang diinginkannya atau semua yang dicita-citakan
tercapai.

d. Selamat artinya segala sesuatu sampai pada tujuan pekerjaan yang dimaksud, tanpa mengalami
hambatan-hambatan, kelemahan-kelemahan, atau kemacetan-kemacetan.

Orang-orang yang berhasil dalam bisnis adalah yang mau bekerja keras, tahan menderita, dan mau
berjuang untuk memperbaiki nasibnya. Adapun perencanaan perilaku bekerja efektif dan efisien yaitu
sebagai berikut.

a. Masa inkubasi.

b. Analisis sumber perencanaan.

c. Sasaran jelas, realistis, dan menggairahkan.

B. Pentingnya bekerja efektif dan efisien melalui latihan

Dengan adanya latihan, karyawan akan berkembang lebih cepat dan bekerja lebih efektif dan efisien.
Dengan adanya latihan, berarti perusahaan yang bersangkutan akan memperoleh karyawan yang ahli
dan terampil dalam melaksanakan pekerjaannya. Dengan adanya latihan, berarti akan menjamin
tersedianya tenaga kerja yang mempunyai keahlian khusus, mempunyai keterampilan dan dapat
mempergunakan pikirannya secara efektif dan efisien.
Latihan dapat dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:

a. Apprentice training

Cara ini dapat dilaksanakan dengan cara mengerjakan semua tuga dengan sebaik-baiknya.

b. On job training

Cara ini dapat dilaksanakan dengan menetapkan pegawai baru untuk memangku suatu
jabatan.Pembinaan efektivitas dan efisiensi kerja kerja ke arah pengaturan secara maksimal, yaitu
dengan memberikan latihan kerja yang baik, serta dalam rangka tugasnya untuk perkembangan
technical skill dan managerial skill.Untuk pengendalian usaha efektif dan efisien, diperlukan berbagai
tindakan dari para wirausahawan, yaitu dengan menentukan standar kerja, menilai prestasi kerja, dan
mengendalikannya.

C. Merencanakan proses bekerja efektif dan efisien

Pada umumnya terdapat dua macam kegiatan dalam merencanakan proses kerja efektif dan efisien,
yakni sebagai berikut.

a. Kegiatan-kegiatan wirausahawan mencakup keahlian menggunakan waktu, tenaga kerja, dan


peralatan kerja.

b. Kegiatan-kegiatan wirausahawan mencakup aspek-aspek bisnis yang dianggap rutin. Hal ini meliputi
menyiapkan laporan keuangan, monitor, merevisi anggaran, mengelola arus produksi, serta
memasarkan produk dan jasa.

D. Adapun proses kerja efektif dan efisien berkaitan dengan bidang-bidang berikut ini :

a. Menggunakan waktu ;

Kemampuan menggunakan waktu dengan tepat, efektif, efisien, dan menguntungkan, merupakan suatu
kewajiban yang harus dilaksanakan oleh wirausawan. Agar para wirausahawan dapat menggunakan
waktu dengan efektif dan efisien.

b. Keahlian dan Keterampilan


1) Bidang-bidang keahlian yang dimiliki para wirausahawan

a) Keahlian dalam bidang Teknologi

b) Perkembangan perekonomian

2) Jenis-jenis keterampilan yang harus dimiliki oleh para wirausahawan

a) Tata buku atau akuntansi;

b) Mengetik;

c) Steno;

d) Bahasa Asing;

e) Pengetahuan asuransi;

f) Pengetahuan pajak;

g) Pengetahuan hukum;

h) Pengetahuan perbankan;

i) Teknik dan organisasi bisnis;

j) Impor dan ekspor dalam bisnis.

3) Jenis-jenis wirausahawan yang mempunyai keahlian khusus

a) wirausahawan sebagai Manajer

b) wirausahawan sebagai uang

c) wirausahawan sebagai social engineer

d) wirausahawan sebagai vak

c. Peranan Tenaga

1) Tenaga kerja

Peranan tenaga kerja yang efektif dan efisien, akan semakin besar bagi perusahaan yang menggunakan
mesin-mesin, terutama dalam hal ketertiban, keahlian, keterampilan, dan kecakapan.

