2019
PROGRAM PENILAIAN PERINGKAT KINERJA PERUSAHAAN
DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
PROPER 4.0
AS SIMPEL AS IT IS
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
DAFTAR ISI
02 TIMELINE PROPER
04 SEKAPUR SIRIH
07 KINERJA PROPER
10 SEBARAN PROPER
PROPER MENDUKUNG
12 PENERAPAN INDUSTRI 4.0
14 PUBLIKASI PROPER
18 TESTIMONI
54 BENCHMARKING
64 TIM PROPER
02
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
01
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
TIMELINE PROPER
85 PROPER tidak
dilaksanakan 85
INDUSTRI karena krisis ekonomi INDUSTRI
PROPER - Prokasih dan perubahan PROPER dihidupkan
dimulai dengan single struktur KLH kembali, peringkat 5
media (Air) warna
Pengembangan
Sistem Informasi
2.137 Kuantifikasi pemanfaatan
sumber daya
Pelaporan Elektronik INDUSTRI
Paten berkaitan dengan
Lingkungan Hidup inovasi PROPER mulai
(SIMPEL) muncul
2017 2018
Pengembangan kriteria
1.819 1.906 Life Cycle Assessment
Integrasi 3 media
(Air, Udara, Limbah B3)
Kembali ke
2013 2010 Peringkat
5 WARNA
1.812 Peningkatan
keterlibatan 30 690
INDUSTRI provinsi INDUSTRI
Inovasi menjadi Dekonsentrasi
kerangka kerja PROPER dimulai
penilaian PROPER di 8 provinsi
Hijau dan Emas
2019
2.045
INDUSTRI
Implementasi
Evaluasi PROPER
aspek ketaatan
melalui SIMPEL
03
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
SEKAPUR SIRIH
04
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
“
masyarakat dalam PROPER wajib
didasarkan atas social mapping, untuk
mengidentifikasi masyarakat yang rentan
dan lokal-lokal hero yang dapat dijadikan
Keberhasilan program pemberdayaan ini dilakukan
sebagai agen perubahan. Setelah itu
dengan mengubah pola pikir yang dahulu program
dilakukan identifikasi modal sosial dan
pemberdayaan adalah program bagi-bagi bantuan
potensi sumberdaya yang dimiliki oleh
masyarakat, kemudian dilanjutkan (charity) menjadi program terstruktur dan terukur
dengan dialog bersama masyarakat untuk untuk memberdayakan masyarakat.
merumuskan program bersama. Indikator
keberhasilan program selalu dirumuskan
dan terukur, kemudian dilakukan evaluasi
keberhasilan dan kepuasan penerima masyarakat yang terus berkembang
manfaat. Target akhir adalah tercapainya dengan metode-metode yang baru dan
kemandirian masyarakat dalam mengatasi inovatif, maka kualitas lingkungan hidup
berbagai masalah yang dihadapinya. Indonesia dapat kita perbaiki, kita jaga dan
kita tingkatkan dalam rangka mewujudkan
Keberhasilan program pemberdayaan masyarakat yang adil dan sejahtera.
ini dilakukan dengan mengubah pola
pikir dari program bagi-bagi bantuan Kami memberikan apresiasi yang
(charity) menjadi program terstruktur tinggi untuk perusahaan yang telah
dan terukur untuk memberdayakan memperoleh peringkat EMAS dan HIJAU,
masyarakat. Upaya-upaya perusahaan mendorong terus kepada perusahaan
untuk memperbaiki kinerja pengelolaan yang memperoleh peringkat BIRU untuk
lingkungan dan pemberdayaan terhadap terus meningkatkan kinerja pengelolaan
masyarakat dalam skala lokal tersebut lingkungan dan akan memberikan teguran
sejalan dengan komitmen global dan sanksi kepada perusahaan yang
untuk mencapai 17 tujuan Sustainable berperingkat MERAH dan HITAM.
Development Goals (SDGs). Seperti pada
tahun 2018, kembali pada tahun 2019, Dr. Ir. Siti Nurbaya, M.Sc
PROPER mencatat kontribusi perusahaan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
terhadap pencapaian SDGs sebesar Rp.
50,32 Triliun atau meningkat 30,13%.
05
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
(Photography Property:
Lensa Pangalengan - Mitra CSR SEGWWL)
06
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
Efisiensi Energi
663.903.297 GJ
Penurunan Beban Penurunan
Pencemaran Emisi GRK
50.598.378 Ton 93.828.026 Ton CO2e
26 1,27%
Perusahaan
174 8,51%
Perusahaan
1.507 73,69%
Perusahaan
303 14,82%
Perusahaan
2 0,10%
Perusahaan
0,64% 13 0,98% 20
Perusahaan Perusahaan
Konsisten telah menunjukan Melakukan pengelolaan Melakukan upaya Melakukan upaya Sengaja melakukan
keunggulan lingkungan lingkungan lebih dari pengelolaan lingkungan yang pengelolaan lingkungan perbuatan atau melakukan
dalam proses produksi dan yang dipersyaratkan disyaratkan sesuai dengan tetapi belum sesuai dengan kelalaian sehingga
jasa, serta melaksanakan dalam peraturan (beyond ketentuan atau peraturan persyaratan sebagaimana mengakibatkan terjadinya
bisnis yang beretika compliance) melalui perundang-undangan yang diatur dalam perundang- pencemaran atau kerusakan
dan bertanggung jawab pelaksanaan sistem berlaku. undangan. lingkungan, serta melakukan
terhadap masyarakat. pengelolaan lingkungan pelanggaran peraturan
dan memanfaatkan sumber perundang-undangan yang
daya secara efisien serta berlaku dan/ atau tidak
melaksanakan tanggung melaksanakan sanksi
jawab sosial dengan baik. administrasi.
08
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
Peringkat Emas
Peringkat Hijau
Peringkat Biru
Peringkat Merah
Peringkat Hitam 92%
87% 85%
85%
81%
74% 72% 71% 72% 74%
60% 71%
61%
56% 56%
0 0 0 0 1 2 5 12 12 9 12 12 19 20 26
8 9 21 45 40 54 106 119 113 121 108 172 150 155 174
52 99 182 305 385 433 603 805 1099 1224 1406 1422 1427 1454 1507
20 64 116 73 118 154 233 295 551 516 529 284 146 241 303
2 22 41 9 32 47 48 79 17 21 21 5 1 2 2
03 04 05 07 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
-20 -20 -20 -20 -20 -20 -20 -20 -20 -20 -20 -20 -20 -20 -20
02 03 04 06 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Perjalanan PROPER selama 22 tahun dari tahun Pada tahun 2019, berdasarkan hasil evaluasi
1997 s/d 2019, PROPER dapat bertransformasi Tim Teknis PROPER KLHK dan Provinsi serta
dari hal yang sederhana berupa kriteria penilaian pertimbangan dari Dewan Pertimbangan PROPER,
pengendalian pencemaran air kemudian maka Menteri LHK menetapkan peringkat kinerja
berkembang menjadi kriteria yang mengusung perusahaan PROPER periode 2018 – 2019 bagi 2.045
perbaikan berkelanjutan berupa efisiensi sumber perusahaan sebanyak 26 perusahaan berperingkat
daya, pengembangan pemberdayaan masyarakat EMAS, 174 perusahaan berperingat HIJAU, 1.507
yang memandirikan sampai dengan mendorong perusahaan berperingkat BIRU, 303 perusahaan
internalisasi faktor biaya lingkungan dan sosial berperingkat MERAH, 2 perusahaan berperingkat
kedalam bisnis. HITAM, 13 perusahaan dikenakan penegakan hukum
dan 20 tidak beroperasi.
