Anda di halaman 1dari 33

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) adalah lembaga

perguruan tinggi swasta yang bergerak dibidang pendidikan Indonesia, melalui

fakultas pertanian mempunyai tugas pokok yaitu : Tri Dharma Perguruan Tinggi

yang terdiri dari pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat.

Dalam menjalankan tugas pokok tersebut Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Sumatera Utara menjalankan berbagai kebijakan yang telah

ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia antara lain dengan kebijakan

“Link dan Match’’ nya yang mengandung makna bahwa proses pendidikan

perguruan tinggi harus menghasilkan lulusan akademis yang cakap dan terampil

dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi serta keterampilan yang mampu

memenuhi kebutuhan pembangunan dan lapangan kerja terutama pengembangan

teknologi di bidang pertanian.

Dalam proses belajar di fakultas, mahasiswa telah memperoleh pendidikan

berupa kuliah dan praktikum, sedangkan pengalaman praktis dan keterampilan

dalam mengembangkan profesi bidang pertanian belum mapan, apalagi

memecahkan masalah-masalah di lapangan kerja masih sangat terbatas. Oleh

karena itu menjelang akhir masa kuliah mahasiswa perlu melakukan kegiatan

keterampilan profesi yang disebut Praktik Kerja Lapangan (PKL).

Praktik Kerja Lapangan ini memiliki bobot 2 (dua) SKS setara dengan 30

hari kuliah efektif, dimana dengan kegiatan ini mahasiswa dapat belajar dari

instansi professional seperti PTPN (Persero), Perkebunan Swasta,

PSA(Perkebunan Swasta Asing) maupun pusat penelitian dan pengembangan atau


2

(PUSLITBANG) pertanian sesuai dengan bidang program studi jurusan dan

menerima ilmu pada studi lainnya.

Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero), merupakan salah satu

perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan yang menghasilkan karet dan

kelapa sawit yang cukup besar. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan (PKL)

meliputi nama perusahaan, bentuk badan usaha, lokasi, gambaran umum

perusahaan perkebunan mencakup sejarah perkebunan, luas kebun, iklim,

topografi, jenis tanah, aspek budidaya, panen, dan hasil administrasi/ manajemen

serta aspek sosial budaya.

Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapang (PKL)

Tujuan dari praktik kerja lapangan ini adalah :

1. Memberi pengalaman belajar bekerja dalam usaha perkebunan.

2. Memperluas wawasan dan pengalaman sebagai sumber daya manusia yang

akan mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja (market demand).

3. Mendekatkan Perguruan Tinggi dengan dunia usaha

Manfaat dari praktik kerja lapangan ini adalah :

1. Mendukung ilmu teori yang diperoleh mahasiswa selama menjalani

perkuliahan

2. Membuka cakrawala berpikir dan wawasan yang luas bagi mahasiswa

3. Gambaran bagi mahasiswa tentang dunia kerja

4. Melatih disiplin dan tanggung jawab mahasiswa dalam melaksanakan tugas

5. Sarana penbelajaran dalam menganalisa masalah-masalah yang terjadi

dilapangan
3

GAMBARAN UMUM PERKEBUNAN

Sejarah Umum Perkebunan

Kebun Marjandi merupakan salah satu dari 31 unit kebun di lingkungan

PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) yang berlokasi di Nagori Marjandi

Embong Kecamatan Panei Tongah dan Panombean Panei Kabupaten Simalungun

Provinsi Sumatera Utara. Peta PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Marjandi

dapat di lihat pada Lampiran 1.

Bentuk perusahaan sejak berdirinya perusahaan hingga sampai saat ini:

Perkebunan Marjandi mulai di usaha pada tahun 1911 dan pemiliknya Sumatera

Tea Estate (STE) setelah tahun 1911 Perkebunan Marjandi mengalami

kemunduran dalam hal produksi hingga tahun 1948.

Tahun 1951-1952 : Perkebunan ini ditutup karena tidak dapat membayar

hutang-hutangnya ke Bank-bank luar negeri dan

Bank Industri Negara (BIN) dari pihak STE.

Tahun 1961 : Pemerintah RI mengambil alih perusahaan

iperkebunan ini dan berubah namanya menjadi

iPerusahaan Perkebunan Unit Sumatera Utara III.

Tahun 1969-1974 : Berganti nama menjadi PNP. VIII.

Tahun 1974-1996 : Berganti nama dari PNP. VIII menjadi PTP. VIII.

11 Maret 1996–sekarang: PTP. VI, VII, dan VIII

Marjandi Berganti nama menjadi PT Perkebunan

Nusantara IV (Persero) unit Usaha Kebun Marjandi

berdasarkan Peraturan Pemerintah No.9 tahun 1996.


4

Topografi, Tanah dan Iklim

PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Marjandi terletak di ketinggian

±744m diatas permukaan laut, dengan topografi rata sampai bergelombang.

Tekstur tanah liat dengan jenis tanah top solid berpasir dengan pH tanah 5-6.

Suhu di Kebun Marjandi berkisar 25-26ºC dengan curah hujan 2.335-2.916

mm/tahun dan jumlah hari hujan 147 hari/tahun. Data curah hujan dapat di lihat

pada Lampiran 2.

Luas Kebun Seluruhnya

Luas areal kebun seluruhnya di PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun

Marjandi adalah 2.075 ha. 1.832 ha untuk Tanaman Menghasilkan (TM).

