BENTUK INTERAKSI
FARMASETIK FARMAKON-
HANCUR ADME TOKSON
ZAT AKTIF DENGAN
LARUT RESEPTOR
JENIS TOKSIKOLOGI
• TOKSIKOLOGI DESKRIPTIF
• TOKSIKOLOGI MEKANISTIK
• TOKSIKOLOGI REGULATIF
• TOKSIKOLOGI FORENSIK
• TOKSIKOLOGI KLINIK
• TOKSIKOLOGI KERJA
• TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN
• EKOTOKSIKOLOGI
TOKSIKOLOGI DESKRIPTIF
● Toksikologi mekanistik
adalah studi tentang banyak
mekanisme dimana racun
mengerahkan efeknya pada
organisme hidup.
TOKSIKOLOGI REGULATIF
● Toksikologi Regulatif.
Menentukan apakah suatu
obat mempunyai resiko yang
rendah untuk dipakai sebagai
tujuan terapi
TOKSIKOLOGI KERJA
DEFISIENSI
GENETIK
ENZIM
INTERAKSI TERPAPAR
OBAT ZAT TOKSIK
Sumber racun
● Keracunan kronis
Sulit dikenal karena gejala yang timbul perlahan dan lama
setelah terpapar dan dapat timbul berkali-kali dalam
dosis yang relatif kecil
● Keracunan akut
lebih mudah dikenal karena biasanya terjadi mendadak
setelah mengkonsumsi sesuatu. Gejala yang dialami
sepeti muntah, diare, konvulsi, koma, dsb.
Penatalaksanaan
Pemberian
Recovery/pemulihan
antidotum
Menghambat arbsorbsi zat
• Bilas lambung : X>1-2 jam racun
Bilas lambung tertelan
• Bahaya : Terjadi aspirasi isi lambung
• Tdk bisa diberikan pada pasien
Pemberian arang mengantuk / koma
• Sirup Ipekak : memuntahkan isi peruk
aktif/norit
(dws dan anak)
• Aktivitas kurang
Pemberian • Indikasi : Racun yang tertelan tidak
pencahar bersifat korosis dan kondisi pasien
sadar sepenuhnya.
Menghambat arbsorbsi zat
Bilas lambung • Arsorbsi racun dalam usus
• Efektif diberikan ±2 jam setelah
racun tertelan
Pemberian arang • Ds dws : 50g, Ds min : 30g dpt
aktif/norit diulang 4-6 jam.
• Dpt digunakan u/ salisilat,
acetaminofen, karbamazepin,
Pemberian dapson, teofilin, obat anti depresan.
pencahar • Kombinasi dengan pemberian susu
Menghambat arbsorbsi zat
• Mempercepat pengeluaran racun,
Bilas lambung terutama racun yang sudah di
usus.
• Diberikan setelah arang aktif. Efek
Pemberian arang 0,5-2 jam setelah pemberian (ds
oral : 15g dgn segelas air)
aktif/norit
• KI : Mual, muntah, pxobstruksi
usus, gang. Ginjal.
Pemberian • Pemberian jangka pjng pantau
pencahar dehidrasi & elektrolit
Mempercepat eliminasi zat
• Pengasaman Amonium
Klorida/vit C Obat basa
Pengasaman dan lemah : amfetamin
pembasaan urine • Pembasaan
Na.Bikarbonat obat
as.lemah : aspirin,
fenobarbital
• Menaikkan derajat
Hemodialisis
ionisasi Berkurangnya
rearbsorbsi
Mempercepat eliminasi zat
• Mempercepat eliminasi
Pengasaman dan dan menyeimbangkan
pembasaan urine elektrolit
• Ind : zat sdh diarbsorbsi
dan sdh di cairan sistemik.
• Ind : Salisilat, metanol,
Hemodialisis etilen glikol
Antidotum
Nama zat Perkiraan Dosis Terapi
Letal
Alkohol (etil) Simtomatik. Beri kopi tubruk, emetik
dengan mustrad satu sendok makan
dalam air atau garam dapur
Anilin (Asetanilid, fenasetin, 6-20 g • Vitamin C 1 g IV
Asetaminofen) • Biru metilen 1% 1 mg/kgBB IV,
perlahan-lahan. Simtomatik dengan
perhatian terhadap sirkulasi dan
pernapasan
• Hentikan obat dan selanjutnya
simtomatik
Nama zat Perkiraan Terapi
Dosis Letal
Antihistamin Simtomatik, perhatikan
pernapasan. Bila kejang diberi
antikonvulsan, gunakan 3-4 mL
tipental 2-5%, secara IV. Luminal
tidak boleh diberikan
Arsen trioksida 200-300 mg • Morfin untuk menghilangkan
100 mg nyeri. Bilas lambung, beri
susu, berikan BAL 2,5
mg/kgBB IM, tiap 4 jam sampai
10 mg/kgBB
• Berikan BAL 2,5 mg/kgBB IM,
diulangi sampai 4 kali. Bila
gejala timbul kembali
pengobatan diulangi lagi
Nama zat Perkiraan Terapi
Dosis Letal
Asam dan basa kuat Simtomatik berisusu. Bila tertelan dalam larutan
(HCl, , KOH, NaOH) pekat, jangan melakukan bilas lambung.
Atropin (alkaloid 500-1000 Simtomatik beri susu. Bilas lambung dengan air.
beladona dan anti mg (jumlah Kateter urin. Perhatikan pernapasan dan sistem
kolinergik lain) lebih kecil kardiovaskuler.
mungkin
sudah
berbahaya)
Barbiturat: fenobarbital 5g Bilas lambung walaupun sudah lebih dari 4 jam.
Tinggalkan 30 g larutan dalam usus. Beri kopi
tubruk.
Antidotum Zat Toksik
Amonium karbonat Formaldehida
Parrafin Liquidum Pelarut Organik
Susu Asam dan Basa
Na. Tiosulfat Iodium
Kalium Permanganat Nikotin
Etanol Metanol
Piridoksin Isoniazid
Penisilamin Tembaga
Kalsium Glukonat Asam Oksalat
Penanganan Keracunan Saluran Napas
Breathing Oksigenasi
Cek elektrolit, asam-basa
jika perlu
Penanganan Keracunan Pada Mata