Selama itulah PROPER dapat mencapai keberhasilan
dengan peningkatan presentase ketaatan rata-rata Dari 2.045 perusahaan tersebut terdiri dari 961
selama 4 tahun yaitu dari 2003 s/d 2007 sebesar Agroindustri, 597 Manufaktur Prasarana Jasa, dan
63%, kemudian 2009 s/d 2012 sebesar 72%, dan 487 Pertambangan Energi Migas.
2013 s/d 2016 sebesar 73%. Selama 5 tahun terakhir
persentase ketaatan sebesar 84,2%.
09
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
SEBARAN PROPER
17
25
24
13
23
PT. Pertamina Geothermal Energy
1
Area Kamojang 5
Kab. Bandung Jawa Barat 22
15
7 11 8
14
12 21
PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. Unit 26
2 Pertambangan Tanjung Enim
Kab. Muara Enim Sumatera Selatan
2
1
4
Star Energy Geothermal (Wayang 16 10
3 3
Windu) Ltd. Kab. Bandung Jawa 9 18
Barat 20 19
PT. Pertamina (Persero) Refinery PT. Adaro Indonesia Kab. Tabalong, PT. Indonesia Power UPJ Kamojang
4 Unit VI Balongan Kab. Indramayu 8 Kab. Balangan, Kab. Barito Selatan, 12 Unit PLTP Kamojang Darajat
Jawa Barat Kab.Barito Timur Kalimantan Selatan Kab. Bandung Jawa Barat
PT. Badak NGL Kota Bontang PT. Pertamina (Persero) Marketing PT. Kideco Jaya Agung
5 Kalimantan Timur 9 Operation Region IV TBBM Rewulu 13 Kab. Paser Kalimantan Timur
Kab. Bantul D.I. Yogyakarta
PT. Pupuk Kalimantan Timur Kota PT. Tirta Investama Pabrik Klaten PT. Pertamina (Persero) RU IV -
6 Bontang Kalimantan Timur 10 Kab. Klaten Jawa Tengah 14 Kilang Cilacap Kab. Cilacap Jawa
Tengah
PT. Pertamina (Persero) RU II Kilang PT. Pertamina (Persero) Marketing PT. PLN (Persero) Pembangkit
7 Sei Pakning Kab. Bengkalis Riau 11 Operation Region III TBBM Bandung 15 Tanjung Jati B Jepara Kab. Jepara
Group Kota Bandung, Kab. Bandung Jawa Tengah
Barat Jawa Barat
10
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
Peringkat Emas
Peringkat Hijau
Peringkat Biru
Peringkat Merah
Peringkat Hitam
Star Energy Geothermal (Salak) PT. Pertamina Gas Area Jawa PT. Pertamina EP Asset 1 - Field
16 20 24
Ltd.“Kab. Sukabumi Jawa Barat Bagian Timur Kab. Sidoarjo Jawa Jambi Kab. Muaro Jambi, Kota Jambi
Timur
PT. Pertamina EP Asset I - PT. PJB UP Paiton PT. Pertamina Hulu Energi Jambi
17 21 25
Rantau Field Kab. Aceh Tamiang Kab. Probolinggo Jawa Timur Merang Kab. Musi Banyuasin
Aceh Sumatera Selatan
PT. PJB UP Gresik PT. Pertamina EP Asset 3 - Subang PT. Indonesia Power Unit
18 Kota Gresik Jawa Timur 22 Field Kab. Subang, Kab. Karawang 26 Pembangkitan Bali, Unit
Jawa Barat Pesanggaran Kota Denpasar Bali
11
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
PROPER MENDUKUNG
PENERAPAN INDUSTRI 4.0
Industri 4.0 yang diperkenalkan oleh Pemerintah untuk memastikan ekosistem gambut tetap basah
Jerman pada pameran Hanover Fair tahun 2011, sehingga tidak mudah terjadi kebakaran. Sistem ini
sudah menjadi mantra keberhasilan industri saat merupakan cara mengumpulkan data dalam jumlah
ini. Penemuan komputer yang telah diterapkan yang sangat besar dan real time untuk mengetahui
di dunia industri 3.0 untuk membuat proses kondisi kualitas lingkungan dan memprediksi pola
produksi menjadi otomatis dengan menggunakan perilakunya. Deteksi dini untuk kondisi kualitas
robot-robot, telah menggantikan peran manusia air dapat diakses di http://ppkl.menlhk.go.id/
untuk melaksanakan pekerjaan yang berbahaya onlimo-2018/ atau aplikasi android Onlimo KLHK.
dan berulang. Pada industri 4.0 peningkatan Sedangkan untuk deteksi dini hasil pemantauan
produktifitas dilanjutkan dengan mengintegrasikan kualitas udara real time dapat diakses di http://iku.
teknologi informasi, manufaktur dan jasa sehingga menlhk.go.id/aqms/.
memberikan pelayanan yang lebih individual,
semakin efisien dalam penggunaan sumberdaya Perubahan kualitas lingkungan tentu saja sangat
dan proses pengembangan produksi yang lebih dipengaruhi oleh pola perilaku sumber-sumber
singkat. Berbagai Peralatan dan infrastuktur pencemarnya. Oleh sebab itu untuk dapat
dilengkapi dengan sensor untuk mengambil data membuat gambaran pola perilaku sistem yang lebih
secara langsung dan dalam jumlah yang sangat komprehensif perlu dipasang sensor-sensor untuk
besar. Data dikumpulkan melalui jaringan internet memantau perilaku sumber-sumber pencemar
sehingga dapat diproses secara real time. Pola tersebut. Terkait dengan itu, pemantauan limbah
perilaku sistem dapat diprediksi secara cepat dan cair industri diintegrasikan dalam SPARING
akurat secara real time. Algoritma yang dipasang (Sistem Pemantauan Kualitas Air Limbah Secara
pada sistem tersebut mampu mengatur fungsi Terus Menerus dan dalam Jaringan), sedangkan
sistem secara otonom dengan sedikit atau bahkan emisi udara dari cerobong yang dipantau dengan
tanpa campur tangan manusia dan dengan hasil CEMs (Continous Emission Monitoring System)
sangat presisi, dapat disesuaikan setiap saat sesuai diintegrasikan dalam SISPEK (Sistem Informasi
dengan kondisi lingkungan yang dideteksi oleh Pemantauan Emisi Industri secara Kontinyu).