243 ha di gunakan untuk sarana dan prasarana kebun. Luas lahan keseluruhan

yang di gunakan di PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Marjandi dapat di lihat

pada Tabel 1.

Tabel 1. Luas Areal/HGU Unit Kebun Marjandi

No Uraian Luas (ha) Persentase (%)

1 Tahun Tanam 1995 278,00 13,40

2 Tahun Tanam 2004 25,00 1,21

3 Tahun Tanam 2005 1.476,00 71,13

4 Tahun Tanam 2006 28,00 1,35

5 Tahun Tanam 2011 25,00 1,20

6 Emplasment, Bangunan 243,00 11,71

Pondok, Jalan, dll

Total 2.075,00 100,00

Sumber : PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Marjandi


5

Luas Kebun yang Ditanami

Luas kebun yang ditanami kelapa sawit di PTPN IV Kebun Marjandi

terbagi menjadi : Tanaman Tua (Tahun 1995) 278 ha, Tanaman Dewasa (Tahun

2004) 25 ha, Tanaman Dewasa (Tahun 2005) 1.476 ha, Tanaman Dewasa (Tahun

2006) 28 ha dan Tanaman Muda (Tahun 2011) 25 ha.

Pemakaian Tanah yang Lain

Luas kebun seluruhnya di PTPN IV Kebun Marjandi adalah 2.075 ha,

namun tanah yang dimanfaatkan untuk tanaman kelapa sawit hanya seluas 1832

ha, sisanya dimanfaatkan sebagai fasilitas pendukung di dalam kebun tersebut,

seperti kantor, jalan, tanah lapang, jalur transmisi/PLN, jembatan, hutan lindung,

tanaman simbolik, kuburan, perumahan penduduk, mesjid dan fasilitas lainnya.

Sistem Tanam dan Jarak Tanam

Pada umumnya Perkebunan kelapa sawit menerapkan sistem jarak tanam

segitiga sama sisi dengan beberapa macam jarak tanam yang telah dianjurkan,

penentuan jarak tanam di lapangan harus disesuaikan dengan sifat tanaman,

tingkat kesuburan tanah, topografi dan kondisi tempat. Jarak yang teratur hanya

dapat dicapai bila dilakukan pemancangan yang baik. Penanaman yang baik di

lapangan akan menghasilkan tanaman yang sehat dan seragam. Tanaman akan

lebih cepat berproduksi dengan hasil awal yang tinggi.

Sistem jarak tanam pada kelapa sawit berkaitan erat dengan populasi

tanaman per-hektar (kerapatan pohon per/ha) dan produksi TBS setiap pohon.

Kerapatan tanaman (pohon/ha) yang lebih banyak akan mempengaruhi ruang

tumbuh tanaman. Karena terjadi kompetisi dalam penyerapan unsur hara dan

berkurang intensitas penyinaran matahari yang diterima tanaman sehingga akan


6

mempengaruhi fotosintesa. Hal ini menyebabkan tanaman cenderung tumbuh

meninggi (Etiolasi). Kerapatan tanaman juga berpengaruh pada sex ratio, berat

tandan, tinggi tanaman, lingkar batang yang mengecil, produksi daun yang

berkurang serta panjang daun bertambah. Hal ini terjadi pada tanaman umur 8-10

tahun. PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Marjandi memiliki dua sistim jarak

tanam, yang pertama 8,87m x 10,25m dengan kerapatan 110 pohon/ha. Kedua

adalah 8,34m x 9,32m dengan kerapatan 130-140 pohon/ha. Hal ini di karenakan

Kebun Marjandi memiliki ketinggian yang berbeda di setiap afdelingnya. Untuk

itu jarak tanam di Kebun Marjadi di buat berbeda tergantung ketinggian tempat.

Metode Pemancangan Jarak Tanam

Untuk mendapatkan letak dan barisan tanaman yang teratur perlu terlebih

dahulu dilakukan pemancangan atau kegiatan mengatur letak tanaman dengan

jarak tertentu sehingga jarak antar barisan kelihatan jelas. Umumnya arah barisan

tanaman kelapa sawit adalah Utara-Selatan karena cahaya yang diserap dapat

masuk lebih banyak. Alat yang digunakan untuk pemancangan adalah sebagai

berikut :

1. Kompas untuk menentukan arah.

2. Ajir atau bambu empat batang/ha dengan panjang dua meter sebagai pancang

kepala.

3. Tali nilon dengan panjang 100 meter yang sudah diberi tanda jarak tanaman

dan jarak antar barisan.

4. Anak pancang bambu 1-1,5 m dan rantai dari baja 30 m.

Pemancangan di mulai dengan membuat patok hektaran dengan ukuran

10mx100m. Buat patok induk tanaman dengan arah Utara-Selatan dan


7

Timur-barat dengan tali yang telah diberi tanda. Untuk kerapatan 143 phn/ha,

jarak Utara-Selatan 8,77msebanyak 11 titik (jarak dalam barisan) dan jarak

Timur-Barat 7,59m sebanyak 13 titik (jarak antar barisan).

Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas

Struktur Tugas

Manajemen PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Marjandi terdiri dari

7 karyawan pimpinan yang terdiri dari seorang Manager Unit, seorang Kepala

Tata Usaha, tiga orang Asisten Tanaman, seorang Asisten Teknik dan seorang

Asisten SDM & Umum.Jumlah karyawan keseluruhan PT. Perkebunan Kebun

Marjandi tersebut dapat dilihat pada Lampiran 3.

Melalui struktur organisasi, manajemen melaksanakan pendelegasian

wewenang untuk tugas khusus kepada menajemen yang lebih bawah, agar dapat

dicapai pembagian pekerjaan lebih bermanfaat. Struktur organisasi terdiri dari

hubungan antara pekerjaan dan kelompok pekerjaan yang relatif tetap dan stabil

dengan tujuan mempengaruhi perilaku individu dan kelompok guna mencapai

prestasi yang efektif. Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun

Marjandi dapat di lihat pada Lampiran 4.

Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya harus ditentukan secara

jelas struktur organisasinya baik itu sistem (cara kerja) dan prosedur organisasi

serta bagian-bagian dari struktur yang paling atas hingga karyawan di level

terendah. Dengan demikian dapat diketahui, siapa yang akan mengerjakan hal

tersebut (suatu bagian dari karyawan), siapa yang melapor kepada siapa dan

bagaimana mekanismenya dan bagaimana pola intraksi yang seharusnya terjadi

didalamnya.
8

Untuk kelancaran Operasionalnya PT. Perkebunan Nusantara IV Unit

Kebun Marjandi telah melakukan beberapa penyempurnaan terhadap struktur

organisasi serta pembagian tugas dan wewenang (job discriptian), baik ditingkat

kantor direksi hingga unit terkecilnya, hal ini dilakukan untuk merubah,

membentuk dan menyempurnakan hal-hal yang dianggap kurang efektif. Dengan

demikian diharapkan tercipta struktur yang fleksibel sehingga penempatan tenaga

dan proses kerja dapat berlangsung lebih efektif sesuai dengan tuntutan dan

kebutuhan perusahaan.

Deskripsi Tugas

Pada setiap Perusahaan dimana terdapat sejumlah aktivitas untuk

mencapai tujuan tertentu, maka antara orang-orang tersebut harus ada pembagian

kerja (division of work). Masing-masing individu harus jelas apa yang harus

dikerjakan dan perbedaan tugas inilah yang membedakan seseorang di dalam

suatu perusahaan tertentu, apakah dia pemimpin, staff dan lain sebagainya.

Dengan adanya perbedaan jabatan dalam perusahaan, maka perlu adanya

pembagian tugas sesuai jabatan.

Dalam bidang/seksi kerja yang ada pada PTPN IV Kebun Marjandi dapat

diketahui pada poin-poin dibawah ini antara lain :

Manajer Unit Kebun

Tugas dan Tanggung Jawab

1. Mengkoordinir penyusunan Rencana Anggaran Kerja Perusahaan (RKAP)

dibidang tanaman sesuai dengan pengarahan manajer unit dan ketentuan-

ketentuan yang berlaku.


9

2. Melaksanakan pemeliharaan pada setiap aset perusahaan dengan metode dan

waktu yang tepat sehingga menjamin kelancaran operasi tanaman, alat angkut

serta terpeliharanya dengan baik keadaan tanaman.

3. Bekerjasama dengan bidang administrasi dalam penerimaan barang-barang

tanaman.

4. Menjaga, mengamankan dan memelihara seluruh asset tanaman Unit

KebunMarjandi.

5. Melaksanakan pengelolaan lingkungan ditempat kerja masing-masing sesuai

prosedur yang telah ditetapkan dengan mengacu kepada sistem manajemen

mutu dan lingkungan ISO 9001.

Wewenang

1. Mengusulkan kepada manajer unit tentang kepegawaian di dinas tanaman.

penerimaan/pengangkatan karyawan, pemindahan, kenaikan pangkat/jabatan

berdasarkan prestasi dan pemberhentian karyawan dengan pedoman pada

ketentuan yang berlaku.

2. Meminta pertanggung jawaban kepada asisten-asisten bidang tanaman,

terutama pemakaian tenaga kerja, biaya, barang/bahan tanaman dengan

berpedoman pada ketentuan yang berlaku.

3. Meringankan dan menghentikan kegiatan tanaman dengan tetap berpedoman

pada petunjuk dan pembinaan dari manajer unit.


10

Kepala Dinas Tanaman

Tugas dan Tanggung Jawab

1. Melaksanakan dan mengawasi tugas pekerjaan produksi/perawatan/

pemeliharaan berdasarkan RKAP dan RKO yang telah disetujui pimpinan

perusahaan.

2. Mempertanggung jawabkan seluruh tugas pokok dan tugas tambahan dalam

rangka pengelolaan produksi/perawatan/pemeliharaan di afdeling,berdasarkan

SPO,SE dan SI.

3. Memberikan bimbingan, dorongan untuk menciptakan iklim kerja yang

harmonis.

4. Mengendalikan jumlah tenaga kerja di tanaman yang cukup berdasarkan

norma yang telah di tentukan.

Wewenang

1. Mengusulkan kepada kepala dinas tanaman Unit Kebun Marjandi tentang

kepegawaian di afdelling antara lain penerimaan/pengangkatan karyawan,

pemindahan, kenaikan pangkat/jabatan berdasarkan prestasi dan

pemberhentian karyawan dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku.

