Anda di halaman 1dari 8

Phinemo.

com - Indonesia's Leading Online Travel Media ©2015-2017 Made With Love in Semarang

PHINEMO
 H OMEPA GE
 S TU FF
 TI PS
TIPS

Cara Mengatasi Hipotermia Ketika Naik Gunung


mendaki gunung adalah salah satu kegiatan yang rentan terkena hipotermia. sumber foto
Hipotermia merupakan suatu kondisi dimana sistem dalam tubuh untuk
pengaturan suhu badan kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin. Kondisi
ini kerang menyerang para pendaki yang tidak membawa perlengkapan
lengkap, terkena guyuran hujan, kurang mengkonsumsi kalori atau lainnya.

Pada postingan sebelumnya mengenai hipotermia, sudah cukup


dijelaskan langkah yang dilakukanketika terkena hipotermia. Untuk artikel
kali ini, penjelasan lanjutan dan alternatif langkah darurat untuk korban
yang masih sadar dan sudah tidak sadarkan diri.
Untuk pertama, kita tahu harus gejala dan
indikasi seseorang yang terkena hipotermina :
a. Hipotermia biasanya diawali dengan berupa kedinginan biasa, badan
yang menggigil, gemetar menahan dingin, kadang hingga gigi saling
beradu ketika tidak kuat menahan dingin.

b. Tubuh yang basah baik karena terkena hujan atau sisa keringat yang
menempel pada baju, maka serangan hipotermia akan semakin cepat.

c. Bila ada angin yang bertiup kencang, pendaki biasanya akan cepat
kehilangan panas tubuhnya. Jadi potensi terkena hipotermia akan
meningkat ketika pendaki juga mengenakan pakaian basah.
d. Hipotermia menyerang secara perlahan, hal ini menyebabkan calon
korban tidak menyadari bahwa akan terserang hipotermia.

e. Hipotermia menyerang saraf dan bergerak dengan pelan, oleh karena itu
sang korban tidak merasa kalau dia menjadi korban hipotermia. Dari sejak
korban tidak bisa nahan kedinginan sampai malah merasa kepanasan di
tengah udara yang terasa membekukan, korban biasanya tidak sadar kalau
dia telah terserang hipotermia.

f. Hipotermia bisa menyebabkan korban pingsan hingga berhalusinasi.


Halusinasi bisa menyebabkan banyak hal-hal berbahaya yang
menyebabkan keselamatan pendaki tersebut. Oleh karena itu, tindakan
pencegahan adalah hal yang terbaik. Halusinasi bisa menyebabkan
tindakan aneh, seperti berlari-lari, membuka pakaian karena kepanasan,
bertingkah di luar kebiasaanya. Kawan seperjalanan wajib waspada
memperhatikannya ketika hal-hal tersebut terjadi.

Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain :


a. Mendakilah saat siang hari
Siang hari suhu di gunung akan lebih nyaman untuk suhu tubuh, walau
panas, namun tetap lebih baik daripada dingin. Sinar matahari juga akan
dengan mudah membantu menghilangkan keringat yang menempel di baju
yang Anda kenakan saat pendakian. Mendaki saat siang hari juga
menghindarkan Anda dari tersesat karena tidak melihat tAnda kea rah
puncak di persimpangan.

b. Pakailah peralatan pendakian yang sesuai prosedur pendakian


Jaket polar, jaket anti angin, penutup kepala, sarung tangan, kaos kaki
tebal, sepatu, celana yang hangat dan kuat dll. Walau saat berjalan siang
hari terik saat di gunung Anda hanya cukup mengenakan kaos panjang
karena suhu tidak terlampau dingin, namun saat malam hari Anda
memerlukan semua benda tersebut untuk menghangatkan tubuh Anda.

c. Hindari kontak lansung dengan air


Saat hujan atau melintasi sungai, usahakan agar Anda tidak terkena air
secara berlebihan. Gunakanlah mantel saat hujan turun, ketika melintasi
sungai, sebisa mungkin carilah bebatuan yang tidak tergenang air untuk
digunakan menuju seberang. Air yang menempel pada tubuh akan
menyerap panas dari tubuh, oleh karena itu hindarilah kontak langsung
dengan air saat pendakian.
d. Jangan memakai bahan jeans
Sudah bukan hal aneh lagi ketika banyak pendaki modis sekarang ini,
memakai celana jeans atau jaket jeans. Baiklah mungkin itu dirasakan
nyaman oleh mereka karena terbiasa mengenakannya. Namun bahan
jeans adalah bahan yang berat, murah meresap air dan susah kering. Hal
ini akan sangat merepotkan ketika hujan deras, sehingga celana jeans
Anda menjadi basah kuyup. Gunakanlah celana dengan bahan kuat dan
mudah kering, kalau bisa yang anti air atau anti angin.

e. Segera ganti pakaian basah


Pakaian basah sangat mudah memicu hipotermia, segeralah berganti
dengan pakaian kering. Sebelum memakai pakaian kering, keringkan
dahulu badan Anda dengan lap kering atau kanebo. Lap Kanebo penting
dalam pendakian, daya resap yang tinggi dan mudah diperas menjadikan
lap kanebo sangat direkomendasikan dibawa ke gunung.