sensor. Sistem pemantauan ini merupakan subsistem dari
SIMPEL (Sistem Pelaporan Elektronik Lingkungan
Konsep inilah yang diadopsi Kementerian Lingkungan Hidup), yaitu sebuah sistem pelaporan on-line
Hidup dan Kehutanan dalam pengembangan sistem yang menggantikan sistem pelaporan manual
pemantauan kualitas lingkungan. Sensor-sensor atau cetak. Dengan SIMPEL ini, KLHK telah
dipasang di berbagai badan sungai untuk memantau memberikan kemudahan bagi perusahaan dalam
kualitas air sungai setiap saat dan real time yang penyampaian laporan (tidak perlu lagi mengirimkan
terintegrasi dalam Sistem Pemasangan Onlimo laporannya, ataupun datang secara langsung ke
(Online Monitoring Kualitas Air Sungai). Sedangkan kantor KLHK). Perusahaan cukup meng-input-kan
untuk pemantauan kualitas udara ambien telah data hasil analisis laboratorium dan pengelolaan
dipasang AQMS (Air Quality Monitoring System) yang limbah B3 secara online dengan melengkapi file
saat ini difokuskan pada daerah rawan kebakaran pendukung yang dibutuhkan. Data yang di-input
lahan dan daerah perkotaan yang memiliki risiko dari tahun ke tahun akan tersimpan dalam bank
pemaparan pencemaraan dari aktifitas kendaraan data, sehingga dapat dengan mudah dipakai untuk
bermotor dan industri. Begitu pula untuk pemantauan melakukan analisa trend pengelolaan lingkungan
ekosistem gambut telah terbangun SIMATAG dari suatu perusahaan. Saat ini telah terdaftar
(Sistem Monitoring Tinggi Muka Air Tanah Gambut) 6.753 perusahaan dalam SIMPEL dan 3.945
12
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
perusahaan yang aktif melakukan pelaporan secara real time. Antisipasi untuk mengambil
pengelolaan lingkungan. Mulai tahun 2019 ini data langkah langkah memitigasi atau adaptasi
tersebut sudah digunakan dalam penilaian kinerja perubahan lingkungan dapat dilakukan secara
perusahaan peserta PROPER. Perusahaan dapat cepat bahkan secara otonom, misalnya peringatan
mengakses langsung hasil penilaian kinerjanya dini gangguan kesehatan akibat pencemaran udara
tanpa harus dicetak di kertas secara manual. jika angka Indeks Sistem Pemantauan Udara sudah
menunjukkan angkat tidak sehat. Bahkan peringatan
Hasil evaluasi dari SIMPEL menunjukkan bahwa kondisi darurat dapat dikeluarkan secara otomatis
pada tahun 2019 ini jumlah emisi dari 2.147 jika angka pengukuran telah menunjukkan angka
perusahaan yang melaporkan mencapai 579.107,34 tidak sehat atau berbahaya. Jika diintegrasikan
ton SO2, 392.000,8 ton partikulat, 260.357,87 dengan sensor yang berada di berbagai perusahaan,
ton NO2. Sedangkan limbah cair yang dibuang maka peringatan secara individual dapat diberikan
ke lingkungan mencapai 414.886,62 ton BOD, kepada masing-masing perusahaan jika daya
863.774,4 ton COD, 125.474,72 TSS, 150.644,06 tampung lingkungan yang telah ditetapkan dalam
ton Minyak dan Lemak serta 1.645,58 ton Amoniak. sistem dilampaui dan diperlukan penurunan beban
Sementara itu jumlah limbah B3 yang dihasilkan pencemaran atau mengatur tinggi muka air tanah di
mencapai 64.794.326,66 ton, 60,2 % sudah dikelola kanal-kanal perusahaan yang berada di ekosistem
dengan baik, 30,8 % masih tersimpan di Tempat gambut.
Pembuangan Sementara.
Idealnya untuk mencapai kondisi dimaksud masih
SIMPEL memudahkan perusahaan untuk diperlukan pembangunan infrastruktur pemantauan
melaporkan dan mengelola data lingkungan. kualitas lingkungan. Kita optimis dapat melakukan
Pertamina dan anak perusahaannya mampu semua itu, karena sebagian besar teknologi yang
menghemat pemakaian kertas sekitar 140 ton/ digunakan untuk mendukung sistem pemantauan
tahun dan efisiensi biaya Rp 2,5 milyar per tahun, adalah teknologi yang dikembangkan oleh anak
sedangkan perusahaan-perusahaan yang tidak bangsa. Pengembangan sistem ini juga sejalan
memiliki anak perusahaan dan lokasinya berada dengan arahan Bapak Presiden Joko Widodo,
di Jawa Barat melaporkan penghematan Rp. 8 untuk mulai menerapkan teknologi artifisial dalam
juta per tahun dari pengurangan pemakaian kertas rangka meningkatkan kinerja Aparatur Sipil Negara.
dan transportasi untuk menyampaikan laporan Jadi era industri 4.0 sudah dapat diantisipasi oleh
ke Jakarta. Unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap PROPER dengan mengembangkan berbagai sistem
Punagaya di Sulawesi Tengah menghemat Rp. pemantauan baik dari sisi sumber pencemaran dan
62.080.000 per tahun untuk efisiensi kertas dan media lingkungan yang terpengaruh oleh aktifitas
perjalanan dinas ke Jakarta untuk pelaporan sumber pencemar.
lingkungannya.
SIGIT RELIANTORO,
Tahapan selanjutnya adalah mengintegrasikan Sekretaris Direktorat Jenderal Pengendalian
sistem pelaporan perusahaan yang terdaftar di Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan
SIMPEL untuk mengukur beban pencemaran
terhadap lingkungan melalui integrasi sistem
pemantauan kualitas air ONLIMO, kualitas udara
AQMS dan ekosistem gambut SIMATAG sehingga Foto Background :
pola-pola perubahan lingkungan dapat diprediksi Mangrove Karangsong sebagai program
Konservasi Mangrove RU VI termasuk
dalam Program Integrated Mangrove
13
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
PUBLIKASI PROPER
TRANSFORMASI PELEMBAGAAN
CSR: PRAKTIK BAIK DAN TANTANGANNYA
Satu dekade praktik dunia usaha dalam mewujudkan Kedua, sistem atau tatakelola CSR yang semakin baik.
tanggung jawab sosial telah membawa banyak Tatakelola yang baik merupakan syarat agar dapat
perubahan, baik di internal organisasi maupun di merumuskan program-program CSR yang berbasis
masyarakat. Banyak pembelajaran (lesson learned) pada potensi lokal untuk pemberdayaan masyarakat.
dari praktik tersebut yang menunjukkan transformasi Pembenahan sistem ini dimulai dengan pembentukan
dunia usaha untuk tidak semata mengejar keuntungan unit atau struktur khusus yang memiliki tanggung
dari bisnis mereka, tetapi juga berperan untuk tetap jawab utama mengelola CSR. Sebelumnya, beberapa
menjaga kelestarian lingkungan dan kesejahteraan perusahaan masih menganggap urusan CSR bisa
masyarakat. Kontribusi terhadap pencapaian dilakukan sebagai tugas sambilan (additional job)
kesejahteraan masyarakat ini menjadi best practice oleh siapapun staf. Tetapi, perusahaan belajar jika
implementasi corporate social responsibility /CSR. cara seperti ini menghasilkan model CSR layaknya
Di samping praktik baik, tentu ada catatan kritis yang pemadam kebakaran, menunggu dan merespon
menjadi tantangan untuk terus melakukan perbaikan usulan/proposal program dari masyarakat. Oleh
yang berkelanjutan (continuous improvement). karena itulah, perusahaan membentuk unit khusus
yang diisi dengan orang-orang yang memiliki
Praktik baik pertama terkonfirmasi saat community kompetensi tentang CSR dengan dukungan
development/ comdev (pengembangan masyarakat) peningkatan kapasitas (capacity building) agar dapat
telah menjadi perhatian serius sebagai salah terus mampu meningkatkan kinerjanya.
satu bagian utama dalam CSR. Comdev bisa
berarti pendekatan dan fokus program. Sebagai Ketiga, perubahan kinerja pengelolaan CSR nampak
fokus program berarti jenis CSR yang ditujukan dari berjalannya sistem perencanaan, pelaksanaan,
pada masyarakat di luar perusahaan, khususnya monitoring dan evaluasi. Pemetaan sosial (social
pada mereka yang marjinal. Sebagai pendekatan, mapping) telah menjadi salah satu tahapan dalam
Comdev berarti fasilitasi oleh perusahaan dalam perencanaan program. Dengan dukungan data
program CSR harus mampu membangun gerakan yang akurat dan komprehensif, perusahaan mampu
kolektif masyarakat yang mampu memecahkan merancang program yang menjawab kebutuhan
permasalahan mereka dan meningkatkan kualitas dan masalah masyarakat, berbasis pada potensi
kehidupan di bidang ekonomi, sosial, budaya, lokal. Hasil pemetaan sosial dikombinasikan
lingkungan dan lain-lain. dengan dokumen perencanaan pembangunan
milik pemerintah (RPJMD, RPJMDes, dan lain-lain),
Community Development: sehingga program CSR mampu terintegrasi dengan
• More in terms of an action, result, or outcome: program pemerintah. Dunia usaha telah menyadari
local decision making and program development jika kemitraan multistakeholder akan memperkuat
resulting in a better place to live and work (Huie, dan mempercepat capaian program.
