Anda di halaman 1dari 3

Prosedur Menghidupkan dan Mematikan Mesin Diesel

Sesuai Standart Operational Procedure (SOP)


1. Periksa terlebih dahulu bahan bakar dengan posisi kran pada daily
tank pada kondisi on atau tetap terbuka.
2. Lalu periksalah air radiator pada diesel. Jika air radiator sudah terletak
di bawah takaran yang seharusnya maka segera tambahkan.
3. Periksa juga air ACCU dan tambahkan jika sudah berkurang.
4. Periksa oli mesin apakah masih dalam takaran atau sudah dibawah
takaran yang ada.
5. Jangan lupa untuk memeriksa kabel R-S-T-N apakah sudah terpasang
dengan benar.
6. Pasang kabel ACCU dengan benar dan pastikan sudah terpasang dengan
kuat dengan warna merak adalah positif (+) dan warna hitam adalah (-).
7. Pastikan Anda telah mematikan saklar utama sebelum Anda
menghidupkan mesin.
8. Setelah itu buka box panel, kemudian naikkan semua MCB.
Setelah Anda melakukan langkah-langkah di atas sebelum menyalakan
mesin genset, maka Anda bisa melakukan langkah selanjutnya yaitu
menyalakan diesel seperti berikut.
 Cara menyalakan diesel yang benar yaitu dengan menghidupkan mesin
tanpa beban atau warming up kurang lebih selama 10 menit. Tekan atau
putar tuas kunci secara perlahan-lahan untuk memastikan accu
elektrik starter masih dapat digunakan, kemudian putar secara penuh
dan tahan sampai diesel benar-benar menyala. Jangan mengalirkan
listrik langsung dari diesel ke dalam instalansi, sebaiknya tunggu hingga
kondisi mesin lebih stabil.
 Saat beroperasi, tetap lakukan pemeriksaan pada oil meter, baterry
charge, water temperature, volt meter AC, frequency meter, dan hour
counter meter) apakah sudah dalam keadaan baik ketika mesin diesel
dalam keadaan menyala.
Setelah mengetahui cara menyalakan diesel dan setelah digunakan untuk
pekerjaan Anda, ketahui juga cara mematikan mesin diesel berikut ini.
 Turunkan breaker atau matikan beban terlebih dahulu dan tunggu
sekitar 5 menit untuk pendinginan mesin (cooling down), setelah itu
matikan mesin.

Bathin Solapan, Oktober 2019


Ka. Beng Jurusan Otomotif

M. Chandra Alwin
Prosedur Menghidupkan dan Mematikan Mesin
kompresor Sesuai Standart Operational Procedure
(SOP)
1. Selalu periksa dan pastikan presure gauge yang menunjukkan tekanan
udara sekitar 0,5 Mpa sampai 0,9 Mpa.

2. Pastikan pressure switch bekerja secara normal, kompresor akan mati


ketika tekanan sudah mencapai 0,9 Mpa dan akan hidup kembali ketika
tekanan udara turun mencapai 0,5 Mpa.

3. Pastikan safety valve kompresor bekerja secara normal, dengan


menariknya sebentar dan udara bertekanan dapat keluar melalui itu
jika tekanan udara melebihi standar.

4. Pastikan level oli selalu berada diantara garis merah selama beroperasi.

5. Buka drain cock valve untuk membuang air yang masuk kedalam
tabung/ tangki kompresor (sampai habis airnya). Lakukan ini tiap hari
bila udara di sekitar kompresor begitu lembab.

6. Periksa V-belt, dan pastikan v-belt sesuai standar, yaitu tidak terlalu
kendur dan tidak terlalu kencang, serta dalam keadaan baik (tidak slip
dan tidak pecah-pecah/ putus).

7. Bersihkan filter masuknya udara (air intake filter) dari debu. Debu yang
menempel pada filter dapat menyebabkan kompresor bekerja lebih
keras dari seharusnya. Ingat, cukup bersihkan filter dengan angin dan
jangan pakai air biar debu gak malah menempel.

8. Pastikan tidak ada kebocoran pada pipa, selang dan lain sebagainya.
Karena jika ada kebocoran walaupun sedikit dapat menurunkan kualias
tekanan udara yang dihasilkan kompresor.

9. Pastikan tidak ada abnormal sound, contohnya seperti suara bearing


motor penggerak yang rusak, suara v-belt yang slip, suara kebocoran,
dan suara-suara tidak normal lainnya.
10. Selalu ganti oli kompresor setiap 2000 jam pengoperasian.

11. Perhatikan juga kebersihan kompresor agar tidak mudah berkarat.


Prosedur Menghidupkan dan Mematikan Mesin
kompresor Sesuai Standart Operational Procedure
(SOP)
Perawatan standar kompresor:

1) Gunakan kompresor sesuai aplikasinya.


2) Perhatikan pengisian tangki, harus lebih besar dari debit
penggunaannya
3) Sebaiknya motor memiliki tenggang waktu yang cukup untuk hidup
dan mati, minimal 5-10 menit.
4) Kompresor di tempat dengan sirkulasi udara yang baik.
5) Hindarkan kompresor dari hujan/air maupun sinar matahari secara
langsung (letakan di tempat terlindung).
6) Minimal sekali dalam seminggu untuk menguras tangki dengan angin
(sebaiknya tiap hari).

Pengecekan Dan Perawatan Kompresor Angin:

1) Cek oli, pastikan levelnya sesuai dengan garis yang ada


2) Tutup semua kran
3) Periksa belt, tidak terlalu kendur namun juga tidak terlalu kencang.
4) Pastikan daya yang tersedia minimal 2 kali lipat dari daya yang
tertera pada motor/listrik.
5) Untuk mesin kompresor, (pastikan oli dan bahan bakar tersedia)
6) Start/On pada switch (recoil untuk engine dan gunakan pengaturan
gas untuk start, setelah stabil, kembalikan pada posisi awal).
7) Pastikan motor Off jika pressure gauge menunjuk 8 bar dan kembali
On pada 5 bar (untuk kompresor berkapasitas 12 bar akan Off jika
pressure gauge menunjuk 12 bar dan kembali hidup On pada 8 bar)
8) Untuk kompresor engine, matikan secara manual dengan engine
switch off
9) Setelah selesai menggunakan unit ini, buang seluruh angin yang
tersisa di dalam tangki melalui drain valve.

Bathin Solapan, Oktober 2019


Ka. Beng Jurusan Otomotif

M. Chandra Alwin

Anda mungkin juga menyukai