Anda di halaman 1dari 74

Resep, Salinan R/, Singkatan

Latin, dan Skrining R/


Antonius NW Pratama
Bagian Farmasi Klinik dan Komunitas
Fak. Farmasi Univ. Jember
RESEP
DEFINISI
• Resep adalah
“permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi, kepada apoteker,
baik dalam bentuk paper maupun electronic untuk menyediakan
dan menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan yang
berlaku.“

PMK RI No 35/2016 tentang Perubahan PMK No 25/2014 tentang STANDAR


PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK

PMK RI No 72/2016 tentang STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT


LINGKUP

• Apakah apoteker boleh melayani resep obat


anestesi umum (general anaesthesia) dari dokter
gigi?

• Apakah apoteker boleh melayani resep dari


dokter hewan untuk pasien manusia?
Aspek Legal dan Etika
• Aspek legal
• Penanganan resep dan obat dalam resep harus sesuai
dengan peraturan per-UU yang berlaku.

• Aspek etika
• FIRST, DO NO HARM!
• Primum, Non Nocere
• Segala tindakan yang dilakukan adalah demi kebaikan dan
kepentingan penderita dan masyarakat.
MAKNA Aspek Etika
• Dokter tidak menjual obat kepada penderita
• perkecualian?
• Resep dari dokter tidak boleh dikhususkan untuk apotek
tertentu
• Sampel obat dari perusahaan farmasi tidak boleh dijual
ke apotek
• Imbalan dari pabrik obat
• Resep sebagai catatan riwayat pengobatan penderita
perlu dirahasiakan
KERAHASIAAN RESEP

• Rahasia resep: siapa saja yang boleh


melihat resep pasien?
• Tenaga kefarmasian/ yang terkait dalam
pelayanan resep
• Pasien itu sendiri
• Pemeriksaan oleh pihak yang berwenang
• Penelitian  menggunakan izin
KERAHASIAAN RESEP

• Bagaimana jika pasien meminta


resepnya setelah sediaan obat
diserahkan?
Bagian-bagian Resep
• Praescriptio = Formula
Medicae
• Formula Officinalis
• Formula Magistralis

• Tanda seru (!) dalam resep


• Jika penulis resep
menghendaki dosis melebihi
dosis maksimum
Macam Komponen Formula

• Remedium cardinale
• Remedium adjuvantia/adjuvans (adyuwansia):
menunjang kerja bahan obat utama
• Corrigens
• Constituen/ Vehiculum/ Excipiens
Macam Komponen Formula
• Corrigens
• Corrigens actionis: obat yang memperbaiki/menambah
efek obat utama e.g.: pulvis doveri (kalium sulfat,
ipecacuanhae radix, pulvis opii)
• Corrigens saporis
• Corrigens odoris
• Corrigens coloris
• Corrigens solubilis: memperbaiki kelarutan obat utama
e.g.: I2 tidak larut air, KI akan memperbaiki kelarutannya
RESEP RAWAT JALAN

Resep pada gambar adalah fiktif


dan digunakan hanya sebagai ilustrasi format resep.
KARTU OBAT
RAWAT INAP
Resep Mendesak

• p.i.m./ statim/
urgent/ cito

• Ditulis dengan jelas


di atas invocatio (R/)
Resep Ulangan

• Iter [N]x
• Jumlah total: N+1
• Letak berbeda, interpretasi
berbeda
• Yang tidak boleh diulang?
• Dibuatkan salinan resep
SALINAN RESEP
SALINAN RESEP
Batasan

• Kopi resep, apograph, afschrift, exemplum


• Salinan resep: lembar tertulis yang dibuat
berdasarkan resep asli
• Bukan hasil fotokopi
• Kekuatan secara legal?
• Penyertaan kuitansi?
• Kapan dibuat?
Kelengkapan Apograph
• Memuat sebagian besar keterangan dalam resep asli
• Nama dan alamat apotek
• Nama dan nomor S.I.P.A. Apoteker Pengelola Apotek
• Nomor resep dan tanggal pembuatan
• Tanda det dan nedet
• Tanda tangan atau paraf apoteker
• Stampel/ cap apotek
Contoh Penulisan Apograph

• Iter di atas 2x
• Iter di samping kiri/ kanan suatu formula
• Hanya ditebus 20
Singkatan Latin dalam Resep
PENDAHULUAN
PRAEFATIO
• ex officio • &
• ad hoc • et al.
• Veni! Vidi! Vici! • A.M.
• bonus • post coenam
• Zingiber officinalis
• Per centum
• cerebrum
• Oleum Ricini
• Natrii Bromidum
• Did the Romans have all those words before?
PENDAHULUAN
PRAEFATIO
• Why do we use this language in prescription?
• Dead language for conversation
• As international language for medicals and
pharmaceuticals science
• Prevent error in interpreting the prescription
• As secure way to keep the secret for patient
(family)
PENDAHULUAN
PRAEFATIO
• So, what do we need to know?
• A bit of pronunciation, numerals, nouns, and verbs
ABJAD/ ALFABET

