Latar Belakang
fakultas pertanian mempunyai tugas pokok yaitu : Tri Dharma Perguruan Tinggi
“Link dan Match’’ nya yang mengandung makna bahwa proses pendidikan
perguruan tinggi harus menghasilkan lulusan akademis yang cakap dan terampil
dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi serta keterampilan yang mampu
karena itu menjelang akhir masa kuliah mahasiswa perlu melakukan kegiatan
Praktik Kerja Lapangan ini memiliki bobot 2 (dua) SKS setara dengan 30
hari kuliah efektif, dimana dengan kegiatan ini mahasiswa dapat belajar dari
kelapa sawit yang cukup besar. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan (PKL)
topografi, jenis tanah, aspek budidaya, panen, dan hasil administrasi/ manajemen
perkuliahan
dilapangan
3
Perkebunan Marjandi mulai di usaha pada tahun 1911 dan pemiliknya Sumatera
Tahun 1974-1996 : Berganti nama dari PNP. VIII menjadi PTP. VIII.
Tekstur tanah liat dengan jenis tanah top solid berpasir dengan pH tanah 5-6.
mm/tahun dan jumlah hari hujan 147 hari/tahun. Data curah hujan dapat di lihat
pada Lampiran 2.
243 ha di gunakan untuk sarana dan prasarana kebun. Luas lahan keseluruhan
pada Tabel 1.
terbagi menjadi : Tanaman Tua (Tahun 1995) 278 ha, Tanaman Dewasa (Tahun
2004) 25 ha, Tanaman Dewasa (Tahun 2005) 1.476 ha, Tanaman Dewasa (Tahun
namun tanah yang dimanfaatkan untuk tanaman kelapa sawit hanya seluas 1832
seperti kantor, jalan, tanah lapang, jalur transmisi/PLN, jembatan, hutan lindung,
segitiga sama sisi dengan beberapa macam jarak tanam yang telah dianjurkan,
tingkat kesuburan tanah, topografi dan kondisi tempat. Jarak yang teratur hanya
dapat dicapai bila dilakukan pemancangan yang baik. Penanaman yang baik di
lapangan akan menghasilkan tanaman yang sehat dan seragam. Tanaman akan
Sistem jarak tanam pada kelapa sawit berkaitan erat dengan populasi
tanaman per-hektar (kerapatan pohon per/ha) dan produksi TBS setiap pohon.
tumbuh tanaman. Karena terjadi kompetisi dalam penyerapan unsur hara dan
meninggi (Etiolasi). Kerapatan tanaman juga berpengaruh pada sex ratio, berat
tandan, tinggi tanaman, lingkar batang yang mengecil, produksi daun yang
berkurang serta panjang daun bertambah. Hal ini terjadi pada tanaman umur 8-10
tahun. PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Marjandi memiliki dua sistim jarak
tanam, yang pertama 8,87m x 10,25m dengan kerapatan 110 pohon/ha. Kedua
adalah 8,34m x 9,32m dengan kerapatan 130-140 pohon/ha. Hal ini di karenakan
itu jarak tanam di Kebun Marjadi di buat berbeda tergantung ketinggian tempat.
Untuk mendapatkan letak dan barisan tanaman yang teratur perlu terlebih
jarak tertentu sehingga jarak antar barisan kelihatan jelas. Umumnya arah barisan
tanaman kelapa sawit adalah Utara-Selatan karena cahaya yang diserap dapat
masuk lebih banyak. Alat yang digunakan untuk pemancangan adalah sebagai
berikut :
2. Ajir atau bambu empat batang/ha dengan panjang dua meter sebagai pancang
kepala.
3. Tali nilon dengan panjang 100 meter yang sudah diberi tanda jarak tanaman
Timur-barat dengan tali yang telah diberi tanda. Untuk kerapatan 143 phn/ha,
Struktur Tugas
7 karyawan pimpinan yang terdiri dari seorang Manager Unit, seorang Kepala
Tata Usaha, tiga orang Asisten Tanaman, seorang Asisten Teknik dan seorang
wewenang untuk tugas khusus kepada menajemen yang lebih bawah, agar dapat
hubungan antara pekerjaan dan kelompok pekerjaan yang relatif tetap dan stabil
jelas struktur organisasinya baik itu sistem (cara kerja) dan prosedur organisasi
serta bagian-bagian dari struktur yang paling atas hingga karyawan di level
terendah. Dengan demikian dapat diketahui, siapa yang akan mengerjakan hal
tersebut (suatu bagian dari karyawan), siapa yang melapor kepada siapa dan
didalamnya.
8
organisasi serta pembagian tugas dan wewenang (job discriptian), baik ditingkat
kantor direksi hingga unit terkecilnya, hal ini dilakukan untuk merubah,
dan proses kerja dapat berlangsung lebih efektif sesuai dengan tuntutan dan
kebutuhan perusahaan.
