Anda di halaman 1dari 4

ESSAY

PENGOPTIMLISASIAN UNIT USAHA UNIDA GONTOR SEBAGAI PEWUJUDAN


SISTEM LITERASI EKONOMI SYARIAH

Miftaah Azzahra/Ekonomi Islam/Faza 7

Sebagai lembaga yang diharapkan mampu mewujudkan kehidupan yang madani,


Universitas Darussalam Gontor dengan dinamika kehidupan yang bersistem asrama dan
bermasyarakat mampu memberikan bekal terbaik bagi seluruh mahasiswa dan alumninya.
Gerakan literasi ekonomi islam sudah ada sejak dini, guna mempertahankan dan
mengembangkan Unida, serta memenuhi kebutuhan mahasiswa, didirikanlah unit-unit usaha
yang dikelola oleh mahasiswa. Hal ini merupakan perwujudan dari program literasi ekonomi
islam serta kemandirian Unida dalam pengelolaan, pendanaan dan juga merupakan salah satu
wadah bagi mahasiswa untuk belajar dan berlatih berwirausaha.

Indonesia masih merupakan negara berkembang namun masih termasuk kategori negara
dengan penduduk termiskin. Untuk menghadapi permasalahan tersebut diperlukan sumber
daya yang berkualitas yang dapat menciptakan perekonomian yang maju dengan adanya unit-
unit usaha yang komparatif, diantaranya melalui proses kreatif dan inovatif berwirausaha.
Berwirausaha yang merupakan suatu kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk memperoleh
suatu keuntungan, hal ini dapat didukung dengan adanya unit-unit usaha yang berada di
suatu lembaga untuk membantu perekonomian suatu penduduk diwilayah tersebut.

Jenis-jenis usaha ekonomi yang dapat dikembangkan pada pesantren umumnya dapat
diklasifikasikan ke dalam empat kelompok besar, yaitu: Bisnis, Jasa, Perdagangan, serta
Industri. Banyak pesantren yang telah berusaha mengembangkan aktivitas ekonomi
produktif, yang berdasarkan aktifitas pendidikan para santri, maupun aktifitas pesantren yang
berkaitan dengan masyarakat. Hal ini merupakan perwujudan dari pemberdayaan ekonomi.
Salah satu Lembaga pesantren mandiri dalam kegiatan ekonominya adalah Unida Gontor
yang merupakan universitas yang berbasis pesantren dimana setiap mahasiswinya dididik dan
dibina dalam meningkatkan jiwa kewirausahaan. Dengan demikian, pesantren dapat menjadi
pusat kelembagaan ekonomi, bagi warganya di dalam kampus maupun di luar pesantren.
Dalam mewujudkan kegiatan ekonomi yang produktif, terdapat tiga potensi ekonomi yaitu:
pertama, potensi santri, kedua, masyarakat sekitar pesantren, ketiga, zakat dan wakaf umat.

Dalam setiap kegiatan ekonomi didalam pesantren, mahasiswa, dan masyarakat sekitar
sangat dibutuhkan, karena dengan potensi mereka akan tercipta suatu unit usaha yang
produktif, sehingga semua terstruktur dengan baik, dan tercipta sistem yang protektif. Guna
adanya sistem protektif mewajibkan para dosen, mahasiswa untuk melakukan transaksi bisnis
di unit usaha dimana demi memajukan almamater mereka. Dengan demikian, maka potensi
bisnis di pesantren tidak akan kemana-mana. Sistem proteksi, bukan berarti menutup diri,
namun untuk melidungi keamanan warga pesantren agar dapat mengonsumsi kebutuhan yang
halal, ramah kesehatan dan lingkungan.
Penanaman gerakan literasi ekonomi islam di Gontor telah diwujudkan sejak dini yaitu
dimulai dari masa nyantri melalui pengelolaan unit-unit usaha pesantren seperti koperasi,
warung pelajar, Depot La Tansa Putri, dan lain sebagaimana, yangmana dibekali melalui
beberapa pelatihan dan kepemimpinan. Kemudian dilanjutkan dengan masa kemahasiswaan
dengan pengelolaan unit-unit usaha Unida Gontor. Yangmana pengelolaan unit usaha ini
menanamkan jiwa pengelolaan kewirausahaan pada mahasiswa Unida Gontor.

Unit Usaha Gontor merupakan salah satu unit usaha dibawah naungan Pondok Modern
Darussalam Gontor yang dikembangkan oleh Unida untuk melindungi perputaran keuangan
secara internal, yang berbasiskan ekonomi protektif, sehingga keuangan yang selalu berputar
di dalam lingkungan kampus dapat dimanfaatkan untuk kepentingan kampus itu sendiri.

