Anda di halaman 1dari 7

E.

KURVA PENAWARAN DALAM PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

1. Penawaran Sebuah Perusahaan

Kurva penawaran adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara


harga komoditas yang ditawarkan dengan jumlah komoditas yang
ditawarkan pada berbagai tingkat harga. Pada pasar persaingan
sempurna, bila perusahaan ingin memaksimumkan keuntungan,
perusahaan akan menghasilkan komoditas pada kondisi dimana P =
MC.

Pada saat perpotongan P dengan MC berada di atas AVC maka


perusahaan sudah mau memproduksi karena pada saat itu
perusahaan akan memperoleh keuntungan (bila P > AC) atau hanya
akan merugi sebagian fixed eostnya (bila AVC < P < AC). Bila titik-titik
perpotongan untuk setiap tingkat harga tersebut dihubungkan, maka
akan diperoleh kurva penawaran yang tidak lain adalah kurva MC yang
berada di atas AVC.

Untuk memberi gambaran yang lebih jelas dapat diperhatikan gambar


dibawah ini.

Pada tingkat harga P1, perpotongan P1 dengan MC terjadi di titik E1.


Saat itu untuk memaksimumkan keuntungan perusahaan seharusnya
memproduksi sebesar Q1. Pada tingkat produksi Q1 terlihat E1 berada
di titik minimum AVC, maka perusahaan mau berproduksi karena
semua variable cost tertutup. Bila harga naik lagi hingga perpotongan
P2 dengan MC terjadi di titik E2 yang letaknya lebih tinggi diri AVC,
maka perusahaan akan berproduksi sebesar Q2. Pada kondisi ini
perusahaan lebih baik berproduksi karena mereka telah dapat
menutup semua variable eostnya dan hanya merugi sebagian dari fixed
costnya. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bila perusahaan tidak
mau berproduksi mereka bahkan akan merugi lebih banyak lagi yaitu
sebesar total fixed costnya. Bila harga naik Lagi sehingga perpotongan
harga dengan MC terjadi di atas AC maka perusahaan jelas mau
berproduksi karena mereka akan memperoleh keuntungan di atas
normal. Pada keadaan ini mereka akan berproduksi sebesar Q3.
Bilamana titik-titik pertemuan antara P dengan MC yang terjadi di atas
AVC pada berbagai tingkat harga tersebut dihubungkan maka akan
terbentuk kurva SS yang merupakan kurva penawaran perusahaan,
karena kurva SS yang terbentuk menggambarkan hubungan antara
tingkat harga komoditas dengan jumlah komoditas yang diproduksi
dan ditawarkan oleh perusahaan di pasar.
CONTOH SOAL

2. KURVA PENAWARAN PASAR

Bila kurva penawaran dari semua perusahaan yang ada di pasar untuk
komoditas yang sama dijumlahkan, akan diperoleh penawaran pasar.
Sebagaimana diketahui, perusahaan-perusahaan yang berbeda belum
tentu memiliki tingkat efisiensi yang sama. Dengan demikian untuk
suatu tingkat harga tertentu belum tentu semua perusahaan yang
beroperasi di pasar mampu berperan serta. pada gambar dibawah ini
terlihat bahwa perusahaan C adalah yang paling efisien diantara ke tiga
perusahaan yang beroperasi di pasar. Andai diasumsikan di pasar
tersebut hanya ada tiga perusahaan yang beroperasi, maka pada
tingkat harga komoditas sebesar Pl hanya perusahaan C yang dapat
berproduksi (sebesar 14 unit) sehingga jumlah komoditas yang
ditawarkan di pasar sebesar 14 unit hanya berasal dari perusahaan C
saja. Ketika tingkat harga naik lagi ke P2, disamping perusahaan C,
perusahaan A telah mampu ikut berproduksi. Saat itu perusahaan C
berproduksi sebesar 18 unit dan perusahaan A berproduksi sebesar 15
unit, maka jumlah komoditas yang ditawarkan di pasar menjadi 33
unit. Bila harga naik lagi menjadi P3, maka perusahaan B juga mampu
berproduksi sebesar l4 unit. disamping itu perusahaan A dan C juga
terus berproduksi masing masing sebesar 23 dan 24 unit sehingga
akhirnyanya jumlah komoditas yang ditawarkan di pasar menjadi 61
unit. Kemudian harga komoditas naik lagi menjadi P4. Saat itu
perusahaan A menghasilkan 38 unit, perusahaan B menghasilkan 18
unit dan Perusahaan C menghasilkan 34 unit. Jumlah komoditas yang
ditawarkan pada harga P4 adalah 90 unit (38 + 18 + 34 = 90).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Kurva penawaran pasar


merupakan penjumlahan horizontal dari kurva-kurva penawaran
seluruh perusahaan peserta pasar yang memproduksi komoditas yang
sama.