2) Pembangkit tenaga (power)

Kekurangan tenaga listri dalam perusahaan, mengakibatkan pemakaian mesin-mesin dan produksi
menjadi terbatas. Untuk mendapatkan pembangkit tenaga listrik dalam jumlah yang cukup besar, dapat
digunakan dua macam cara:
a) Menggunakan jasa listrik perusahaan listrik negara (PLN)

b) Mengusahakan sumber pembangkit listrik sendiri.

d. Alat-alat produksi

Para wirausahawan harus dapat menggunakan dan memelihara alat-alat produksi dengan efektif dan
efisien. Semua lat produksi yang dimiliki harus dapat berdaya guna secara wajar.

E.MENERAPKAN PERILAKU BELAJAR EFEKTIF DAN EFISIEN

1. Prinsip dan ciri perilaku belajar

Prinsip-prinsip umum perilaku belajar efektif dan efisien menurut Silverman (1970):

a) Proses perilaku belajar sangat efektif dan efisien bila diperkuat dengan respon yang benar

b) Terdapat banyak macam perilaku belajar yang kesemuanya memerlukan proses belajar dan
latihan berbeda.

c) Proses perilaku belajar akan efektif dan efisien bila dimengerti, dan kurang berhasil jika dilakukan
dengan menghafal.

d) Persepsi belajar ditentukan oleh seberapa baik dan seberapa banyak dapat diserap.

e) Pelajar, belajar apa yang dikerjakan.

f) Orang dapat belajar lebih efektif dan efisien, bila mereka mengetahui batas-batas kemampuannya.

g) Frekuensi respon yang diperkuat, ditentukan oleh seberapa baik respon itu dapat dipelajari.

h) Kondisi motivasional dapat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi, serta pemberian hadiah dapat
memajukan peranan penting dalam menampilkan perilaku belajar
i) Praktek dalam berbagai bidang usaha atau bisnis akan mendorong terciptanya penerapan proses
perilaku belajar secara efektif dan efisien.

2. Komponen prilaku belajar

Agar dapat efektif membelajarkan diri, sehingga dapat berkembang secara dinamis, kreatif, efektif, dan
efisien maka harus ditanamkan pemikiran beberapa komponen perilaku belajar, sebagai berikut:

a. Pengajaran unit

Agar dapat efektif membelajarkan diri, sehingga dapat berkembang secara dinamis, kreatif, efektif, dan
efisien maka harus ditanamkan pemikiran beberapa komponen perilaku belajar, sebagai berikut:

1) Belajar membuat perencanaan usaha atau bisnis.

2) Belajar mengembangkan diri pribadi secara efektif dan efisie.

3) Belajar memecahkan suatu permasalahan dalam berwirausaha.

4) Belajar bekerja atau magang di berbagai usaha atau bisnis.

5) Belajar secara ilmiah dalam berwirausaha.

6) Belajar mengembangkan sikap mental berwirausaha.

7) Belajar bekerja sama dengan wirausahawan.

8) Belajar mengenal dunia kerja serta perkembangan lingkungannya.

b. Pengertian perilaku hasil belajar

Pengertian perilaku hasil belajar secara efektif dan efisien, hendaknya dicapai melalui:

1) Keterampilan berwirausaha.

2) Nilai moral berwirausaha.

3) kepekaan terhadap lingkungan perilaku belajar.

4) SIKAP mental berwirausaha.

5) Apresiasi dalam berwirausaha.

c. Bersikap dinamis
Bersikap dinamis sangat penting untuk penerapan perilaku belajar yang tadinya pasif danstatis menjadi
terbuka. Begitu pula dinamis terhadap inovasi, kreasi, dan melatih kepekaan hidup melalui
berwirausaha.

d. Aktivitas belajar

Agar lebih aktif belajar efektif dan efisien maka aktivitas belajar hendaknya meliputi mendengarkan,
menulis, menilai, berhitung, berbicara, menyimpulkan, mengorganisir, menganalisis, dan menarik
kesimpulan belajar berwirausaha.

e. Pembicaraan sistem bimbingan belajar

Sistem bimbingan belajar wirausaha secara klasikal mengandung kelemahan, yaitu kurangnya perhatian
dan pelayanan terhadap perbedaan individu, serta perkembangan pribadi yang dinamis, kreatif, inovatif,
efektif, dan efisien. Agar mereka aktif dalam melaksanakan perilaku belajar efektif dan efisien, harus
ditanamkan dan dikembangkan kondisi, serta adanya kesempatan untuk memberikan bimbingan belajar
secara individual.