1976).
• Group of people initiating social action to Keempat, keberadaan unit khusus yang diisi orang
change their economic, social, cultural and/ yang kompeten mampu mengubah orientasi pilihan
or environmental situation (Christenson and jenis program yang sebelumnya banyak didominasi
Robinson, 1989). karitatif, tahap demi tahap bergeser ke jenis
• Focus on the process of teaching people how pemberdayaan. Dunia usaha menyadari bahwa model
to work together to solve common problems pemberian bantuan atau donasi yang terus-menerus
(Phillips and Pittman, 2009).
14
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
akhirnya justru menjadi bantuan yang mematikan, tersebut. Cara mudah membedakan rekognisi atau
mematikan kreativitas masyarakat, membentuk akuisisi dengan menilai sebelum atau sesudah
karakter manusia yang suka meminta. Program kehadiran perusahaan. Idealnya, fasilitasi perusahaan
pemberdayaan lebih bersifat berkelanjutan karena ditujukan pada inisiatif warga yang berjalan lamban,
perusahaan memfasilitasi pengembangan potensi setelah perusahaan masuk maka dapat berkembang
lokal sampai mereka mandiri untuk mendukung dengan pesat.
penghidupan berkelanjutan (sustainable livelihood).
Jika suatu saat perusahaan tutup, maka masyarakat Kedua, siapa yang berperan? Untuk mengisi unit
tetap dapat hidup terus karena kehidupan mereka khusus dengan orang yang kompeten, beberapa
bukan ditopang dari perusahaan, melainkan dari perusahaan merekrut tenaga kontrak yang berperan
sumber daya setempat. sebagai community development officer/CDO
untuk mengawal program CSR. Kehadiran CDO ini
Kelima, dunia usaha mampu mengembangkan bentuk mampu mengoperasionalkan perubahan orientasi
CSR yang dikaitkan dengan proses produksinya. perusahaan untuk menghasilkan program CSR
Model ini dikenal dengan Creating Shared Value/CSV yang partisipatif, mewujudkan kemandirian dan
(mewujudkan nilai bersama) yang diartikan sebagai menghasilkan kesejahteraan. Tetapi, tidak terjadi
kebijakan dan praktik dunia usaha yang meningkatkan transfer pengetahuan dan pengalaman tenaga
daya saingnya sekaligus memajukan kondisi ekonomi kontrak ini kepada staf organik. Jika proyek fisik
dan sosial masyarakat di sekitar tempat mereka seperti pembuatan kantor baru disubkontrakkan
beroperasi. Pilihan program CSR memanfaatkan pada pihak di luar perusahaan, hal ini bisa diterima.
potensi setempat untuk meningkatkan kesejahteraan Tetapi, menyerahkan realisasi CSR pada pihak lain,
masyarakat, sekaligus program tersebut mampu dengan keterlibatan minimalis dari staf organik, tidak
memberi kontribusi terhadap keberlangsungan bisa diterima. CSR merupakan aktivitas kemanusiaan,
perusahaan, bisa dari sisi ketersediaan bahan baku, proses interaksi aktif (engagement) antara staf organik
memperluas pasar, dan lain-lainnya. perusahaan dengan masyarakat sangat penting, tidak
sebatas orientasi pada hasil akhir semata.
Di samping catatan positif tersebut, terdapat pula
catatan kritis atas praktik CSR sebagai bahan refleksi. Tumbuh berkembang bersama masyarakat dan
Pertama, rekognisi atau akuisisi?. Berdasar pemetaan semua stakeholder merupakan komitmen yang
sosial, perusahaan dapat merancang program baru harus dimiliki oleh dunia usaha. Pengalaman telah
atau mengembangkan aktivitas yang sudah dimulai membuktikan kontribusi nyata mereka dalam
oleh warga. Pilihan mengembangkan yang sudah pengembangan masyarakat. Bersama pihak-
ada berarti rekognisi atau mengakui/menghargai pihak lain dengan berbagai sumberdayanya, jika
inisiatif masyarakat sehingga tidak terjebak pada bisa dipadukan akan menjadi energi yang besar
pola pikir harus program yang murni/asli diinisiasi untuk percepatan penanggulangan kemiskinan dan
perusahaan. Tetapi, cara ini bisa terjadi sebaliknya, pencapaian kesejahteraan masyarakat.
bukan rekognisi melainkan akuisisi. Program Comdev
hasil swadaya masyarakat, telah berhasil baik, diakui/ Krisdyatmiko
diakuisisi sebagai program perusahaan. Sebenarnya, Ketua Departemen Pembangunan Sosial dan
tanpa kehadiran perusahaan pun, program itu sudah Kesejahteraan (PSdK)
sukses, justru perusahaan menunggangi kesuksesan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Gadjah Mada
15
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
PUBLIKASI PROPER
Pada beberapa dekade terakhir ini, dunia global Metode Life Cycle Assessment/Penilaian Daur Hidup
semakin menaruh perhatian pada pembangunan pada SNI ISO 14040 : 2016 dan SNI 14044 : 2017.
berkelanjutan atau yang disebut dengan istilah Dari tahun 2018 sudah dipersiapkan untuk diterapkan
sustainable development. Pembangunan pada Perusahaan PROPER, hal ini diperkuat dengan
berkelanjutan merupakan pembangunan yang juga dikeluarkannya PerDirjen Pengendalian Pencemaran
memperhatikan dampaknya terhadap sistem yang dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan
lebih besar dan menyeluruh, serta dampaknya untuk Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia No. P.14/
jangka waktu yang lebih panjang di masa depan nanti. PPKL/SET/DIK.0/9/2018. Tahun ini sesuai dengan
Dari satu sisi, pembangunan tentunya diharapkan tema PROPER yaitu PROPER 4.0 as SIMPEL as it
untuk mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi is sangat tepat mengadopsi LCA untuk penentuan
maupun nilai guna suatu produk yang nantinya akan perhitungan dampak lingkungan yang dihasilkan
memajukan pasar. Dari sudut lain, eksternalitas oleh suatu produk industri, karena LCA secara
yang merupakan akibat dari suatu aktivitas ekonomi komprehensif menginventarisasi dan menganalisa
perlu diperhatikan. Dampak suatu kegiatan terhadap semua masukan/penggunaan material, penggunaan
lingkungan menjadi sangat penting karena akibat energi, penggunaan air, emisi ke udara, emisi ke tanah,
yang ditimbulkan tersebut pada akhirnya akan emisi ke air dan limbah ke sistem pengolahan, artinya
dibebankan ke semua pihak, contohnya kondisi satu metode LCA ini dapat dibuat menjadi SIMPEL
udara yang berdampak terhadap kesehatan. Sisi sesederhan penamaan Sistem Pelaporan Elektronik
sosial juga sangat penting untuk diperhatikan, karena (SIMPEL) yang diterapkan oleh PROPER, sehingga
aktivitas apapun pasti sangat erat kaitannya terhadap ke depan perusahaan – perusahaan yang akan
perkembangan dan kegiatan sosial di sekitar. melaporkan data emisi prosesnya akan lebih mudah
dan lebih terukur dengan menggunakan metode LCA.
