Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN HASIL KARYA SENI RUPA TERAPAN 3 DIMENSI

“TEMPAT PENSIL DARI BAMBU”

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Pelajaran Seni
Budaya (Rupa)

Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2019/2020

Dibuat Oleh,

WILDAN ANHAR FAUZAN

NISN 0035155445

XI- MIPA 3

SMA NEGERI 1 CIMALAKA

2019
LEMBAR PENILAIAN

Laporan hasil karya seni rupa 3 dimensi berjudul Tempat Pensil dari
Bambu ini akan dinilai sebagai salah satu tugas pada mata pelajaran Seni Budaya
(Rupa) di SMA Negeri 1 Cimalaka Kabupaten Sumedang.

PENILAIAN

SKOR PREDIKAT

Cimalaka, November 2019

Mengetahui Guru Mata Pelajaran Seni Budaya (Rupa)

Dian Henriana, S. Pd

NIP 196407121989011004

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur seraya penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, atas
karunia, rahmat dan nikmat-Nyalah laporan hasil karya seni rupa 3 dimensi yang
berjudul Tempat Pensil Dari Bambu dapat diselesaikan.

Laporan hasil pembuatan karya seni rupa 3 dimensi ini dimaksudkan untuk
memenuhi salah satu syarat kompetensi dasar studi di SMA Negeri 1 Cimalaka.

Dalam penyelesaian laporan hasil pembuatan karya seni rupa 3 dimensi ini,
banyak dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun
material. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada:

1. Yth. Dian Henriana S Pd, selaku Guru pengajar Mata pelajaran Seni
Budaya
2. Orang tua tercinta yang telah banyak membantu dalam penyelesaian
pembuatan karya seni rupa 3 dimensi ini;
3. Semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak mungkin
penulis sebutkan satu persatu.

Mudah-mudahan atas segala bantuan dan kebijakan yang telah diberikan,


kepada penulis mendapatkan imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa penulisan, laporan ini masih banyak kekurangan,


dan kesalahan. Hal ini semata-mata karena keterbatasan dan kemampuan penulis
sendiri. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dan semua
pihak, khususnya para pembaca. Harapan penulis semoga laporan ini bermanfaat,
khususnya bagi penulis sendiri, umumnya bagi para pembaca.

Cimalaka, November 2019

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................iii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ......................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
C. Tujuan Praktikum .................................................................................... 2
D. Manfaat Pembuatan ................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Karya seni 3D........................................................................ 3


B. Bahan dan alat ..................................................................................... ..10
C. Proses pembuatan...................................................................................13

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ........................................................................................... 16
B. Saran ...................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 17

iv
v
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bambu merupakan bahan yang mudah didapatkan di kebun-kebun yang


ada di pedesaaan. Bambu bisa tumbuh dimana saja yang cocok dengan
ekosistemnya. Karena jumlahnya yang sangat banyak, maka bambu tersebut
juga dapat dimanfaatkan dan diolah, salah satunya sebagai karya kerajinan. Di
sisi lain, bambu juga merupakan bahan lokal yang sudah sangat dikenal di
Indonesia dan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan
masyarakat, ini dapat dilihat dari banyaknya penggunaan bambu pada berbagai
keperluan masyarakat kita sejak nenek moyang kita ada.

Di Indonesia ditemukan sekitar 60 jenis bambu dan bambu banyak


ditemukan di dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian sekitar
300 m diatas permukaan laut. Pada umumnya ditemukan ditempat-tempat
terbuka dan daerahnya bebas dari genangan air. Bambu hidup merumpun atau
symphodial dan kadang-kadang ditemui berbaris membentuk suatu garis
pembatas dari suatu wilayah desa yang identik dengan batas desa.

Bambu dikenal memiliki sifat-sifat yang sangat menguntungkan untuk


dimanfaatkan karena, batangnya kuat, ulet, lurus, rata, keras, mudah dibelah,
mudah dibentuk dan mudah dikerjakan serta ringan sehingga mudah diangkut.
Selain itu, bambu juga relatif murah dibandingkan dengan bahan kerajinan lain
seperti kayu. Permukaan bambu juga mudah untuk diberi sketsa dengan motif,
corak dan bentuk yang berbeda-beda seunik mungkin.

