Anda di halaman 1dari 6

Role play Managemen keperawatan

“Problem Solving”

DOSEN PEMBIMBING:
Ns. Yossi Fitrina, S.Kep, M.Kep

Oleh:
Muhamad Fadli Fajar
1718144010072

STIKES YARSI SUMBAR BUKITTINGGI


2020
Tema : Pengambilan negosiasi, delegasi dan problem solving
Judul : Konflik Interpersonal karena Perbedaan Jenjang Pendidikan, Usia, dan
Pengalaman
Tanggal : Senin, 30 maret 2020
Waktu : 15 Menit
Tempat : Ruang Teratai RSUD Payakumbuh

Gambaran jalan cerita drama


Al kisah di RSUD Payakumbuh yang merupakan salah satu rumah sakit type
B, tepatnya di ruang Teratai terjadi sebuah konflik interpersonal antar perawat,
terjadi antara perawat Purnia dan Perawat Rita, mereka bertugas pada satu pasien
yang sama yaitu Ny. Tutik dengan diagnosa Stroke, konflik perawat Purnia dan
perawat Rita ini terjadi karena perbedaan jenjang pendidikan, usia dan pengalaman.
Sehingga kedua perawat ini dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien
kurang. Ini menimbulkan Ika yakni anak dari pasien Ny. Tutik tidak nyaman
sehingga melaporkan hal ini kepada kepala ruangan atas ketidaknyamanan dalam
proses keperawatan ibunya tersebut. Akhirnya perawat Puji sebagai kepala ruang
Teratai memanggil kedua perawat yang berselisih, dengan kewenangan Karu Puji
akhirnya kewenangan kedua perawat tersebut di cabut dan dilimpahkan ke parawat
lain yaitu perawat Ratinah yang ditunjuk oleh Karu Puji untuk meneruskan tugas
merawat pasien Ny. Tutik. Dalam drama ini point penting yang utama adalah
pemecahan masalah, negosiasi, pengambilan keputusan yang dilakukan oleh Karu
Puji , pendelegasian tugas kepada perawat Ratinah serta sikap supervisor dari
Kepala ruangan.

Pembagian Peran :
1. Puji sebagai Karu Ruang Teratai
2. Rita sebagai Perawat Rita
3. Purniawati sebabai Perawat Purnia
4. Siti sebagi Perawat Ratinah dan Narator sebagaian
5. Rumaidah sebagai pasien Ny. Tutik dan Ika (anak pasien)
6. Rini sebagai Narator sebagaian
A. Prolog
Narator : Al-kisah di RSUD Payakumbuh ruang Teratai sedang dirawat
Ny.Tutik yang mengalami stroke, dia ditemani oleh putrinya Ika .
Ny. Tutik sudah 4 hari dirawat sejak tanggal 26 maret 2020. Jam
menunjukkan pukul 12.00 dan sekarang saatnya terapi injeksi
untuk Ny.Tutik. Masuklah perawat Purnia yang membawa obat
untuk Ny.Tutik.
P. Purnia : “Selamat siang Bu Tutik, mb Ika bagaimana kabarnya? Saya
suster Purnia hari ini saya akan melakukan injeksi obat pada Bu
Tutik, tujuanya untuk membantu dalam proses penyembuhan,bisa
saya mulai sekarang ya bu Tutik”
Pasien : “Alhamdulilah hari ini saya merasa agak baikan suster Pur.
Silahkan kalau mau injeksi suster”.
Ika : “ Kabar saya baik suster, suster tolong ibu saya dirawat dengan
baik ya, supaya cepat sembuh”
P. Purnia : InshaAllah mb Ika kami yang bertugas disini akan selalu
memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien-pasien kami.
Narator : Ketika perawat Purnia sedang memberikan asuhan keperawatan
kepada Ny.Tutik, masuklah perawat Rita.
P. Rita : “Selamat siang Bu Tutik, mba Ika bagaiman kabarnya hari ini?”
Ika : “Baik suster Rita”
Pasien : “ Agak baikan suster Rita”
Narator : Perawat Rita mengomentari tindakan dari perawat Purnia di depan
pasien dan keluarganya.
P. Rita : “Lho suster Pur, maaf kenapa memasang perlak seperti ini, yang saya
tahu tidak seperti ini? Suster Purnia salah ini!”
P. Rini : “ Ini memang seperti ini suster Rita ini sudah benar!”
Narator : Mereka berdua berdebat lama , sampai-sampai Ika menjadi tidak
nyaman dan akan melaporkan kepada kepala ruangan.
Ika : “Aduh suster kok malah ribut disini sih...kasihan ibu saya kan.... ga
bisa istirahat..??, saya laporkan ketidaknyamanan ini kepada kepala
ruangan”
Narator : Kemudian Ika melaporkan keributan antara 2 perawat tadi kepada
Kepala Ruang Teratai yaitu perawat Puji. Karu Puji pun memanggil
perawat Purnia dan perawat Rita untuk konfirmasi dan mengetahui
situasi yang sebenarnya.
Karu Puji : “Assalamualaikum selamat pagi perawat Purnia dan perawat Rita,
saya mau konfirmasi tentang adanya laporan komplain dari Klien
yang bernama Ika yaitu anak dari pasien Ny.Tutik atas
ketidaknyamanan pemberian asuhan keperawatan terhadap ibunya,
tolong ceritakan ada apa sebenarnya?”
Narator : Perawat Purnia dan Perawat Rita menjelaskan konflik yang terjadi
diantara mereka. Setelah Karu Puji mendapat penjelasan akhirnya
membolehkan kedua perawat tadi meninggalkan ruangan dan akan
diberikan kabar lagi pada pukul 12.00.
Karu Puji : “Ya sudah, saya paham. Nanti jam 12.00 kalian menghadap saya lagi,
sekarang silahkan melanjutkan tugas kalian.”
Narator : Karu Puji melakukan penyelesaian masalah dan bernegosiasi dengan
pasien dan anaknya, akhirnya Karu Puji mengambil keputusan untuk
melimpahkan/ mendelegasikan wewenang merawat Ny Tutik kepada
perawat Ratinah dan perawat Purnia serta perawat Rita dipisahkan
pada shift yang berbeda. Pada jam 12.00 Karu Puji memanggil
perawat Purnia, perawat Rita dan perawat Ratinah.
Karu Puji : Assalamualaikum teman-teman sejawat, pada hari ini akan saya
sampaikan hasil pemecahan masalah yang terjadi kemarin, untuk
perawatan Ny. Tutik saya delegasikan pada perawat Ratinah , untuk
p. Purnia dan p. Rita dinas beda shift, bagaimana teman-teman?
P. Ratinah : Siap bu Puji akan saya laksanakan.
P. Purnia : Iya bu Puji akan saya laksanakan.
P. Rita : Iya bu Puji, saya tidak keberatan dengan keputusan yang diambil.
Keputusan penyelesaian masalah yang diambil Karu Puji berdasarkan atas :

