KERACUNAN
PENDAHULUAN
Intoksikasi / keracunan
• Sering dijumpai dalam praktek sehari-hari
• Prognosis tergantung dari :
kecepatan dan ketepatan penanganan
identifikasi penyebab / jenis toksin
keterlibatan banyak organ
PENATALAKSANAAN
• PENATALAKSANAAN UMUM
Resusitasi
Penegakan Diagnosis
> Anamnesis
> Pemeriksaan Fisik
> Pemeriksaan Penunjang
• PENATALAKSANAAN KHUSUS
Dekontaminasi
Antidotum
RESUSITASI
• Penilaian tanda vital
• Monitor Airway
bebaskan jalan nafas dari sumbatan
• Monitor Breathing
pernafasan adekuat
bila perlu dengan alat respirator
• Monitor Circulation
hemodinamik stabil (kristaloid/koloid)
• Drug ( Antidotum )
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Tujuan : membantu mengarahkan penyebab
keracunan
• Anamnesis obat / makanan
• Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum, kesadaran, tanda vital,
ukuran pupil, keringat, air liur, dll
• Pemeriksaan Penunjang
Laborat darah rutin
Pemeriksaan toksikologi : bahan muntahan
DEKONTAMINASI
Tujuan :
Mengurangi pemaparan terhadap racun
Mengurangi absorbsi racun
Mencegah kerusakan organ
Teknik :
Dekontaminasi pulmonal
Dekontaminasi mata
Dekontaminasi kulit
Dekontaminasi gastrointestinal
dekontaminasi
• Dekontaminasi Pulmonal
jauhkan dari inhalasi zat racun
monitoring kemungkinan gagal nafas
berikan oksigen 100%
bila perlu ventilator
• Dekontaminasi Mata
posisi kepala pasien tengadah dan miring
ke sisi mata terkena
irigasi dengan aquades/NaCl 0,9% hingga
racun hilang
mata ditutup dengan kasa steril
segera konsul dokter mata
• Dekontaminasi Kulit
Lepaskan pakaian, arloji, sepatu dan
aksesori lain
masukkan bahan diatas pada kantung
plastik tidak bocor dan tutup rapat
cuci bagian kulit yang terkena dengan
air mengalir dan disabun minimal 10
menit
keringkan dengan handuk kering dan
lembut
• Dekontaminasi Gastrointestinal
Jenis Tata Cara Kontraindikasi Perhatian Khusus
tindakan
Induksi Stimulasi mekanis pada -Kesadaran turun, kejang. Pneumopati inhalasi,
muntah orofaring -Apneu, paparan > 4 jam. sindroma Mallory
-Keracunan zat korosif Weis
Aspirasi dan Posisi trendelenberg left -Kesadaran turun tanpa -Efektif paparan < 1
kumbah lateral dekubitus, pasang intubasi jam
lambung pasang NGT, aspirasi, -Zat korosif -Kehamilan, kelainan
bilas 200-300 ml sampai -Zat hidrokarbon jantung, depresi SSP,
bersih tambah karbon 50 -Asam pekat, non kaustik perforasi lambung
gram -Petrolium destilat
Arang aktif Dosis tunggal 30 - - Paparan > 1 jam Konstipasi
50 g + 240 ml air
- Illeus/obtruksi GIT Distensi lambung
- Zat korosif
- Zat hidrokarbon.