Atas dasar berbagai hal itulah, bambu dapat dijadikan berbagai macam
produk kebutuhan yang memiliki nilai estetika tinggi. Jika diolah dengan baik
produk berbahan dasar bambu bahkan bisa mencapai harga fantastis di pasaran
baik lokal atau kadang-kadang bisa menembus pasar internasional.

Bentuk bambu yang seperti tabung menjadikannya jauh lebih mudah


dimanfaatkan jika dijadikan sebagai produk atau benda yang berbentuk serupa
atau setidaknya tidak terlalu jauh berbeda seperti gelas, vas bunga atau bahkan
tempat pensil dengan berbagai tema sekalipun.

Dengan dibuatnya Tempat pensil dari bambu ini memang diharapkan


dapat membuktikan bahwa produk dari bahan alam nan tradisional juga tidak
kalah untuk bersaing dengan produk impor. Hal ini juga guna meningkatkan
2

kreatifitas anak bangsa agar atau setidaknya para remaja seperti agar dapat
berpartisipasi dalam pembuatan hal serupa lagi yang lebih baik kedepannya.

B. RUMUSAN MASALAH

Ada beberapa masalah yang akan dibahas dalam pembahasan, antara lain :

1) Pengertian tentang karya seni rupa 3D?

2) Alat apa yang digunakan serta bagaimana proses nya?

3) Bagaimana proses waktu yang dialami ketika pengerjaan?

4) Mengapa proses tersebut harus bertahap pembutannya?

C. TUJUAN PRAKTIKUM

Berdasarkan rumusan masalah, maka disusun beberapa tujuan dalam


praktikum, antara lain:

1) Memunuhi tugas mata pelajaran Seni Budaya kelas XI semester 1;


2) Meningkatkan jiwa kreatif;
3) Meningkatkan nilai jual beli dari bambu yang semula hanya polos
menjadi lebih menarik karena dibuat kerajinan;
4) Bahan baku dari bambu lebih mudah didapatkan;
5) Mencoba menerapkan segala kemampuan kami untuk bisa menciptakan
kerajinan yang berkualitas dan dapat diperjualkan.

D. MANFAAT

Manfaat dari membuat seni rupa 3D berupa kerajinan yaiyu:

1) Menambah sebuah kreatifitas siswa-siswi SMA Negeri 1 Cimalaka


dalam meningkatkan inovasi dari bambu
2) Melatih nilai seni yang ada di diri masing-masing.
3) Melatih skill untuk selalu membuat karya seni rupa yang bisa
dipasarkan.
4) Meningkatkan harga jual seni rupa terapan
5) Menambah wawasan tentang pembuatan karya seni rupa 3D
3

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SENI RUPA TERAPAN TIGA DIMENSI


Seni rupa tiga dimensi, atau biasa kita sebut dengan Seni rupa 3D,
merupakan seni rupa yang dibatasi dengan tiga sisi yaitu sisi panjang, sisi lebar dan
tinggi atau dalam pengertiannya yaitu karya seni yang memilki volume dan ada di
dalam sebuah ruang. Sedangkan seni rupa dua dimensi hanya memiliki dua batas
pada setiap sisinya, yaitu sisi panjang dan sisi lebar, yang menjadi pembeda antara
seni rupa tiga dimensi dan dua dimensi ada di unsur ruang tersebut.

Unsur-unsur yang ada di dalam seni rupa 3 Dimensi:


1. Mempunyai panjang, lebar, tinggi
2. Menempati ruang
3. Dan bisa dilihat dari segala sudut pandang

Jenis Karya Seni Rupa 3 Dimensi


Pembuatan karya seni rupa 3 Dimensi terbagi menjadi dua bagian, berdasarkan
fungsi dan tujuan seni rupa tersebut yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan.
 Seni Rupa Murni merupakan karya seni yang tercipta bebas dengan fungsi
yang lebih mengutamakan keindahan dari pada fungsi, sebagai kepuasan
pandangan mata saja dan biasanya sering digunakan hanya sebagai
pajangan.
 Seni Rupa Terapan merupakan karya seni yang tidak hanya sebagai
pajangan rumah saja, tapi juga berfungsi untuk membantu kehidupan
manusia. Seni rupa terapan lebih mengutamakan kegunaan dibandingkan
keindahannya.
4

