Menyusun Rencana
1. Anggaran Keuangan :
Persiapan Fisik
Perlengkapan Perjalanan
-Berat beban perjalanan tidak boleh melebihi sepertiga berat badan (sekitar 15-20 kg)
1. Ransel
2. Baju Lapangan
3. Topi lapangan
4. Jam Tangan
5. Sabuk penggendong
6. Sarum Tangan
7. Baju Lapangan
8. Celana Lapangan
9. Sabuk pinggang
10. Sepatu
(Hal yang perlu diperhatikan)
-Sepatu Lapangan :
-Kaos kaki:
Berfungsi melindungi kaki dari masuknya binatang atau pasir. (biasanya digunakan pada
kondisi tanah becek serta rawa-rawa atau saat menyebrangi sungai.
-Pakaian :
(Fungsi pakaian adalah mempertahankan lapisan udara hangat bertahan di sekitar kulit, namun
membiarkan keringat keluar)
Memiliki sirkulasi udara di bagian punggung, berlengan panjang, terbuat dari katun tipis.
Jangan menggunakan bahan nilon karena bahan ini tidaj menyerap keringan
-Celana Lapangan:
-Topi Lapangan:
Melindungi kepala dari kemungkinan cedera karena duri
-Sarung Tangan:
Sebaiknya terbuat dari kulit, tidak kaku, dan tidak menghalangi pergerakan
-Kacamata hitam:
Digunakan saat akan menuju puncak untuk menghindari sinar matahari secara langsung.
-Pakaiaan Pengganti:
(Menganti pakaian yang basah saat akan beristirahat atau tidur agar panas tubuh terjaga)
-Pakaian Dalam:
-Perlengkapan Mandi
Perlengkapan Masak
(ringan namun banyak fungsi)
1. Pematik Api:
-Korek gas atau pematik biasa. Pematik biasa sebaiknya ditempatkan pada tabung bekas film
foto agar tetep kering.
2. Panci/Nestil
3. Tempat Air (Jerigen air berukuran 3-5 liter)
4. Sendok dan garpu
5. Kompor:
Kompor Gas Butana
+Api biru, cepat matang,tidak menimbulkan kerak .
-Mudah meledak apabila kepanasan, harga lebih mahal, efek pendek.
Kompor Minyak Tanah
+Lebih hemat dan Aman
-Makanan lama masak,menimbulkan kerak di panci.
Kompor Parafin
+Praktis,dapat digunakan di segala medan.
Kompor Spriritus Cair
+Digunakan memasak di dlm tenda apabila hujan
Contoh makanan yang mengandung karbihidrat: Roti, Biscuit , Bubur Gandum , Beras ,
Susu , Coklat, Mie.
Contoh makanan yang mengandung banyak lemak: Daging, Keju , Kuning Telur.
Seorang pendaki membutuhkan sekitar 5000kalori & ? gram protein setiap hari.Sumber
tenaga utama berasal dari karbohidrat, protein bagi pendaki hendaknya dikurangi karena
asam amino dan ammonia yang tertimbun dalam darah dapat menyebabkan pendaki sering
kencing dan cepat lelah.
Menu Makanan
-Makan Pagi (makanan yang mudah masak dan hangat) misalnya: mie instan, bubur gandum,
biscuit, susu.
-Makan Siang (Sebainya tidak mengeluarkan makanan yang perlu dimasak, namun meiliki
kalori yg tinggi): Coklat, Biskuit, Roti
-Makan Malam (Boleh memasak karna waktu yang tersedia banyak): Nasi, The Manis, lauk
pauk dan sayur.
Pengepakan Barang
Letakkan barang-barang berat di dekat punggung, antara kiri dan kanan seimbang
Barang penting taruh di atas: P3K,jas hujan, agar mudah diambil.
Masukan barang kedalam kantung plastic yang tidak tembus air.
Gunakan ruang seefisien mungkin.
(Berikut urutan mengepak barang dari atas)
-Jaket dan jas hujan
-Kantung Tenda
-Kotak P3K
-Alat masak
-Tempat air minum
-Kantung Makanan
-Kantung Pakaian
-Sleeping Bag/Kantong tidur
-Frame tenda dan alas tidur bisa diikat diluar ransel
Ransel
Ringan, kuat, sesuai kebutuhan dan keadaan medan, praktis, nyaman dipakai, adapun
komponen penting pada ransel yaitu:
-Plastik
-Sabuk penggendong berisi busa yang menahan beban di bahu.
-Sabuk pinggang untuk menahan berat agar terbagi ke pinggang.
-Tas Kecil, untuk menempatkan barang-barang berharga, seperti dompet, kamera,senter dll.
Perlengkapan Tidur
Jaket: terbuat dari bahan katun dan nilon dan lapisan penghangat tubuh
Kantung tidur/sleeping bag: Terbuat dari sutra nilon pada lapisan luar, bagian dalam berisi
down (bulu-bulu sintetis) yang menghangatkan.
