Anda di halaman 1dari 7

Membawa barang saat mendaki gunung itu memang gampang-gampang susah.

Di satu sisi kita ingin membawa barang selengkap mungkin, di sisi lain isi tas
kita terbatas untuk menampung barang-barang tersebut. Sebenarnya
banyaknya barang bawaan ini tergantung dari berapa lama kita akan berada di
gunung. Misi kita satu: bagaimana tetap bertahan hidup di gunung sampai
kembali ke rumah dengan barang-barang yang kita bawa. Itulah seni mendaki
gunung. Itu juga salah satu hal yang membuat kita ketagihan naik gunung.
Tulisan ini hanya akan membahas barang-barang yang wajib dibawa saat
mendaki gunung, maksimal selama 2 hari berada di area gunung. Ada beberapa
prosedur pendakian yang meliputi prosedur logistik, peralatan, perlengkapan,
perjalanan, dan darurat. (baca: tips mendaki gunung untuk pemula). Barang-
barang yang sebaiknya dibawa saat mendaki gunung yang saya rangkum dari
prosedur tersebut antara lain:

1. Tas Gunung/Carrier/Keril Minimal ukuran 40 Liter


Mengapa bukan tas ransel saja? Bisa saja jika kamu hanya one day trip naik
gunung, sampai di puncak sebentar, kemudian langsung turun ke bawah lagi
dalam sehari. Yang menjadi masalah adalah ketika kita harus
menginap/bertenda/camping di gunung, barang yang harus kita bawa pun
menjadi banyak sehingga tak cukup hanya mengandalkan tas ransel saja.
Bagaimana dengan koper? Hah, apalagi koper. Kalau jalan setapak di gunung
terbuat dari porselen sih tidak masalah membawa koper hehehe. Jalan setapak
di gunung lumayan terjal tjuy…
Semakin mahal harga tas gunung, biasanya semakin awet dan ringan. Saya dan
teman saya pernah membandingkan antara tas carrier dengan ukuran yang
sama namun harganya berbeda. Dalam keadaan kosong, tas yang harganya
lebih murah, beratnya lebih menyiksa pundak ketika digendong. Tentu saja
setelah diisi barang dengan jumlah yang sama akan mempunyai berat yang
berbeda pula. Wajar sih, ada harga ada rupa. Silakan saja mau beli yang mahal
atau yang murah, tak ada yang melarang. Oh ya, jangan lupa membawa cover
bag tas untuk melindungi dari hujan. Biasanya sudah satu paket terdapat dalam
tasnya.
2. Pakaian.
Jangan sampai salah memilih pakaian saat mendaki gunung. Jika salah, bisa-
bisa mengalami hipotermia atau badan membeku parah karena kehilangan
panas tubuh saat berada di gunung. Berdasarkan pengalaman saya, pakaian
yang dibawa sebaiknya dibagi menjadi dua:
– Pakaian untuk beraktivitas dan mendaki. Pilih pakaian yang tidak ketat dan
menyerap keringat.
– Pakaian untuk tidur. Pilih pakaian yang hangat dan bisa menahan panas.
Mengapa tidak sekaligus satu pakaian dipakai untuk kedua-duanya saja?
Menurut saya jangan. Saat mendaki, tubuh kita mengeluarkan keringat yang
luar biasa banyak. Hal ini disebabkan karena kelembaban di gunung yang
sangat tinggi sehingga tubuh gampang sekali mengeluarkan keringat, walaupun
hawa pegunungan sejuk/dingin. Keringat ini tanpa sadar akan tersimpan ke
dalam pakaian tersebut. Siang hari mungkin tidak terasa di badan. Pada malam
hari, keringat yang masih tersimpan dalam pakaian ini akan membuat pakaian
menjadi dingin. Bukannya pakaian melindungi kita dari cuaca dingin, justru
yang terjadi sebaliknya. Pakaian berkeringat tersebut membuat hawa dingin
semakin dingin! Maka dari itu, siapkan pakaian hangat yang kering untuk
dipakai saat tidur. Selain tentu saja pakaian khusus untuk tidur ini lebih
memberi rasa nyaman dibanding menggunakan pakaian kotor dan basah akibat
aktivitas mendaki tadi untuk tidur.
Daftar pakaian yang saya bawa saat mendaki adalah sebagai berikut (hasil
saran para pendaki senior):
– Jaket 2 potong: Jaket untuk tidur dan jaket yang digunakan saat mendaki
gunung. Jaket yang cocok digunakan saat berada di gunung adalah jaket
dengan kriteria bisa menahan dingin, air, dan angin (cold proof, water proof,
wind proof).
– Kaos minimal 2 potong: Satu potong untuk mendaki, satu potong untuk tidur.
Sebaiknya kaos yang dipakai untuk tidur adalah kaos lengan panjang.
– Celana panjang 2 potong: Satu potong celana yang agak longgar agar
mendaki menjadi lebih mudah, satu potong celana dari wool hangat untuk tidur.
Banyak yang menyarankan untuk menghindari celana jeans. Saya setuju
dengan ini. Pertama kali mendaki gunung, saya menggunakan jeans. Waktu itu,
internet masih belum seperti sekarang sehingga saya terlalu nekat mendaki
tanpa informasi yang cukup. Apa yang terjadi? Mendaki menjadi susah, kaki
cedera, juga nyaris hipotermia sampai-sampai tak mau jauh dari api unggun.
Malam hari pun menggigil tak bisa tidur karena kedinginan.
– Celana dalam minimal 2 potong: Untuk mendaki dan untuk tidur.
– Sarung tangan 2 pasang: Ingat ya, dua pasang bukan dua potong, yaitu
sarung tangan untuk mendaki dan untuk tidur.
– Kaos kaki 2 pasang: Kaos kaki yang nyaman untuk mendaki dan kaos kaki
yang hangat untuk tidur.
– Kupluk/Balaclava 2 pasang: Saat mendaki, kupluk/balaclava sangat berguna
untuk menyerap keringat sehingga tak perlu repot-repot menyeka keringat di
kepala. Kupluk satunya lagi digunakan untuk melindungi kepala dari hawa
dingin, khususnya bagian telinga yang mudah sekali kedinginan.
– Sepatu gunung dan sandal gunung. Di beberapa tempat pendakian, kita
diwajibkan mengenakan sepatu dan dilarang mengenakan sandal. Jadi, pastikan
membawa sepatu sebelum mendaki gunung. Sandal gunung perlu dibawa untuk
kepraktisan saat berada di area perkemahan.
– Celana pendek (Opsional)
– Sarung (opsional)
– Buff/masker/scarf/slayer (opsional, menjadi wajib ketika gunung yang didaki
mempunyai suhu sangat dingin)
– Geiter (opsional, menjadi wajib ketika gunung yang didaki mempunyai suhu
yang amat sangat dingin)
– Handuk. Opsional karena bisa diganti dengan tisu basah/kering.