Teknik-Teknik Dalam Seni Rupa 3 Dimensi


Daerah-daerah di Indonesia memiliki bahan dan media yang bermacam-
macam dalam teknik membuat karya seni rupa 3 dimensi, semua berdasarkan
lingkungan daerah tersebut. Berikut ini adalah teknik-teknik yang biasa digunakan
dalam pembuatan karya seni rupa 3 dimensi:
1. Teknik Aplikasi – merupakan sebuah karya hias yang digunakan dalam seni
menjahit dengan cara menempelkan bermacam-macam kain yang sudah di
gunting yang seperti bunga, bintang, boneka dan bentuk lainnya di sebuah
kain sebagai hiasan untuk mempercantik.
2. Teknik Mozaik – merupakan sebuah teknik menggambar dengan
menggunakan suatu bentuk geometris tertentu. Bentuk geometris digunakan
untuk mengganti bahan pewarna.
3. Teknik Merakit – merupakan sebuah karya seni dengan cara
menyambungkan beberapa potongan bahan-bahan. Cara ini bisa disebut
dengan merakit, rakitan adalah hasil karyanya.
4. Teknik Pahat – merupakan teknik yang membuat karya seni dengan
membuang bahan-bahan yang tidak digunakan. Biasa dibuat menggunakan
alat martil, pahat, kikir dan sebagainya.
5. Teknik Cor/Menuang – merupakan karya seni yang dilakukan dengan cara
menuang bahan cair ke sebuah alat cetakkan. Bahan cair yang biasa
digunakan terbuat dari semen, karet, logam dan sebagainya.

Simbol dalam karya seni rupa 3 dimensi


Dalam menekuni karya seni rupa, simbol-simbol juga mempunya makna
yang terkandung didalamnya, baik itu berwujud objek atau pun unsurnya.
Contohnya warna merah disebut sebagai simbol keberanian, patung kuda biasa
disebut sebagai simbol kegagahan, patung katak sebagai simbol pemanggil hujan,
tugu Proklamasi di Jakarta sebagai simbol kemerdekaan dan perjuangan rakyat
Indonesia, tugu katulistiwa di Pontianak Kalimantan Barat sebagai tempat dilalui
garis katulistiwa, tugu Jogja sebagai simbol persatuan antara pemimpin dan rakyat
dalam melawan musuh dalam suatu pemerintahan.
5

 PENGERTIAN KERAJINAN DARI BAHAN KERAS


Kerajinan bahan keras merupakan produk kerajinan yang menggunakan
bahan dasar yang bersifat keras. Beberapa bahan yang digunakan dalam pembuatan
produk kerajinan dapat dibagi menjadi dua yaitu, bahan keras alami dan bahan keras
buatan.
Macam-Macam Kerajinan Bahan Keras
1. Kerajinan Bahan Keras Alami
Bahan keras alami adalah bahan yang diperoleh dilingkungan sekitar kita
dan kondisi fisiknya keras, seperti kerang, kayu, bambu, batu, rotan dan
lain-lain.
2. Kerajinan Bahan Keras Buatan
Bahan keras buatan adalah bahan-bahan yang diolah menjadi keras sehingga
dapat digunakan untuk membuat barang-barang kerajinan seperti berbagai jenis
logam, fiberglass dan lain-lain.
Fungsi Kerajinan Bahan Keras
Fungsi Kerajinan Bahan keras yaitu sebagai berikut :
1. Sebagai benda pakai
Benda pakai adalah karya kerajinan yang diciptakan mengutamakan
fungsinya, unsur keindahannya hanyalah sebagai pendukung. Contohnya yaitu
seperti lemari, meja, kursi dll.
2. Sebagai benda hias
Benda hias adalah karya kerajinan yang di buat sebagai benda pajangan atau
hiasan, jenis ini lebih menonjolkan aspek keindahan daripada aspek segunaan atau
fungsinya. Contohnya yaitu seperti bingkai, kalung, cicin, gelang, patung, dll.