Life Cycle Assessment (LCA) merupakan salah
satu metodologi yang dapat digunakan sebagai LCA bertujuan untuk mengkaji dampak daur hidup
sustainability matrics. Metode LCA ini dapat suatu produk terhadap lingkungan. Selain itu, LCA
mengevaluasi bahan mentah dan konsumsi energi juga memberi informasi yang detail akan konsumsi
sehingga dapat diperoleh data pengeluaran emisi material dan energi selama masa produksi, jenis
sebuah produk. Saat ini permasalahan lingkungan dan jumlah waste maupun emisi yang dihasilkan,
menjadi pertimbangan yang sangat penting dalam serta posisi input dan output material selama masa
market global. Berkaca dari negara lain, sudah produksi maupun masa daur hidup produk tersebut.
banyak produk yang menginformasikan data Pada prinsipnya, seluruh aktivitas yang diciptakan
pengeluaran emisi karbonnya. Negara tetangga manusia pasti memberi dampak terhadap batasan
Indonesia, seperti Thailand sudah melaukan Kajian ruang lingkup dan lingkungannya. Dampak serta
LCA untuk produk – produknya mulai tahun 2002 aliran massa maupun energi dalam kajian LCA
secara nasional, begitu juga dengan Malaysia yang dikuantifikasi secara detail dengan batasan-batasan
sudah mulai sejak tahun 2006. Indonesia seharusnya yang sudah ditetapkan.Pendekatan LCA yang detail
mempunyai data serupa untuk mendukung produk- dan menyeluruh terhadap daur hidup suatu produk
produknya memasuki market global. Pada negara dapat membantu banyak stakeholders dalam
yang sudah menerapkan LCA, berarti sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan strategis yang
mengonsumsi makanan/minuman maka mereka berkaitan erat lca, manfaat dan sinergitasnya pada
sudah memperhatikan besar/kecilnya pengeluaran simpel proper indonesia_ kiman siregar 2 dalam
emisi yang dihasilkan dari produk tersebut. Saat ini penentuan kebijakan ataupun regulasi. Manfaat
LCA sudah diadopsi Indonesia melalui SNI adalah langsung yang dapat diperoleh setelah Penerapan
16
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
LCA antara lain yaitu biaya penanganan limbah lebih Mulainya penerapan LCA pada industri di Indonesia
rendah, penghematan energi dan bahan baku, biaya telah menjadi langkah yang sangat baik dalam visi yang
distribusi lebih murah, peningkatan citra organisasi ingin bergerak menuju pembangunan berkelanjutan.
dimata konsumen dan masyarakat, dan kerangka Masukan data dari berbagai perusahaan industri di
kerja untuk perbaikan terus menerus sudah tersedia Indonesia ini tentunya memerlukan suatu wadah
dan tinggal dilaksanakan. Dampak lingkungan yang (database) yang nantinya akan semakin mendukung
bisa diamati dengan metode LCA sangat beragam, hasil LCA yang komprehensif. Ketersediaan data
seperti pemanasan global, asidifikasi, eutrofikasi, dan akses data yang memang saling berhubungan
penipisan lapisan ozon, penurunan sumber daya sangatlah dibutuhkan untuk mengembangkan
biotik dan abiotik, toksisitas pada manusia baik produksi maupun konsumsi yang berkelanjutan
dari bahan-bahan toksik pada tanah, air dan udara (sustainable). Selain itu, kumpulan data memang
maupun hewan dan tumbuhan yang terekspos bahan merupakan bagian dari banyak proses maupun
toksik dan dikonsumsi seta dampak-dampak lainnya. industri yang sebenarnya memiliki integrasi baik
Indonesian Life Cycle Assessment Network (ILCAN) secara langsung maupun tidak langsung dengan
dan tim pendukung lainnya telah banyak mengadakan lingkungan Indonesia, bahkan dunia secara global.
pelatihan untuk membangun kapasitas akademisi Oleh karena itu, database memiliki peran yang
maupun praktisi pada industri di Indonesia akan sangat penting untuk pengembangan LCA yang lebih
pemahaman terhadap LCA. baik dengan pembangunan Indonesian Life Cycle
Inventroy (IDN LCI) Database for LCA Indonesia yang
Selain itu, ILCAN terus mendukung Kementerian saat ini telah digagas ILCAN dengan Ditjen PPKL
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI dalam KLHK. Sistem database ini pada akhirnya amat
memperkuat regulasi yang bertujuan untuk menjaga sangat dapat diintegrasikan dengan SIMPEL (Sistem
kelestarian alam dan lingkungan di Indonesia. KLHK Pelaporan Elektronik) PROPER yang sudah dan akan
juga telah menerima LCA sebagai alat yang bisa dilaksanakan pada tahun – tahun berikutnya, sehingga
mengkaji dampak suatu produk terhadap lingkungan bagi perusahaan diharapkan penerapan LCA tidak
dan kegunaannya yang bisa menjadi pertimbangan menjadi beban, tetapi menjadi penyemangat dalam
dalam menentukan kebijakan. Penulis sebagai Expert melakukan perbaikan terhadap proses produksinya
LCA dan tim pendukung lainnya yang bekerjasama sehingga menjadi lebih ramah lingkungan.
dengan perusahaan-perusahaan juga telah melakukan
kajian LCA pada beberapa perusahaan di Indonesia Pada akhirnya, LCA dapat dimanfaatkan untuk
untuk persiapan melengkapi laporan PROPER. Sebagai industri di Indonesi seperti industri sawit dalam
contoh, LCA (kajian gate-to-gate) pada 16 pembangkit upaya menunjukkan tata kelola sawit berkelanjutan
listrik milik PT. Indonesia Power. LCA telah dilakukan di Indonesia. Sehingga LCA berperan penting bagi
pada berbagai jenis pembangkit tenaga listrik yakni diplomasi perdagangan internasional seperti sawit.
pembangkit listrik tenaga uap (seperti PLTU Labuan, Saat ini di Indonesia, LCA menjadi salah satu kriteria
Lontar, Cilegon), pembangkit listrik tenaga panas yang akan dituangkan dalam PROPER (Program
bumi (PLTP Kamojang), pembangkit listrik tenaga gas Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan) sebagai
(PLTG Gilimanuk), pembangkit listrik tenaga diesel dan upaya meningkatkan kualitas lingkungan hidup,
gas (PLTDG Pesanggaran), serta jenis pembangkit mulai dari udara tanah dan air. Melalui perhitungan
listrik lainnya. LCA (gate-to-gate) juga telah diterapkan LCA dapat menggambarkan kondisi sebenarnya di
pada industri farmasi maupun perusahaan mining lapangan, sehingga produk – produk Indonesia dapat
seperti PT Bio Farma dan juga PT Antam. Perusahaan diterima dengan baik di pasar global.
perkebunan seperti PT Perkebunan Nusantara
(PTPN) juga menaruh perhatian dan minat yang besar Dr.Kiman Siregar,S.TP,M.Si*
terhadap implementasi LCA. Selain itu, LCA tentunya Ketum ILCAN dan Dosen Teknik Pertanian Unsyiah
juga diaplikasikan pada beberapa perusahaan mining,
eksplorasi, maupun produksi lain di Indonesia.
17
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
TESTIMONI
Setiap perusahaan memiliki kewajiban untuk Manfaat lainnya dari SIMPEL adalah format
melakukan pengelolaan lingkungan dengan pelaporan bisa seragam dan perusahaan dapat
baik, kemudian menyampaikan laporannya melakukan pemeriksaan secara langsung,
secara berkala setiap 3 dan 6 bulan. Laporan apakah data-data yang di-input telah masuk
hard copy yang berupa buku ini dikirimkan sistem atau belum. Di samping itu terdapat
ke DLH Kabupaten, DLHK Provinsi, PPEJ menu atau fitur-fitur lain yang menarik, antara
dan KLHK Jakarta. Dalam buku laporan ini lain, adanya sistem Rekapitulasi Beban Emisi
disampaikan data-data analisa laboratorium pada PPU sehingga memudahkan perusahaan
yang terkait dengan Pengendalian mengetahui nilai beban emisi dari tahun ke
J. IRWAN HIDAYAT Pencemaran Air, Pengendalian Pencemaran tahun; juga adanya sistem Pengingat pada
“
Presiden Direktur Udara dan Pengelolaan Limbah B3 seperti PLB3 (Pengelolaan Limbah B3) jika perizinan
PT Sido Muncul
yang tercantum dalam matriks UKL-UPL dan data limbah B3 telah melewati masa
(RKL-RPL). Dengan sistem pelaporan cetak kadaluarsa.