Guna menopang pertumbuhan perekonomian internal kampus, rektor Universitas


Darussalam Gontor memaparkan bahwa ada beberapa usaha ril yang harus dikembangkan di
lingkungan kampus diantaranya meliputi Koperasi Mahasiswa, Depot Latansa Putri, Warung
telkom, Laundry, Photo Copy, Es Krim. Ole karena itu rektor mengharapkan kepada para
pengelola agar dapat mengejar target, sehingga unit usaha ini benar-benar dapat berfungsi
dengan benar.

Unit Usaha Unida Gontor memiliki tempat yang strategis, dengan adanya sistem asrama
untuk mahasiswa maka unit usaha Unida Gontor selalu berusaha menjadi pusat perbelanjaan
yang mampu menyediakan segala kebutuhan mahasiswa, tujuannya agar tejadinya perputaran
uang yang berada di dalam kampus sehingga keuntungan dari hasil unit usaha tersebut dapat
digunakan untuk melengkapi sarana dan prasarana mahasiswa.

Unit Usaha Unida Gontor bersifat demokratis, dimana pengelolanya adalah dari, oleh
dan untuk anggota. Begitu halnya Unida Gontor merupakan amanah umat, sehingga
berkewajiban mencukupi segala saran dan prasarana, serta berbagai kebutuhan lainnya demi
berlangsungnya proses pendidikan dan pengajaran di Unida Gontor. Maka didirikanlah unit-
unit usaha sebagai aplikasi dari manajemen yang ada.

Diketahui fungsi pokok manajemen yang berkembang di Universitas Darussalam Gontor,


terbagi menjadi empat:

Pertama adalah perencanaan (Planning) yaitu proses perencanaan merupakan suatu


proses pengembangan dasar pemikiran kondisi mendatang serta mengidentifikasikan cara
untuk mencapai, dan mengimplementasikan rencana tindakan dan mengevaluasikan hasilnya.
Dalam konteks islam, perencanaan (Planning) merupakan gambaran kegiatan yang akan
datang dengan waktu, dan metode tertentu. Sebagaimana dalam al-Qur’an dijelaskan :

)8( ‫) والى ربك فارغب‬7( ‫فاذا فرغت فانصب‬


“Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan
sunggunh-sungguh (urusan) yang lain. Dan apabila hanya kepda tuhanmulah
hendaknya kamu berharap” (Q.S. Al-Insyirah: 7-8)
Kedua adalah pengorganisasian (Organizing) yaitu proses pengorganisasian
(Organizing) yaitu terkait akan pembagian tugas, menentukan orang-orang untuk
melaksanakan tugas tersebut, pengalokasian sumber daya, menyelaraskan usaha, dan bekerja
sama dalam melaksanakan tugas. Dalam konteks Islam, pengorganisasian (Organizing)
merupakan wadah tentang fungsi setiap orang, hubungan kerja baik secara vertikal maupun
horizontal. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

)103(......‫واعتصموا بحبل هللا جميعا والتفرقوا‬


“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu
bercerai berai” (Q.S. Ali ‘Imran: 103)

Ketiga adalah kepemimpinan (Leading) yaitu proses kepemimpinan (Leading) yaitu


terkait dengan bertanggung jawab, mengemban amanat, bertakwa, memberikan arahan dan
motivasi, mengevaluasi kinerja staf, memimpin diri sendiri, seta adil. Dalam konteks Islam,
pemimpin merupakan pemimpin yang memimpin dirinya sendiri maupun kelompoknya.
Dengan demikian, kepemimpinan dalam islam dimulai dari setiap individu.

* ‫وهو الذي جعلكم خلئف االرض ورفع بعضكم فوق بعض درجات ليبلوكم في مااتكم‬
)165( ‫ان ربك سريع العقاب * انه لغفور رحيم‬
“Dan dialah yang menjadikan kamu penuasa-penguasa di bumu dan dia meninggikan
sebagian kamu atas sebagian lain beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa
yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan
Sesungguhnya dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S Al-An’am: 165)

Keempat adalah pengontrolan (Controlling) yaitu Proses pengontrolan (Controlling)


terkait dengan penetapan standar, pemantauan pelaksanaan, evaluasi, tindakan pengoreksian,
melakukan Self control. Tujuan dari proses ini adalah untuk mengevaluasikan keberhasilan
dalam pencapain tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.