Teknik Pembuatan Kerajinan bahan keras


Beberapa teknik pembuatan produk kerajinan dari bahan keras, antara lain
seperti berikut.
6

a. Teknik Cor (cetak tuang)


Teknik cor sudah ada ketika kebudayaan perunggu mulai masuk ke
Indonesia, bangsa Indonesia mulai mengenal teknik pengolahan perunggu.
Terdapat beberapa benda kerajinan dari bahan perunggu seperti gendering
perunggu, kapak, bejana, dan perhiasan.
b. Teknik Etsa
Kata etsa berasal dari bahasa Belkamu atau Jerman, yaitu etch yang berarti
memakan, berkorosi, atau berkarat. Kata etching berarti mengetsa. Benda-benda
dari logam dapat dietsa dengan merendam dalam larutan etsa (larutan asam). Untuk
melindungi bagian yang tidak ingin teretsa oleh pengikisan larutan asam ini, seluruh
permukaannya dilapisi dengan bahan penolak asam, yaitu resist (bahan pelindung).
Sementara itu, bagian-bagian yang terpilih untuk dietsa sesuai dengan desain
dibiarkan terbuka dan terkena pengikisan asam. Secara perlahan-lahan, asam akan
melarutkan dan mengikis tempat-tempat yang terbuka sampai tingkat yang
diinginkan sehingga permukaannya turun sampai di bawah permukan aslinya.
Sementara bagian logam yang dilindungi tetap utuh. Beberapa larutan atau bahan
kimia yang secara terpisah dapat menggigit, mencerna, dan melarutkan logam,
sangat bergantung pada jenis logam yang akan dietsa.
c. Teknik Ukir
Di Indonesia, karya ukir sudah dikenal sejak Zaman Batu Muda. Pada masa
itu, banyak peralatan yang dibuat dari batu seperti perkakas rumah tangga dan
benda-benda dari gerabah atau kayu. Benda-benda itu diberi ukiran bermotif
geometris, seperti tumpal, lingkaran, garis, swastika, zig-zag, dan segitiga.
Umumnya ukiran tersebut selain sebagai hiasan juga mengandung makna simbolis
dan religius.
d. Teknik Ukir Tekan
Teknik mengukir tekan adalah teknik membuat hiasan di atas permukaan
pelat logam tipis dengan ketebalan sekitar 0,2 mm untuk pelat logam kuningan dan
pelat logam tembaga sampai dengan 0,4 mm. Alat yang biasa digunakan untuk ukir
tekan ini yaitu dibuat dari bahan tanduk sapi atau kerbau yang telah dibentuk sesuai
kebutuhan ukir tekan. Jika tanduk sulit didapat, gunakan bambu ataupun kayu. Cara
7

menggunakan alat ukir tekan ini ialah dengan menekan permukaan benda kerja
mengikuti bentuk sesuai motif dari gambar yang telah ditentukan.

e. Teknik Bubut
Dalam pekerjaan membubut, diperlukan alat pemotong yang berfungsi
untuk mengiris, menyayat/menggaruk dan membentuk benda ialah pahat bubut.
Teknik bubut ini akan menghasilkan karya kerajinan yang simetris, bulat dan rapi.
Contoh karya kerajinan dengan teknik bubut adalah asbak kayu, vas bunga dari
kayu, benda-benda mainan.
f. Teknik Anyam
Anyaman adalah seni kerajinan yang dikerjakan dengan cara mengangkat
dan menumpangtindihkan atau menyilang-nyilangkan bahan sehingga menjadi
suatu karya anyaman. Bahan keras dari karya kerajinan yang dapat menggunakan
teknik anyaman, antara lain: bambu, rotan, dan plastik.

Unsur Kerajinan Bahan Keras


Unsur-unsur yang terdapat di kerajinan bahan keras yaitu sebagai berikut :
1. Unsur Estetika
Unsur estetika sering kita kenal dengan istilah keindahan, Keindahan adalah
nilai-nilai estetis yang menyertai sebuah karya seni. Keindahan juga diartikan
sebagai pengalaman estetis yang diperoleh ketika seseorang mncerap objek seni
atau dapat pula dipahami sebagai sebuah objek yang memiliki unsur keindahan.
Nilai-nilai keindahan (estetik) atau keunikan karya seni memiliki prinsip: Kesatuan
(unity), keselarasan (harmoni), keseimbangan (balance), dan kntras (contrast)
sehingga menimbulkan perasaan haru, nyaman, nikmat, bahagia, agung, ataupun
rasa senang.
2. Unsur Ergonomis
Unsur ergonomis karya kerajinan selalu dikaitkan dengan aspek fungsi atau
kegunaan. Adapun unsur ergonomis karya kerajinan adalah sebagai berikut:
a. Keamanan (security) yaitu jaminan tenang keamanan orang menggunakan
produk kerajinan tersebut.
8

b. Kenyamanan (comfortable) yaitu kenyaman apabila produk kerajinan


tersebut digunakan.
c. Keluwesan (flexibility) yaitu keluwesan penggunaan.