3. Sleeping bag dan matras.


Matras dan sleeping bag sangat berguna untuk tidur. Beberapa pendaki senior
menyarankan untuk melapisi matras dengan alumunium foil supaya lebih
memberi rasa hangat saat tidur. Mungkin karena panas tubuh yang kita
keluarkan terpantul kembali ke tubuh kita oleh alumunium foil? Bisa jadi.

4. Jas Hujan.
Jas hujan ini berguna untuk naik motor. Gak ding, bercanda. Jas hujan ini tentu
saja berguna di kala hujan tiba. Letakkan jas hujan tersebut di tempat yang
mudah dijangkau, sehingga ketika hujan tiba, langsung dapat dipakai seketika
itu juga.

5. Alat makan
Alat makan wajib kita bawa jika kita ingin memasak di gunung. Alat makan
tersebut antara lain piring, gelas, sendok, pisau kecil, kompor gas kecil,
nesting, dan lain sebagainya. Namun, jika sekiranya kita tidak perlu memasak
makanan di gunung, barang-barang ini juga tidak perlu dibawa karena lumayan
memperberat barang bawaan. Jika hanya membawa makanan siap
santap seperti ini, tentu saja akan mubazir jika membawa peralatan makan
seperti yang telah disebutkan tadi.

6. Obat-obatan
Obat-obatan harus dibawa saat mendaki gunung. Ini merupakan bagian dari
prosedur darurat (emergency) saat mendaki gunung. Obat-obatan tersebut
antara lain obat luka luar (plester, alkohol, obat merah), obat flu, obat
penghilang nyeri, obat anti alergi, multivitamin, minyak kayu putih, obat sakit
perut, obat-obatan khusus untuk penyakit tertentu, dan lain sebagainya. Obat-
obatan favorit para pendaki adalah tolak angin/antangin cair, minyak kayu
putih, dan salonpas/counterpain hehehe. Beberapa pendaki menyarankan
membawa obat mencret seperti Entrostop untuk menahan berak saat di
gunung. Berak di gunung itu lumayan rempong tjuy. Misi kita adalah bagaimana
caranya obat-obatan ini tidak terpakai sama sekali, yang berarti sudah saatnya
kita bersyukur karena diberi kesehatan dan keselamatan selama mendaki
gunung.