Matras: Terbuat dari busa karet yang ringan sehingga hangat sebagai alas.
TIPS memilih tenda
-Bagian dalam/internal wall: terbuat dari nilon yang tembus uap air, alas kedap air dari nilon
yang lebih tebal untuk menghindari kelembaban tanah, memiliki 2 pintu untuk sirkulasi udara,
kerangga tenda yang baik terbuat dari alloy aluminium yang kuat namun lentur dan ringan
-Bagian luar/flysheet: berbahan nilon, usahakan ada jarak dengan lapisan dalam untuk
menghindari masuknya embun, gunakan pasak alumunium yang ringan dan kuat, tenda
mempunyai serambi pada bagian luarnya.
Lokasi tenda yang baik
-Jangan letakkan pintu tenda di arah datangnya angina
-Jangan mendirikan tenda dekat sungai karna ada ancaman banjir dan bintang bua
-Buatlah saluran air yang baik agar air tidak masuk tenda saat hujan.
-Taburi garam disekeliling tenda untuk menghindari gangguan binatang buas.
-Usahakan tenda tetap bersih agar nyaman ditempati.
-Jika memilih tenda dome usahakan yang berkonstruksi rendah agar kerangka tidak patah saat
ada angina besar atau badai.
Navigasi Darat
Navigasi darat adalah suatu cara untuk menentukan posisi dan arah perjalanan baik dalam
kenyataan maupun dlam peta.
Perhatikan pergerakan bintang. Bintang bergeser ke arah barat, Hadapkan tubuh kearah
bintang yang bergerak tadi maka sebelah kanan anda adalah utara sedangkan yang kiri
adalah selatan.
Rasi Bintang :
-Ursa Mayor/Biduk, rasi bintang ini menunjukkan arah utara.
-Crux/laying-layang, rasi gubuk peceng-menurut orang jawa- ini menentukan arah
selatan.
Kenali tanda-tanda alam seperti pohon besar sebagai patokan.
Gunakan matahari sebagai pedoman arah
Buatlah tanda atau pita mencolok bila menemui jalan bercabang
Tentukan posisi awal keberangkatan. Bidiklah dengan kompas arah puncak yang dituju,
catat arah dan posisinya sebagai pegangan.
Perlengkapan Navigasi
1. Peta
2. Kompas
Leave No Trace
Program ini dirancamg untuk memperkecil dampak social dan lingkungan dalam kawasan
pendakian gunung yang didasarkan pada prinsip sebagai berikut:
a) Perencanaan dan persiapan yang baik
b) Berkemah dan bepergian diatas permukaan tanah dan awet.
c) Buanglah kotoran dengan benar
d) Biarkan yang anda temukan
e) Minimkan penggunaan dan akibat dari api unggun
f) Latihlah diri untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan perjalanan
g) Dengan memelihara diri sendiri dan grup anda dlam perjalanan di alam bebas, anda termasuk
posisi melindungi lingkungan
Puncak
Lindungi kulit dengan pelindung kulit untuk mengurangi effect kulit terbakar sinar
matahari.
Gunakan kacamata hitam untuk mengurangi effect pantulan sinar matahari secara
langsung
Siapkan kain atau handuk yang dibasahi air untuk menutupi hidung dan mulut apabila
kita mencapai puncak gunung berapi yang masih aktif untuk mengindari sengatan
belerang.
Turun tebing
Pengetahuan untuk menuruni tebing:
Menuruni tebing dalam tingkat mudah: sperti berjalan, namun memerlukan bantuan
tangan untuk menjaga keseimbangan.
Menuruni tebing dalam tingkat medium: memerlukan koordinasi yang baik antara badan
dan tangan, untuk mendapatkan keseimbangan.
Menuruni tebing dalam tingkat sulit : diperlukan kehati-hatian dan kecermatan,
karena posisi tebing tegak lurus.
STOP
STOP adalah rumus yang penting digunakan saat kita tersesat. STOP merupakan
singkatan dari:
S – Stop / Seating : berhenti dan beristirahat, tenangkan diri agar tidak panik.
T – Think : berifkir jernih (logis) dalam situasi yang dihadapi.
O – Observation : lakukan observasi (pengamatan) lapangan di sekitar kita,
tentukan tanda-tanda yang dapat kita manfaatkan atau yang harus dihindari.
P – Planning : buat rencana dan pikirkan konsekuensinya.