Pengertian Kerajinan Bahan Keras


Kerajinan merupakan budaya tradisional yang kini menjadi komoditi negara
untuk meningkatkan devisa. Di antara sejumlah kerajinan Nusantara, ada kerajinan
yang tetap mempertahankan bentuk dan ragam hias tradisionalnya, tetapi ada pula
yang telah dikembangkan sesuai dengan tuntutan pasar. Sedangkan
Kerajinan bahan keras merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan
dasar yang bersifat keras. Beberapa bahan yang digunakan dalam pembuatan
produk kerajinan dapat dibagi menjadi dua yaitu, bahan keras alami dan bahan keras
buatan. Dari kerajinan bahan keras ini dapat dijadikan kerajinan – kerajinan unik
yang tentunya sangat bermanfaat dan memiliki nilai jual di pasaran.
Tahukah kita bahwa benda - benda seperti biji - bijian, kayu bekas bahkan benda
lain yang tidak berharga dengan kreatifitas kita, benda yang tadinya tidak berguna
bisa memiliki nilai seni bahkan nilai jual.

Pengertian Kerajinan Bahan Keras Tempat Pensil


Adalah kerajian yang terbuat dari bahan kers bambu yang dibuat sedemikian
rupa untuk tempat pensil.

Fungsi Produk Dari Bahan Keras


a. Benda pakai, adalah karya kerajinan yang diciptakan mengutamakan
fungsinya. Unsur keindahannya hanyalah sebagai pendukung.
b. Benda hias, adalah karya kerajinan yang dibuat sebagai benda pajangan
atau hiasan. Jenis ini lebih menonjolkan aspek keindahan daripada aspek kegunaan
atau segi fungsinya.
9

Aneka Produk Kerajinan Bahan Keras


1. Kerajinan Bahan Keras Alami
Bahan keras alami adalah bahan yang diperoleh dilingkungan sekitar kita dan
kondisi fisiknya keras, seperti kayu, bambu, batu, rotan dan lain-lain.
2. Kerajinan Bahan Keras Buatan
Bahan keras buatan adalah bahan-bahan yang diolah menjadi keras sehingga dapat
digunakan untuk membuat barang-barang kerajinan seperti berbagai jenis logam,
fiberglass dan lain-lain.

Teknik pembuatan kerajinan bahan keras tempat pensil


Membuat barang yang satu ini tidak perlu terpaku pada bahan plastik atau
kaleng yang banyak di pasaran. Jika anda idamkan mempunyai suatu hal yang
beda dari yang lain anda mampu membuat pensil untuk anak-anak anda bersama
berbahan pokok dari bambu.

Alat dan Bahan Kerajinan Bambu :

 bambu kering sebagai bahan utama


 gergaji
 penggaris dan bolpoin
 lem fox
 pisau
 amplas
 pitur kayu atau cat mengkilap

Pengemasan Produk
Tempat Pensil
Pengemasan yang dibuat untuk gabungan tempat pensil, ini adalah dengan
menggunakan bahan plastik bermotif yang dilipat dan dibentuk menyesuaikan
bentuk kerajinan yang ada. Yang diatas lekukan atau lipatan atas diberi pita ataupun
aksesoris lain yang menambah kemenarikan dari kerajinan kami.
10

Proses itu membutuhkan beberapa alat dan bahan, yaitu:

B. ALAT DAN BAHAN

• ALAT

1.Golok

Golok adalah senjata atau pekakas yang


bentuknya seperti pisau besar dan berat yang
digunakan sebagai alat berkebun.

Gambar 2.1
Golok
2) Gergaji

Gergaji adalah perkakas berupa besi tipis


bergigi tajam dengan gagang di ujungnya
sebagai pegangan yang digunakan untuk
memotong dan membelah kayu atau benda
lainnya.