Deskripsi Tugas
mencapai tujuan tertentu, maka antara orang-orang tersebut harus ada pembagian
kerja (division of work). Masing-masing individu harus jelas apa yang harus
suatu perusahaan tertentu, apakah dia pemimpin, staff dan lain sebagainya.
Dalam bidang/seksi kerja yang ada pada PTPN IV Kebun Marjandi dapat
waktu yang tepat sehingga menjamin kelancaran operasi tanaman, alat angkut
tanaman.
KebunMarjandi.
Wewenang
perusahaan.
harmonis.
Wewenang
rangka pengelolaan dinas tata usaha Unit Kebun Marjandi kepada manajer
2. Menyusun rencana kerja anggaran perusahaan dan RKO dari bagian bagian
sesuai dengan pengarahan dari manajer unit dan ketentuan yang berlaku.
dengan semua kegiatan kebun sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan
oleh direksi.
5. Melaksanakan Stock Opname Kas setiap hari dan melaporkan keadaan kas
kepada manajer unit sebagai penanggung jawab serta setiap bulan melaporkan
diberikan.
Wewenang
kinerja serta pemakaian biaya baik diminta maupun tidak diminta untuk
Asisten SDM/UMUM
yang diberikan.
9001.
Wewenang
Perwira Pengamanan
keamanan lainnya.
Wewenang
pekerjaan masing-masing.
Assisten Tanaman
perusahaan.
SPO,SE dan SI
harmonis.
14
Wewenang
Wewenang
pekerjaan masing-masing.
Di Dalam Perkebunan
satu dengan karyawan lainnya maupun antar pihak pimpinan dengan karyawan. Di
Di Luar Perkebunan
sekitarnya seperti diberinya kesempatan bagi mereka untuk bekerja baik sebagai
karyawan tetap maupun buruh harian lepas. Hubungan antara atasan dengan
tahun kemerdekaan Republik Indonesia dan hari besar agama. Perkebunan juga
mengadakan bakti sosial rutin yaitu setiap dua tahun sekali dengan mengadakan
16
sunatan massal. Pada hari lebaran Idul Fitri perkebunan menyantuni fakir miskin
dan pada hari Natal dan tahun baru perkebunan memberikan bingkisan bagi yang
Fasilitas Kemasyarakatan
Poliklinik Perkebunan
Gambar 1. Poliklinik
Rumah Ibadah
Mesjid Baitur Rahman untuk tempat beribadah untuk umat Islam yang ada di
beribadah umat kristiani yaitu Gereja HKBP Kebun Marjandi. Mesjid Baitur
17
Rahman di pergunakan untuk hari-hari besar umat Muslim seperti, Isra’ Miraj,
Maulid Nabi dan lainnya. Gereja HKBP juga di gunakan masyarakat Kristiani
untuk memperingati hari-hari besar seperti Hari Paskah, Natal maupun acara
pembabtisan. Mesjid Baitur Rahman dan Gereja HKBP dapat di lihat pada
gambar 2 dan 3.
Olahraga
lapangan sepak bola, volly dan tenis untuk kegiatan olahraga para karyawan dan
18
antar afdeling dan antar kampung sekitar kebun. Lapangan sepakbola dapat di
Sekolah
PELAKSANAAN PKL
Kegiatan PKL
Februari 2018, hari kerja 6 hari seminggu, Senin-Kamis pukul 06.00 – 13.00
WIB, Jum’at pukul 06.00 – 11.30 WIB dan Sabtu pukul 06.00 – 11.00 WIB.
4. Memudahkan pengawasan
Pelaksanaan Garuk Piringan dan Pasar Pikul dapat di lihat pada Gambar 6.
20
Pengendalian Gulma
yaitu untuik memgurangi persaingan pengambilan unsur hara antara gulma dan
tanaman kelapa sawit. Norma yang berlaku untuk kegiatan pengendalian gulma
Tunasan
pemanen dapat mengetahui dengan mudah pohon mana yang akan di panen.
menambah estetika keindahan kebun. Peninggalan pelepah pada tunasan yaitu 54-
56 pelepah dengan arti agar tempat makan buah agar BRT meningkat. Setiap 1
ada pada gawangan.Dan babat gawangan ini dilakukan dalam jangka waktu 1
Gambar 9.
Panen
pemanenan kelapa sawit yaitu memanen semua buah pada kematangan yang
optimum, memanen hanya buah yang matang dan mengutip brondolan, mengirim
Pada saat pelaksanaan panen disiapkan terlebih dahulu alat kerja dimulai
dari egrek, alloy stick, angkong, gancu dan goni. Kemudian di pilih ancak yang
sudah ditentukan dan lihat tanaman kelapa sawit yang sudah memenuhi kriteria
matang panen (5 brondolan segar di piringan) dan tandan buah kelapa sawit buah
sudah berubah warna dari yang berwarna hitam menjadi merah jingga atau
orange. Kemudian pelepah yang menutupi tandan buah kelapa sawit di potong
23
dengan egrek agar memudahkan dalam pengambilan buah kelapa sawit, lalu
pelepah dipotong menjadi tiga bagian dan disusun diantara gawangan setelah buah
bersihkan dari brondolan kelapa sawit dan letakkan kedalam goni yang telah
disediakan agar tidak ada brondolan yang berserakan disekitar piringan. Setelah
di TPH potong bongkol buah dengan kapak membentuk cangkem kodok agar
Asam Lemak Bebas (ALB) pada saat di press di pabrik tidak terlalu banyak
terserap pada bongkol tersebut. Proses Pemanenan dapat di lihat pada Gambar 10.