Elemen survival:
Air
Api
Makanan
Jebakan
Perlindungan
Penyelamatan
Hal-hal penting dalam survival:
Sikap mental
Semangat hidup
Kepercayaan diri
Akal sehat
Disiplin
Kemampuan belajar dari pengalaman
Pengetahuan
Membuat bivak
Memperoleh air
Makanan
Membuat api
Orientasi medan
Pertolongan
Peralatan
Kotak survival
Kemauan belajar
Bahaya dalam survival:
Ketegangan dan panik
Sengatan sinar matahari dan panas
Serangan penyakit
Demam
Disentri
Tipus
Malaria
Kemerosotan mental
Bahaya dari semua jenis binatang yang mungkin ditemui
Keracunan
Keletihan yang amat sangat
Kelaparan (to starve)
Lecet (blister)
Kedinginan
Macam:
a) Shelter asli alam
b) Shelter buatan dari alam
c) Shelter buatan
Syarat-syarat dalam pembuatan shelter:
Hindari daerah aliran air, karena kemungkinan banjir disaat hujan.
Di atas shelter tidak ada dahan pohon mati/rapuh, termasuk pohon kelapa, untuk
menghindari tertimpa dahan atau pun buah kelapa.
Bukan sarang nyapuk atau serangga lain.
Berbahan kuat dan nyaman.
Jangan terlalu merusak alam ketika membuatnya.
Terlindung langsung dari angin.
Laron
Mengusir laron yang terlalu banyak dengan cabe yang digantungkan.
Lebah
Oleskan air bawang merah pada luka berkali-kali.
Tempelkan tanah liat di atas luka.
Jangan dipijit-pijit.
Tempelkan pecahan genting panas di atas luka.
Lintah
Teteskan air tembakau pada lintahnya.
Taburkan garam di atas lintahnya.
Teteskan sari jeruk mentah pada lintahnya.
Taburkan abu rokok di atas lintahnya.
Semut
Bosokan obat gosok pada luka gigitan.
Letakan cabe merah pada jalan semut.
Letakan sobekan daun sirih pada jalan semut.
Ular
Jaga agar korban tetap berbaring dan berdiam diri (percepatan aliran darah akan
membahayakan).
Pasang tourniquet pada bagian atas dari luka, sebagai alternative bisa digunakan dasi, syal,
sabuk, dsb.
Keluarkan racun, caranya sebagai berikut:
- Beri yodium tinctor (obat merah) disekitar luka.
- Toreh pada luka gigitan dengan menggunakan pisau lipat/silet yang telah ditserilkan.
- Keluarkan darahnya dari luka irisan itu sebelum pengikat pembalut dikendorkan. Cara
mengeluarkannya dengan menggunakan penghisap atau dapat dilakukan oleh mulut kurang
lebih sampai 3 kali. Perlu diperhatikan pada waktu menghisap dipastikan tidak terdapat luka
di dalam mulut. Bisa juga mngeluarkan botol yang berleher kecil. Sebelumnya kosongkan
udara di dalam botol itu. Caranya yaitu dengan membakar kertas atau korek di dalam botol,
lalu ditempelkan hingga dapat menyedot darah keluar.
- Setelah tourniquet dibuka, luka bekas torehan diberi yodium tincture (5%), taburi dengan
bubuk sulfa, lalu tutup dengan pembalut steril.
- Jika torehan terus berdarah, berilah kain kasa steril (di atas luka) dan tekan kuat-kuat dengan
jempol hingga pendarahan berhenti.
- Apabila korban tak bernafas, beri nafas buatan.
Dapatkan pertolongan dokter secepatnya.
Mendapatkan Air
Mendapatkan air dari pohon bambu: potong menukik setiap ruas dari pohon bambu.
Pengumpul air dari daun dan bunga: daun pakis dan kuncup bunga terompet biasanya
menimbun air dari embun atau air hujan.
Tumbuhan Survival
b) Bow : busur, tongkat yang terbuat dari kayu muda dengan diameter 2,5 cm dilengkapi
benang. Ikatlah ujung busur yang satu dengan yang lainnya dan jangan sampai kendur.
c) Socket : suatu pegangan yang terbuat dari kayu atau tulang yang diberikan lubang untuk
menahan dan menekan drill.
d) Fire Board: ukuran terserah anda, merupakan kayu lunak dengan tebal kira-kira 2,5 cm dan
lebar 10 cm. buat lubang permukaan bawahnya untuk tekanan.
Kandang Jebakan
Jebakan ini harus dijaga sehingga penempatannya harus pada jalur yang sering dilewati binatang
buruan. Sebar umpan, apabila mangsa datang, kita tinggal menarik tali yang menggerakan trigger
untuk menutup kandang.
Survival Kit
Merupakan kebutuhan yang harus dimiliki bagi pendaki gunung sebagai antisipasi apabila
menghadapi suatu masalah dalam pendakian gunung. Survival Kit terdiri dari:
Perlengkapan jahit
Cermin
Peniti
Pisau multiguna
Peralatan mincing
Peluit
Senter
Korek api
Kaca pembesar
Lilin
Jas hujan (bivax
Batang Fosfor
Untuk meminta pertolongan di malam hari. Dipatahkan untuk menghasilkan cahaya
Peluit
Untuk memanggil pertolongan maupun anggota dengan cara ditiup.