2. Meminta pertanggung jawaban kepada bawahan terhadap pelaksanaan

pekerjaan di bidang masing-masing.

3. Mengawasiatau mengoreksi dengan tetap berpegang pada petunjuk dan

pembinaan kepala dinas tanaman.


11

Kepala Dinas Tata Usaha

Tugas dan Tanggung Jawab

1. Mempertanggung jawabkan seluruh tugas pokok dan tugas tambahan dalam

rangka pengelolaan dinas tata usaha Unit Kebun Marjandi kepada manajer

Unit Kebun Marjandi.

2. Menyusun rencana kerja anggaran perusahaan dan RKO dari bagian bagian

sesuai dengan pengarahan dari manajer unit dan ketentuan yang berlaku.

3. Mengawasi segala biaya/pengeluaran sesuai dengan anggaran yang telah

ditetapkan oleh perusahaan.

4. Merencanakan serta melaksanakan transaksi pembayaran yang berkaitan

dengan semua kegiatan kebun sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan

oleh direksi.

5. Melaksanakan Stock Opname Kas setiap hari dan melaporkan keadaan kas

kepada manajer unit sebagai penanggung jawab serta setiap bulan melaporkan

keadaan saldo kas sesuai dengan ketentuan kepada direksi.

6. Mengatur/menyusun pembagian tugas pegawai yang berada dibawah

tanggung jawabnya serta mengadakan pengawasan terhadap tugas-tugas yang

diberikan.

Wewenang

1. Mengusulkan kepada manajer UnitKebunMarjanditentang kepegawaian di

dinas tata usaha anatara lain penerimaan/pengangkatan, pemindahan,

kenaikan pangkat/jabatan berdasarkan prestasi dan pemberhentian karyawan

dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku.


12

2. Meminta pertanggung jawaban kepada krani I TU dan krani I gudang dalam

hal pengelolaan pergudangan sesuai dengan norma ketentuan yang berlaku.

3. Memberikan masukan saran/usulan kepada manajer unit mengenai kegiatan

kinerja serta pemakaian biaya baik diminta maupun tidak diminta untuk

efisiensi dan efektifitas pengelolaan kebun.

Asisten SDM/UMUM

Tugas dan Tanggung Jawab

1. Mengatur/menyusun pembagian tugas pegawai yang berada dibawah

tanggung jawabnya serta mengadakan pengawasan terhadap tugas – tugas

yang diberikan.

2. Melaksanakan pengelolaan lingkungan di tempat kerja masing-masing sesuai

prosedur yang telah ditetapkan dengan mengacu kepada persyaratan ISO

9001.

3. Melakukan komunikasi internal perusahaan, sosialiasi kebijakan manajer unit,

dan masyarakat sekitar lingkungan perusahaan.

4. Melaksanakan kegiatan pelatihan di lingkungan perusahaan.

Wewenang

1. Mengusulkan kepada manajer Unit Kebun Marjandi tentang kepegawaian di

bagian SDM dan umum antara lain penerimaan/pengangkatan karyawan,

pemindahan, kenaikan pangkat/jabatan berdasarkan prestasi dan

pemberhentian karyawan dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku.

2. Meminta pertanggung jawaban kepada bawahannya terhadap pelaksanaan

pekerjaan masing – masing.


13

Perwira Pengamanan

Tugas dan Tanggung Jawab

1. Mempertanggung jawabkan pengelolaan keamanan dan ketertiban di Unit

Kebun Marjandi kepada manajer unit.

2. Koordinasi dengan pihak keamanan setempat seperti kepolisian, pemerintah

desa dan koramil.

3. Mangamankan asset perusahaan dari semua bentuk gangguan yang datang

dari luar maupun dari dalam.

4. Mewakili perusahaan jika berurusan dengan pihak kepolisian atau pihak

keamanan lainnya.

Wewenang

1. Melaksanakan kegiatan keamanan dan mengawasi seluruh bawahan.

2. Meminta pertanggung jawaban kepada bawahannya terhadap pelaksanaan

pekerjaan masing-masing.

Assisten Tanaman

Tugas dan Tanggung Jawab

1. Melaksanakan dan mengawasi tugas pekerjaan produksi/perawatan/

pemeliharaan berdasarkan RKAP dan RKO yang telah disetujui pimpinan

perusahaan.

2. Mempertanggung jawabkan seluruh tugas pokok dan tugas tambahan dalam

rangka pengelolaan produksi/perawatan/pemeliharaan di afdelingberdasarkan

SPO,SE dan SI

3. Memberikan bimbingan, dorongan untuk menciptakan iklim kerja yang

harmonis.
14

4. Mengendalikan Jumlah tenaga kerja di tanaman yang cukup berdasarkan

norma yang telah di tentukan.

Wewenang

1. Mengusulkan kepada kepala dinas tanaman Unit Kebun Mrjandi tentang

kepegawaian di afdeling antara lain penerimaan/pengangkatan karyawan

,pemindahan, kenaikan pangkat/jabatan berdasarkan prestasi dan

pemberhentian karyawan dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku.

2. Meminta pertanggung jawaban kepada bawahan terhadap pelaksanaan

pekerjaan di bidang masing-masing.

3. Mengawasi, atau mengoreksi dengan tetap berpegang pada petunjuk dan

pembinaan kepala dinas tanaman.

