9744 31237 1 PB PDF
9744 31237 1 PB PDF
26 - 29 ISSN : 2301-4970
Pemanfaatan Abu Kerak Boiler Hasil Pembakaran Limbah Kelapa Sawit Sebagai
Pengganti Parsial Pasir pada Pembuatan Beton
Epi Prianti1), Mariana Bara’allo Malino1)*, Boni Pahlanop Lapanporo1)
Abstrak
Telah dilakukan penelitian tentang pemanfaatan abu kerak boiler hasil pembakaran limbah kelapa sawit
sebagai bahan pengganti parsial pasir pada pembuatan beton. Pembuatan beton dilakukan dengan
memvariasikan kandungan kerak boiler pada komposisi campuran beton 0%, 5%, 10%, 15%, 25%, 50%
dan 100%. Pengujian terhadap pasir dan abu kerak boiler meliputi uji XRF, massa jenis, penyerapan air
dan kadar lumpur. Pengujian komposisi kimia dari SiO2,CaO dan Al2O3 pada pasir dan abu kerak boiler
menggunakan XRF. Hasil analisis menunjukkan kuat tekan optimum beton dengan komposisi yang
mengandung abu kerak boiler 25% yakni 17,83 MPa. Hasil optimum dari penelitian untuk beton yang
diuji tergolong dalam standar mutu tipe beton 225 yang dapat diaplikasikan pada pengecoran bangunan-
bangunan seperti landasan lapangan terbang, gedung bertingkat dan pengecoran jalan.
Kata Kunci :abu kerak boiler, beton, kuat tekan, uji XRF, kelapa sawit
26
POSITRON, Vol. V, No. 1 (2015), Hal. 26 - 29 ISSN : 2301-4970
27
POSITRON, Vol. V, No. 1 (2015), Hal. 26 - 29 ISSN : 2301-4970
Hasil pengujian fine modulus, massa jenis, menyebabkan rongga udara yang terbentuk
kadar lumpur, penyerapan air pada pasir dapat semakin banyak.
dilihat pada Tabel 3.
Karakterisasi Abu Kerak Boiler
Tabel 3 Hasil uji mutu pasir sebagai agregat Karakterisasi awal terhadap abu kerak boiler
halus bertujuan untuk mengetahui karakteristik abu
Parameter Satuan Hasil Persyaratan sehingga dapat dipakai sebagai perbandingan
Fine % 3,18 2,3 – 3,1 kualitas pasir yang diujikan.
modulus Tabel 3 menunjukkan kandungan SiO2,
Massa jenis g/cm3 2,60 >2,5 Al2O3, dan CaO yang terkandung pada abu kerak
Kadar % 1,5 <5% boiler yang diperlukan dalam pembuatan beton.
lumpur Abu kerak boiler dapat digunakan sebagai bahan
Penyerapan % 0,42 <1% pengganti pasir dalam pembuatan beton karena
air memiliki senyawa yang berperan dalam
pembuatan beton.
Sumber persyaratan: Samekto dan Rahmadiyato 200
1 ; ASTM C117-30; ASTM C128-93; ASTMC33-92a Tabel 4 Kandungan senyawa utama pada abu
kerak boiler
Analisis gradasi pada pasir bertujuan Senyawa Kandungan (%)
mengetahui pembagian setiap butir pasir yang SiO2 29,9
akan digunakan dalam pencampuran beton.
Al2O3 1,9
Analisis ini menggunakan ayakan mulai dari
ukuran 38 mm sampai 0,15 mm. Menurut Paul CaO 26,9
dan Atoni (2007) gradasi yang semakin padat SiO2 dalam abu merupakan senyawa dengan
akan menghasilkan beton yang lebih baik dan kandungan terbesar dibanding komponen
ekonomis. Hasil fine modulus yang dihasilkan utama yang lain, sehingga dapat difungsikan
adalah sebesar 3,18. Menurut ASTM C33-92a sebagai pengganti pasir untuk pengisi pada
nilai fine modulus yang baik digunakan yaitu pembuatan beton. Pasir dengan kandungan SiO2
berkisar antara 2,2-3,1 %. Pasir pada penelitian yang besar dapat digunakan sebagai pengikat.