ini, format pelaporan yang dipakai oleh setiap
perusahaan tidak seragam dan tentunya tidak Apabila perusahaan mengalami kesulitan
ramah lingkungan karena laporan cetak ini pada saat mengoperasikan program
membutuhkan banyak kertas. ini, perusahaan dapat secara langung
menyampaikan pertanyaan maupun keluhan
35.78 jt. Pada tahun 2016 Kementrian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan (KLHK) memperkenalkan
melalui Administrator SIMPEL yang siap sedia
akan memberikan solusi secara cepat dan
Total penghematan aplikasi SIMPEL (Sistem Pelaporan Elektronik tepat, tanpa harus bertatap muka. Seiring
SIMPEL per tahun Lingkungan Hidup), yaitu sebuah program berjalannya waktu, program SIMPEL ini secara
pelaporan on-line yang menggantikan sistem terus menerus telah di-update sehingga makin
pelaporan manual atau cetak. Dengan SIMPEL user friendly dan sesuai dengan kebutuhan
ini, KLHK telah memberikan kemudahan penggunanya. Oleh karena itu, perusahaan
bagi perusahaan karena tidak perlu lagi juga lebih bersemangat dalam menyampaikan
mengirimkan laporannya, ataupun datang pelaporannya secara on-line.
secara langsung ke kantor KLHK menyerahkan
laporannya. Perusahaan cukup meng-input- Akhir kata, SIMPEL telah merubah tata cara
kan data-data hasil analisa laboratorium pelaporan dan perubahan yang luar biasa
dan pengelolaan LB3 secara online dengan ini telah memberikan dampak positif serta
melengkapi file pendukung yang dibutuhkan. memberikan banyak manfaat bagi perusahaan.
Data-data yang di-input dari tahun demi tahun Dengan semakin gencarnya kampanye untuk
akan tersimpan dalam bank data, sehingga melestarikan lingkungan, kehadiran SIMPEL
dapat dengan mudah dipakai untuk melakukan bagaikan sebuah jawaban yang datang tepat
“
analisa trend pengelolaan lingkungan dari waktu.
suatu perusahaan.
18
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
“
pencemaran air dan pengendalian pencemaran membantu dalam penyusunan laporan yang Presiden Direktur
KIDECO
udara. Untuk dapat mengakses SIMPEL, akan dilaporakan karena dapat memangkas
pemegang izin harus mengajukan permohonan waktu dan jalur pelaporan yang cukup
registrasi akun kepada KLHK dengan panjang sehingga waktu yang ada masih
melengkapi identitas pemegang izin, jenis dapat digunakan untuk menyusun laporan
usaha/kegiatan dan salinan izin lingkungan. secara teliti serta dapat mengakses beberapa
Selanjutnya, KLHK akan mengeluarkan nomor pekerjaan lain.
registrasi disertai dengan akun dan kata kunci
27.2 jt.
untuk mengakses SIMPEL yang dikirimkan via Proses pengisian data SIMPEL juga dinilai
email. Perusahaan bisa log in ke SIMPEL dan lebih mudah dan ringkas karena hanya
mulai mengisi profil perusahaan yang nantinya memasukan (Upload) data seperti hasil uji Total penghematan
akan diverifikasi oleh administrator sistem. laboratorium, tabel atau grafik informasi data SIMPEL per tahun
Setelah itu, pemegang izin dapat melakukan tanpa membuat narasi yang panjang seperti Setara dengan
pengisian data untuk laporan RKL RPL, Air pada laporan secara Hardcopy. Namun masih Rp. 6.800.000 /
Limbah, Limbah B3 dan Udara. Pengisian ditemukan kekurangan yaitu terbatasnya Triwulan
laporan SIMPEL juga dilengkapi dengan fitur kapasitas file yang akan dapat di Upload pada
cetak Tanda Terima dan dapat di Download di aplikasi SIMPEL, sehingga ukuran file yang ada
Tanda Terima Elektronik (TTE). harus di optimalkan sekecil mungkin. Dengan
ukuran file yang kecil sangat memungkinkan
Dalam PermenLHK Nomor 87 tahun hasil atau data yang ada di dalamnya tidak
2016 disampaikan bahwa SIMPEL ini dapat terbaca secara utuh. Dalam proses
terdiri dari SIMPEL nasional, provinsi dan pengisian data terkadang masih ditemukan
kabupaten, tetapi hingga saat ini SIMPEL juga kesalahan sistem (system error), hal
hanya digunakan untuk pelaporan nasional. ini lebih cenderung banyak ditemukan pada
Adapun masih terdapat perbedaan sistem laporan pengendalian pencemaran air dimana
pelaporan lingkungan ke Dinas Lingkungan nilai yang sudah diinput dapat berubah
Hidup Kabupaten dan Provinsi yang masih bahkan hilang meskipun sudah memasukan
menggunakan sistem konvensional (hard file) data dengan sesuai ketentuan yang berlaku,
atau sesuai kebijakan tiap daerah. Sistem sehingga perusahaan harus melakukan
konvensional tersebut membutuhkan banyak verifikasi ulang atau menginput ulang kembali
ruang untuk menyimpan dokumen setiap data yang ada. Adanya kekurangan seperti
perusahaan. Selain itu dalam kondisi tertentu inilah yang diharapkan dapat diperbaiki ke
jika pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan depannya dalam aplikasi SIMPEL.
19
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
TESTIMONI
Kami sangat mendukung dan kertas dan tinta dan biaya lainnya seperti
menyambut baik inisiatif Kementerian biaya fotokopi, jilid, jasa kurir dan biaya
Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang pengiriman serta ruang arsip untuk
sudah meluncurkan Sistem lnformasi keperluan tersebut. Pertamina dan Anak
Pelaporan Elektronik Lingkungan Hidup Perusahaan yang berlokasi dari Sabang
(SIMPEL) atau pelaporan online dari sampai Merauke yang mencakup kegiatan
penanggungjawab usaha/kegiatan ke Ekplorasi dan Produksi Migas Onshore
Kementerian Lingkungan Hidup dan dan Offshore, Panasbumi, Refinery, LNG,
LELIN EPRIANTO, Kehutanan (KLHK) yang mencakup antara Lubricant, Distribusi Migas, Hotel dan
“
SVP Corporate HSSE lain : Rumah Sakit diharapkan dapat menghemat
PT Pertamina
• Pelaporan Pelaksanaan RKL-RPL dan pemakaian kertas sehingga mengurangi
UKL-UPL jumlah pohon di alam yang harus ditebang
• Pelaporan Pengendalian Pencemaran untuk dijadikan kertas sekaligus efisiensi
Air biaya yang berkisar antara 3-15 juta
• Pelaporan Pengendalian Pencemaran rupiah/tahun untuk masing-masing Unit
Udara Operasi/Anak Perusahaan dengan adanya
Perusahaan yang • Pelaporan Pengelolaan Limbah B3 sistem pelaporan online tersebut. Dengan
selama ini melakukan • Penyampaian rapor sementara banyaknya lokasi Unit Operasi dan Anak
pelaporan dalam PROPER Perusahaan Pertamina dan beberapa
bentuk dokumen • Submit dokumen sanggahan PROPER berada di daerah terpencil tentunya
fisik (hardcopy) pelaporan melalui SIMPEL memberikan
berubah menjadi
Dengan adanya pelaporan secara online penghematan biaya yang signifikan bagi
laporan dalam
bentuk elektronik tersebut, perusahaan yang selama ini perusahaan.