Aloanamnesa
Riwayat pemakaian obat
Bekas suntikan (needle track sign)
Pemeriksaan urin
Bau Penyebab
Aseton Isopropil, alkohol, Aseton
Almond Sinida
Bawang putih Arsenik, selenium, talium
Coklat Mio/haemoglobinuria
Gambaran Klinis Bahan Penyebab Keracunan
Gambaran klinis Kemungkinan penyebab
Pupil pin point, frekuensi napas Opioid, inhibitor kolinesterase
turun (organofosfat, carbamate insektisida),
Klonidin, Fenotiazin
Dilatasi pupil, laju napas, turun Benzodiazepin
Dilatasi pupil, takikardia Antidepresan trisiklik, Amfetamin,
ekstasi, kokain, Antikolinergik
(benzeksol, benztropin), Antihistamin
Sianosis Obat depresan SSP, bahan penyebab
methaemoglobinemia
Hiper saliva Organofosfat / karbamat, insekstisida
Nistagmus, ataksia, tanda Antikonvulsan (fenitoin, karbamazepin),
serebelar alkohol
Gambaran Klinis …
• Etil alkohol
• Isopropil alkohol
• Metil alkohol
ETIL ALKOHOL
• Minuman : Wiski 40 - 50%
Anggur 10 - 15%
Bir 2 - 8%
• GEJALA
Nausea, vomitus
Depresi
Inkoordinasi, ataksia, hipotermia
• TERAPI
2 jam post minum rangsang muntah/bilas
Bila tanda depresi SSP + absobrsi sudah
terjadi tindakan diatas sia – sia
Koreksi keseimbangan asam basa, elektrolit D 50%
ISOPROPIL ALKOHOL
• Sebagai desinfektan, cairan penyegar kulit
( sebagai campuran ), hair tonik, dll
• GEJALA
Nausea, vomitus
Bingung, stupor koma
Hipotermia
Hipotensi
• TERAPI
Rangsang muntah
Bilas lambung
METIL ALKOHOL
• Cairan pembersih, cutex, methanol/miras
• GEJALA
Nausea, vomitus
Nyeri abdomen
Depresi SSP kebutaan mata
• TERAPI
Rangsang muntah
Bilas lambung
Beri ethanol kompetitif inhibitor methanol
Koreksi asidosis metabolik sodium bicarbonat
KERACUNAN BISA KALAJENGKING
• Gejala Lokal
Nyeri seperti terbakar
Gejala peradangan dan parestesi lokal
Membaik dalam beberapa jam
• Gejala Sistemik
P.u anak < 10 tahun
Gelisah, hiperhidrosis
Diplopia, Nistagmus, Fasikulasi
Salivasi
Hipertensi, takikardi
Kejang, paralisis otot pernafasan
Edema Paru :
- Syok
- Koagulopati DIC
- Pankreatitis
- Fungsi ginjal menurun
- Hemoglobinuria
- Ikterus
- Hipertermia
- Asidosis
PENATALAKSANAAN
• Stabilisasi ABC
• Dekontaminasi Cuci luka
ATS 1200 unit
• Terapi spesifik Serum scorpion (polivalen)
• Hindari Incisi lokal / pengisapan
Kompres es
• Terapi lain sesuai perjalanan penyakit
GIGITAN ULAR
Faktor Yang Mempengaruhi Keparahan
• Usia
• Kesehatan pasien
• Lokasi gigitan
• Bisa ular
• Infeksi sekunder
• Gerakan pasien
GIGITAN ULAR BERBISA
• Gejala Lokal
Edema
Nyeri tekan
Ekimosis ( 30 menit – 24 jam )
• Gejala Sistemik
Hipotensi
Kelemahan otot
Berkeringat
Menggigil
Mual, muntah, hipersalivasi
Nyeri kepala
• Gejala Hematotoksik
Perdarahan
• Gejala Neurotoksik
Hipertonik
Paresis lisis otot / pernafasan
Kejang – koma
• Kardiotoksik
• Sindrom Kompartemen
edema tungkai dengan tanda 5 P
(Pain, Palor, Parestesi, Paralisis, Pulselesness)
PENANGANAN
• Perlambat absorbsi bisa ular
Imobilisasi
Hindari manipulasi gigitan
Tindakan mengikat < 30 menit paska gigitan
( menahan aliran limfe / bukan vena/arteri )
• Menetralkan bisa ular
Anti Bisa Ular
• Atasi efek lokal dan sistemik
Penanganan Gigitan Ular
++, ptechiae,
III + + +++ >25 cm/12 jam syok, ekhimosis