F.MENERAPKAN SIKAP BEKERJA EFEKTIF DAN EFISIEN

1. Penerapan kesempatan bekerja

Diperlukan berbagai kebijaksanaan yang menyeluruh, seperti pendidikan keterampilan, pendidikan


kegiatan kerja, pembangunan industri, pembangunan prasaran, pemilihan teknologi, dan lain
sebagainya. Agar dapat mencapai tujuan sikap bekerja efektif dan efisien para wirausahawan
diharapkan:

a.Aktif dan kreatif daripada berpikir kritis. Di sini harus menciptakan sikap bekerja efektif dan efisien,
serta mengembangkan daya cipta yang positif.

b.Mengubah kebiasan mencari kerja dengan menciptakan pekerjaan, yaitu selalu sibuk dan menerapkan
perilaku bekerja efektif dan efisien, dalam setiap kesempatan yang ada.

2. Kepercayaan dan keberanian bekerja

Menerapkan perilaku bekerja efektif dan efisien, perlu dikembangkan dalam berbagai bidang atau vak
tertentu menjurus pada efektivitas usaha atau bisnis. Menanamkan perilaku bekerja efektif dan efisien
perlu diterapkan dan ditingkatkan dengan jalan:

a. Pembinaan dan pengembangan bekerja


b. bimbingan penyuluhan dan pengawasan bekerja

c. Memotivasi pekerja agar mau bekerja lebih aktif, kreatif dan inovatif.

Menerapkan sikap bekerja efektif dan efisien, harus dijalankan dengan terarah dan baik, yaitu:

a. Bekerja merupakan kebiasaan dan pengalaman dan vak bakat sendiri.

b. Bekerja harus luwes dan menyenangkan dalam pergaulan.

3. Ciri-ciri sikap bekerja baik

Ketidakefektifan dan ketidakefisienan bekerja, justru terdapat pada wirausahawan yang sering tidak
berada dalam kelompok kerjanya. Ketidakefektifan dan ketidakefisienan bekerja, sangat dipengaruhi
oleh berbagai aspek ketenagakerjaan. Ketenagakerjaan tergantung dalam kategori berikut ini:

a. Dilligence (kerajinan, kerja keras)

b. Dedication (pengabdian)

c. Integrity (keutuhan, watak)

d. Responsiblenness (rasa tanggung jawab)

e. Carefullness (kehati-hatian)

f. Versatility (keserbabisaan)

g. Innovativeness (daya pembaruan)

h. Cooperativeness (semangat kerjasama)

i. Eageerness to Learn besides Skills fullness (Hasrat besar untuk belajar dan kemahiran).

4. Motivasi dalam bekerja

Pandangan secara konvensional, bekerja itu sebagai sarana untuk mendapatkan kebutuhan. Akan tetapi,
dalam pandangan yang maju, bekerja bukanlah sekedar sarana, melainkan ada dimensi-dimensi lain
yang perlu dipikirkan. Salah satu dimensi itu adalah menggangap bahwa bekerja itu justru sebagai suatu
kebutuhan.

Untuk memperdalam tentang motivasi, hendaknya wirausaha memahami hal-hal yang berhubungan
dengan kebutuhan hidup. Menurut Abraham H. Maslow (1954), kebutuhan-kebutuhan yang
berhubungan dengan masalah motivasi, yaitu:

a. Kebutuhan fisiologi misalnya, makan, minum, istirahat, tidur, dan sebagainya..


b. Kebutuhan akan rasa aman misalnya, bebas dari ancaman fisik dan psikis.

c. Kebutuhan akan penghargaan misalnya, penghargaan akan kemampuan, kompetensi,

dan percaya diri.

e. Kebutuhan untuk aktualisasi diri misalnya, mengembangkan potensi-potensinya semaksimal


mungkin.

Anda mungkin juga menyukai