(e-reporting). melakukan pelaporan dalam bentuk
dokumen fisik (hardcopy) berubah Sistem pelaporan online juga akan
menjadi laporan dalam bentuk memudahkan setiap pihak yang
elektronik (e-reporting) dan kami berkepentingan untuk mengakses data
harapkan laporan tersebut dapat diakses lingkungan yang diperlukan secara
oleh seluruh fungsi terkait di KLHK sesuai mudah dan efisien sehingga mendukung
dengan bidangnya dan juga Pemerintah pengelolaan lingkungan yang lebih baik.
Daerah.
20
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
Pada era dimana VUCA mendominasi, SIMPEL walaupun tidak seperti namanya yang
perubahan begitu cepat dan penuh ‘simpel’, tapi kompleksitas yang terbangun
tantangan. Layaknya implementasi SIMPEL menjadikan pembelajaran yang berharga bagi
(Sistem Pelaporan Elektronik Perizinan insan PJB untuk mengelola lingkungan dengan
Bidang Lingkungan Hidup Bagi Usaha) teliti, efektif, beretika dan bertanggung jawab.
melalui PermenLHK No 87 Tahun 2016. PT Selama periode PROPER 2018-2019, melalui
Pembangkitan Jawa Bali menjawab tantangan SIMPEL PT PJB telah melaporkan pelaksanaan
tersebut dengan menjadi perusahaan yang dokumen lingkungan 21 unit yang dioperasikan,
terlibat aktif dalam piloting aplikasi turunan 75 titik penaatan air limbah yang dikelola, 64
SIMPEL seperti SIRAJA LIMBAH (Sistem titik pantau di laut maupun badan air, 54 titik IR. SUGIYANTO, MT
Informasi Kinerja Limbah B3) di tahun pemantauan sumber emisi tidak bergerak dari Direktur Operasi-1
PT. Pembangkitan Jawa Bali
2016, FESTRONIK (Manifest Elektronik) di hasil laboratorium, 394.230 entri data hasil
tahun 2017 dan SISPEK (Sistem Informasi pemantauan CEMS, 1.115.220,25 Ton Limbah
Pemantauan Emisi Kontinyus) di tahun 2018. B3 yang dikelola dan 100% persyaratan teknis
Keterlibatan organisasi untuk berpartisipasi pengelolaan LB3, air dan udara terlengkapi.
dalam pelaporan elektronik adalah perwujudan PT PJB juga bertekad mengelola lingkungan
dari kami untuk tetap menjadi industri yang dengan lebih baik melalui Sistem Informasi
berinovasi, transparan dan akuntabel, dan Pengelolan Kinerja Lingkungan Hidup PT
bukan hanya mengejar capaian dalam rentang PJB (SIPLAH) yang telah terintegrasi dengan
waktu tertentu. aplikasi SIMPEL KLHK.
21
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
TESTIMONI
“
SIMPEL ini sangat membantu KLHK dan Pelaporan bisa kami selesaikan dalam
kami sebagai pihak pemberi laporan waktu 3 hari dibandingkan dengan
rutin ke KLHK. pelaporan manual bisa sampai 2 minggu.
- Penghematan biaya dalam pelaporan.
Penghematan dalam konsumsi kertas
Mengelola dokumen hard copy banyak & proses pencetakan, transportasi
membutuhkan sistem, ruang dan tenaga pengiriman laporan, serta tenaga
yang tidak sederhana, Saya pikir aplikasi administrasi kurang lebih mencapai Rp.
SIMPEL ini sangat membantu KLHK dan 20,5 Juta / tahun.
kami sebagai pihak pemberi laporan rutin
ke KLHK.
22
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
“
Kabupaten/Kota sehingga pelaporan
pengelolaan lingkungan dapat lebih efektif
dan efisien.
23
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
KEBERHASILAN PROPER
DALAM PERBAIKAN LINGKUNGAN
SDG
Rp36.095.210.870 Memulihkan Degradasi Lahan,
serta Menghentikan Kehilangan
0.072% Keanekaragaman Hayati
Rp 516.545.609.075
1.026%
24
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
30
Rp6.289.805.450 Sanitasi yang Berkelanjutan untuk
Semua
0.012%
Rp5.403.541.275.486
10.738%
25
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
26
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
27
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
12
“EDUKASI LI NGKUNGAN MENUJU KEBERLANJUTAN EKOSISTEM YANG LESTARI”
28
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
,129$6,
Efisiensi Energi Penurunan Emisi
Redesain Bleeding Pilot Fuel Facility. Pembuatan Special Tool SOGAV
Efisiensi Energi: 47,8 GJ* Penurunan Emisi: 136 Ribu Ton CO2*
Penghematan : Rp228 Juta* Penghematan: Rp 18 Miliar*
29
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
30
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
31
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
32
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
BUKAN MAIN 2
Budidaya Ikan Mandiri, Inovatif, & Ramah Lingkungan
o MINO 2.0 dengan Sensor IoT (Internet of Things) Banoo – I Fish
o Pengembangan RAS (Recirculation Aquaculture System)
Rp ECONOMIC WELLBEING
Pendapatan Kunjungan Deswitadaya
naik 746 %
22 penerima manfaat
Penjualan produk kelompok Deswitadaya menyebarluaskan informasi
Gamol Rp.59.417.000,00
Penjualan Anggrek Rp. 2.150.000 279 orang penerima manfaat
Hasil panen ikan Rp. 13.168.250
www.pertamina.com
33
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
34
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
35
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
INOVASI
Renewable Energy to Empowering Community
Mengaliri 37
rumah, 1 sekolah,
1 sarana ibadah
Iuran mandiri 37 KK
Kelompok
Adanya Perdes sebesar
Pengurus PLTH
yang mendukung Rp. 25.000,- per
(10 anggota
PLTH E-Mas Bayu bulan untuk
memiliki
keberlanjutan PLTH
maintenance
skill)
Kerja sama Tempat penelitian dan
dengan pengembangan
Politeknik Negeri Politeknik Negeri Cilacap
Cilacap
Wilayah Tidak PLTH 12.000 WP
Tercover Listrik 1 rumah
Produksi Olahan
Hasil Tambak
INOVASI
Zero Waste Social Integrated System
Handycraft
Budidaya Lele Pupuk Organik Patra Asri
Budidaya Jamur Pakle Asri Gembur Asri
Patra Asri
KEAKSARAAN FUNGSIONAL
Budidaya Basur (kegiatan pengurangan buta huruf
Baglog Jamur Kotoran Ternak
Maksur Asri melalui kegiatan membaca resep
(Limbah Media
Pupuk Bekas olahan pangan)
Tanam)
Cacing (Kascing)
Produksi Telur
Koperasi
Telur Bebek Asin
“Kemiren Asri
Makmur Asri Mandiri”
Jamur sebagai
Bahan Olahan
23
PT PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT IV CILACAP
36
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
37
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
PELITA 11
Nature Economy
988 kg sampah ditabung Rp 2.150.000,-
Jumlah tabungan sampah
50 titik Kawasan Rumah Pangan
Lestari
Rp 120.000,- /siswa /tahun
PENGHEMATAN PENGELUARAN WALI
Sustainability MURID
Compass
PROGRAM
Well Being PELITA Social
143 KK keterlibatan warga miskin
3 ORANG pengelola 3 PAUD telah mereplikasi
6 TUTOR PAUD
63 IBU RUMAH TANGGA telah
63 SISWA PAUD terlatih
MELINTANG
14
INOVASI
38
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
NEW
AGAR STRIP
Makanan yang terbuat dari rumput laut dan tepung yang kaya serat.
Menurut PT AGARINDO belum ada produsen Agar Strip di Indonesia
NEW
APLIKASI SEANERGY
Aplikasi yang bertujuan menghimpun data petani tambak dan
koperasi agar dapat mendorong transparansi koperasi sebagai
institusi ekonomi.
