Anda di halaman 1dari 6

Materi - Tenda

Dalam berpergian ke alam bebas salah satu hal yang harus dipertimbangkan adalah shelter atau
tempat berlindung. Bila destinasi yang dituju memungkinkan kita untuk tinggal di rumah
penduduk atau menginap di penginapan, tentu hal masalah tempat berlindung/tinggal tidaklah
begitu menjadi masalah. Namun, dalam situasi tertentu ada tempat-tempat di mana tidak dapat
dijumpai tempat tinggal permanen seperti rumah penduduk apalagi penginapan. Untuk itu,
sebagai pencinta alam kita perlu mengetahui salah satu bentuk shelter yang sering kali
digunakan yaitu tenda.

Selain karena sifatnya yang praktis karena dapat dibongkar-pasang, tenda juga dapat menjadi
alternatif shelter dapat menghemat budget perjalanan. 

Tenda terdiri dari 3 komponen utama yaitu:


 Frame - sebagai rangka pembentuk tenda
 Tenda - lapisan dasar
 Flysheet - melindungi dari rembesan air (kedap air)

ada pula pelengkap/penunjang tenda yaitu:


 Pasak - untuk menjaga tenda tetap berdiri kuat dan tidak mudah roboh
 Tali - untuk menghubungkan pasak dengan flysheet (terlebih jika ukuran flysheet tidak
menutupi seluruh bagian tenda)

Tenda memiliki ragam variasi ukuran. Sebaiknya ukuran tersebut dipertimbangkan sesuai
dengan kebutuhan. Karena jika jumlah orang dan ukuran tidak sesuai dapat menimbulkan
masalah lebih lanjut. Jika kapasitas tenda pas dengan jumlah orang, maka suhu di dalam tenda
akan lebih hangat dan juga mampu mengefisiensikan logistik yang dibawa.
Selain jumlah orang, keadaan alam di destinasi tujuan juga penting dipertimbangkan. Hal ini
berkaitan dengan jenis tenda yang akan dibawa. Untuk destinasi tropis seperti Indonesia, tenda
dome cocok untuk dibawa ke berbagai tempat, namun untuk destinasi yang lebih ekstrem seperti
Himalaya maka tenda geodesic lebih cocok untuk digunakan. Nah, apasih bedanya tenda dome,
geodesic dan tenda-tenda lainnya?

Ini dia jenis-jenis tenda:

1. Geodesic
Tenda ini lebih tahan terhadap angin. Terdiri dari 4 frame, 2 bersilangan (seperti tenda dome), 2
lagi menghimpit secara diagonal. Kalau diperhatikan sekilas, bedanya sama tenda dome adalah
dibagian 2 frame penghimpit yang ternyata membuat tenda ini lebih stabil dan kokoh. Tenda ini
pun seperti halnya tenda dome tetap harus dipasak kuat-kuat agar tidak mudah terbawa angin.

2.Dome
Tenda ini berbentuk seperti bola yang dipotong setengah. Disebut juga sebagai Cross Over Pole
Dome karena prinsipnya adalah 2 frame yang disilangkan. Dalam pemakaiannya, tenda ini harus
dipasak kuat-kuat agar tidak mudah terbawa tiupan angin. Tenda jenis ini cocok digunakan
sepanjang tahun pada kondisi tropis. Kelebihan lainnya adalah tenda ini mudah didirikan dan
juga ruang yang tersedia cukup lenggang (walau tergantung ukuran tenda juga).

3. Tunnel
Tenda jenis ini berbentuk seperti lorong. Seperti tenda dome, dia juga cocok dibawa ke keadaan
alam tropis. Biasanya terdiri dari 3-4 rangka setengah lingkaran dan punya pintu di kedua
ujungnya.

4. Ridge
Tenda berbentuk segitiga memanjang, sangat mantap/stabil menghadapi angin. Tau tenda
pramuka yang biasa dipakai untuk camping? bentuknya seperti itu.

Selain empat jenis tenda di atas ada pula jenis tenda lainnya, seperti tenda nomor 5 (merujuk
pada gambar) yaitu piramid, ada pula tenda yang hanya memiliki satu frame yaitu single-hoop
dan masih ada pula jenis lainnya.

Selain bentuk tenda ada pula hal-hal lain yang haus diperhatikan, seperti tinggi dari tenda
tersebut. Mungkin hal ini terlihat kecil, namun dalam sebuah pendakian tinggi dari tenda dapat
berpengaruh. Hal ini berkaitan dengan daya tangkap terhadap angin. Semakin rendah tinggi
tenda, maka semakin tahan terhadap angin. Untuk tinggi ideal tenda yang dipakai saat
pendakian adalah maksimal 1 meter atau 40 inch. Jadi, beda ukuran tinggi juga memiliki fungsi
yang berbeda, tenda yang lebih tinggi mungkin lebih cocok untuk dipakai saat camping
dibandingkan saat mendaki.