lebih besar 0,08 % daripada yang disyaratkan
yaitu 3,1 %. Bisa digunakan dengan Tabel 5 Pengujian mutu abu kerak boiler
pertimbangan menunjukan kondisi nyata di bebagai agregat halus
lapangan 3,18 % memiliki tingkat kepadatan Parameter Satuan Hasil Persyaratan
yang relatif baik. Fine modulus % 3,65 2.3 – 3,1
Hasil penentuan massa jenis pasir pada Massa jenis g/cm3 2,11 >2,5
penelitian sebesar 2,60 g/cm3. Menurut ASTM Kadar % 3,6 <5%
C33-92 bahwa massa jenis pasir yang baik untuk lumpur
pencampuran beton adalah lebih dari 2,5 g/cm3 Penyerapan % 0,28 <1%
sehingga dapat dikatakan bahwa pasir yang air
digunakan dalam penelitian ini memiliki Sumber persyaratan: Samekto dan rahmadiyanto,
kerapatan molekul yang baik dan memenuhi 2001; ASTM C117- 30;ASTM C128-93;ASTMC33-92a.
klasifikasi sebagai bahan dasar pembuatan
beton. Fine modulus yang dihasilkan abu lebih
Menurut Samekto dan Rahmadiyanto (2001), besar 0,54%, dari syarat batas maksimum fine
kadar lumpur pada pasir tidak boleh melebihi modulus agregat. Fine modulus kurang dari
5%. Kadar lumpur yang lebih dari 5% 2,3% dapat dikategorikan sebagai lumpur dan di
mengakibatkan ikatan hidrogen pasta semen atas standar 3,1% dapat dikategorikan sebagai
dan pasir berkurang akibat pengaruh lumpur agregat kasar.
sebagai pengotor. Hasil kadar lumpur pada pasir Hasil massa jenis abu sebesar 2,11 g/cm3,
yang diperoleh adalah 1,5 % yang menunjukan lebih rendah dari massa jenis yang dimiliki
bahwa pasir yang digunakan untuk memenuhi pasir. Menurut ASTM C128-93, massa jenis yang
syarat dalam pembuatan beton. baik untuk pembuatan beton di atas 2,50 %
Penentuan penyerapan air pada pasir sehingga termasuk agregat kasar.
bertujuan mengetahui persentase air yang Pada penelitian yang dilakukan diperoleh
diserap pasir diukur terhadap berat kering pasir penyerapan air pada abu sebesar 0,28%. Nilai
tersebut. Menurut ASTM C33-92a penyerapan penyerapan air yang dihasilkan abu kerak boiler
air yang baik untuk beton tidak lebih dari 1% memenuhi syarat mencegah atau mengurangi
dan diperoleh pada analisa kadar air yaitu rongga kosong dalam beton.
0,42%. Penyerapan air yang melebihi 1 %
28
POSITRON, Vol. V, No. 1 (2015), Hal. 26 - 29 ISSN : 2301-4970
Pengujian Kuat Tekan diperoleh pada penelitian lebih besar dari pasir,
Hasil pengujian kuat tekan beton dapat sehingga menyebabkan pembentukan rongga
dilihat pada Gambar 1. udara di dalam beton.
20 17.48 17.83
16.3 4. Simpulan
Kuat Tekan (MPa)
14.36 15.57
15 1. Komposisi I, II, III, IV , V memenuhi standar
10.98 mutu 175 yaitu standar untuk kuat tekan 14
10 7.36 MPa.
2. Kuat tekan optimun diperoleh pada komposisi
5 V yaitu yang menggandung 25 % abu kerak
boiler dengan kuat tekan 17, 83 Mpa sesuai
0
standar mutu K225.