Tandan buah segar yang dipanen harus diangkut dan sampai ke pabrik
kelapa sawit pada hari itu juga, upayakan pengangkutan buah dapat selesai sore
hari sebelum malam tiba. Pengangkutan pada malam hari, selain menyulitkan
bila kondisi jalan baik, maka jumlah trip kendaraan juga makin banyak dan
pemilik kendaraan tidak dirugikan walaupun kerja hanya sampai dengan sore hari,
a. Buah restan mengakibatkan kenaikan asam lemak bebas (ALB) minyak sawit
yang dihasilkan.
estimasi produksi yang sudah diketahui pada sore hari (sehari sebelum panen) dan
tidak jauh berbeda, oleh karena itu pengalaman menggunakan jumlah kendaraan
pada hari berikutnya bila sistem panen dilakukan dengan ancak giring tetap maka
komunikasi antara Afdeling dengan bagian transport harus terus dilakukan hingga
buah selesai diangkut dan sampai ke pabrik. Transportasi Hasil Panen dapat
Trossen Telling
produksi buah dari tanaman kelapa sawit untuk 6 bulan kedepan. Kegiantan ini
25
dilakukan 2 x setahun, yaitu dengan menghitung jumlah bunga betina yang sudah
terbuka seludangnya dan menghitung semua tandan yang ada di pohon. Untuk
perhitungan bunga dan tandan perlu menentukan pohon sempel dahulu. Apabila
ada tandan pohon sampel yang kebetulan tidak berbunga di tulis 0 tandan dan 0
bunga. Bunga dan tandan yang telah di hitung kemudian di jumlahkan dari hasil
sensus, berapa rata-rata bunga atau tandan dari pohon sampel. Hasil Trossen
April 44 0,27 12 8
Mei 33 0,20 9 6
Juni 30 0,18 8 5
Juli 19 0,11 5 3
Global Telling
areal kelapa sawit untuk mendeteksi serangan hama. Hama yang menyerang
tanaman kelapa sawit yaitu Ulat Api (Thosea asigna ) dan Ulat Kantong
Administrasi Afdelling
Perusahaan. Siklus Alur Administrasi Afdeling dapat di lihat pada Gambar 12.
RKAP BARCHARD
RKO
KLKH AU 29 PB 73
PB 11
LM
Keterangan :
tahun.
AU 29 : Buku Asisten
PB 73 : Buku Mandor
PB 11 : Buku Premi
LM : Laporan Menyeluruh
masalah-masalah yang timbul baik itu secara teknis maupun sebaliknya, kendala
bagi karyawan agar memakai alat perlengkapan di setiap lingkaran pagi dan
yaitu pekerja kesulitan memotong pelepah kering dan mata pekerja dapat
kebingungan karena harus menghitung pohon dari satu rey ke rey yang
lainnya, maka pekerja harus teliti dan konsentrasi saat melakukan inventaris
TBS di salah satu blok karena berada di dekat parit atau jalan yang rusak
akibat hujan, ada beberapa pemanen yang memanen TBS yang tidak sesuai
membuat dan memasang titi atau jembatan agar TBS dapat dikeluarkan ke
TPH dan memberi ketegasan kepada pemanen agar lebih selektif dalam
memanen TBS serta memberi sanksi kepada pemanen yang tidak taat aturan
Kesimpulan
2. Total luas areal HGU PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Unit Marjandi
Saran
Pabrik Olah Kelapa Sawit untuk memudahkan operasional hasil TBS dan
LAMPIRAN
Jumlah 202 2.686 213 2.687 225 3.030 207 2.995 198 2.436 195 2.604 - - - -
Sumber : PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Marjandi
32
Tabel 3. Jumlah Karyawan Pimpinan Kebun Unit Marjandi per Desember 2017
Bagian L PR
Manajer Unit 1 -
Tata Usaha - 1
SDM 1 -
Asisten Afd I 1 -
Asisten Afd II 1 -
Asisten Teknik 1 -
Jumlah 6 1
Tabel 4. Jumlah Karyawan Pelaksana Tetap Unit Kebun Marjandi per Desember
2017
Bagian LK PR
Afd I 50 30
Afd II 55 50
Afd III 48 47
Tata Usaha 11 8
Transport 5 -
Teknik 14 -
33
MANAGER
MANAGER
KADISTAN
KARYAWAN
PELAKSANA