Assisten Tata Usaha

Tugas dan Tanggung Jawab

1. Menjaga dan memelihara barang barang gudang sebelum digunakan.

2. Menerima fisik barang yang dikirim.

3. Menerbitkan administrasi pengeluaran barang kepada bagian pemakai.

4. Melaksanakan, menjalankan dan mengamankan instruksi manajemen.

Wewenang

1. Mengusulkan kepada manajer Unit Kebun Marjandi tentang keadaan

karyawan pelaksana bahagian gudang antara lain penerimaan/pengangkatan

karyawan, pemindahan, kenaikan pangkat/jabatan berdasarkan kepegawaian

di dinas tata usaha antara lain penerimaan/pengangkatan, pemindahan,

kenaikan pangkat/jabatan berdasarkan prestasi dan pemberhentian karyawan

dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku.


15

2. Meminta pertanggung jawaban kepada bawahannya terhadap pelaksanaan

pekerjaan masing-masing.

Sosial Budaya Kebun Marjandi

Di Dalam Perkebunan

Perkembangan hubungan sosial budaya yang terdapat di PTPN IV Kebun

Marjandi, umumnya berlangsung harmonis dan dinamis. Bentuk sosial budaya

dalam perusahaan/perkebunan tercermin dalam suatu kerjasama antar karyawan

satu dengan karyawan lainnya maupun antar pihak pimpinan dengan karyawan. Di

dalam kehidupan sehari-hari terlihat adanya hubungan kekeluargaan dan adanya

rasa saling tolong-menolong antara karyawan sehingga tidak ada

kesenjanganyang mengakibatkan kecemburuan sosial.

Di Luar Perkebunan

Sosial budaya antara perusahaan dengan masyarakat sekitar terjalinnya

hubungan yang baik. Keberadaan perusahaan juga dirasakan oleh masyarakat

sekitarnya seperti diberinya kesempatan bagi mereka untuk bekerja baik sebagai

karyawan tetap maupun buruh harian lepas. Hubungan antara atasan dengan

karyawan juga harmonis dengan tetap menjalin hubungan silaturahmi dengan

menghadiri undangan-undangan yang diberikan karyawan untuk acara pesta, dan

tetap bekerja sama dalam pembangunan lingkungan bersama masyarakat disekitar

perusahaan dengan memeriahkan kegiatan sosial seperti memperingati hari ulang

tahun kemerdekaan Republik Indonesia dan hari besar agama. Perkebunan juga

mengadakan bakti sosial rutin yaitu setiap dua tahun sekali dengan mengadakan
16

sunatan massal. Pada hari lebaran Idul Fitri perkebunan menyantuni fakir miskin

dan pada hari Natal dan tahun baru perkebunan memberikan bingkisan bagi yang

merayakannya. Dalam hal pendidikan perkebunan juga bersedia membantu dalam

merenovasi sekolah yang berada di sekitar perkebunan.

Fasilitas Kemasyarakatan

Poliklinik Perkebunan

PTPN IV Kebun Marjandi, di Kabupaten Simalungun, memberikan

fasilitas Poliklinik yang berdiri di daerah emplasment PTPN IV Kebun Marjandi,

poliklinik tersebut digunakan sebagai pusat pelayanan kesehatan bagi karyawan

perkebunan. Poliklinik ini memiliki 2 bidan yang menangani penyakit penyakit

ringan. Pasien dalam keadaan darurat langsung di rujuk ke RS Tingkat I

Balimbingan. Poliklinik PTPN IV Kebun Marjandi dapat di lihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Poliklinik

Rumah Ibadah

Fasilitas yang diberikan lagi oleh PTPN IV Kebun Marjandi adalah

Mesjid Baitur Rahman untuk tempat beribadah untuk umat Islam yang ada di

pondok Emplasment dan PTPN IV Kebun Marjandi juga menyediakan tempat

beribadah umat kristiani yaitu Gereja HKBP Kebun Marjandi. Mesjid Baitur
17

Rahman di pergunakan untuk hari-hari besar umat Muslim seperti, Isra’ Miraj,

Maulid Nabi dan lainnya. Gereja HKBP juga di gunakan masyarakat Kristiani

untuk memperingati hari-hari besar seperti Hari Paskah, Natal maupun acara

pembabtisan. Mesjid Baitur Rahman dan Gereja HKBP dapat di lihat pada

gambar 2 dan 3.

Gambar 2. Mesjid Baitur Rahman

Gambar 3. Gereja HKBP Kebun Marjandi

Olahraga

PTPN IV Kebun Marjandi memberikan fasilitas bidang olahraga seperti

lapangan sepak bola, volly dan tenis untuk kegiatan olahraga para karyawan dan
18

masyarakat sekitar kebun. Lapangan ini juga sering mengadakan pertandingan

antar afdeling dan antar kampung sekitar kebun. Lapangan sepakbola dapat di

lihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Lapangan Sepak bola

Sekolah

Fasilitas pendidikan di PTPN IV Kebun Marjandi ada sekolah TK (Taman

Kanak-Kanak) dan SD (Sekolah Dasar) yang di peruntukan untuk anak karyawan

dan masyarakat sekitar kebun. Anak-anak karyawan PTPN IV Kebun Marjandi

hampir semuanya bersekolah di TK dan SD yang disediakan oleh PTPN IV

Kebun Marjandi. TK Tunas Pecco dapat di lihat pada Gambar 5.