I II III IV V VI VII 3. Beton pada komposisi I sampai V dapat
Komposisi adukan diaplikasikan untuk pengecoran bagunan
Gambar 1 Hasil pengujian kuat tekan beton pada seperti gedung bertingkat dan pengecoran
sampel. jalan sedangkan komposisi VI dan VII bisa
diaplikasikan pada pengecoran lantai dasar
Hasil pada tabel menunjukkan kuat tekan yang bagunan.
di hasilkan semakin bertambah seiring
pertambahan abu kerak boiler hingga 25% (tipe Daftar pustaka
V). American Standart Testing And Material C33-
Beton dengan komposisi adukan I yang 92a, Spesifikasi Standar untuk Agregat
menghasilkan kuat tekan sebesar 14,36 MPa, Beton.
dapat diaplikasikan untuk pembuatan taman. Badan Standar Nasional.,1996 Standar Nasional
Komposisi adukan I merupakan beton dengan Indonesia 03-0691 Bata Beton.
mutu K175 sesuai standar PT. Duta Indo Lestari. Brigita, E., 2012, Penggunaan Lumpur Hasil
Beton dengan komposisi adukan tipe II Pengelolahan Perusahaan Daerah Air
menghasilkan kuat tekan beton 15,57 MPa, Minum (Pdam) Sebagai Bahan
dapat diaplikasikan untuk permukaan jalan, tipe Campuran Pembuatan Bata Beton,
III, IV dan V dapat diaplikasikan untuk Jurusan Kimia FMIPAUniversitas
pembuatan lantai dasar rumah, gedung Tanjungpura , Pontianak, (Skripsi).
bertingkat dan pengecoran jalan. Tipe VI dan Jamizar, Iskandar, G. R., dan Prima, Y.P., 2013,
VII hanya bisa diaplikasikan untuk pengecoran Pemanfaatan Abu Kerak Boiler
ringan dan tidak untuk menahan beban berat Cangkang Kelapa Sawit Sebagai Bahan
seperti sebagai paving blok, untuk tempat Tambahan (Admixture) Semen
pejalan kaki (SNI, 1986). Terhadap Kuat Tekan Mortar ,Prodi
Tipe adukan V menghasilkan kekuatan beton Tehnik Sipil FT UNP, J. Teknik sipil
optimum yaitu 17,83 MPa. Kandungan senyawa 3(1).
SiO2 memegang peranan yang sangat penting Mulia, A., 2007, Pemanfaatan Tandan Kosong
dan dapat mempengaruhi kekuatan beton. dan Cangkang Kelapa Sawit Sebagai
Menurut Wiryasa (2008) batas maksimun Briket Arang, Universitas Sumutera ,
kandungan SiO2 yang terdapat pasir untuk Medan (Tesis).
pembuatan beton berkisar 30%, sehingga abu Naibaho, R., 2009, Pembuatan dan Karakterisasi
kerak boiler ini termasuk dalam agregat yang Paving Block Sebagai Beton dan
baik dan memenuhi standar pengganti parsial Kontruksi dengan Menggunakan
pasir. Campuran Oil Sludge dan Semen,
Berdasarkan komposisi kandungan kimia, Fakultas Magister Sains Universitas
abu kerak boiler lebih unggul dibandingkan Sumatera Utara, Medan.
pasir karena CaO dalam abu berperan Samekto, W., dan Rahmadiyanto, C., 200,
membantu semen sebagai bahan pengikat. Teknologi Beton, Kansius, Yogyakarta.
Demikian pula Al2O3 sangat berpengaruh dalam Tjokrodimuljo, K., 1992, Bahan Bagunan Dan
mempercepat pengerasan pada beton. Kontruksi Beton, Penerbit Keluarga
Penurunan kuat tekan beton terjadi pada tipe Besar Mahasiswa Teknik Sipil,
VI dan VII yaitu 10,98 MPa dan 7,36 MPa. Universitas Gajahmada.
Penurunan kuat tekan pada beton tersebut Wiryasa, N.M.A.; Sugita, I.N. dan Wedasana, A.S,
dipengaruhi oleh massa jenis dan kadar lumpur. 2008, Pemanfaatan Lumpur Lapindo
Kadar lumpur yang melebihi syarat dapat sebagai Bahan Substitusi Semen pada
menjadi pengotor beton yang mengakibatkan Pembuatan Paving Block, J. Ilmiah
ikatan hidrogen pasta semen dan pasir menjadi Tehnik Sipil.
berkurang. Selain itu Fine modulus abu yang
29