Gambar 2.2
Regaji/Pemotong

3) Amplas

Amplas atau disebut kertas pasir adalah


sejenis kertas yang digunakan untuk membuat
permukaan benda menjadi lebih halus dengan
cara menggosokkan salah satu permukaan
amplas yang telah ditambahkan bahan yang
kasar kepada permukaan benda tersebut.

Gambat 2.3
Amplas
11

4) Pisau Raut

Pisau raut adalah pisau pengupas yang


digunakan untuk mengupas bagian-bagian terluar
dari suatu permukaan benda supaya benda terasa
lebih halus. pisau ini juga sering digunakan untuk
membuat ukiran.

Gambar 2.4
Pisau Raut
5) Pensil

Pensil adalah alat tulis dan lukis yang awalnya


terbuat dari grafit murni yang cara kerjanya
dilakukan dengan menggoreskan grafit tersebut ke
atas media.

Gambar 2.5
Pensil
6) Kuas

. Kuas adalah alat untuk melukis atau mengeca


yang dibuat dari bulu hewan (babi, kuda, dan
sebagainya) yang ditata dan diikat (dijepit)
dan diberi tangkai

Gambar 2.6
Kuas
7) Palu

Palu atau Martil adalah alat yang digunakan


untuk memberikan tumbukan kepada benda. Palu
umum digunakan untuk memaku, memperbaiki
suatu benda, penempaan logam dan
menghancurkan suatu objek.Palu besar dalam
Bahasa Indonesia disebut dengan godam. Gambar 2.7
Palu
12

• BAHAN

1) Bambu ( Bambu Tali )

Bambu adalah suatu tanaman yang


berbentuk seperti tabung dan banyak
manfaatnya. Bambu tali merupakan jenis
bambu yang terpenting dari segi ekonomi bagi
masyarakat perdesaan di Jawa,dan juga di
Indonesia. Bambu ini disukai untuk membuat
pelbagai keranjang dan barang anyaman rumah
tangga, alat masak-memasak, alat penangkap
ikan, furnitur, alat musik, tali temali, dan lain-
lain.Karena kegunaannya ini, bambu tali telah
dicoba diperkebunkan di Besuki semenjak
tahun 1920-an. Gambar 2.8
Bambu Tali
2) Lem Eva Phaethon

Lem Eva Phaethon merupakan salah satu


varian Phaethon selain Ultra Phaethon. Bila
Ultra Phaethon didesain untuk kerajinan, Eva
Phaethon didesain spesifik untuk merekatkan
dua media beda karakter. Oleh karena itulah,
lem ini sangat banyak digunakan untuk
mengelem HPL atau High Pressure Laminate
pada MDF dan bahan olahan lainnya. Sifat HPL
yang berporositas rendah serta bahan olahan
dengan porositas tinggi akan sempurna
direkatkan dengan Eva Phaethon. Gambar 2.9
Lem eva phaethon
3) Kayu Mahoni

Kayu mahoni adalah kayu yang bagus untuk


membuat furniture serta aplikasi lain seperti
perahu, konstruksi dan sebagainya. Salah satu
keunggulan kayu mahoni adalah penampilannya
yang menarik dan kekuatannya yang tak
diragukan lagi.

Gambar 2.10
Kayu
13

4) Cat pernis

Pernis adalah bahan finishing transfaran yang sering


digunakan pada finishing bahan kayu, berfungsi untuk
meningkatkan estetika dan melindungi media kayu yang
dilapisinya.

Gambar 2.11
Pernis
5) Paku

Paku adalah logam keras berujung runcing,


umumnya terbuat dari baja, yang digunakan untuk
melekatkan dua bahan dengan menembus keduanya.
Paku umumnya ditembuskan pada bahan dengan
menggunakan palu atau nail gun yang digerakkan
oleh udara bertekanan atau dorongan ledakan kecil.
Gambar 2.12
Paku

B. PROSES PEMBUATAN

Karena, di daerah tempat tinggal saya ada cukup banyak tanaman bambu
maka saya memanfaatkan bambu tersebut untuk pembuatan karya seni rupa 3
dimensi yaitu,berup tempat pensil dari Bambu.

1. Siapkan bambunya. Potong dengan ukuran


belasan cm. Anda bisa mengkombinasikan
beberapa ukuran bambu. Misalnya ada yang
pendek dan ada yang panjang.

