Anda di halaman 1dari 3

UNIT DOSE DISPENSING (UDD) OBAT

No. Dokumen Tanggal Terbit


07.301.0001 10-1- 2019

No. Revisi Halaman


RSUD (0 3
KOTA YOGYAKARTA
Disusun oleh : Diperiksa oleh :
Instalasi Farmasi Wakil Direktur Pelayanan

Standar Direktur
Prosedur RSUD Kota Yogyakarta
Operasional

dr. ARIYUDI YUNITA, MMR


NIP: 19670626 200212 2 003
Pengertian Suatu sistem distribusi obat kepada pasien rawat inap yang disiapkan dalam
bentuk dosis tunggal siap pakai selama 1 x 24 jam.

Tujuan 1. Terlaksananya pemberian obat secara efektif, efisien, rasional dan untuk
meningkatkan kepuasan pasien dalam pelayanan obat rawat inap.
2. Memberikan pedoman bagi seluruh petugas farmasi dalam prosedur
pelayanan unit dose dispensing obat pasien rawat inap.
Kebijakan 1. Rumah sakit menggunakan sistem distribusi unit dose dispensing untuk
menjamin penyaluran obat dengan dosis yang tepat, pasien yang tepat
dan waktu yang tepat untuk pasien rawat inap
2. Obat oral/injeksi pada permintaan pertama diberikan sesuai aturan pakai
untuk 1(satu) hari ditambah pemberian sampai siang hari berikutnya,
pemberian selanjutnya diberikan 1 (satu) hari.
3. Obat yang tidak bisa diserahkan untuk pemakaian sehari (salep, sirup,
tetes mata, tetes telinga, inhaler, insulin) diserahkan utuh.
Prosedur 1. Resep rawat inap diterima petugas farmasi;
2. Petugas farmasi melakukan skrining resep yang diterima, meliputi
skiring administrasi, farmasetis dan klinis;
3. Petugas farmasi menulis jumlah pemberian obat pada kolom jumlah
pemberian
4. Petugas farmasi menyalin database pasien disalin ke CPO (Catatan
Pemberian Obat) masing-masing rangkap 2 (dua), CPO asli untuk
farmasi, tembusan CPO untuk bangsal;
a. Resep yang berisi permintaan obat oral disalin pada lembar
CPO warna putih;
b. Resep yang berisi permintaan obat injeksi dan BHP medis
disalin pada lembar CPO warna hijau;
c. Obat permintaan pertama (resep baru) diberikan sesuai
aturan pakai untuk 1 (satu) hari, ditambah pemberian
sampai siang hari berikutnya, pemberian selanjutnya
diberikan 1 (satu) hari;
a. Jumlah pemberian obat dicatat di kolom waktu pemberian
(pagi/siang/sore/malam) sesuai aturan pakai;
b. Alat kesehatan diberikan sesuai kebutuhan;
c. Petugas farmasi memberi inisial nama (paraf) pada kolom
“Pengisi (Farmasi)” pada lembar CPO;
5. Petugas membuat label etiket obat oral untuk setiap item obat
sesuai aturan pakai menggunakan label etiket, sesuai waktu
pemberiannya dengan penandaan spidol warna pada kolom waktu
minum obat ( etiket pagi = putih, etiket siang = biru, etiket sore =
kuning =sore, malam= pink);
6. Untuk obat oral pada etiket ditulis jam minum obat dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Aturan pakai 3x sehari dibuat tiap 8 jam, contoh :
Pagi : jam 07.00
Siang : jam 15.00
Sore: jam 22.00
b. Aturan pakai 2x sehari dibuat tiap 12 jam, contoh :
Pagi : jam 07.00
Sore : jam 19.00
7. Obat injeksi/ infus/salep / tetes mata dan obat luar lainnya diberi
label identitas dengan menggunakan label etiket seperti obat oral
dengan keterangan OBAT LUAR;
8. Obat/injeksi yg termasuk dalam obat-obat high alert diberi label high
alert;
9. Alat kesehatan (alkes) dikemas sendiri dan diberi label;
10. Petugas farmasi memasang label pada obat oral/injeksi/alkes yang
sudah disiapkan;
11. Petugas farmasi yang berbeda mencocokkan obat yang sudah
disiapkan dengan resep pasien yang telah disalin ke CPO;
12. Petugas farmasi menyerahkan obat/injeksi/alkes kepada perawat
beserta tembusan lembar CPO dan tembusan resep;
13. Lembar CPO asli dijadikan satu dengan resep asli dan dientry ke
SIM RS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) setiap hari;
14. Lembar CPO yang telah dientry dimasukkan ke map sesuai pasien
masing-masing dan dikumpulkan di lemari arsip;
15. Untuk pasien yang akan pulang : petugas farmasi meminta lembar
CPO tembusan untuk dijadikan satu dengan aslinya;
16. Untuk resep untuk obat pulang, maka resep tersebut diskrining
terlebih dahulu kemudian dientri dan diberikan obat sesuai resep
dengan jumlah obat untuk pasien umum sesuai resep, untuk pasien
jaminan kesehatan sesuai kaidah pemberian obat jaminan
kesehatan;
17. Jika ada retur obat, maka dicatat pada catatan retur obat dan
tagihan obat dikurangkan sesuai jumlah obat;
18. Petugas farmasi menyerahkan nota tagihan dan obat kepada
keluarga pasien TANPA lembar CPO;
19. Petugas farmasi menyimpan tembusanprint out tagihan obat pasien
dilampiri resep asli dan lembar CPO kedalam lemari arsip
Formulir Formulir CPO (Catatan Pemberian Obat)

Dokumen terkait Resep rawat inap

Unit Terkait IFRS, IRNA,IRI


Catatan revisi -

Anda mungkin juga menyukai