1. Prioritas penyelesaian masalah/ problem solving Manajemen Keperawatan


memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut :

-       Magnitude  (Mg), yaitu kecenderungan dan seringnya masalah terjadi,


-       Severity (Sv), yaitu besarnya kerugian yang ditimbulkan,
-       Manageability (Mn), yaitu kemampuan menyelesaikan masalah,
-       Nursing Concern (Nc), yaitu fokus pada Keperawatan,
-       Affordabilility (Af), yaitu ketersedian sumber daya.

Setiap masalah diberikan nilai dengan rentang 1-5 dengan kriteria sebagai berikut :
-       Nilai 1 = sangat kurang sesuai,
-       Nilai 2 = kurang sesuai,
-       Nilai 3 = cukup sesuai,
-       Nilai 4 = sesuai
-       Nilai 5 = sangat sesuai.
Contoh :

Masalah Mg Sv Mn Nc Af
Konflik 2 4 5 5 5
interpersonal
antar
perawat

.    2. Alternatif  Penyelesaian  Masalah

Bila di ruangan terjadi masalah manajemen keperawatan lebih dari satu


maka dari masalah-masalah yang berhasil diidentifikasi, akan dilakukan
penyelesaian masalah pada 5  masalah dengan skor tertinggi dan akan
dilakukan rencana tindak lanjut. Tindak lanjut yang akan diambil
mempertimbangkan keterbatasan waktu, sumber daya, dana keuangan
dan kemampuan.

Seleksi Alternatif Penyelesaian masalah menggunakan pembobotan


CARL, yaitu :

-       C = Capability, artinya kemampuan melaksanakan alternatif,


-       A = Accesability, artinya kemudahan dalam melaksanakan alternatif
-       R = Readiness, artinya kesiapan dalam melaksanakan alternatif,
-       L = Leverage, artinya daya ungkit alternatif tersebut dalam
menyelesaikan masalah.

Rentang nilai 1 sampai 5 dengan kriteria sebagai berikut :


-       Nilai 1 = sangat kurang sesuai,
-       Nilai 2 = kurang sesuai,
-       Nilai 3 = cukup sesuai,
-       Nilai 4 = sesuai
-       Nilai 5 = sangat sesuai.

Anda mungkin juga menyukai