Gambar 2.13
Proses Pemotongan
14

2. Ratakan bagian bambu yang sudah


dipotong. Amplas untuk menghaluskannya.
Bagian permukaan luar juga bisa diamplas
agar lebih bersih dan rata sehingga
permukaan nya mengkilat.

Gambar 2.14
Proses pengamplasan

3. Siapkan alas dengan bentuk variasi/motif


yang diinginkan.Anda bisa menggunakan
tripleks, kayu Mahoni, atau bahkan bambu
lagi. Disesuaikan saja dengan bahan yang
Anda punya.

4. Aplikasikan Lem eva phaethon.pastikan


lem teroleskan merata.

Gambar 2.15
Proses merekatkn

5. Bila punya, gunakan paku untuk menjaga


perekatan lebih stabil. Bila paku 14amboo14,
Anda bisa menggunakan pemberat lainnya
supaya 14amboo 14amboo dengan alasnya
benar-benar menyatu.

Gambar 2.16
Pemakuan pada bambu
15

6. Biarkan hingga kering.

7. Aplikasikan finishing sesuai selera Anda


dengan cara pengecetan yang benar dan
baik sampai menggunakan vernis yang
sudah disiapkan.diamkan sampai kering.
Dari langkah-langkah cara membuat
tempat pensil dari bambu di atas, pada
dasarnya pembuatannya tak begitu sulit
dilakukan.

Gambar 2.17
Proses Pemenisan

8. Kerajinan siap digunakan untuk Tempat Pensil/alat tulis.

Gambar 2.18
Hasil dari kerajinan
16

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Bambu merupakan bahan keras yang mudah didapatkan di sekitar lingkungan


kita. Dengan keberadaannya yang tidak asing, kita bisa dengan mudah
memanfaatkan bambu tersebut untuk dibuat kerajinan agar nilai jualnya menjadi
tinggi. Namun dalam pembuatan kerajinannya, juga harus dengan teknik
pengolahan yang sesuai dan tepat agar dapat menghasilkan barang yang berkualitas
juga.
Dari kerajinan yang kami buat hanya menggunakan teknik yang tidak terlalu
sulit dan tidak membutuhkan alat berat dalam produksinya. Dalam pengolahan
bambu, kami tidak mengalami kesulitan karena memang gampang untuk
pengolahannya. Dengan demikian saya mampu menghasilkan kerajinan bambu
yang memiliki nilai jual dengan segenap kemampuan kami yang ada.

B. SARAN

Adapun saran yang muncul adalah sebagai berikut :

1. Pemanfaatan kerajinan bambu harus bisa lebih ditingkatkan karena memang mudah
dalam pencariannya dan pengolahannya,
2. Kerajinan bambu seharusnya dikemas lebih menarik lagi agar mampu menembus
berbagai pasar yang ada,
3. Perpaduan kerajinan bambu dengan barang lain dapat terus digali agar produk
semakin inovatif,
4. Motif tidak hanya didesain pada permukaan bambu agar desain tidak terlihat
monoton,
5. Kemasan sekunder ke depan harus direncanakan untuk produksi berskala besar, dan
6. Teknik pengoalahan bambu lebih dikembangkan lagi agar kerajinan bambu terlihat
lebih beragam dan menarik lagi
17

DAFTAR PUSTAKA

Fauzan, Wildan Anhar.2019.Buku Catatan Seni Budaya. Sumedang:

SMAN 1 cimalaka

http://nurhfitriana.blogspot.com/2017/03/proposal-pembuatan-karya-
kerajinan.html

https://rumahlia.com/tips-trik/info-dasar/jenis-bambu-untuk-konstruksi

https://www.romadecade.org/kerajinan-dari-bambu/#!

http://www.lemkertas.com/lem-eva-phaethon-adalah-yang-terbaik-2223.html

https://www.sarana-bangunan.com/keunggulan-kayu-mahoni/

https://www.google.com/search?q=vernis+boyo&safe=strict&client=firefox-b-
d&sxsrf=ACYBGNQ1-

SaxpRMhNCdrJAt3KGqGW27nhg:1574164411581&source=lnms&tbm=isch&sa=X
&ved=0ahUKEwiN4Me0m_blAhUIzzgGHcn1C2cQ_AUIESgB&biw=1366&bih=654#
imgrc=7jtUVllrm9Z50M:

Anda mungkin juga menyukai