Kelas 10 SMA
Posted by Pintu Belajar Cerdas (PBC) on Minggu, 23 Oktober 2016
A. KEGIATAN PENJELAJAHAN
Penjelajahan pantai merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan. Keindahan alam pantai, pasti
akan memberikan ketenangan tersendiri bagi setiap penikmat petualang ini. Untuk dapat melakukan
penjelajahan yang sukses, harus dilakukan beberapa persiapan. Persiapan-persiapan tersebut
berkaitan erat dengan perencanaan. Berikut akan diuraikan mengenai berbagai perencanaan untuk
kelancaran kegiatan penjelajahan di pantai.
Perencanaan adalah suatu ritual yang mutlak harus dilakukan ketika akan melaksanakan suatu
kegiatan. Perencanaan merupakan prinsip dasar dalam suatu kegiatan. Dengan perencanaan, segala
sesuatunya dipersiapkan dengan matang.
Peralatan dan perlengkapan harus kita bawa dalam penjelajahan ini ialah barang-barang yang betul-
betul menunjang kegiatan penjelajahan. Upayakan untuk tidak membawa barang yang tidak perlu.
Berikut beberapa perlengkapan utama yang harus dibawa saat melakukan kegiatan penjelajahan.
a. Pakaian
Pilihlah pakaian dengan kriteria 3W, yaitu wicking (kuat), warm (hangat), dan water-wind proofing
(tahan air-angin).
c. Ransel
Pilihlah ransel yang berbahan kuat, mempunyai sabuk pinggang sehingga dapat mengurangi
goyangan ransel dan tahan air.
g. Perlengkapan tidur
Untuk perlengkapan tidur, bawalah matras, sleeping bag atau cukup dengan jaket atau sweater.
Pilihlah perlengkapan tidur yang praktis, nyaman, bersih, dan dapat menghangatkan tubuh.
h. Perlengkapan khusus
Perlengkapan khusus yang harus dibawa dalam penjelajahan pantai di antaranya korek api,
senter, pakaian dalam, kosmetik yang bermanfaat seperti sun screen (pelindung matahari), alat
mandi, pisau, perlengkapan makan, alat komunikasi seperti handphone atau handy talkie dan P3K
pribadi.
i. Perlengkapan kelompok
Perlengkapan kelompok merupakan perlengkapan yang bermanfaat untuk seluruh anggota.
Perlengkapan yang biasanya diperlukan oleh seluruh kelompok penjelajahan pantai, misalnya
tenda, peralatan masak, dan bahan bakar.
Setiap kegiatan pasti mengandung risiko, salah satunya ialah kecelakaan. Untuk menghindari atau
mengurangi berbagai risiko tersebut, ada baiknya setiap penjelajah memiliki pengetahuan mengenai
prinsip penyelamatan penjelajahan, terutama yang dilakukan di pantai. Bahaya yang muncul pada
kegiatan penjelajahan pantai, di antaranya dehidrasi, tergulung ombak, terjatuh di batu karang, dan
terbawa arus ketika menyeberang muara.
1. Dehidrasi
Dehidrasi adalah kondisi kekurangan cairan. Dehidrasi disebabkan oleh keadaan cuaca yang panas,
terik matahari, dan tiupan angin yang kencang sehingga akan mempercepat penguapan cairan di
dalam tubuh.
Terjatuh di daerah yang berbatu karang merupakan salah satu risiko dari kegiatan yang dilakukan di
pantai. Akibat yang dialaminya pun cukup bervariasi dari luka lecet, memar, pendarahan hebat,
sampai patah tulang. Berikut akan diuraikan mengenai beberapa luka yang kemungkinan terjadi
selama penjelajahan di pantai.
a. Luka lecet
Luka lecet diakibatkan oleh gesekan antara kulit dengan benda kasar. Akibat gesekan tersebut
terkelupasnya sebagian kulit. Biasanya terjadi pada bagian kaki. Upaya pertolongan pertama
terhadap luka lecet, antara lain sebagai berikut:
b. Luka memar
Luka memar diakibatkan oleh benturan dengan benda tertentu. Benturan ini akan mengakibatkan
pendarahan yang terjadi di dalam, sehingga terjadi pembengkakan yang berwarna merah kebiru-
biruan. Upaya pertolongan pertama sebagai berikut:
1) Kompres bagian yang bengkak dengan menggunakan air hangat dan kain lembut. Kemudian,
kompres bagian yang bengkak dengan air dingin, selama 3-5 menit.