f. Jangan tertidur di perjalanan


Saat naik gunung pada malam hari, selain oksigen yang kurang, kita juga
merasakan mengantuk karena berjalan pada malam hari merupakan
perjalanan yang menentang pola tidur kita, terutama yang terbiasa
beraktivitas pada malam hari. Terkadang dengan pakaian seadanya, para
pendaki beristirahat kemudian tertidur di tempat yang terbuka dan rawan
hembusan angin kencang. Hindari mendaki gunung saat malam, jika
memang tepaksa, pastika Anda tidak mengantuk. Bila Anda mengantuk
ketika perjalanan, segeralah beristirahat dengan mendirikan tenda terlebih
dahulu.

g. Jaga perut agar tetap terisi


Ketika perut Anda kosong, alias lapar, maka tubuh tidak punya energi untuk
memanaskan tubuh. Usahakan memabwa cemilan yang mengandung
banyak kalor, seperti coklat, permen, atau cemilan lainnya yang manis dan
banyak mengandung kalor.

h. Jika Anda perempuan, pastikan ada perempuan lain dalam


rombongan Anda.
Hal ini wajib disadari oleh para perempuan ketika melakukan pendakian,
salah satu puncak dari hipotermia adalah halusinasi yang sudah saya
sebutkan di atas. Ketika ada teman perempuan lain, tentunya bisa
mencegah ketika hal-hal aneh dan memalukan yang terjadi.
Cara mengatasi hipotermia ketika sudah
menyerang korban adalah sebagai berikut :
Pada korban yang sadarkan diri
1. Bawa masuk ke dalam tenda. Tujuannya untuk menjaga dari angin yang
berhembus, tenda juga adalah tempat yang cukup hangat ketika berada di
alam bebas.

2. Ganti baju basah dengan pakaian kering. Bantulah korban dengan


mengganti baju. itulah mengapa dalam pendakian rombongan, minimal
Anda yang perempuan wajib memiliki teman perempuan yang ikut dalam
rombongan.

3. Berilah minuman hangat. Minuman yang membantu tubuh lebih hangat,


seperti miuman jahe

4. Beri makanan berkalori tinggi. Untuk kondisi darurat, pastikan Anda


membawa makanan ringan manis yang cepat mengenyangkan, seperti
coklat atau makanan yang berkalori tinggi lainnya.

5. Hangatkan badan korban. Cara ini bisa dilakukan dengan mengenakan


beragam penghangat tubuh, seperti penutup kepala, jaket, kaos kaki,
celana hangat dan sleeping bag.

6. Jika memungkinkan, buatlah api diluar tenda, dan arahkan panas apinya
ke dalam tenda.

****

Penggunaan bivak darurat dari bahan aluminium seperti ini efektif, karena
bisa dijadikan bivak atau selimut darurat. Harga yang tidak mahal serta
ukuran yang kecil bisa Anda jadikan sebagai benda yang wajib Anda bawa
ketika naik gunung.
selain bisa dijadikan bivak darurat, bisa juga dijadikan selimut. harganya sekitar 60 ribu dengan kualitas bahan
sekali pakai. sumber foto
***

Pada korban yang tidak sadarkan diri


1. Bawa ke dalam tenda. Tujuannya untuk menjaga dari angin yang
berhembus, tenda juga adalah tempat yang cukup hangat ketika berada di
alam bebas.

2. Ganti baju basah secara perlahan. Penggantian baju dilakukan dengan


perlahan, pastikan tidak terburu-buru.

3. Masukan ke dalam sleeping bag. Untuk menjaga panas tubuh yang


tersisa tidak mudah lepas begitu saja.

4. Berbagi panas tubuh. Bisa dilakukan dengan cara memegang tangan


atau memeluknya. Panas tubuh akan mudah berpindah ketika menempel
ke tubuh lainya (kulit ketemu kulit). Pastikan Anda mengetahui etikanya
ketika melakukan hal ini.
5. Sadarkan korban. Cara menyadarkannya bisa dengan menepuk-nepuk
pipi atau dengan memanggil namanya. Ketika korban sudah sadar, Anda
bisa melakukan langkah penanganan korban hipotermia ketika sadar.

Baca Juga :
 Tips Mendaki Gunung Dalam Kelompok Besar
 Saya Malu Disebut Pendaki Gunung (2)
 Video Anak Umur 6 Tahun Ini Buat Malu Para Pendaki Gunung
 Cara Packing Carrier yang Benar Untuk Naik Gunung
 Tips Membeli Tenda Gunung

Ghozali Qodratullah

NEXTDampak Banjir Paris, Museum Louvre dan Musee d'Orsay Tutup »

PREVIOUS« Dua Turis Hilang Terseret Ombak Saat Berwisata di Angel's Billabong Bali
SHARE


PUBLISHED BY

Ghozali Qodratullah
TAGS:hipotermiapendakiantips

3 YEARS AGO

ARTIKEL TERKAIT

Tips Packing Barang Paling Efektif dan Efisien untuk Liburan


Mengemas (packing) barang bawaan untuk liburan menjadi kesulitan tersendiri bagi sebagian
orang. Banyaknya barang bawaan…

Hipotermia di Gunung, Seorang Wanita Disetubuhi [Viral]


Beberapa waktu lalu tersiar kabar yang cukup menghebohkan media sosial terkait seorang wanita
yang selamat…
 Tips Aman dan Nyaman Berkendara Jauh dengan
Menggunakan Mobil Pribadi
Walupun sering terkendala macet yang panjang, jalur darat masih menjadi favorit untuk berpergian.
Murah dan…
Phinemo.com - Indonesia's Leading Online Travel Media ©2015-2017 Made With Love in SemarangView Non-AMP Version




Anda mungkin juga menyukai