Anda di halaman 1dari 7

BARBERSHOP

KETENTUAN PEMBAGIAN HASIL

1. Sharing profit sebesar 70:30 untuk pemilik dan karyawan.


2. Keuntungan penjualan pomade dibagi antara capster dan pemilik.

ANALISA KEUANGAN DAN KEUNTUNGAN (ASUMSI)

1. Tarif Rp 15.000,00 per orang.


2. Asumsi target setiap hari mendapat 30 pelanggan.
Pemasukan :
Omzet rata-rata per hari 30 x Rp 15.000,00 = Rp 450.000,00
Omzet rata-rata perbulan 30 x Rp 450.000,00 = Rp 13.500.000,00
Pengerluaran :
Biaya listrik per bulan = Rp (300.000,00)
Gaji 2 karyawan 2 x Rp 1.600.000,00 = Rp (3.200.000,00)
Net profit / keuntungan bersih tiap bulan = Rp 9.800.000

Dengan tambahan modal sebesar Rp 20.000.000,00 maka Break Even Point (BEP) /
balik modal = 2 bulan.
(Nb : perhitungan diatas diasumsikan dengan kondisi mendapat 30 orang konsumen
tiap harinya, apabila terjadi perbedaan dengan omzet yang terjadi dilapangan itu semua
kembali lagi ke pihak barbershop atau lokasi barbershop)

GAJI KARYAWAN

1. Gaji karyawan barbershop ditetapkan sebesar Rp 1.600.000 dengan dasar undang-


undang yang berlaku. Apabila karyawan mempunyai kinerja yang bagus dan loyal
terhadap barbershop maka akan diberi kenaikan gaji dengan ketentuan yang telah
ditetapkan oleh pihak manajemen.
2. Pembagian hasil usaha dengan karyawan ditetapkan sebesar 30% untuk karyawan
dengan kondisi apabila telah mencapai target minimum omzet perbulan yaitu sebesar
Rp 9.800.000,00.
RINCIAN TUGAS

1. BAGIAN DISAIN INTERIOR

 a. Gambar layout
 – Menentukan alur konsumen, mulai dari masuk hingga selesai
 – Menentukan posisi ruang tunggu
 – Menentukan posisi ruang kasir (meja admin)
 – Menentukan posisi perlengkapan pendukung (Telp, Radio tape, TV, rak majalah)
 – Menentukan posisi tempat penyimpanan peralatan dan perlengkapan
 – Menentukan instalasi sesuai standar efisiensi dan kerapihan yang meliputi :

a. Tata lampu

b. Kelistrikan

Note : Dalam menentukan layout harus dipikirkan benar terhadap efisiensi proses kerja, proses
gerak. Maksimal ruangan, kenyamanan konsumen dalam memilih produk display, serta
dampak terhadap konsumen.

 b. Gambar disain interior


 – Menentukan ukuran-ukuran secara pasti peralatan dan perlengkapan yang akan dibuat
serta model yang akan diciptakan (kursi pangkas, meja, dan laci,dll).
 – Menentukan warna cat ruangan dalam dan luar
 – Menentukan ornament-ornamen ruangan yang mendukung.

2. BAGIAN DISAIN GRAPHIS

 a. Gambar disain graphis


 – Menentukan nama usaha serta taglinenya dengan persetujuan pimpinan
 – Menentukan disain logo usaha
 – Menentukan disain standbanner dan alat promosi internal pendukung
 – Menentukan disain billboard / neonsign
 – Menentukan disain seragam dan perlengkapannya
b. Desain kebutuhan administrasi

 – Nota pembayaran
 – Kartu stok barang
 – Petty cash reconciliation
 – Catatan penerimaan kas harian

3. BAGIAN SISTEM DAN KEUANGAN

 – Menentukan prosedur penerimaan konsumen


 – Menentukan prosedur pelaksanaan kerja
 – Menentukan prosedur penerimaan pembayaran
 – Menentukan prosedur komplain konsumen
 – Menentukan prosedur pembelian kembali stock barang
 – Menentukan prosedur perawatan dan penyimpanan produk yang di display
 – Menentukan prosedur jadwal dan siklus kerja karyawan
 – Menentukan prosedur keuangan dan pengamanannya

4. BAGIAN PEMBELIAN DAN LAPANGAN

 – Menentukan barang-barang yang menjadi kewajiban perusahaan


 – Menentukan anggaran pembelian barang sesuai kontrak
 – Melakukan pembelian barang-barang
 – Melakukan pemesanan & pembelian barang permintaan disainer interior
 – Melakukan pemesanan & pembelian barang permintaan disainer graphis
 – Melakukan pengawasan instalasi tempat sesuai disain, baik interior ataupun graphis.