Gambar 5. TK Tunas Pecco Kebun Marjandi


19

PELAKSANAAN PKL

Kegiatan PKL

Praktik kerja lapangan dilakukan mulai tanggal 15 Januari 2018 – 10

Februari 2018, hari kerja 6 hari seminggu, Senin-Kamis pukul 06.00 – 13.00

WIB, Jum’at pukul 06.00 – 11.30 WIB dan Sabtu pukul 06.00 – 11.00 WIB.

Praktik dilaksanakan di areal perkebunan afdeling I, afdeling II dan

afdeling III PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Marjandi, Kecamatan

Panei dan Kecamatan Panombean Panei, Kabupaten Simalungun. Kegitan yang

di lakukan selama PKL adalah sebagai berikut :

Garuk Piringan & Pasar Pikul

Garuk piringan & pasar pikul adalah kegiatan membasmi dan

membersihkan rumput (gulma) yang tumbuh di piringan pokok termasuk tunggul

dan kayu. Garuk piringan itu sendiri bertujuan untuk:

1. Sebagai tempat untuk menyebar pupuk agar efisien diserap tanaman.

2. Mengurangi kompetisi gulma terhadap tanaman dalam penyerapan unsur

hara, air dan sinar matahari.

3. Memudahkan para pekerja dalam pengutipan brondolan.

4. Memudahkan pengawasan

Pelaksanaan Garuk Piringan dan Pasar Pikul dapat di lihat pada Gambar 6.
20

Gambar 6. Pelaksanaan Garuk Piringan & Pasar Pikul

Pengendalian Gulma

Pengendalian gulma adalah membersihkan tumbuhan liar yang dapat

mengganggu tanaman kelapa sawit. Tujuan dilakukannya pengendalian gulma

yaitu untuik memgurangi persaingan pengambilan unsur hara antara gulma dan

tanaman kelapa sawit. Norma yang berlaku untuk kegiatan pengendalian gulma

adalah 0,3 us/ha dengan rotasi pekerjaan 4 kali setahun. Pelaksanaan

pengendalian gulma dapat di lihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Pengendalian Gulma


21

Tunasan

Tunasan dilakukan mepet ke arah batang ditujukan agar menjaga

brondolan tidak tersangkut di antara pelepah tetapi jatuh ke piringan sehingga

pemanen dapat mengetahui dengan mudah pohon mana yang akan di panen.

Tunasan bertujuan untuk mempermudah proses pemanenan, menjaga kelembaban,

memudahkan melihat buah yang matang, memperlancar penyerbukan alami,

menambah estetika keindahan kebun. Peninggalan pelepah pada tunasan yaitu 54-

56 pelepah dengan arti agar tempat makan buah agar BRT meningkat. Setiap 1

bulan pelepah bertambah 2 pelepah baru. Pada saat melakukan penunasan

dilakukan juga pembersihan batang kelapa sawit dari pakis.. Pelaksanaan

Tunasan dapat di lihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Proses Tunasan

Pemeliharaan Babat Gawangan

Babat gawangan bertujuan untuk memotong rumput-rumput/pakisan yang

ada pada gawangan.Dan babat gawangan ini dilakukan dalam jangka waktu 1

bulan sekali.Itu dikarenakan pemotonganya hanya sampai 10-20 cm dari atas

permukaan tanah.Sehingga dalam waktu sebulan rumput-rumput liar tersebut


22

mulai tumbuh kembali. Pemeliharaan Babat Gawangan dapat di lihat pada

Gambar 9.

Gambar 9. Proses Pemeliharaan Babat Gawangan

Panen

Panen adalah pemotongan tandan buah dari pohon sampai dengan

pengangkutan ke pabrik yang meliputi kegiatan pemotongan tandan buah matang,

pengutipan brondolan, pemotongan pelepah, pengangkutan buah ke Tempat

Pengutipan Hasil (TPH) dan pengangkutan hasil ke pabrik. Tujuan dari

pemanenan kelapa sawit yaitu memanen semua buah pada kematangan yang

optimum, memanen hanya buah yang matang dan mengutip brondolan, mengirim

TBS ke pabrik setelah panen.

Pada saat pelaksanaan panen disiapkan terlebih dahulu alat kerja dimulai

dari egrek, alloy stick, angkong, gancu dan goni. Kemudian di pilih ancak yang

sudah ditentukan dan lihat tanaman kelapa sawit yang sudah memenuhi kriteria

matang panen (5 brondolan segar di piringan) dan tandan buah kelapa sawit buah

sudah berubah warna dari yang berwarna hitam menjadi merah jingga atau

orange. Kemudian pelepah yang menutupi tandan buah kelapa sawit di potong
23

dengan egrek agar memudahkan dalam pengambilan buah kelapa sawit, lalu

pelepah dipotong menjadi tiga bagian dan disusun diantara gawangan setelah buah

sudah jatuh diangkut ke TPH dengan nmenggunakan angkong dan piringan di

bersihkan dari brondolan kelapa sawit dan letakkan kedalam goni yang telah

disediakan agar tidak ada brondolan yang berserakan disekitar piringan. Setelah

di TPH potong bongkol buah dengan kapak membentuk cangkem kodok agar

Asam Lemak Bebas (ALB) pada saat di press di pabrik tidak terlalu banyak

terserap pada bongkol tersebut. Proses Pemanenan dapat di lihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Pemanenan Buah Kelapa Sawit