2) Olesi dengan balsam.
3) Lakukan setiap hari sampai bengkaknya dan rasa nyeri hilang.
c. Patah tulang
Patah tulang akan menyebabkan badan yang patah tidak bisa digerakkan. Akibatnya, akan terjadi
pembengkakan dan perubahan warna yang menjadi membiru dan bentuk bagian tubuh yang
berubah. Kecelakaan patah tulang, terbagi ke dalam dua bagian, yaitu:
Patah tulang jenis ini bagian tulang yang patah menonjol keluar. Selain itu, patah tulang jenis ini akan
menimbulkan luka yang besar dan pendarahan hebat, sehingga rentan terkena bibit penyakit. Upaya
pertolongan pertama untuk patah tulang terbuka sebagai berikut:
a) Menghentikan pendarahan.
b) Kemudian, tutup bagian tubuh yang luka dengan pembalut kain.
c) Letakkan anggota tubuh yang patah pada posisi yang lebih tinggi daripada jantung.
d) Tindakan selanjutnya ialah membawa korban dengan sangat hati-hati secepatnya ke dokter di
puskesmas atau rumah sakit terdekat.
2) Patah tulang tertutup
Patah tulang jenis ini terlindung dari lapisan kulit dan otot sehingga tidak tampak dan tulang yang
patah tidak berhubungan langsung dengan udara sehingga tidak begitu rentan terhadap bibit
penyakit. Upaya pertolongan pertama pada patah tulang tertutup sebagai berikut:
a) Meletakkan anggota badan yang patah pada posisi yang lebih tinggi daripada jantung.
b) Jika terdapat luka di luar, rawatlah luka itu terlebih dahulu.
c) Setelah itu, bawalah korban dengan sangat hati-hati ke dokter di puskesmas atau rumah sakit
terdekat.
Makanan sangat diperlukan oleh tubuh untuk pembentukan energi. Energi akan berubah menjadi
tenaga yang akan membuat kita mampu untuk melakukan berbagai kegiatan sehari-hari. Sama
halnya pada saat melakukan penjelajahan di pantai bahan makanan ini sangat penting. Makanan
merupakan bahan kebutuhan tubuh untuk memelihara kekuatan dan ketahanan fisik.
Bawalah makanan yang sesuai dengan kondisi alam pantai. Hal-hal yang harus dipertimbangkan
dalam memilih makanan yang harus dibawa ketika melakukan penjelajahan pantai harus memenuhi
kriteria sebagai berikut:
1. Bawalah makanan yang banyak mengandung air dan serat seperti agar-agar dan buah-buahan.
2. Bawalah makanan yang dapat langsung dikonsumsi, mudah untuk memasaknya, dan tahan lama
seperti makanan kaleng dan mie instant.
3. Bawalah minuman dengan jumlah yang cukup banyak agar terhindar dari dehidrasi.
Ketika melakukan penjelajahan terkadang para penjelajah kehabisan perbekalan. Hal itu merupakan
hal yang biasa terjadi. Kehabisan perbekalan bukan berarti para penjelajah mengonsumsi makanan
dan minuman tidak sesuai perencanaan. Namun, hal yang mungkin terjadi ialah tersesat sehingga
waktu pun melebar dari waktu yang telah direncanakan. Oleh karena itu, sebagai penjelajah sejati
dengan berbagai pengetahuan dan pengalaman. Para penjelajah harus dapat menentukan makanan
dan minuman yang sekiranya dapat dikonsumsi selama diperjalanan tanpa perbekalan.
Tanpa bekal yang dibawa, Anda harus dapat bertahan hidup sampai menemukan jalan pulang. Salah
satu upayanya yaitu dengan memaksimalkan potensi alam yang ada di sekitar pantai, baik itu
tumbuhan maupun hewan.
Di daerah pantai, banyak terdapat sumber makanan dan minuman yang dapat dimanfaatkan. Selama
kehabisan perbekalan di daerah pantai, usahakan jangan meminum air laut, karena akan membuat
semakin haus dan terkena dehidrasi. Untuk kesehatan kita, minumlah dari air hujan atau air dari buah
kelapa.
Untuk kriteria makanan, usahakanlah makanan yang kita konsumsi haruslah dapat dimakan, rasanya
enak, dan persediaannya melimpah. Contohnya, seperti buah kelapa, pandan, berbagai jenis kerang,
kepiting atau udang-udangan. Selain itu juga berbagai jenis ganggang dan ikan.
Rangkuman