D. KIPRAH PERUSAHAAN-PERUSAHAAN YANG BERSAING SEMPURNA


DALAM JANGKA PANJANG

Dalam jangka panjang, tidak lagi dikenal pemilahan antara fixed cost
dan variable cost. Dengan demikian yang perlu diperhatikan dalam
memproduksi suatu unit komoditas adalah biaya rata ratanya (Average
cost). Bila perpotongan harga komoditas dengan MC masih terletak
pada kurva AC atau diatas kurva AC maka perusahaan masih layak
berproduksi karena masih memperoleh keuntungan normal atau diatas
normal.
Dalam jangka panjang perkembangan yang terjadi dipengaruhi oleh
perubahan permintaan dan penawaran. pertambahan permintaan
dipengaruhi oleh faktor seperti selera, pendapatan, perkembangan
penduduk, dsb. Perubahan penawaran juga dipengaruhi oleh banyak
faktor seperti perubahan teknologi yang berpengaruh langsung pada
biaya produksi, perubahan harga faktor-faktor produksi dan juga
efisiensi perubahan itu sendiri maupun perusahaan pemasok bahan
bakunya.

1. EFEK KENAIKAN PERMINTAAN

Dimisalkan terdapat 1000 buah perusahaan yang berpartisipasi dalam


suatu industri. Dengan demikian penawaran industri tersebut
ditentukan oleh jumlah komoditas yang ditawarkan oleh 1000
perusahaan tersebut. Diasumsikan kurva biaya untuk setiap
perusahaan yang berpartisipasi di pasar adalah sama. Kurva
penawaran dari 1000 perusahaan yang beroperasi di pasar
ditunjukkan oleh So pada Gambar. Bila pada kondisi pasar berlaku
kurva permintaan D0, keseimbangan akan terbentuk di E0 dengan
harga keseimbangan P0 dan jumlah keseimbangan 40.000 unit. Dari
Gambar terlihat bahwa pada saat harga P0, average cost tiap
perusahaan adalah Po. Perpotongan Po dengan MC terjadi di titik A
pada saat AC minimum sehingga perusahaan-perusahaan yang
beroperasi di pasar hanya akan memperoleh untung normal.Pada saat
itu tiap perusahaan akan menghasilkan sebanyak 40 unit output,
sehingga 1000 perusahaan akan menghasilkan 40.000 unit output
yang ditawarkan ke pasar. Dengan adanya perubahan faktor-faktor
yang mempengaruhi permintaan, terjadilah perubahan permintaan.
Kurva permintaan yang semula Do kini bergeser menjadi Dl.
Keseimbangan jangka pendek yang baru, terbentuk pada perpotongan
D1 dengan So di titik El Saat itu harga keseimbangan baru terbentuk
di Pl dam jumlah komaditas yang diperjualbelikan adalah 48.000 unit.
Di P1 perpotongan ME dengan P1 terjadi pada titik B yang terletak
diatas AC.

Harga pada titik keseimbangari baru adalah P0 (kembali ke tingkat


harga mula-mula), tetapi jumlah yang diperjualbelikan menjadi 60.000
unit. Dengan kembalinya harga ke tingkat awal, perusahaan-
perusahaan yang beroperasi di pasar persaingan sempurna kembali
akan memperoleh keuntungan normal. karena jumlah keseimbangan
kini adalah 60.000 unit maka jumlah perusahaan yang beroperasi di
pasar menjadi 60l000/40 = 1500 buah.

CONTOH SOAL
2. Efek Penurunan Permintaan

Dimisalkan ada 1000 perusahaan yang memiliki kurva biaya yang


sama beroperasi di pasar. Pada kondisi keseimbangan awal, tiap-tiap
perusahaan menerima harga Po dan memproduksi 40 unit output.
Jumlah komoditas yang diperjualbelikan di pasar adalah 40.000 unit.
Pada saat itu tiap perusahaan memperoleh untung nomal (lihat
Gambar). Berikutnya tegjadi penurunan permintaan dari D0 ke Dl dan
terbentuk keseimbangan baru di E1 (lihat Gambar). Pada
keseimbangan baru, harga menjadi Pl dan jumlah yang
diperjualbelikan adalah 34. 000 unit Bila jumlah perusahaan yang
beroperasi di pasar tetap 1000 buah, maka tiap perusahaan akan
memproduksi 34 unit. Pada kurva harga dan biaya terlihat bahwa
harga P berada di bawah AC sehingga perusahaan merugi. Saat itu
sebagian perusahaan akan ,membubarkan kegiatannya sehingga
berdampak kepada pengurangan penawaran dari S0 ke S1
Keseimbangan baru yang terbentuk sebagai hasil interaksi D1 dengan
S1 terjadi di titik E2, yang menunjukkan harga keseimbangan Po dan
jumlah yang diperjualbelikan 28.000 unit. Pada harga Po perusahaan
kembali bemda pada posisi untung normal. Dengan demikian tiap
perusahaan akan memproduksi 40 unit komoditas, Sekarang dengan
adanya sejumlah perusahaan yang meninggalkan pasar, jumlah
perusahaan yang tersisa adalah 28.000/40 = 700 buah (sémula 1000
buah, berarti ada 300 buah perusahaan meninggalkan pasar).
CONTOH SOAL

Anda mungkin juga menyukai