Sistem Transportasi Hasil Panen

Tandan buah segar yang dipanen harus diangkut dan sampai ke pabrik

kelapa sawit pada hari itu juga, upayakan pengangkutan buah dapat selesai sore

hari sebelum malam tiba. Pengangkutan pada malam hari, selain menyulitkan

pengutipan brondolan di TPH, juga menyulitkan sortasi buah di loading ramp,

bila kondisi jalan baik, maka jumlah trip kendaraan juga makin banyak dan

pemilik kendaraan tidak dirugikan walaupun kerja hanya sampai dengan sore hari,

hindarkan terjadi buah restan dengan pertimbangan :


24

a. Buah restan mengakibatkan kenaikan asam lemak bebas (ALB) minyak sawit

yang dihasilkan.

b. Buah restan menimbulkan kerawanan terhadap pencurian TBS.

Kebutuhan kendaraan angkut buah setiap hari dihitung berdasarkan

estimasi produksi yang sudah diketahui pada sore hari (sehari sebelum panen) dan

realisasi pengangkutan pada hari sebelumnya. Fluktuasi produksi harian biasanya

tidak jauh berbeda, oleh karena itu pengalaman menggunakan jumlah kendaraan

pada hari berikutnya bila sistem panen dilakukan dengan ancak giring tetap maka

penempatan kendaraan dilakukan sejalan dengan pengaturan ancak panen,

komunikasi antara Afdeling dengan bagian transport harus terus dilakukan hingga

buah selesai diangkut dan sampai ke pabrik. Transportasi Hasil Panen dapat

dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11. Transportasi Hasil Panen

Trossen Telling

Trossen telling merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperkirakan

produksi buah dari tanaman kelapa sawit untuk 6 bulan kedepan. Kegiantan ini
25

dilakukan 2 x setahun, yaitu dengan menghitung jumlah bunga betina yang sudah

terbuka seludangnya dan menghitung semua tandan yang ada di pohon. Untuk

perhitungan bunga dan tandan perlu menentukan pohon sempel dahulu. Apabila

ada tandan pohon sampel yang kebetulan tidak berbunga di tulis 0 tandan dan 0

bunga. Bunga dan tandan yang telah di hitung kemudian di jumlahkan dari hasil

sensus, berapa rata-rata bunga atau tandan dari pohon sampel. Hasil Trossen

Telling Semester 1 Tahun 2018 dapat di lihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Hasil Trossen Telling Semester 1 Tahun 2018

Tandan/phn Hasil Persentase


Bulan Tandan yang di Peroleh
(ha) (ton) (%)
Februari 257 1,61 74 48

Maret 149 0,93 43 28

April 44 0,27 12 8

Mei 33 0,20 9 6

Juni 30 0,18 8 5

Juli 19 0,11 5 3

Jumlah 532 - 151 100

Sumber : PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Marjandi

Global Telling

Global Telling adalah kegiatan pengamatan sampel pohon seluruh blok di

areal kelapa sawit untuk mendeteksi serangan hama. Hama yang menyerang

tanaman kelapa sawit yaitu Ulat Api (Thosea asigna ) dan Ulat Kantong

(Mahasena corbeti).Pengendalian Hamabelum di lakukan karena tanamankelapa


26

sawit di PT. Perkebunan IV Kebun Marjandi masih generasi pertama sehingga

hama yang menyerang belum sampai tahap yang merugikan.

Administrasi Afdelling

Administrasi Afdeling adalah seluruh kegiatan yang mencakup

pelaksanaan prosedur maupun tata cara dilakukan dalam mencapai tujuan

Perusahaan. Siklus Alur Administrasi Afdeling dapat di lihat pada Gambar 12.

SOP / Standart Oprasional Prosedur

RKAP BARCHARD

RKO

KLKH AU 29 PB 73

PB 11

LM

Gambar 12. Alur Administrasi Afdeling


27

Keterangan :

RKAP : Rencana Kerja Anggaran Perusahaan

RKO : Rencana Kegiatan Oprasional

BARCHARD : Rencana Kegiatan yang disusun dalam kolom yang

menunjukkan skala waktu penyelesaian pekerjaan dalam satu

tahun.

KLKH : Kumpulan Laporan Kerja Harian

AU 29 : Buku Asisten

PB 73 : Buku Mandor

PB 11 : Buku Premi

LM : Laporan Menyeluruh

Kendala Kerja dan Pemecahan Masalah

Dalam mengikuti kegiatan di lapangan terdapat kendala-kendala atau

masalah-masalah yang timbul baik itu secara teknis maupun sebaliknya, kendala

dan pemecahan masalah tersebut yaitu:

1. Dalam kegiatan pemeliharaan seperti Pengendalian gulma dan masalah yang

tejadi adalah kurangnya kesadaran karyawan untuk memakai alat pelindung

diri yang dapat mengakibatkan karyawan tersebut dapat keracunan. Solusi

dari permasalah tersebut yaitu, Asisten afdeling selalu memberikan himbauan

bagi karyawan agar memakai alat perlengkapan di setiap lingkaran pagi dan

memeriksa kesehatan pekerja setiap enam bulan sekali.