Selain ukuran, jenis, dan tinggi tenda, frame tenda merupakan salah satu hal yang layak
mendapatkan perhatian. Umumnya frame yang dipakai di tenda dome dan tunnel adalah frame
yang terbuat dari bahan dasar fiberglass. Frame dari bahan dasar fiberglass memiliki harga yang
lebih murah, namun lebih mudah goyah dan pecah. Frame jenis ini juga cenderung mudah
merusak kain tenda. Adapun alternatif bahan frame lainnya adalah yang terbuat dari alumunium
karena lebih awet dan lebih tangguh dalam menghadapi cuaca buruk.

Selain frame, komponen lain yang harus diperhatikan adalah pasak. Pasak memiliki ragam jenis,
bahan, dan ukuran. Selain pasak yang dapat kita beli di pasaran ada pula pasak yang dapat kita
buat sendiri dari potongan kayu/bambu yang kokoh. Untuk pasak buatan pun memiliki variasi
bahan dan ukuran. Untuk penggiat alam, pasak yang terbuat dari alumunium merupakan pilihan
yang baik, namun kelemahannya adalah pasak jenis ini mudah bengkok. Beberapa orang
menilai bahwa pasak yang terdiri dari campuran alumunium dan plastik justru lebih baik karena
bentuknya lebih mudah mengikuti tekstur tanah. Jadi, semuanya kembali lagi kepada keadaan
alam yang akan kita hadapi. Selain pasak berbahan dasar alumunium atau campuran
alumunium dan plastik, ada pula pasak yang hanya terbuat dari plastik. Pasak dari plastik tentu
saja lebih murah namun cenderung tidak fleksibel. Nah, bagaimana jika kita pergi ke daerah
dengan permukaan pasir? Untuk menyiasati hal ini kita bisa mengikatkan kentung berisi
pasir/batu di ujung-ujung tenda dan memendam kantung tersebut ke dalam pasir.

Nah, jika komponen-komponen tersebut sudah dipertimbangkan dengan baik, jangan lupa
pertimbangkan pula apakah anda akan nyaman tinggal di dalam tenda yang akan anda bawa.
Umumnya tenda dome terbuat dari kain nylon yang memiliki sifat ringan dan cepat kering.
Namun sangat rentan terhadap sinar UV, sehingga ada baiknya jika ketika dipasang di tempat
yang intensitas sinar mataharinya tinggi, di bagian atas tenda dilapisi lagi dengan lapisan lain
(contoh: ponco, handuk kering dll).

Nah, tapi kalau seluruh tenda terbuat dari kain nylon hasilnya adalah: gerah. Maka cara
mengatasinya adalah dengan pengaturan ventilasi. Jika memang seluruh tenda terbuat dari kain
nylon, pastikan tenda tersebut memiliki sistem ventilasi yang baik, atau cara sederhana agar
udara bisa terus keluar masuk adalah dengan membuka pintu. Sayangnya, membuka pintu
berarti membuka peluang besar baik hewan untuk masuk, maka solusinya adalah dengan
memilih tenda yang memiliki 2 lapisan pintu; yaitu pintu luar dan pintu dalam yang seperti
kelambu. Namun tidak perlu khawatir, karena kini (menurut informasi) banyak tenda yang bagian
luarnya berbahan dasar nylon, namun bagian dalamnya berbahan dasar katun sehingga
memiliki kemampuan lebih baik dalam mengeluarkan uap panas tubuh.
Faktor kenyamanan lain yang harus diperhatikan adalah aman/tidaknya tenda dari resiko
masuknya binatang dan rembesan air. Untuk mengantisipasi hal tersebut pilihlah tenda yang
antara kain tenda dengan alas tenda sudah terjahit.