Di Universitas Darussalam Gontor, wakaf produktif terbentuk dari penghasilan dari unit-
unit usaha Unida Gontor, sebagaimana pribahasa yang kita kenal “Anda Membeli Anda
Beramal” yang mana sistem wakaf produktif ini merupakan salah satu penyumbang besar
terbentuknya infrastruktur baru untuk kepentingan mahasiswa di Unida. Dengan adanya unit-
unit usaha di Unida maka terbentukalah suatu sistem ekonomi yaitu sistem ekonomi protektif.

Gerakan ekonomi di Universitas Darussalam Gontor melakukan aktivitasnya dengan unit


usaha yang menggunakan sistem Self Berdruifing System, yakni dengan pendekatan filosofi.
Unida merupakan lembaga kebersamaannya, artinya unida adalah lembaga pendidikan
perguruan tinggi milik umat bukan milik pribadi. Setiap datang Mahasiswi baru berarti
bertambahlah suatu anggota yang turut bertanggung jawab atas keberlangsungan unida.
Semua hasil usaha yang di hasilnya oleh unida akan masuk kepada Administrasi bukan
masuk kepada kantong pribadi, bahwasaanya penghasilan dari unit usaha Unida akan
disalurkan kepada fasilitas, kesejahteraan serta pembangunan kampus yang kurang tercukupi.
Dengan prinsip kemandirian unida yang tinggi, unit usaha tersebut kian berkembang sehingga
kini seakan tiada henti unida memuai hasil dari prinsip kemandiriannya terutama dalam aspek
ekonomi.

Keberhasilan unida dalam mengelola unit usaha membentuk karakteristik tersendiri.


Adapun karakteristik pengelolaan unit usaha unida adalah : Perencanaan (planning) berbasis
nilai Pondok Modern Darussalam Gontor, pengorganisasian (organizing) berbasis kaderisasi,
kepemimpinan kolektif transformative, Total Quality Control.

Dalam pendanaan unit usaha Unida, zakat dan wakaf merupakan landasan utama Gontor
dalam pendanaan unit usaha, karena dengan zakat dan wakaf produktif dapat mewujudkan
sistem ekonomi protektif. Dengan demikian, terbentukalah zakat dan wakaf produktif dalam
pengelolaan unit usaha Unida Gontor berbasis sistem ekonomi protektif, guna terwujudnya
infrastuktur-infrastuktur yang memadai untuk kemaslahatan umat. Dengan sistem protektif,
dimana seluruh mahasiswa diwajibkan untuk melakukan transaksi bisnis unit pesantern demi
memajukan almamater mereka. Dengan demikian, maka potensi bisnis di Unida Gontor tidak
kemana-mana.

Dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan gerakan literasi ekonomi islam sejak dini
pada mahasiswa Unida Gontor, memberikan suatu perwujudan terbentuknya pengelolaan
unit-unit usaha yang berbasiskan sistem ekonomi protektif serta menghasilkan suatu pendaan
yang berbentuk zakat dan wakaf produktif, guna terwujudnya infrastuktur-infrastuktur yang
memadai untuk kemaslahatan umat

REFERENSI

Pondok Modern Darussalam Gontor. Warta Dunia Pondok Modern Darussalam Gontor.
Gontor Ponorogo: Darussalam Press. 2014.

Siswoyo, B.B. Pengembangan Jiwa Kewirausahaan di Kalangan Dosen dan


Mahasiswa.Jurnal Ekonomi Bisnis. Tahun 14. Nomor 2. Juli 2009.

Sobrun Jamil dalam Dr. Muhammad, M.Ag. Manajemen dalam Perspektif Islam. Skripsi
tidak diterbitkan. Yogyakarta: STIS Yogyakarta. 2002.

Sunarya PO. Abas, at al.Kewirausahaan. (Yogyakarta: C.V Andi Offset, 2011). P. 82.
Sunarya PO. Abas, at al.op.cit., hlm. 1. Suryana. Kewirausahaan Pedoman Praktis,
Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat. 2006.

Titik Sartika Partomo dalam Ali Rofiq, Ekonomi Dan Koperasi, Bogor: Ghalia Indonesia,
2004, cet 2. hlm. 59.

Yasmadi dalan Deden Suprihatin , Modernisasi Pesantren Kritik Nurholis Majid dalam
Pendidikan Islam Tradisional, Jakarta: Ciputat Press, 2001. hlm.140.

Anda mungkin juga menyukai