• Semua huruf, kecuali j, y, w  total 23


• Mengapa?
• Huruf hidup (vokal): a, e, i, o, u
• Diftong: ae, au, oe, dan yang jarang dipakai eu,ei,ui

• Pelafalan sebagian besar mirip Bhs. Indonesia


LAFAL – HURUF MATI

• c – diucapkan seperti K dalam KORAN


• E.g.: clarus, loco, hoc

• Kecuali di depan ae, oe, e, i  diucapkan


seperti C dalam CONTOH, CARA
• E.g.: cito, coenam, Caesar
LAFAL – HURUF MATI
• g – diucapkan seperti G dalam GAJAH,
GUSAR
• E.g.: gravis, gratia, Glyceroli mono-oleates

• Kecuali di depan e, i  diucapkan seperti J


dalam JENIS, JUMLAH
• E.g.: genus, gelatina, cogito, magister

• Kecuali di depan n  diucapkan seperti NY


dalam NYATA, NYANA
• E.g.: magnus, ignis, Gnetum gnemon
LAFAL – HURUF MATI

• s – diucapkan seperti S dalam SUDAH, SELESAI, SAMA


• E.g.: sol, sirupus, serpen, schola
• Kecuali di depan ce, ci  diucapkan seperti SY dalam
SYARAT, SYAH
• E.g.: scientia, disciplina
• su – diucapkan seperti SW dalam SWADAYA,
SWAMEDIKASI
• E.g.: suavis
LAFAL – HURUF MATI
• ti – diucapkan seperti TI dalam TIDAK, TIRAI
• E.g.: tilia, latina
• Kecuali diikuti vokal selain a dan tidak didahului s 
diucapkan TS
• E.g.: motio, Potio Nigra Contra Tussim
• qu – diucapkan seperti KW dalam KWITANSI, KWADRAT
• E.g.: aqua
• Kecuali di depan ce, ci  diucapkan seperti SY dalam
SYARAT, SYAH
• E.g.: scientia, disciplina
LAFAL – HURUF MATI

• v – diucapkan seperti W dalam WAJAH, WAJAN


• E.g.: via, villa, Vesuvius

• x – diucapkan seperti KS dalam MAKSIMAL,


KLIMAKS
• E.g.: simplex, complex, cortex, radix
LAFAL – HURUF HIDUP

• ae, oe – diucapkan seperti E dalam LEBAR,


PREMAN tidak seperti COPET atau LELAH
• E.g.: praetest, coena, oedema
• i – diucapkan seperti Y dalam YOGA, YONI
• E.g.: iustus, Iulius Caesar, Ianuarii, iucundam
• u – diberi awalan W dalam pengucapannya
• E.g.: urbis, unus, ubique
BILANGAN
NUMERALIA
CARDINALE ORDINALIA ADVERBIA
1 unus-a-um primus-a-um semel
2 duo-ae-o secundus-a-um bis
3 tres-tria tertius-a-um ter
4 quatuor quartus-a-um quartuor
5 quinque quintus-a-um quinquies
6 sex sextus-a-um sexies
7 septem septimus-a-um septies
8 Octo octavus-a-um octies
9 Novem nonus-a-um novies
10 decem decimus-a-um decies
Latihan I
Latihan II
Latihan III
Carilah kepanjangan dan arti singkatan-singkatan
berikut!

1) Aq. dest. 8) m.f.l.a 15) div.in.part.aeq


2) C.th. 9) m.f. pulv 16) supp.
3) Gr. 10) m.f. sol
17) mixt.
4) Gtt. 11) m.f. ungt
18) emuls.
5) q.s. 12) m.f. pot
6) r.p. 13) dcf
19) pot.eff.
7) m.f. 14) did 20) R/
[Singkatan] Bhs. Latin dalam
•Prescriptio/
a.a. Ordonantio
• ad lib. • • m.f. pulv.
• aq. bisdest. • d.t.d.
• aq. dest. • f.l.a. • caps.
• aq. steril.
• c.c. • fiat • emuls.
• d.i.d. = da in dim.
• d.in 2plo • fac • ung.
• d.c.f. = d.c.form. • sol.
• dil. • rec.par. • supp.
• gtt.
q.s.