Nah, kalau sudah mempertimbangkan jumlah orang, keadaan alam, jenis tenda, dan
kenyamanan. sekarang kita harus tahu juga hal yang harus dilakukan dan dipertimbangkan
dalam mendirikan tenda. Hal pertama yang harus dilakukan setelah mengetahui tenda mana
yang akan dibawa adalah kelengkapan tenda. Jangan sampai tenda yang dibawa tidak lengkap
komponennya. Setelah komponen tenda lengkap, pastikan kita mengetahui di mana komponen-
komponen tersebut disimpan (jika dibawa terpisah), barulah setelah kita sampai di destinasi
untuk bermalam kita perlu memerhatikan dan melakukan hal-hal ini:

1. Perhatikan arah angin, jangan taruh pintu tenda berlawanan arah angin.
2. Buat sistem saluran air di sekeliling tenda.
3. Hindari berkemah di pinggir sungai. (banyak binatang, berisik, dan air bisa meluap)
4. Jaga kebersihan tenda agar tetap nyaman.
5. Jika memasak pada serambi tenda, pastikan pintu terbuka agar gas cepat keluar, dan api
berada jauh dari komponen tenda agar tidak terbakar
6. Jaga kelengkapan tenda dengan mengorganisir komponen secara rapi. Jika ada pasak/tali
yang lebih taruhlah ke dalam tas tenda dan simpan dengan rapi di dalam tenda, agar tidak
hilang-hilangan.

Biasanya untuk menjaga keselamatan diri, bawa pula garam untuk ditamburkan disekeliling
tenda.

Setelah berpergian, ada baiknya untuk merawat tenda yang telah kita pakai. Cara perawatan
tenda adalah antara lain:

 Cuci tenda dengan cara merendam dengan air. Jangan gunakan diterjen!
 Jika kotor, gosoklah dengan menggunakan spons dan sabun. Jangan menggunakan
sikat yang terlalu keras
 Jika sudah dicuci/digosok dengan spons, jemurlah tenda di tempat yang tidak terkena
sinar matahari langsung. Setelah benar-benar kering lipat kembali tenda.
 Bersihkan pasak tenda dari sisa-sisa tanah. Cara yang cukup mudah adalah dengan lap
basah lalu dikeringkan.
 Jika sering memakai tenda pada saat hujan, bersihkan frame tenda agar tidak berkarat
(juga pastikan disimpan dalam keadaan kering). Karat dapat mengganggu kelenturan. 
 Untuk menjaga resleting tetap lancar, kita dapat menyemprotkan silikon ke resleting
tenda (bukan pada kain)
 Simpan tenda di tempat yang kering dan sejuk. Jangan simpan di tempat yang terkena
sinar matahari langsung, karena salah satu penyebab kerusakan tenda adalah sinar UV.
 Sekali-kali dirikanlah tenda walaupun tidak digunakan, untuk mengeringkan tenda secara
maksimal
 Jika tidak digunakan sebagai shelter, jangan gunakan tenda sebagai alas tidur atau
selimut.

Merawat tenda kadang merupakan hal yang sepele, namun penting untuk dilakukan. Perawatan
menentukan kenyamanan kita pada saat memakai tenda, dan ingatlah bahwa saat ini harga
tenda dome tidak murah..

Sebaiknya sebelum melakukan perjalanan kita sudah mengenal tenda yang akan kita pakai dan
memastikan bahwa kita mampu mendirikan tenda tersebut. Akan jauh lebih baik lagi jika
sebelum berangkat kita sudah berlatih mendirikan tenda, agar jika harus mendirikan tenda pada
keadaan darurat kita sudah terbiasa. Selamat berpetualang!

sumber:
- Pengalaman
- Buku materi pendidikan URaL
- http://www.belantaraindonesia.org
- http://www.sergapindonesia.com
- http://highcamp.tripod.com
- http://www.ensiklopediapramuka.com
- gambar dari: en.wikipedia

Tenda Pramuka tentunya menjadi kebutuhan pokok saat akan melaksanakan salah
satu kegiatan pramuka yaitu kemah. Tenda digunakan sebagai tempat untuk
berlindung. Meskipun terlihat mudah memasang tenda namun bagi anggota
pramuka yang belum terbiasa mendirikan tenda pasti mengalami kesulitan.
Sehingga, perlunya pembiasaan atau latihan-latihan berulang kali untuk mendirikan
tenda.

Tenda pramuka merupakan salah satu tenda yang memerlukan lebih dari orang
untuk membantu mendirikannya. Sebelum mendirikan tenda maka harus
dipersiapkan dahulu alat-alat yang digunakan untuk kelancaran proses.

