Anda di halaman 1dari 33

TOKSIKOLOGI OBAT

WIDYA JUNIANTINA NUSANTARI, M.Tr.Kep


STIKES YARSI
2023
DRUG
DEVELOPMENT
DEFINITION

TOKSIKOLOGI EFEK TOKSIK

ILMU MENGENAI EFEK


RACUN/ZAT KIMIA FARMAKODINAMIK
TOKSIK SUATU ZAT YANG
BERLEBIHAN
MENDETEKSI, MEGISOLASI,
MEMISAHKAN, MENGANALISIS
SECARA SAINS CARA KERJA DALAM
TUBUH SERTA BAHAN UNTUK
MENETRALISIR
Efek yang diinginkan dari suatu obat.
Ex : Paracetamol 500mg 3xsehari  EFEK TERAPI
panas dan meredakan nyeri

Efek yang dapat menimbulkan toksik


jika diberikan melampaui dosis.
EFEK TOKSIK
Ex : Gentamisin ginjal
PCT, INH  Hati

Efek yang tidak diinginkan pada dosis


terapi (tidak terjadi pada tiap orang).
EFEK SAMPING
Ex : Amplodipin  Jantung berdebar
dan nyeri perut
Mekanisme Toksikologi

BENTUK INTERAKSI
FARMASETIK FARMAKON-
HANCUR ADME TOKSON
ZAT AKTIF DENGAN
LARUT RESEPTOR
JENIS TOKSIKOLOGI

• TOKSIKOLOGI DESKRIPTIF
• TOKSIKOLOGI MEKANISTIK
• TOKSIKOLOGI REGULATIF
• TOKSIKOLOGI FORENSIK
• TOKSIKOLOGI KLINIK
• TOKSIKOLOGI KERJA
• TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN
• EKOTOKSIKOLOGI
TOKSIKOLOGI DESKRIPTIF

Toksikologi Dosis dan efek


deskriptif merupakan salah Masa pajanan
satu pembagian toksikologi Organ target
yang langsung meneliti ADME toksikan
toksisitas suatu bahan kimia
pada hewan percobaan.
TOKSIKOLOGI MEKANISTIK

● Toksikologi mekanistik
adalah studi tentang banyak
mekanisme dimana racun
mengerahkan efeknya pada
organisme hidup.
TOKSIKOLOGI REGULATIF

● Toksikologi Regulatif.
Menentukan apakah suatu
obat mempunyai resiko yang
rendah untuk dipakai sebagai
tujuan terapi
TOKSIKOLOGI KERJA

MEMPELAJARI BAHAN KIMIA PADA


TEMPAT DAN LINGKUNGAN KERJA
YANG DAPAT MEMBAHAYAKAM
PEKERJA
PROSES PEMBUATAN,
TRANSPORTASI, PENYIMPANAN,
DAN PENGGUNAAN
TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN

EFEK TOKSIS ZAT KIMIA YANG


BERPOTENSI MERUGIKAN BAGI
LINGKUNGAN
EKOTOKSIK

EFEK TOKSIK ZAT KIMIA


TERHADAP POPULASI
MASYARAKAT
TOKSIKOLOGI FORENSIK

● Identifikasi racun dalam bahan


mayat pada dugaan
pembunuhan atau usaha
pembunuhan, bunuh diri dan
kecelakaan.
● Penentuan kadar napza.
● Identifikasi obat doping
TOKSIKOLOGI KLINIK
● Bidang ilmu toksikologi yang mempelajari suatu
penyakit yang disebabkan suatu agen toksik
Derajat toksisitas zat kimia berdasarkan
LD50 dan LC50
FAKTOR TERJADINYA TOKSIK DALAM TUBUH

DEFISIENSI
GENETIK
ENZIM

INTERAKSI TERPAPAR
OBAT ZAT TOKSIK
Sumber racun

Rumah tangga Pertanian Zat kimia Alam bebas


tanaman/hewan
Klasifikasi Keracunan

● Self Poisoning :pasien mengkonsumsi obat dengan


dosis berlebihan tetapi dengan pengetahuan bahwa
dosis ini tidak akan membahayakan
- Attempted Suicide : Pasien memang bermaksud
bunuh diri, tetapi bisa berakhir dengan kematian atau
dapat sembuh kembali bila ia salah tafsir tentang dosis
yang digunakan.
- Accidental Poisoning : Merupakan kecelakaan , tanpa
faktor kesengajaan
- Homicidal Poisoning : Akibat tindakan kriminal yang
dilakukan sengaja dengan tujuan meracuni orang lain
Menurut mula waktu terjadinya keracunan

● Keracunan kronis
Sulit dikenal karena gejala yang timbul perlahan dan lama
setelah terpapar dan dapat timbul berkali-kali dalam
dosis yang relatif kecil
● Keracunan akut
lebih mudah dikenal karena biasanya terjadi mendadak
setelah mengkonsumsi sesuatu. Gejala yang dialami
sepeti muntah, diare, konvulsi, koma, dsb.
Penatalaksanaan