• lot.
• tab.
[Singkatan] Bhs. Latin dalam
Signatura
Ttg. waktu
• a.c.
Ttg. tempat Ttg. pemberian
• a.n. sakit obat
• a.u.e • pon. aur. • i.m.m.
• h.s.
• m. et vesp. • ad nuch. • rep.ter = iter ter
• noct. • N.I.
• o.h.c.
• o.b.h.c • m.i.
• o.m.
• p.p.
• p.r.n.
• u.c.
LABEL/ETIKET
Definisi

• Aturan tertulis penggunaan obat yang disertakan


dalam sediaan obat
• Apakah selalu dibuat berdasarkan resep dokter,
dokter hewan, atau dokter gigi?
TIDAK DIULANG (n.i.)
Macam Label
Berdasarkan Penggunaannya
• Label pada “obat jadi” (manufactured drug
products)
• Label pada produk layanan apotek/RS/puskesmas
• Label tambahan (auxiliary label)
1. Label pada “obat jadi”
• Diatur oleh lembaga pemerintah: Kemenkes, Badan POM
• Contoh: pencantuman nama generik, logo golongan obat,
waktu daluarsa
Label pada obat bebas terbatas
2. Label pada produk layanan
apotek/RS/puskesmas
• Umum dikenal dgn. ETIKET
• Tidak diatur dengan jelas dalam peraturan per-UU
• Etiket harus jelas dan dapat dibaca (Kepmenkes
1027/SK/IX/2004).
• Interpretasi warna dasar kertas etiket
• Putih: obat dalam (lewat mulut, kecuali obat kumur)
• Biru/ berwarna: obat luar (selain lewat mulut)
2. ETIKET
Kelengkapan
Berdasarkan beberapa literatur dari
Indonesia:
• Nama dan alamat apotek
• Nama dan nomor SIK Apoteker Pengelola
Apotek
• Nomor resep dan tanggal pembuatan
etiket
• Nama pasien
• Aturan pemakaian sediaan obat
• Paraf apoteker/AA yg melayani
• Tanda lain yang diperlukan  LABEL
TAMBAHAN
2. ETIKET
Kelengkapan-contoh format

OBAT LUAR OBAT DALAM (DITELAN)


2. ETIKET Berdasarkan Thompson JE, 2004, A
Practical Guide to Contemporary
Kelengkapan Pharmacy Practice, 2nd Ed

• Nama dan alamat apotek • Nomor resep


• Nama pasien, jika px • Nama/ inisial apoteker yang
binatang sertakan nama melayani (atau paraf)
species dan nama pemilik
• Nama (dagang atau generik) dan
• Nama penulis resep kekuatan produk obat yang dilayani
• Aturan penggunaan • Nama pabrik obat/distributor
sebagaimana dinyatakan
dalam resep • Beyond-use date
• Tanggal pengerjaan • Jumlah obat yang diserahkan
• Pernyataan peringatan • Berapa kali isi ulang/refill
2. ETIKET
Dukungan Teknologi
• Software
• Barcode thermal printer
• Template etiket

KEKURANGAN:
• Mahal (pengadaan, perawatan)
• Langka
• Butuh standar database label
2. ETIKET
Contoh dari Malaysia
3. LABEL TAMBAHAN
(AUXILIARY LABEL)
• Biasa dikenal dengan sebutan LABEL
• Tambahan aturan pakai obat
• Informasi yang dikemas sesederhana dan sejelas
mungkin bagi pasien
3. LABEL TAMBAHAN
EXPIRATION AND BEYOND-USE DATING
Expiration Date
Waktu Daluarsa
• Pada sediaan obat jadi  tanggung jawab pabrik
obat
• Dicetak pada kemasan primer dan atau sekunder
(bulan-tahun)
• Batas waktu suatu sediaan baik untuk digunakan
yang diperoleh melalui studi stabilitas sediaan
Beyond-Use Date (BUD)
• Dicantumkan pada kemasan sediaan yang dilayani
oleh apotek/RS/puskesmas
• Harus tidak melebihi waktu daluarsa produk
• Pedoman:
• FI V 2014
• USP
• Langley, C., Belcher, D., 2008, FASTtrack Pharmaceutical
Compounding and Dispensing, London: Pharmaceutical
Press, p. 30, 33
Beyond-Use Date (BUD)
SKRINING/PENGKAJIAN RESEP
PELAYANAN RESEP (non-racikan dan
racikan)

Resep masuk

Skrining resep,
Penyerahan sediaan
kalkulasi bahan dan
farmasi dan informasi,
biaya, persetujuan
konseling, monitoring
pasien

Penyiapan sediaan
farmasi, pengecekan
Permenkes No 35/2014 ttg Standar
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
• Kegiatan pengkajian Resep:
• administrasi,
• kesesuaian farmasetik, dan
• pertimbangan klinis
Kajian administratif

1. nama pasien, umur, jenis kelamin dan berat


badan;
2. nama dokter, nomor Surat Izin Praktik (SIP),
alamat, nomor telepon dan paraf; dan
3. tanggal penulisan Resep.
Kesesuaian Farmasetik

1. bentuk dan kekuatan sediaan;


2. stabilitas; dan
3. kompatibilitas (ketercampuran Obat)
Pertimbangan Klinis
1. ketepatan indikasi dan dosis obat;
2. aturan, cara, dan lama penggunaan obat;
3. duplikasi dan/atau polifarmasi;
4. reaksi obat yang tidak diinginkan (alergi, efek
samping obat, manifestasi klinis lain);
5. kontra indikasi; dan
6. interaksi.

Anda mungkin juga menyukai