5. BAGIAN SDM

 – Melakukan rekruitmen pegawai yang diperlukan


 – Melakukan seleksi pegawai
 – Melakukan pelatihan pemahaman usaha
 – Melakukan pelatihan teknis pekerjaan secara keseluruhan
 – Melakukan pelatihan mental & customer satisfaction
 – Melakukan kontrol terhadap perkembangan SDM
6. BAGIAN PEMASARAN

 – Menentukan strategi pemasaran pra operasi


 – Menentukan strategi pemasaran operasi
 – Menentukan strategi pemasaran pasca operasi

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP)

KETENTUAN KARYAWAN

1. Capster
2. Admin

SISTEM KERJA

1. Jam buka antara pukul 10.00 WIB – 21.00 WIB, dilakukan shift kerja (jika ada) dan rolling
tugas agar lebih terkendali dan terkontrol. Jika sistem kerja ditentukan menjadi sistem shift
(misal: dua shift), maka perlu dijeda minimal 3 jam untuk dua karyawan tersebut untuk
berkerja secara bersamaan.
2. Di berlakukan system lembur kerja untuk mendapatkan bonus tambahan sebesar 10% dari
share profit.
3. Perhitungan jumlah banyaknya pekerjaan berdasakan nomor antrian yang di dapatkan.
4. Setiap hari admin mengontrol jumlah yang dihasilkan selama satu hari penuh.
5. Pembagian team dalam satu (1) gerai terdiri dari koordinator dan anggota.
6. Yang menjadi koordinator yang mempunyai etika bagus dan siap memimpin untuk
kemajuan barber.
7. Setiap bulan di berikan jatah 2 kali cuti dan dengan system ganti hari untuk mengganti hari
libur yang di tetapkan pemerintah.
PROSEDUR PENANGANAN PELANGGAN

TAHAP I

Penerimaan Pelanggan

Dilakukan oleh capster

1. Konsumen yang datang diterima dengan ramah oleh capster.

2. Capster mengarahkan konsumen untuk mengambil nomor antrian dan menunggu diruang
yang telah di sediakan, jika harus mengantri. Jika tidak perlu mengantri, konsumen langsung
diantar ke tempat potong rambut.

3. konsumen berhak memilih capster yang akan memotong rambutnya.

4. Sambil menunggu antrian, konsumen dapat dipersilahkan untuk menikmati media hiburan
yang telah disuguhkan.

5. Jika antrian sudah tidak ada, capster mempersilakan konsumen untuk menuju ke potong
rambut.

TAHAP II

Proses Pemotongan Rambut

Dilakukan oleh Tukang Potong

1. capster menerima konsumen dengan ramah dan mempersilah untuk duduk dikursi potong.
2. Capster memakaikan handuk dan cape ke konsumen.
3. capster wajib memberikan majalah atau referensi model atau gaya rambut kepada
konsumen, jika konumen membutuhkannya.
4. Jika sudah disetujui modelnya, tukang potong langsung mempersiapkan sarana-sarana kerja
yang diperlukan.
5. Setelah itu proses pemotongan rambut dilakukan.
6. Selama proses pemotongan rambut interaksi yang ramah dengan konsumen wajib dilakukan
guna memberi kenyamanan kepada konsumen untuk memberikan kenyamanan verbal
maupun visual.
7. capster tetap wajib menanyakan kepada konumen, apakah potongannya sudah berkenan atau
belum.
8. Jika belum berkenan, capster merapikan potongan tersebut dan capster wajib
memperlihatkan hasil pemotongan dengan cermin tangan.
9. Jika proses potong sudah selesai dan disetujui konsumen, maka capster segera
membersihkan bekas potong rambut sebelumnya diberikan bedak terlebih dahulu lalu
dibersihkan dengan sikat rambut.
10. Setelah selesai, konsumen dipersilahkan untuk tempat cuci rambut.

TAHAP III Proses Pencucian Rambut

Dilakukan oleh Capster

1. Setelah konsumen di persilakan untuk ke ruang pencucian rambut, capster rambut segera
melakukan pencucian rambut.

2. Dilakukan pembilasan dalam melakukan pencucian rambut.

3. Setelah sesuai, rambut di keringkan dengan handuk lalu diberi hair tonic atau pomade.

4. Capster wajib untuk menawarkan pomade kepada pelanggan.

TAHAP IV

Proses Penerimaan Pembayaran

Dilakukan oleh Capster

1. Capster menuju meja kasir dan mengarahkan konsumen untuk melakukan pembayaran.
2. Capster menerima uang dan menyimpan uang di tempat yang sudah disediakan serta
menulis buku catatan konsumen.
3. Apabila konsumen membeli produk pomade capster memperoleh komisi sebesar 15% dari
harga jual.

PROSEDUR PEMBELIAN KEMBALI STOCK BARANG

Penetapan & Penghitungan

1. Bahan baku pendukung untuk potong, cuci rambut, hair tonic dan pomade harus dihitung
untuk beban per orang agar dapat ditentukan pengunaan bahan baku dan perkiraan biayanya.

2. Bahan baku hilang atau berkurang tanpa sebab yang jelas menjadi tanggung jawab para
karyawan

Pembelanjaan bahan baku

1. Stok bahan baku harus di catat dalam kartu stok agar pengeluaran bahan baku terkontrol.
2. Capster wajib memberi tahu kepada admin ketika bahan baku mendadak habis.
3. Semua pembelanjaan bahan baku dilakukan admin.

PERAWATAN PERANGKAT KERJA BASAH

1. Handuk basah yang setelah dipakai langsung dijemur.


2. Handuk yang digunakan untuk potong rambut harus dalam keadaan kering dan bersih
(standar bersih yaitu maksimal tiga (3) kali pemakaian wajib ganti handuk bersih
lainnya)
3. Penggunaan silet cukur satu (1) silet untuk satu (1) konsumen.
4. Sebelum digunakan alat potong harus dalam keadaan bersih untuk menjamin
kebersihan dan kenyamanan konsumen.
5. Mengembalikan alat-alat potong yang sudah dipakai ke tempat yang sudah ditetapkan.
6. Membeersihkan area potong dari sisa-sisa rambut untuk kenyamanan konsumen.

Anda mungkin juga menyukai