Adapun alat-alat yang dibutuhkan adalah:

1. tenda pramuka;
2. patok;
3. tali pramuka;
4. palu;
5. dan tongkat pramuka.
Patok merupakan jenis paku yang terbuat dari kayu, aluminium, besi, maupun bahan
lainnya. Patok berfungsi untuk mengaitkan tali tenda atau tali pengekang agar
terbentuk kerangka tenda yang kuat. Sedangkan palu untuk memukul patok agar
tertancap ke dalam tanah.
Foto Mendirikan Tenda Pramuka: IG pramuka_raden_fatah035036

Langkah-langkah dalam mendirikan tenda pramuka adalah sebagai berikut:


 Langkah pertama – Bersama dengan anggota pramuka yang lainnya menaruh tenda
dan membuka tenda pramuka di atas tanah yang rata dengan memposisikan tenda
bagian dalam menghadap ke atas atau langit. Dua tongkat pramuka di pasang di
bagian depan dan belakang tenda. Selanjutnya menancapkan patok di depan tongkat
pramuka tersebut dan mengaitkan dengan tali pramuka.
 Langkah kedua – Pada langkah ini membutuhkan lebih dari satu anggota pramuka
untuk mendirikan tenda. Dua orang untuk mendirikan tenda, dua orang memegangi
ujung kedua tongkat sehingga tongkat pramuka tidak bergeser atau berada pada
posisi miring. Tenda yang sudah dibuka pada langkah pertama dipasang sesuai
kerangka tenda.
 Langkah ketiga – Pintu tenda ditali dan ditutup dengan dua anggota pramuka masih
memegangi kedua tongkat pramuka agar tenda tidak roboh sebelum dibangun. Pada
samping tenda terdapat lubang untuk masuknya tali pramuka.
 Langkah kelima – Masukkan tali pramuka tersebut ke dalam lubang dan ditarik
dengan kuat kemudian dikaitkan dengan patok-patok yang telah disiapkan.
Pemasangan ini harus hati-hati agar tenda tidak robek namun tali yang diikat harus
kuat. Pemasangan patok yang benar adalah patok ditancapkan pada permukaan
tanah dengan kemiringan sekitar 30-45 derajat yang arah posisinya berlawanan
dengan tali tenda agar patok tidak mudah tercabut. Penanaman patok harus dengan
kedalaman yang cukup agar tidak mengganggu lalu lalang anggota pramuka yang
sedang berkemah. Patok yang sudah ditancapkan diikat dengan tali pramuka dengan
simpul pangkal. Simpul ini paling mudah kan ya bagi anggota pramuka? Jika kondisi
tanah lunak bisa menggunakan patok lebih dari satu. Dua patok misalnya.
Kerja sama sesama anggota sangat diperlukan untuk pendirian tenda kemah. Kerja
sama yang baik sesama anggota dapat membuahkan hasil berupa tenda yang
didirikan rapi dan enak dipandang. Tentunya untuk menjadi juara kategori lomba
dan lingkungan sekitar tenda harus didukung oleh pendukung lain. Misalnya gapura
yang dipasang di depan tenda dihias semenarik dan seindah mungkin. Juga bisa
ditambah dengan pagar yang terbuat dari bambu yang dicat dengan seindah
mungkin. Atau bisa juga kombinasi bambu dengan tali rafia yang berwarna-warni.

Kerapian tenda dan lingkungan tenda juga diperlukan untuk menunjang aspek juara
kategori di atas. Sampah-sampah baik organik dan anorganik yang bersih dari
pandangan mata menambah nilai plus bagi juri yang menilainya. Tentunya, pendirian
tenda yang baik harus diikuti dengan latihan serius yang tidak hanya sekali dua kali
saja. Namun harus lebih dari itu agar kemampuan mendirikan tenda yang baik dapat
terasah.

Terimakasih sudah membaca artikel Materi Pramuka Semoga bisa memberikan


manfaat ya kak.. Tetap Semangat Berpramuka. Belanja Produk Pramuka Terbaru
di KedaiPramuka.net

 Pengaruh Gambar dan Tulisan Peringatan Kesehatan Merokok Terhadap Perilaku


Perokok Remaja di Jakarta
 Fenomena Endorse di Media Sosial Instagram dalam Masyarakat Konsumen (Studi
Deskriptif Anak Remaja di SMA …… Jakarta)
 Peran Keluarga Sebagai Locus Of Control Dalam Mencegah
Perilaku Konsumtif Pada Belanja Online Di Masa Pandemi
(Studi Deskriptif Siswa X SMA …… Jakarta)

 PIRLI (Piring Lidi): Upaya Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga untuk Mendorong
Kampung Sukatani sebagai Kampung yang Ramah Lingkungan (Eco Friendly Village)
 Determinan Penggunaan GoPay dan Pengaruhnya terhadap Perubahan
Konsumsi Pelajar SMA di Kota Jakarta
 Pembentukan Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Melalui Lagu Anak-Anak
 Tingkat Keberhasilan Kartu Terumbu Karang terhadap Meningkatnya
Pengetahuan tentang Ekosistem Terumbu Karang .

Anda mungkin juga menyukai