Menjaga Menghambat Mempercepat


fungsi vital absorbs zat eliminasi

Pemberian
Recovery/pemulihan
antidotum
Menghambat arbsorbsi zat
• Bilas lambung : X>1-2 jam racun
Bilas lambung tertelan
• Bahaya : Terjadi aspirasi isi lambung
• Tdk bisa diberikan pada pasien
Pemberian arang mengantuk / koma
• Sirup Ipekak : memuntahkan isi peruk
aktif/norit
(dws dan anak)
• Aktivitas kurang
Pemberian • Indikasi : Racun yang tertelan tidak
pencahar bersifat korosis dan kondisi pasien
sadar sepenuhnya.
Menghambat arbsorbsi zat
Bilas lambung • Arsorbsi racun dalam usus
• Efektif diberikan ±2 jam setelah
racun tertelan
Pemberian arang • Ds dws : 50g, Ds min : 30g dpt
aktif/norit diulang 4-6 jam.
• Dpt digunakan u/ salisilat,
acetaminofen, karbamazepin,
Pemberian dapson, teofilin, obat anti depresan.
pencahar • Kombinasi dengan pemberian susu
Menghambat arbsorbsi zat
• Mempercepat pengeluaran racun,
Bilas lambung terutama racun yang sudah di
usus.
• Diberikan setelah arang aktif. Efek
Pemberian arang 0,5-2 jam setelah pemberian (ds
oral : 15g dgn segelas air)
aktif/norit
• KI : Mual, muntah, pxobstruksi
usus, gang. Ginjal.
Pemberian • Pemberian jangka pjng  pantau
pencahar dehidrasi & elektrolit
Mempercepat eliminasi zat
• Pengasaman  Amonium
Klorida/vit C  Obat basa
Pengasaman dan lemah : amfetamin
pembasaan urine • Pembasaan 
Na.Bikarbonat  obat
as.lemah : aspirin,
fenobarbital
•  Menaikkan derajat
Hemodialisis
ionisasi  Berkurangnya
rearbsorbsi
Mempercepat eliminasi zat
• Mempercepat eliminasi
Pengasaman dan dan menyeimbangkan
pembasaan urine elektrolit
• Ind : zat sdh diarbsorbsi
dan sdh di cairan sistemik.
• Ind : Salisilat, metanol,
Hemodialisis etilen glikol
Antidotum
Nama zat Perkiraan Dosis Terapi
Letal
Alkohol (etil) Simtomatik. Beri kopi tubruk, emetik
dengan mustrad satu sendok makan
dalam air atau garam dapur
Anilin (Asetanilid, fenasetin, 6-20 g • Vitamin C 1 g IV
Asetaminofen) • Biru metilen 1% 1 mg/kgBB IV,
perlahan-lahan. Simtomatik dengan
perhatian terhadap sirkulasi dan
pernapasan
• Hentikan obat dan selanjutnya
simtomatik
Nama zat Perkiraan Terapi
Dosis Letal
Antihistamin Simtomatik, perhatikan
pernapasan. Bila kejang diberi
antikonvulsan, gunakan 3-4 mL
tipental 2-5%, secara IV. Luminal
tidak boleh diberikan
Arsen trioksida 200-300 mg • Morfin untuk menghilangkan
100 mg nyeri. Bilas lambung, beri
susu, berikan BAL 2,5
mg/kgBB IM, tiap 4 jam sampai
10 mg/kgBB
• Berikan BAL 2,5 mg/kgBB IM,
diulangi sampai 4 kali. Bila
gejala timbul kembali
pengobatan diulangi lagi
Nama zat Perkiraan Terapi
Dosis Letal
Asam dan basa kuat Simtomatik berisusu. Bila tertelan dalam larutan
(HCl, , KOH, NaOH) pekat, jangan melakukan bilas lambung.

Asam Borat 15 g Simtomatik : Diuresis paksa

Aspirin 20-30 g Simtomatik (awasi pernapasan). Beri susu. Bilas


lambung dengan Na-bikarbonat 5%, vitamin K bila da
perdarahan. Antikonvulsi tidak boleh diberikan

Atropin (alkaloid 500-1000 Simtomatik beri susu. Bilas lambung dengan air.
beladona dan anti mg (jumlah Kateter urin. Perhatikan pernapasan dan sistem
kolinergik lain) lebih kecil kardiovaskuler.
mungkin
sudah
berbahaya)
Barbiturat: fenobarbital 5g Bilas lambung walaupun sudah lebih dari 4 jam.
Tinggalkan 30 g larutan dalam usus. Beri kopi
tubruk.
Antidotum Zat Toksik
Amonium karbonat Formaldehida
Parrafin Liquidum Pelarut Organik
Susu Asam dan Basa
Na. Tiosulfat Iodium
Kalium Permanganat Nikotin

Etanol Metanol
Piridoksin Isoniazid
Penisilamin Tembaga
Kalsium Glukonat Asam Oksalat
Penanganan Keracunan Saluran Napas

Airway Periksa jalan napas


Suction
Kaji kemampuan bernapas
Intubasi jika perlu

Breathing Oksigenasi
Cek elektrolit, asam-basa
jika perlu
Penanganan Keracunan Pada Mata

1. Dicuci sebersih mungkin dengan banyak air


2. Usahakan kelopak mata terbalik, bilas dengan larutan.
3. Natrium Hidrogen Karbonat 2%  terkena asam
4. Asam Asetat 1% / Asam Borat 2% terkena basa
5. Dibilas terus menerus 5-10 menit
6. Untuk pengeluaran benda padat dibutuhkan anastesi lokal
Penanganan Keracunan pada Kulit

1. Baju yang terkena kontak dibuka


2. Kulit yang terkena kontak dicuci
dengan air hangat
3. Jika kulit terluka parah, cuci dengan
air(tidak terlalu hangat) dan sabun
4. Bisa dengan pembilasan dengan
Polietilenglikol 400 (Lutrol®)
SELAMAT
BELAJAR….!

Anda mungkin juga menyukai