7. Korek api
Korek api sangat berguna untuk memasak saat di gunung. Korek api ini juga
berguna jika kita ingin membuat api unggun. Hati-hati menggunakan korek api
supaya tidak membakar hutan.
8. Senter/headlamp
Senter dan headlamp sangat berguna memberi pencahayaan di kala gelap.
Senter dari handphone tidak cukup kuat untuk membantu menerangi jalan, jadi
jangan mengandalkan cahaya dari senter handphone ya. Bawa senter beneran
atau headlamp instead of senter hape. Bawa batere cadangan secukupnya.
Pengalaman pribadi waktu mendaki malam hari (mengejar sunrise, sehingga
harus mendaki malam hari dari lokasi camping), teman saya kehabisan batere,
sehingga dia harus bergantung kepada cahaya teman lain, dan ini tentu saja
sangat tidak nyaman karena cahaya dari senter kan sangat terbatas.

9. Tissue kering & tissue basah


Tisu ini berguna untuk membersihkan segala hal, mulai dari membersihkan
baju, piring, gelas, membersihkan badan, untuk cebok, dan lain sebagainya.
Menurut saya tisu basah sangat wajib dibawa mengingat tisu basah ini memberi
efek segar untuk membasuh muka, untuk mandi kering, dan untuk cebok
setelah berak. Selain itu, tisu basah ini pada umumnya mengandung zat
antibakteri yang berguna untuk menjaga kebersihan tubuh kita dari kuman.

10. Baterai cadangan


Baterai cadangan yang harus kita bawa adalah baterai senter, baterai GPS (jika
punya), baterai kamera, dan lain sebagainya. Bawa baterai cadangan dalam
jumlah yang cukup banyak. Selain untuk diri sendiri, baterai cadangan juga bisa
berguna bagi rekan yang membutuhkan. Toh ukuran baterai ini juga kecil
sehingga membawa dalam jumlah cukup banyak pun tidak masalah. Asal
jangan terlalu banyak tentu saja hehehe.

11. Kantong plastik untuk sampah dan pakaian kotor/basah.


Kantong plastik pakaian kotor/basah sangat penting supaya tidak tercampur
dengan makanan, obat-obatan, dan pakaian yang bersih. Sedangkan plastik
sampah untuk menampung dosa-dosa akibat kita menghasilkan sampah di
gunung.
12. Trekking pole
Awalnya saya mengira tongkat trekking pole ini opsional untuk dibawa. Berat-
beratin bawaan saja. Sekarang, saya menganggapnya sebagai barang yang
wajib dibawa. Kita tidak bisa merencanakan bahwa kaki kita akan baik-baik saja
saat mendaki gunung. Bisa jadi karena ketidaksengajaan, kita mengalami
cedera/terkilir/keseleo (pengalaman pribadi). Nah, kalau begini siapa yang akan
menolong kita selain diri kita sendiri? Mau merepotkan teman? Teman kita juga
kerepotan bawa diri sendiri dan barang bawaanya keleus hehehe… Trekking
pole akan sangat membantu mengurangi beban kaki kita. Saat mendaki, semua
beban rasanya seperti bertumpu pada kaki kita. Nah, beban ini bisa dibagi ke
lengan dengan menggunakan trekking pole.

13. Tenda
Jika kita menginap di gunung, tentu saja tenda ini wajib hukumnya untuk
dibawa. Tenda ini akan melindungi kita dari angin, hujan, dingin, binatang, dan
gangguan-gangguan lainnya. Pastikan dalam rombonganmu saat naik gunung,
apakah perlu membawa tenda sendiri atau tidak (dalam artian satu tenda bisa
digunakan bareng-bareng), mengingat tenda ini lumayan memperberat barang
bawaan.

14. Makanan/Minuman dan logistik lainnya


Makanan dan minuman juga menjadi barang yang wajib dibawa saat mendaki
gunung. Kalau di puncak gunung ada minimart sih tak perlu membawa banyak
makanan, yang menjadi masalah adalah di atas puncak gunung seringkali
hanya terdapat hamparan pasir dan tanaman semak. Mau makan pasir/semak-
semak? Silakan hehehe. Ada beberapa makanan yang sebaiknya dibawa saat
mendaki gunung. Daftar makanan tersebut selengkapnya dapat dibaca di sini.

15. Lain-lain
– Kacamata. Terkadang kita membutuhkan kacamata untuk melindungi mata
dari debu dan matahari. Selain untuk gaya tentu saja hehehe.
– Benang, peniti, dan jarum juga penting lho buat jaga-jaga ketika tasmu
bermasalah. Misalnya nih ya, tasmu jebol saat di puncak gunung. Apa yang
akan kamu lakukan?
– Peralatan navigasi seperti GPS atau kompas.
– Uang untuk biaya retribusi dan biaya lainnya.
– Kartu asuransi kecelakaan/asuransi jiwa/asuransi kesehatan

Anda mungkin juga menyukai