SISTEM POLIKULTUR
Budidaya ikan bandeng, rumput laut & udang dalam
satu tambak (meningkatkan pendapatan)
PAKAN IKAN
Pakan ikan terbuat dari campuran limbah rumput
laut dengan tepung ikan, tepung jagung, dedak padi,
tepung terigu, minyak ikan dan pollard
2019/MANGROVE PROTECTOR
Penanaman mangrove Pemberian zat pemacu Dalam kurun waktu 6 bulan, mangrove tumbuh dengan tinggi
menggunakan teknik guludan pertumbuhan tanaman kurang lebih 1,5 meter dengan ukuran daun yang lebih lebar
dan tebal
39
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
40
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
41
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
NATURE ECONOMY
Omzet Rata-Rata Anggota Perbulan
Gerakan Anak Punk Rp. 900,000,- Rp. 1,500,000,-
Peduli Sampah
Perkembangan Institusi Ekonomi :
Kerjasama penampilan atau hiburan music
WANI dengan hotel
ROBAH!
WELLBEING SOCIAL
Pembentukan Kelompok
Kesenian Musik Tradisonal Lahirnya Institusi Baru :
KELOMPOK ANAK PUNK WANI ROBAH
Mengikuti Ibis Pasteur Music Competition
Juara 1 Tingkat Provinsi Jawa Barat Perkembangan “Wani Robah”:
Kontrak 1 Tahun Mengisi Acara 3 bulan pertama : 5 Anggota
MENIKAH
Perubahan perilaku Dari Akhir 2019 : 21 Anggota
Peningkatan social acceptance Kohabitasi menjadi mengikuti
norma agama (menikah)
TATO
19 ORANG SEBELUM LEPAS TINDIK LEPAS DARI
PENAMPILAN KHAS
SESUDAH 6 ORANG KETERGANTUNGAN
NARKOBA
21 ORANG MINUMAN KERAS 2 ORANG
21 ORANG SOCIAL ACCEPTANCE
SOCIAL
TINDIK
83,30% KEINGINAN HAPUS TATO
ACCEPTANCE 19 ORANG
21 ORANG TIDAK MINUM
41% MINUMAN KERAS
NARKOBA KUMPUL KEBO PERUBAHAN PENAMPILAN
4 ORANG 4 ORANG 7 ORANG 21 ORANG
NATURE ECONOMY
2,4 Ton/Tahun
Peningkatan Hasil Panen
Reduksi Limbah Kentang:
Hasil Panen Bibit Palsu Awal: 18 Ton / ha
Menjadi: 24 Ton/ha
160 Liter/Ha
Penghematan Biaya Peningkatan Omzet Petani:
Pestisida 2018: 140,8 juta/tahun
3 kali 2019: 168,9 juta/tahun
Reuse media
tanam
Perkembangan Institusi:
2018: Berkembangnya
AKSES TEKNOLOGI LMDH Mustika Hutan 128
Petani
Pengembangan Penangkaran 2019: Muncul Kelompok
Bibit Unggul Penangkar bibit 8 Petani
Institut Pertanian Bogor PENGHARGAAN:
Penghargaan Platinum Inovasi Geotato
Kepastian keunggulan Bibit
Untuk Masyarakat
WELLBEING SOCIAL *Lembaga Masyarakat
APQ Awards 2019 Desa Hutan
42
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
43
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
4.
44
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
13.
45
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
46
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
Community Development
Program Unggulan
Program
Pemberdayaan Pemanfaatan & Pemberdayaan Disabilitas dan
Masyarakat Pesisir Pengolahan Tanaman Obat Penciptaan Lingkungan Inklusif
47
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
48
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
49
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
50
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
15
51
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
KINERJA PENGELOLAAN
LINGKUNGAN SEKTORAL
SAWIT
KAWASAN INDUSTRI,
PENGOLAH LIMBAH B3 MIGAS EP
MIGAS
TAMBANG MINERAL &
DISTRIBUSI
TAMBANG BATUBARA
OTOMOTIF, KOMPONEN
OTOMOTIF, PENGOLAHAN
LOGAM, PELEBURAN LOGAM, AMDK, MAKANAN &
PENGOLAHAN DAN/ATAU MINUMAN, ROKOK, PAKAN
PEMURNIAN MINERAL, TERNAK
INDUSTRI BERAT, ALAT
BERAT, ELEKTRONIK
52
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
SAWIT
KAWASAN INDUSTRI,
PENGOLAH LIMBAH B3
MIGAS EP
OTOMOTIF, KOMPONEN
OTOMOTIF, PENGOLAHAN
AMDK, MAKANAN &
LOGAM, PELEBURAN LOGAM,
MINUMAN, ROKOK, PAKAN
PENGOLAHAN DAN/ATAU
TERNAK
PEMURNIAN MINERAL,
INDUSTRI BERAT, ALAT
BERAT, ELEKTRONIK
SAWIT
KAWASAN INDUSTRI,
PENGOLAH LIMBAH B3
MIGAS EP
OTOMOTIF, KOMPONEN
OTOMOTIF, PENGOLAHAN
AMDK, MAKANAN &
LOGAM, PELEBURAN LOGAM,
MINUMAN, ROKOK, PAKAN
PENGOLAHAN DAN/ATAU
TERNAK
PEMURNIAN MINERAL,
INDUSTRI BERAT, ALAT
BERAT, ELEKTRONIK
53
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
BENCHMARKING
KELOMPOK SAWIT
54
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
KELOMPOK MIGAS EP
55
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
BENCHMARKING
56
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
0 200 400
57
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
BENCHMARKING
58
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
0 350 700
59
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
BENCHMARKING
60
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
0 350 700
61
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
Benchmarking
62
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
0 350 700
63
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
PROPER
DALAM ANGKA
47 Presentasi
Kandidat 468 Perusahaan
memasukkan 749 Calon
kandidat 271 Kandidat
Hijau 11 Evaluasi
Kelompok
Emas dokumen Hijau Hijau
Hijau
84 Peneliti
(Institut
ITS
42 Peneliti UGM
(Universitas 82 Peneliti Undip
(Universitas 3 Penguatan
Kapasitas 6 Pelatihan Tim
Evaluator HIJAU
Teknologi Gajah Mada) Diponegoro) PROVINSI dan Penilaian
Surabaya) Mandiri
68 Pertemuan
dengan
Sosialisasi Kriteria
dan Mekanisme di 680 Petugas
PROPER 16 Sekretariat
PROPER
Sanggahan
di 33 Provinsi
Perusahaan 33 Provinsi
33 Kerjasama
dengan 476 Evaluator
SIMPEL 51 Evaluator
Group 64 Supervisor
SIMPEL
3 Kerjasama
dengan
Provinsi SIMPEL Perguruan
tinggi
64
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
MENGELOLA LINGKUNGAN
TERNYATA MENGUNTUNGKAN
27.52% Rp103.879.484.094.463
40.57%
Rp 41,012,225,770,851
14% Rp99.306.924.914.953
35%
22%
2019 Rp63.300.865.723.156
13.82% 2018
Rp35.378.259.687.111 Rp3.904.009.328.389
1%
Rp3.971.416.606.661
22%
1.55% 4%
10.02% 2% Rp64,359,454,442,400
Rp10.105.690.712.417
6.25% 0.27% Rp5.344.928.216.796
Rp25.661.662.696.508
Rp 15.999.736.768.060
Rp690.616.717.074
DANA BERGULIR
2017
Rp. 7.308.617.000.000
2019
2018 Rp. 22.874.561.149.814
Rp. 1.531.591.326.123
65
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
66
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
67
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
68
PROPER 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
69
KEMENTERIAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
Sekretariat PROPER
Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran & Kerusakan Lingkungan
Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan
Tlp/Fax : 021-8580105
Email : sekretariatproper@gmail.com
Website : http://proper.menlhk.go.id