Radio Komunikasi
Untuk memudahkan komunikasi antar sesame anggota.
Cermin
Untuk meminta pertolongan pada siang hari dengan cara memantulkan sinar matahari dan
mengirimkan kode SOS.
Dokumentasi
Daftar periksa:
1. Tas Kamera
2. Plastik pelindung
3. Kamera saku
4. Lampu kilat
5. Baterai dan film (memori) cadangan
6. Tisu pembersih lensa
7. Kaki tiga
Hal-hal yang harus diperhatikan:
1. Periksalah peralatan fotografi maupun video benar-benar berfungsi dengan baik.
2. Pelajari peta wisata dan buat daftar khusus objek-objek yang menarik.
3. Bawa baterai, film / memori, dan lampu cadangan.
4. Lindungi peralatan dokumentasi dari pengaruh cuaca.
Risiko Medis
High Risk
Adalah risiko medis yang dapat menyebabkan kematian, antara lain:
Hipotermia : penurunan suhu tubuh di bawah suhu normal (370).
Dehidrasi : kekurangan cairan yang disebabkan oleh kurangnya pemasukan
cairan atau pengeluaran cairan yang berlebihan pada tubuh.
Medium Risk
Adalah risiko medis yang dapat menyebabkan kecacatan, antara lain patah tulang.
Low Risk
Adalah risiko medis yang mengganggu aktifitas pendakian, antara lain trauma, luka, dan cedera
otot.
Perlengkapan P3K
Obat-obatan standar : obat sakit kepala, obat flu, obat alergi, obat diare, salep pegal-pegal,
dll.
Pembalut segitiga (Mitela) : digunakan untuk mengikat luka dan membalut bagian
tubuh untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Sun block : melindungi kulit agar tidak terbakar akibat dari sinar matahari langsung.
Minyak gosok :mengurangi rasa sakit akibat gigitan serangga, dan untuk menghangatkan
tubuh.
Gunting
Pinset : mengambil benda-benda kecil pada luka.
Sarung tangan karet : digunakan pada tangan saat melakukan penanganan luka, agar
terhindar dari infeksi.
Kapas : untuk membalut dan membersihkan luka berdarah , agar terhindar dari
infeksi.
Dasar-dasar pertolongan
1. Airways control
Langkah langkah:
1) Leher diangkat agak ditegakan sehingga jalur pernafasan tidak terhambat.
2) Pendorongan rahang bawah ke depan sambil merasakan apakah korban sudah bisa bernafas.
Perhatikan juga dada korban, apakah ada gerakan.
3) Pembukaan mulut dilakukan agar pernafasan spontan.
Hipotermia
Adalah suatu keadaan di mana inti tubuh berada di bawah suhu tubuh normal.
Macam-macam hipotermia:
Hipotermia ringan (35-320C)
Hipotermia sedang (32-300C)
Hipotermia berat (<300C)
Tanda-tanda hipotermia:
Kelelahan, jalan suka tersandung.
Menggigil, daya ingat kacau, dan mengantuk.
Malas bergerak, tidak punya keinginan untuk bangun.
Bicara melantur dan suka marah-marah sendiri.
Kondisi yang mendukung terjadinya hipotermia:
Temperatur rendah.
Pakaian dan peralatan yang tidak memadai.
Kehujanan dan kelelahan.
Kehilangan cairan tubuh (dehidrasi).
Kurang makan.
Dehidrasi
Adalah suatu keadaan di mana inti tubuh berada pada suhu di atas normal.
Tanda-tanda dehidrasi tidak berbeda dengan gejala yang dialami oleh penderita hipotermia ,
terutama kepala pusing dan kulit terasa terbakar.
Penanganan:
Diberi pelindung dengan lapisan tenda dan disiram air untuk mendinginkan tubuh.
Kulit diberi sunblock.
Dikompres dengan air untuk mendinginkan suhu tubuh.
Tandu darurat:
Cari 2 batang kayu/bambu yang kuat sepanjang ± 2 meter kemudian gunakan jaket atau
kantong tidur sebagai alasnya.
Untuk lebih aman, korban diikat pada tandu terutama apabila ada bagian tubuh yang
patah.
Mengenal Kontur
Lembah (valley)
Kerendahan yang panjang dan sempit antara dua dataran yang lebih tinggi.
Susuh (spur)
Proyeksi dari tanah yang tinggi ke tanah yang lebih rendah.
Pelana (sadle)
Kerendahan dari garis bukit/antara dua puncak.
Punggung (ridge)
Rentangan panjang dan sempit dari tanah tinggi.