28

2. Dalam melakukan kegiatan pemangkasan/penunasan, masalah yang timbul

yaitu pekerja kesulitan memotong pelepah kering dan mata pekerja dapat

kejatuhan kotoran berupa serbuk yang jatuh sehingga pekerjaan pemangkasan

dapat terganggu dan terhambat. Maka dalam mengatasi masalah tersebut

adalah menerapkan kedisiplinan dalam memakai alat pelindung diri serta

meningkatkan loyalitas para pekerja khusunya dibagian tunasan.

3. Dalam kegiatan Inventaris pohon, masalah yang timbul adalah pekerja

kebingungan karena harus menghitung pohon dari satu rey ke rey yang

lainnya, maka pekerja harus teliti dan konsentrasi saat melakukan inventaris

pohon tanaman kelapa sawit.

4. Dalam kegiatan pemanenan, masalah yang timbul adalah susah mengeluarkan

TBS di salah satu blok karena berada di dekat parit atau jalan yang rusak

akibat hujan, ada beberapa pemanen yang memanen TBS yang tidak sesuai

kriteria matang panen. Maka dalam mengatasi masalah tersebut ialah

membuat dan memasang titi atau jembatan agar TBS dapat dikeluarkan ke

TPH dan memberi ketegasan kepada pemanen agar lebih selektif dalam

memanen TBS serta memberi sanksi kepada pemanen yang tidak taat aturan

yang telah diberlakukan.


29

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Marjandi yang terletak di

Kampung Marjandi, Kecamatan Panei dan Panombean Panei, Kabupaten

Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. 15 km dari Kota Pematang Siantar

dan 150 km dari Kota Medan.

2. Total luas areal HGU PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Unit Marjandi

yaitu 2.075ha. 1.832 ha untuk Tanaman menghasilkan (TM) dan 243 ha

untuk sarana dan prasarana kebun.

3. PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Marjandi di pimpin oleh 7

orang karyawan pimpinan dan 349 orang karyawan pelaksana tetap.

4. Kegiatan yang dilaksanakan PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Unit

Marjandi antara lain Pemeliharaan Tanaman ( garuk piringan,

pengendalian gulma piringan dan gawangan, pangkasan) dan panen.

5. Hasil panen TBS tanaman Kelapa Sawit PT. Perkebunan Nusantara IV

Kebun Unit Marjandidiolah di pabrik kelapa sawit Bahjambi.

Saran

Sebaiknya PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Unit Marjandi memiliki

Pabrik Olah Kelapa Sawit untuk memudahkan operasional hasil TBS dan

menghemat biaya angkut TBS.


30

LAMPIRAN

Lampiran 1. Peta Keseluruhan Areal PTPN IV Kebun Marjandi

Sumber : PT.Perkebunan Nusantara IV Kebun Marjandi


31

Lampiran 2. Data Curah Hujan Tahun 2010 s/d 2017

PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO)


UNIT USAHA MARJANDI

DATA CURAH HUJAN THN 2010 S/D 2017


2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
BULAN
H.H MM H.H MM H.H MM H.H MM H.H MM H.H MM H.H MM H.H MM

Januari 17 284 17 190 13 87 21 480 12 33 19 292

Pebruari 13 111 15 172 17 250 21 368 6 53 7 77

Maret 18 372 23 173 18 260 12 126 11 199 11 84

April 11 155 19 240 27 399 20 191 20 397 17 218

Mei 10 45 15 164 20 190 18 223 21 193 25 264

Juni 18 272 12 206 9 80 8 33 9 67 11 123

Juli 17 206 9 55 19 492 12 77 9 92 10 97

Agustus 22 152 25 345 18 108 16 306 20 388 19 292

September 22 274 18 232 20 258 15 200 20 156 18 225

Oktober 13 172 21 307 20 264 23 393 21 358 15 196

Nopember 25 443 20 373 23 425 21 257 22 268 25 421


Desember 16 200 19 230 21 217 20 341 27 232 18 315

Jumlah 202 2.686 213 2.687 225 3.030 207 2.995 198 2.436 195 2.604 - - - -
Sumber : PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Marjandi
32

Lampiran 3. Jumlah Karyawan Keseluruhan PT. Perkebunan Nusantara IV


Kebun Marjandi

Tabel 3. Jumlah Karyawan Pimpinan Kebun Unit Marjandi per Desember 2017

Bagian L PR

Manajer Unit 1 -

Tata Usaha - 1

SDM 1 -

Asisten Afd I 1 -

Asisten Afd II 1 -

Asisten Afd III 1 -

Asisten Teknik 1 -

Jumlah 6 1

Sumber : PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Marjandi

Tabel 4. Jumlah Karyawan Pelaksana Tetap Unit Kebun Marjandi per Desember
2017

Bagian LK PR

Afd I 50 30

Afd II 55 50

Afd III 48 47

Tata Usaha 11 8

SDM & Keamanan 22 9

Transport 5 -

Teknik 14 -
33

Jumlah 205 144

Sumber : PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Marjandi

Lampiran 4. Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun


Marjandi

MANAGER
MANAGER

KADISTAN

ASISTEN ASISTEN ASISTEN ASISTEN ASISTEN


AFD I AFD II AFD III TU/GUDANG SDM/UMUM

KARYAWAN
PELAKSANA

Anda mungkin juga menyukai